Share

Bab 95

Luna mengikuti Lucas ke kamar.

Joshua sedang bersandar di kepala tempat tidur. Dia dengan elegan meletakkan dokumen ke sampingnya lalu mengangkat alisnya dan menatap Luna. “Kau sudah menatapku di luar selama 12 menit.”

Luna tersenyum kecil. “Tuan Lynch, kau sangat tampan sehingga aku tidak bisa menahan diri untuk tidak terpesona.”

Joshua tidak menerima atau menyangkal pujiannya.

Joshua dengan lembut mengambil cangkir air panas yang mengepul di sampingnya dengan tangannya yang besar dan menyesap isinya.

“Sangat tampan sehingga kau harus mengintipku pada jam ini?”

Ia lalu menatap Luna. “Apakah kau mau?” tanya Joshua dengan bibirnya yang basah.

Sambil tersenyum cuek, Luna berjalan ke arahnya dan menerima cangkir itu. Dia menenggak isinya sekaligus. “Terima kasih, Tuan Lynch.”

Air hangat mengalir melalui tenggorokannya, menghangatkan tubuhnya, tetapi hatinya masih dingin.

“Kudengar kau berjanji pada Nenek bahwa kau akan meninggalkan Vila Teluk Biru?” Joshua menyipitkan matanya. Tatapan mat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status