Starla masih bingung. Dari mana suaminya bisa mendapatkan uang dan bisa berlibur di tempat seperti ini? Setahunya di tempat mereka tinggal tidak ada pantai. Namun, dia terkejut tiba-tiba ada sepasang lengan kekar yang memeluknya dari belakang.
“Syams?”Starla berbalik dan terkejut mendapati Raja yang sedang memeluknya. “Lepaskan aku!”Starla mendorong dan berlari menuju pintu, tetapi sayang pintunya terkunci.“Kamu tidak bisa lari, Sayang.”“Di mana suamiku? Kamu pasti sengaja menculikku.”Raja tertawa hingga memegangi perutnya. Starla semakin resah melihat Raja hanya memakai handuk. Dia takut lelaki itu akan memperkosanya. Masih teringat jelas bagaimana mereka pacaran dahulu. Mereka sering bermesraan meski tidak sampai melakukan hubungan badan.Namun, sekarang dia bukanlah Starla yang dulu. Dia sudah menjadi seorang istri dan harus tetap menjaga kehormatannya.“Aku tidak menculikmu, Starla.Plak!Sebuah tamparan keras mendarat di pipi Syams. “Kamu tega melakukan itu pada menantu kesayangan Emak? Astaghfirullah, Syams! Dosa apa emak sampai punya anak yang melakukan dosa zina sampai dua kali?” Painem terduduk lemas setelah mendengarkan penjelasan anaknya. Syams menceritakan jika Starla pergi dengan mantan kekasihnya setelah melihat Syams tidur dengan Fatimah. Dia bingung tidak tahu harus bagaimana lagi mencari Starla. Warga sekitar tidak ada yang melihat istrinya dari pagi. Starla hilang bagai ditelan bumi.“Aku harus gimana, Mak?” “Kamu sudah telepon orang tuanya?” Syams menggeleng. “Aku tidak berani melakukannya, Mak. Aku takut mereka mengambil Starla karena kelalaianku.”“Kalau jadi Starla, Emak juga akan melakukan hal yang sama. Istri mana yang tahan melihat suaminya tidur dengan wanita lain? Emak tidak habis pikir sama kamu, Syams.”“Aku tidak melakukannya, Mak. Aku yakin Fatimah sengaja menjebakku.”Emak memijit kepalanya karena anaknya selalu mendapatkan masalah.
Raja masuk ke kamar barunya yang terletak di sebelah kamar Starla. Dia langsung merebahkan dirinya ke kasur. Baru sehari bersama Starla membuatnya kelelahan seperti ini, apalagi kalau sudah menikah nanti. Dia pasti akan sangat lelah karena harus berkembang biak setiap hari. “Aku tidak sabar menantikan waktu itu tiba.” Raja memejamkan matanya membayangkan bisa menikah dengan Starla. Namun, bukan wajah Starla yang muncul. Seorang janda muda yang dia ciumi dengan paksa muncul dalam bayangannya. Mereka sering bertemu akhir-akhir ini untuk bekerjasama memisahkan Starla dan Syams. Rekan Raja yang memberikan info tentang Fatimah karena tujuan mereka sama. Lucu sekali bukan?“Siyal!” Raja memegangi bibirnya. Dia malah teringat ciuman panasnya dengan Fatimah tadi siang. Dia akui Fatimah memang seksi dan menggoda, tetapi tujuannya adalah Starla, bukan Fatimah. Saat tengah memikirkannya, tiba-tiba ponselnya berdering. Sebuah panggilan video dari Fatimah membuatnya terkejut. “Halo, Raja. Kali
Pagi ini Starla bangun dalam keadaan yang tidak baik-baik saja. Kepalanya pusing dan perutnya serasa diaduk-aduk. Dia mengingat jika akan melakukan tes kehamilan pagi ini. Diambilnya benda kecil pipih berbentuk persegi panjang yang dibeli di apotek kemarin. Dia tidak sabar menunggu hasilnya, tetapi dia yakin jika di dalam perutnya ada benih yang sedang tumbuh. Tidak butuh waktu lama muncul dua garis merah, satu garis terang dan satunya lagi agak redup. Starla tidak dapat membendung lagi air matanya. Ini terlalu berat baginya. Saat dia sedang hamil, suaminya malah tidur dengan wanita lain. “Mengapa semua ini terjadi padaku, ya Allah?” Tubuh Starla berguncang-guncang. Dia bingung harus melakukan apa. Di saat dirinya mulai mencintai suaminya dan ada janin dalam rahimnya, pertahanannya diuji. Dia berdiri dan membersihkan wajahnya kemudian salat. “Aku harus kuat demi anakku.” Dia meletakkan tespek di meja rias. Dia pandangi benda itu sambil mengelus perutnya yang masih rata. Dia masih
“Aku tidak mau pergi sampai Syams mau bertanggung jawab karena aku hamil.”“Apa?” Emak terkejut hingga bola matanya hampir mencelat. “Kamu hamil sama siapa? Mana ada baru kemarin bikin lalu hari ini langsung jadi?” Syams menggeleng. Janda di depannya sudah tidak bisa berkutik lagi. “Sepertinya Emak perlu menyadarkanmu.” Painem masuk ke rumah mengambil sebuah ember kemudian menyiramkan isinya ke wajah Starla. “Kamu hamil anak siapa? Jika memang Syams menidurimu kemarin, kita akan lihat apakah kamu benar hamil atau malah kamu sebenarnya sudah hamil duluan dan mengkambinghitamkan anakku?”Fatimah berteriak karena bajunya basah kuyup. Semakin tampak jelas lekukan tubuhnya, tetapi Syams sama sekali tidak tertarik. “Aku beneran hamil anak, Syams, Mak. Dia mengeluarkannya di dalam.”Painem menggeleng. “Kalau pun memang dikeluarkan di dalam, belum tentu jadi. Bisa jadi keguguran. Dari sperma menjadi bayi itu butuh proses, Fatimah. Kamu pikir bikin anak kayak bikin kopi? Dituang, dikasih ai
“Siapa, Ma?” tanya Antonio. “Aluna.”Mereka mengecek keberadaan nomor telepon Raja setelah berhasil mendapatkannya. Mereka semua terkejut mengetahui jika Starla berada di Yogyakarta. Bagaimana mungkin Starla pergi sejauh itu?“Malam ini kita berangkat, Syams,” ujar Antonio, tetapi suara seseorang menghentikannya. “Biar aku saja, Pa. Aku harus memberi pelajaran kepada Raja. Aku tidak akan membiarkan dia menyakiti Starla untuk kedua kalinya.” Adipramana yang baru saja pulang dengan masih memakai jas putih kebanggannya langsung menyela. Lelaki yang wajahnya mirip dengan Starla itu tiba-tiba datang dan ikut dalam perbincangan tersebut. Dia tidak rela adiknya terjebak dengan lelaki tidak tahu diri seperti Raja.“Dua kali? Maksud Mas Adi apa?” tanya Syams penasaran. Menikah mendadak karena digerebek membuatnya tidak mengetahui asal usul Starla dan keluarganya. Dia belum paham sama sekali dengan siapa sebenarnya keluarga istrinya itu.“Starla sudah pernah diculik, tetapi kami bisa menyela
“Ya sudah, ayo keluar. Kita belum sarapan.” Raja mengajak Starla untuk pergi ke luar supaya tidak bosan. Mendengar kata sarapan, muncul ide jahil di kepala Starla. Dia akan membuat Raja benar-benar kelimpungan menghadapinya. “Pinjam jaket. Aku mau ganti baju dulu.”Raja sengaja memilih baju yang seksi untuk Starla, sayang sekali gadis itu sudah tidak mau memakai pakaian terbuka. Setelah menunggu selama lima menit, Starla keluar dari kamar mandi memakai dress selutut dan sebuah jaket hoodie milik Raja. Raja menggelengkan kepala melihat betapa imutnya istri orang. Sekarang dia menyesal telah meninggalkan Starla. “Tumben mandinya bentar?”“Siapa yang bilang mau mandi? Aku hanya ganti baju.”Jawaban Starla membuat Raja bergidik. Dia tidak menyangka jika Starla sekarang menjadi cewek yang jorok. Dia tidak tahu Starla sengaja melakukannya supaya Raja jijik. Raja adalah lelaki yang perfeksionis. Dia tidak suka dengan hal-
Selama dua hari di Yogyakarta, Syams dan Adi selalu membuntuti Starla. Mereka memutuskan untuk kembali pulang karena tidak ada pergerakan yang terlihat membahayakan dari Raja. “Kamu tahu, Syams? Kalau seandainya aku jadi Starla, aku juga akan pergi meninggalkanmu. Apalagi melihat foto suami sendiri tidur dengan wanita lain. Biarkan Starla menenangkan diri untuk sementara waktu. Bukankan detektif yang kita sewa sudah menjelaskan jika mereka tinggal terpisah? Mungkin Raja memang benar-benar mencintai Starla sekarang.” Kakaknya Starla sudah melihat foto Syams yang tidur dengan Fatimah. Dia tahu betapa sakitnya hati Starla saat ini. “Percayalah jika Starla tidak akan melakukan hal yang aneh-aneh.” Syams tersenyum getir. Dia memang pengecut karena tidak bisa menemui Starla secara langsung. Dia merasa menjadi pecundang karena membiarkan istrinya pergi bersama lelaki lain tanpa mampu mencegahnya. Dia bisa melihat dengan jelas jika Starla terlihat bahagia sering makan bersama Raja menjelaja
“Sayang, buka pintunya!” Syams menarik napas panjang. Jantungnya semakin berdebar karena pintu tak kunjung dibuka. Syams meraih gagang pintu dan hendak membukanya, tetapi tiba-tiba pintu di sebelahnya terbuka. Dia terkejut hingga memegangi dadanya. “Syams, kamu sudah datang?” tanya Adi, kakak iparnya. Dia sudah jantungan, tetapi malah orang lain yang ditemui. “Sudah, Mas. Starla di mana?” “Dia lagi jajan. Starla hamil dan lagi hobi jajan. Sepertinya kamu harus bekerja lebih keras untuk memenuhi ngidamnya. Papa sudah tidak tahan dengan segala keanehan Starla, makanya kamu diminta menjemputnya.Memang awalnya kami menyembunyikan kabar tentang pulangnya Starla. Dia yang meminta kami supaya tidak menghubungimu. Raja sudah tidak tahan dengan Starla yang selalu minta aneh-aneh hingga akhirnya dipulangkan ke rumah. Sekarang, kami yang kewalahan menghadapinya.” Adi mengucapkannya sambil terkekeh. Adik kandungnya itu rasanya sa
Posisi Syams dan Starla sedang berada di depan panggung. Semua orang yang hadir di acara itu tentu melihat bagaimana pertemuan mereka setelah lama tidak bersua. Dua orang yang menikah dan berpisah karena terpaksa akan keadaan, kini kembali bertemu. “Starla kangen sama Emak.” Starla beralih memeluk Painem kemudian saling menanyakan kabar. Mereka tidak mengikuti acara sampai selesai karena langsung pamitan pulang. Starla dengan senang hati mau pulang ke rumah suaminya. Dia sama seperti Syams, tidak berani menghubungi suaminya padahal setiap hari selalu stalking sosial medianya. Hari ini pun dia tidak akan datang jika bukan karena Eksa. “Kenalkan, ini Eksa. Sepupu sekaligus sopir pribadi.” Lelaki dengan perawakan tinggi itu mengulurkan tangan hendak menyalami Syams, tetapi diabaikan. Syams masih cemburu melihat istrinya dekat dengan lelaki lain. Starla menyenggol lengan suaminya supaya mau berjabat tangan dengan sepupunya. “Eksa!” ucap lelaki itu dengan nada sensual ketika bersalaman
Kehilangan adalah salah satu hal yang menyakitkan bagi beberapa orang, termasuk Syams dan Starla. Namun, dari sanalah mereka berproses menjadi dewasa. “Hari ini kafenya tutup, Syams?” tanya Emak. “Iya, Mak. Kita ‘kan mau ke nikahan Raja sama Fatimah,” ucap Syams sambil tersenyum. Dia sedang menyisir rambutnya, sesekali bergaya di depan kaca. Hampir satu tahun Syams merintis usaha kuliner di dekat telaga. Dia awalnya mendirikan sebuah warung makan sederhana. Ruko yang dia beli dari temannya, Udin. Awalnya memang hanya ruko kecil, tetapi lama kelamaan dia memiliki banyak pelanggan hingga mampu membuka cabang di beberapa titik lokasi. Sekarang dia memiliki sebuah kafe utama yang dijadikan sebagai kantor dan empat warung yang merupakan cabangnya. Syams selalu membuat dirinya sibuk supaya lepas dari rasa bersalah terhadap istrinya. Dia terpuruk beberapa saat setelah Starla pergi sampai akhirnya mendapatkan kabar dari mertuanya jika Starla melanjutkan kuliah. Istrinya juga sama sepertiny
Malam itu Syams tidak bisa tidur karena ucapan mertuanya. Bagaimana mungkin dia melepaskan Starla begitu saja? Banyak waktu yang mereka habiskan bersama, tidak mungkin semudah itu dia merelakan kepergian Starla. Bahkan ketika keadaan istrinya belum kembali pulih. Syams sampai menjatuhkan harga dirinya sebagai lelaki. Dia memohon dan bersujud ketika orang tua Starla hendak membawa anaknya pergi. “Jangan bawa Starla pergi, Pa. Papa harus mendengarkan penjelasanku lebih dulu. Baru setelah itu Papa boleh pergi.”Antonio mengembuskan napas berat. Mereka berdua keluar dari ruang tengah. Antonio tidak mau Starla mendengar penjelasan Syams. Dia takut anaknya terluka lagi jika bersama suaminya. “Papa sudah mendengar semua ceritaku dan tidak ada yang kututupi sama sekali. Papa harus percaya jika semua yang terjadi ini hanya jebakan Raja dan Fatimah. Aku bahkan melihat pengakuan mereka di depan mata kepalaku sendiri.”“Maafkan Papa, Syams. Relakan
“Starla keguguran, Pa.”Hening. Syams tidak mendengar suara Antonio lagi. “Pa! Papa masih mendengarkanku?”Syams mulai panik karena tidak ada jawaban. Dia takut papa mertuanya jantungan dan meninggal di tempat seperti di film televisi. “Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Di rumah sakit mana?” tanya Antonio. “RSU, Pa, tapi ....” Belum sempat Syams melanjutkan ucapannya, telepon sudah dimatikan. Syams segera menghubungi tetangga supaya bisa menyampaikan kabar ini kepada Painem. Setelah itu dia masuk ke tempat di mana Starla dirawat. Dia mengambil tangan Starla dan mengecupnya perlahan. “Maafkan aku, Starla. Aku belum bisa membahagiakanmu. Aku berjanji setelah ini tidak akan ada air mata yang menetes di pipimu.” Starla bangun setelah 3 jam tertidur. Syams beberapa kali menangis melihat istrinya terbaring lemah di brankar. Dia bingung harus mengatakan apa jika istrinya sudah bangun. Usia kandungan
“Maafkan aku, Syams!”Hanya kata maaf yang mampu terucap dari bibirnya. Dia lekas pergi meninggalkan Syams karena tidak kuasa melihat lelaki pujaannya menangis. Hal yang paling membuat sakit adalah melihat orang yang dicintainya terluka, entah fisik maupun hatinya.Dia berjalan tanpa arah hingga sampailah di sebuah taman rumah sakit. Di sana ada beberapa orang yang sedang berbincang dengan keluarganya. Mungkin mereka sedang menunggu atau menjenguk keluarga yang sakit. Dia melihat sebuah bangku kosong di bawah pohon beringin. Langkahnya terhenti di sana kemudian dia duduk. Lama dia termenung, dia putuskan menghubungi Marlan dan mengajaknya pulang. Sepertinya dia sudah tidak dibutuhkan lagi di sini. Dia menunggu di parkiran dengan resah. Entah mengapa perasannya tiba-tiba menjadi tidak nyaman. Dia ingin segera pulang menemui Lala. Namun, belum sampai Marlan datang, dia dikejutkan dengan suara seseorang yang sangat familiar di telinganya.“K
“Mau di kamar atau di sofa?” tanya Raja kemudian mendorong tubuh Fatimah hingga terduduk di sofa. “Aku sedang hamil. Aku tidak mau melakukannya denganmu.” “Kamu sudah melakukannya dengan Syams? Atau dengan siapa lagi? Aku tahu kamu janda gatel.” Sebuah tamparan langsung mendarat di pipi Raja. “Pantas saja Starla tidak mau denganmu. Dasar laki-laki brengsek!” Hendak pergi, tetapi Fatimah tidak bisa keluar karena Raja menahannya, pun pintunya terkunci. Akhirnya siang itu mereka melakukannya lagi. Sore hari Fatimah baru pulang dengan banyak memar di tubuhnya. Raja melakukannya dengan kasar tanpa perasaan. Hal itu semakin membuat hati Fatimah sakit. Raja menganggapnya seperti pelacur. Padahal Fatimah hanya melakukannya dengan Raja. Selama ini dia hanya menginginkan Syams, tetapi karena sudah terlanjur berbohong hamil, dia meminta Raja menghamilinya. Siapa sangka jika Raja berpikir bahwa dia tidur dengan banyak lelaki? “Ma
“Kalian enak banget makan berdua.” Fatimah yang tiba-tiba masuk menyilangkan kedua tangan di dada melihat Syams menyuapi Starla. Mereka masih asyik menyantap ikan bakar gosong. Starla dan Syams berhenti mendengarnya, tetapi tetap melanjutkan makan seolah-olah tidak ada orang lain selain mereka berdua. Brak!Fatimah menggebrak meja hingga keduanya berhenti.“Kamu apa-apaan, sih?” tanya Syams. “Aku mau meminta pertanggungjawabanmu, Syams. Aku hamil,” ucap Fatimah sambil memberikan tespek kepada Syams. “Ini bukan anakku. Kamu pasti main dengan lelaki lain.”“Dulu kamu bilang aku berdusta karena mengaku hamil. Sekarang sudah satu bulan, Syams. Usia kandunganku sudah empat minggu. Aku takut jika perutku semakin membesar, tetapi tidak ada yang menikahiku. Apa kata orang nanti?”Mata Starla memanas mendengarnya. “Kamu menghamilinya, Syams?”“Demi Allah, Starla. Kali ini kamu harus percaya. Dia
“Syams, aku ingin makan ikan bakar.”Syams menarik napas panjang. Setiap hari selalu ada-ada saja keinginan Starla semenjak hamil. “Ya udah, ayo ke warung pojok.”Starla menggeleng. “Kita ke telaga, yuk! Aku kepingin makan ikan bakar hasil pancingan kamu sendiri.” Sudah satu bulan lebih Starla pulang ke rumah Syams. Sekarang usia kandungannya memasuki minggu ke 11. Dia tidak pernah mengalami morning sickness, tetapi Syams lah yang menanggungnya. Starla sendiri malah ngebo (doyan makan).Memiliki suami pengangguran tidak menyurutkan kebahagiaan mereka. Syams masih memiliki tabungan yang bisa digunakan untuk kebutuhan hidup sehari-hari sampai melahirkan. Dia juga sudah membuat BPJS supaya biaya melahirkan nanti lebih murah. “Kalau mancing, keburu kamu kelaparan, Starla!” “Nanti aku bawa camilan yang banyak. Sambil nunggu kamu mancing, aku bisa piknik kayak di pantai.”“Mau piknik apa mancing, sih?” tanya Syams dengan kesal. Starla hanya terkekeh pelan.Starla sudah mempersiapkan sega
“Sayang, buka pintunya!” Syams menarik napas panjang. Jantungnya semakin berdebar karena pintu tak kunjung dibuka. Syams meraih gagang pintu dan hendak membukanya, tetapi tiba-tiba pintu di sebelahnya terbuka. Dia terkejut hingga memegangi dadanya. “Syams, kamu sudah datang?” tanya Adi, kakak iparnya. Dia sudah jantungan, tetapi malah orang lain yang ditemui. “Sudah, Mas. Starla di mana?” “Dia lagi jajan. Starla hamil dan lagi hobi jajan. Sepertinya kamu harus bekerja lebih keras untuk memenuhi ngidamnya. Papa sudah tidak tahan dengan segala keanehan Starla, makanya kamu diminta menjemputnya.Memang awalnya kami menyembunyikan kabar tentang pulangnya Starla. Dia yang meminta kami supaya tidak menghubungimu. Raja sudah tidak tahan dengan Starla yang selalu minta aneh-aneh hingga akhirnya dipulangkan ke rumah. Sekarang, kami yang kewalahan menghadapinya.” Adi mengucapkannya sambil terkekeh. Adik kandungnya itu rasanya sa