"Semua yang Bos Zayn katakan itu benar. Aku adalah direktur utama dari perusahaan cabang Grup Vacant di Kota Sunrise, juga cucu kandung dari Marcus Parker," ucap Josh dengan tenang.Selanjutnya, Josh melihat ke arah Richard dan berkata dengan santai, "Pertama-tama, selamat untuk pernikahanmu.""Aku … aku …." Richard tampak gemetaran dan keringat dingin memenuhi dahinya.Meskipun Josh belum marah kepadanya, begitu teringat dengan ucapannya yang ingin membereskan Josh ketika Josh datang sebelumnya itu, Richard menjadi sangat ketakutan!"Kedua, sebelumnya aku bilang kamu mirip seekor babi, kamu nggak keberatan, 'kan?" tanya Josh sambil menatap Richard."Nggak … aku nggak keberatan!" jawab Richard sambil tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Selanjutnya, Richard bergegas berkata, "Tu … Tuan Josh, sebelumnya aku …."Josh langsung melambaikan tangan untuk menyela perkataan Richard. Kemudian, Josh berbicara, "Kalau kamu mau meminta maaf, lebih baik kamu diam saja. Maaf sekali, kamu belum pan
Setelah mendengar perkataan Josh, Jackson sontak ketakutan hingga membelalakkan matanya."Nggak masalah. Aku pasti akan melakukan perintah dari Tuan Josh dengan baik," sahut Rendy sambil mengangguk.Selanjutnya, Rendy langsung menurunkan perintah dan berkata, "Hajar dia sampai sekarat."Seusai mendengar perintahnya, belasan penjaga keamanan langsung berbondong-bondong maju dan menghajar Jackson."Aah! Tolong! Josh, ampuni aku!" teriak Jackson dengan suara histeris karena dipukul. Adegan ini membuat para tamu yang hadir merasa sangat terkejut. Akan tetapi, tidak ada yang berani bicara, apalagi sampai ikut campur. Beberapa orang yang pernah menyinggung Josh sebelumnya lebih ketakutan hingga gemetaran. Sementara itu, Josh hanya menatap Jackson yang dipukuli di lantai tanpa belas kasihan sedikit pun. Josh masih mengingat dengan sangat jelas, bagaimana Jackson menyuruh orang menghajar dirinya ketika dia pergi mencari Jackson untuk berdebat kala itu. Josh tidak bisa melupakan hal itu hing
Setelah mengendarai Lamborghini dan meninggalkan Hotel Tianleus, Josh langsung pergi ke rumah sakit dan berniat untuk menjemput Elsa pulang. Ketika teringat akan bertemu dengan Elsa, perasaan Josh seketika menjadi campur aduk. Hal itu karena dia telah melakukan hubungan dengan Sunny. Meskipun itu bukan keinginan Josh dan dia telah dijebak oleh ayah Sunny, masalah itu tetap saja sudah terjadi dan tidak bisa diputar balik kembali.Di kamar pasien rumah sakit, Josh mendorong pintu kamar pasien dengan perasaan yang gugup."Elsa, aku datang menjemputmu pulang," kata Josh yang langsung berjalan ke tempat tidur Elsa sambil tersenyum."Josh, akhirnya kamu datang. Aku hanya mengalami luka luar kecil saja dan sudah nggak sabar ingin keluar rumah sakit sejak awal," kata Elsa sambil tersenyum dengan manis kepada Josh.Meskipun Josh dan Elsa belum resmi berpacaran, Josh merasa semakin bersalah saat melihat tampang Elsa yang bahagia."Baiklah, kamu beres-beres, lalu kita pulang. Aku sudah membantumu
Fakta sudah di depan mata. Sekalipun dokter pria itu tidak ingin memercayainya, saat ini dia juga harus menerima kenyataan ini. Kemudian, Josh menoleh dan melihat ke arah dokter muda itu. Dokter muda itu bergegas menunduk dan tidak berani bertatapan dengan Josh.Josh pun mengalihkan pandangannya sambil tersenyum. Baginya, dokter muda ini hanya orang yang tidak penting. Bahkan, Josh juga tidak ingin mengetahui namanya."Elsa, silakan," kata Josh sambil membuat gerakan mempersilakan dengan elegan."Josh, beberapa hari yang lalu, bukankah mobilmu berwarna oranye? Sekarang, kenapa berubah menjadi hijau?" tanya Elsa yang terlihat sangat terkejut."Karena aku sudah mengganti yang baru," jawab Josh sambil tersenyum."Baiklah, kamu hebat," jawab Elsa sambil tersenyum, lalu langsung naik ke dalam Lamborghini itu."Wah, aku sangat iri kepada wanita itu!"Para wanita muda yang sedang memotret di sekeliling itu menatap Elsa dengan tatapan yang iri. Siapa yang tidak iri ketika melihat orang lain bi
"Aku … aku merasa kita masih bisa menjadi sahabat." Akhirnya, Josh mengatakan perkataan ini.Pada saat ini, Elsa berdiri dan matanya memerah. Wajahnya yang sedih membuat orang merasa sangat iba. Melihat tampilan Elsa yang seperti ini, hati Josh menjadi semakin tersiksa."Josh, aku nggak mau menjadi sahabatmu. Aku merasa kelak lebih baik kita menjadi orang asing saja," seru Elsa.Seusai berbicara, Elsa langsung berlari ke pinggir jalan, memanggil sebuah taksi, dan masuk ke dalam mobil."Elsa!" Josh hanya bisa melihat Elsa menutup pintu taksi itu dengan begitu saja, lalu taksi itu pun melaju pergi. Ketika taksi itu menghilang dari pandangannya, Josh duduk di dalam mobil dengan sedih dan bersandar di setir mobil.…Di sisi lain.Elsa yang sudah naik ke dalam taksi menangis hingga terisak-isak. Faktanya, Elsa sudah menyukai Josh cukup lama, apalagi Josh juga memperlakukannya dengan sangat baik selama ini. Hal ini pun membuat Elsa mengira bahwa Josh seharusnya juga menyukainya. Elsa sama se
"Memangnya minta maaf saja cukup? Apa kamu tahu seberapa mahal pakaianku ini? Apa kamu sanggup bayar kalau rusak?" kata wanita paruh baya yang terlihat sombong dan tidak mau melepaskan mereka begitu saja."Tapi, kami sudah minta maaf," jawab Rubeus dengan tidak berdaya."Apa gunanya minta maaf? Kalau minta maaf berguna, apa masih butuh polisi atau hukum lagi?" bentak wanita paruh baya itu dengan arogan.Hoek! Hoek!Pada saat ini, Josh tiba-tiba muntah dan muntahannya langsung mengenai pakaian wanita paruh baya itu."Aaah!" teriak wanita paruh baya itu dengan keras.Rubeus juga tampak terkejut dan tidak berdaya. Dia tidak menyangka Josh akan mendadak muntah di saat seperti ini."Dasar pria kampungan! Berani-beraninya kamu muntah ke pakaianku! Apa kamu tahu aku siapa? Aku adalah kekasih dari bos tempat karaoke ini! Kalian dengar ya, hari ini kalian akan mendapatkan masalah besar!" bentak wanita paruh baya itu dengan keras.Lantaran mendengar teriakan dari wanita paruh baya itu, ketua pen
Setelah mengakhiri panggilan telepon."Heh, pura-pura menelepon untuk menakutiku? Aku beri tahu kamu, aku pasti akan membunuhmu kalau kamu nggak bisa mengumpulkan dua ratus juta dalam waktu dua jam," kata ketua penjaga keamanan dengan sombong.Wanita paruh baya itu juga berkata sambil mencibir, "Heh, dua orang kampungan saja masih sok berpura-pura."Sekitar 10 menit kemudian.Ada belasan mobil yang berhenti di depan pintu Karaoke Tororo, lalu sebanyak seratus pria berkaos hitam berbondong-bondong turun dari mobil. Mereka membawa tongkat bisbol dan langsung menerjang masuk ke Karaoke Tororo tanpa basa basi. Mereka mulai menghancurkan segala yang ada di sepanjang jalan, bahkan penjaga keamanan yang mencoba menghentikan mereka langsung dijatuhkan.Di koridor lantai empat tempat karaoke."Bocah, sudah sepuluh menit berlalu. Aku ingin lihat kamu bisa bertahan berapa lama lagi," seru ketua penjaga keamanan itu dengan suara dingin.Pada saat ini, seorang penjaga keamanan berlari dengan buru-b
"Baiklah, aku pergi pemanasan dulu." Seusai berbicara, Rubeus langsung ke depan untuk melakukan pemanasan, sedangkan Josh hanya berdiri di samping lapangan basket untuk menonton.Sekitar 10 menit kemudian, kedua belah pihak yang akan bertanding sore harinya sudah tiba. Sore hari ini adalah pertandingan dalam tim basket sekolah yang dibagi menjadi dua kelompok. Meskipun Rubeus bukan pemain yang jago dalam timnya, kemampuannya juga tidak buruk. Timnya, tim A bahkan unggul dalam skor melawan tim B.Pertandingan hari ini juga telah menarik perhatian lebih dari seratus mahasiswa yang datang untuk menonton. Namun, tiba-tiba ada belasan pria muda asing yang mengenakan seragam bola masuk ke lapangan basket di pertengahan pertandingan. Di atas seragam basket sebelas pemuda ini bertuliskan "Sekolah Kejuruan Sunrise"."Bukankah ini adalah tim basket Sekolah Kejuruan dan Teknik Sunrise? Kenapa mereka datang ke kampus kita?""Iya, mereka juga langsung masuk ke lapangan. Mau apa? Apa mau membuat ma
"Anak Muda, untuk apa kamu merasa bangga? Aku palingan hanya akan dikurung selama sepuluh hari, anggap saja itu sebagai liburan," jawab pria tua itu dengan tidak peduli.Melihat tampang pria tua yang tidak peduli itu, bisa dipastikan bahwa pria tua ini sudah sangat berpengalaman dalam melakukan hal seperti ini."Ditahan sepuluh hari? Apa kamu kira ini bisa berlalu semudah itu? Jangan harap!" seru Josh sambil tersenyum sinis."Apa maksudmu?" tanya pria tua itu sambil menatap Josh.Pria paruh baya dan Elmira yang berdiri di samping juga menatap Josh dengan kebingungan. Mereka tidak mengerti apa maksud dari perkataan Josh."Maksudku gampang sekali. Kamu sudah merusak mobilku saat mencoba menipu tadi, jadi kamu harus ganti rugi," kata Josh sambil tersenyum.Ketika Josh ditangkap, dia pernah mengatakan kepada penipu itu bahwa dia akan membuat penipu itu mengeluarkan bayarannya! Josh tentu tidak hanya sekadar mengatakannya begitu saja. Adapun penahanan selama sepuluh hari itu, bagi Josh itu
"Elmira Gozali," seru Josh."Tuan Josh, aku sudah menegurnya, maaf sekali. Selain itu, Tuan Josh, Anda sudah boleh pergi sekarang," kata pria paruh baya itu sambil tersenyum."Pergi? Kenapa aku harus pergi? Kalian bisa membawaku kemari dengan mudah, tapi nggak semudah itu untuk menyuruhku pergi. Seperti kata pepatah, ada padi segala menjadi," ucap Josh sambil tersenyum."Ini …." Keringat dingin bercucuran di dahi pria paruh baya itu dan senyumannya tampak sedikit canggung.Kemudian, Josh langsung berbaring dan kembali berkata, "Menurutku, tempat ini sangat nyaman, aku nggak mau pergi lagi.""Tuan Josh, jangan bercanda. Anda adalah direktur utama dari Grup Vagant di Kota Sunrise. Anda masih punya banyak kesibukan," sahut pria paruh baya itu sambil tersenyum tidak berdaya."Nggak masalah, kalian yang akan menanggung kerugianku," balas Josh yang tampak tidak peduli."Ini …." Pria paruh baya itu hanya bisa menelan air liurnya.Dalam hatinya, pria paruh baya itu telah berulang kali mengutuk
"Aku nggak takut membuat keributan," ucap Josh sambil merentangkan tangannya."Oke, karena kamu mau begitu, aku juga nggak takut! Kita lihat siapa yang akan kalah nanti," seru pria tua itu dengan tegas.Pria tua itu sudah memutuskan dalam hatinya. Sekalipun nanti polisi datang, dia akan bersikeras bahwa dia telah ditabrak. Lantaran tidak ada saksi, polisi juga tidak bisa berbuat apa pun kepadanya sekalipun dia ketahuan menipu.Setelah beberapa menit berlalu, sebuah mobil patroli datang. Seorang wanita muda dan dua pria turun dari mobil patroli tersebut. Josh melihat lencana pangkat di seragam wanita itu sekilas. Dia adalah inspektur polisi tingkat satu dan terlihat cantik."Siapa yang membuat pengaduan? Apa yang terjadi?" tanya wanita muda itu."Nona, saya yang melapor. Pak tua ini penipu, tolong kamu urus dia," kata Josh.Wanita muda itu pun langsung melihat ke arah pria tua tersebut.Pria tua itu seketika tampak kesakitan dan berteriak, "Aduh, Bu Polisi, tolong bantu aku. Pria ini su
"Pufft!" Josh sontak tertawa terbahak-bahak.Ini adalah rencana Josh untuk mewakili sepupu Rubeus memberi pelajaran kepada wanita matre itu. Membuat wanita itu dengan sukarela mencampakkan pacarnya sendiri dan ikut dengannya, lalu menghancurkan mimpi indah wanita itu. Jika wanita matre yang bernama Grace ini benar-benar mencintai pacarnya, dia tidak akan menaiki mobil Josh. Jadi, jika ada yang harus disalahkan, itu adalah keserakahannya yang membuatnya terjebak.Setelah turun dari mobil, Grace berjalan ke depan. Grace sangat emosi karena sekarang dia tidak mendapatkan apa pun. Dia sudah mengakhiri hubungan dengan pacarnya yang sebelumnya. Jika kembali sekarang, mereka tidak mungkin bisa berbaikan lagi.Broom!Josh menginjak pedal gas dan kembali mengendarai mobilnya ke hadapan Grace. Kemudian, dia menurunkan jendela mobilnya."Mau apa lagi?" tanya Grace dengan ekspresi wajah yang sangat buruk sambil menatap ke arah Josh."Kamu kira aku menginginkan uang dua juta milikmu ini? Kamu benar
Wanita matre itu melihat Lamborghini Aventador yang keren secara sekilas, lalu tatapannya seketika berbinar."Tapi … tapi aku sudah punya pacar," kata wanita matre itu kepada Josh."Nggak masalah, aku nggak keberatan," jawab Josh dengan ekspresi tidak peduli.Setelah berhenti sejenak, Josh lanjut berkata, "Aku sangat sibuk, jadi cepat putuskan. Kalau kamu mau, ayo naik mobilku.""Aku mau! Aku mau!" Wanita matre itu langsung menyetujuinya.Wanita matre itu tahu jika dia menolaknya, dia mungkin tidak bisa menjalin hubungan dengan pemuda kaya yang mengendarai Lamborghini lagi seumur hidupnya. Jadi, dia tidak akan melewatkan kesempatan seperti ini!"Baiklah, ayo naik," kata Josh yang langsung membuka pintu penumpang depan."Grace, a … apa maksudmu!" Begitu melihat pacarnya ingin pergi dengan Josh, raut wajah pria berambut rapi itu seketika menjadi suram."Tentu saja mau ikut dengannya. Dia mengendarai Lamborghini, sedangkan kamu hanya Honda," kata wanita matre itu dengan percaya diri. Lant
Namun, Sunny teringat saat Josh datang ke rumahnya untuk mencarinya kemarin. Ketika berpikir Josh peduli kepadanya, ada sebuah perasaan yang tidak bisa diutarakan dalam hatinya.…Di ruang kelas Josh. Josh sedang melamun sambil memandangi punggung Elsa yang ada di depan. Pada saat ini, Rubeus tiba-tiba menepuk Josh dan berkata, "Kak Josh, si berengsek Jason itu sudah menghapus unggahan di forum itu. Apa Kak Josh yang sudah memperhitungkannya dengannya?""Bisa dibilang begitu," jawab Josh sambil mengangguk."Kak Josh, Jason memang harus diberi pelajaran. Kamu seharusnya menyuruhnya untuk mengeluarkan unggahan permintaan maaf di forum sekolah. Hal itu baru bisa melampiaskan kekesalan," seru Rubeus.Josh hanya tersenyum dan tidak mengatakan apa pun. Setelah kejadian kali ini, Josh yakin Jason pasti tidak berani melawannya lagi."Oh, ya, Kak Josh. Aku mau meminta bantuanmu," kata Rubeus sambil menggaruk kepalanya."Katakan saja ada apa, jangan sungkan denganku," ucap Josh sambil menepuk p
"Aku … aku jamin akan segera meninggalkan Sunny!" ucap Jason dengan bibir yang bergetar dan dahinya dipenuhi keringat dingin.Josh mencibir sambil menggelengkan kepalanya, lalu berkata, "Aku sudah memberimu kesempatan kemarin, tapi kamu nggak menghargainya. Sekarang, aku sudah marah, apa kamu merasa kemarahanku bisa mereda hanya dengan satu kalimat? Kamu merasa masalah ini bisa berakhir tanpa perlu mengeluarkan bayaran apa pun?""Tuan Josh, Anda katakan saja. Bagaimana bisa meredakan amarah Anda?" sahut Jared yang berdiri di samping.Josh berbalik, lalu berkata dengan perlahan sambil memandang ke luar jendela, "Potong satu jari tangan anakmu biar dia bisa mengingatnya!""Apa?" Jared dan Jason sontak terkejut begitu mendengar hal itu."Tuan Josh, ini … ini terlalu kejam, 'kan?" kata Jared sambil menggertakkan giginya."Kalau kamu merasa terlalu kejam, silakan pulang. Nggak ada yang mengundang kalian kemari, kalian sendiri yang datang untuk memohon padaku," jawab Josh dengan tenang."Ini
Mobil Jared pun tiba di Gedung Vagant dengan sangat cepat.Kemudian, Jared membawa anaknya, Jason, masuk ke Gedung Vagant. Di bawah bimbingan dari resepsionis, mereka pun akhirnya sampai di lantai teratas Gedung Vagant."Pak, direktur utama kami ada di dalam," kata resepsionis itu sebelum berbalik dan pergi.Jared dan Jason pun berdiri di depan pintu."Jason, kalau benar-benar hanya salah paham, cukup selesaikan kesalahpahamannya saja. Tapi, kamu ingat bahwa dia adalah cucu kandung Pak Marcus. Kita sama sekali nggak bisa menyinggungnya, jadi kamu jangan asal bicara," pesan Jared kepada Jason."Tenang saja, aku pasti nggak akan menyinggungnya," sahut Jason sambil tersenyum.Jason merasa bahwa dia sama sekali tidak menyinggung tokoh besar seperti direktur utama Grup Vagant itu. Dia yakin bahwa ini hanya salah paham sehingga dia tidak terlihat takut sama sekali. Jared pun mengangguk, lalu melangkah maju dan membuka pintu ruangan itu. Kemudian, Jason juga ikut di belakangnya dan berjalan m
Sebelumnya, Jared masih sangat kebingungan. Padahal dia tidak pernah menyinggung Josh, kenapa Josh melakukan upaya sebesar ini untuk menghancurkannya? Dendam seperti apa sehingga Josh harus berbuat seperti ini? Sekarang, ketika Josh menyuruhnya untuk membawa anaknya, hal ini pun membuktikan bahwa putranya itulah yang sudah membuat Josh marah."Entah apa yang sudah dilakukan bocah sialan itu! Bisa-bisanya dia menyinggung Tuan Josh dan membuat Tuan Josh sampai menggerakkan seluruh pebisnis Kota Sunrise untuk memblokir Grup Weasley!" seru Jared dengan geram.Setelah keluar dari Grup Vagant, Jared langsung menelepon putranya."Halo, Ayah, ada apa?" Jason yang berada di ujung telepon itu terdengar sangat bahagia."Cepat pulang ke rumah sekarang!" bentak Jared dengan sangat emosi.…Saat ini, Jason sudah berada di rumah. Namun, dia masih kebingungan kenapa ayahnya mendadak emosi kepadanya di telepon barusan. Adapun masalah berbagai mitra kerja sama yang menghentikan kerja sama dengan Grup We