Share

Rahasia besar si Mbok

Penulis: Rini Annisa
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Aku melangkahkan kaki menuju trotoar, kulihat kebelakang rumah yang sudah dua tahun ditinggali. Kini semua tinggal kenangan, kebahagiaan yang baru seteguk di rasakan hancur berkeping-keping karena ulah seorang wanita. 

Impian untuk menua bersama sang suami hanya dongeng belaka, yang tidak sedikit pun terbesit di hati mantan suamiku. Entah apa tujuan dia dulu menikahi ku, kalo memang dasar cinta kenapa baru dua tahun saja sikapnya sudah berubah. 

Andai dulu tidak menyetujui permintaan Ibu untuk tinggal bersamanya, pasti sekarang aku masih hidup bahagia bersama Mas Bram. Ibu ikut andil dalam menyesatkan Mas Bram hingga membuat dia berpaling dariku. 

Ah, sudahlah. Semua sudah berlalu, walaupun aku lega tapi tetap saja sakit masih menguasai hatiku. Ingatlah Bram, Ibu suatu saat nanti aku akan datang dan membalas semua perbuatan kalian, gumam ku bertekad. 

Ku stop taksi yang lewat dan ku pinta menuju terminal. Ya lebih baik aku pulang kampu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Menjadi Cinderella Kaya Raya Setelah Dicerai   Anak milyader

    Perkataan Mbok sedari siang masih terngiang terus di telinga, rahasia? Mengapa begitu banyak rahasia yang tidak ku ketahui. Apakah rahasia itu baik atau buruk, aku takut akan seperti rahasia perselingkuhan Mas Bram.Setelah melepas lelah, aku segera ke kamar membereskan barang. Ku taruh kembali baju usang kedalam lemari, baju yang selalu menemani suka duka ku selama ini. Baju ini juga sebagai saksi dan simbol atas sifat kikir Mas Bram.Masih ingat jelas dalam benakku awal menikah dulu, Mas Bram pernah membelikan sehelai daster. Daster itu pula yang selalu ku pakai selama ini, hingga sobek dan berlubang. Mas Bram tau itu tapi tidak sedikitpun ingin membeli gantinya.Dia hanya bisa mencela terus mencela, katanya tak usah cantik karena aku selalu kerja di rumah. Tapi kenyataan nya itu jadi bumerang tajam bagi sikapnya. Dia yang pelit keluar uang, tapi dia juga yang tak terima aku jelek dan tak berdandan.Benarlah kata mutiara itu buah

  • Menjadi Cinderella Kaya Raya Setelah Dicerai   Bram menikah

    Sementara itu, Bram merasakan kebahagiaan baru dengan wanita pilihannya. Setelah kepergian Winda, Bram sama sekali tidak mengingat lagi mantan istrinya itu. Hatinya sudah di penuhi oleh kehadiran Laras.Apalagi kini Laras telah mengandung, buah cinta mereka. Bagaimana tidak bahagia, selama dua tahun berumah tangga, tidak nampak tanda-tanda sedikitpun Winda hamil. Namun, baru jalan dua bulan dengan Laras, wanita itu malah hamil.Bram pun tidak menyia-nyiakan kesempatan itu, alasan itu pula yang membuat Bram mantap menceraikan Winda. Tanpa Bram selidiki dulu benarkah anak yang di kandung Laras itu memang anaknya. Akan tetapi, emosi dan nafsu sesaat sudah membutakan mata dan hati Bram.Setelah menalak Winda, hari itu juga Bram menikahi Laras. Roman bahagia terpancar dari mata keduanya, saat menghadap penghulu dengan mantap Bram mengucapkan ijab qobul. Kini resmilah mereka menjadi sepasang suami istri.Kebahagiaan itu juga turut di ras

  • Menjadi Cinderella Kaya Raya Setelah Dicerai   Di Hotel

    Ibu hanya menatap tajam kearah Bram, tidak menyangka Bram mengabulkan permintaan istrinya. Ibu takut uang Bram akan diselewengkan Laras, mengingat baru sehari jadi menantu tapi sudah berani protes.Bram juga terpaksa melakukan itu, dia tidak mau rumah tangganya terus ribut dan berakhir perceraian. Dia tidak ingin berpisah dengan Laras, sebab kini Laras bahkan sudah mengandung anaknya.*****Bram terus memohon pada ibunya agar mengabulkan permintaan istrinya. Sejahat apapun seorang ibu tetap menyayangi anaknya, melihat Bram terus merengek dengan berat hati ibu menyetujui tapi dengan syarat Laras mesti melakukan semua pekerjaan rumah.Bram sumringah, begitu juga Laras. Senyum kemenangan tersungging di bibirnya. Dia tidak menyangka semudah itu membujuk suami dan mertuanya. Bram dan ibunya tidak tau bahwa kebaikan dan kelemahan mereka akan dimanfaatkan oleh Laras.Setelah menyelesaikan pekerjaan, sesuai janji Bram akan men

  • Menjadi Cinderella Kaya Raya Setelah Dicerai   Siapa Lelaki di Hotel itu?

    Ting!!Gawai Laras berbunyi, ternyata Bram sudah tiba di bawah. "Gawat, cepat kamu pergi! Suamiku udah sampai di bawah. Kamu menginap lah di kamar sebelah dan berpura-pura menjadi teman yang akan ku titipkan mobil," titah Laras.Pria itu mengangguk, kemudian setelah berpakaian secepatnya keluar dan masuk ke kamar sebelah. Saat itu Bram baru keluar dari pintu lift, sementara Laras membersihkan ranjang dan menyemprotkan parfum ke seluruh ruangan, agar bau pria itu tak terendus Bram.Lalu Laras mandi dan berpura-pura habis muntah hingga Bram yang baru masuk khawatir. "Ras, kenapa? Kamu sakit?" tanya Bram cemas sembari mengetuk pintu kamar mandi.Pintu terbuka dan Laras memasang ekspresi lesu, Bram segera memapah di ranjang. "Kamu sakit, Ras?" tanya Bram sembari menyentuh dahi Laras. Tidak panas, tapi mengapa muntah.Bram mengendus heran, kamar begitu wangi, seperti habis di semprot pewangi ruangan. Apakah karena terlalu w

  • Menjadi Cinderella Kaya Raya Setelah Dicerai   Mencari orang tua kandung

    Didalam pesawat Bram mencari nomer kursi sesuai di tiket. Nomer kursi 15 dan 16, pramugari segera mengarahkan mereka ke kursi penumpang.Penumpang hari ini lumayan ramai, masih banyak penumpang yang naik dan mencari kursi. Terlihat antrian di dalam pesawat. Dari jauh Bram seperti melihat seorang wanita yang di kenalnya. Dan saat melewati kursinya, Bram terkejut."Winda ... ?"Aku menoleh ke arah suara yang memanggilku dan kaget. Ternyata dia mantan suamiku, "Mas Bram?"Dia hanya melongo memandangiku, mungkin dia tak tak percaya kalo aku yang miskin bisa naik pesawat. Atau dia pangling melihat penampilan ku.Wanita yang di samping Bram juga ikut terpana, dia menoleh saat Bram menyebut namaku. Mereka berdua tidak menyangka akan bertemu dan satu pesawat denganku.Aku masa' bodoh saja dan terus melewati mereka. Kulihat sekilas Laras menatap sinis ke arahku, ku balas tatapannya dengan sombong. Tunggulah beberap

  • Menjadi Cinderella Kaya Raya Setelah Dicerai   Bertemu orang tua kandung

    Mbok menghambur di bawah kaki wanita itu. "Nyonya, maafkan aku. Aku Sri nyonya, yang dulu kerja di sini dan membawa putri nyonya," ucap Mbok sesenggukan.Wanita anggun itu mengangguk dan membantu Mbok berdiri. "Bangun Mbok Sri, aku masih inget kamu. Bagaimana aku melupakanmu. Kamu telah berjasa melindungi anakku," ucapnya tegas tapi lembut."Lalu dimana anakku, Mbok? Apa dia masih hidup?" tanyanya merasa bersalah.Mbok memanggilku agar mendekat, "Winda, kemari Nak. Inilah ibu kandungmu, ayo salim tangannya," titah Mbok.Mataku berkaca-kaca, entah aku harus sedih atau bahagia. Dari kecil hingga sekarang aku belum tau yang namanya orang tua kandung. Aku masih terasa asing dan segan.Wanita anggun itu menatapku, memperhatikan dari ujung rambut sampai bawah kaki dari matanya kulihat berembun. Dan sejurus kemudian dia berlari ke arahku dan mendekap ku. "Anakku, maafkan Mama sudah membuang mu. Mama berdosa, ya Allah," katany

  • Menjadi Cinderella Kaya Raya Setelah Dicerai   Kasih sayang Mama dan Papa

    Selesai makan bersama keluarga besar, Mama mengajakku ke kamar. Sebelumnya Mama telah menyuruh agar art membersihkan kamar yang akan kami tempati.Aku ingin Mbok bisa sekamar denganku, tetapi Mbok tidak mau. Mbok mengerti posisi dirinya dan tidak ingin membuat Mama cemburu karna aku lebih dekat pada Mbok.Kamarku berada di lantai atas di tengah-tengah kamar Mama Papa dan juga Haris. Sedangkan kamar yang di tempati Mbok berada dibawah berdampingan kamar art. Walaupun cuma dapat kamar di bawah, asal masih bisa bersamaku Mbok sudah sangat senang.Saat pintu kamar terbuka, aku tercengang melihat dalamnya. Sungguh sebuah kamar yang besar, ranjang dan lemari besar, apalagi jendela juga berukuran tinggi di hias dengan gorden yang cantik."Ayo, masuk! Kok malah bengong anak Mama," ajak Mama sembari menarik tanganku."Benar ini kamar Winda, Ma?" tanyaku tak percaya. Mama tertawa memamerkan giginya yang masih utuh.

  • Menjadi Cinderella Kaya Raya Setelah Dicerai   Shopping ke Mall

    Pintu lift terbuka saat tiba di lantai dua, Mama menarik tanganku dan mengajakku masuk butik langganan. Saat menuju butik, beberapa meter di depanku terlihat dua insan yang ku kenal sedang jalan berpelukan sambil menenteng tas.Aku berpura-pura tidak melihatnya, akan tetapi si lelaki sepertinya mengenalku dan terus memperhatikanku yang sedang berjalan di apit wanita bergaya sosialita.Dan saat berada tepat beberapa langkah di depan, lelaki itu memanggil ku nyaring. "Winda ...?"Aku dan Mama berhenti dan menoleh ke arah suara, ah sial gerutu ku. Mengapa kami harus bertemu di saat yang tak tepat.Bram dan Laras berjalan mendekatiku. "Ini kamu, Winda kan?" selidiknya."Siapa, Nak? Kamu kenal?" tanya Mama sembari menautkan alisnya.Aku memicingkan mata dan berpura-pura asing pada mereka berdua. Sekarang bukan waktu yang tepat untuk memberitahu mereka, tunggu setelah aku sudah memegang jabatan penting di perusa

Bab terbaru

  • Menjadi Cinderella Kaya Raya Setelah Dicerai   Akhir yang bahagia : Kelahiran anak

    Selesai mandi, aku dan Sayid siap-siap sholat berjamaah. Dalam doa aku meminta pada pencipta agar menguatkan cinta kami dan kekal dalam rumah tangga selamanya. Hati terasa tenang sudah mengadu kepadaNYA.Sayid mengajakku turun usai sholat, karena ingin melihat sekeliling rumah. Ya rumah yang Papa bangun ini lumayan besar dan megah. Untuk sementara kami tinggal disini dulu.Aku menemani Sayid berkeliling, sore ini udara sudah terasa dingin. "Kamu kedinginan humairo?" tanya Sayid kemudian melepaskan jaketnya dan memakainya di bahuku."Iya, Mas! Sepertinya sudah mulai turun salju ya!" jawabku sambil mendongak ke atas."Iya, memasuki musim dingin disini. Kalo kamu nggak tahan didalam rumah aja, biar Mas sendiri yang berkeliling," ujarnya sambil memelukku."Nggak apa-apa, Mas! Sekali ini aja, lagian baru sekarang aku kemari bareng suami. Mas masih ingat perkenalan kita dulu?" tanyaku bernostalgia.Sayid mengang

  • Menjadi Cinderella Kaya Raya Setelah Dicerai   Pembantu aneh

    Kami tiba di bandara Internasional tepat waktu, satu jam sebelum keberangkatan. Setelah mengecek semua barang lalu menunggu di bagian maskapai. Selama satu hari kondisi tubuhku harus fit. Sebelum terbang juga sudah memeriksa kandungan. Dokter menyatakan sehat dan boleh naik pesawat.Sayid terus memegang dan menjagaku agar nyaman. Akhirnya pesawat yang ditunggu tiba, terdengar dari pengeras suara agar penumpang segera naik kedalam pesawat. Mencari nomer kursi, seorang pramugari membantu kami.Setelah penumpang masuk dan penuh, seorang pramugari sedang memberi arahan bagaimana bila pesawat dalam keadaan darurat. Ada keasyikan sendiri memandang pramugari, selain cantik juga dituntut berani untuk memberi layanan yang nyaman bagi penumpang.Selama di pesawat aku habiskan untuk tidur, sesekali Sayid mengajak ngobrol. Wajahnya begitu senang karena bisa mengajakku tinggal di Abu Dhabi. Namun, aku masih perlu menyesuaikan diri disana. Lagian kami akan t

  • Menjadi Cinderella Kaya Raya Setelah Dicerai   Terbang ke Abu Dhabi

    Ustad berhenti bicara untuk menunggu keputusan Bu Ningsih. "Gimana, Bu?"Bu Ningsih terdiam, matanya melirik amplop tebal di atas meja kemudian menatap kami satu persatu. Mungkin masih bimbang antara menerima atau menolak."Kalo Ibu merasa kurang bisa kami tambah tapi maaf nggak bisa lebih dari sepuluh milyar," ucap Papa tegas.Bu Ningsih terlihat menelan saliva mendengar nominal yang disebut Papa. Baginya uang segitu tidak akan bisa didapat seumur hidupnya. Kemudian dengan mengangguk pelan, Bu Ningsih setuju."Baik, karena Ibu sudah setuju kita tanda tangan di surat bermaterai ini. Dengan begitu jika kedepannya ada masalah lagi, surat ini bisa jadi rujukan," ujar Papa sambil menyerahkan kertas dan pulpen.Papa bertanda tangan dulu baru menyerahkan pada Bu Ningsih. Dengan tangan gemetar Bu Ningsih membubuhkan tandatangan. Bu Ningsih meminta tambahan dua milyar untuk merenovasi rumah agar kokoh hingga cucunya dewasa.&nb

  • Menjadi Cinderella Kaya Raya Setelah Dicerai   Negoisasi

    "Tadi malam, pas tengah malam Winda teriak ketakutan karena di kamar kalian ada hantunya. Awalnya kami nggak percaya, lalu melihat ada bekas cakaran di jendela kami berjaga dan tidur bareng. Papa pun inisiatif memanggil ustad untuk melihat," tutur Mama berhenti sebentar mengambil napas."Apa? Hantu, Ma?" tanya Sayid kaget."Iya, setelah ustad periksa bukan hantu melainkan kiriman orang untuk menakuti Winda," jelas Mama.Sayid mengernyitkan dahi lalu menggenggam tanganku. "Kamu nggak apa-apa, kan humairo?" tanya Sayid cemas.Aku menggeleng dan tersenyum, Mama menggeleng lega dan Papa hanya melengos. "Sayid, itu karena Winda nggak patuh sama Papa. Udah dilarang keluar tapi masih aja ngeyel, akhirnya terjadi seperti ini."Sayid menatapku meminta penjelasan. Aku pun menceritakan dari awal, Sayid mengangguk mendengarkan. Tiba-tiba dia tersenyum lalu mengatakan hal yang mengejutkan."Pa, Ma, gimana kalo Winda Sa

  • Menjadi Cinderella Kaya Raya Setelah Dicerai   Mendayung kenikmatan

    "Win, bagaimana kalo kamu tinggal di Abu Dhabi aja? Mungkin disana lebih aman dan nyaman buat kamu," cetus Mbok tiba-tiba dapat ide."Apa, Mbok?" tanyaku kaget takut salah dengar. Mbok tersenyum lalu mengulang lagi perkataannya. "Mbok bilang kamu tinggal aja dengan mertua di Abu Dhabi. Pasti disana nggak ada orang yang akan membuat hidupmu sulit.""Mbok yakin?" tanyaku tak percaya."Dulu, sewaktu Den Sayid melamar kamu Mbok dengar kalian akan tinggal disana dan kamu setuju saat itu kan?" Kata Mbok balik bertanya."Iya, Mbok! Tapi, semua keluarga Winda disini, Mbok pasti nggak mau kan kalo Winda ajak kesana?""Mbok disini aja, udah tua! Nanti merepotkan besan disana, lagian Mbok nggak terbiasa tinggal di luar negeri. Nanti Bapakmu mencari Mbok kalo Mbok tinggal jauh," ujar Mbok tertawa.Aku pun tersenyum dan menepuk tangan Mbok, ada-ada saja Mbok ini. Namun, jika dipikirkan apa yang dikatakan

  • Menjadi Cinderella Kaya Raya Setelah Dicerai   Teror kiriman orang

    "Bagaimana, Pak Ustad?" tanya Papa penasaran.Kami semua menanti apa yang akan disampaikan Pak Ustad. Apa memang benar hantu atau manusia, bila hantu toh rumah selama ini dalam keadaan aman. Namun, bila manusia sepertinya kurang kerjaan karena kamarku terletak diatas jadi siapa yang melakukannya."Kamar siapa yang diganggu tadi malam?" tanya Ustad menyelidik."Kamar putri saya, Winda," jawab Papa sambil menunjuk diriku.Pak Ustad memandangku tajam, lalu mengangguk. "Apa ananda Winda ada menyakiti seseorang?" tanya Pak Ustad padaku.Semua orang di ruangan menatapku, pertanyaan Pak Ustad membuat semuanya bingung. Tak terkecuali aku yang merasa tak pernah sekalipun mengganggu atau menyakiti orang lain.Aku menggeleng, kemudian balik bertanya pada Pak Ustad. "Memang kenapa, Pak Ustad?""Gangguan tadi malam adalah kiriman seseorang untuk menakuti kamu. Namun, dibalik itu ada dendam didalamnya. Mung

  • Menjadi Cinderella Kaya Raya Setelah Dicerai   Suara misterius

    "Dikamar Winda ada hantu, Ma! Winda takut!" kataku gemetar memeluk Mama."Apa? Hantu?" kata Mama terkejut."Ada apa ini ribut-ribut?" tanya Papa begitu tiba di samping Mama. Haris juga keluar kamar dan mendekati kami."Kata Winda dikamarnya ada hantu, Pa!" jawab Mama sambil mengerinyitkan dahinya.Papa tertawa. "Mana mungkin ada hantu, selama ini rumah ini baik-baik aja kok. Ya kan Haris?" kata Papa beralih pada Haris."Bener, Mbak! Nanti Mbak cuma mimpi dan menginggau," sahut Haris setuju pada Papa."Ta-tapi tadi memang bener, Mbak udah bangun lalu mendengar suara cakaran di jendela loh," kataku tetap kukuh kalo aku tidak mimpi."Baiklah, kita lihat sekarang ke kamarmu!" seru Papa sambil berjalan masuk kamarku.Haris mengikuti langkah Papa, kemudian aku dan Mama dibelakang. Sambil memeluk Mama, mataku terus mengamati sekeliling kamar. Suara itu tak terdengar lagi."N

  • Menjadi Cinderella Kaya Raya Setelah Dicerai   Pacar Haris

    Beberapa kali panggilan ku tak dijawab. Lalu saat diangkat terdengar suara wanita diseberang sana."Halo, siapa ini?" tanyanya.Mengapa dia tanya, apakah di ponsel Sayid tak tertulis siapa yang memanggil. Sambil menggerutu aku pun mematikan panggilan dan membanting ponsel ke ranjang.Huh, dari tadi kenapa selalu terdengar suara perempuan. Siapa dia? Ah lebih baik aku tanya Sayid saja daripada terus menduga. Namun, tiap aku telepon Sayid entah keman dan lagi-lagi wanita yang sama.Lebih baik aku mandi saja, setelah itu turun kebawah untuk makan bersama Papa. Aku pun menyambar handuk dan masuk kamar mandi. Saat mandi entah mengapa terus terpikir Sayid, teringat akan mantan pacar Sayid.Ketakutan mulai menyelimuti hatiku, takut bila Sayid terpikat mantan pacarnya. Lamunanku tersentak kala mendengar ponsel berdering, gegas mengenakan handuk.Langsung menyambar ponsel setelah melihat dilayar siapa yang memanggi

  • Menjadi Cinderella Kaya Raya Setelah Dicerai   Menjenguk ibu

    Mobil yang disupiri Pak Rudi berhenti didepan gang. Untuk masuk kedalam mesti berjalan kaki karena gang terlalu sempit.Begitu kami turun dari mobil, banyak orang sekitar yang memperhatikan. Sambil mengangguk dan tersenyum, aku dibantu Mbok dan pak Rudi menurunkan barang.Sekitar lima rumah kami lewati, menyapa beberapa ibu-ibu yang sedang duduk santai. Aku mencoba ramah dan senyum, dibalas dengan senyuman mereka.Sampai di rumah kontrakan ibu terlihat sepi. Pintu rumah tertutup rapat. Kami menurunkan barang di lantai. Seorang ibu mendekat, sambil beramah tamah."Oh, ada tamunya Bu Bram ya! Kenalkan saya Bu Ani, tetangga sebelah kanan," katanya sambil menunjuk rumah."Iya, Bu Ani. Ibu ada dirumah?" tanyaku.Ibu itu menghela napas, menatap kami satu persatu. Aku menunggu dengan sabar apa yang akan diucapkannya."Semenjak menempati kontrakan ini, ibu Bram jarang sekali keluar. Bahkan kami nggak

DMCA.com Protection Status