Share

122. Ngidam Lumpia

Author: Estaruby
last update Last Updated: 2025-02-26 23:59:16

Pukul delapan malam ketika mobil Davian pada akhirnya memasuki pekarangan. Tubuhnya pegal luar biasa setelah seharian bertemu klien sana-sini. Syukur sekali sudah sampai rumah sekarang ini. Padahal biasanya dia mungkin bisa ditahan hingga pukul sembilan atau bahkan lebih dari sepuluh malam.

Keningnya berkerut ketika menyadari bahwa mobil yang dia berikan untuk Kaira tidak ada di spacenya. Pasalnya, dia ingat sekali tadi pagi Kaira tidak membawa mobilnya tersebut. Jadi, mengapa sekarang benda tersebut tidak ada disana?

Davian mengeluarkan ponselnya. Pesan yang ia kirimkan pada Kaira sejak dua jam lalu tidak dibalas sama sekali. Dengan kaki panjangnya, Davian lantas membuka pintu mobil dan berlari untuk masuk ke dalam rumah—rupanya terkunci.

Menggunakan kunci miliknya, Davian berhasil masuk ke dalam rumah yang gelap. Tak ada tanda-tanda kehidupan disana. Namun semua kegelapan itu hanya membuatnya semakin sadar bahwa benar Kaira tidak berada di rumah. Tak ada satupun panggilannya yang d
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Fa-oel Irawan
wkwkwkwkwk cian drh davian ngeces
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   123. Bed Talk

    Davian baru saja keluar dari kamar mandi dengan rambut basahnya dan aroma mint yang menguar segar. Namun baginya, melihat sang istri tengah duduk bersandar di ranjang dengan pakaian tidur dan wajah polos bercahaya sembari membaca buku itu nampak lebih segar. Entah faktor dia yang semakin cinta atau memang pregnancy glow itu nyata adanya. Semakin hari, kulit Kaira semakin berseri dan dia seolah menguarkan aura yang semakin memikat.Lelaki itu duduk di tepi ranjang, langsung meraih dua kaki jenjang Kaira yang tadi diluruskan. Membawanya keatas paha dan mulai memijat dengan lembut. "Kamu masih ada mual dan muntah?" Tanya Davian dengan lembut.Kaira meletakkan buku bacaannya ke nakas, memberikan seluruh atensinya pada sang suami yang tengah berbicara padanya.Dia menggeleng pelan, "Kan sudah mas yang sedot semua. Harusnya itu pertanyaan dariku, kan?" Kaira menjawab dengan tenang namun entah mengapa beberapa detik kemudian keduanya jadi sama-sama tertawa. "Yah, sudah tidak separah dulu,"

    Last Updated : 2025-02-27
  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   124. Kunjungan Mertua

    "Muntah lagi, Mas?"Kaira yang baru saja kembali masuk ke kamar usai menyiapkan sarapan jadi sedikit khawatir ketika melihat suaminya tertunduk di kamar mandi. Laki-laki itu mengusap-usap dada dan perutnya sendiri dan terakhir mengambil tisu untuk mengeringkan area mulutnya. Davian mengangguk, "Yah, tapi sudah nggak separah biasanya, kok," jawab Davian sembari menerima uluran tangan sang istri yang sepertinya hendak memapahnya kembali ke ranjang. Sebenarnya tidak se-pusing itu, tapi mendapatkan tawaran seperti ini secara gratis masa harus dilewatkan? Kapan lagi Davian bisa sekalian modus manja-manja-an pada sang istri?Kaira mendudukkan sang suami di ranjang, lantas menyodorkan air hangat yang memang tadi hendak dia bawakan untuk Davian. Memaksa suaminya itu untuk minum perlahan sampai habis.Davian tersenyum meskipun rasa aneh masih bergelinyar di perutnya. Kaira membantu memijat-mijat pelan bahu sang suami."Gimana? Habis ini masih mau aku hamil lagi?" Tidak ada keraguan dalam jaw

    Last Updated : 2025-03-05
  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   125. Menjelang Hari-H

    Kata orang, kalau sedang berbahagia, maka waktu jadi terasa berlalu begitu cepat. Mungkin itu juga yang dirasakan oleh pasangan yang tengah menanti kehadiran buah hati mereka—Davian dan Kaira. Sepasang insan yang tak sabar menunggu peran baru keduanya. Menginjak bulan kedelapan usia kehamilan, Kaira pada akhirnya diminta untuk rehat di rumah. Kaira menurut saja. Lagipula, dia masih bisa melakukan banyak aktivitas di rumah seperti menulis dan bahkan turut menghandle pekerjaan kantor secara remote. Kaira tidak akan bosan sebab Davian benar-benar menyediakan semua yang dia perlukan. Dia bahkan mengganti tv lama mereka dengan layar yang lebih besar hanya untuk membuat aktivitas menonton Kaira jadi lebih nyaman. Rumah mereka semakin dipenuhi kehangatan. Setiap sudutnya terasa lebih hidup dengan keberadaan Kaira yang kini tengah mengandung buah hati mereka. Davian, yang biasanya sibuk dengan pekerjaan, semakin sering menyempatkan diri untuk pulang lebih awal, hanya untuk menemani istriny

    Last Updated : 2025-03-08
  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   126. Tiba-Tiba Saja...

    Apa yang lebih membahagiakan dari berkumpulnya seluruh keluarga dengan penuh riuh canda tawa? Tania Rajendra, di usianya yang jelas tak muda lagi, satu-satunya yang paling dia inginkan adalah menemani dan menyaksikan anak-anaknya dengan kebahagiaan mereka. Putra-putranya yang sudah menghadapi asam garam kehidupan bersamanya meskipun mereka terlahir dari keluarga berada. Saling menguatkan ketika dihantam cobaan saat harus merelakan suami dan ayah tercinta berpulang lebih dulu. Berjuang dengan keras untuk mempertahankan semua yang mereka miliki atas nama keluarga Rajendra. Sekarang, melihat bagaimana Davian dan Alvero tersenyum cerah sembari tertawa dalam suasana hangat yang melingkupi, membuatnya merasa sangat bahagia.Malam itu, suasana rumah keluarga Rajendra dipenuhi gelak tawa dan kehangatan. Setelah sekian lama, akhirnya mereka kembali berkumpul lengkap. Mama Tania Rajendra jelas tampak begitu bahagia melihat anak-anaknya duduk mengelilingi meja makan, menikmati hidangan yang te

    Last Updated : 2025-03-10
  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   127. Persalinan

    Dokter telah menjelaskan semuanya—Kaira mengalami placenta previa, kondisi di mana plasenta menutupi jalan lahir, menyebabkan pendarahan hebat dan berisiko bagi ibu dan bayi. Tidak ada pilihan lain selain operasi caesar darurat.Sejujurnya Davian tidak sepenuhnya kaget akan terjadinya Placenta Previa. Memang di beberapa pemeriksaan, indikasi sebab plasenta tidak bergerak naik dengan posisi janin juga menjadi kekhawatiran mereka. Kaira pun sempat stres, namun Davian menjadi suami yang berupaya untuk menjaga pikiran sang istri. Mengafirmasi bahwa mereka akan baik-baik saja. Tapi tetap saja, ketika ini sudah di depan mata, Davian tidak bisa tidak ikut panik. Melihat raut dan suara istrinya yang tengah kesakitan sudah jelas membuatnya kalut. Tak ada hal lain yang bisa dia lakukan selain memanjatkan doa berkali-kali dan berharap bahwa baik istri dan anaknya akan keluar dari ruang operasi dengan kondisi yang baik. Belum lagi, Alvero yang tadi secara tiba-tiba tidak sadarkan diri membuat p

    Last Updated : 2025-03-11
  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   128. Hai Bude Mita

    Kaira membuka matanya perlahan, cahaya lampu kamar rumah sakit terasa sedikit menyilaukan setelah ia tak sadarkan diri entah berapa lama. Ada rasa lelah yang masih melekat di sekujur tubuhnya, tapi itu semua langsung tergantikan oleh kehangatan yang menjalar di hatinya saat melihat sosok suaminya, Davian, duduk di samping ranjangnya.Pria itu tampak begitu lelah, lingkaran hitam menghiasi bawah matanya, tetapi senyum lega yang menghiasi wajahnya saat melihat Kaira sadar membuatnya terlihat lebih lembut dari biasanya."Kaira..." Suaranya terdengar serak, seperti seseorang yang hampir tak berani berharap.Kaira mengerjap pelan, mencoba mengumpulkan kesadarannya. Bibirnya merekah dalam senyum kecil. "Hei..."Seolah tak mampu menahan diri lebih lama, Davian langsung menggenggam tangannya, mengecupnya lembut. "Kamu baik-baik saja?"Kaira mengangguk, meski tubuhnya masih terasa lemah. "Bayinya?""Dia masih harus berada di ruang NICU, tapi tidak akan lama lagi dia bisa berkumpul bersama deng

    Last Updated : 2025-03-12
  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   129. Reality hit

    Kaira menggenggam erat tangan Davian saat mereka berdiri di depan ruang NICU. Hatinya bergetar melihat bayi mungil mereka yang terbaring di dalam inkubator, tubuhnya yang kecil masih dipenuhi selang dan monitor yang berbunyi lembut. Meski dokter sudah menjelaskan bahwa putra mereka harus mendapat perawatan intensif karena lahir prematur di usia kandungan 34 minggu, tetap saja sulit bagi Kaira untuk menahan air matanya.Davian melingkarkan lengannya di bahu sang istri, menguatkannya. "Dia kuat, Sayang. Lihat, dia bahkan sudah mulai menggenggam jari perawat tadi." Suaranya lembut, namun ada kebanggaan dan kasih sayang yang begitu dalam di matanya.Mata Kaira terus memandangi buah hati mereka, dadanya sesak oleh campuran emosi. "Dia masih begitu kecil..." bisiknya, suaranya nyaris patah. "Aku ingin memeluknya, Mas. Aku ingin menghangatkannya di dekapanku."Davian menenangkan dengan mengusap punggung istrinya. "Sebentar lagi, Sayang. Dokter bilang kondisinya sudah terus membaik. Dia hanya

    Last Updated : 2025-03-14
  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   130. Membuka Kebenaran

    Lorong ruang tunggu ICU terasa amat sangat dingin. Kaira masih duduk di kursi roda, berdampingan dengan Cindy yang duduk di kursi ruang tunggu sembari memandang kosong tembok yang ada dihadapannya. Suasana terasa lebih sunyi dan mencekam setelah Kaira pada akhirnya mengetahui fakta baru. Alvero kritis karena kanker?"Maaf, aku dan Alvero belum bisa menepati janji kami untuk menemani persalinanmu," buka Cindy setelah lama menutup mulutnya. Bahkan ketika Davian menitipkan Kaira padanya untuk membiarkan mereka bicara, Cindy baru bersuara selang tiga menit lamanya.Dalam selang waktu tersebut juga Kaira tidak bersuara sama sekali. Dia hanya mendengar sedikit dari Davian, selebihnya Davian bilang Kaira harus mendengarnya dari Cindy langsung. Tapi jujur saja, apa yang bisa Kaira tampilkan selain keterkejutan yang mendalam? Kaira bergeming, wajahnya terlalu datar dan tidak memberikan jawaban apapun pada Cindy. Kali ini dia hanya akan fokus mendengarkan. "Aku...aku nggak tahu harus mulai da

    Last Updated : 2025-03-15

Latest chapter

  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   130. Membuka Kebenaran

    Lorong ruang tunggu ICU terasa amat sangat dingin. Kaira masih duduk di kursi roda, berdampingan dengan Cindy yang duduk di kursi ruang tunggu sembari memandang kosong tembok yang ada dihadapannya. Suasana terasa lebih sunyi dan mencekam setelah Kaira pada akhirnya mengetahui fakta baru. Alvero kritis karena kanker?"Maaf, aku dan Alvero belum bisa menepati janji kami untuk menemani persalinanmu," buka Cindy setelah lama menutup mulutnya. Bahkan ketika Davian menitipkan Kaira padanya untuk membiarkan mereka bicara, Cindy baru bersuara selang tiga menit lamanya.Dalam selang waktu tersebut juga Kaira tidak bersuara sama sekali. Dia hanya mendengar sedikit dari Davian, selebihnya Davian bilang Kaira harus mendengarnya dari Cindy langsung. Tapi jujur saja, apa yang bisa Kaira tampilkan selain keterkejutan yang mendalam? Kaira bergeming, wajahnya terlalu datar dan tidak memberikan jawaban apapun pada Cindy. Kali ini dia hanya akan fokus mendengarkan. "Aku...aku nggak tahu harus mulai da

  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   129. Reality hit

    Kaira menggenggam erat tangan Davian saat mereka berdiri di depan ruang NICU. Hatinya bergetar melihat bayi mungil mereka yang terbaring di dalam inkubator, tubuhnya yang kecil masih dipenuhi selang dan monitor yang berbunyi lembut. Meski dokter sudah menjelaskan bahwa putra mereka harus mendapat perawatan intensif karena lahir prematur di usia kandungan 34 minggu, tetap saja sulit bagi Kaira untuk menahan air matanya.Davian melingkarkan lengannya di bahu sang istri, menguatkannya. "Dia kuat, Sayang. Lihat, dia bahkan sudah mulai menggenggam jari perawat tadi." Suaranya lembut, namun ada kebanggaan dan kasih sayang yang begitu dalam di matanya.Mata Kaira terus memandangi buah hati mereka, dadanya sesak oleh campuran emosi. "Dia masih begitu kecil..." bisiknya, suaranya nyaris patah. "Aku ingin memeluknya, Mas. Aku ingin menghangatkannya di dekapanku."Davian menenangkan dengan mengusap punggung istrinya. "Sebentar lagi, Sayang. Dokter bilang kondisinya sudah terus membaik. Dia hanya

  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   128. Hai Bude Mita

    Kaira membuka matanya perlahan, cahaya lampu kamar rumah sakit terasa sedikit menyilaukan setelah ia tak sadarkan diri entah berapa lama. Ada rasa lelah yang masih melekat di sekujur tubuhnya, tapi itu semua langsung tergantikan oleh kehangatan yang menjalar di hatinya saat melihat sosok suaminya, Davian, duduk di samping ranjangnya.Pria itu tampak begitu lelah, lingkaran hitam menghiasi bawah matanya, tetapi senyum lega yang menghiasi wajahnya saat melihat Kaira sadar membuatnya terlihat lebih lembut dari biasanya."Kaira..." Suaranya terdengar serak, seperti seseorang yang hampir tak berani berharap.Kaira mengerjap pelan, mencoba mengumpulkan kesadarannya. Bibirnya merekah dalam senyum kecil. "Hei..."Seolah tak mampu menahan diri lebih lama, Davian langsung menggenggam tangannya, mengecupnya lembut. "Kamu baik-baik saja?"Kaira mengangguk, meski tubuhnya masih terasa lemah. "Bayinya?""Dia masih harus berada di ruang NICU, tapi tidak akan lama lagi dia bisa berkumpul bersama deng

  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   127. Persalinan

    Dokter telah menjelaskan semuanya—Kaira mengalami placenta previa, kondisi di mana plasenta menutupi jalan lahir, menyebabkan pendarahan hebat dan berisiko bagi ibu dan bayi. Tidak ada pilihan lain selain operasi caesar darurat.Sejujurnya Davian tidak sepenuhnya kaget akan terjadinya Placenta Previa. Memang di beberapa pemeriksaan, indikasi sebab plasenta tidak bergerak naik dengan posisi janin juga menjadi kekhawatiran mereka. Kaira pun sempat stres, namun Davian menjadi suami yang berupaya untuk menjaga pikiran sang istri. Mengafirmasi bahwa mereka akan baik-baik saja. Tapi tetap saja, ketika ini sudah di depan mata, Davian tidak bisa tidak ikut panik. Melihat raut dan suara istrinya yang tengah kesakitan sudah jelas membuatnya kalut. Tak ada hal lain yang bisa dia lakukan selain memanjatkan doa berkali-kali dan berharap bahwa baik istri dan anaknya akan keluar dari ruang operasi dengan kondisi yang baik. Belum lagi, Alvero yang tadi secara tiba-tiba tidak sadarkan diri membuat p

  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   126. Tiba-Tiba Saja...

    Apa yang lebih membahagiakan dari berkumpulnya seluruh keluarga dengan penuh riuh canda tawa? Tania Rajendra, di usianya yang jelas tak muda lagi, satu-satunya yang paling dia inginkan adalah menemani dan menyaksikan anak-anaknya dengan kebahagiaan mereka. Putra-putranya yang sudah menghadapi asam garam kehidupan bersamanya meskipun mereka terlahir dari keluarga berada. Saling menguatkan ketika dihantam cobaan saat harus merelakan suami dan ayah tercinta berpulang lebih dulu. Berjuang dengan keras untuk mempertahankan semua yang mereka miliki atas nama keluarga Rajendra. Sekarang, melihat bagaimana Davian dan Alvero tersenyum cerah sembari tertawa dalam suasana hangat yang melingkupi, membuatnya merasa sangat bahagia.Malam itu, suasana rumah keluarga Rajendra dipenuhi gelak tawa dan kehangatan. Setelah sekian lama, akhirnya mereka kembali berkumpul lengkap. Mama Tania Rajendra jelas tampak begitu bahagia melihat anak-anaknya duduk mengelilingi meja makan, menikmati hidangan yang te

  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   125. Menjelang Hari-H

    Kata orang, kalau sedang berbahagia, maka waktu jadi terasa berlalu begitu cepat. Mungkin itu juga yang dirasakan oleh pasangan yang tengah menanti kehadiran buah hati mereka—Davian dan Kaira. Sepasang insan yang tak sabar menunggu peran baru keduanya. Menginjak bulan kedelapan usia kehamilan, Kaira pada akhirnya diminta untuk rehat di rumah. Kaira menurut saja. Lagipula, dia masih bisa melakukan banyak aktivitas di rumah seperti menulis dan bahkan turut menghandle pekerjaan kantor secara remote. Kaira tidak akan bosan sebab Davian benar-benar menyediakan semua yang dia perlukan. Dia bahkan mengganti tv lama mereka dengan layar yang lebih besar hanya untuk membuat aktivitas menonton Kaira jadi lebih nyaman. Rumah mereka semakin dipenuhi kehangatan. Setiap sudutnya terasa lebih hidup dengan keberadaan Kaira yang kini tengah mengandung buah hati mereka. Davian, yang biasanya sibuk dengan pekerjaan, semakin sering menyempatkan diri untuk pulang lebih awal, hanya untuk menemani istriny

  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   124. Kunjungan Mertua

    "Muntah lagi, Mas?"Kaira yang baru saja kembali masuk ke kamar usai menyiapkan sarapan jadi sedikit khawatir ketika melihat suaminya tertunduk di kamar mandi. Laki-laki itu mengusap-usap dada dan perutnya sendiri dan terakhir mengambil tisu untuk mengeringkan area mulutnya. Davian mengangguk, "Yah, tapi sudah nggak separah biasanya, kok," jawab Davian sembari menerima uluran tangan sang istri yang sepertinya hendak memapahnya kembali ke ranjang. Sebenarnya tidak se-pusing itu, tapi mendapatkan tawaran seperti ini secara gratis masa harus dilewatkan? Kapan lagi Davian bisa sekalian modus manja-manja-an pada sang istri?Kaira mendudukkan sang suami di ranjang, lantas menyodorkan air hangat yang memang tadi hendak dia bawakan untuk Davian. Memaksa suaminya itu untuk minum perlahan sampai habis.Davian tersenyum meskipun rasa aneh masih bergelinyar di perutnya. Kaira membantu memijat-mijat pelan bahu sang suami."Gimana? Habis ini masih mau aku hamil lagi?" Tidak ada keraguan dalam jaw

  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   123. Bed Talk

    Davian baru saja keluar dari kamar mandi dengan rambut basahnya dan aroma mint yang menguar segar. Namun baginya, melihat sang istri tengah duduk bersandar di ranjang dengan pakaian tidur dan wajah polos bercahaya sembari membaca buku itu nampak lebih segar. Entah faktor dia yang semakin cinta atau memang pregnancy glow itu nyata adanya. Semakin hari, kulit Kaira semakin berseri dan dia seolah menguarkan aura yang semakin memikat.Lelaki itu duduk di tepi ranjang, langsung meraih dua kaki jenjang Kaira yang tadi diluruskan. Membawanya keatas paha dan mulai memijat dengan lembut. "Kamu masih ada mual dan muntah?" Tanya Davian dengan lembut.Kaira meletakkan buku bacaannya ke nakas, memberikan seluruh atensinya pada sang suami yang tengah berbicara padanya.Dia menggeleng pelan, "Kan sudah mas yang sedot semua. Harusnya itu pertanyaan dariku, kan?" Kaira menjawab dengan tenang namun entah mengapa beberapa detik kemudian keduanya jadi sama-sama tertawa. "Yah, sudah tidak separah dulu,"

  • Mendadak Dilamar Kakak Mantan   122. Ngidam Lumpia

    Pukul delapan malam ketika mobil Davian pada akhirnya memasuki pekarangan. Tubuhnya pegal luar biasa setelah seharian bertemu klien sana-sini. Syukur sekali sudah sampai rumah sekarang ini. Padahal biasanya dia mungkin bisa ditahan hingga pukul sembilan atau bahkan lebih dari sepuluh malam.Keningnya berkerut ketika menyadari bahwa mobil yang dia berikan untuk Kaira tidak ada di spacenya. Pasalnya, dia ingat sekali tadi pagi Kaira tidak membawa mobilnya tersebut. Jadi, mengapa sekarang benda tersebut tidak ada disana?Davian mengeluarkan ponselnya. Pesan yang ia kirimkan pada Kaira sejak dua jam lalu tidak dibalas sama sekali. Dengan kaki panjangnya, Davian lantas membuka pintu mobil dan berlari untuk masuk ke dalam rumah—rupanya terkunci. Menggunakan kunci miliknya, Davian berhasil masuk ke dalam rumah yang gelap. Tak ada tanda-tanda kehidupan disana. Namun semua kegelapan itu hanya membuatnya semakin sadar bahwa benar Kaira tidak berada di rumah. Tak ada satupun panggilannya yang d

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status