Cukup lama Kenneth menunggu tapi ibu dari anak yang ada di depannya tak kunjung datang, sesekali Kenneth melihat jam tangannya kemudian menatap Flo yang sudah hampir menghabiskan es krimnya."Paman besar, apa paman besar punya anak?" tanya Flo.Kenneth tersenyum lalu mengangguk, "Paman punya dua anak, mungkin salah satu seumuran denganmu."Flo makan dengan tenang, "Itu bibi pengasuh datang." ucapnya sambil menunjuk kedatangan pengasuhnya.Kenneth menoleh, jadi bukan ibu dari anak ini yang datang untuk menjemput."Tuan maaf merepotkan Anda, tadi saya menjaga Nona Flo di taman bermain tapi dia menghilang, terima kasih sudah sudah menjaganya.""Dimana ibu Flo?" tanya Kenneth."Nyonya sedang berada di tempat yang jauh untuk bekerja, jadi sementara saya yang menjaganya, sekali lagi terima kasih sudah menjaga Nona Flo." pengasuh itu mengulurkan tangan meraih Flo, "katakan terima kasih pada paman."Flo mendekat, "Terima kasih paman besar, kita nanti ketemu lagi ya." Flo melambaikan tangannya
Pagi harinya Kenneth langsung menyiapkan hadiah untuk Flo, kira-kira hadiah apa yang cocok untuk anak usia dua setengah tahun, Kenneth mencari cari sampai pilihannya jatuh pada sebuah boneka unicorn."Yup, anak-anak suka boneka." gumam Kenneth dengan semangat, "Aneh, kenapa aku tidak sabar untuk bertemu anak itu, padahal masih ada waktu beberapa jam lagi untuk bertemu dengannya." Kenneth tampak tersenyum ketika menyerahkan boneka unicorn untuk di bungkus."Mia, nanti Flo akan bertemu dengan pria yang menemukannya kemarin sore. Tolong kamu jaga Flo, jangan sampai pria itu melakukan sesuatu pada putriku.""Mengapa Nyonya takut pria itu mengetahui kalau Flo adalah anaknya?" tanya Mia penasaran.Bella terdiam sejenak, "Ada banyak hal yang terjadi di masa lalu dan aku tidak mau mengulanginya kembali, aku harap kamu bisa memegang kepercayaanku, Mia." jawab Bella, "oh ya pertemuannya dilakukan pukul empat sore setelah pulang kerja, aku akan mengirimkan alamatnya untukmu."Tas dan juga berka
Hari sudah mulai malam dan waktunya Kenneth menyudahi bermain dengan Flo, pengasuh datang untuk mengajak Flo pulang."Nona, ayo."Flo berbalik menatap Kenneth, "Bye paman besar, aku senang paman besar main dengan Flo hari ini." ucapnya sambil melambaikan tangan.Melihat senyum cantik dan wajah mungil gadis itu, Kenneth menahan pengasuh Flo agar tidak langsung pergi, "Oh permisi, aku akan mengantarkan kalian pulang." ucap Kenneth."Maaf, Tuan. Saya rasa tidak perlu, Nyonya sudah menunggu.""Ibu Flo datang, biarkan aku bertemu dengannya untuk mengucapkan terima kasih karena dia sudah mengijinkan aku menghabiskan waktu dengan putrinya." sahut Kenneth."Sekali lagi maaf Tuan, saya tidak bisa memutuskan, kalau begitu saya permisi." pengasuh itu menggendong Flo sementara gadis itu melambaikan tangan ke arah Kenneth, entah dorongan dari mana karena Kenneth membalas lambaikan tangan Flo.Meskipun tiga jam tapi itu waktu yang sangat kurang bagi Kenneth menghabiskan momen bersama Flo, Kenneth b
Pagi ini Bella sudah menyelesaikan kontraknya, itu artinya dalam waktu beberapa hari lagi ia akan ke Los Angeles kemudian bertemu dengan Gio, tak ada lagi pikiran Bella takut bertemu Kenneth karena semangat Bella sekarang adalah anak-anaknya. "Sir, saya menerima kontrak pemindahan kerja di Los Angeles, di sini saya juga sudah melihat kontrak secara keseluruhan, saya rasa tidak ada lagi yang perlu untuk dibahas, semua sudah jelas." Bella menyerahkan kembali dokumen kontrak. "Kalau begitu akan saya proses secepatnya, oh ya Nyonya Anastasya, siang nanti bisakah Anda mewakili perusahaan untuk menghadiri salah satu pertemuan?" Bella mengangguk, "Kebetulan hari saya kosong, bisa saya lihat kegiatannya?" tanya Bela. Atasannya pun memberikan beberapa lembar kertas berisi kegiatan untuk hari ini, sekali lagi Bella mengangguk, "Saya permisi, Sir." pamitnya. Bella membaca kembali poin-poin acara untuk siang nanti, tidak perlu ada yang harus dikhawatirkan karena itu bukan pertemuan resmi, mas
Tinggal satu hari lagi Kenneth di Chicago, tadinya Kenneth ingin sebelum kembali ke Los Angeles ia bisa bertemu dengan Flo sekali lagi. Baru sehari tidak bertemu, tapi Kenneth sudah merindukan Flo, tawa penuh keceriaan itu terngiang di ingatan Kenneth. Ia sudah menghubungi orang tua Flo agar mengijinkan Kenneth bertemu, namun nomor tersebut sudah tidak aktif sejak kemarin."Tuan, ini jadwal penerbangan Anda." seseorang datang menyerahkan tiket pesawat, terlihat jam terbangnya pukul delapan malam."Terima kasih." ucap Kenneth.Pria itu kembali ke penginapan untuk mengemasi barangnya, waktu singkat di Chicago sungguh tidak ia duga bisa bertemu Bella di sini. Begitu tiba di penginapan, Kenneth duduk seraya menghembuskan nafas berat.Bella pasti sangat kecewa padanya, wajah Bella menyimpan kesedihan yang begitu dalam pada Kenneth. Akan sangat sulit mendekati Bella kalau seperti ini, padahal dalam hati Kenneth ia masih mencintai perempuan itu.Tapi kebodohannya membuat Kenneth kehilangan B
Beberapa hari berlalu dan Bella sudah menyiapkan semua barang penting untuk dibawa pindah ke Los Angeles, hari ini adalah keberangkatannya pukul tiga sore nanti. Sean bersama istrinya kembali datang untuk mengantarkan Bella ke bandara, Sean sendiri naik turun ke apartemen Bella untuk membawakan barang perempuan itu, ini terasa dejavu karena sebelumnya Sean juga yang membantu Bella membawa barang ketika akan pergi ke Illinois. "Aku membawa makanan, sebelum perjalanan ke bandara sebaiknya kita makan dulu." ucap istri Sean. Bella mengangguk, "Maaf merepotkan kalian." "Merepotkan apa, aku justru sedih karena kamu harus pergi, setelah itu aku pasti akan sangat jarang bertemu dengan putrimu." perempuan itu menoleh melihat Sean menggendong Flo di bagian lehernya. Tawa gadis kecil itu berhasil membuat orang melihatnya ikut tersenyum. Semenjak Flo lahir, Sean adalah orang pertama yang menggendongnya, wajar kalau sampai saat ini gadis kecil itu sangat dekat bersama Sean, lebih dari ayah kan
Padahal sekarang pukul sembilan malam, apa yang membuat Kenneth datang ke apartemen Carlo di jam seperti ini? Bella mengatur nafasnya yang terasa panik beberapa saat lalu."Mommy, aku lapar." ucap Flo sambil menyentuh perutnya.Astaga, Bella lupa kalau tadi Flo bilang lapar karena pertemuan tidak terduga dengan Kenneth, Bella berbalik menatap putrinya, kemudian Bella memilih jasa pesan antar dari pada beresiko bertemu Kenneth di luar."Tunggu sebentar ya, sayang. Sebentar lagi makanannya akan dibawa ke sini, tidak apa kan Flo menunggu sebentar?" tanya Bella memberikan pengertian.Flo tadinya tidak menjawab, gadis itu menunduk karena perutnya kelaparan. Bella juga sebenarnya tidak tega, namun sementara ini Kenneth tidak boleh tahu kalau Bella ada di Los Angeles, terlebih lagi membawa seorang anak yang sudah Kenneth kenal sebelumnya.Sialnya adalah kenapa Carlo menjadi tetangga Bella, apartemen lama Sean kini dimiliki oleh asisten pribadi Kenneth. Bella memijat keningnya, akhir-akhir in
Terlihat Gio dan Flo di pertemuan pertama sudah sangat dekat, hari ini Gio sampai tidak masuk untuk latihan renang agar bisa bersama dengan Flo dan Bella.Wajah Gio terlihat sangat bahagia, tubuhnya juga sehat, sesaat Bella merasa lega karena ia sempat berpikir kalau Gio akan tidak terawat jika bersama dengan Kenneth."Sista, kenapa wajahmu cantik sekali." Gio menunjuk pipi Flo dengan ragu-ragu karena takut menyakiti adiknya.Bella memperhatikan kedua anaknya tampak akur, meskipun ini pertemuan pertama mereka, tapi Gio terlihat begitu menyayangi Flo, terlihat tatapan matanya yang berbinar-binar serta senyum tulus terukir di bibirnya."Mom, apa Flo akan tinggal denganku di rumah daddy?"Senyum Bella langsung memudar, tangannya pun membelai wajah Gio, "Sayang, mom dan daddy kalian sudah tidak bisa tinggal di rumah yang sama lagi. Daddy Gio juga tidak tahu kalau mom dan Flo datang di kota ini, jadi Gio tau kan harus berbuat apa?"Sesaat Gio diam untuk mencerna kalimat Bella, anak itu lal
Beberapa bulan berlalu, Bella membuka salah satu ruangan kosong yang mana kini Kenneth sedang menyiapkan segala sesuatu untuk menyambut kehadiran anak ketiganya, Kenneth bahkan membuat tempat tidur bayi seorang diri dan mendekorasi kamar. Antusias Kenneth tak pernah pudar sejak mengetahui Bella hamil, pria itu melakukan semuanya sendiri agar bisa membuat Bella tetap bahagia, sekarang saja Kenneth sedang menyiapkan kamar calon anaknya yang akan lahir sebentar lagi. "Ini sudah malam, sebaiknya kamu lanjutkan besok saja." Kenneth berbalik, "Aku tidak akan sempat, aku akan selesaikan pekerjaan ini dengan baik. Kita tidak tahu kapan bayinya akan lahir, mengingat usia kandunganmu sudah memasuki bulan kelahiran, jadi aku harus siap semuanya." Bella tersenyum, "Tapi ini sudah jam sebelas malam, kalau kamu tidak berhenti, aku tidak akan tidur." ancamnya. Tanpa mengatakan apapun kenneth langsung meletakkan alat yang ia pegang untuk membuat tempat tidur bayi, pria itu menghampiri Bella, meng
Perjalanan ke pusat perbelanjaan mereka jalani bersama, Kenneth menggandeng tangan Gio dan Flo bersamaan melewati setiap toko di sebelah mereka, tapi tujuannya sekarang adalah baju cantik untuk Flo dan juga hadiah untuk gadis kecil mereka. Bella mengikut di belakang memperhatikan kedekatan Kenneth, tiba-tiba Gio berhenti, anak itu berbalik menghampiri Bella dan menggandeng tangan ibunya, Gio mendongak seraya tersenyum. "Kalau Flo untuk daddy, aku akan bersama mommy." katanya. Bella mengusap kepala Gio, "Kalian itu tidak ada bedanya, sama-sama kesayangan mommy." jawab Bella. "Dad," panggil Flo, Kenneth menoleh dan putrinya sudah mengulurkan tangan minta gendong, dengan senang hati Kenneth mengangkat putrinya dan mereka berjalan menuju sebuah toko pakaian anak. "Aku ingin baju biru itu!" tujuk gadis kecil di gendongan Kenneth. Bella mendongak, setinggi itu bagaimana Flo bisa tahu ada baju cantik di sana, "Tolong turunkan baju itu, kami ingin melihatnya." ucap Bella pada pegawai.
Satu minggu setelahnya, baik Kenneth maupun Bella disibukkan dengan rutinitas pekerjaan yang mereka lakukan, mereka juga jarang di rumah sehingga sementara waktu Gio dan Flo di jaga oleh Delina. Tampaknya keinginan Delina pulang ke rumahnya harus tertunda demi menjaga kedua cucunya ketika orang tua mereka sibuk bekerja. Tiga hari terakhir, Bella dan Kenneth nyaris tidak saling sapa, jika Bella pulang ke rumah, terkadang Kenneth tidak ada karena dinas di kota lain. Kesibukan itu terus berlanjut sampai minggu kedua, dan hari ini Kenneth juga masih belum pulang. Ketika Bella tiba di rumah, Gio dan Flo sudah tidur. "Kamu dan Kenneth terlihat sangat sibuk akhir-akhir ini." ucap Delina. Bella menoleh sambil meletakkan lembaran dokumen dan tasnya ke atas meja, "Ada proyek baru yang harus aku tangani di perusahaan, aku tidak bisa lepas tanggung jawab karena posisiku sebagai pemimpin di perusahaan cabang." "Jangan lupa untuk mengatur jadwal makan mu, meski sibuk, kau juga butuh tenaga."
Dress hitam yang dibeli tadi siang kini Bella pakai untuk bersiap datang ke pesta, rambutnya ditata sedemikian rupa untuk menampilkan leher jenjang dan aksesoris yang Bella gunakan. Penampilannya sepuluh kali lipat lebih cantik jika Bella merias dirinya dengan serius, tapi bagi Kenneth merias diri atau tidak, wanita berbaju hitam yang berjalan ke arahnya itu adalah yang paling cantik diantara wanita lainnya. "Perfect!" puji Kenneth seraya menawarkan lengannya untuk Bella gandeng. Bella tersenyum tipis, mereka pun pergi setelah mobil jemputan tiba, Kenneth membukakan pintu mempersilahkan Bella masuk ke dalam mobil lebih dulu. Tempat pesta digelar terlihat sudah ramai, banyak kendaraan juga yang tampaknya baru tiba, supir membukakan pintu agar penumpang di belakang turun. "Biarkan aku memperbaiki penampilanmu sedikit." ucap Bella sambil merapikan dasi kupu-kupu di leher Kenneth agar terlihat lebih nyaman dipandang. "Ayo kita masuk?" Kenneth kembali menawarkan lengannya, dengan senan
Pukul sembilan malam, Bella dan Kenneth sudah bersiap mengambil posisi berbaring ketika mereka melihat pintu terbuka, Flo muncul sembari memeluk boneka unicorn miliknya."Hai, dad.""Hai sayang, kenapa kamu tidak tidur?" tanya Kenneth.Flo menjatuhkan bonekanya, "Apa aku bisa tidur dengan daddy malam ini?""Tentu saja, kemarilah." Kenneth mengulurkan tangan menggendong Flo dan membiarkan putrinya itu tidur sambil memeluknya seperti anak koala.Tatapan Flo melihat Bella yang sedang melipat tangan di depan perut, namun dengan jahilnya Flo semakin erat memeluk Kenneth, "Ini daddyku.""Jadi apa putriku merebut suamiku sekarang?" "Tidak, ini suamiku." jawab Flo.Bella mendelik sementara Kenneth tertawa sambil mengusap punggung Flo, gadis kecil itu tiba-tiba bangun sambil mendorong jauh selimut yang sering Bella pakai."Ini, mommy tidur saja dengan selimut ini.""Astaga, apa kamu mengusir ibumu sendiri?" sahut Bella melihat putrinya mendorong selimut ke arahnya, Flo diam sebentar menatap B
Ada begitu banyak mainan dan souvenir yang Bella bawa untuk kedua anaknya, terlihat wajah antusias mereka ketika melihat setiap mainan yang ada, Bella dengan Kenneth duduk memperhatikan tanpa mengganggu Gio dan Flo mengacak acak tas berisi barang yang Bella beli di tempat liburannya."Kalian sudah datang?""Ibu," Bella membantu membawa belanjaan ke arah dapur, "banyak sekali.""Sudah tidak apa, karena kau dan suamimu sudah pulang, jadi ibu ingin membuat masakan kesukaan kalian. Tapi apa makanan kesukaan suamimu?" tanya Delina.Bella merapikan belanjaan, "Kenneth bukan pemilih makanan, oh ya, Gio punya alergi dengan seafood."Delina mengangguk mengerti, wanita paruh baya itu memperhatikan wajah putrinya. Sebelumnya ia sempat khawatir kalau pernikahan Bella dengan Kenneth akan berakhir sama seperti sebelumnya, tapi begitu melihat wajah Bella yang berseri seri seperti ini membuatnya turut bahagia."Bagaimana liburanmu dengan Kenneth?""Sangat baik, tidak pernah sebaik ini sebelumnya." ja
Beberapa hari setelahnya liburan masih berlanjut, keesokan harinya Kenneth mengajak Bella untuk mengunjungi beberapa tempat di sekitar lokasi mereka liburan, ada banyak souvenir cantik di tempat tersebut dan Bella membeli beberapa untuk Gio dan Flo."Bagaimana menurutmu kalau aku membeli ini juga?" Bella menunjukkan hiasan meja yang pasti akan cantik kalau diletakkan di meja belajar Gio.Kenneth mengangguk, "Beli saja apapun yang kamu suka." jawabnya.Bella tersenyum tipis, tanpa ragu memilih beberapa barang lain baru kemudian memilih menu makanan di salah satu restoran, makanan di sana cukup khas tapi juga cocok di lidah mereka."Cobalah, ini enak." Bella menawarkan menu pesanannya untuk Kenneth, pria itu dengan senang hati menerima suapan yang Bella berikan."Menu kesukaanmu tidak pernah berubah."Bella menyuapkan makanan ke mulutnya sendiri, "Setiap selera orang itu berbeda, dan aku akan selalu menyukai jenis makanan seafood.""Makanlah, kamu butuh banyak energi untuk membuahi."So
"Tunggu sebentar!" Bella mendorong wajah Kenneth, "kau serius kita melakukannya di tempat terbuka seperti ini?" "Kenapa tidak?" jawab Kenneth dengan sangat yakin, "ini momen yang mungkin tidak akan kamu lupakan setelah kita kembali menemui anak-anak, ketika kita pulang nanti, mari berikan kejutan untuk mereka." Kenneth kembali mencium Bella yang duduk di pangkuannya, lantas tanpa menunggu waktu lama diam-diam Kenneth memasukkan kegagahannya ke area sensitif Bella di bawah sana, erangan keluar dari bibir wanita itu, terlihat wajahnya sangat menikmatinya. Bella juga tak segan bergerak di pangkuan Kenneth untuk mendapatkan posisi ternikmat, duduk saling berhadapan seperti ini dan di bawah sana mereka saling terhubung untuk mengirimkan cinta lewat sentuhan yang dalam. Ini merangsang Kenneth untuk lebih bergairah, tanpa sadar menekan Bella untuk melakukan lebih cepat. "Babe, itu terlalu dalam." rintih Bella. "Kamu menyukai yang seperti ini kan?" balas Kenneth, Bella mengangguk mengiya
Liburan masih berlanjut dengan segala keromantisan yang Kenneth berikan, Bella bisa merasakan jika perubahan Kenneth sangatlah banyak, pria itu lebih sering tersenyum bahkan tak segan tertawa, berbeda dengan sikapnya dulu yang kaku dan dingin.Bella merasa lebih nyaman di dekat Kenneth, honeymoon bersama pria yang ia cintai tidaklah buruk, banyak tempat yang Bella dan Kenneth kunjungi seperti pasangan remaja yang baru saja mendapatkan pubertas pertamanya.Tak peduli usia mereka yang tidak lagi muda, tapi kebahagiaan yang menjadi pondasi utama hubungan telah dibangun sejak pernikahan resmi yang disaksikan oleh banyak orang.Dan yang paling penting sekarang adalah membuat anak ketiga yang mereka sepakati, entah itu akan lahir kembar atau tidak bukan masalah, toh dari pihak Bella maupun Kenneth mereka tidak punya gen untuk bisa memiliki bayi kembar."Aku merindukan Gio dan Flo." ucap Bella.Kenneth menoleh, "Ini baru tiga hari kita liburan, tidak mungkin kita pulang saat sedang menikmati