"Kamu baru berusia dua bulan, bisa tidur belasan atau dua puluh jam sehari. Sampai suatu hari, kamu tiba-tiba nggak tidur lagi dan terus menangis. Kami mengira kamu sakit. Tapi, lalu kami melihat tanggalnya dan menemukan hari itu adalah hari ayah kandungmu dieksekusi."Apa?!Pupil Cindy bergetar, "Hari eksekusi apa?""Ayah kandungmu bermarga Groyo dan namanya Bahari. Dia membuka sebuah perusahaan yang sangat sukses. Tapi, tiba-tiba sesuatu terjadi dan perusahaan itu bangkrut. Dia juga dinyatakan bersalah atas beberapa kejahatan dan ditangkap oleh polisi. Aku juga nggak tahu persis apa kejahatannya, tapi itu pasti sangat serius, dia dijatuhkan hukuman mati.""...." Cindy tidak pernah membayangkan bahwa jati diri dia seperti itu.Bahari? Cindy merasa nama itu familier. Dia pasti pernah mendengarnya di suatu tempat, tapi Cindy tidak bisa mengingatnya, jadi dia tidak memikirkannya secara mendalam untuk saat ini, lalu dia bertanya, "Bagaimana dengan ibu kandungku?"Nasnah menggelengkan kepa
Qweneth segera mendatangi Yogi dan melaporkan dengan suara pelan, "Pak Yogi, Bu Selina bertanya tentang vila itu."Selina?Cahaya dingin melintas di mata Yogi, kenapa Selina tiba-tiba pergi memeriksa vila itu .... Apakah Selina diminta bantuan oleh Cindy?Pantas saja dia merasa ada yang tidak beres dengan suasana hati Cindy.Apakah Cindy tahu segalanya? Atau hanya tahu sebagian?Yogi sudah memasuki ruang perjamuan dan tidak bisa berbalik, jadi dia terpaksa melihat ke arah Qweneth. Qweneth mengerti maksudnya, lalu mengangguk dan pergi.Ekspresi Yogi tidak berubah, dia terus memasuki tempat tersebut.Tema Konferensi Kamar Dagang Kota Shigo tahun ini adalah "Sulaman Bunga ".Lampu gantung kristal di ruang perjamuan berbentuk ukiran bunga, karpet Persia juga disulam bunga dan bunga-bunga yang bertebaran di setiap sudut merupakan varietas langka yang diimpor lewat pesawat, kalau dilihat sekilas, semuanya mewah.Seperti dunia lain saja di sini, ada pria berjas dan wanita bergaun indah, masin
"Hahaha, aku mau saja memperkenalkan putriku pada Pak Yogi, tapi aku takut Pak Yogi nggak suka dia!"Yang lain bereaksi silih berganti dan langsung menimpali, "Senato, kamu nggak boleh begini. Bagaimana kamu bisa merekomendasikan putri sendiri? Adikku juga sudah lama mengagumi Pak Yogi! Pak Yogi, adikku baru saja lulus kuliah tahun ini, dia datang hari ini, aku akan panggil dia sekarang untuk perkenalkan padamu!"Yogi lalu tersenyum santai, "Aku menghargai kebaikan semua orang, tapi aku sudah menikah."Semua orang terkejut, mereka belum pernah mendengarnya! Direktur Grup Mega yang bermartabat sudah menikah, ini peristiwa besar yang bisa memengaruhi pasar saham, kenapa tidak ada kabar sama sekali?"Putri siapa yang dinikahi Pak Yogi?""Kalau diceritakan, semua orang pasti saling mengenal dia." Yogi tidak ada niat untuk menikah secara diam-diam. Menurutnya sangat pantas untuk mengungkapkan bahwa Cindy adalah istrinya di jamuan makan yang diselenggarakan oleh Keluarga Sukajo, "Dia dulu ad
"Kudengar kalian berkonflik dari jauh. Semua bersaudara, bukankah akan ditertawakan orang luar? Yogi, Samuel, kalian dulu adalah teman satu SMA. Kalian hanya beberapa tahun nggak bertemu, apa sudah nggak ingat lagi?"Damar hanya ingin mendamaikan mereka.Tapi, Yogi dan Samuel, sama seperti jas yang mereka kenakan saat ini, satu hitam dan satu putih, tentu saja tidak serasi.Di aula yang diterangi lampu kristal, dengan jarak dua atau tiga meter, kedua pria itu saling menatap. Perkataan Damar membuat ingatan mereka kembali ke sepuluh tahun yang lalu.Samuel, kalau berani bertaruh maka harus bersedia mengaku kalah. Aku nggak ingin melihatmu di Kota Shigo lagi besok. Pergilah sejauh mungkin.Apakah kamu pikir kamu bisa menang kalau aku nggak mengalah? Yogi, ingat ini, kamu bisa menang melawanku hanya karena aku mau.Sepuluh tahun yang lalu, mereka masih remaja, bersifat pemberontak dan emosional, tapi konflik dimulai sejak saat itu dan menjadi jalan buntu. Bagaimana mungkin bisa menyelesai
Cindy meninggalkan rumah sakit tapi tidak langsung masuk ke dalam mobil yang dikendarainya, dia malah berjalan tanpa tujuan di sepanjang jalan.Tik tik, rintik hujan besar berjatuhan silih berganti, hujan yang tertahan seharian akhirnya turun.Cindy berteduh di sebuah toko serba ada bersama pejalan kaki lain. Cindy juga merasa lapar. Dia membeli kotak makan dan memberikannya kepada pegawai untuk dipanaskan. Kemudian dia menemukan tempat duduk dekat jendela dan makan perlahan.Entah karena kotak makan kurang segar dan rasanya biasa saja atau karena dia memikirkan sesuatu di pikirannya, setelah beberapa gigitan, dia merasa sulit menelan, jadi dia tidak makan lagi.Cindy memandang hujan di luar sambil melamun.Cindy baru saja mengecek Bahari dan Grup Bahari secara online.Ketika manusia hidup, mereka akan meninggalkan nama. Meski sudah lebih dari dua puluh tahun berlalu, beberapa petunjuk masih bisa ditemukan.Konon pemicunya adalah runtuhnya tambang tersebut, seratus lebih nyawa melayang
Yogi merasa konyol, "Samuel, kualifikasi apa yang kamu miliki untuk menyuruh istriku pergi bersamamu?"Kata "istriku", nadanya tidak serius, tapi sangat mencolok dan menonjol.Samuel mengangkat payungnya sedikit, memperlihatkan alisnya dan suasana hatinya yang biasa, "Yogi, di antara hal-hal yang kamu lakukan di belakang punggung Cindy, manakah yang layak untuk menyatakan dirimu sebagai status 'suami'?"Cindy kaget dan langsung bertanya, "Apa yang kamu lakukan?"Yogi membuka pintu dan keluar dari mobil. Qweneth segera membuka payung dan berdiri di belakangnya. Tetesan air hujan menerpa payung, seperti tongkat drum yang memukul drum. Dia berkata dengan suara yang dalam, "Cindy, pulanglah bersamaku dulu."Samuel berkata dengan sinis, "Merasa bersalah? Apa yang kamu takut ketahuan Cindy?"Mata hitam Yogi gelap gulita seperti tinta, seperti anak panah yang melesat ke arahnya, "Menurutmu apa itu baik kalau Cindy mengetahuinya? Apa yang bisa Cindy lakukan dengan kemampuan Cindy?"Cindy menol
Cindy tidak siaga dan terhuyung-huyung, payung di tangannya bertabrakan dengan payung Samuel dan tetesan air hujan di payung itu terciprat dan jatuh ke genangan kecil di tanah.Tapi, tak lama kemudian, langkah kaki yang tegas kembali menerobos genangan air. Cindy tertegun dan mengangkat kepalanya, dia melihat para pengawal Samuel membentuk setengah lingkaran di depan mereka.Langkah Yogi tiba-tiba terhenti dan wajahnya tiba-tiba berubah menjadi muram.Konfrontasi yang akan pecah akhirnya berakhir dan Samuel berkata, "Cindy nggak akan pernah pergi bersamamu lagi."Yogi memandang pengawal yang menghalangi jalan, matanya tajam, "Apakah kamu pikir kamu bisa mengambil Cindy dariku?"Samuel tersenyum, "Cobalah."Kalau begitu cobalah.Yogi sudah lama ingin mengambil tindakan.Dia berkata "bawa nyonya kembali" lalu pengawal yang diam-diam melindunginya segera muncul dan menghadang orang-orang Samuel di tengah hujan.Cindy berpikir mereka gila!"Apa yang kalian ingin lakukan? Berkelahi? Ini di
Nando menoleh ke belakang dan melihat Samuel tidak menyuruhnya berhenti, sehingga dia tidak melepaskan pedal gas dan mobil terus melaju kencang di jalan raya.Cindy menggertakkan gigi dan berbalik menatap Samuel, "Suruh dia hentikan mobilnya!"Samuel tiba-tiba mencondongkan tubuh dan menekan Cindy. Jaraknya langsung diperpendek, aroma pinus terasa menekan. Setiap orang memiliki standar berbeda untuk jarak aman, tapi setiap orang akan merasakan ketidaknyamanan yang sama kalau melebihi jarak aman. Tanpa pikir panjang, Cindy mengeluarkan pisau dari tasnya dan menikamnya!Tapi, Samuel menangkapnya dengan gesit. Dia menunduk dan melihat bahwa itu adalah pisau lipat portabel. Pisau itu pendek dan tajam, tapi bukannya tidak mematikan. Dia menatap ke arah Cindy lagi.Dia tahu bahwa perkelahian yang tiba-tiba, penculikan yang tiba-tiba, balap yang tiba-tiba dan kecelakaan mobil itu menyebabkan Cindy merasa sedikit stres dan Cindy secara naluriah melindungi diri sendiri.Tapi, suaranya masih aga
Ekspresi Yogi dingin, Cindy menggertakkan gigi, "Yogi! Kamu sudah memaksa ayahku mati, apa kamu mau memaksa ibuku mati?! Ayahku nggak memberi kami buku keuangan. Kami nggak tahu apa pun. Apa lagi yang kamu ingin dapatkan dari kami!"Yogi berkata, "Aku ingin kamu kembali bersamaku!" Berapa lama Cindy akan bermesraan dengan Samuel?Cindy dengan marah berteriak, "Lepaskan ibuku!"Nasnah adalah kelemahannya, jadi kata-kata Yogi membuat Cindy frustrasi. Samuel menghiburnya, "Satu-satunya petunjuk yang ada sekarang adalah ibu angkatmu, dia nggak akan melakukan apa pun pada ibu angkatmu."Yogi berkata dengan nada dingin, "Bu Nasnah dirawat di ICU sekarang. Masih belum diketahui apa dia akan bangun. Cindy, apakah kamu yakin nggak mau kembali bersamaku untuk melihat dia?"ICU ....Wajah Cindy pucat, bagaimana ini bisa terjadi ....Cindy menatap Yogi, jantungnya menegang dan rasa sakit membuat tubuhnya gemetar, "Yogi."Yogi tahu betapa pentingnya ibunya baginya, tapi Yogi tetap melakukannya, jad
Dia ternyata menganggap penipuan, jebakan, pemanfaatan di antara mereka serta kematian keluarga dan dendam generasi sebelumnya hanyalah "permainan"? Dia benar-benar berpikir Cindy akan kembali bersamanya setelah mengetahui semua kebenarannya?Hehe .... Tapi, tidak heran dia berpikir begitu. Ketika Cindy patah hati karena dia dan Yona, Cindy mengundurkan diri dan berpisah dengannya. Setelah waktu yang lama, dia masih merasa bahwa Cindy akan kembali.Dia sangat percaya diri, tidak, seharusnya bilang dia sangat percaya diri dengan kemampuannya.Dia menggunakan paksaan, bujukan, jebakan emosional dan kata-kata manis pada Cindy, dia berhasil mencapai tujuannya setiap saat, jadi sekarang dia bisa mengubah keadaan dengan pernyataan "kembali" dengan mudah.Cindy memandang Yogi dan menggelengkan kepala. Kali ini, kita tidak bisa rujuk kembali.Samuel melirik Sherlene dengan cuek, Sherlene bertepuk tangan. Terlihat dia hanya mengajak Sherlene, tapi nyatanya ada orang yang bersembunyi. Setelah te
Cindy tidak mau mengeluarkan air mata, dia mendongak dan melihat ke langit. Ah, bukankah tadi cerah? Kenapa tiba-tiba tidak ada matahari? Kenapa dia tiba-tiba tahu kebenarannya? Yogi ... Yogi sebenarnya tidak mencintainya 'kan?Dalam tiga tahun terakhir, Cindy hanyalah alat dia, sekarang Cindy masih menjadi alat dia. Bagaimana Cindy bisa jatuh ke lubang yang sama untuk kedua kalinya?Karena Yogi "naksir diam-diam" pada Cindy di SMA? Ataukah karena "surat cinta" yang berdebut itu?Tapi, bahkan perasaan yang dia lihat sendiri pun palsu, bagaimana keaslian dari perasaan yang tidak dia lihat dan berdasarkan laporan orang lain serta kata cinta yang tidak jelas?Cindy menelan ludah dan berusaha sekuat tenaga melepas cincin itu, tapi sudut tajam "V" yang terbuat dari berlian terhalang, bahkan membuat jarinya berdarah, tapi dia tetap tidak bisa melepasnya.Cindy menggertakkan gigi dan ingin terus melepasnya secara paksa, tapi pergelangan tangannya digenggam oleh Samuel, Samuel berkata dengan s
Cindy menggertakkan gigi geraham. Dia biasanya tenang dan rasional, tapi dia sangat keras kepala saat ini. Walaupun Liana menceritakan keseluruhan cerita dengan jelas, bahkan kalau keheningan Qweneth menegaskan semuanya, dia tetap menolak menerimanya."Ini semua asumsimu!"Bahkan Liana tidak tahan dengan sikapnya yang keras kepala. Dia mencibir dan hendak mengatakan sesuatu lagi ketika suara laki-laki tiba-tiba menyela, "Cindy, dia nggak pantas mendapatkan kepercayaanmu."Tenang dan tanpa emosi, itu suara Samuel yang sejak tadi terdiam.Kelopak mawar tertiup angin hingga ke kakinya, warnanya merah seperti darah.Kata-katanya membuat Cindy merasa jantung, hati, limpa, dan paru-paru bergeser posisi, Cindy merasakan sakit yang menyesakkan.Samuel memandangnya, wajahnya terlihat di mata coklat Samuel yang selembut sumber air panas, tapi kata-katanya menusuk seperti es yang tergantung di atap."Kalau dia nggak berencana rujuk denganmu, bagaimana dia bisa pulang bersamamu? Bagaimana dia bisa
Qweneth terkejut!Segera dia berseru, "Cindy? Apakah itu kamu, Cindy?" Saking kagetnya dia sampai lupa memanggil "Nyonya Muda" sebagai gelar kehormatan, "Kenapa kamu memegang ponsel Nona Liana? Kamu di mana sekarang? Pak Yogi mencarimu ke mana-mana akhir-akhir ini!"Cindy berbisik, "Apakah kamu bersama Yogi sekarang?"Qweneth berkata, "Nggak, Pak Yogi nggak datang ke perusahaan hari ini dan nggak memberi tahu aku. Beri tahu aku di mana kamu, aku akan hubungi Pak Yogi untuk segera menjemputmu!"Cindy tiba-tiba berkata, "Qweneth, kita sudah menjadi rekan kerja selama tiga tahun. Biarpun kita nggak punya kontak pribadi, kupikir kita berteman. Tapi, saat aku dijebak oleh Liana, kenapa kamu memanipulasi opini publik untuk menyerangku?"Liana tersenyum, pertanyaan ini cerdas sekali.Qweneth terdiam, lalu berkata, "Cindy, apa katamu? Aku belum ...."Cindy menutup panggilan telepon tanpa mendengarkan, dia menggenggam telepon erat-erat, wajahnya semakin kaku setiap detiknya, sementara Liana ter
Cindy menoleh dan menatapnya, "Hal apa?"Liana berkata, "Opini publik di Internet saat itu adalah netizen memarahimu karena menyakiti aku."Cindy mengomel, "Bukankah itu opini publik yang sengaja kamu buat!"Liana merentangkan tangannya dengan tidak bersalah, "Itu bukan aku. Bukankah kamu meminta Selina membantumu menuntutku karena menghasut opini publik, tapi pengadilan memutuskan bahwa nggak ada bukti faktual bahwa aku melakukannya, jadi pelakunya sebenarnya bukan aku.""...." Cindy mengerucutkan bibirnya.Liana berkata, "Aku bisa mengorbankan diriku untuk menjebakmu, tapi bukan berarti aku bersedia melampirkan fotoku secara online untuk dilihat oleh orang lain. Aku masih harus bergaul dengan orang, aku nggak begitu nekat. Kalau nggak didorong seseorang, aku pikir masalah ini nggak akan diketahui publik.""Jadi menurutku Yogi yang melakukannya. Tujuannya untuk semakin meruntuhkan pertahanan psikologismu dan membuatmu merasa diserang dari semua sisi, lalu lebih mengandalkan dia."Tanp
Liana melihat Samuel, lalu melihat Cindy.Dia tidak bodoh, dia bahkan sangat pintar, kalau tidak, dia tidak akan mampu menciptakan ilusi bahwa "Yogi menurutinya" hanya dengan beberapa kata saja hingga membuat Cindy salah paham.Jadi dia sudah memahami sekarang, dia bersandar di kursi dan senyuman sinis terpampang di wajahnya yang sakit-sakitan, "Ternyata jebakanku nggak gagal total, aku bahkan membantu Pak Yogi memenangkan hati si cantik ...."Cindy berkata dengan canggung, "Kamu nggak perlu ikut campur tentang urusan Yogi dan aku.""Kamu datang ke rumahku hanya karena ingin mendengar kebenarannya. Sekarang aku mengatakan yang sebenarnya tapi kamu nggak berani mendengarkan. Bu Cindy, kenapa sikapmu begitu bertolak belakang? Oh, aku mengerti, kamu sudah menebaknya tapi kamu nggak berani membuktikannya 'kan? Lagi pula, kamu sudah memakai cincin. Kalau sekarang kamu tahu sifat asli suamimu, bagaimana perasaanmu?"Liana melihat Eros di jari manisnya, tapi kali ini Liana bukan hanya tidak m
Samuel menoleh ke belakang dengan acuh tak acuh, Sherlene melangkah maju dan langsung ke pokok permasalahan, "Nona Liana menjebak Nona Cindy, coba kamu pikirkan setelah itu, apa ada yang mencurigakan?"Liana tidak mengerti, "Apa yang mencurigakan?"Sherlene berbicara dengan jelas, "Poin utama dalam keseluruhan insiden ini adalah pengakuan kedua gangster yang 'melecehkan' kamu. Mereka menuduh Nona Cindy menyuap mereka."Kedua pria itulah yang memegang ponsel dan berpura-pura menanyakan jalan pada Cindy, tapi nyatanya mereka ingin kamera pengintai merekam kontak Cindy dengan mereka.Liana, "Iya."Sherlene, "Bukankah seharusnya saksi penting seperti itu langsung jatuh ke tangan polisi untuk mendorong perkembangan penyelidikan? Tapi, aku ingat polisi baru menemukan mereka pada hari ketiga. Apa tujuan pengaturanmu?"Liana tidak tahu kenapa mereka menanyakan hal ini, jadi dia berhenti sejenak dan menjawab, "Aku nggak mengaturnya secara khusus.""Dalam pengaturanku, mereka akan ditangkap poli
Yogi melamun di tengah hujan, Locky juga menyampaikan berita."Kak Yogi, sudah ketahuan, mereka pergi ke Negara Singa."Yogi tampak cuek dan mengunci layar ponselnya, "Pergi ke bandara."....Mobil yang melaju tiba-tiba terbentur, kepala Cindy membentur kaca dan terbangun!Samuel bertanya dengan suara rendah, "Sakit nggak?"Cindy menekan jantung, bukan di kepala, rasa sakit yang tiba-tiba membuatnya sangat tidak nyaman.Samuel menopang kepala Cindy dengan telapak tangan, tapi Cindy tetap saja membentur jendela mobil. Dia mengusap tempat Cindy terbentur dan bertanya, "Masih kurang tidur tadi malam? Kamu tertidur sepanjang jalan."Cindy menggelengkan kepalanya, tidak, karena menyalakan aromaterapi, dia tidur nyenyak tadi malam. Dia tidak tahu kenapa dia mengantuk.Setelah beberapa saat, rasa tidak nyaman di hatinya mereda, tapi dia masih merasa sesuatu yang buruk sudah terjadi .... Apa itu ibunya?Tidak, tidak, Yogi pasti akan menjaga ibunya.Cindy menelan ludahnya, tapi perasaan tidak n