Share

Bab 259 Urusan Pribadi Putra dan Menantu

Saat memindahkan barang-barangnya kembali ke kamar tidur utama, Quinn merasa sedikit rumit.

Kalau dipikir-pikir, dia merasa seperti anak yang merajuk, semua yang dia lakukan hanya seperti lelucon, apalagi di depan Yovan.

Yovan hanya bersikap lebih baik dan perhatian kepada Quinn, lalu Quinn akan tersentuh oleh kata-katanya dan kembali padanya dengan patuh.

Meski metafora ini agak tidak tepat, Quinn hanya merasa agak malu dan merendahkan dirinya sendiri.

Yovan yang bangga dengan rencana kecilnya di ruang tamu, tidak pernah menyangka Quinn akan memikirkan begitu banyak hal.

Sinta meliriknya dan mencibir, "Kalian sudah lama menikah, jangan bilang kalian nggak pernah tidur satu ranjang. Kamu nggak mendapatkan dia sebelumnya, kali ini sama saja!"

Yovan menatap Sinta tak berdaya, "Bu, bisa nggak jangan membuatku frustrasi? Selain itu, nggak pantas kalau Ibu bicara begitu terus terang tentang urusan pribadi putra dan menantumu!"

"Apa ada sesuatu yang nggak bisa kukatakan? Apa ada sesuatu tent
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status