Beranda / Pernikahan / Mencari Selingkuhan Suamiku / Bab 91 Penampilan yang Sempurna

Share

Bab 91 Penampilan yang Sempurna

Penulis: Kak Zorah
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Ketika mengantar Adele pulang, Giana membeli berbagai macam sayuran dan bunga segar untukku. Dia berusaha untuk menyanjungku, tapi aku tidak terharu. Apalagi semua barang-barang ini dibeli dengan menggunakan uangku.

Aku tidak asal bicara, 80% klien yang didapatkan Aurous Construction adalah hasil jerih payahku.

Aku tebak, tampaknya malam ini mereka ingin mengadakan pesta di sini.

Begitu pulang, Adele berlari ke kamarnya dan terus bergumam, "Aku kangen Nenek."

Aku tahu anakku sedang berusaha untuk menghiburku. Giana sibuk sejak tadi, pada siang hari Jack datang ke rumahku. Sejak kejadian kemarin, citra mertua di dalam benakku sudah hancur.

Hari ini Harry pulang lebih awal daripada biasanya. Semua anggota Keluarga Sinjaya berkumpul di rumahku, kecuali Jasmine.

Saat makan, Harry terus berusaha menyanjungku. Dia mengatakan ingin mengadakan pesta peringatan pernikahan pada hari jumat malam. Dia telah memesan aula Fortune.

Aku tidak memedulikannya mereka yang berlagak antusias memperingati h
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Mencari Selingkuhan Suamiku   Bab 92 Tak Sungkan Menjual Nama Baik Istri

    Di saat Harry selesai berpidato, aku melihat sebuah sosok gagah, tinggi, dan tampan yang berdiri di tengah kerumunan. Entah kenapa tiba-tiba jantungku berdegup kencang, rasanya aku ingin bersembunyi. Aku tidak ingin dia melihatku di situasi seperti ini.Harry juga melihat kedatangan Taufan. Harry bergegas merangkul dan mengajakku untuk menyapa Taufan.Sebenarnya Harry mengadakan pesta ini demi menyelamatkan proyek bersama Bright Celestial. Walaupun bukan Pak Marvin yang datang, aku yakin Harry lebih mengharapkan kedatangan Taufan.Harry dan Taufan berjabat tangan. Harry bersikap antusias, sementara Taufan tetap terlihat elegan seperti biasanya. Taufan datang bersama bawahannya. Bawahannya menyerahkan hadiah yang telah disiapkan, tetapi aku tidak mendengar Taufan memberikan ucapan selamat. Sikap Taufan yang acuh justru membuatku merasa lebih nyaman.Taufan adalah pria yang hebat, aku tidak dapat menyembunyikan apa pun darinya. Sejujurnya sandiwara ini membuatku merasa agak canggung.Di

  • Mencari Selingkuhan Suamiku   Bab 93 Sebuah Kunci Kamar

    Aku ditarik masuk ke dalam ruang tersebut, lalu disusul dengan suara pintu yang ditutup. Seketika, aku pun mencium aroma parfum yang familier.Aku mengangkat kepala, sebuah sosok yang tampan berdiri di depanku. "Tunjukkan lukamu.""Kamu ngapain? Nanti ada yang curiga." Aku agak jengkel."Tunjukkan lukamu," katanya dengan arogan, dia sama sekali tidak memedulikan ucapanku.Aku terpaksa menyeka poni untuk menunjukkan lukaku. Dia mengerutkan alis saat melihat luka di dahiku, tatapannya terlihat sangat mengerikan. Sebelumnya aku tidak pernah melihatnya bersikap seperti ini.Aku langsung menurunkan poni dan menutup kembali lukaku. Aku agak gugup. "Aku baik-baik saja."Dia tersenyum sinis. "Kamu mati rasa? Luka sebesar itu tidak sakit? Kamu masokis?"Aku mengangkat kepala dan memelototinya. Namun perhatiannya membuat perasaanku tergelitik, air mata yang menggenangi mata membuat penglihatanku terasa buram.Taufan mengernyit saat melihat aku yang berusaha tegar. "Kenapa tidak meneleponku?"Aku

  • Mencari Selingkuhan Suamiku   Bab 94 Tamu Tak Diundang

    Aku mengatur kembali suasana hatiku, lalu merapikan diri dan kembali ke aula.Aku bersikap seolah tidak terjadi apa-apa dan menyapa para tamu serta klien perusahaan. Para klien perusahaan sangat menghargaiku, aku pun berterima kasih kepada mereka. Bagaimanapun mereka adalah orang-orang yang menyokong ekonomi keluargaku, terutama Keluarga Sinjaya.Anggota Keluarga Sinjaya terlihat bangga, terutama Jack. Dia memperkenalkan Jasmine kepada para tamu undangan.Ternyata Jasmine berpenampilan sopan untuk menutupi kasus yang sedang dihadapinya beberapa akhir-akhir ini. Kehidupan pribadinya yang berantakan terkuak ke media, jadi dia berpakaian dan bersikap ramah untuk menutupi gosip yang beredar belakangan ini. Namun sejak keluar dari ruangan bersama Taufan, aku sama sekali tidak melihat keberadaan Jasmine.Adele berada di dalam pelukan neneknya. Banyak orang yang menyukai Adele, dia cantik seperti seorang peri kecil.Hatiku luluh setiap melihat putriku. Seandainya dia bahagia terus seperti sek

  • Mencari Selingkuhan Suamiku   Bab 95 Disaksikan Semua Orang

    Kamar tersebut diwarnai teriakan, caci maki, dan suara jepretan kamera.Lampu kamera berdekap-kedip, orang-orang masih berkumpul di dalam kamar tersebut.Aku sangat panik, aku mengangkat rokku dan menerobos masuk ke dalam kamar itu. Terlihat sepasang pria dan wanita yang duduk di tempat tidur tanpa mengenakan busana. Sang wanita tampak meringkuk dan membenamkan kepalanya di belakang punggung sang pria.Wanita itu tidak berhenti berteriak, sementara sang pria berusaha melindungi sang wanita sambil menunjuk ke arah kerumunan yang tidak berhenti mengambil foto. "Keluar! Pergi kalian semua ...."Hana berdiri di samping tempat tidur, ekspresinya terlihat puas dan arogan. Hana menarik dan menginjak selimut kasur sehingga pria dan wanita yang terciduk tidak memiliki apa pun untuk menutupi diri mereka. Di samping Hana, terdapat dua orang yang juga menginjak tumpukan pakaian pria dan wanita tersebut.Aku mematung melihat pemandangan di hadapanku. Pria yang dilabrak ini adalah Harry, suami yang

  • Mencari Selingkuhan Suamiku   Bab 96 Bukan Kebetulan

    Taufan mematung di tempat, dia tidak menyangka reaksiku sekuat ini.Fanny bergegas menggendong Adele yang menangis ketakutan, lalu melirik sekilas ke arah Taufan dan menarikku pergi.Sesampainya di rumah Fanny, aku masih gemetar membayangkan pemandangan menjijikkan yang kusaksikan tadi. Aku belum makan apa-apa sejak tadi, tetapi gejolak lambung memaksaku muntah. Karena perut kosong, aku memuntahkan cairan empedu berwarna hijau yang sangat pahit.Adele berdiri di sampingku, sepasang matanya yang bulat tampak berkaca-kaca. Dia khawatir dan takut melihat kondisiku. "Mama, ayo cari Papa."Aku memeluk Adele sambil berusaha menenangkannya. "Ada Mama di sini. Mama akan selalu berada di sampingmu."Aku tidak sanggup memberi tahu Adele. Mulai sekarang, Adele akan kehilangan sosok seorang ayah selamanya.Setelah menenangkan diri, aku menghubungi Haikal untuk menanyakan beberapa hal. Aku juga meminta Fanny mencari beberapa orang untuk membantuku melakukan beberapa hal.Sekarang hanya Fanny satu-s

  • Mencari Selingkuhan Suamiku   Bab 97 Berlutut Meminta Maaf

    Perabotan dan furnitur di rumah ini sangat lengkap. Harry dan Jasmine menghabiskan banyak usaha untuk membangun "sarang cinta" ini, sayangnya mereka tidak akan menyangka aku sampai mendahului mereka.Mulai sekarang, rumah ini adalah tempatku memulai kehidupan baru. Aku tersenyum pahit, anggap saja rumah ini benar adalah hadiah besar yang diberikan Harry kepadaku. Namun bukan hadiah peringatan hari pernikahan, tetapi bukti perceraian.Ketika aku memberi tahu Adele bahwa ini adalah rumah barunya, dia sangat senang dan berlari mengelilingi rumah ini. Anak kecil belum dapat memahami penderitaan orang dewasa.Sesaat setelah Adele tidur, Harry datang untuk menemuiku. Meskipun berpakaian rapi, wajah Harry memar dan bengkak. Tampaknya dia dipukuli cukup keras.Harry berlari masuk tanpa memedulikan keberadaan Fanny. Harry berlutut di hadapanku untuk kedua kalinya, pria ini benar-benar tidak tahu malu.Aku melirik Harry dengan tatapan menghina. "Pulanglah, aku nggak mau dengar apa pun.""Sayang

  • Mencari Selingkuhan Suamiku   Bab 98 Berita Utama

    Semua terjadi seperti dugaanku, skandal perselingkuhan Harry menyebar dalam waktu singkat. Seluruh masyarakat sedang membicarakan skandal Keluarga Sinjaya yang memalukan.Aku mengagumi para media yang membuat judul berita. Siapa pun pasti tertarik untuk membaca berita yang ditayangkan.Aku selaku tokoh utama wanita di dalam pesta tidak bisa melarikan diri dari sorotan publik. Meskipun aku adalah korban, fotoku juga terpampang di dalam berita. Wajahku tampak masam, skandal ini sangat amat memalukan!Berbagai macam foto disematkan di dalam artikel berita. Di sisi kiri terlihat kami yang menyapa para tamu sambil tersenyum, sedangkan di sisi lain terlihat Harry dan Jasmine yang duduk telanjang di atas tempat tidur. Reputasi Keluarga Sinjaya tidak bisa diselamatkan lagi.Untungnya sekarang aku menempati rumah Goldland Villa. Aku yakin, para reporter pasti sedang menyerbu Keluarga Sinjaya dan mencari keberadaanku.Tadinya Harry masih berusaha membujukku, tetapi tiba-tiba Jack menelepon dan m

  • Mencari Selingkuhan Suamiku   Bab 99 Menemui Musuh

    Aku agak ragu sebelum menghubungi Hana. Namun tidak disangka, dia langsung menyetujui ajakanku untuk bertemu.Ketika aku tiba di lokasi, Hana telah menungguku di sana.Kesan yang diberikan Hana hari ini menghancurkan semua persepsiku sebelumnya. Hana adalah wanita yang santai, cerdas, dan berani."Aku nggak nyangka kamu bakal mengajakku ketemu. Terlepas apa pun tujuanmu, aku minta maaf atas semua yang terjadi," kata Hana secara terbuka.Aku tersenyum, tidak ada yang perlu kututupi. "Bohong kalau aku bilang nggak apa-apa, tapi aku juga nggak bisa menyalahkanmu. Aku nggak tahu bagaimana menghadapi permintaan maafmu yang sangat tiba-tiba."Dia tersenyum tak berdaya, aku melihat sedikit penyesalan di matanya. "Sekali lagi maafkan aku."Kemudian dia tersenyum canggung dan lanjut berkata, "Aku nggak mau membohongi diri sendiri, sebelumnya aku tulus mencintai Harry. Tidak bisa disangkal, dia punya kemampuan untuk membuat wanita bertekuk lutut, aku salah satu korbannya. Aku cuma nggak nyangka

Bab terbaru

  • Mencari Selingkuhan Suamiku   Bab 299 – Pertarungan yang Kejam

    Aku menenangkan diri untuk sesaat. Kemudian, aku menyalakan mobil dan perlahan-lahan meninggalkan jalan kecil itu. Dari persimpangan di depan, aku kembali ke jalan utama. Pada saat ini, kemacetan sudah agak mendingan. Aku langsung bergegas pulang ke rumah.Ibuku langsung merasa lega begitu melihatku sudah sampai di rumah. Dia buru-buru mulai memasak makanan. Jarang sekali aku bisa makan bersama mereka di rumah seperti ini.Begitu mendengar jika aku ingin makan di rumah, kedua orang tuaku langsung menunggu kepulanganku. Ibuku mengatakan, makanan yang paling enak adalah makanan yang baru dimasak.Setelah makan malam, aku menelepon Fanny dan bertanya apakah dia sedang ada di rumah. Fanny mengatakan jika dirinya baru saja sampai di rumah. Oleh karena itu, aku mengajak Adele jalan-jalan dan pergi menemui Fanny.Sudah beberapa hari aku tidak bertemu dengan Fanny. Begitu melihatku, Fanny langsung menanyakan tentang Taufan. Aku hanya bisa menggelengkan kepala tanpa daya.Fanny mengatakan, akhi

  • Mencari Selingkuhan Suamiku   Bab 298 – Mati Secara Tidak Wajar

    Entah kenapa, pada saat itu, punggungku terasa dingin dan merinding. Aku merasa ngeri saat memikirkannya. Bayangkan saja, manusia yang masih hidup dan baik-baik saja ditabrak mobil hingga tewas saat dalam perjalanan menemui diriku. Mungkinkah semua ini hanya kebetulan belaka?Selain itu, dia hanya ingin menyampaikan informasi mengenai Taufan kepadaku. Hanya sebuah informasi. Akan tetapi, apakah semua itu harus ditebus dengan mengorbankan nyawanya? Bagaimana mungkin orang yang begitu lembut itu sekarang dibilang sudah meninggal …Semua ini makin membuatku mengerti jika situasinya tidaklah sesederhana itu.Melihat Danny yang buru-buru pergi, makin aku memikirkannya, makin aku merasa jika ada yang tidak beres. Kenapa polisi tidak menanyakan apa pun mengenai Taufan kepadaku? Bukankah itu adalah pertanyaan yang paling penting? Apakah mungkin bagi mereka untuk mengabaikan pertanyaan sepenting itu?Selain itu, jika sudah dipastikan bahwa sopir mobil karavan kecil itu mabuk dan Bastian meningg

  • Mencari Selingkuhan Suamiku   Bab 297 – Petugas Polisi Datang

    Yang datang ke kantorku adalah dua petugas berseragam polisi.Hal ini membuatku agak terkejut dan bingung. Apa yang menyebabkan polisi mendatangiku di kantor?Aku mempersilakan mereka untuk duduk dan menatap mereka. Salah satu dari mereka bertanya kepadaku dengan sangat serius, “Bolehkah aku bertanya padamu? Apa kamu kenal Bastian Luzman?”“Siapa?” Aku agak bingung dan langsung menyangkalnya. “Aku nggak kenal.”Petugas polisi itu langsung menatapku dengan tajam. Jelas, dia tidak percaya dengan jawabanku. Kemudian, dia melirik rekannya dan berkata, “Mana fotonya?”Polisi satunya buru-buru mengeluarkan foto dari tas kerja yang dipegangnya dan menyerahkannya kepadaku. “Perhatikan baik-baik orang yang ada di foto ini.”Aku menerima foto tersebut dengan kedua tanganku dan melihat orang yang ada di foto itu. Dia adalah seorang pria. Wajahnya terlihat cukup tampan. Sepertinya dia adalah seorang mahasiswa yang masih berusia sekitar 20 tahun.Aku menggelengkan kepalaku dan berkata dengan tegas,

  • Mencari Selingkuhan Suamiku   Bab 296 – Panggilan Telepon yang Aneh

    Orang yang meneleponku itu adalah seorang pria asing. Dia memintaku untuk menemuinya seorang diri. Pria itu mengatakan bahwa dia punya informasi mengenai Taufan.Aku menanyakan siapa dirinya. Namun, pria itu langsung menutup teleponnya. Akan tetapi, dia mengirimkan pesan kepadaku, berupa sebuah alamat. Sepertinya, alamat tersebut merupakan lokasi di mana kami akan bertemu nanti.Tanpa berpikir panjang, aku langsung mengambil tasku dan turun ke bawah.Setelah mengatur navigasi, aku langsung menuju ke tempat yang dia sebutkan sebelumnya. Hatiku merasa cemas. Dalam beberapa hari terakhir, inilah pertama kalinya aku mendengar ada seseorang yang memberitahuku bahwa dia memiliki informasi mengenai Taufan.Aku bahkan tidak memikirkan apakah informasinya itu benar atau salah. Sekalipun salah, aku tetap ingin mendengar apa yang ingin dia katakan. Setidaknya, itu lebih baik daripada aku tidak tahu apa-apa.Dalam beberapa hari terakhir, kecelakaan mobil yang menimpa Taufan seakan-akan tidak perna

  • Mencari Selingkuhan Suamiku   Bab 295 – Memulai Perang Secara Terang-terangan

    Hatiku langsung berdebar kencang saat melihat nama yang muncul di layar ponselku adalah nama Luna.“Luna, kalau kamu mau bicara omong kosong, sebaiknya hentikan saja. Aku sedang malas berurusan denganmu.” Aku mengangkat telepon dan langsung berkata kepada Luna. “Informasi mengenai Taufan, kalian mau mengatakannya atau nggak, aku pasti akan tetap mengetahuinya.”“Hahaha … Kak Maya, kayaknya kamu benar-benar cemas.” Luna terlihat aneh saat mengetahui kecemasanku. Sikapnya begitu menyenangkan. “Kayaknya Kakak marah besar.”“Kayaknya kamu lagi nggak ada kerjaan ya?” Setelah berkata seperti itu, aku langsung menutup teleponnya. Aku tahu betul. Makin aku memedulikannya, Luna akan makin menjadi-jadi.Benar saja. Ponsel di tanganku kembali berdering. Aku menahan diri dan baru mengangkatnya setelah berdering beberapa kali. “Jangan menguji kesabaranku.”“Hahaha … Kak Maya, aku cuma ingin memberitahumu kalau dia baik-baik saja. Sungguh.” Nada bicara Luna menyiratkan jika dia bersukacita atas musi

  • Mencari Selingkuhan Suamiku   Bab 294 – Beberapa Mobil Saling Bertabrakan

    Bagai membuka pintu misterius, aku buru-buru melangkahkan kakiku dan masuk ke dalam. Aku memeriksa setiap ruangan yang ada, tetapi tidak ada seorang pun di sana.Sampai-sampai seorang perawat membentakku dengan tegas, “Apa yang kamu lakukan? Ini ruang steril. Bagaimana kalian bisa masuk ke sini? Cepat keluar!”Aku mencengkeramnya dengan satu tanganku. “Kalau begitu, katakan padaku. Di mana orang yang barusan kalian selamatkan? Bagaimana keadaannya?”“Cepat keluar! Orang yang diselamatkan apa? Banyak yang kami selamatkan.” Perawat itu berusaha melepaskan diri dari cengkeramanku dan mendorong kami keluar. “Cepat keluar!”“Pak Taufan. Pak Taufan yang barusan kalian selamatkan. Bagaimana keadaannya?” Aku masih belum mau menyerah.Perawat itu terlihat marah dan langsung mendorongku keluar. “Aku nggak tahu.”Kemudian, pintu dibanting dengan keras sampai berbunyi ‘brak’ dan terdengar suara kunci pintu yang diputar dari dalam.Aku bersandar di dinding dengan putus asa dan agak hilang akal. Aku

  • Mencari Selingkuhan Suamiku   Bab 293 – Hidup dan Mati adalah Harga Mati

    Tatapanku menjadi tegang. Jantungku kembali berdegap kencang. Aku mengulurkan tanganku dan mendorong Luna yang menghalangi di depanku. Luna terhuyung-huyung dan hampir jatuh tersungkur beberapa langkah ke samping. Aku tidak peduli. Aku buru-buru berlari menuju koridor. Namun, para pengawal berpakaian hitam itu tetap saja menghalangiku.Aku melihat dokter sedang menjelaskan sesuatu kepada Cynthia di depan pintu. Akan tetapi, aku sama sekali tidak bisa mendengar apa yang mereka bicarakan.Tidak sampai dua menit, dokter itu sudah berbalik dan kembali masuk ke ruang gawat darurat. Yang bisa kulihat hanyalah sarung tangan yang dikenakannya berlumuran darah yang mengerikan.Mataku tertuju pada Cynthia. Aku melihat Cynthia masih berdiri di tempatnya dengan tatapan kosong. Ekspresinya sangat aneh. Aku tidak tahu apakah yang disampaikan dokter tadi adalah kabar baik ataukah kabar buruk.Cynthia tertegun untuk waktu yang lama, sebelum akhirnya mengatakan sesuatu kepada Fara yang ada di belakangn

  • Mencari Selingkuhan Suamiku   Bab 292 – Tidak Ada Kompromi Sedikit Pun

    Telepon berdering untuk waktu yang lama sebelum akhirnya Danny mengangkatnya. Aku berkata kepada Danny dengan suara bergetar, “Danny … kamu di mana? Tolong selidiki …. Sesuatu terjadi pada Taufan …. Dia mengalami kecelakaan mobil di jalan tol menuju bandara …”“Jangan khawatir, Kak Maya. Aku sudah langsung menyelidikinya begitu mendapat kabar.” Mungkin, karena mendengar suaraku yang tidak jelas, Danny pun menghiburku. “Kakak ada di mana?”“Aku di rumah sakit.” Aku menarik napas dalam-dalam. “Ceritakan hasil penyelidikanmu padaku.”“Itu pasti. Jaga diri Kakak baik-baik. Apa Kak Maya ingin aku menyuruh Shea untuk menemani Kakak di rumah sakit?” tanya Danny kepadaku. Mungkin saja dia merasa jika suasana hatiku sedang tidak baik.“Aku nggak apa-apa,” jawabku cepat-cepat. Kemudian, aku bertanya kepada Danny, “Apa kamu tahu bagaimana kondisi cedera yang dialami Taufan?”Di ujung telepon, Danny terdiam selama beberapa saat. Kemudian, dia berkata, “Menurut para saksi mata … lukanya sangat para

  • Mencari Selingkuhan Suamiku   Bab 291 – Konfrontasi Di Depan Ruang Gawat Darurat

    Wajah Cynthia tampak begitu muram dan menakutkan. Dia duduk jauh di sana sambil menegakkan punggungnya. Matanya menyiratkan aura ganas, yang sama sekali tidak terdapat kehangatan di dalamnya. Mata Cynthia itu membuatku tanpa sadar teringat pada posisi seekor ular sebelum melancarkan serangan pada musuhnya.Kejam, ganas, dan menakutkan.Aku menenangkan diri sebentar. Sebenarnya, saat melihat Cynthia, aku sudah yakin jika orang di dalam ruangan itu pastilah Taufan. Rasa takut yang belum pernah kurasakan sebelumnya memenuhi dadaku. Aku kembali menatap pintu ruang gawat darurat yang tertutup rapat dan berdoa dalam hati agar tidak terjadi apa-apa.“Kenapa? Apa kamu mau membuat keributan dengan datang kemari?” Nada bicara Cynthia begitu dingin. Matanya yang bagaikan elang terus saja menatap wajahku.Aku menarik napas dalam-dalam, menggertakkan gigiku, dan berjalan menghampirinya. Seketika itu juga, aku bisa merasakan apa yang dirasakan orang yang ada dalam ruangan itu. Hal tersebut langsung

DMCA.com Protection Status