Satu jam berlalu dan selama itu Bella mendapat tatapan serta beberapa kalimat pedas dari mulut Sesil. Tadinya Bella berniat untuk mengabaikan, tapi ternyata tak mudah untuk hatinya. Kalimat Sesil sesuai fakta, termasuk Bella mendekati kenneth untuk uang.Bella tidak mengelak, fakta itu membuatnya tersadar kalau Bella tak sepantasnya mengharapkan cinta dari Kenneth karena sejak awal hubungan ini terjadi berdasarkan uang. Jika bukan karena uang, Bella tak akan pernah mengenal Kenneth dan Gio.Tapi kenapa fakta selalu membuat hatinya sakit, meski keegoisan Bella sendiri membuat hatinya jadi tidak memilih arah pasti.Sesil membuka lemari pendingin untuk mengeluarkan buah yang sudah Bella kupas sebelumnya, tanpa mengatakan apapun wanita tua itu pergi untuk menonton televisi sekaligus menunggu Gio pulang."Tidak biasanya Gio pulang terlambat." batin Bella.Tidak lama suara mobil tiba, pintu terbuka dan Gio muncul dengan senyum lebarnya. Namun begitu mata kecilnya itu melihat sosok wanita tu
Selesai belanja kebutuhan memasak, Bella dan Kenneth sudah tiba di rumah. Sekarang Bella berkesempatan membuka ponsel untuk melihat berita terbaru yang Kenneth maksud tadi.Artikel masuk di pencarian paling pertama, konferensi pers yang di hadiri Jessy dan Kenneth trending topik sejak pertama di terbitkan. Melihat artikel itu membuat Bella merasa lebih tenang, rupanya foto-foto yang sebelumnya Bella dapat dari nomor tak dikenal adalah settingan."Aku sudah salah paham padanya." gumam Bella.Selain itu Jessy sudah mendapatkan ganjaran yang sepadan, konferensi pers tadi telah membongkar sikap aslinya yang sangat berbeda ketika di layar kaca. Banyak fans terkejut dengan sosok Jessy yang ternyata pemarah serta hobi bermain laki-laki, lebih parahnya pria yang tidak bersalah masuk dalam jebakan Jessy untuk bertanggung jaw
"Bisakah nenek tidak perlu ikut campur dalam urusanku?" ucap Kenneth sambil menutup pintu.Sesil menoleh dengan tatapannya yang tidak ramah, "Bagaimana aku tidak ikut campur dalam urusanmu, sejak masih kau berusia seperti Gio, aku yang mengurusmu hingga wanita gila itu membuangmu. Semua ini aku lakukan untukmu, Kenneth!""Untukku? Nenek, aku bukan anak kecil lagi yang perlu kau awasi. Kehidupan yang aku pilih bukan lagi hak yang perlu kamu atur, Gio putraku dan keputusannya adalah keputusanku juga, termasuk mempertahankan Bella tetap tinggal di rumah ini."Sesil mendekati Kenneth, "Katakan kau tidak tertarik padanya, Kenneth. Kau tidak pantas dengan wanita seperti itu, sampai kapan pun aku tidak akan merestuimu jika kau sampai tertarik padanya, sebelum terlambat sebaiknya pecat Bella sekarang juga.""Kau yang harusnya pergi dari rumah ini!" sahut Kenneth, "aku tahu kamu cukup berjasa karena telah merawatku, tapi bukan berarti apa yang aku lakukan di bawah kendalimu. Tak ada yang bisa
Malam ini Kenneth sengaja tidak pulang, selama Sesil masih di rumahnya maka selama itu rumah tersebut rasanya seperti neraka."Kita tidak pulang?""Malam ini tidak, kamu istirahatlah dengan Gio di hotel ini. Gio pasti juga lelah, aku akan pulang sebentar untuk mengambil sesuatu." ucap Kenneth.Bella mengangguk melihat Kenneth sangat hati-hati merebahkan Gio yang sudah tidur, "Aku tidak akan lama." lalu Kenneth pun pergi, hari ini rasanya sangat panjang sekali untuk dilewati.Siang tadi ia harus melawan Jessy di pertemuan pers, lalu sekarang harus melawan sifat keras kepala seorang wanita tua. Belum lagi pekerjaan Kenneth lainnya juga belum beres, kepalanya berdenyut memikirkan satu waktu harus melawan wanita dengan sifat luar biasa mereka.
Sesil sudah tidak ada di rumah Kenneth, sepulangnya dari kerja akhirnya bisa membuat Bella merasa lebih baik. Satu hari tinggal dengan Sesil rasanya sungguh luar biasa, Bella menghela nafas kemudian melihat sebuah artikel di internet mengenai apa saja yang dipelajari model pemula lakukan. Karena apa yang Keanu ajarkan padanya seperti bukan untuk membuat Bella menjadi model, lagi pula model mana yang justru diberi naskah film. Bella mulai curiga, tapi karena ia tak punya alasan untuk keluar dari pekerjaan ini, akhirnya Bella hanya bisa menerima. "Mom, ayo ke kantor daddy." ucap Gio. Bella menoleh, "Tidak untuk hari ini, ayahmu sedang sangat sibuk mengurus pekerjaan. Lain kali kita datang setelah ayahmu tidak sibuk, okay?" "Kalau begitu aku akan main dengan Max." Gio sudah berlari keluar lebih dulu yang saat itu anjing golden retriever milik tetangga sedang di luar rumah. Di perusahaan, Kenneth belum juga selesai dengan masalah yang Jessy timbulkan. Hingga detik ini masih belum men
Pagi harinya Kenneth tak sempat untuk menyantap sarapan, ia punya jadwal pertemuan tepat pukul sembilan sehingga harus berangkat lebih awal dari biasanya. Persiapan rapat kali ini untuk membahas persentase pemasukan Skydance yang menurun dalam waktu tiga hari sejak kasus Jessy viral.Meskipun wanita itu sudah tidak lagi bekerja sama dengan perusahaan Kenneth, tapi akibat ulahnya yang tidak tahu diri membuat orang lain ikut terseret dalam masalah. Mungkin Jessy tengah tertawa melihat harapannya membuat Kenneth bangkrut nyaris berhasil.Persentase Kenneth lakukan setelah semua orang berpengaruh di perusahaannya berkumpul di satu ruang rapat, semalam Kenneth masih belum menyelesaikan tugasnya dalam menerapkan cara baru untuk mengembangkan kembali data perusahaan.Tapi saat membuka file yang sempat Kenneth kerjakan di MacBooknya, ia terkejut karena tugas presentasi hari ini sudah selesai dan lebih rapi dari sebelumnya.Kenneth menatap Carlo, tapi asistennya itu sejak tadi tidak memegang M
"Apa kamu juga bekerjasama dengan Sean untuk menarikku agar ikut dalam acara itu sejak awal?" tanya Bella saat ia menghampiri Keanu.Pria yang mengajari Bella selama ini menoleh, rupanya Keanu tengah bicara dengan Pieter."Oh Bella, apa Sean sudah mengatakan sesuatu padamu?""Aku bertanya, apa kamu bekerja sama dengan Sean. Selama aku di sini, kamu mengajarkan bagaimana cara melakukan peran sebuah tokoh dengan baik ketimbang kamu mengajariku menjadi seorang model. Dari awal aku memang tidak tahu apapun mengenai fashion, tapi kalian justru memanfaatkanku."Pieter maju melewati Keanu, "Kami tidak menjebakmu apalagi memanfaatkan dirimu, Sean orang yang mahir melihat bakat orang lain, aku juga percaya akan hal itu setelah melihat caramu membaca naskah dengan ba
Sore itu Bella tidak ada di rumah untuk menemani Gio ke taman bermain, terlihat Gio asik bersama teman-temannya saat Bella duduk sambil melamunkan tawaran yang Sean berikan, mendadak menghembuskan nafas karena ia sudah terlanjur menandatangani kerjasama menjadi pemeran pengganti.Bella tidak tahu siapa yang harus ia ganti, Sean hanya mengatakan besok orang yang terlibat akan hadir di lokasi syuting. Namun di sini Bella belum bertanya dengan Kenneth apakah pria itu mengijinkan atau tidak.Hari sudah semakin sore, Kenneth pasti sudah pulang."Gio, ayo kita pulang." panggil Bella.Gio langsung berlari menghampiri tanpa penolakan, "Mom, apa kita nanti bisa berhenti di toko kue yang ada di sebelah sana, aku ingin rasa coklat."
Beberapa bulan berlalu, Bella membuka salah satu ruangan kosong yang mana kini Kenneth sedang menyiapkan segala sesuatu untuk menyambut kehadiran anak ketiganya, Kenneth bahkan membuat tempat tidur bayi seorang diri dan mendekorasi kamar. Antusias Kenneth tak pernah pudar sejak mengetahui Bella hamil, pria itu melakukan semuanya sendiri agar bisa membuat Bella tetap bahagia, sekarang saja Kenneth sedang menyiapkan kamar calon anaknya yang akan lahir sebentar lagi. "Ini sudah malam, sebaiknya kamu lanjutkan besok saja." Kenneth berbalik, "Aku tidak akan sempat, aku akan selesaikan pekerjaan ini dengan baik. Kita tidak tahu kapan bayinya akan lahir, mengingat usia kandunganmu sudah memasuki bulan kelahiran, jadi aku harus siap semuanya." Bella tersenyum, "Tapi ini sudah jam sebelas malam, kalau kamu tidak berhenti, aku tidak akan tidur." ancamnya. Tanpa mengatakan apapun kenneth langsung meletakkan alat yang ia pegang untuk membuat tempat tidur bayi, pria itu menghampiri Bella, meng
Perjalanan ke pusat perbelanjaan mereka jalani bersama, Kenneth menggandeng tangan Gio dan Flo bersamaan melewati setiap toko di sebelah mereka, tapi tujuannya sekarang adalah baju cantik untuk Flo dan juga hadiah untuk gadis kecil mereka. Bella mengikut di belakang memperhatikan kedekatan Kenneth, tiba-tiba Gio berhenti, anak itu berbalik menghampiri Bella dan menggandeng tangan ibunya, Gio mendongak seraya tersenyum. "Kalau Flo untuk daddy, aku akan bersama mommy." katanya. Bella mengusap kepala Gio, "Kalian itu tidak ada bedanya, sama-sama kesayangan mommy." jawab Bella. "Dad," panggil Flo, Kenneth menoleh dan putrinya sudah mengulurkan tangan minta gendong, dengan senang hati Kenneth mengangkat putrinya dan mereka berjalan menuju sebuah toko pakaian anak. "Aku ingin baju biru itu!" tujuk gadis kecil di gendongan Kenneth. Bella mendongak, setinggi itu bagaimana Flo bisa tahu ada baju cantik di sana, "Tolong turunkan baju itu, kami ingin melihatnya." ucap Bella pada pegawai.
Satu minggu setelahnya, baik Kenneth maupun Bella disibukkan dengan rutinitas pekerjaan yang mereka lakukan, mereka juga jarang di rumah sehingga sementara waktu Gio dan Flo di jaga oleh Delina. Tampaknya keinginan Delina pulang ke rumahnya harus tertunda demi menjaga kedua cucunya ketika orang tua mereka sibuk bekerja. Tiga hari terakhir, Bella dan Kenneth nyaris tidak saling sapa, jika Bella pulang ke rumah, terkadang Kenneth tidak ada karena dinas di kota lain. Kesibukan itu terus berlanjut sampai minggu kedua, dan hari ini Kenneth juga masih belum pulang. Ketika Bella tiba di rumah, Gio dan Flo sudah tidur. "Kamu dan Kenneth terlihat sangat sibuk akhir-akhir ini." ucap Delina. Bella menoleh sambil meletakkan lembaran dokumen dan tasnya ke atas meja, "Ada proyek baru yang harus aku tangani di perusahaan, aku tidak bisa lepas tanggung jawab karena posisiku sebagai pemimpin di perusahaan cabang." "Jangan lupa untuk mengatur jadwal makan mu, meski sibuk, kau juga butuh tenaga."
Dress hitam yang dibeli tadi siang kini Bella pakai untuk bersiap datang ke pesta, rambutnya ditata sedemikian rupa untuk menampilkan leher jenjang dan aksesoris yang Bella gunakan. Penampilannya sepuluh kali lipat lebih cantik jika Bella merias dirinya dengan serius, tapi bagi Kenneth merias diri atau tidak, wanita berbaju hitam yang berjalan ke arahnya itu adalah yang paling cantik diantara wanita lainnya. "Perfect!" puji Kenneth seraya menawarkan lengannya untuk Bella gandeng. Bella tersenyum tipis, mereka pun pergi setelah mobil jemputan tiba, Kenneth membukakan pintu mempersilahkan Bella masuk ke dalam mobil lebih dulu. Tempat pesta digelar terlihat sudah ramai, banyak kendaraan juga yang tampaknya baru tiba, supir membukakan pintu agar penumpang di belakang turun. "Biarkan aku memperbaiki penampilanmu sedikit." ucap Bella sambil merapikan dasi kupu-kupu di leher Kenneth agar terlihat lebih nyaman dipandang. "Ayo kita masuk?" Kenneth kembali menawarkan lengannya, dengan senan
Pukul sembilan malam, Bella dan Kenneth sudah bersiap mengambil posisi berbaring ketika mereka melihat pintu terbuka, Flo muncul sembari memeluk boneka unicorn miliknya."Hai, dad.""Hai sayang, kenapa kamu tidak tidur?" tanya Kenneth.Flo menjatuhkan bonekanya, "Apa aku bisa tidur dengan daddy malam ini?""Tentu saja, kemarilah." Kenneth mengulurkan tangan menggendong Flo dan membiarkan putrinya itu tidur sambil memeluknya seperti anak koala.Tatapan Flo melihat Bella yang sedang melipat tangan di depan perut, namun dengan jahilnya Flo semakin erat memeluk Kenneth, "Ini daddyku.""Jadi apa putriku merebut suamiku sekarang?" "Tidak, ini suamiku." jawab Flo.Bella mendelik sementara Kenneth tertawa sambil mengusap punggung Flo, gadis kecil itu tiba-tiba bangun sambil mendorong jauh selimut yang sering Bella pakai."Ini, mommy tidur saja dengan selimut ini.""Astaga, apa kamu mengusir ibumu sendiri?" sahut Bella melihat putrinya mendorong selimut ke arahnya, Flo diam sebentar menatap B
Ada begitu banyak mainan dan souvenir yang Bella bawa untuk kedua anaknya, terlihat wajah antusias mereka ketika melihat setiap mainan yang ada, Bella dengan Kenneth duduk memperhatikan tanpa mengganggu Gio dan Flo mengacak acak tas berisi barang yang Bella beli di tempat liburannya."Kalian sudah datang?""Ibu," Bella membantu membawa belanjaan ke arah dapur, "banyak sekali.""Sudah tidak apa, karena kau dan suamimu sudah pulang, jadi ibu ingin membuat masakan kesukaan kalian. Tapi apa makanan kesukaan suamimu?" tanya Delina.Bella merapikan belanjaan, "Kenneth bukan pemilih makanan, oh ya, Gio punya alergi dengan seafood."Delina mengangguk mengerti, wanita paruh baya itu memperhatikan wajah putrinya. Sebelumnya ia sempat khawatir kalau pernikahan Bella dengan Kenneth akan berakhir sama seperti sebelumnya, tapi begitu melihat wajah Bella yang berseri seri seperti ini membuatnya turut bahagia."Bagaimana liburanmu dengan Kenneth?""Sangat baik, tidak pernah sebaik ini sebelumnya." ja
Beberapa hari setelahnya liburan masih berlanjut, keesokan harinya Kenneth mengajak Bella untuk mengunjungi beberapa tempat di sekitar lokasi mereka liburan, ada banyak souvenir cantik di tempat tersebut dan Bella membeli beberapa untuk Gio dan Flo."Bagaimana menurutmu kalau aku membeli ini juga?" Bella menunjukkan hiasan meja yang pasti akan cantik kalau diletakkan di meja belajar Gio.Kenneth mengangguk, "Beli saja apapun yang kamu suka." jawabnya.Bella tersenyum tipis, tanpa ragu memilih beberapa barang lain baru kemudian memilih menu makanan di salah satu restoran, makanan di sana cukup khas tapi juga cocok di lidah mereka."Cobalah, ini enak." Bella menawarkan menu pesanannya untuk Kenneth, pria itu dengan senang hati menerima suapan yang Bella berikan."Menu kesukaanmu tidak pernah berubah."Bella menyuapkan makanan ke mulutnya sendiri, "Setiap selera orang itu berbeda, dan aku akan selalu menyukai jenis makanan seafood.""Makanlah, kamu butuh banyak energi untuk membuahi."So
"Tunggu sebentar!" Bella mendorong wajah Kenneth, "kau serius kita melakukannya di tempat terbuka seperti ini?" "Kenapa tidak?" jawab Kenneth dengan sangat yakin, "ini momen yang mungkin tidak akan kamu lupakan setelah kita kembali menemui anak-anak, ketika kita pulang nanti, mari berikan kejutan untuk mereka." Kenneth kembali mencium Bella yang duduk di pangkuannya, lantas tanpa menunggu waktu lama diam-diam Kenneth memasukkan kegagahannya ke area sensitif Bella di bawah sana, erangan keluar dari bibir wanita itu, terlihat wajahnya sangat menikmatinya. Bella juga tak segan bergerak di pangkuan Kenneth untuk mendapatkan posisi ternikmat, duduk saling berhadapan seperti ini dan di bawah sana mereka saling terhubung untuk mengirimkan cinta lewat sentuhan yang dalam. Ini merangsang Kenneth untuk lebih bergairah, tanpa sadar menekan Bella untuk melakukan lebih cepat. "Babe, itu terlalu dalam." rintih Bella. "Kamu menyukai yang seperti ini kan?" balas Kenneth, Bella mengangguk mengiya
Liburan masih berlanjut dengan segala keromantisan yang Kenneth berikan, Bella bisa merasakan jika perubahan Kenneth sangatlah banyak, pria itu lebih sering tersenyum bahkan tak segan tertawa, berbeda dengan sikapnya dulu yang kaku dan dingin.Bella merasa lebih nyaman di dekat Kenneth, honeymoon bersama pria yang ia cintai tidaklah buruk, banyak tempat yang Bella dan Kenneth kunjungi seperti pasangan remaja yang baru saja mendapatkan pubertas pertamanya.Tak peduli usia mereka yang tidak lagi muda, tapi kebahagiaan yang menjadi pondasi utama hubungan telah dibangun sejak pernikahan resmi yang disaksikan oleh banyak orang.Dan yang paling penting sekarang adalah membuat anak ketiga yang mereka sepakati, entah itu akan lahir kembar atau tidak bukan masalah, toh dari pihak Bella maupun Kenneth mereka tidak punya gen untuk bisa memiliki bayi kembar."Aku merindukan Gio dan Flo." ucap Bella.Kenneth menoleh, "Ini baru tiga hari kita liburan, tidak mungkin kita pulang saat sedang menikmati