Beranda / Romansa / Menikah dengan Mr. Billionaire / Bab 34. Seperti Tuan Putri

Share

Bab 34. Seperti Tuan Putri

Penulis: dsifadian
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Aurora menarik tangan Philip, "Kau tidak bisa bersikap seperti ini!"

Philip berkata dengan mendominasi, "Yang memutuskan semuanya hanyalah aku! Kau tidak berhak menuntut bercerai sebelum lima bulan tiba!"

"Itu nggak adil!" Protes Aurora. Dia menyingkirkan tangan Philip dengan tenaganya.

Sepertinya kali ini Aurora memang bertemu orang yang salah. Philip sungguh berbahaya dan Aurora salah sudah bermain-main dengannya.

Berfikir bahwa menikah dengan Philip akan menjauhkannya dari Alice dan ibu tirinya, sekarang dirinya malah terjebak didalam pernikahan yang sama sekali tidak menguntungkannya.

Setelah sehari semalam Aurora dirawat dirumah sakit, kini akhirnya dia sudah bisa pulang dan beraktivitas seperti biasanya.

Sama sekali tidak ada batang hidung dari Philip yang menjemputnya, hanya seorang sopir yang sudah berdiri didepan pintu masuk rumah sakit, sementara dibelakangnya ada mobil hitam Mercedes Maybach yang mengkilap.

B
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Menikah dengan Mr. Billionaire    Bab 35. Mengundurkan diri

    Yang membayar? Sementara Adara diberikan kerja tambahan tapi gajinya tetap sama. Bahkan bonus yang biasa di terima dari Aurora, sekarang tidak ada lagi. Bahkan kinerjanya masih sama, cekatan dan kompeten.Adara menggertakkan gigi, dia sudah bersikap sopan dan selalu patuh meski gajinya sekarang tidak sesuai dengan pekerjaannya.Tapi terus ditindas seperti ini juga tidak akan membuatnya betah meski Grup Adelina banyak berjasa untuknya."Nona Alice, anda membayar saya karena saya bekerja diperusahaan! Itu adalah gaji yang sudah seharusnya saya terima!" Sahut Adara menahan kesalnya.Alice tidak menyukai karyawan yang membantahnya, "Kau... Kau mau gajimu saya potong?" Ancam Alice.Adara tidak takut sama sekali. Justru dia tidak suka bos yang semena-mena terhadap karyawan, bahkan banyak karyawan yang tidak menyukai caranya memimpin perusahaan grup Adelina sekarang. Jauh berbeda dari saat dipimpin Hirawan dan Aurora.Bahkan gaji Adara sudah sering dipotong sekarang karena gajinya tidak ses

  • Menikah dengan Mr. Billionaire    Bab 36. Ada Yang Salah

    Aurora terus berfikir dan penasaran kediaman siapa yang dia singgahi sekarang. Jims membukakan pintu mobil dan mempersilahkan Aurora turun. "Nona muda, silahkan masuk." Jims menggiringnya berjalan menuju pintu utama. Bangunan besar itu sangat mewah dengan gaya klasik modern ala eropa. Siapapun yang melihatnya pasti akan mengira bahwa pemiliknya pasti keturunan kerajaan. Aurora merasa kagum dan takjub dengan furniturenya, sepertinya barang-barang mulai dari porselen itu sangat limited edition dan harganya tentu saja ratusan miliar. "Waaww... Aku seperti masuk kedalam rumah sultan." Gumam Aurora seraya melihat sekelilingnya. ini sih tiga kali lipat dari kediaman tua Adelina, fikir Aurora. "kamarnya sudah disiapkan? Harus rapi dan bersih!" "Sudah tuan." Aurora mendengar suara yang berasal dari kanannya, suara itu seperti tidak asing. Benar saja, saat dia menoleh, rupanya Louis asisten pribadi Philip sedang berbicara dengan seorang wanita yang memakai seragam pelayan. Louis mem

  • Menikah dengan Mr. Billionaire    Bab 37. Kenapa mirip?

    Aurora menelan ludahnya susah payah, wajahnya memerah karena malu.Pandangan Philip sangat dingin dan datar, namun tiba-tiba dia menyeringai seolah menertawakan sikap Aurora."Kenapa?" Sebelah alisnya naik keatas, "Bukankah kamu bukan seorang gadis suci yang harus malu pada pria asing?" Philip mengejek dengan nada mencemooh.Aurora tersentak kaget mendengarnya. Dia tidak mengerti maksud kata-kata Philip.Keningnya mengernyit bingung, "Maksud kamu... apa?" Philip membuka sisa kancing kemejanya yang baru kebuka dua kancing seraya berjalan mendekat. Aurora merasa merinding dan takut, apalagi tidak bisa keluar sebab kondisinya yang tidak mengenakan apapun. Terlebih handuk itu jauh dari jangkauannya."Apa masih perlu, rasa malu untuk gadis yang tidak menjaga kesuciannya?" Philip mendecih lalu tertawa kecil.Aurora tersinggung dengan mata terbuka lebar. Dia baru mengerti sekarang apa yang dibicarakan Philip.Philip berdiri disamping bathtub, tubuhnya mencondong untuk menyamai Aurora, pand

  • Menikah dengan Mr. Billionaire    Bab 38. Seperti tidak asing

    Aurora merasa sakit hati mendengar hinaan Philip yang menyebutkan sebagai jalang yang siap melayani pelanggan.Apakah Philip tidak tau, kalau dirinya hanyalah korban dari jebakan Alice. Yang merenggut masa depannya, kehormatannya dan kesuciannya sebagai gadis."Apa kau tau, seperti apa itu jalang?" Aurora mendekatinya dengan berani. Dia ingin membuktikan kepada Philip, seperti apa itu jalang.Philip justru merasa jijik dengan sikap Aurora yang mendekatinya seperti kupu-kupu malam sungguhan.Aurora berdiri didepannya, dia terus menatap Philip dalam-dalam. Tidak perduli bahwa sekarang yang melekat pada tubuhnya hanyalah selembar jubah mandi yang sekali tarikan saja talinya terlepas."Kau selalu memperlakukan seperti gadis yang tidak pantas untuk dihormati. Sekarang aku tunjukkan padamu, bagaimana itu gadis yang tidak memiliki kehormatan!" Entah mendapatkan keberanian dari mana, jari-jari Aurora sudah menyentuh tali bathrobe miliknya dan sekali tarik saja maka jubahnya terbuka."Lakukan

  • Menikah dengan Mr. Billionaire    Bab 39. Timbal balik

    Mana mungkin grup Adelina gulung tikar?Perusahaan itu sudah berdiri lama dari Sesha Adelina masih hidup sampai mengalami kecelakaan tragis dan sampai sekarang.Meski Aurora marah kepada Ayahnya, namun dia tidak akan membiarkan grup Adelina merosot jatuh, karena disana memiliki banyak kenangan ibunya."Dari mana kamu tau semua ini?" Aurora bertanya pelan. Sungguh sulit dipercaya, bahkan Asisten pribadinya juga mengundurkan diri dan beberapa karyawan utama juga.Philip tersenyum smirk. Dia menyahut "Tidak perlu tau dari mana mendapatkannya. Gugurkan anak itu. kupastikan dalam waktu dekat, grup Adelina akan berpindah kembali padamu, Nona Adelina." Sebenarnya tidak ada gunanya juga anak yang tengah dikandung. Aurora tidak siap hamil sekarang, bahkan tidak tau siapa ayahnya.Yang terpenting sekarang, Grup Adelina berpindah kembali ke tangannya. Mengusir nyamuk-nyamuk gatal yang terus mengincar harta keluarga Adelina.Sangat tidak mudah juga untuk Aurora merelakan janinnya untuk digugurka

  • Menikah dengan Mr. Billionaire    Bab 40. Meeting Mendadak

    Makan siang tiba, Aurora baru bisa bertemu Adara dilobby gedung pencakar langit milik grup Meyer. Adara pun sama halnya, menunggu Aurora untuk membahas percakapan tadi pagi yang harus terhenti karena datangnya Philip. Mereka duduk dikursi Coffeshop yang terlihat disebrang jalan gedung Meyer. "Nona Aurora, kamu... sungguh bekerja disini?" Tanya Adara, dia sungguh tidak percaya kalau Aurora bekerja dengan orang lain sekarang. Dia adalah nona muda Aurora Adelina yang statusnya sangat tinggi dan disanjung banyak orang dikota Ivaly. Namun setelah diusir dari grup Adelina, namanya hilang dan seperti tidak ada jejaknya. Setelah Aurora menceritakan semua kejadian yang dialami, Adara sungguh tidak menyangka ada orang sejahat Alice dan bahkan ayah kandung Aurora sendiri. "Untuk sementara aku butuh pamasukan. Setidaknya sampai aku bisa mengambil kembali grup Adelina." Jawab Aurora. "Semoga semuanya kembali ketangan kamu lagi, Nona Aurora. Saya benar-benar sedih. Saya terpaksa mengund

  • Menikah dengan Mr. Billionaire    Bab 41. Kecelakaan

    Kening Aurora mengerut dan berfikir sejenak, sepertinya dia pernah mendengar grup Glorry. Seharusnya meetingnya baru dua hari lagi, sebab Kliennya dari luar negeri. Mungkin saja memang mendadak, jadi dia tetap ikut Louis tanpa kembali bertanya. Terlebih Tuan muda Philip sudah menunggu dimobil. Sampai dibasmant, Louis langsung membukakan pintu mobil penumpang belakang, namun Aurora mencegah. "Aku didepan saja!" "Tidak bisa, Nona. Silahkan masuk!" Louis kembali mempersilahkan. Aurora mengabaikan dan tetap ingin didepan. ia tidak mau duduk berdampingan dengan Philip, Pria yang tidak bisa dipegang janjinya. Saat baru membuka pintu, suara berat dan penuh penekanan Philip terdengar. "Mau duduk dibelakang, atau saya seret?" Aurora menutup kembali pintu mobil dengan keras lalu berjalan didepan Louis dan masuk kedalam mobil. Mobil Maybach hitam milik Philip keluar dari grup Mayer dan membelah keramaian kota Ivaly disore hari. Aurora diam saja, duduk bersandar di sandaran kursi

  • Menikah dengan Mr. Billionaire    Bab 42. Sanggupkah?

    Aurora sesungguhnya merasakan sakit di pinggulnya karena jatuh tadi. Tapi dia tidak sudi ditolong oleh Erick. Sedangkan ibu itu menggendong anaknya yang menangis karena ketakutan. Erick masih menawarkan diri. dia baru akan sedikit membungkuk, namun tiba-tiba saja bahunya ditahan seseorang. Seketika Erick menoleh dan langsung mendapatkan tatapan tidak mengenakkan dari pria disampingnya. "Tidak perlu repot-repot mengotori tangan anda untuk menolong istri saya, tuan muda Axelio!" Philip berkata pelan dan menekan. Philip mengulurkan tangannya kehadapan Aurora yang tercengang melihatnya, "Ayo sayang..." Philip berkata pelan. Seolah dia sungguh mencintai Aurora. Nada bicaranya yang lembut seolah memang dia sangat perhatian sebagai suami. Aurora tidak bisa berdiri. Dia menengadah keatas lalu menggeleng pelan, keningnya yang mengerut serta bibirnya yang sedikit terbuka, sudah membuktikan dia menahan sakit. Philip menyadarinya bahkan melihat kemana tangan istrinya yang terus mendek

Bab terbaru

  • Menikah dengan Mr. Billionaire    Bab 47. Sedang membutuhkanmu!

    Saat malam sudah semakin larut, Aurora belum bisa memejamkan kedua matanya dengan rapat. Dia terus membolak-balikkan badan diatas ranjang didalam sebuah kamar hotel yang telah dipesan untuk satu malam. Sedangkan Jeffry juga memesan satu kamar disebelahnya, Jeffry pendatang baru yang tentu saja belum terlalu mengenal kota Ivaly yang besar. Aurora memikirkan Philip, Pria itu sekarang sedang marah, Philip bukan orang sembarangan yang bisa melakukan apapun sesukanya. "Kamu satu-satunya keluarga mama sekarang. Maafkan mama hampir saja mencegahmu datang kedunia." Lirihnya seraya mengusap perut dengan perasaan amat bersalah. Sekarang dia berjanji akan menjaga calon anaknya baik-baik, dan tidak akan membiarkan siapapun melukainya ataupun membahayakan nyawanya. Pagi hari menjelang, Aurora sudah bersiap-siap untuk meninggalkan kamar. Ketika membuka pintu, dia berpapasan dengan Jeffry yang akan menghampirinya. "Selamat pagi, Aurora." Sapa Jeffry tersenyum. Senyumnya manis ditambah wa

  • Menikah dengan Mr. Billionaire    Bab 46. Merasa dipermainkan

    Philip masih marah atas kejadian tadi. Seharusnya Aurora menepati janjinya, namun gadis itu rupanya tidak bisa dipercaya. Flashback on! "Aku mohon, anak ini tidak bersalah apapun. Jangan menghukumnya! Dia berhak lahir kedunia..." Aurora bersimpuh dibawah seraya menangis untuk nyawa calon anaknya. Kedua tangan Philip mengepal kuat, matanya menyala tajam seakan ingin menghancurkan apapun. Dia seperti iblis yang sedang marah, sampai Aura disekitarnya ikut terasa mencengkam menakutkan. "Aku nggak menginginkan apapun darimu, tuan. Pernikahan ini memang salahku, tapi anak ini... dia keluargaku satu-satunya. Aku mohon... Izinkan dia tetap hidup!" Aurora terisak-isak mengatakannya. Dia terus memohon agar Philip luluh, dia tidak perduli lagi grup Adelina ataupun Philip. Sekarang Aurora hanya menginginkan anaknya hidup. Meski anak itu akan terlahir tanpa seorang ayah. "Kau..." Philip menahan nafasnya lalu mendorong pundak Aurora menjauhi kakinya hingga Aurora jatuh. "Pergi dari s

  • Menikah dengan Mr. Billionaire    Bab 45. Harusnya sedikit bersabar!

    "Menurutmu, kenapa Aurora bisa menikah?" Didalam mobil, Erick bertanya. Alice yang menunduk fokus pada ponselnya seketika menengadahkan kepalanya, "Mana aku tau. kenapa memangnya? Jangan pernah lupa kalau kita sudah menikah, Erick Axelio!" Ketus Alice dengan kesal. ia benci seseorang yang terus menanyakan saudara tirinya, terlebih Erick suaminya sendiri yang notabennya merupakan mantan kekasih Aurora. Erick mendecih lalu menyahut, "Aku hanya bertanya. Apa itu juga salah?" "Salah! Karena kamu sekarang sudah menikah! Jadi, jangan coba-coba mencari tau informasi apapun tentang Aurora atau gadis lain!" Ancam Alice. "Ya, baiklah sayang. Jangan marah-marah. Alangkah baiknya kita kepusat perbelanjaan untuk menyenangkan hatimu." Hibur Erick mengalihkan perhatiannya. Sifat Alice dan Aurora itu jauh berbeda. Mereka memang sama-sama punya pendirian kuat, tapi Aurora mudah diluluhkan dan dikendalikan, berbeda dengan Alice yang harus mengendalikan dan mendominasi. Kalau tau begitu,

  • Menikah dengan Mr. Billionaire    Bab 44. Izinkan tetap hidup!

    "Apa kamu bilang?" Kedua bola mata Philip membulat tajam, dia mendekati Aurora mencengkram rahangnya kuat. Tidak ada yang boleh bermain-main dengan Philip Mayer! Siapa Aurora? berani sekali mempermainkannya! "Katakan sekali lagi!" Bentak Philip, suaranya menekan dan membuat Aurora ketakutan. Hasil USG-nya bahkan jatuh, kedua tangannya berusaha mendorong tangan Philip yang sangat kuat. Tenaganya kalah, wajah Aurora merah dan kehabisan oksigen. "Ka mu...A ku.. ti dak, bi sa ber nafas!" dada Aurora kembang kempis. Philip yang belum puas terpaksa menarik tangannya, Aurora langsung terbatuk dan menghirup udara sebanyak-banyaknya. "Jangan pernah bermain-main denganku!" Bentak Philip mengancam. Aurora tidak mampu melawan sekarang, tenaganya kalah, dan dia pasti kalah melawan pria berkuasa seperti Philip Mayer. Tidak berselang lama, pintu ruangan terbuka, muncul dokter Brave dan perawat serta Louis. "Nyonya, mari ikut kami keruang tindakan!" Perawat membantu merapikan pakaia

  • Menikah dengan Mr. Billionaire    Bab 43. Berubah fikiran?

    "Panggil suster dan bawakan obat P3K untuk mengobati lukanya!" Philip memberi perintah terhadap Louis. Louis menjalankan tugasnya baru dia memindahkan mobil milik Philip keparkiran mobil. Aurora dibawa kekursi stainless diruang tunggu lalu mereka duduk disana menunggu suster yang datang. Bukan hanya siku, tapi beberapa bagian kaki juga lecet. Setelah perawat pergi, nama Aurora dipanggil untuk segera memasuki ruang pemeriksaan. Aurora harus menjalani serangkaian pemeriksaan terlihat dahulu, untuk memastikan bagaimana kondisi janin yang tumbuh dirahimnya. Seluruh tubuhnya merasakan ketegangan, keringat dingin menetes saat seorang dokter menyuruhnya berbaring diranjang pemeriksaan untuk melakukan USG. Bukan hanya dokter, ada juga dua perawat yang membantu lalu Philip dan Louis menunggu diluar ruangan. "Permisi nyonya, saya akan mengoleskan gel diperutmu..." Izin perawat. Aurora mengangguk ragu, suster mengeluarkan kemejanya dari dalam rok span hitam pendeknya lalu membuka

  • Menikah dengan Mr. Billionaire    Bab 42. Sanggupkah?

    Aurora sesungguhnya merasakan sakit di pinggulnya karena jatuh tadi. Tapi dia tidak sudi ditolong oleh Erick. Sedangkan ibu itu menggendong anaknya yang menangis karena ketakutan. Erick masih menawarkan diri. dia baru akan sedikit membungkuk, namun tiba-tiba saja bahunya ditahan seseorang. Seketika Erick menoleh dan langsung mendapatkan tatapan tidak mengenakkan dari pria disampingnya. "Tidak perlu repot-repot mengotori tangan anda untuk menolong istri saya, tuan muda Axelio!" Philip berkata pelan dan menekan. Philip mengulurkan tangannya kehadapan Aurora yang tercengang melihatnya, "Ayo sayang..." Philip berkata pelan. Seolah dia sungguh mencintai Aurora. Nada bicaranya yang lembut seolah memang dia sangat perhatian sebagai suami. Aurora tidak bisa berdiri. Dia menengadah keatas lalu menggeleng pelan, keningnya yang mengerut serta bibirnya yang sedikit terbuka, sudah membuktikan dia menahan sakit. Philip menyadarinya bahkan melihat kemana tangan istrinya yang terus mendek

  • Menikah dengan Mr. Billionaire    Bab 41. Kecelakaan

    Kening Aurora mengerut dan berfikir sejenak, sepertinya dia pernah mendengar grup Glorry. Seharusnya meetingnya baru dua hari lagi, sebab Kliennya dari luar negeri. Mungkin saja memang mendadak, jadi dia tetap ikut Louis tanpa kembali bertanya. Terlebih Tuan muda Philip sudah menunggu dimobil. Sampai dibasmant, Louis langsung membukakan pintu mobil penumpang belakang, namun Aurora mencegah. "Aku didepan saja!" "Tidak bisa, Nona. Silahkan masuk!" Louis kembali mempersilahkan. Aurora mengabaikan dan tetap ingin didepan. ia tidak mau duduk berdampingan dengan Philip, Pria yang tidak bisa dipegang janjinya. Saat baru membuka pintu, suara berat dan penuh penekanan Philip terdengar. "Mau duduk dibelakang, atau saya seret?" Aurora menutup kembali pintu mobil dengan keras lalu berjalan didepan Louis dan masuk kedalam mobil. Mobil Maybach hitam milik Philip keluar dari grup Mayer dan membelah keramaian kota Ivaly disore hari. Aurora diam saja, duduk bersandar di sandaran kursi

  • Menikah dengan Mr. Billionaire    Bab 40. Meeting Mendadak

    Makan siang tiba, Aurora baru bisa bertemu Adara dilobby gedung pencakar langit milik grup Meyer. Adara pun sama halnya, menunggu Aurora untuk membahas percakapan tadi pagi yang harus terhenti karena datangnya Philip. Mereka duduk dikursi Coffeshop yang terlihat disebrang jalan gedung Meyer. "Nona Aurora, kamu... sungguh bekerja disini?" Tanya Adara, dia sungguh tidak percaya kalau Aurora bekerja dengan orang lain sekarang. Dia adalah nona muda Aurora Adelina yang statusnya sangat tinggi dan disanjung banyak orang dikota Ivaly. Namun setelah diusir dari grup Adelina, namanya hilang dan seperti tidak ada jejaknya. Setelah Aurora menceritakan semua kejadian yang dialami, Adara sungguh tidak menyangka ada orang sejahat Alice dan bahkan ayah kandung Aurora sendiri. "Untuk sementara aku butuh pamasukan. Setidaknya sampai aku bisa mengambil kembali grup Adelina." Jawab Aurora. "Semoga semuanya kembali ketangan kamu lagi, Nona Aurora. Saya benar-benar sedih. Saya terpaksa mengund

  • Menikah dengan Mr. Billionaire    Bab 39. Timbal balik

    Mana mungkin grup Adelina gulung tikar?Perusahaan itu sudah berdiri lama dari Sesha Adelina masih hidup sampai mengalami kecelakaan tragis dan sampai sekarang.Meski Aurora marah kepada Ayahnya, namun dia tidak akan membiarkan grup Adelina merosot jatuh, karena disana memiliki banyak kenangan ibunya."Dari mana kamu tau semua ini?" Aurora bertanya pelan. Sungguh sulit dipercaya, bahkan Asisten pribadinya juga mengundurkan diri dan beberapa karyawan utama juga.Philip tersenyum smirk. Dia menyahut "Tidak perlu tau dari mana mendapatkannya. Gugurkan anak itu. kupastikan dalam waktu dekat, grup Adelina akan berpindah kembali padamu, Nona Adelina." Sebenarnya tidak ada gunanya juga anak yang tengah dikandung. Aurora tidak siap hamil sekarang, bahkan tidak tau siapa ayahnya.Yang terpenting sekarang, Grup Adelina berpindah kembali ke tangannya. Mengusir nyamuk-nyamuk gatal yang terus mengincar harta keluarga Adelina.Sangat tidak mudah juga untuk Aurora merelakan janinnya untuk digugurka

DMCA.com Protection Status