Share

Bab 1117

Luna tidak pernah menduga bahwa Joshua bisa begitu berani. Dadanya yang sekeras batu menekannya dan mendorongnya ke sofa.

Jarak antara mereka berdua sangat kecil sehingga dia bisa dengan jelas merasakan panas yang memancar dari tubuhnya, detak jantungnya yang stabil, dan napasnya yang berirama.

Napasnya sendiri menjadi tidak teratur.

Joshua memandangi wajahnya yang halus dengan mata menyipit, tatapannya dingin dan dalam. “Jawab aku, Luna.”

Dia tidak percaya bahwa seseorang yang akan mengerahkan seluruh kekuatannya untuk menariknya dari tepi tebing dalam situasi putus asa seperti itu tidak akan memiliki sedikit pun cinta untuknya dan bahkan akan mengatakan bahwa menikahinya adalah sebuah kerumitan yang tidak perlu.

Luna mengangkat matanya dan bertemu dengan mata Joshua yang dalam dan tanpa dasar. Dia tidak mendorongnya menjauh juga tidak berjuang melepaskan diri. Dia hanya menatapnya dengan matanya yang jernih. “Sepertinya kau salah paham.”

Suaranya dingin dan matanya acuh tak acuh. “Da
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status