Share

Bab 371

Penulis: Skyy
last update Terakhir Diperbarui: 2022-04-22 12:08:11

     Wajah Sansan Carell tampak datar setelah mendengarnya, Putri dan Linda Gumelar juga menerimanya dengan tenang. Kebanyakan dari orang yang berada di lokasi juga mengetahui identitas Sansan Carell. Ketika identitas Sansan Carell ramai diperbincangkan oleh semua orang, kemungkinan ekspresi wajah Miguire Nadal akan sangat mengagumkan.

     Rafael Nadal yang berada di sana, dari awal raut wajahnya sudah sangat kelam, dia sudah menyuruhnya untuk tidak terus menaikan harga, "Sialan, anak jalang itu! Ia masih membuka harga juga, bahkan telah membuka harga sebesar 200 juta!" ucapnya menggerutu di dalam hati.

     Baginya, 200 juta bukanlah apa-apa, namun, ia takut telah menyinggung Sansan Carell. Sebenarnya, Rafael Nadal sudah pernah menyinggung Sansan Carell, dia merupakan orang yang tidak tahu berterimakasih. Dan untuk semua orang, mereka pun mulai memberikan komentar.

     “Sepertinya, dia adalah p

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 372

    Miguire Nadal merasa Sansan Carell pasti akan kalah, asalkan setiap kali dia terlebih dahulu membuka harga daripada Putri. Dan Putri, ia tidak akan memiliki pilihan lain selain membuka harga setelahnya. Maka harga yang dibuka oleh Putri pasti akan lebih tinggi daripada harganya, Sansan Carell pasti akan rugi besar. Putri menanyakan, “Tentu saja bisa, namun, bagaimana kita akan menentukan siapa yang menang dan siapa yang kalah? Siapa yang pada akhirnya memiliki barang dengan nominal tertinggi, maka dialah pemenangnya, bukan?” “Tentu, siapa yang pada akhirnya memiliki total barang lelangan dengan nominal yang tertinggi, maka dialah pemenangnya.” Miguire Nadal menganggukkan kepalanya. Selesai berbicara, tiba-tiba dia merasa ada yang salah. Jika berdasarkan dengan pola pikirnya dengan menjebak Sansan Carell, maka pada akhirnya kemenangan pasti milik Sansan Carell.

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-23
  • Mendadak Kaya Raya   Bab 373

    Bahkan Rafael Nadal yang berada di belakangnya tersedak, “Bajingan!” Miguire Nadal pasti tidak mungkin akan tertarik dengan porselen antik itu. Namun, kenapa dia masih membuka harga seperti itu? Itu pun membuat Rafael Nadal merasa curiga, di acara lelang hari ini, Miguire Nadal ingin melawan Sansan Carell sampai akhir! Rafael Nadal berkata kepada sekretarisnya, “Suruh anak brengsek itu pulang ke rumah untukku!” Sang sekretaris juga tahu dengan temperamen Rafael Nadal, dia bergegas bangkit berdiri dan mencari Miguire Nadal, dia berkata di sisi telinga Miguire Nadal : “Tuan Miguire, Tuan Rafael menyuruh anda untuk pulang.” Miguire Nadal memang berniat untuk pulang, namun dialah orang yang mengusulkan pertaruhan ini.. “Aku tahu!” Ungkap Miguire Nadal dengan enggan.

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-24
  • Mendadak Kaya Raya   Bab 374

    “Mari kita berikan selamat kepada Direktur Hendri dari Grup Himalaya yang sudah mendapatkan lahan di dekat area Perumahan Villa Langgang.” Ucap sang pembawa acara penuh semangat. Sansan Carell merasa terkejut, ternyata tidak ada orang yang bersaing dengan harganya. Hanya satu kali saja Hendri Lamiri membuka harga, dia pun berhasil mendapatkannya. Selanjutnya, masih terdapat tiga lahan yang berhasil didapatkan oleh tiga perusahaan lainnya, dan ketiga perusahaan itu adalah perusahaan-perusahaan yang pernah dikontrol oleh Lou Ruth. Untuk beberapa saat, Lou Ruth tidak memberikan respon apapun. Sansan Carell merasa curiga, jika Lou Ruth ingin mendapatkan lahan di desa Pabulous itu, maka dia membutuhkan dana yang sangat banyak. Dan dia adalah seorang pelajar yang kembali dari luar negeri, dananya pasti tidak mencukupi. Dengan begitu, tentu dia memerlukan bantuan dari beberapa p

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-24
  • Mendadak Kaya Raya   Bab 375

    “Kenapa aku merasa semuanya sedang melawan Grup Hour?” “Aku juga merasa seperti itu, bukankah belakangan ini beberapa perusahan tersebut sedang memberikan sanksi kepada Grup Hour?” “Ya memang benar.” Wajah Miguire Nadal terlihat sangat kesal, seolah-olah dia menabrak sebuah tembok kenyataan. Karena Sansan Carell adalah Direktur dari Grup Hour, maka perkataanmu barusan bukankah sangat bodoh? Saat ini, dia berharap setelah Sansan Carell selesai dengan pelelangan harga, dia akan lupa dengan permasalahan taruhan mereka barusan. Sekarang Sansan Carell tidak memiliki waktu luang untuk memperhatikan Miguire Nadal. Ia sedang melihat ke arah Hendri Lamiri, Hendri Lamiri memberinya sebuah senyuman. Linda Gumelar berkata dengan cemas, “Tuan, dana kita saat ini hanya tersisa 1 miliar, namun sekarang &

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-25
  • Mendadak Kaya Raya   Bab 376

    “1,6 miliar! Wow!” Saking bersemangatnya, tenggorokan sang pembawa acara pun hampir menjadi serak. Semua orang terperanjat dan satu per satu melihat ke arah suara itu. Yang membuka harga adalah seorang wanita, dia mengenakan gaun merah yang ketat. Meskipun ia duduk di dalam keramaian, namun dia terkesan seperti seorang ratu. “Nurul Sapta?” Sansan Carell tidak menyangka ternyata Nurul Sapta juga akan membuka harga. Dan Lou Ruth mengernyitkan keningnya, kenapa dia muncul di saat ini? Nurul Sapta hanya membuat kekacauan! Nurul Sapta tidak menatap Lou Ruth, melainkan, dia memandang Sansan Carell dengan kesan yang mendalam. Sansan Carell tidak mengerti, seharusnya Nurul Sapta bertentangan dengannya. Namun, begitu dia membuka harga, itu pun menunjukkan kalau dia bertentangan dengan Lou Ruth. Dengan tenang Nurul Sapta menjadi perhatia

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-26
  • Mendadak Kaya Raya   Bab 377

    “Apa?” Untuk sesaat, Lou Ruth tidak sadar dengan apa yang dikatakan oleh Sansan Carell. “Berikan obat penawarnya kepadaku, aku telah menyerah dengan sebidang tanah di desa Pabulous itu.” Akhirnya, Lou Ruth tersadar, “Kamu telah menyerah?” “Benar.” Sansan Carell menganggukkan kepala. Lou Ruth merasa tidak percaya dan menanyakan kembali, “Ini adalah satu-satunya harapan Grup Hour, apakah kamu benar-benar ingin menyerah?” “Ruth, aku tidak memiliki sifat sepertimu, jangan samakan aku denganmu.” “Betul, memang benar kalau ini sangat penting bagi Grup Hour, namun yang lebih penting kesehatanku!” “Aku juga tahu, di dalam pandanganmu hanya ada keuntungan untuk dirimu sendiri. Namun di dalam pandan

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-26
  • Mendadak Kaya Raya   Bab 378

    Sansan Carell menundukkan kepalanya dan melontarkan beberapa kalimat kepada Putri, Putri menganggukkan kepalanya dan berjalan pergi. Setelahnya, Sansan Carell berkata kepada Lou Ruth, “Lou Ruth, tampaknya, sebidang tanah di desa Pabulous itu adalah milikmu, selamat!” Mendengarnya, Lou Ruth pun tertawa dengan bangga, “Sansan Carell, kamu terlalu lemah dan tidak berpengalaman!” Sansan Carell tidak memperdulikan itu, dia menatap ke arah sang pembawa acara, “Sudah tidak ada orang yang menandinginya lagi, bukankah sudah seharusnya mengetukkan palu?” Sang pembawa acara langsung tersadar, sambil memegang mikrofon, dia berkata dengan semangat, “2 miliar adalah tawaran tertinggi kali ini! Satu … Dua … Tiga! Terjual! Mari kita ucapkan selamat kepada Tuan Lou Ruth yang sudah mendapatkan tanah di desa Pabu

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-26
  • Mendadak Kaya Raya   Bab 379

    “Kali ini, Grup Hour sungguh tidak dapat berkompetisi lagi!” “Enam perusahaan bekerja sama untuk melawan Grup Hour! Takutnya, Grup Hour malah akan bangkrut!” “Wow! Sangat mengerikan, enam perusahaan bekerja sama!” Setelah sang pembawa acara mendengar ucapan para Direktur itu, dia juga menghela nafasnya, “Direktur Sans, kamu juga telah mendengarnya, Tuan Ruth memiliki kemampuan untuk membayar. Oleh sebab itu, mohon Direktur Sans agar tidak membuat masalah.” Sang pembawa acara juga mengambil kesempatan di dalam kesempitan. Sekarang, Grup Hour sedang ditentang oleh enam perusahaan. Dengan begitu, nasib Grup Hour pun sudah diketahui tanpa perlu berpikir panjang. Oleh sebab itu, dia juga tidak perlu bersikap baik kepada Grup Hour lagi. Sekilas, Sansan Carell menatap pembawa acara tersebut

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-28

Bab terbaru

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 776

    Fajar tidak bisa berkata apa-apa lagi. Sansan mengucapkan terima kasih dan menutup telepon.Hyorin mendengarkan seluruh percakapan mereka, wajahnya juga menjadi serius. "Apa yang harus kita lakukan?"Sansan berkata dengan tak berekspresi. "Pergi ke RS Kyoto dulu dan buat strategi," Sansan menatap Hyorin dengan sedikit ragu. "Tapi, sebelum itu kamu pergi dan bawa Soraya pulang!"Soraya adalah kelemahannya. Jika orang-orang itu ingin menyerangnya dan membiarkannya tertangkap, mereka pasti akan menyerang Soraya terlebih dulu. Jadi, melindungi Soraya adalah hal yang paling penting.Hyorin mengangguk. "Aku akan pergi!""Biarkan Busby pergi, kamu ikut aku ke RS Kyoto," ujar Sansan sambil berjalan.Hyorin tidak keberatan, Sansan menelepon Matt Busby, berbicara singkat tentang situasinya dan pergi ke RS Kyoto.***RS Kyoto.Sansan memanggil Ramdan dan Leona. "Hari-hari indah akan segera berakhir."Mereka tidak mengerti. Ketika Sansan memberi tahu berita tentang Henda dibunuh oleh Zoran, semua

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 775

    "Brengsek!"Sansan benar-benar menganggap Hiden sebagai teman dekatnya. Jika tidak, dia tidak akan pergi mencari Hiden setelah menerima Grup Hour, apalagi memberikan Hiden banyak sumber daya untuk membuatnya berkembang.Alhasil, Hiden bekali-kali menyerobot sumber daya yang layak didapatkan Grup Hour secara diam-diam! Bahkan, dia melakukan tindakan kecil di belakang punggungnya dan sekarang bahkan mencari pembunuh untuk membunuhnya!Perasaan dikhianati oleh teman dekat ini membuat Sansan merasa tercekik. Jelas sekali mereka adalah teman dekat. Wardani bisa mati untuknya, tetapi Hiden malah ingin membunuhnya!"Ahh …" Sansan tinggal di gang gelap itu untuk waktu yang lama sebelum perlahan keluar dari gang, tetapi aura permusuhan di tubuhnya menjadi lebih berat dari sebelumnya.Ponsel Sansan terjatuh ketika dia dan Downey melompat keluar jendela. Saat itu, dia tidak ada waktu untuk mencari ponsel lagi. Setelah melompat keluar jendela, dia berusaha keras berlari.Mereka berada di depan Hy

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 774

    "Tentu!" Sansan mengangguk tanpa terkejut, dan menghabiskan seteguk anggur terakhir. "Waktu untuk duel akan diatur secara terpisah. Sekarang bukan waktu yang tepat."Downey tidak keberatan.Pada saat ini, Sansan hendak bangun dan Downey tiba-tiba menahannya. Sansan bingung. "Kenapa? Apakah kamu ingin melakukannya sekarang?"Downey menatap dingin ke belakang Sansan, seolah sedang mengamati sesuatu. Sansan melihat ada yang tidak beres, berpaling untuk melihat dan dia melihat beberapa orang berpakaian rapi duduk di pojok sambil minum alkohol. Ketika Sansan menoleh untuk melihat, mereka dengan cepat menarik kembali pandangan mereka.Meskipun orang-orang ini tampil sebagai gangster kecil, tetapi niat membunuh di dalamnya belum sepenuhnya disimpan dan bisa dirasakan hanya dengan satu tatapan.Sansan mengerti dalam sekejap, berbalik dan berkata kepada Downe.y "Sepertinya ada yang datang untuk membunuhku lagi.""Mungkin masih orang yang sama?" Downey sepertinya tidak khawatir sama sekali, tap

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 773

    Di dalam kamar. Setelah memastikan bahwa mereka telah pergi, ekspresi semua orang kembali normal dan seorang wanita pergi mengetuk pintu kamar mandi. Setelah beberapa saat, pintu kamar mandi terbuka dan Lou Zheng berjalan keluar.Ketika pria itu sedang berbicara di telepon, Lou Zheng kebetulan pergi ke kamar mandi. Ketika dia akan keluar, dia mendengar jeritan di dalam kamar dan tahu ada yang tidak beres, jadi dia tetap di dalam kamar mandi dan tidak keluar.Saat itu, Sansan mematikan suara lagu karena dia ingin bertanya, sehingga Lou Zheng bisa mendengar suara Sansan dengan jelas.'Sansan belum mati?! Dia bahkan datang sampai kesini.' Lou Zheng sangat gugup pada saat itu.Untungnya, orang-orangnya tahu apa yang harus dikatakan dan apa yang tidak boleh dikatakan. Jadi mereka tidak mengungkapkan identitasnya.Lou Zheng memandang semua orang dengan puas. "Bagus sekali! Setelah beberapa hari lagi, kalian akan menjadi eksekutif Grup Hour yang baru.""Baik, bos." Lou Zheng tersenyum.Sansa

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 772

    Melihat Sansan yang menatapnya, ekspresi Downey berubah drastis, dia berusaha menahan dan akhirnya dia mengutuk. "Sialan, jangan omong kosong kamu!""Uhm …" Sansan terbatuk geli menatap mata Downey. "Hahaha …" Sansan tidak bisa menahan tawanya saat melihat alis Downey yang terangkat.Karena tatapan serius Downey, ditambah dengan kesan bahwa Sansan yang berperilaku baik, sangat lucu jika dia tiba-tiba mengutuk kalimat seperti itu.Raut wajah Downey semakin buruk. Bagaimanapun, dia telah mengutuk, jadi tidak ada bedanya jika dia mengutuk sekali lagi. "Sialan, apa yang kamu tertawakan?"Sansan tercengang, dan kemudian berkata dengan cukup serius. "Aku hanya tertawa saja!"Tatapan mata Downey langsung memuram dalam sekejap.Yang lain tampak berbeda ketika mereka melihatnya dan mata mereka diam-diam mengkomunikasikan sesuatu.Karena keremangan kamar, Sansan dan Downey tidak menyadari ada yang janggal dengan mata mereka. Sansan berhenti terawa dan menatap pria itu dengan tajam. "Satu kesemp

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 771

    "Bodoh!" Pria itu berteriak dengan kesal. "Tentu saja si br*ngsek Sansan!""Tunggu?!" Usai bicara, pria itu merasa ada yang janggal, jadi dia segera berbalik. Ketika dia melihat Sansan yang baru saja dia sebut berdiri di depannya, dia langsung melebarkan matanya, "K-Kamu—"Dia sangat ketakutan hingga ponselnya jatuh ke lantai. Pria itu menggigil dan menunjuk ke arah Sansan.BRUK!Tiba-tiba Sansan yang sedang menatap sosok pria itu dengan tajam, dengan cepat menarik lengan pria itu dan membantingnya ke lantai.Saat ini, Downey yang berdiri di belakang Sansan berjalan keluar perlahan dan berkata dengan ringan. "Hei, tempramenmu tidak terlalu bagus.""Tidak juga," jawab Sansan dengan datar.Mereka juga mendengarnya tadi. Pria itu berkata bahwa Downey juga akan dibunuh bersama.Downey yang memikirkan itu mendengus pelan. "Aku terlibat karena kamu."Sansan hanya terdiam mendengar ucapan Downey, tanpa banyak basa basi lagi dia berjalan menuju sebuah ruangan lain.BRAK!Sansan menendang pint

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 770

    Orang-orang telah menggali lebih dari satu jam, dan mereka tidak menemukan apa-apa. Mereka hanya membongkar puing-puing bangunan yang sudah berserakan menjadi hitam."Tidak ada apapun disini.""Apakah kamu yakin mereka berada tepat di daerah ini?""Coba ingat-ingat kembali?"Orang-orang mulai kebingungan dan ada rasa pasrah di dalam benak mereka, mereka berpikir bahwa orang yang memanggil mereka datang itu salah ingat lokasi.Shifa yang mendengar itu segera menggelengkan kepalanya ketika melihat ini. "Tidak mungkin, mereka pasti ada di sini, tidak mungkin tidak ada!""Tetapi kami tidak menemukannya!""Bagaimana kalau kita mencari ke dalam lagi, mungkin mereka mengubah rute pelarian?" Seseorang menyarankan.Hyorin dan Matt Busby tampak bergairah saat melihat ini. "Tidak perlu menggali lagi.""Apa? Berhenti menggali?""Iya, berhenti menggali," Hyorin mengangguk mengangguk dengan datar.Saat itu, bom datang dari belakang pabrik, jadi tidak mungkin bagi Sansan dan Downey untuk berlari ke

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 769

    Di kamar lantai dua.Sekelompok pria dan wanita duduk bersama, mereka terlihat sangat menikmati suasana di dalam bar. Meja penuh dengan gelas anggur dan ada kaleng bir di bawah kaki mereka. Mereka sudah minum cukup banyak.Semua orang sangat senang, kecuali pria yang duduk di tengah. Dia hanya memegang gelas anggur dan minum perlahan, wajahnya terlihat sangat tidak puas. Dia adalah Lou Zheng yang selalu berada dalam kegelapan sepanjang waktu.Lou Zheng mengerutkan keningnya dengan kuat. "Sansan seharusnya sudah mati. Mengapa dia masih belum kembali?" Lo Zheng mengetuk-ngetuk meja dengan jemarinya. "Atau apakah terjadi sesuatu yang tidak terduga?"Pada saat ini, pria dengan topi itu mengetuk pintu dan memasuki kamar. Setelah dia masuk, semua orang yang ada di dalam kamar itu berhenti bergerak, bahkan suasana meriah di dalam bar itu menjadi hening.Pria itu melepaskan topinya, memperlihatkan sedikit perubahan raut wajahnya dan menjawab dengan hormat, "Sudah, bom itu meledak dan pabrik t

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 768

    Downey bereaksi secara naluriah, dia dengan cepat segera mengelak. Namun, begitu keduanya bertemu, terjadi pukulan yang saling beradu.BUK!Suara tabrakan antara tinju Downey dan juga Sansan terdengar sangat jelas.BOOM!Tiba-tiba suara ledakan terdengar diiringi suara pukulan itu.Hyorin dan Matt Busby saling memandang, dia berteriak. "Lari! Ini bom!"Sehabis berteriak, Hyorin dan Matt Busby buru-buru berlari keluar. Sansan juga langsung tanggap, dia bergegas membalikkan badannya dan berlari.Mendengar itu, Downey melihat ke arah Shifa. Shifa berdiri di dekat tempat sampah yang lumayan jauh darinya. Karena ledakan, sebuah pohon tiba-tiba tumbang dan seperti akan jatuh."Shifa!" Melihat tong kayu hampir jatuh, Downey segera bergegas menghampiri Shifa, menahan pohon itu, lalu berkata kepada Shifa yang terpana. "Lari!"Shifa tiba-tiba tersadar. Setelah melihat Downey, dia terkejut. "Kak …" Dia ingin mengatakan sesuatu.Tapi Downey memotongnya. "Lari! Kalau tidak, kamu tidak akan sempat

DMCA.com Protection Status