"Pernahkah kau mencoba wagyu sebelumnya, Julian?" tanya Selena dengan nada penasaran. "Belum pernah, Nona Benjamin. Saya hanya pernah melihatnya di internet, dan tidak pernah mencobanya secara langsung."Mendengar itu, Selena tersenyum saat dia membalas, "Kalau begitu ini akan menjadi pertama kalinya kau mencoba daging wagyu! Kau akan memakannya bersamaku. Kau..."Sebelum Selena menyelesaikan kalimatnya, Dilan tiba-tiba menarik mundur dirinya sejauh lima meter. Ini membuat Selena sangat terkejut. Apa yang baru saja dilakukan oleh Dilan?Saat dia ingin bertanya tentang itu, sebuah patung setinggi tujuh meter jatuh tepat di mana mereka sebelumnya berada. Itu menghantam lantai dengan keras, mengakibatkan gempa ringan.Detik berikutnya, terjadi percikan api akibat korsleting listrik di langit-langit, tempat di mana patung itu sebelumnya berada. Tak butuh waktu yang lama untuk itu menjadi semakin besar, sehingga terjadi sebuah kebakaran.Ini secara alami membuat seluruh pengunjung dan pem
"Aku bisa membantumu menembus tingkat Naga kelas kedua jika kau berhenti di sana dan mendengarkan permintaanku. Aku mengetahui dengan baik masalah yang sedang kau hadapi!"Itu adalah suara yang dia dengar. Dia tahu apa artinya itu. Orang itu adalah seorang kultivator tingkat Nasional.Dia segera mengalihkan pandangannya ke arah-arah acak, mencoba menemukan orang itu."Apakah kau mencariku? Aku adalah pria yang sama yang ingin kau serang!"Anton segera mengalihkan pandangannya ke arah Dilan dengan ekspresi tidak percaya, sementara Dilan tersenyum ringan. Apakah pria ini adalah seorang kultivator tingkat Nasional? Dia mencapai tingkat kekuatan itu di usia yang begitu muda? Siapa dia sebenarnya?Tiba-tiba, Dilan menghilang dari pandangannya dan muncul di punggungnya. Niat membunuh yang besar yang terpancar dari Dilan membuatnya sontak menjatuhkan keringat dingin.Dilan kemudian berkata, "Aku bisa membunuhmu kapanpun aku mau. Apakah menurutmu aku begitu bodoh untuk tidak menyadari bahwa k
Sementara itu, Nolan, Anton, dan dua lainnya, saat ini berada di dalam sebuah mobil. Terlihat bahwa beberapa titik di wajah Anton mengalami memar, membuat Nolan tidak bisa menahan diri untuk tidak bertanya, "Apa yang terjadi padamu? Apakah kau telah melakukan tugasmu dengan baik?"Setelah ragu-ragu sejenak, Anton menjawab, "Maafkan saya, Tuan Muda. Saya memang berhasil melukainya, tapi dalam petarungan itu, sejujurnya saya yang kalah."Mendengar itu, Nolan langsung memberikan sebuah tamparan keras di wajah Anton. Dia berteriak dengan marah, "Idiot! Kau kalah dengan seseorang yang baru menembus tingkat Naga?! Sialan! Aku akan meminta ayahku untuk segera menghukummu. Bajingan yang tidak berguna sepertimu pantas untuk mendapatkan hukuman yang berat!"Anton tidak keberatan dengan itu. Dia hanya menundukkan kepalanya, siap untuk menerima hukumannya.Setelah mengatur kembali napasnya, Nolan bertanya, "Jadi, apakah Selena aman?""Dia aman, Tuan Muda. Setelah Julian mengalahkan saya, dia sege
Butuh waktu selama sepuluh menit bagi Dilan untuk menyelamatkan semuanya. Lima menit yang lalu, para pemadam kebakaran dan ambulan telah tiba. Mereka langsung bekerjasama dengan Dilan, memadamkan api dan memberikan pertolongan pertama pada para korban.Setelah semua orang mengucapkan rasa terima kasih mereka kepadanya, Dilan menghampiri Selena sembari menyeka keringat di dahinya. Dengan ekspresi menyesal, dia berkata, "Maafkan saya karena tidak bisa menyelamatkan pakaian-pakaian yang sudah Anda beli untuk saya, Nona Benjamin. Saya hanya mampu menyelamatkan jam tangan ini. Saya sungguh minta maaf."Selena tersenyum saat dia membalas, "Tidak masalah. Itu sama sekali tidak berharga dibandingkan nyawamu dan nyawaku. Selama kita selamat, aku tidak peduli dengan hadiah-hadiah kecil seperti itu.""Terima kasih, Nona Benjamin," kata Dilan sembari tersenyum hangat.Pada titik ini, wanita tua yang sebelumnya kembali menghampiri Dilan dan berkata sembari menyodorkan sebuah kartu, "Terima kasih k
Di dalam mobil, Selena dan Dilan tidak terlibat dalam percakapan. Mereka diam, tidak mengatakan apa pun.Namun, sejujurnya Selena ingin mengatakan sesuatu kepada Dilan, tapi dia ragu-ragu. Apakah dia boleh meminta hal itu pada Dilan?Menyadari hal itu, Dilan tiba-tiba berbicara, "Jika Anda ingin mengatakan sesuatu, katakan saja, Nona Benjamin."Apa yang dikatakan Dilan membuat Selena terkejut dan panik dengan pipi yang memerah. Bagaimana Dilan tahu bahwa dia ingin mengatakan sesuatu? Apakah dia seorang peramal?!Setelah mendapatkan kembali ketenangannya, Selena memutuskan untuk mengatakannya. Sudah waktunya untuk dia jujur pada dirinya sendiri. Setelah menghela napas panjang, Selena berkata, "Maukah kau menemaniku malam ini, Julian?"Tentu saja, itu benar-benar membuat Dilan terkejut. Dia bahkan hampir menghentikan mobilnya.Menyadari bahwa Dilan salah paham dengan apa yang dia katakan, Selena segera mengkoreksi ucapannya, "Maksudku hanya menemaniku, tidak lebih! Jangan berpikiran ter
Di mobil Selena, setelah Anton berhasil menghancurkan kaca mobil, dia segera mencekik Dilan, mencoba menariknya keluar.Dilan yang menerima banyak luka di tubuhnya, masih berusaha untuk mempertahankan keseimbangan mobil. Dia khawatir jika menginjak pedal rem secara tiba-tiba, itu akan membahayakan Selena. Karenanya, yang bisa dia lakukan hanyalah menunggu momen yang tepat untuk menghentikan mobil.Namun, bagaimana mungkin Anton akan membiarkan itu terjadi? Karena tidak mampu menarik Dilan keluar dari mobil, Anton memilih masuk ke dalam mobil untuk menghadapinya secara langsung.Melihat apa yang dilakukan oleh Anton, Selena berteriak dengan marah, "Keluar kau, Bajingan! Apa yang ingin kau lakukan?! Apakah kau tidak takut pada amarah Keluarga Benjamin?!"Mendengar itu, Anton tertawa saat dia membalas, "Takut? Mengapa aku harus takut pada Keluarga Benjamin?! Kami bisa mengalahkan Keluarga Benjamin dengan mudah!"Setelah Anton mengatakan itu, dia tiba-tiba menendang Selena dengan keras,
"Lord Carson, kondisi Nona Benjamin mengkhawatirkan. Dia mengalami terkilir di kedua tangan dan kaki kirinya. Kita harus segera membawanya kembali agar dia mendapatkan perawatan intensif," kata salah satu kaki tangan Carson sembari membopong tubuh Selena di antara kedua tangannya.Carson memeriksa kondisi Selena terlebih dahulu. Terlihat beberapa luka di tubuhnya, tapi tidak terlalu parah. Perawatan intensif selama beberapa minggu akan membuatnya kembali seperti biasa.Namun, Carson tidak yakin apakah keceriaan Selena akan kembali bersamaan dengan itu.Mengingat Dilan telah mati, Selena jelas akan merasa sangat kehilangan. Dia jelas akan kehilangan semangatnya.Tentu saja, sudah menjadi rahasia umum bahwa Selena mencintai Dilan. Walaupun Selena tidak pernah mengungkapkan itu di permukaan, tapi siapa yang tidak mengambil kesimpulan itu saat melihat kedekatan keduanya?Itu merupakan pertama kalinya Carson melihat Selena tersenyum ceria kepada seorang pria, menunjukkan bahwa Dilan adalah
Berjarak beberapa ratus meter dari TKP, Anton dengan nada hormat berkata kepada Dilan, "Carson dan semua anggotanya telah meninggalkan TKP, Master. Mereka juga membawa Nolan, kedua kaki tanganku, dan Selena bersama mereka.""Bagus sekali. Rencananya berjalan dengan sempurna," kata Dilan sembari duduk di balik sebuah pohon sembari memulihkan luka-lukanya.Perlu diketahui bahwa Dilan harus menggunakan dagingnya sendiri untuk dibakar, sehingga menghasilkan aroma yang kuat, membuat Anton dan para kaki tangannya percaya bahwa dia telah tewas dalam kecelakaan itu.Walaupun Dilan harus mengorbankan sepuluh persen bagian tubuhnya untuk itu, dia bisa kembali memulihkan sel-sel tubuhnya yang hilang, karena kemampuan regenerasinya yang luar biasa.Melihat pemandangan di mana Dilan mampu menumbuhkan kembali kulit dan dagingnya yang hilang, Anton tidak bisa menutupi ekspresi terkejutnya.Apakah ini salah satu kemampuan kultivator tingkat Nasional? Itu sungguh luar biasa, seolah dia adalah dewa itu
Sementara Dilan dan Darwin berbincang hangat, Barnett, Zaylin, dan yang lainnya, menikmati berbagai hidangan yang ada di depan mereka dengan ganas. Ini merupakan pertama kalinya mereka melihat begitu banyak daging. Tidak hanya itu, daging-daging ini terasa sangat berbeda! Daging-daging ini selembut kapas, lumer dimulut mereka, seolah membawa mereka ke surga.Sungguh hidangan yang sangat lezat, membuat mereka tidak bisa menahan diri untuk tidak menjadi rakus.Di masa depan, mereka mungkin tidak punya kesempatan untuk menikmati hidangan semacam ini lagi, sehingga mereka tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan yang datang di depan mata mereka.Sementara itu, Wenda, duduk dengan tenang sendirian sembari menikmati semangkuk es krim. Walaupun penampilannya sederhana, hanya mengenakan sebuah dress hijau tua, dia masih sangat cantik, seperti karakter yang keluar dari lukisan.Tentu saja, ada banyak agen-agen pemerintah Benua Pyrefall yang mengenalinya, mengajaknya berfoto. Untuk bisa bertemu da
Selama tiga hari terakhir, Dilan menyelesaikan semua masalah dengan mudah dan lancar. Setelah lebih dari dua ratus orang tewas dengan cara yang mengenaskan karena telah menolak patuh dan setia pada Dilan, yang lainnya tidak berani berkutik, sehingga tidak ada yang bisa mereka lakukan selain menuruti keinginannya.Karenanya, atas perintah Dilan, mereka menarik seluruh agen-agen Benua Verdentia yang ada di Benua Pyrefall untuk kembali ke kampung halaman mereka. Beberapa dari mereka yang telah mengabdi untuk pekerjaan mereka selama lebih dari dua puluh lima tahun, sangat bahagia karena akhirnya mereka dapat menginjakkan kaki mereka lagi di tanah kelahiran mereka, bertemu keluarga mereka.Perlu diketahui bahwa perang dingin antara dua benua ini telah terjadi selama lebih dari lima puluh tahun. Namun, perang di antara mereka akhirnya pecah untuk pertama kalinya tiga tahun yang lalu. Itu memakan lebih dari satu juta korban jiwa, membuat itu menjadi salah satu perang terbesar dalam sejarah
Setelah Shamus jatuh ke lantai dengan kondisi tidak berdaya, Dilan akhirnya memeluk Wenda dengan erat, bertanya dengan nada khawatir, "Apakah kau baik-baik saja, Wenda?! Mengapa kau tampak begitu berantakan?!"Mendengar itu, Wenda menangis, memukul-mukul dada Dilan dengan ringan, membalas, "Aku yang seharusnya mengatakan itu, Dilan! Apakah kau benar-benar baik-baik saja?! Aku sungguh sangat mengkhawatirkanmu! Kau membuatku hampir gila!"Wenda adalah seorang ilmuwan. Dia mengetahui dengan baik efek dari ledakan nuklir. Itu bahkan mampu menghancurkan sebuah gunung, lalu bagaimana dengan Dilan yang hanya seorang manusia?!Walaupun akal sehatnya mengatakan bahwa mustahil seseorang selamat dari ledakan nuklir, tapi hati kecilnya berharap Dilan masih hidup. Walaupun dia tahu dia pada akhirnya akan kecewa, dia masih berharap bahwa Dilan benar-benar masih hidup! Dan, siapa yang akan menyangka bahwa hati kecilnyalah yang menang! Dilan kembali kepadanya dalam kondisi yang utuh dan sehat! Ini b
Mendengar itu, Shamus bangkit dari kursinya, berkata dengan nada tidak percaya, "Apa?! Lord Tertinggi ada di sini?! Ba-bagaimana itu mungkin?!" "Ka-kami tidak tahu, Lord Shamus. Dia bahkan dalam kondisi yang baik-baik saja, tidak terluka sedikitpun..." balas pria itu dengan nada gugup, lalu tiba-tiba terdengar teriakan di ujung telepon, sebelum akhirnya telepon terputus. Shamus langsung membanting teleponnya, berkata dengan nada penuh amarah, "Bajingan itu selamat?! Sialan! Bahkan nuklir tidak dapat menghentikannya?! Apa yang harus aku lakukan sekarang?! Apakah ini artinya hidupku telah berakhir?!" Dia tidak perlu pintar untuk menebak bahwa kedatangan Dilan adalah untuk membalaskan dendam. Mengingat dia menyebarkan berita bahwa yang melakukannya adalah Pemerintah Benua Verdentia, Dilan sudah pasti tahu bahwa semua ini sengaja dilakukan olehnya! "Bajingan! Aku sudah tamat! Aku benar-benar sudah tamat!" Shamus berteriak seperti orang gila! Dia tidak menyangka bahwa rencana yang
Seperti yang diinformasikan oleh pria gemuk, Kota Destria masih terlihat normal, tidak terkena dampak dari ledakan nuklir. Namun, tentu saja kehebohan terjadi di antara para masyarakat. Selama Dilan dan yang lainnya melangkah, mereka akan selalu mendengar orang-orang yang membicarakan ledakan nuklir itu.Mendengarkan semua percakapan mereka, Dilan akhirnya yakin atas hipotesisnya. Dia sepenuhnya benar! Kemarin, Pemerintah Benua Verdentia mengumumkan bahwa telah terjadi kesalahan pada laboratorium mereka, sehingga mereka secara tidak sengaja menjatuhkan sebuah nuklir di Kota Sollox. Beberapa petinggi pemerintah Benua Verdentia meminta maaf secara sungguh-sungguh, bersedia memberikan ganti rugi kepada para korban.Tentu saja, ini membuat publik marah. Bagaimana mungkin sebuah kesalahan menyebabkan jutaan warga sipil tewas mengenaskan?! Tidak hanya itu, kesalahan itu juga menyebabkan ekonomi di kota sekitarnya terganggu, air tercemar, dan kerugiaan dari itu bahkan tidak terhitung! Lal
Pada titik ini, Fenrir memperlihatkan punggungnya. Melihat punggung Fenrir yang penuh dengan luka, Barnett dan yang lainnya seketika menunjukkan ekspresi pahit.Fenrir benar-benar mengalami nasib yang buruk di sana, disiksa dengan begitu parah.Seolah menyadari isi pikiran mereka, Fenrir berkata dengan senyum hangat, "Jangan khawatir, ini hanya beberapa bekas luka ringan."Dilan kemudian berkata, "Baiklah, aku mulai!"Detik berikutnya, Dilan mengalirkan energinya ke tubuh Fenrir. Cara kerjanya selalu sama, yaitu energinya akan membantu menyelesaikan masalah-masalah yang ada di aliran energi Fenrir, seperti penyumbatan dan membersihkan kotoran atau energi negatif.Tentu saja, proses itu menyakitkan, terasa seperti tercabik-cabik. Namun, itu sama sekali tidak berarti bagi Fenrir. Dia yang telah menghadapi apa itu neraka yang sesungguhnya, tidak menganggap rasa sakit ini selain hanya seperti gigitan semut. Dia mampu menanggung ratusan kali lipat rasa sakit yang lebih buruk dari ini.Sepu
"Ba-bagaimana itu mungkin, Lord Tertinggi?! Bukankah Lord Shamus sangat mengagumimu? Bagaimana mungkin dia ingin membunuhmu?" tanya Agen 28 dengan ekspresi tidak percaya.Dia mengenal Shamus dengan baik. Shamus akan selalu memuji kemampuan Dilan di setiap kesempatan. Terlebih, saat Dilan berhasil menghancurkan Keluarga Arshaan seorang diri, itu membuat Shamus semakin mengagumi Dilan.Lalu, bagaimana mungkin dia ingin membunuh Dilan, seseorang yang sangat dia kagumi?Dilan menghela napas terlebih dahulu sebelum akhirnya menjelaskan, "Aku tidak pernah memberitahumu tentang ini. Sekitar tiga hari yang lalu, aku meminta Shamus untuk menarik seluruh agen pemerintah Benua Verdentia dari Benua Pyrefall. Aku ingin kedua benua berdamai, tidak lagi melakukan perang. Namun, Shamus menolak permintaanku, bahkan ketika aku mengancamnya dengan keras. Mungkin, sejak saat itu dia memutuskan untuk membunuhku."Mendengar itu, Agen 28 tidak bisa menyembunyikan ekspresi kagetnya. Lord Tertinggi meminta Sh
Sementara itu, Magnus yang menerima kabar bahwa dua assasin terbaik Benua Pyrefall tewas saat menjalankan misi mereka, lalu satunya tewas setelah menyampaikan apa yang dikatakan oleh Lord Tertinggi, menunjukkan ekspresi pahit.Bahkan ketiga assasin terbaiknya gagal, dan sebaliknya itu menjadi bumerang baginya, membuatnya menjadi target Lord Tertinggi selanjutnya?!Sialan, apakah ini artinya ini akan menjadi akhir dari hidupku?! Apakah Benua Pyrefall benar-benar harus tunduk pada satu orang, yaitu Lord Tertinggi?!Magnus benar-benar tidak menyangka bahwa dominasi Benua Pyrefall akan dihancurkan oleh satu individu. Ini benar-benar tidak bisa dipercaya, tapi itulah faktanya. Tentu saja, Magnus tidak ingin mati. Benua Pyrefall akan jatuh ke dalam kekacauan jika dia mati. Karenanya, dia akan meminta maaf pada Dilan, memohon agar Dilan membiarkannya tetap hidup. Walaupun itu mungkin akan sia-sia, mengingat Lord Tertinggi memiliki kepribadian yang dingin dan kejam, tapi dia masih akan menc
Beberapa detik sebelumnya, Dilan masih duduk di tempatnya sembari menikmati popcorn. Melihat bagaimana murid-muridnya berhasil membunuh Baldwin, dia mengangguk puas. Mereka akhirnya berhasil membalaskan dendam mereka, bahkan berhasil menyelamatkan master mereka. Dilan ikut bahagia atas kemenangan mereka.Namun, tak lama setelahnya, senyum Dilan seketika menghilang dan berubah menjadi ketakutan. Kulitnya memucat dan dia bergidik ngeri.Sekali lagi, setelah waktu yang cukup lama, Dilan kembali merasakan apa itu rasa takut. Ini adalah rasa takut akan kematian! Instingnya mengatakan kepadanya bahwa jika dia tidak segera melarikan diri dari tempat ini, dia akan mati dengan cara yang mengenaskan!Tentu saja, ini membuat Dilan bingung. Sesuatu yang seperti apa yang mampu membuatnya merasakan kematian? Dia seolah berada tepat di jurang kematian, bisa dijatuhkan kapan saja.Karenanya, dia menggunakan kemampuan inderanya secara maksimal untuk mencari sumber dari itu. Itu menyebar secara gila ke