Beberapa waktu sebelumnya ....Disaat Xieyun memutuskan untuk kabur ke dalam hutan taernyata dia sudah memiliki rencana yang sudah dia rancang sejak awal. Ditengah perjalanan dia mengatakan semua rencananya kepada Yira kemudian, dia menukar kedua pedang tersebut dengan bantuan teknik Ilusi milik Yira yang berasal dari Ekor kesembilannya.Beberapa hari yang lalu kultivasi Yira melonjak dengan pesat hingga, dirinya dapat merobos tingkat 9 dalam satu hari. Dengan teknik tersebut, Xieyun memanfaatkan dua sebuah pedang besi biasa yang dirubah menjadi Pedang Cahaya milik Yira dan Pedang Kegelapan miliknya."Setelah ini bersiaplah untuk melawan." Ucap Xieyun sembari menatap Yira dengan serius."Sekarang!" Teriak Xieyun.Sejak saat itulah drama mereka dimulai, mulai dari Yira yang berpura-pura menyerang dan terluka. Pembatalan formasi penyerang dengan Yira mengalihkan perhatian Zheng Li Yan yang membuat Xieyun berhasil menyandra salah satu dari mereka.Adegan dimana Xieyun lengah dan terlamba
Setelah Yira dan Xieyun berhasil menciptakan Ruang dan Kehampaan, mereka bisa mnegendalikan para Iblis itu dengan sangat mudah. Mereka dapat mengendalikan apapun yang berada di dalamnya bak seorang seorang anak yang sedang bermain dengan mainannya.Sementara Zheng Li Yan yang terjebak didalamnya hanya bisa melihat kegelapan dan ruang kosong tanpa batas. Dia meraba semua sisi dan mencari sesuatu yang dapat dia pegang namun, dia tahu siapapun yang berada didalam kendali Pedang Kembar tidak dapat melakukan apapun selain pasrah dengan nasibnya."Aku adalah Jendral terkuat Di antara para Jendral lainnya, kamu tidak akan bisa mengendalikan ku dengan mudah!"Zheng Li Yan tidak ingin menerima kenyataan yang seperti itu, dia menggunakan sihirnya untuk menghancurkan tempatnya dikurung. Sayangnya, sihirnya hanya mampu melenyapkan sesuatu yang memiliki Jiwa sedangkan, ruang dan kehampaan adalah sesuatu tanpa Jiwa.Dia tidak menyerah begitu saja, dia terus melakukan yang terbaik menurutnya. Hingga
"Maaf, aku gagal menyelamatkan bayinya," Ucap Zhu Ya dengan nada pilu, dia terduduk di lantai dengan dengan tubuh bergetar. Air mata yang dia tahan akhirnya menetes membasahi pipinya, dia merasa sangat bersalah karena, mengecewakan harapan orang di depannya."Maafkan aku," Suara Zhu Ya bergetar, dia berusaha tegar menghadapai kenyataan dirinya gagal kali ini. Dia, sebagai seorang dokter sudah seharusnya menghibur pasien yang sedih karena kepergian orang yang disayang namun, kali ini dirinya sendiri tidak mampu mengendalikan emosinya dan rasa bersalahnya.Semua orang yang hadir merasakan hal yang sama, kesedihan yang begitu dalam. Anak yang sudah mereka nantikan telah pergi, anak yang tawa dan tangisnya ingin mereka dengar sudah tiada. Isak tangis semua orang terdengar memenuhi kamar Yira.Tangan Xieyun bergetar hebat setelah mendengar kabar menyedihkan tersebut, air mata yang hampir tidak pernah menetes kini mengalir memenuhi pipinya. Dia mengenggam erat tangan Yira yang masih berbari
Beberapa hari ini Yira dan Xieyun lebih sering menghabiskan waktu di tepi Sungai Rosea Flumen. Mereka berangkat pagi hari setelah sarapan dan kembali saat petang. Para penghuni kediaman memaklumi mereka karena, insiden beberapa minggu lalu.Hari ini Yira berpamitan pada ayahnya untuk berburu hewan spiritual. "Ayah aku dan A-yun akan pergi beberapa hari untuk berburu." Ucapnya sembari membantu ibunya menata makanan untuk sarapan.Sebenarnya sudah banyak murid perempuan yang membantu hanya saja, itu dia jadikan alasan untuk merayu ibunya dulu agar mendapat bantuan. Karena ayahnya pasti meurti perkataan ibunya."Kalian akan berburu dimana?""Hutan Quinque Elementa.""Sebaiknya ditempat lain saja." Ucap ayahnya yang duduk di tempat makan."Kenapa?""Akhir-akhir ini ayah dengar hutan itu dijaga ketat oleh bawahan Raja Wang. Akan sangat berbahaya jika kalian kesana apalagi, kalian memiliki masalah dengan mereka."Yira tersenyum kemudian berjalan menghampiri ayahnya, dia memeluk ayahnya dari
"Enghh .... " Zheng Li Yan terbangun dari tidur panjangnya, dia merasakan tubuhnya ada yang aneh. Dia memeriksa tubuhnya, lantas mengerutkan keningnya dan bergumam, 'Luka ... lukaku sembuh, secepat ini?' Setelah itu dia menatap sekitarnya, dia baru menyadari bahwa tempat itu sangat asing."Dimana ini?" "Kamu sudah sadar? Baguslah." Ucap Yira sembari melangkah masuk."Si-siapa kamu?"Xieyun yang mendengar percakapan keduanya pun turut melangkah masuk untuk memeriksa kondisi Zheng Li Yan."Panggil saja aku Yiyi dan dia Yunzhi." Ucap Yira memperkenalkan dirinya dan Xieyun yang sedang dalam penyamaran. Dia sengaja tidak memperlihatkan siapa dirinya karena, jika mereka tidak menyamar maka Zheng Li Yan akan kabur dan membahayakan nyawanya sendiri."Bagaimana keadaanmu?" Tanya Xieyun sembari duduk didekat tempat tidur. "Maaf aku akan memeriksa kondisimu." Ucap nya sembari mengulurkan tangannya meminta ijin menyentuh tangan Zheng Li Yan.Zheng Li Yan sudah lama menjadi pasukan elit pun bers
"Apa kamu mendengarnya?" "Em .... " Jawab Xieyun sambil mengagguk tegas.Yira dan Xieyun berbincang empat mata mengenai cerita masa lalu Zheng Li Yan kemarin tanpa diketahui oleh si pemilik cerita. Yira menatap Xieyun cemas sembari berkata, "Usianya sudah lebih dari 20.000 tahun, aku khawatir jika pusat kultivasi dan meridiannya tidak segera diobati dia akan mati."Xieyun memegang kedua bahu Yira, dia menarik Yira ke dalam pelukannya. Dia mengusap kepala Yira dengan lembut, dia berkata, "Tenanglah, aku tahu siapa yang bisa mengobatinya. Jangan menyalahkan dirimu." Yira yang merasakan hangatnya dekapan Xieyun memejamkan matanya, dia merasakan ketenangan dalam dirinya. Dia terus menenggelamkan wajahnya ke dada Xieyun. Hatinya yang cemas dan merasa bersalah perlahan terasa tenang dan damai."Setelah ini bicaralah dengannya baik-baik, aku akan menyiapkan segalanya." Ucap Xieyun sembari terus memeluk Yira.Setelah itu Yira bergegas menghampiri Zheng Li Yan yang sedang duduk di luar semba
Yira dengan ragu berbalik dan menatap pria yang memanggilnya. Dia mengginggit bibirnya sembari meremas kuat kantong wadang makanan yang dia pegang. Dengan enggan dia bertanya, "I-iya, a-ada apa?""Ah ... nona kamu menjatuhkan barangmu." Ucap Mo Xing Yu sembari mengulurkan tangannya yang memegang barang milik Yira.Sontak Yira langsung menatap tangannya yang memegang beberapa kantong makanan, dia terbelalak kala melihat kantong makanannya tanpa sadar menghilang satu. Yira segera mengambil kantong yang diserahkan oleh Mo Xing Yu. "Terima kasih.""Eh ... tunggu nona!"Sekali lagi dia gagal melangkah pergi karena pria itu. Yira memejamkan matanya menahan rasa kesalnya dan kemudian berbalik sembari menampilkan senyumnya yang dipaksakan. Dia lantas bertanya, "Ada apa lagi tuan?""Ah ... itu siapa namamu nona?"Yira sontak terkejut, dia tidak pernah berpikir akan berkenalan dengan lawannya. Yira terdiam dan tidak menjawab, dia lantas menarik lengan baju Xieyun memberi isyarat agar membantun
Ditengah ramainya pasar Mo Xing Yun berjalan dengan antusias. Dia terus tersenyum menatap gelang yang dia beli sebelumnya. Akhirnya dia sampai di Kediaman Tabib Liu, dia sengaja kesana untuk menemui Yira. 'Dia pasti ada disana, aku langsung berikan atau tidak?' Gumamnya sembari berpikir keras.'Ah ... sudahlah dimana saja itu sama saja, asalkan dia menyukai gelang ini.' Tambahnya sembari terus melangkah mencari sosok yang dia cari.Sementara Yira yang sedang berbincang dengan Xieyun ingin sekali melarikan diri setelah melihat kehadiran Mo Xing Yu. "Kenapa dia ada disini?" Ucapnya sembari menutupi wajah bagian kirinya dengan tangannya. 'Menyebalkan!' Gumam Yira sembari menunduk berusaha menyembunyikan wajahnya."A-yi jangan gagalkan rencana yang sudah kita susun." Ucap Xieyun sembari berbisik di telinganya."Aku mengerti!" Balasnya dengan nada sebal.'Bisa-bisanya dia menggunakan istrinya untuk pion mencari informasi!' Batin Yira kesal sembari melirik Xieyun yang tersenyum dengan polos
*Lautan Kesadaan Spiritual Lie Ba*"Xu Lian? Apa itu benar kamu?"Mata Bing Xue Gong terus bergerak menyusuri tempat asing yang dia masuki, pupil birunya terlihat tidak fokus sama sekali. Hatinya gelisah, setelah mendengar suara wanita yang panggil Xu Lian tersebut, seolah dia telah menemukan sesuatu yang sudah lama hilang darinya."Senior Lian, apakah itu benar kamu?""Jika benar, tolong keluarlah dan temui aku."Rasa rindu yang sudah dia kubur dalam-dalam seolah-olah kembali mencuat tanpa seijinnya. Dia mencari wanita tersebut dengan perasaan gelisah dan terburu-buru seolah dia takut kehilangan untuk kedua kalinya. "Senior aku mohon tunjukan dirimu.""Xue Gong, kamu sudah dewasa sekarang."Mendengar suara lembur nan merdu tersebut lantas membuatnya berbalik dengan cepat. Matanya terbuka lebar menatap wanita berbaju merah dengan hiasan rambut yang terlihat mewah bak seorang pengantin bangsawan. Netranya terasa panas, perlahan namun pasti, dia merasakan pelupuk matanya basah. Kakinya
"Aku sudah mendapatkan posisi pertama sesuai keinginanmu, sekarang berikan suratnya padaku."Lie Ba mengulurkan tangannya meminta surat yang beberapa waktu lalu ditahan oleh gurunya, Bing Qing Hao. Sesaat kemudian, senyum Lie Ba terukir indah, tulang pipinya naik ke atas matanya menyipit berbentuk bulan sabit kala melihat surat yang lama dia inginkan kini berada di tangannya."Bagaimana kamu bisa menyelesaikan duelmu dengan cepat?" Lie Ba mendongak menatap datar gurunya yang sedang bertanya, dia berbalik dan berkata, "Tidak ada yang istimewa aku hanya bertarung dan mengalahkannya." Dia duduk di tempat tidurnya sembari tersenyum serta kedua tangan yang sibuk membuka surat tersebut."Ceritakan padaku apa yang terjadi, para tetua mencurigaimu karena burung pengawas rusak dan kami tidak bisa melihat apapun setelah pertarunganmu dengan Singa Api." "Aku sudah bilang, aku hanya berduel seperti biasa dan mengalahkannya, itu saja." Ucap Lie Ba dengan kesal."Guru, Ketua sekte sudah mengetahu
"Aku menyerah."Dengan entengnya Bing Lin Xi mengucapkan kalimat itu setelah melakukan serangan dalam pertandingan melawan kloning Ketua sekte di hadapannya. Dia menatap kloning tersebut sembari tersenyum seolah dia memang merencakan hal ini sejak awal."Apa kamu yakin? Dua peserta lainnya belum selesai dengan pertandingan mereka, kamu masih punya banyak waktu." Ucap kloning Ketua sekte mengingatkan dan masih memberi kesempatan untuk melanjutkan pertandingan yang terhenti."Aku sudah bertekat untuk melakukan ini sejak awal karena aku sebelumnya sudah kalah telak oleh Bai Lie Ba. Dialah yang pantas mendapat kesempatan." Ucap Bing Lin Xi seolah dia sangat peduli kepada Lie Ba."Kamu yakin? Tapi jika bukan posisi pertama kamu masih ada kesempatan mendapat posisi kedua." Ucap kloning tersebut masih berusaha meyakinkan Bing Lin Xi untuk tidak menyerah begitu saja.Mendengar kalimat tersebut Bing Lin Xi hanya menampilkan sneyumnya serta hormatnya, "Mohon Ketua mengabulkan permintaan saya."
"Waktumu dimulai sekarang." Lie Ba mengerutkan keningnya, sorot mata tajamnya menatap tubuh kloning Ketua sekte yang telah siap untuk dia lawan. Dengan cepat tangannya meraih permata merah milik Singa Api yang berhasil dia kalahkan sebelum para tetua melihatnya.'Aku akan menghilangkannya dulu sebelum semakin jauh.' Batin Lie Ba sembari menatap sebuah burung mainan yang bertugas seolah menjadi kamera yang merekam pertandingannya. Namun, saat dia akan melangkah memusnahkan burung pengawas tersebut, kakinya di tarik oleh tubuh kloning Ketua sekte."Agh!" Erangnya kala luka bakarnya menghantam sebuah tembok batu yang berada di Lembah itu. 'Tubuhku semakin lemah karena luka bakar juga suhu tinggi disini. Dia bangkit mengaktifkan teknik Esnya untuk melawan kloning tersebut."Anak muda jika kamu sudah mencapai batas segeralah berhenti, aku juga akan berhenti." Ucap kloning tersebut."Baiklah, ayo kita mulai."Mereka pun memulai pertarungan tersebut dengan Lie Ba menyerang lebih dulu, meski
"Ingat kata-kataku sebelumnya."Lie Ba melirik gurunya sembari mengangguk, dia mengerti bahwa untuk mendapat surat dari Xieyun dia hanya perlu menjadi yang pertama. Dari kejauhan netranya menangkap sosok Bing Xue Yu yang akan menjadi saingan terberatnya di pertandingan ini.'Seperti biasa dia selalu terlihat tenang.' Batin Lie Ba sembari terus menatap Bing Xue Yu yang berdiri di posisi berlawanan."Pertandingan babak terakhir ini, kami sudah memnentukan bahwa ketiga peserta tidak akan menghadapi satu sama lain." Ucap seorang pria yang bertugas menjadi pengawas di pertandingan kali ini."Tapi kenapa?" Tanya Lie Ba lirih sembari terus menatap ke depan."Peraturannya sudah diubah oleh ketua sekte saat rapat kemarin." Balas Bing Qing yang sama-sama menatap lurus ke depan."Setiap peserta akan melawan tubuh kloning Ketua sekte di 3 tempat berbeda dan dapat menggunakan kemampuan kalian dengan maksimal." Pertarungan yang cukup berbeda dari generasi sebelumnya, mereka melakukan itu agar tidak
"Ini adalah sebuah kecurangan!"Kalimat itu keluar dari mulut seorang tetua yang bertindak sebagai juri, Bing Hu Xin yang sejak lama ingin menyingkirkan Lie Ba dari pertandingan. Dia selalu mempermasalahkan apapun yang Lie Ba perbuat saat ada kesempatan, seperti sekarang.Bing Qing Hao yang sejak awal berada di ruang pertemuan sebagai penanggung jawab atas Lie Ba masih tetap diam hingga tetua tersebut berhenti mengoceh. Dia menatap semua orang berdebat membela Bing Lin Xi dan beberapa berpihak pada Lie Ba."Kamu bisa memutuskan saat keduanya sudah bangun," Ucap Bing Qing Hao dingin mengakhiri perdebatan yang telah mulai sejak di arena pertandingan. Dia berbalik dan meninggalkan pertemuan para tetua dan guru karena, menurutnya perdebatan itu hany membuang-buang waktu dan tenaganya."Hei Master Agung kamu mau kemana?!"Bing Qing Hao terus melangkah dan tidak menghiraukan panggilan tersebut. Dia menuju kamar Lie Ba, dia yakin bahwa ada yang Lie Ba sembunyikan darinya. Sesampainya dia di
"Akhirnya kita bisa berhadapan secara langsung." Lie Ba mengatakannya sembari tersenyum menatap Bing Lin Xi, dari tatapan Lie Ba dia berusaha untuk memprovokasi lawannya yang terlihat tenang. Setelah pertandingan di mulai Lie Ba menggunakan serangan jarak dekat yang bertujuan untuk berbicara dengan lawannya. Lie Ba dengan cepat berlari menghampiri lawannya sembari menepis setiap belati es yang di luncurkan oleh BIng Lin Xi. "Apa tujuanmu menakutiku di mimpiku?" Tanya Lie Ba yang berhasil mencapai Bing Lin Xi. "Kamu salah orang." Balas Bing Lin Xi sedikit panik sembari mengeluarkan sayapnya dan terbang menghindari serangan yang Lie Ba luncurkan. "Aku akan lebih leluasa menyerangmu sekarang." Ucap Bing Lin Xi dengan percaya diri. "Oh sepertinya kamu tahu aku tidak bisa mengguankan Sayap Esku." Balas Lie Ba dengan wajah santai. Dia lanta mengeluarkan Sayap Elang Anginnya, "Seharusnya kamu tidak melupakan fakta bahwa aku memiliki dua sayap lebih banyak." Ucap Lie Ba dengan bangga.
"A-yi."Yira perlahan membuka matanya, sebuah cahaya terang yang menyilaukan menusuk pandangannya. Sebuah tangan besar nan gagah terulur ke arahnya seolah seakan mengajaknya untuk tetap bersama. Meski wajah si pemilik tangan nampak kabur namun, Yira tetap mengulurkan tangannya menerima uluran tangan pria itu."A-yi, tetaplah bersamaku." Ucap si pria.Yira seolah terpana dengan suara manis tersebut, dia bangkit dengan menggandeng tangan pria misterius itu. Dia terus berjalan sembari menatap punggung pria yang menggandengnya. "A-yun?" Sapanya lirih. Matanya terbelalak kala melihat pria yang menggandengnya menoleh."A-yun."Terlihat wajah yang sangat dia rindukan berada di hadapannya sembari menggandengnya. Matanya terasa panas, air mata mulai menggenang di pelupuk matanya. "A-yun kamu kembali?" Air mata bahagianya turun menuruni pipi mulusnya."Aku kembali." Ucap Xieyun lembut sembari tersenyum.Yira menunduk sembari menangis sesaat kemudian, dia meloncat ke dalam dekapan hangat Xieyun.
"Dia tidak ada dimana-mana."Lie Ba menegrutkan keningnya mendengar ucapan gurunya, 'Lie Ba cepat pikirkan cara lain.' Batinnya sembari menunduk dan memikirkan sebuah cara untuk memperpanjang waktu agar Bing Yu Ling terus bertahan hidup.'Bagaimana ini pedang kembar hanya bisa digunakan saat pedang lainnya ada di tempat yang sama.' Batinnya merasakan gelisah karena, jika dia gagal menyelamatkan Bing Yu Ling dirinya juga akan terancam gagal mengikuti Ujian Dewi.Lie Ba berbalik dan lanjut menguras energinya untuk disimpan pada pedangnya. Dia berencana membuat Bing Yu Ling bertahan selama dua hari karena, dia perlu membuat penawar selain itu mencari keberadaan Mo Xing Yu cukup memakan waktu."Lie Ba apa yang kamu lakukan? Hentikan!" Ucap Bing Qing Hao sembari mengulurkan tangannya berusaha menghentikan Lie Ba."Tidak, ini adalah satu-satunya cara agar dia bisa bertahan." Balas Lie Ba sembari terus menguras energinya dan mengubahnya sebagai penawar sementara. Setelah selesai, dia sedikit