Dengan terburu-buru, Sangga berganti pakaian. Sebagai bentuk dukungan terhadap keluarga Chiara, suami Dania itu akan segera menemui Damian untuk mengetahui perkembangan terbaru tentang keberadaan Chiara. “Maaf, semua harus tertunda,” ucap Sangga dengan nada memelas karena tidak dapat melanjutkan re
“Jadi pengacaranya yang baru berhasil menangguhkan penahanannya?” Entah kepada siapa Cyrus melontarkan pertanyaan, karena di antara mereka yang mengetahui kasus yang menjerat Nico hanya Cyrus seorang. “Nico Surendra?” tanya Singgih Sugandhi untuk memastikan. “Ya, dari laporan anak buah saya, lelak
Chiara terlihat bergerak lebih banyak bahkan dia berusaha untuk berbicara dengan Nico, tetapi karena mulutnya dalam keadaan tertutup lakban besar membuatnya hanya mengeluarkan suara seperti orang yang gagu. “Kamu lapar? Haus?” tanya Nico diikuti dengan senyum menyeringai yang memperlihatkan wajah b
Karina tersenyum menyeringai menunjukkan jika dia tidak percaya begitu saja dengan rekaman yang baru saja dilihatnya. Seperti dugaan Selo Ardi sebelumnya, tidak akan mudah meyakinkan Karina karena selama ini Nico sudah sering bercerita tentang Cyrus yang tidak professional dengan pekerjaannya. Bagi
Di rumah besar keluarga Adityawarman, dari tadi Dania hanya mondar-mandir ke sana ke mari tidak jelas. Dia sangat mengkhawatirkan keadaan Chiara yang sampai tengah malam belum ada kabarnya juga."Mbak Dania istirahat dulu saja, takutnya nanti Dedek Pillar bangun Mbak Dania belum sempat istirahat, be
"Kau bisa menambah kecepatan mobilmu?" tanya Cyrus yang terlihat sudah tidak sabar lagi untuk bisa segera tiba di tempat yang mereka tuju. Cyrus merasa belum tenang sebelum melihat keadaan Chiara. Pengacara muda itu merasa sangat bersalah kepada Chiara, karena membuat sahabat Dania itu harus menang
Di rumah besar keluarga Adityawarman, tampak Dania masih terjaga meskipun waktu sudah menunjukkan tengah malam. Wanita yang sedang hamil anak keduanya itu tidak bisa memejamkan matanya. Dia masih menunggu kabar Chiara dari Sangga, tetapi ternyata dari tadi sang suami belum juga menghubunginya. Tida
Di dalam mobil ambulan yang membawa Chiara, Cyrus terdiam memandang wajah sahabat Dania itu. Pengacara muda itu tidak pernah menyangka jika Nico akan menjadikan Chiara sebagai sasarannya. "Dia sejak tadi pingsan, atau saat ini sedang dalam keadaan tidur karena obat?" tanya Cyrus saat melihat Chiara
Lima tahun telah berlalu, kini Pillar dan Pijar sudah sekolah, dan tentunya menambah kesibukan baru bagi Dania. Keinginannya untuk kembali ke perusahaan warisan kedua orang tuanya tampaknya memang harus dia urungkan demi menjaga tumbuh kembang anak-anaknya. “Kakak Pillar jagain adik, ya!” ucap Dani
Dania tampak ragu-ragu saat mengangkat panggilan dari nomor yang tidak dikenalnya, tetapi karena terus berulang akhirnya Dania pun menjawabnya. "Halo!" sapa Dania dengan suara lirih dan ragu-ragu. "Dengan Bu Dania Adityawarman?" Terdengar suara seorang pria dari ponsel Dania. "Ya, saya sendiri."
Hari bahagia Chiara dan Cyrus akhirnya datang juga. Meskipun tanpa kehadiran Dania, acara tersebut berjalan dengan khidmat dan penuh haru. Suasana hening tercipta kala penghulu yang duduk di hadapa Cyrus mulai menggenggam tangan pengacara muda itu dengan erat, seolah memberi tanda bahwa akad nikah
Dengan jemari yang masih saling bertautan Dion dan Reisa melangkah menuju ke poli kandungan seperti yang disarankan oleh dokter sebelumnya. Dion menoleh ke samping, menatap wajah sang istri yang terlihat sangat tegang “Bagaimana jika hasilnya negative?” tanya Reisa dengan suara lirih dan terdengar
Di bawah sinar matahari pagi, di taman yang dipenuhi dengan warna-warni bunga dan kupu-kupu yang berterbangan, Dania tampak sedang duduk di kursi taman sambil memangku si kecil, Pijar. Dania sengaja menjemur putrinya berharap mendapat manfaat dari sinar matahari pagi. Sementara itu di sudut yang be
Pagi ini Dion tampak berbeda, biasanya setelah menjalankan ibadah pagi dia akan berolahraga sebentar untuk menjaga kondisi tubuhnya agar tetap sehat dan fit karena sebagai pimpinan di Sari Pangan Andalan aktivitasnya semakin padat. Namun pagi ini dia justru kembali tidur, dan terlihat tidak berseman
Jika saat masih di rumah Ina mengatakan agar Reisa memangku anak Dania agar diompoli dan bisa segera hamil, tetapi kenyataan berbeda terjadi saat mereka sudah berada ruang perawatan Dania. Ina justru terlihat memonopoli bayi mungil itu dan tidak memberi kesempatan kepada Reisa untuk memegangnya. Di
“Aku tidak mau ikut,” ucap Reisa yang justru meringkuk di atas kasur setelah Dion mengajaknya untuk menjenguk Dania yang baru saja melahirkan. “Kenapa?” tanya singkat Dion didahului oleh hembusan napas kasar. “Mama sudah siap di bawah, katanya mau ketemu sama cucunya,” sambung Dion mencoba merayu R
Lega rasanya hati Sangga, bukan hanya proses kelahiran anak keduanya yang berjalan lancar, tetapi juga karena keluarga kecilnya kini terasa lengkap dengan dua anak, lelaki dan perempuan. Setelah bayi mungil itu dibersihkan, kini sudah berada Bersama kedua orang tuanya. Tanpa Dania sadari air matany