Hari sudah semakin malam, Kevin terlihat menyelimuti Mamanya yang sudah terlelap setelah makan malam tadi. Kevin mencium kening Mamanya dengan lembut." Selamat Tidur Ma, semoga mimpi indah, Kevin sangat sayang sama Mama" ucapnya dengan lembut. " Mama adalah kekuatan Kevin, semoga Mama lekas sembuh, saya akan menyelidiki siapa orang yang telah mengirimkan email pada Kevin. Jika benar dia bisa membantu Mama, saat itu juga Kevin akan membawa Mama menemui orang itu. Siapa tahu bisa sembuh" lanjut Kevin.Setelah menyelimuti Mamanya, Kevin mengganti lampu dengan yang lebih redup, selain itu Kevin juga menyalakan aromatherapy pine supaya lebih relax dan juga suara alam, seperti; suara gemericik air, supaya bisa jauh lebih tenang.Kevin berjalan ke ruangan yang ada di sebelah kamar Mamanya. Dia menjatuhkan tubuhnya di sofa, sambil menghela napas dengan berat. Hidup yang dia jalani sangatlah berat, semenjak kedua orang tuanya meninggal." Jika diberi kesempatan aku akan mencabik cabik orang
Di tempat baru Erni memulai hidup baru bersama Jaden anaknya dan juga Kevin serta Keenan. Dia menggantikan ibu bagi kedua anak yang kehilangan kedua orang tuanya. Tapi, semua itu tidak berjalan mulus seperti yang dia inginkan. Lagi lagi dia harus menerima kenyataan pahit, ternyata ada beberapa orang yang mengenalinya dan memburunya." Kevin, pergilah dan bawa adik kamu, kamu dan Jaden sudah sama besarnya, kalian bisa merawat Keenan. Biarkan Mama yang menghadapi mereka semua, karena yang dicari adalah Mama" Ucap Erni suatu hari ketika melihat orang asing sedang mondar mandir di depan rumah kontrakannya." Tidak Ma, kita harus pergi bersama sama, kita tinggalkan rumah itu" ucapnya mengajak Mama dan saudaranya pergi. Beruntungnya dia selalu membawa uang dan juga buku tabungan milik Papa. Jadi dia tidak perlu kembali ke rumah kontrakan dan membahayakan dirinya. Kejadian yang menimpa kedua orang tuanya membuatnya belajar, untuk selalu membawa barang berharga miliknya." Ma kenapa kita sela
Jerry langsung mengambil ponselnya, lalu menghubungi salah satu temannya yang baru datang kemarin. Dia harus bisa menangkap kedua orang itu, sebelum sesuatu yang buruk terjadi. Selain itu dia juga ingin tahu siapa bos dari dua orang yang berkeliaran itu."Bro! Apakah tempat yang aku minta kemarin sudah ada, kamu sudah mencarinya kan" ucap Jerry pada orang di seberang jaringan sana.[ Sudah Bos, tadi sore saya sudah membelinya, seperti yang Bos inginkan]" Baiklah, kalau begitu! Kita mulai beraksi malam ini untuk mengawasi kedua mangsa kita. Aku menemukan dua di depan kamar sewaan saya. Tapi kita sendiri sendiri, lakukan secara halus, takut ada orang lain yang juga mengawasi kita" ucap Jerry sambil menjelaskan apa yang harus dilakukan oleh, temannya.Setelah semuanya dijelaskan pada temannya, dia mematikan ponselnya, dan kembali mengawasi kedua orang itu." Sepertinya dia juga sedang melaporkan dengan bosnya" Ucap Jerry saat melihat orang itu ingin memotret Jaden yang ada di teras ruma
Jerry saat ini masih berjalan mondar mandir di depan rumah Jaden. Dia tersenyum dan berdecak kagum dengan dirinya sendiri. " Seorang Jerry di lawan, Huh! Jangan berani, bahkan bermimpi pun jangan" ucapnya menyombongkan diri. Ya, itu memang ciri khas dari seorang Jerry, saat menjalankan misinya dia sangat tidak masuk akal. Tidak seperti saat berada di depan Daren ataupun yang lain. Dia sebenarnya adalah laki laki narsis yang pernah ada, meskipun tubuhnya besar dan tegap. " Aku yakin besuk sang bos akan datang ke tempat ini. Dan sat set langsung tangkap dan adili, setelah itu mempertemukan mereka dan selesai deh. Misi berakhir tinggal liburan" ucap Jerry sambil mengoyang goyangkan tubuhnya. Hingga membuat orang yang mengintip dari balik celah merinding. " Apakah dia waras, kenapa orang itu sangatlah aneh" ucap Nando merinding. Dia langsung berlari masuk ke dalam kamarnya.*Di sebuah ruangan yang tidak terlalu besar dan juga tidak mewah, dua orang laki laki sedang berkumpul. Mereka
Kkrrriiingg!Dering ponsel terdengar begitu nyaring, membuat sang empunya bangun dengan malas." Ini kenapa sih manager restaurant menelponku, padahal aku sudah mengatakan hari ini tidak ingin diganggu" ucap Nando sedikit kesal. Hari ini dia berencana untuk malas. Karena dia tahu di luar sana ada beberapa orang yang mengawasinya, jadi dia mencoba untuk berdiam diri di dalam rumah saja. Bukannya takut, hanya saja Nando tidak mau berurusan dengan orang orang yang memburunya. Dia lebih pandai dalam hal menghindar dari pada harus bertarung, yang menurutnya sangat menghabiskan energi. Namun, karena dering ponsel itu tidak berhenti mau tidak mau dia langsung mengangkatnya." Halo, ada apa lagi, kenapa kalian mengganggu saya terus, bukankah saya bilang jika hari ini ingin libur" ucap Nando." Tuan maaf, di restauran kita ada yang mengacau, semua pengunjung dan juga karyawan di sandra. Mereka mengancam akan melenyapkan kita jika Tuan tidak datang ketempat ini" ucap Sang manager dengan gemetar
Erni tiba tiba merasakan sesak di dalam dadanya, padahal kondisinya sudah lumayan lebih baik dan itu membuat Kevin khawatir dengan Mamanya." Vi....vin..t...o...." Mama tenang dulu, jangan berbicara apapun, Kevin akan merawat Mama" ucap Kevin membantu Mamanya berada di posisi yang sangat nyaman. Beruntungnya Kevin seorang dokter jadi dia bisa langsung menangani Mamanya, baik jiwanya ataupun raganya. ' Tuhan apa yang terjadi pada Mama, apakah Jaden ataupun Joel terjadi sesuatu, selama ini Mama tidak punya riwayat penyakit yang membuatnya susah bernapas. Jika memang ada sesuatu yang terjadi pada mereka semoga mereka baik baik saja' batin Kevin, biasanya orang tua akan merasakan sakit jika terjadi pada salah satu anaknya. Tidak beberapa lama Erni sudah sedikit bisa bernapas, atas bantuan Kevin." Vin, apakah orang kamu belum bisa menemukan keberadaan Jaden? Kenapa Mama perasaannya tidak enak. Mama kepikiran Jaden, takut sesuatu terjadi padanya. Dan juga di mana adik kamu, dia masih sa
Di dalam restauran milik Nando sudah kacau, para karyawan restauran dan beberapa pelangan sudah banyak yang terkapar dengan luka pukul. Nando masih mati matian melawan pria itu, meskipun dia sudah babak belur, begitu pula dengan kelima orang jahat itu juga tidak baik baik saja." Sialan kamu bocah, rupanya kamu mempelajari bela diri. Apakah kamu menyiapkan ini untuk balas dendam pada kita. Tapi itu tidak akan terjadi meskipun kamu sanggup bela diri, tapi kamu kalah jumlah jadi jangan bermimpi untuk mengalahkan kami" ucap ketua dengan napas ngos ngosan." Bandit tua! Sampai mati aku akan mengutukmu, kalian semua tidak akan mendapat ketenangan" ucap Nando sambil melayangkan pukulan pada sang ketua.Bugh!Bagh!Perkelaian terus berlanjut, namun saat Nando sedang bertarung melawan sang ketua satu orang dari kelima orang itu, dengan sengaja memukul kepala belakang Nando, hingga membuatnya pingsan." Rasain Kau bocah, beraninya kalian membuat kita terluka seperti ini. Bahkan dia melemparkan
Jerry dan temannya membawa kelima anak buah Marco yang selalu memburu keluarga Gandhi, apalagi setelah Marco ditangkap. Dan sesuai dugaan bos Jerry yang baru, sepertinya Jaden akan dijadikan tawanan untuk membebaskan Marco. Anak buah Marco langsung dibawa ke rumah yang Jerry sewa, rumah yang jauh dari rumah warga lainnya." Jer kita apakan orang ini, mending kita bawa ke kota dan serahkan pada keluarga Hill terserah mau diapakan" saran teman Jerry." Jangan dulu, kita tunggu sampai Jaden sehat dulu, aku akan memberinya kesempatan untuk membalaskan dendamnya. Setidaknya dia akan memukul orang ini, karena dia dulu disiksa juga, belum lagi dia harus kehilangan ibu dan juga saudaranya, ganti identitas juga, pasti tidak mudah menjalani hidup dalam persembunyian" ucap Jerry sambil menghisap cerutu kemudian mengeluarkan asapnya." Baiklah, kalau gitu" ucap temannya kemudian ikut duduk di samping Jerry sambil menikmati cerutu dan secangkir kopi. Sementara di depan mereka kelima orang itu seda