"Eh?" Wisnu menatapku dengan heran.Aku menelan ludah dan menyadari bahwa sesaat aku kehilangan kontrol dan menganggap Wisnu sebagai bekicot yang mengerikan."Aah, maaf," ucapku dengan canggung.Kami berjalan bersama menuju rumah, dan aku tiba-tiba merasa sedikit malu. Aku menunduk dan berbicara dengan lembut pada Wisnu, "Maaf, saya tadi agak canggung. Aku ... aku baru saja pindah ke sini dan masih mencoba beradaptasi."Wisnu tersenyum ramah lalu berkata, "tidak apa-apa, Angel. Kami semua paham bagaimana rasanya menjadi pendatang baru. Desa ini memiliki pesona tersendiri, dan kamu pasti akan merasa seperti di rumah seiring berjalannya waktu." "Jadi, Angel, apa yang membawamu ke desa ini?"Aku menatapnya sekilas lalu menjawab, "aku sebenarnya tinggal di kota sebelumnya, tapi beberapa masalah membuatku memutuskan untuk datang ke sini. Rumah nenek adalah satu-satunya tempat di mana aku bisa merasa aman sekarang.""Kadang-kadang, kita perlu perubahan untuk mendapatkan perspektif yang bar
Keputusanku untuk setuju dan melamar menjadi guru honorer di sekolah tempat Wisnu bekerja adalah langkah yang berani dan penting dalam perjalanan hidupku di desa.Setelah berbicara dengan Wisnu dan merasa bahwa ini adalah peluang yang bagus, aku memutuskan untuk mencoba hal baru dan memberikan kontribusi positif pada komunitas yang baru.Pagi hari, Wisnu sudah menunggu di depan pagar. Aku meminta izin kepada Nenek yang menatap kami dengan penuh arti."Semoga kamu berhasil melawati cobaan ini dan memulai hidup yang baru, Angel," ucap Nenek saat aku mencium punggung tangannya."Iya, Nek. Doakan Angel, ya," balasku."Pasti, Nak.""Permisi, Nek, kami jalan dulu," ucap Wisnu meminta izin.Kami pun melangkah meninggalkan rumah Nenek."Terima kasih, Wisnu, atas tawaran ini. Aku benar-benar bersemangat untuk mencoba menjadi guru honorer.""Akuyakin kamu akan melakukan dengan baik, Angel. Sekolah ini butuh guru yang berdedikasi seperti kamu," balas Wisnu."Yan, aku akan berusaha keras. Dan, t
Kanya berkacak pinggang dan merasa rambut di kepalanya mulai mendidih bahkan bisa digunakan untuk merebus daun ubi."Zacky seperti bekicot, sementara kamu seperti cicak. Menempel terus di mana pun kami pergi," ujar Kanya sambil mendorong kembali tubuh Tom agar tidak menghalangi jalan masuk mereka."Pergi! Pergi!""Tolong Bu Kanya, Pak Smith, aku memohon kepada Anda. Angel adalah seseorang yang bisa menyelamatkan pekerjaanku, dan aku percaya Zacky melakukan semua ini karena pria itu sangat khawatir tentang keberadaannya. Kami hanya ingin membantu dan memastikan dia aman."Smith kembali tertawa, "Kalian seperti sedang memainkan drama," ucapnya lalu masuk ke dalam rumah dan menutup pintu. Meninggalkan Kanya."Kami telah memberi tahu Anda, Tom, kami tidak tahu di mana dia berada. Tolong lepaskan Angel. Dan kamu ... kamu bisa mencari pekerjaan baru. Kami ingin dia mendapatkan kesempatan baru tanpa tekanan dari masa lalunya," ucap Kanya sambil menutup pintu pagar lalu memutar tubuhnya menin
Tom menyerahkan foto dan titik lokasi kepada Zacky serta dokumen mengenai keberadaan Angel. Bukannya merasa gembira, Zacky malah marah dan memukul meja, semua foto dilemparnya.Bagaimana tidak? Foto-foto itu menunjukkan beberapa wajah Angel yang tersenyum manis, bersama dengan beberapa warga desa juga Wisnu."Ini apa, Tom? Foto-foto Angel? Ini tidak berguna! Aku ingin tahu di mana dia sekarang, bukan kenangan-kenangan ini!" geram Zacky sambil memukul meja.Zacky melemparkan foto-foto itu dengan kemarahan, menghancurkan sebagian dari mereka. Foto-foto itu menunjukkan Angel dalam berbagai momen bahagia, termasuk bersama warga desa dan Wisnu. Zacky marah melihat wajah Angel yang bahagia.Sebuah foto tertinggal di meja Zacky. Angel sedang tersenyum dan menggandeng tangan Wisnu di pasar malam.Zacky segera meraih foto itu dan mengoyaknya menjadi 2 bagian. Bagian gamabr Wisnu dicabik-cabiknya menjadi kepingan kecil, meninggalkan sisa bagian wajah Angel.
Setelah puas memarahi Tom dan mengusirnya keluar dari ruangan, Zacky terduduk lemas di lantai ruangan kantornya dan mulai memarahi Angel padahal ia sangat mencintai wanita itu. Pria itu tidak mau mengakui perasaannya sendiri di hadapan orang lain.Zacky berkata-kata dengan emosi yang mendalam, "Angel, mengapa kamu melakukannya? Aku peduli padamu, mengapa kamu pergi begitu saja?""Apa yang telah kamu pikirkan, Angel? Aku mencintaimu, dan kamu meninggalkanku tanpa alasan yang jelas." Raut kekecewaan tampak sekali di wajah Zacky."Kamu tahu betapa besar perasaanku padamu, Angel. Mengapa kamu tidak berbicara denganku?" tanya Zacky kepada foto yang tersobek itu dengan perasaan terluka.Zacky berdiri dan melangkah ke arah bar mini di dalam ruangan mewah kantornya. Meraih sebuah botol wine dan mengecap wine tersebut."Kau tidak bisa begitu saja pergi, Angel! Aku mencintaimu, dan kamu tidak bisa mengabaikan perasaanku!" seru Zacky sambil mengecap win
Zacky mengambil keputusan yang sulit, memutuskan untuk pergi ke desa di mana Angel tinggal untuk mencoba membawa dia kembali ke kota.Meskipun dia merasa bahwa Angel adalah istrinya dan dia memiliki hak untuknya, dia juga menyadari bahwa dia telah melakukan banyak kesalahan terhadapnya. Namun, obsesinya untuk memiliki Angel kembali terlalu kuat untuk diabaikan.Sore itu juga, Zacky menyiapkan dirinya dengan pakaian yang rapi dan wajah yang penuh tekad. Dia menaiki mobilnya dan memulai perjalanan menuju desa di pinggiran kota tempat Angel berada. Tom duduk di depan sementara dia tetap bekerja dengan laptopnya di dalam mobil di kursi belakang.Selama perjalanan, dia merenung tentang rencananya, menyusun kata-kata yang akan dia ucapkan pada Angel lananti. Tom duduk dengan tegang, tahu bahwa rencana ini berpotensi berakhir dengan konflik. Sesekali dia melirik Zacky, tetapi tidak berani mengeluarkan suara.Titik lokasi keberadaan Angel berhasil Tom peroleh ata
Pertengkaran antara Aku dan Zacky mencapai titik yang sangat panas. Kami masih berdiri di depan rumah nenek.Wisnu masih mau berdiri dan melayangkan pukulan balasan, tetapi warga segera menahannya. Akibatnya malah dia tersandung dan kembali jatuh ke tanah yang lembab dan becek."Eh, kok kalian membela dia?" tanya Wisnu dengan marah."Bukan, kami hanya menginginkan kedamaian. Tidak boleh berkelahi di sini!" jawab seorang warga.Wisnu melayangkan tatapan tidak puas. Dia merasa seharusnya warga desa yang sudah mengenalnya itu setidaknya membela dirinya.Terlihat bahwa Zacky masih ingin melayangkan pukulan, tetapi warga desa lainnya segera berusaha melerai pertengkaran tersebut.Mereka mengeluarkan Zacky dari tempat tersebut, sementara Wisnu dibiarkan berbaring di tanah, merasa sakit dan terkejut oleh tindakan yang tidak terduga ini.Zacky sudah agak jauh dari jarak kami, tetapi tatapannya tetap seperti pisau silet yang tajam.
Bab 104 Aku memandang kepergian Zacky dengan perasaan yang tidak jelas. Antara kasihan dan juga simpati. "Yuk, kita pulang," ajak Nenek lalu menggandeng tanganku. Selama perjalanan, aku tidak berkata apapun dengan Nenek. Pikiranku masih juga bingung bercampur dengan perasaan tak jelas. Selesai makan malam sederhana, aku duduk di luar rumah Nenek, merenungkan segala yang telah terjadi dalam beberapa hari terakhir. Mendengar keputusan tentang hukuman Zacky untuk membersihkan parit di sekeliling desa membuatku memikirkan keadaan Zacky besok. "Bagaimana dia bisa kuat. Bukankah dia dilahirkan dalam kondisi sudah kaya raya dan tajir, menjabat sebagai CEO di perusahaan milik keluarganya secara turun termurun." "Aarhhgghh, mengapa harus membersihkan parit? Kasihan sekali kamu, bekicot!" Aku mulai merasa khawatir berlebihan, tetapi tidak tahu apa yang harus kulakukan. Belum lagi membayangkan Zacky akan menginap di rumah Wisnu. "Mudah-mudahan mereka tidak berantem sebelum tidur," gumam
Hallo para pembaca setiaku, mohon maaf atas kesalahan penerbitan Bab yang saya lakukan tanpa sengaja sehingga keseruan Anda terganggu oleh Bab yang hilang yaitu Bab 107 sampai dengan 110. Sebagai penghargaan dan permintaan maaf dari saya, Bab 107 sd 110 ini saya lampirkan di sini dan Bab ini GRATIS tanpa perlu pembelian koin. Terima kasih atas kesetiaan Anda untuk membaca cerita ini. Jangan lupa singgah ke akun saya untuk cerita seru lainnya. Salam Pembaca, Bab 107 Aku menundukkan kepala untuk melihat bagian dadaku yang sudah basah. "Astaga," pekikku lalu menutup bagian yang terekspos dengan kedua tangan dan merasa malu. Aku segera memutar tubuh dan menghadap ke arah lain, membelakangi Zacky. Namun, petir sepertinya bekerjasama dengan Zacky. Suara yang menggelegar membuatku terkejut dan memeluk Zacky dengan gemetaran. "Eh." Suara Zacky yang ikut terkejut karena petir tersebut dan dia pun memelukku dengan erat. "Angel," panggil Zacky dengan lembut setelah suara petir mereda.
Zacky membaringkan Angel dengan lembut di atas ranjang lalu memeluknya erat-erat."Zacky, jangan ...," ucap Angel dengan wajah merona merah."Katakan, kamu merindukanku?" Zacky menatap kedua mata Angel dalam-dalam.Angel merasakan keintiman yang memang menjadi miliknya, walaupun dia tidak bisa mengingat dengan jelas, tetapi dia sangat menginginkan pria yang sedang memeluknya ini."Aku merindukanmu, Zacky," ucapnya lalu mencium Zacky dan pria itu membalasnya dengan keintiman yang penuh cinta.Malam panas dijalani mereka, terlepas dari masalah yang ada.***Besok harinya, Zacky terbangun dengan kepala dan tubuh yang segar bugar. Zacky mengelus punggung istrinya yang tertutup selimut lalu mempererat pelukannya."Hmmm, Zacky, aku masih mengantuk," ucap Angel pada saat pria itu hendak berlabuh sekali lagi sebagai aktivitas pria normal.Zacky membenamkan wajahnya dalam-dalam ke ceruk leher Angel. "Kamu wangi dan sangat menggai
S2 Bab 60Sam merasa hampa saat melihat Mina yang penuh luka digendong oleh petugas polisi. Hati Sam terasa hancur melihat wanita yang dicintainya menderita. Meskipun tidak bisa berbuat banyak dengan kedua tangannya yang terborgol, dia berjanji dalam hati bahwa dia akan melakukan segalanya untuk melindungi Mina di masa depan. Kedua matanya melirik Angel, tetapi dia tidak menaruh perhatian kepada wanita itu lagi."Mina ... " Sam memanggil dengan suara parau di dalam mobil yang berada agak jauh dari lokasi.Dorongan keras terhadap dirinya sendiri menguat saat petugas polisi menggendong Mina ke brankar dan menyukseskannya masuk ke dalam mobil ambulance. Sam mengutuk dirinya sendiri karena tidak bisa melindungi Mina dengan lebih baik, tetapi dia juga merasa lega karena Mina akhirnya diselamatkan.Dalam kehampaan yang melanda hatinya, Sam memandang perjalanan mobil ambulance yang membawa Mina dengan mata yang penuh kekhawatiran dan mulai basah. Dia bertekad un
S2 Bab 59"Mengapa Dad mengatakan dia tidak berharga?" Sam melayangkan tatapan tajam kepada sang ayah."Memangnya kamu menginginkan seorang Ibu Tiri di usiamu seumur ini?" Johan bertanya sambil menaikkan sudut bibirnya. Memandang Sam dengan penuh tatapan penuh selidik."Pergilah, cari wanita baik-baik. Angel mungkin bisa kamu pertimbangkan, bukankah dia sudah berada dalam genggamanmu? Jangan katakan kamu sudah bosan kepada kelinci percobaan itu!"Usai mengatakan demikian, Johan tertawa sendiri lalu kembali menatap layar komputernya.Sam mengepalkan tangan dan menautkan alis. Dia merasa sia-sia saja mencari Johan. Akhirnya Sam pergi dari sana tanpa mengatakan sesuatu apa pun lagi.Sementara Zacky sudah menunggu dengan tidak sabaran."Gimana, Tuan? Apakah kita akan menyerang sekarang?" tanya salah seorang anak buah yang menunggu instruksi dari Zacky."Bagaimana dengan Mina? Bukankah dia suruh kita menunggu?""Tidak tahu, T
S2 Bab 58"Deon?" Angel terbangun dari tidurnya karena dua insan itu bermain di balkon dan suara mereka cukup menganggu.Sam buru-buru melepaskan dirinya dari Mina dan mereka segera memakai pakaiannya."Kamu sudah bangun, Sayang," sapa Sam dengan lembut sambil duduk di tepi ranjang."Ugh." Angel memegang kepalanya yang terasa berat. "Di mana Deon? Mengapa aku berada di sini lagi?"Mina sudah selesai membereskan pakaiannya, dengan wajah polos, Mina mendekati Angel lalu menggengam tangannya.Angel melihat Mina dan merasa asing, "siapa kamu?"Sam dan Mina terkejut bersamaan, Angel baru saja menunjukkan gelagat seperti tidak bisa mengingat apa pun lagi, padahal dia baru saja bertemu dengan Mina di sore harinya.Mina menyadari bahwa penyakit dalam kepala Angel sudah semakin parah."Angel, bukankah kalian sudah pernah ketemu dan saling berkenalan?" tanya Sam dengan frustasi.Angel menggelengkan kepala lalu menepuk kepal
S2 Bab 57Senyum indah mengambang di bibir Johan. "Baik, dua juta dollar, atau ada yang berani lebih tinggi lagi?""Tiga juta dollar!" seru pria bertopi yang tidak menyebut namanya. Mina mengarahkan tubuhnya ke pria itu agar dapat merekam dengan jelas."Baik, saudara kita James sudah bersuara, siapa lagi yang berani menindih harga?"Terjadi keheningan tiba-tiba. Harga itu sudah cukup tinggi bagi penemuan yang belum terbuktikan dengan baik.Mereka bahkan tidak memperdulikan apakah Angel, kelinci percobaan itu akan menjadi baik atau malah mengalami kerusakan otak.Mina mengepalkan kedua tangannya dengan marah, sementara Sam merasa tidak berdaya. Dia menyayangi Angel setulusnya dan tidak pernah membayangkan melukai Angel apalagi memakainya sebagai kelinci percobaan.Pena yang dipakai oleh Mina tersambung ke layar tangkapan di ruang kantor Zacky.Zacky mengetatkan rahangnya menyaksikan semua rekaman yang ada di hadapannya saat ini.
S2 Bab 56Sementara itu, di sudut gelap gudang, beberapa anggota mafia lainnya mengawasi situasi dengan ketat, senjata tersembunyi di balik jas mereka. Mereka menjadi bayang-bayang di antara rak-rak penyimpanan yang penuh dengan barang ilegal."Berapa harganya, Thom?" tanya Mark, menyembunyikan ketegangan di balik ekspresinya.Thom memberikan senyuman licik. "Kau tahu harga untuk barang berkualitas, Mark. Lima puluh ribu dollar untuk setiap paket."Mark mengangguk setuju, bahkan tidak menawar sama sekali seolah mereka memang sudah terbiasa dengan harga tersebut llau mengeluarkan sejumlah uang dari saku jaketnya. "Tidak usah banyak, bagi saja dengan yang lain," ucap Mark sambil tertawa. Mereka melakukan pertukaran dengan cepat, sementara bayangan-bayangan di sekitar mereka tetap waspada."Kami menginginkan transaksi cepat dan bersih," ucap Mark, memandang tajam ke arah Thom.Thom hanya mengangguk dan menatap Mark dengan tatapan dingin. "Tentu
S2 Bab 55"Tidak, kamu jangan salah paham dulu. Mari kita lihat apa yang terjadi nanti. Aku pikir aku juga mencintai Angel."Mina membalikkan tubuhnya dan menatap Sam dengan kecewa. "Baiklah. Kamu kembali kepada Angel dan aku akan kembali kepada Johan, Ayahmu yang suka sekali menyiksaku!"Mina mengatakan demikian lalu berdiri dan memakai pakaiannya."Ayahku menyiksamu?" tanya Sam dengan rasa terkejut.Mina mengangguk lalu mulai terisak dalam tangisan. "Dia tidak pernah puas bila aku tidak pingsan."Sam membulatkan kedua matanya dan merasa kasihan dengan wanita cantik itu. Tubuhnya begitu sempurna untuk disiksa dalam kukungan sang ayah yang gendut dan perut besar.Membayangkan hal itu saja sudah membuat Sam merasa marah."Aku akan memintamu dari Ayah," ucap Sam sambil merangkul kembali Mina dalam pelukannya."Dan hanya menjadikanku sebagai simpanan, sementara kamu akan menjadikan Angel sebagai istrimu?"Mina sengaj
S2 Bab 54Sam dan Mina bersiap-siap untuk menghabiskan waktu bersama di pusat perbelanjaan. Mereka tiba di mal yang ramai dengan lampu berkilauan dan suasana yang hidup. Sam, dengan senyum ceria, berkata kepada Mina."Mina, apa yang ingin kita lakukan dulu? Mungkin kita bisa mulai dari toko pakaian?""Iya, Sam! Aku ingin melihat-lihat koleksi terbaru. Siapa tahu ada yang menarik perhatianku."Mereka berjalan ke arah pusat perbelanjaan, memasuki toko pakaian yang penuh dengan pakaian dan aksesori berwarna-warni. Mina berhenti di depan rak dengan gaun-gaun cantik."Sam, bagaimana menurutmu gaun ini?""Wow, Mina, itu terlihat sangat cantik! Aku yakin itu akan membuatmu terlihat luar biasa."Mina tersenyum, "Aku rasa aku akan mencobanya." Dia mengambil gaun tersebut dan pergi ke ruang pakaian untuk mencoba.Sementara menunggu Mina, Sam melihat toko permainan di seberang lorong."Oh, lihat! Toko permainan! Apakah kamu ingin m