Home / Fantasi / Menantu sang Jendral Besar / Bab 183. PENGAKUAN YANG MENGEJUTKAN

Share

Bab 183. PENGAKUAN YANG MENGEJUTKAN

Author: MN Rohmadi
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Bab 183. PENGAKUAN YANG MENGEJUTKAN

Sosok Darko tiba-tiba menghilang dan bagai iblis sudah berada di belakang mereka.

“Mau pergi kemana? Apa saya sudah mengizinkan kalian untuk pergi?”

Ke empat preman ini sangat terkejut ketika berbalik melihat Darko sudah ada di belakang mereka sambil tersenyum sinis bagaikan Malaikat pencabut nyawa yang siap mengantar mereka ke neraka.

“Se.. setan…!”

Mereka berteriak dengan panik melihat Darko yang sudah siap memberi hukuman kepada mereka.

“Apa saya sudah mengizinkan kalian untuk pergi? Baiklah, daripada kalian hidup bisanya menyusahkan orang, saya akan membuat kalian bertobat.”

Darko berkata dengan sinis, sebelum tubuhnya tiba-tiba berkelebat dan menjatuhkan ke empat preman ini ke tanah.

Lolongan kesakitan terdengar hampir bersamaan saat tubuh mereka terlempar sejauh sepuluh meter kesegala arah dengan kaki yang sudah remuk tulangnya dan tidak akan bisa dibetulkan lagi.

Darko sengaja memberi hukuman kepada mereka dengan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
MN Rohmadi
terimakasih atas dukungannya
goodnovel comment avatar
M Syaifuddin Zuhri
next part-nya selalu ditunggu loh thor
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Menantu sang Jendral Besar   Bab 184. MENGHARGAI

    Bab 184. MENGHARGAI Suasana yang disangka Darko akan berubah menjadi canggung setelah dia mengaku kalau dirinya sudah menikah, ternyata salah. Tuan Emeron malah semakin senang dan menghargai sikap Gentleman Darko, yang berani berterus terang sudah menikah. “Saya sangat suka dengan pemuda seperti tuan dokter ini, anda sangat berterus terang dan jujur. Sepertinya istri anda sangat bangga dan percaya mempunyai suami seperti tuan dokter.”Tuan Emeron tak hentinya memuji sikap Darko, hal ini malah membuat hati Darko menjadi tidak nyaman. “Oh iya, ini ada uang seratus milyar di dalam Kartu Bank ini, saya minta tuan dokter mau menerimanya.”Tuan Emeron tiba-tiba menyerahkan sebuah kartu Bank kepada Darko, sepertinya kartu Bank ini sebelumnya sudah disiapkan oleh tuan Emeron. Sehingga ketika bertemu Darko langsung memberikannya. Meskipun Darko tidak membutuhkan uang ini, akan tetapi agar tidak menyakiti perasaan tuan Emeron, Darko langsung menerima kartu Bank ini tanpa b

  • Menantu sang Jendral Besar   Bab 185. KERIBUTAN

    Bab 185. KERIBUTAN Mendengar suara Bambang yang terlihat sangat panik, tentu saja Darko harus segera kembali ke perusahaan Cabang yang baru saja di buka di kota Parigi ini. Setelah membayar es kelapa mudanya, Darko segera berjalan mencari tempat yang sepi untuk melakukan teleportasi kembali. Waktunya tidak akan cukup, jika dia kembali ke perusahaan dengan menaiki taksi. Menggunakan formasi teleportasi merupakan jalan pintas yang paling cepat. Setelah menemukan tempat yang sepi dan memandang ke sekeliling tidak ada yang memperhatikannya, tiba-tiba sosok Darko kembali menghilang dari pantai Parigi. Padahal dia baru saja tiba di pantai dan belum menghabiskan es kelapa muda yang dibelinya. Karena masalah yang mendesak, sehingga Darko harus segera kembali ke perusahaan. Dalam sekejap sosok Darko sudah sampai di perusahaan miliknya, lebih tepatnya berada di ruang rahasia tempat istirahatnya. Dikarenakan Darko munculnya di ruang rahasia, maka kemunculann

  • Menantu sang Jendral Besar   Bab186. ANAK DURHAKA

    Bab 186. ANAK DURHAKA “Kalau boleh saya tahu, anda ini siapa?”Darko mencoba merendah dan pura-pura mulai ketakutan menghadapi kemarahan Barnabas. Untungnya Barnabas dan empat orang yang lainnya belum mengetahui, kalau sepuluh Polisi yang mereka bawa sudah di lumpuhkan Darko, hanya dengan kibasan tangan dan aura membunuh saja. Melihat sikap Darko yang mulai melunak, Barnabas semakin sombong dan arogan. “Syarat untuk ijin pendirian perusahaan memang di kantor administrasi kota, akan tetapi ijin apakah perusahaan kamu bisa beroperasi atau tidak di kota Parigi ini harus mendapatkan izin dariku terlebih dahulu.” “Kenapa bisa begitu? Memangnya kalian ini siapa?” “Ha ha ha ha… makanya kalau mau berbisnis di sini kamu harus mencari informasi terlebih dahulu, siapa orang yang berkuasa di wilayah selatan ini. Dengarkan baik-baik siapa saya.” “Saya adalah Barnabas Lumirang tuan muda dari keluarga Michael Lumirang, anak dari wakil walikota Parigi selatan ini. Apa kamu sudah

  • Menantu sang Jendral Besar   Bab 187. KETAHUAN

    Bab 187. KETAHUAN Para Polisi ini tergeletak dalam berbagai posisi, ada yang terduduk sambil menyandarkan punggung di dinding, ada juga yang tergeletak begitu saja di atas lantai. Pemimpin tentara ini sangat terkejut melihat pemandangan ini, mereka menebak-nebak apa yang sebenarnya barusan terjadi di tempat ini. Saat ini Barnabas dan keempat temannya dalam keadaan panik, keangkuhan serta kearoganan yang sebelumnya mereka tampilkan kini sudah berubah seperti sepotong kerupuk yang melempem karena kelamaan terkena udara. Sementara itu Darko terlihat tetap santai dan sama sekali tidak berubah ekspresi wajahnya melihat perubahan kejadian yang ada di depannya. Sedangkan Bambang dan Ibrahim serta CEO Yudit yang diberi tanggung jawab memimpin perusahaan cabang di kota Parigi ini terlihat menghela nafas seakan semua beban berat yang sedari tadi mereka tahan telah terangkat sepenuhnya dari bahu mereka. “Semuanya angkat tangan!!”Saat semua orang di dalam ruangan Bambang s

  • Menantu sang Jendral Besar   Bab 188. MEMASANG JEBAKAN

    Bab 188. MEMASANG JEBAKAN Setelah melihat ayahnya begitu penasaran dengan berita yang dia bawa, Randal segera mengambil ponselnya dari saku celana dan membuka saluran berita online yang baru saja dia lihat. “Lihat video ini baik-baik, ayah pasti akan terkejut setelah melihatnya.”Mata tua tuan besar Emeron segera terbelalak lebar begitu melihat video kejadian di PT Cahaya Timur Group. Yang membuat tuan besar Emeron terkejut bukan judul video ini, akan tetapi orang yang ada di dalam video. Tuan Emeron seakan tidak percaya melihat sosok Darko yang awalnya dikira sebagai pemuda miskin ternyata adalah pemilik dari PT Cahaya Timur Group yang baru saja berdiri di kota Parigi. Meskipun pada saat PT Cahaya Timur Group berdiri di kota Parigi, dirinya sedang koma. Akan tetapi sebagai seorang pengusaha dan konglomerat di kota Parigi ini, dia sangat mengenal dan tahu sifat buruk Barnabas anak dari wakil walikota. “Dokter Darko ternyata seorang pengusaha kaya, saya tidak

  • Menantu sang Jendral Besar   Bab 189. UNDANGAN WALIKOTA

    Bab 189. UNDANGAN WALIKOTA Mendengar perkataan Angeline seketika wajah Rinto menjadi semakin buruk, tentu saja uang investasi dari PT Cahaya Timur Group masih sangat banyak. Kalau dana investasi ini di tarik maka secara otomatis semua rencana pengembangan perusahaan akan menjadi terganggu. Apalagi kerjasama yang direncanakan dengan tuan muda Bagaskoro belum tahu akan berhasil atau tidak dan jumlah yang akan diberikan perusahaan Bagaskoro juga belum diketahui. Rinto Wibisono melakukan hal ini tentu saja agar dia mendapatkan keuntungan untuk diri sendiri. Jika rencana nya ini berhasil, maka dan investasi yang diberikan perusahaan Bagaskoro akan langsung masuk ke rekening pribadinya. Rinto sama sekali tidak peduli dengan masa depan Angeline setelah direnggut kehormatannya oleh tuan muda dari keluarga Bagaskoro. Untungnya rencana jahat Rinto sudah diketahui Angeline, meskipun dia belum tahu seratus persen rencana yang sedang di atur pamannya ini. Sebelumnya

  • Menantu sang Jendral Besar   Bab 190. AJAIB BISA BERJALAN

    Bab 190. AJAIB BISA BERJALAN Di ruang keluarga, walikota Bernard mulai bercerita tentang kota Parigi yang sangat maju. Dia juga menceritakan kalau di provinsi Parigi dipimpin oleh gubernur yang berada di kota Parigi Tengah, sedangkan empat wilayah lainnya di pimpin oleh seorang walikota. Setelah menceritakan tentang seputar kota Parigi, walikota Bernard kemudian berkata, “Sebelumnya atas nama pemerintah kota Parigi selatan, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya atas ketidaknyamanan anda dalam berbisnis di kota ini.” “Tuan walikota tidak perlu minta maaf kepada saya, karena tuan walikota tidak mempunyai salah. Memang di setiap kota dan di setiap negara pasti ada orang yang melakukan tindakan diluar kewenangannya.” Suasana yang awalnya harmonis seketika menjadi sedikit kaku setelah walikota Bernard mengungkit permasalahan Barnabas yang membuat onar di perusahaan Cahaya Timur Group. Mereka terdiam untuk beberapa saat, untuk menghilangkan kekakuan di antara mereka, D

  • Menantu sang Jendral Besar   Bab 191. TAKDIR

    Bab 191. TAKDIR Suasana Mansion Walikota seketika menjadi cerah, kebahagiaan menyelimuti semua orang. Walikota Bernard dan Isabella saling berpelukan dengan mata memerah karena tangis haru dan kebahagiaan. Mata mereka tak henti melihat Nelson yang sedang berjalan mengelilingi kamar dengan tawa riang terdengar dari mulutnya. “Ayah, ibu, Nelson bisa berjalan lagi. Akhirnya masa depanku tak suram seperti sebelumnya.” Darko hanya tersenyum tipis melihat kebahagian keluarga Walikota Bernard. Bagi Darko, apa yang dilakukannya bukanlah hal yang luar biasa. Bagi Darko menyembuhkan penyakit yang diderita Nelson semudah membalikkan telapak tangannya. Meskipun dia bisa dengan mudah menyembuhkan penyakit Nelson, akan tetapi Darko masih tetap rendah hati dan tidak suka menyombongkan diri. “Tuan Darko, kami sekeluarga mengucapkan terimakasih yang tak terhingga atas pertolongannya. Betapa beruntungnya kami bisa bertemu dengan tuan Darko, kalau bukan takdir maka kit

Latest chapter

  • Menantu sang Jendral Besar   Bab 295. KEBAHAGIAAN

    Bab 295. KEBAHAGIAAN “Jadi, siapa orang tua kak Darko?” Angeline berkata tanpa sadar. Padahal dia merasa malu untuk menanyakannya, akan tetapi apa yang keluar dari mulutnya adalah reflek saja karena dia tidak bisa menahan rasa penasarannya. George tidak marah mendengar perkataan Angeline, sebaliknya George malahan tersenyum kemudian melanjutkan perkataannya. “Orang tua Darko tentu saja kamu sudah mengenalnya dengan baik.” “Apa? Saya sudah mengenalnya?”Angeline berteriak tanpa sadar, saat tersadar dan merasa tidak sopan berteriak di hadapan mertuanya, Angeline langsung menutup mulutnya dengan tangan. “Maaf saya hanya terkejut saja. Tapi siapakah orang tua kak Darko, mana mungkin saya sudah mengenalnya.” “Orang tua Darko adalah Bu Siti.”George segera menyebutkan nama Siti dengan nada pelan sambil menatap wajah Angeline dan Darko silih berganti. "Mana mungkin bu Siti adalah orang tua kandung kak Darko?”Mata Angeline seakan mau keluar saat men

  • Menantu sang Jendral Besar   Bab 294. LATAR BELAKANG YANG MENGEJUTKAN

    Bab 294. LATAR BELAKANG YANG MENGEJUTKAN Malam ini Angeline benar-benar menyerahkan diri sepenuhnya kepada Darko. Tentu saja Darko juga tidak menolak ketika Angeline berinisiatif untuk melakukan hubungan intim sebagai suami istri dengannya. Keesokan paginya wajah Darko tampak semakin bersemangat, kegundahan dan kegalauan yang mendera pikirannya sudah lebih berkurang. Sedangkan wajah Angeline tampak pucat dan terlihat seperti orang yang kelelahan. Maklumlah mereka semalam telah bertempur hingga semalaman. Bagi Darko yang seorang kultivator tentu saja tidak masalah jika dia melakukan hubungan suami istri semalaman tanpa henti. Hanya saja dia tidak tega melihat Tenaga Angeline kehabisan untuk melayaninya. Menjelang subuh barulah Darko menghentikan serangannya pada Angeline. Saat terbangun Darko tampak bersiul dengan penuh kegembiraan dan langsung berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Tanpa menunggu Angeline terbangun

  • Menantu sang Jendral Besar   Bab 293. TIDUR SATU RANJANG DENGAN ANGELINE

    Bab 293. TIDUR SATU RANJANG DENGAN ANGELINE Setelah menerima laporan kapten pengawal, tuan besar George segera bangkit dari duduknya dan meninggalkan ruang keluarga. Widyawati memandangi kepergian suaminya tanpa berusaha mencegahnya, karena dia tahu kalau George ingin segera bertemu dengan Darko. “Kalian kembalilah ke tempat kalian, nanti kalau saya membutuhkan bantuan kalian pasti kalian akan saya panggil.” “Baik nyonya.”Kapten pengawal dan kepala pelayan segera kembali ke tempatnya masing-masing. “Darko, kamu pergi kemana saja? Kami mencarimu sedari tadi kenapa tidak kelihatan?”George segera menyapa Darko, setelah melihat sosok Darko yang sedang duduk di teras paviliun. Darko yang sedang asik menikmati rokoknya segera menoleh ke arah sumber suara. Darko segera berdiri dan tersenyum ke arah george setelah mematikan rokok di tangannya. “Ayah…” George menatap wajah anak angkatnya dengan perasaan bersalah, sebagai seorang pria tua yang berpenga

  • Menantu sang Jendral Besar   Bab 292. GALAU TINGKAT LANGIT

    Bab 292. GALAU TINGKAT LANGIT Darko merasa sangat galau tingkat langit menghadapi kenyataan yang dialaminya. Andai dia bisa memilih tentu saja Darko lebih suka selalu hidup di medan perang daripada menerima kenyataan ini. Kenyataan ini tidak bisa dikatakan manis maupun pahit, karena semua adalah kenyataan yang sebenarnya. Hanya saja setelah tahu bahwa dia hanya anak angkat, perasaan hutang budi kepada ayah dan ibu angkatnya menjadi sangat besar. Hutang budi ini melebihi kebaikan harus dilakukan oleh anak kandung kepada orang tua kandungnya. Karena sangatlah wajar dan seharusnya, anak kandung berbakti kepada kedua orang tuanya. Akan tetapi saat ini Darko merasa tekanan yang harus dilakukan kepada kedua orang tua angkatnya seperti sebuah gunung yang selalu berada di punggungnya. Tentu saja Darko tidak bisa durhaka maupun melupakan budi baik yang diberikan George dan Widyawati yang selama ini merawatnya. Bahkan kalau bisa, dia tidak ingin

  • Menantu sang Jendral Besar   Bab 291. SEBUAH TEKAD

    Bab 291. SEBUAH TEKAD Dalam sekejap sosoknya sudah muncul di tebing gunung yang dulu pernah dijadikan tempat berkemah. Tebing gunung ini terletak di perbatasan timur Nusantara, lebih tepatnya tempat dia berkemah dan membunuh seekor ular python. Tempat ini sangatlah terpencil serta pemandangannya sangat indah, dari atas tebing ini Darko bisa menatap ke arah lembah sejauh mata memandang. “Aaaa…. aaaa….aaaa….!!”Dengan lantangnya Darko menjerit sekuat tenaga melepaskan kegundahan dan ketidak percayaan pada dirinya. Gema teriakan Darko mengagetkan hewan-hewan liar yang ada di hutan serta menerbangkan burung-burung yang sedang mencari makan di antara pepohonan. “Tuhan… haruskan saya percaya dengan kenyataan ini? Orang tua yang begitu baik merawatku sejak kecil ternyata mengaku bukan orang tua kandungku?” “Tuhan…! Apa yang harus saya lakukan?” “Astagfirullahaladzim…. Ya Alloh, ujian apalagi yang Engkau berikan kepadaku?” “Kalau memang mereka berd

  • Menantu sang Jendral Besar   Bab 290. TEKANAN BATIN

    Bab 290. TEKANAN BATIN Angeline segera menjawab pertanyaan Widyawati, sambil tersenyum kearah Siti. Sementara itu Darko yang tidak terlalu menganggap penting kehadiran Siti, ekspresi wajahnya tampak datar saja. Jendral George dan Widyawati sepertinya juga mengerti, kenapa Darko bersikap datar kepada Siti. Yang pasti Darko belum menyadari kalau wanita paruh baya yang datang jauh-jauh dari negara Samanta ini, sebenarnya hanya mempunyai satu tujuan yaitu untuk menemui Darko sebagai anak kandungnya yang hilang dua puluh lima tahun yang lalu. Siti tampak tersenyum mendapat pembelaan dari Angeline. Tentu saja sebagai sesama wanita Angeline lebih peka dan tidak terlalu berpikir jauh dengan Siti. Apalagi mereka sudah menandatangani kerjasama antara dua perusahaan, sehingga sikap Angeline sebagai CEO baru, tentu saja sangat senang dengan kerjasama ini. “Maaf ayah, saya mau ke kamar dulu. Biar Angeline menemani kalian ngobrol.”Darko segera berpamitan

  • Menantu sang Jendral Besar   Bab 289. ANGELINE BERTEMU KEDUA MERTUANYA

    Bab 289. ANGELINE BERTEMU KEDUA MERTUANYA Widyawati tampak menghela nafas setelah melihat foto yang ada di dalam liontin, kemudian dia menyerahkan kalung perak itu kepada Siti. “Ternyata kamu memang orang tuanya Darko, akan tetapi lebih baik kalian melakukan tes DNA terlebih dahulu agar semuanya lebih jelas lagi.” “Benar apa kata istriku, kalian sebaiknya Tes DNA terlebih dahulu agar semakin jelas dan kuat hubungan diantara kalian.” Siti sangat terkejut mendengar saran dari kedua suami istri di depannya ini, dia tidak menyangka kalau seorang bangsawan seperti keluarga Mangkusadewo mempunyai hati yang begitu terbuka dan bisa menerima pengakuannya tanpa memarahi maupun menghalanginya. Memang, keluarga Mangkusadewo terkenal sebagai keluarga yang rendah hati dan suka menolong siapapun serta bersedia mendengarkan pendapat orang lain, meskipun sebenarnya pendapat orang itu merugikan dirinya. Sifat-sifat baik dari keluarga Mangkusadewo ini telah diturunk

  • Menantu sang Jendral Besar   Bab 288. FOTO MASA MUDA ORANG TUA KANDUNG DARKO

    Bab 288. FOTO MASA MUDA ORANG TUA KANDUNG DARKO Sementara itu Jendral George yang memperhatikan perubahan pada ekspresi wajah Widyawati hanya bisa tersenyum kecil dan bergumam. “Apa yang akan kamu lakukan setelah mendengar perkataan Siti, apakah kamu akan mempercayai begitu saja omongannya? Mana mungkin kita akan melepaskan Darko yang sudah mereka rawat sejak kecil dengan penuh kasih sayang, kepada wanita yang datang entah dari mana dan mengakui kalau Darko adalah anak kandungnya?” “Dari data yang ada di arsip mereka, saya di perlihatkan nama dan alamat rumah ini.”Sebelum Widyawati bertanya dan menyanggah perkataannya, Siti sudah melanjutkan perkataannya. Tampaknya Widyawati mempunyai sifat yang lebih sabar dan bisa menerima perkataan Siti. Meskipun belum seratus persen mempercayai, akan tetapi Widyawati masih bisa menerima apa yang dikatakan Siti. Widyawati ingin menggali lebih banyak informasi yang bisa di keluarkan Siti untuk membuktikan apa yang

  • Menantu sang Jendral Besar   Bab 287. TENSI MENINGGI

    Bab 287. TENSI MENINGGI Meskipun kesal karena dia tidak disuruh naik mobil Rolls Royce itu, Siti tetap diam. Karena yang jelas dia diizinkan untuk bertemu dengan tuan George Mangkusadewo. Dengan dikawal kapten penjaga pintu gerbang, Siti berjalan menuju Mansion yang jaraknya dua ratus meter dari pintu gerbang. Akhirnya Siti sampai juga di Mansion keluarga Mangkusadewo, di depan pintu Mansion dia sudah dijemput seorang pengawal bagian dalam. Kapten penjaga pintu gerbang segera menyerahkan tanggung jawab mengantar Siti kepada pengawal bagian dalam. Begitu memasuki Mansion, Siti sangat kagum dengan arsitektur dan furniturenya. Arsitekturnya gabungan dari arsitektur tradisional di gabungkan dengan arsitektur modern. “Tuan, tamunya sudah ada di sini.”Pengawal bagian dalam yang menerima Siti segera memberi hormat dan melaporkan kedatangannya. Jendral George Mangkusadewo segera menatap kearah Siti, dalam tatapan matanya terlihat kalau dia

DMCA.com Protection Status