Hari berganti bulan, bulan berganti tahun. Tidak terasa 2 tahun terlewati dengan cepat. Kini Rain dan River sudah bisa berlari kesana kemari. Dua bocah itu begitu aktif dan menggemaskan. Kehidupan Rea dan Vali pun aman dan tentram. Tidak ada masalah besar yang menghalangi mereka. “Mama, mama” panggil River “Ada apa sayang?” Rea menghentikan kegiatan berkebun saat mendengar suara putranya memanggil. Dengan wajah penuh coklat, River menghampiri ibunya. “Ya Dewa! Ada apa dengan wajahmu?” kaget Rea “Aku membawa cokelat untuk mama” dengan riang River memberikan cokelat yang ada di tangannya “Siapa yang memberi mu cokelat sebanyak ini?” Dengan telaten Rea membersihkan wajah putranya dengan sapu tangan. Putranya ini memang kelewat aktif di banding dengan Rain. Bocah perempuan itu memang aktif tapi tidak seperti River yang seakan baterainya selalu terisi penuh. Dia akan diam saat tidur saja. “Paman Reiki” jawab River “Paman Reiki memberikanmu cokelat sebanyak ini?” River mengangguk
“Ada apa?” tanya Vali begitu sampai pack “Para Rouge mulai membuat ulah” jawab Lyan “Bagaimana bisa? Bukannya waktu itu mereka sudah di pukul mundur?” “Saya tidak tahu Alpha. Seharusnya jumlah mereka tidak sampai 20, tapi entah mengapa mereka kini hampir berjumlah ratusan” “Tidak mungkin. Aku membunuh banyak dari mereka dan hanya segilintir yang selamat” bingung Vali “Sepertinya mereka yang tidak kamu bunuh bersembunyi. Atau mereka rouge dari tempat lain yang datang” ucap Rea “Itu bisa saja terjadi. Apa pack lain mengalami hal yang sama juga?” Lyan menggeleng. “Tidak Alpha. Mereka hanya menyerang pack kita” ucap Lyan dengan bahasa formal. Kini yang ada di hadapannya bukan Vali temannya tapi Alphanya. Vali di buat bingung. Seingatnya saat dirinya kalap dan hampir membunuh semua rouge yang ada, mereka mengatakan tidak akan menampakkan diri di depan Vali maupun packnya. Tapi kenapa sekarang malah mereka menyerang packnya. “Ada korban jiwa?” tanya Rea “Tidak ada Luna. Hanya ada
Seperti prediksi Vali, para Rouge itu datang dengan waktu yang acak. Skala penyerangan pun berbeda-beda. Kadang kecil, kadang besar. Vali bahkan tidak tahu seberapa banyak Rouge yang ada. Mereka seperti tidak ada habisnya. Mati satu tumbuh seribu. “Orang gila mana yang melakukan ini?” Vali mulai frustasi menghadapi serangan yang tidak ada habisnya Para warriornya pun sudah mulai merasakan lelah. Mengingat waktu penyerangan yang tidak menentu membuat mereka harus selalu siaga, di saat matahari ada atau tenggelam. Seakan tahu jika Rea akan ikut campur dalam masalah ini. Pimpinan Rouge itu membuat waktu tidak menentu untuk mengecoh Rea. Rea yang kini harus bolak-balik dari pack Vali dan ayahnya, membuat wanita itu lelah. Anak-anaknya untuk sementara di ungsikan di RedHunde sampai keadaan Black Diamond teratasi. Tapi meskipun begitu anaknya tetaplah membutuhkan dia sebagai ibu. Untung saja dia bisa berteleportasi tapi itu semua lumayan menguras mananya. Gilanya lagi, para Rouge itu a
Di Kerajaan Utara tempat para penyihir dari keturunan terkuat berkumpul. Dimana penyihir terkuat bukan dari bagian kerajaan tapi malah dari keluarga De Sade. Mereka yang hanya memiliki status bangsawan penyihir tapi memiliki sihir yang kuat. Itu di karenakan keluarga De Sade adalah keluarga penyihir paling tua disana. Sebelum penyihir membuat kerajaan untuk kaumnya, keluarga De Sade sudah memiliki wilayah dan kekuasaannya. Tapi hilang begitu masuk kerajaan. Sebuah peraturan baru di bentuk oleh Raja penyihir pada saat itu. Keluarga De Sade yang memang tidak mengingikan kekuasaan atau wilayah tidak mempermasalahkan hukum baru yang di tetapkan, karena tidak merugikan mereka sama sekali. Tapi siapa sangka jika Raja pertama dari para penyihir sejak awal tidak menyukai keluarga De Sade karena merasa tersaingi kekuatannya. Mereka sengaja membubarkan aliansi De Sade dengan paksa. Tanpa mereka sadari aliansi milik De Sade tidak pernah mati meskipun mereka terpisah. Bisa di bilang terjadiny
“Kita kembali ke pembahasan. Jadi apa yang akan kamu lakukan dengan pura-pura tidak ada di pack?” tanya Vali “Aku akan keluar dari pack tapi tidak jauh. Aku yakin jika mereka akan datang dan menyerang. Aku juga akan membuat mana dan kehadiranku hilang” jelas Rea “Apa ini akan berhasil?” tanya Reiki “Tentu saja. Jika benar ini di lakukan oleh keluarga Goulet, berarti kemampuannya masih belum maksimal” “Benar juga” Reiki mengangguk setuju “Kenapa belum sempurna?” “Karena jika sempurna, dia akan tahu di mana aku berada. Dia hanya tahu aku ada atau tidak di mansion” “Aku sendiri tidak begitu tahu tentang Kerajaan Utara dan nenek juga tidak bisa menjelaskan secara rinci detailnya. Keluarga ku sudah lama tidak tinggal disana” *** Seperti yang sudah mereka rencanakan beberapa hari yang lalu, Rea kini sudah keluar dari pack. Berhubung pack milik suaminya itu dekat dengan hutan terlarang, jadi wanita itu kesana. Mau berjalan jauh dia malas. Rea dengan santai duduk di dahan pohon yan
Setelah mendapat apa yang dia inginkan, Rea segera menyeret tubuh Rouge itu menjauh dari arena pertarungan. Dengan helaan nafas pelan, Rea kembali memasuki hutan terlarang.Begitu sampai di hutan terlarang, Rea dengan santai kembali duduk menunggu semuanya selesai. Lebih tepatnya dia menunggu musuh untuk menarik mundur pasukannya.“Sekali lagi aku harus menunggu. Membosankan”Wanita itu mendapat ranting pohon dan mulai menggambar abstrak di tanah. Sesekali menghembuskan nafas bosan.***Berbeda dengan Rea yang sedang mati kebosanan karena menunggu. Reiden malah bersenang-senang dengan membunuh para Rouge itu. Sisi wolf milik Vali itu begitu menyukai pertempuran dan darah, jadi jangan kaget jika kini wolf itu malah sedang bersenang-senang.Sedangkan Reiki yang berada di samping Reiden dalam bentuk rubah terus mengibaskan ekornya sambil melihat kegilaan sang Alpha.‘Dia benar-benar gila’ batin ReikiBagi pria rubah itu, ini pertama kali dirinya melihatt seperti apa sisi wolf dari Vali.
Seperti yang sudah Rea katakan, mereka kini pergi menuju kediaman De Sade. Awalnya hanya Rea dan Reiki, tapi Vali ngotot ingin ikut. Di tambah si kembar yang tidak mau terpisah dari induknya. Akhirnya mereka pergi ke kediaman De Sade dengan beramai-ramai. Ini juga kali pertama si kembar ke rumah keluarga De Sade. “Apa disana akan menyenangkan seperti di rumah paman Ehaan?” tanya River “Mama tidak tahu. Kalian bisa cari tahu sendiri nanti, oke?” jawab Rea River mengangguk. Bocah kecil itu penasaran dengan rumah keluarga besar ibunya. Selama ini dia hanya pergi ke RedHunde saja, tidak pernah sama sekali Rea mengajaknya mengunjungi De Sade. Rea segera membuka portal teleportasinya. Begitu terbuka dengan segera mereka masuk ke dalamnya. Berbeda dengan Reiki yang santai, Vali terlihat gugup. Ini pertama kali dirinya bertatap muka dengan keluarga penyihir paling kuat yang telah melegenda. Apa lagi kisah mereka yang di katakan menghilang. Portal terbuka di sebelah barat kediaman De Sad
Tentang masa lalu Kerajaan Utara atau Kerajaan Penyihir yang pertama berdiri sebelum adanya kerajaan-kerajaan lain. Dimana dulu setiap penyihir mempunyai aliansi atau saling berkelompok antar beberapa kepala keluarga dan salah satu keluarga penyihir yang paling kuat adalah keluarga De Sade dan Goulet. Kedua keluarga itu saling membentuk kelompok masing-masing, dimana mereka yang menjadi ketuanya. Berbeda dengan kelompok keluarga yang di pimpin oleh Altreisa De Sade yang royal dan memiliki kepercayaan satu sama lain yang tinggi. Keluarga Goulet memiliki beberapa kelompok yang saling menusuk dari belakang. Puncaknya salah satu keluarga yang di bawah pimpinan Goulet, mengatakan ingin membuat sebuah kerajaan yang menaungi semua penyihir. dimana ada peraturan yang akan di tetapkan pada semuanya dan harus wajib di patuhi. Goulet mengatakan keinginan itu pada Altreisa. Altreisa bertanya siapa yang akan menjadi raja, karena jika mereka membuat kerajaan maka akan ada raja yang memimpin. Al