Keesokan harinya, Cindy mengikuti Yogi menemani Smith ke pabrik pembuatan Perahu Naga.Grup Mega berspesialisasi dalam modal ventura juga adalah salah satu perusahaan investasi terbesar di dalam negeri. Grup Mega telah berinvestasi dalam proyek-proyek di dalam dan luar negeri. Grup Mega berpengaruh besar dan memainkan peran penting bagi negara. Oleh karena itu, Grup Mega juga memimpin dalam mendukung proyek yang didukung pemerintah.Contohnya pabrik pembuatan perahu naga warisan budaya non benda ini.Sikap lepas kontrol Cindy tadi malam sudah tidak ada, dia berdiri di samping Yogi sebagai sekretaris direktur standar. Dia berbicara ketika perlu berbicara dan mengikuti dengan tenang ketika tidak perlu berbicara.Di pabrik besar itu, dipajang puluhan perahu naga warna-warni dengan keindahan berbeda. Kepala Pabrik memperkenalkan pada mereka, Smith takjub saat mendengarnya.Kepala Pabrik berkata dengan bangga, "Perahu di sini panjangnya hanya 18 meter. Kami sedang membuat perahu naga terpan
Kecelakaan terjadi tak terduga.Suasana menjadi kacau, ada orang yang memindahkan kayunya dan ada orang yang dikirim ke rumah sakit.Untungnya perahu naga tersebut hanya berupa kerangka dan tidak terlalu berat. Setelah di rontgen, betis Cindy tidak patah. Kalau terhantam perahu naga yang sudah jadi dengan berat beberapa ton, maka kakinya pasti cacat.Namun, sialnya Smith terhantam hingga pingsan, jadi harus ada penjelasan.Saat mereka dilarikan ke rumah sakit, Kepala Pabrik segera menyelidiki dan mengetahui apa yang terjadi, ternyata salah satu tali rami yang menopang perahu naga yang tergantung terlepas, perahu naga pun kehilangan keseimbangan dan terjadilah kecelakaan ini.Lalu, kenapa talinya terlepas?Di bangsal, Kepala Pabrik berkata dengan getir, "Ada empat tali yang copot, tapi nggak ada kamera pengawasan di pabrik, jadi nggak tahu bagaimana bisa copot. Berdasarkan ingatan semua orang, di posisi itu sebelum dan sesudah kecelakaan, hanya ada satu orang yang pernah berhenti di san
Perawat menyeka luka Yona dengan disinfektan. Obat tersebut merangsang lukanya, jadi Yona berseru "ah" dengan pelan. Yogi segera menghampiri dan berkata, "Bagaimana?""Nggak apa-apa, aku hanya terluka ringan." Yona memandangnya dengan prihatin. "Pak Yogi, bagaimana bahumu? Sakit nggak? Cepat suruh dokter periksa."Bahu Yogi terhantam oleh sudut perahu naga demi melindungi Yona.Yogi tidak peduli, dia hanya menjawab, "Nggak perlu."Namun, saat dia melihat telapak tangan Yona, dia mengingatkan dengan penuh perhatian, "Jangan terkena air sebelum sembuh, jauh lebih lama sembuhnya kalau infeksi. Aku akan mengatur pembantu untuk menjagamu nanti.""Aku bisa mengurus diri sendiri, Pak Yogi. Jangan selalu menganggapku seperti anak kecil yang nggak mengerti apa-apa."Cindy menatap kemesraan mereka dengan dingin, kelelahan dan kekecewaan selama ini akhirnya menumpuk bagaikan air laut yang menenggelamkannya.Sungguh tidak bernilai.Cindy diam-diam menapakkan kakinya yang terluka ke lantai dan menc
Tanpa diduga, Cindy berkata, "Hanya perlu sepuluh menit."Yona tertegun dan Yogi mengerutkan keningnya.Cindy menahan rasa sakit di kakinya, berpegangan pada tepi ranjang dan berjalan menuju Kepala Pabrik. "Pak, ada yang ingin aku katakan kepadamu."Kepala Pabrik buru-buru berkata, "Katakan saja."Cindy berbisik, "Tolong bantu aku menelepon blogger yang mengambil foto di pabrik. Aku tadi melihat dia juga membantu membawa yang terluka ke rumah sakit. Dia seharusnya masih berada di ruang gawat darurat."Kepala Pabrik terkejut sesaat, lalu bekerja sama dengannya dan berbisik, "Baiklah, aku akan menelepon dia sekarang."Cindy mengangguk. "Terima kasih."Tidak ada orang lain yang mendengar apa yang mereka katakan, Yogi menatap Cindy dengan dingin, sementara Yona terlihat sedikit gelisah.Dia tidak tahu apakah Cindy hanya mengada-ada atau dia benar-benar punya bukti?Kepala Pabrik keluar sebentar, lalu masuk dengan membawa tas hitam. Semua orang melihatnya sambil bertanya-tanya apa itu?Kepa
Saat ini, Cindy baru menatap Yogi, "Ini taruhan antara aku dan dia. Semua yang hadir, termasuk Pak Yogi, adalah saksinya. Aku hanya memenuhi hasil taruhan itu. Pak Yogi berpikir ada masalah apa? Apa salahku?"Dia seperti landak penuh duri di sekujur tubuhnya dan memperlihatkan taring serta cakarnya, benar-benar berbeda dari sikapnya yang biasanya tenang, rendah hati, dan bahkan rendah diri.Yogi ternyata merasa sedikit asing."Dia memfitnahku, bahkan menjebakku. Mungkin dialah yang menarik tali untuk menjebakku. Kalau nggak ada bukti, maka berdasarkan kata-katanya dan pembelaan sepihak dari Pak Yogi, biarpun aku bunuh diri hari ini, aku akan dinyatakan merasa takut akan kejahatan. Kenapa aku harus menderita ketidakadilan ini? Kenapa aku nggak bisa meminta keadilan setelah aku difitnah?"Cindy membalas kata demi kata, menatap langsung ke mata Yogi, tidak bersembunyi atau menghindar, tidak rendah hati ataupun sombong!"Selain itu, kalau klien terluka dan nggak peduli dengan hubungan sebe
"Sialan ....""Wanita jalang berpasangan dengan bajingan, semoga cinta kalian bertahan selamanya!"Cindy memindahkan barang-barang di kantornya ke rumah hari itu, tentu saja dia tidak bisa menyembunyikan pemindahan barang sebanyak itu dari Sisca yang tinggal serumah dengannya.Didesak oleh pertanyaan Sisca yang berulang kali, Cindy akhirnya menceritakan semua yang terjadi selama ini.Sisca langsung memaki dan menghina Yogi dan Yona selama setengah jam. Semakin mengumpat, dia makin marah. Dia pergi ke lemari es untuk mengambil sebotol bir dingin dan meneguknya.Dia menoleh ke Cindy dan bertanya, "Jadi, kamu mengundurkan diri begitu saja?"Cindy mengoleskan obat pada kakinya yang terluka dan berkata tanpa emosi, "Bukankah kamu selalu ingin aku meninggalkan Yogi? Sekarang aku mengundurkan diri, kamu malah merasa aku terlalu impulsif?""Tentu saja nggak! Kamu bisa sadar, aku sangat senang! Aku hanya merasa wanita jalang itu diuntungkan!"Setelah Sisca selesai memaki, dia cemberut dan berta
Berita cepat tersebar, kontak Cindy yang sering dengan beberapa perusahaan lain dalam waktu singkat tidak dapat disembunyikan dari orang dalam.Yogi dan beberapa temannya janjian pergi ke padang rumput untuk menunggang kuda dan bersantai di akhir pekan. Mereka membicarakan topik ini selama akhir pekan.Yosua Sutejo bertanya dengan sembrono, "Benarkah itu? Apakah Kak Yogi rela melepas Bu Cindy?""Pasti benar. Manajer SDM-ku sudah menghubunginya, tapi aku nggak tahu apakah karena pertimbangan perencanaan karier atau karena aku kenal Yogi, pokoknya dia bilang nggak cocok dan menolak."Handy Yolman melirik ke arah Yogi, tatapannya seolah menyalahkan Yogi karena merusak upayanya menemukan orang berbakat.Yogi yang mengenakan setelan berkuda warna hitam dan menunggangi kuda putih, terlihat tampan dan dingin, dibandingkan dengan kesan elite saat mengenakan setelan jas, Yogi tampak lebih kasual.Mereka membicarakan Cindy, tapi Yogi bagaikan mendengar tentang orang asing.Kalau dipikir-pikir, Y
Sikap Yogi acuh tak acuh, "Kamu bukan hanya menyayangkan, tapi kamu juga merasa aku telah mengecewakannya. Bukankah kamu selalu berpikir bahwa kami akan menikah?"Selain orang tuanya, Yavon juga menanyakan kapan dia berencana menikahi Cindy.Yavon berkata dengan tegas, "Bu Cindy adalah makanan lezat dengan aroma, warna dan rasa yang sempurna. Kamu membiarkannya keluar, gerombolan serigala selalu siap menyerangnya. Aku khawatir kamu akan menyesalinya di kemudian hari tapi dia sudah dimakan oleh orang lain."Yogi berkata dengan tenang, "Dia nggak akan.""Nggak akan mengikuti orang lain? Apakah kamu begitu percaya diri?"Yogi meliriknya dan berkata dengan santai, "Kalau kamu tertarik, kamu boleh coba.""Kamu benar-benar bajingan." Yavon menjauh darinya. Dia sudah mengerti kenapa Yogi begitu percaya diri. Karena dalam tiga tahun terakhir, Cindy terlalu patuh padanya.Di mata dan hati Cindy hanya ada Yogi. Ketika tidak bekerja, Cindy hanya beraktivitas di dekat Yogi, hampir tanpa ruang prib
Ekspresi Yogi dingin, Cindy menggertakkan gigi, "Yogi! Kamu sudah memaksa ayahku mati, apa kamu mau memaksa ibuku mati?! Ayahku nggak memberi kami buku keuangan. Kami nggak tahu apa pun. Apa lagi yang kamu ingin dapatkan dari kami!"Yogi berkata, "Aku ingin kamu kembali bersamaku!" Berapa lama Cindy akan bermesraan dengan Samuel?Cindy dengan marah berteriak, "Lepaskan ibuku!"Nasnah adalah kelemahannya, jadi kata-kata Yogi membuat Cindy frustrasi. Samuel menghiburnya, "Satu-satunya petunjuk yang ada sekarang adalah ibu angkatmu, dia nggak akan melakukan apa pun pada ibu angkatmu."Yogi berkata dengan nada dingin, "Bu Nasnah dirawat di ICU sekarang. Masih belum diketahui apa dia akan bangun. Cindy, apakah kamu yakin nggak mau kembali bersamaku untuk melihat dia?"ICU ....Wajah Cindy pucat, bagaimana ini bisa terjadi ....Cindy menatap Yogi, jantungnya menegang dan rasa sakit membuat tubuhnya gemetar, "Yogi."Yogi tahu betapa pentingnya ibunya baginya, tapi Yogi tetap melakukannya, jad
Dia ternyata menganggap penipuan, jebakan, pemanfaatan di antara mereka serta kematian keluarga dan dendam generasi sebelumnya hanyalah "permainan"? Dia benar-benar berpikir Cindy akan kembali bersamanya setelah mengetahui semua kebenarannya?Hehe .... Tapi, tidak heran dia berpikir begitu. Ketika Cindy patah hati karena dia dan Yona, Cindy mengundurkan diri dan berpisah dengannya. Setelah waktu yang lama, dia masih merasa bahwa Cindy akan kembali.Dia sangat percaya diri, tidak, seharusnya bilang dia sangat percaya diri dengan kemampuannya.Dia menggunakan paksaan, bujukan, jebakan emosional dan kata-kata manis pada Cindy, dia berhasil mencapai tujuannya setiap saat, jadi sekarang dia bisa mengubah keadaan dengan pernyataan "kembali" dengan mudah.Cindy memandang Yogi dan menggelengkan kepala. Kali ini, kita tidak bisa rujuk kembali.Samuel melirik Sherlene dengan cuek, Sherlene bertepuk tangan. Terlihat dia hanya mengajak Sherlene, tapi nyatanya ada orang yang bersembunyi. Setelah te
Cindy tidak mau mengeluarkan air mata, dia mendongak dan melihat ke langit. Ah, bukankah tadi cerah? Kenapa tiba-tiba tidak ada matahari? Kenapa dia tiba-tiba tahu kebenarannya? Yogi ... Yogi sebenarnya tidak mencintainya 'kan?Dalam tiga tahun terakhir, Cindy hanyalah alat dia, sekarang Cindy masih menjadi alat dia. Bagaimana Cindy bisa jatuh ke lubang yang sama untuk kedua kalinya?Karena Yogi "naksir diam-diam" pada Cindy di SMA? Ataukah karena "surat cinta" yang berdebut itu?Tapi, bahkan perasaan yang dia lihat sendiri pun palsu, bagaimana keaslian dari perasaan yang tidak dia lihat dan berdasarkan laporan orang lain serta kata cinta yang tidak jelas?Cindy menelan ludah dan berusaha sekuat tenaga melepas cincin itu, tapi sudut tajam "V" yang terbuat dari berlian terhalang, bahkan membuat jarinya berdarah, tapi dia tetap tidak bisa melepasnya.Cindy menggertakkan gigi dan ingin terus melepasnya secara paksa, tapi pergelangan tangannya digenggam oleh Samuel, Samuel berkata dengan s
Cindy menggertakkan gigi geraham. Dia biasanya tenang dan rasional, tapi dia sangat keras kepala saat ini. Walaupun Liana menceritakan keseluruhan cerita dengan jelas, bahkan kalau keheningan Qweneth menegaskan semuanya, dia tetap menolak menerimanya."Ini semua asumsimu!"Bahkan Liana tidak tahan dengan sikapnya yang keras kepala. Dia mencibir dan hendak mengatakan sesuatu lagi ketika suara laki-laki tiba-tiba menyela, "Cindy, dia nggak pantas mendapatkan kepercayaanmu."Tenang dan tanpa emosi, itu suara Samuel yang sejak tadi terdiam.Kelopak mawar tertiup angin hingga ke kakinya, warnanya merah seperti darah.Kata-katanya membuat Cindy merasa jantung, hati, limpa, dan paru-paru bergeser posisi, Cindy merasakan sakit yang menyesakkan.Samuel memandangnya, wajahnya terlihat di mata coklat Samuel yang selembut sumber air panas, tapi kata-katanya menusuk seperti es yang tergantung di atap."Kalau dia nggak berencana rujuk denganmu, bagaimana dia bisa pulang bersamamu? Bagaimana dia bisa
Qweneth terkejut!Segera dia berseru, "Cindy? Apakah itu kamu, Cindy?" Saking kagetnya dia sampai lupa memanggil "Nyonya Muda" sebagai gelar kehormatan, "Kenapa kamu memegang ponsel Nona Liana? Kamu di mana sekarang? Pak Yogi mencarimu ke mana-mana akhir-akhir ini!"Cindy berbisik, "Apakah kamu bersama Yogi sekarang?"Qweneth berkata, "Nggak, Pak Yogi nggak datang ke perusahaan hari ini dan nggak memberi tahu aku. Beri tahu aku di mana kamu, aku akan hubungi Pak Yogi untuk segera menjemputmu!"Cindy tiba-tiba berkata, "Qweneth, kita sudah menjadi rekan kerja selama tiga tahun. Biarpun kita nggak punya kontak pribadi, kupikir kita berteman. Tapi, saat aku dijebak oleh Liana, kenapa kamu memanipulasi opini publik untuk menyerangku?"Liana tersenyum, pertanyaan ini cerdas sekali.Qweneth terdiam, lalu berkata, "Cindy, apa katamu? Aku belum ...."Cindy menutup panggilan telepon tanpa mendengarkan, dia menggenggam telepon erat-erat, wajahnya semakin kaku setiap detiknya, sementara Liana ter
Cindy menoleh dan menatapnya, "Hal apa?"Liana berkata, "Opini publik di Internet saat itu adalah netizen memarahimu karena menyakiti aku."Cindy mengomel, "Bukankah itu opini publik yang sengaja kamu buat!"Liana merentangkan tangannya dengan tidak bersalah, "Itu bukan aku. Bukankah kamu meminta Selina membantumu menuntutku karena menghasut opini publik, tapi pengadilan memutuskan bahwa nggak ada bukti faktual bahwa aku melakukannya, jadi pelakunya sebenarnya bukan aku.""...." Cindy mengerucutkan bibirnya.Liana berkata, "Aku bisa mengorbankan diriku untuk menjebakmu, tapi bukan berarti aku bersedia melampirkan fotoku secara online untuk dilihat oleh orang lain. Aku masih harus bergaul dengan orang, aku nggak begitu nekat. Kalau nggak didorong seseorang, aku pikir masalah ini nggak akan diketahui publik.""Jadi menurutku Yogi yang melakukannya. Tujuannya untuk semakin meruntuhkan pertahanan psikologismu dan membuatmu merasa diserang dari semua sisi, lalu lebih mengandalkan dia."Tanp
Liana melihat Samuel, lalu melihat Cindy.Dia tidak bodoh, dia bahkan sangat pintar, kalau tidak, dia tidak akan mampu menciptakan ilusi bahwa "Yogi menurutinya" hanya dengan beberapa kata saja hingga membuat Cindy salah paham.Jadi dia sudah memahami sekarang, dia bersandar di kursi dan senyuman sinis terpampang di wajahnya yang sakit-sakitan, "Ternyata jebakanku nggak gagal total, aku bahkan membantu Pak Yogi memenangkan hati si cantik ...."Cindy berkata dengan canggung, "Kamu nggak perlu ikut campur tentang urusan Yogi dan aku.""Kamu datang ke rumahku hanya karena ingin mendengar kebenarannya. Sekarang aku mengatakan yang sebenarnya tapi kamu nggak berani mendengarkan. Bu Cindy, kenapa sikapmu begitu bertolak belakang? Oh, aku mengerti, kamu sudah menebaknya tapi kamu nggak berani membuktikannya 'kan? Lagi pula, kamu sudah memakai cincin. Kalau sekarang kamu tahu sifat asli suamimu, bagaimana perasaanmu?"Liana melihat Eros di jari manisnya, tapi kali ini Liana bukan hanya tidak m
Samuel menoleh ke belakang dengan acuh tak acuh, Sherlene melangkah maju dan langsung ke pokok permasalahan, "Nona Liana menjebak Nona Cindy, coba kamu pikirkan setelah itu, apa ada yang mencurigakan?"Liana tidak mengerti, "Apa yang mencurigakan?"Sherlene berbicara dengan jelas, "Poin utama dalam keseluruhan insiden ini adalah pengakuan kedua gangster yang 'melecehkan' kamu. Mereka menuduh Nona Cindy menyuap mereka."Kedua pria itulah yang memegang ponsel dan berpura-pura menanyakan jalan pada Cindy, tapi nyatanya mereka ingin kamera pengintai merekam kontak Cindy dengan mereka.Liana, "Iya."Sherlene, "Bukankah seharusnya saksi penting seperti itu langsung jatuh ke tangan polisi untuk mendorong perkembangan penyelidikan? Tapi, aku ingat polisi baru menemukan mereka pada hari ketiga. Apa tujuan pengaturanmu?"Liana tidak tahu kenapa mereka menanyakan hal ini, jadi dia berhenti sejenak dan menjawab, "Aku nggak mengaturnya secara khusus.""Dalam pengaturanku, mereka akan ditangkap poli
Yogi melamun di tengah hujan, Locky juga menyampaikan berita."Kak Yogi, sudah ketahuan, mereka pergi ke Negara Singa."Yogi tampak cuek dan mengunci layar ponselnya, "Pergi ke bandara."....Mobil yang melaju tiba-tiba terbentur, kepala Cindy membentur kaca dan terbangun!Samuel bertanya dengan suara rendah, "Sakit nggak?"Cindy menekan jantung, bukan di kepala, rasa sakit yang tiba-tiba membuatnya sangat tidak nyaman.Samuel menopang kepala Cindy dengan telapak tangan, tapi Cindy tetap saja membentur jendela mobil. Dia mengusap tempat Cindy terbentur dan bertanya, "Masih kurang tidur tadi malam? Kamu tertidur sepanjang jalan."Cindy menggelengkan kepalanya, tidak, karena menyalakan aromaterapi, dia tidur nyenyak tadi malam. Dia tidak tahu kenapa dia mengantuk.Setelah beberapa saat, rasa tidak nyaman di hatinya mereda, tapi dia masih merasa sesuatu yang buruk sudah terjadi .... Apa itu ibunya?Tidak, tidak, Yogi pasti akan menjaga ibunya.Cindy menelan ludahnya, tapi perasaan tidak n