Beranda / Romansa / Married With the Devil / Bab 46. Mencari Jawaban

Share

Bab 46. Mencari Jawaban

Penulis: Pwati
last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-06 15:08:55

Nara terkejut luar biasa saat mendengar jawaban yang di berikan oleh kedua pelayannya. 'Jadi ibu Zico masih hidup? Lalu di mana dia? Kenapa tidak tinggal di sini, kenapa di sini tidak ada yang pernah menyinggungnya sama sekali, kenapa semuanya seperti menutupi keberadaan dari ibu Zico. Rahasia besar apa yang ada di rumah ini sebenarnya? Aku harus mencari tahu semua ini.’ Pikirnya.

“Jadi ....”

“Mohon maaf Nona, kami hanya bisa memberitahukan Anda sebatas itu saja. Tolong jangan tanyakan lebih lagi mengenai nyonya besar,” ujar Melly yang memotong ucapan Nara.

Sontak Nara pun langsung merapatkan bibirnya. Walau bagaimanapun dia harus menghormati kedua pelayannya ini. Mereka memang bekerja untuknya, tapi tetap bagi mereka tuannya itu adalah Zico. Dan hanya perintah dari Zicolah yang akan mereka turuti.

“Baiklah, aku tidak akan bertanya apa pun lagi,” jawabnya. ‘Lebih tepatnya, aku harus mencari tahu jawaban dari pertanyaanku itu sendiri,' batinnya.

Nara lalu berdiri, dia hendak mela
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Married With the Devil   Bab 47. Bingkai Foto

    Nara mencoba untuk terus membuka kunci pintu ruangan itu menggunakan jepit rambutnya, dia juga terus waspada dengan selalu melihat ke sekelilingnya, untuk memastikan bahwa benar tidak ada siapa pun yang melihatnya.Tek! Ceklek, akhirnya Nara berhasil membuka pintu itu. Terlihat senyum mengembang di bibirnya, tidak ingin membuang waktu lagi, Nara pun langsung masuk ke dalam dan menutup pintu itu kembali dengan sangat pelan.Gelap! Ya, itulah kesan pertama saat Nara masuk ke dalam ruangan itu. Sepertinya ruangan ini tidak pernah di masuki siapa pun, Nara menyusuri dinding ruangan itu untuk mencari tombol lampu. Dan syukurlah, tidak butuh membuang banyak waktu, tangannya berhasil menemukan tombol lampu yang di carinya.Saat tombol lampu itu di tekan. Lampu pun menyala dan terlihatlah isi dari ruangan itu, walaupun seperti tidak pernah di masuki oleh siapa pun. Tapi ruangan ini terlihat begitu rapi, sepertinya pelayan-pelayan di sini selalu membersihkannya dengan teratur.Pandangan ma

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-06
  • Married With the Devil   Bab 48. Perpustakaan

    Tangan pak San sudah memegang gagang pintu ruangan itu. Dia mulai mengayunkannya dengan perlahan. Saat ini tubuh Nara sudah gemetaran dengan hebatnya, dia memejamkan matanya. Meminta agar pak San tidak membuka pintu ruangan ini.Saat pintu itu hampir terayun dengan sempurna, tiba-tiba terdengar suara seorang wanita yang memanggil pak San.“Pak San!” Wanita itu tampak berlari menghampiri pak San dengan ekspresi wajah khawatir.Sontak, pak San pun langsung melepaskan tangannya dari gagang pintu itu dan menolehkan wajahnya pada gadis yang merupakan Melly, pelayan pribadi Nara.“Ada apa? Kenapa kau terlihat khawatir?” tanya pak San.Melly terlihat sangat gemetaran. Ya, waktu istirahat yang diberikan oleh Nara sudah dirinya dan Lala habiskan, namun saat mereka kembali dan melihat keberadaan Nara di kamarnya. Ternyata kamarnya sudah kosong dan tidak ada Nara di dalamnya. “I-itu pak San, no-nona tidak ada di kamarnya,” ujarnya.“Apa? Apa kau mau mati? Tuan sudah memberikan tugas ini kh

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-07
  • Married With the Devil   Bab 49. Karma CEO yang Kejam

    Nara terkejut, saat mendengar bisikan seseorang dari belakangnya. Dengan ragu dia pun membalikkan tubuhnya secara perlahan. Matanya terbelalak, saat melihat siapa orang yang ada di depannya. “Tu-tuan Zico,” gumamnya.Zico berdiri di hadapan Nara, dia menempelkan tangan kirinya pada rak buku yang ada di depannya, tepatnya di sebelah kanan wajah Nara, sedangkan tangan kanannya dia gunakan untuk memegang buku yang baru saja dia ambil. “Ini buku yang kau inginkan?” tanyanya sembari menunjukkan smirknya.Zico lalu membalik-balikan buku yang dipegangnya untuk melihat-lihat buku tersebut, dia juga melihat sekilas judul buku yang tertera pada sampul buku itu. “Jadi kau suka buku yang seperti ini?” tanyanya lagi.Zico terlihat meremehkan buku yang ada di tangannya, yang ternyata adalah sebuah novel romantis.Nara terdiam, saat ini kepalanya sedang berpikir. Bagaimana Zico bisa ada di sini, bukankah harusnya dia ada di kantor? Memangnya ini pukul berapa, sampai dia sudah pulang.“Kau tahu,

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-07
  • Married With the Devil   Bab 50. Mandikan Aku!

    Glek, lagi-lagi Nara menelan salivanya. Dia kembali teringat dengan Sari yang harus menerima pil pahit karena ulahnya.“Maaf,” ujar Nara seraya menundukkan kepalanya.Zico terdiam, mendengar Nara mengucapkan kata maaf padanya sembari menundukkan wajahnya, membuat Zico tidak melanjutkan kembali kemarahannya pada Nara. “Kau bilang apa?”tanyanya lagi.“Maaf, aku sungguh tidak bermaksud melarikan diri. Bukankah aku sudah beritahu alasannya tadi padamu,” jelasnya.Zico menatap Nara yang masih tertunduk itu dengan lekat. Akhir-akhir ini Nara tidak pernah berani melawannya lagi dan selalu menuruti apa yang dirinya perintahkan, jadi sepertinya alasan yang dia berikan itu memanglah benar. Entah kenapa Zico merasa percaya bahwa Nara tidak berbohong padanya.Tidak mendengar Zico mengatakan apa pun lagi. Nara pun memberanikan diri untuk mengangkat kembali wajahnya. Dia melihat Zico yang saat ini tengah menatapnya lekat. “Ka-kau masih marah padaku? Aku sungguh tidak berbohong,” ucapnya.Ke

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-07
  • Married With the Devil   Bab 51. Ada Apa Dengannya?

    Nara keluar dari kamar mandi, dia lalu masuk ke dalam ruang ganti untuk menyiapkan pakaian Zico. Saat mengambil pakaian yang akan Zico pakai. Pikiran Nara melayang jauh pada bingkai foto yang tadi siang dia lihat.“Alex? Apakah benar, anak laki-laki di foto itu adalah Zico? Tapi dilihat dari wajahnya, sepertinya anak itu memang Zico. Wajah yang tampan, dengan lekuk wajah sempurna. Hanya saja, dibandingkan anak kecil itu. Wajah Zico yang sekarang terlihat lebih tegas dan juga manly. Mungkin, karena sekarang dia sudah dewasa,” gumamnya.“Siapa yang manly dan sudah dewasa?” tanya Zico yang tiba-tiba sudah berada di samping Nara.Nara pun terkejut, pundaknya bahkan sampai bergerak saking terkejutnya. Dia melihat ke sisi kirinya yang sudah ada Zico di sana dan tengah menatapnya dengan penuh tanda tanya.“Itu ... anu. Adiknya Kiara, dia sudah mulai masuk usia dewasa sehingga wajahnya menjadi lebih manly,” jawab Nara.Zico menyipitkan matanya. Dari tatapannya, dia sepertinya mencurigai

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-08
  • Married With the Devil   Bab 52. Apa Aku Harus Membuktikannya?

    Zico berada di ruang kerjanya, dia duduk di kursi kerjanya dengan kedua tangannya yang dia telungkupkan di atas meja kerjanya dan dagunya yang dia taruh dia atas tangannya. Pandangannya melihat lurus ke arah depannya, dan bibirnya tampak cemberut penuh dengan kekesalan.“Apa dia sungguh maniak laki-laki tampan? Apa dia selalu memandang dengan lekat semua laki-laki tampan yang dia temui?” Kesalnya.Zico tidak mengerti sama sekali, suasana hatinya saat ini benar-benar buruk. Dia merasa kesal jika melihat wajah Nara dan mengingat kembali ucapannya.***Nara merasa dirinya sudah cukup bersantai, sekarang hari sudah larut. Waktu juga sudah menunjukkan pukul 23. 04 malam. Nara mematikan televisinya dan beranjak dari sofa untuk kembali ke dalam kamarnya.Saat sudah berada di lantai atas. Nara saat ini berdiri di persimpangan dekat tangga, dia melihat ke arah sisi kiri dan kanannya. Dia berpikir, jika dia berjalan ke sisi kiri. Maka dia akan tiba di ruang kerja Zico. Haruskah dirinya per

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-08
  • Married With the Devil   Bab 53. Kenapa Dia Membencinya?

    “Alex!” ujarnya dengan suara yang cukup keras.Deg!Zico tersentak, ketika telinganya mendengar suara Nara yang menyebut nama Alex. Wajahnya yang tadi tertunduk fokus melihat ponselnya itu, kini menegak dan berbalik melihat Nara.Dia mengerutkan alisnya, matanya juga sudah menyipit dan menatap Nara dengan tatapan tidak percayanya. Benarkah telinganya tadi mendengar gadis ini menyebut kata Alex? Jika iya, tahu dari mana dia, apakah mungkin dia tadi hanya salah dengar saja?Zico perlahan menggerakkan kakinya mendekati Nara, yang saat ini juga tengah menatap padanya. Dia memberhentikan kakinya tepat di hadapan Nara, Nara terlihat mengikuti pergerakan tubuh Zico, sedangkan Zico, saat ini fokus melihat ke arahnya.“Kau memanggilku dengan nama apa tadi?” Zico bertanya dengan nada menekan pada Nara, dia harus tahu kenapa Nara bisa memanggilnya dengan nama itu. “Kenapa kau memanggilku dengan nama itu?!” lanjutnya, kali ini suaranya terdengar meninggi. Terlihat jelas di wajahnya bahwa dia

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-08
  • Married With the Devil   Bab 54. Janji yang Tak Bisa Ditepati

    “Alex, Alex anak baik dan berbakti, kan?” tanya seorang wanita cantik kepada putranya yang berusia sekitar enam tahun. Anak laki-laki itu menganggukkan kepalanya, kedua tangan mungilnya itu terangkat merangkum pipi ibunya. “Iya Ma, Alex akan jadi anak baik dan berbakti sama mama dan papa,” jawabnya dengan tersenyum.Wanita itu memegang tangan putranya yang tengah merangkum pipinya. Dia mencium tangan putranya dengan penuh rasa sayang. “Kalau begitu, Alex harus berjanji satu hal sama mama. Alex harus jaga papa dengan baik, jangan biarkan papa terluka. Karena papa adalah orang yang paling kita sayangi, jadi kita harus menjaganya dengan baik. Alex dengar mama, kan?”Anak laki-laki bernama Alex itu kembali menganggukkan kepalanya sembari tersenyum manis. “Alex janji Ma, Alex akan jaga papa dengan baik. Alex gak akan biarin papa terluka sedikit pun,” jawabnya kemudian.Wanita itu tampak tersenyum haru karena mendengar jawaban putranya, dia pun langsung memeluk tubuh mungil putranya

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-09

Bab terbaru

  • Married With the Devil   Bab 64. Ikut Denganku!

    “Bangun!” titah seseorang pada seorang gadis yang masih terlelap dalam tidurnya. Gadis itu pun terbangun dengan perlahan, dia tersentak setelah mendengar suara seseorang yang dingin dan berat itu sedang membangunkannya. Dia mengucek-ngucek matanya, agar matanya itu mau terbuka dan melihat sosok pria yang saat ini sedang membangunkannya.“Tu-tuan Zico,” kagetnya, setelah matanya itu terbuka dengan sempurna dan melihat sosok yang saat ini tengah membangunkannya.“Cihh, kau bisa tidur dengan lelapnya?” tanya Zico dengan dinginnya.Nara menunduk, sebenarnya ketika memikirkan masalah antara papanya dan keluarga Zico. Dia tidak sadar bahwa dia ketiduran. Tapi, Nara kembali melihat sekelilingnya, bukankah dia semalam ada di sofa? Kok tiba-tiba dirinya terbangun di atas tempat tidur? Apa mungkin Zico yang memindahkannya ke sini? Eyyy tidak mungkin, seorang Zico mau memindahkan gadis yang di bencinya ke tempat yang lebih nyaman? Dia mungkin memang akan melakukannya tapi bukan memindahkan ke

  • Married With the Devil   Bab 63. Kenyataan Tak Terduga

    Zico masuk ke ruang kerjanya. Saat ini pikirannya tengah sangat kacau, dia kembali mengingat pembicaraannya dengan dokter yang merawatnya tadi. 1 jam yang laluDokter jiwa bernama Rifky itu membawa Zico ke ruangannya. Seperti yang tadi dia katakan pada Zico, bahwa ada yang ingin dia beritahukan padanya.Rifky mempersilakan Zico untuk duduk di kursi yang sudah ada di ruangannya, sedangkan Jo berdiri dengan setianya di samping Zico. Saat Rifky duduk di kursinya, terlihat raut penyesalan dari wajah dokter Rifky ketika dia hendak menyampaikan apa yang ingin dia katakan.“Ada apa dokter Rifky?” tanya Zico.Dokter Rifky menaruh kedua tangannya di atas meja kerjanya, dia menautkan kedua tangannya itu satu sama lain. Dia takut, apa yang akan dia sampaikan ini bisa membuat Zico marah dan itu akan berbahaya untuknya. Di negara ini, siapa yang tidak tahu Zico Alexander Tan, orang yang berkuasa. Dan siapa pun takluk padanya. Dia memiliki tangan kanan hebat yang setia padanya seperti Jonatha

  • Married With the Devil   Bab 62. Aku Akan Membuktikannya!

    Namun, tiba-tiba tatapan itu kembali menajam. Terlihat kebengisan yang sangat jelas dari ekspresi itu. Zico mengangkat tangannya dan menjepit pipi Nara dengan sangat kuatnya. “Kau pikir, siapa yang membuatnya menjadi seperti itu, hah?!” tanyanya dengan nada marah. “Papamu, papamu yang melakukannya. Jika dia tidak menghancurkan keluargaku dan membuat papaku bunuh diri, dia tidak akan menjadi seperti ini. Dan dia juga tidak akan membenciku! Dia tidak akan mengusirku, dia tidak akan membuangku. Kau pikir ini ulah siapa? Ayahmu yang membuat ini semua, dan putrinya sekarang ingin menenangkanku? Tidak kah menurutmu ini lucu. Jawab aku? Bukankah ini lucu?!” tanyanya dengan marah.Nara membelalakkan matanya saat melihat Zico yang dipenuhi dengan amarah. Tapi kemarahan ini berbeda, dia memang marah bahkan sangat marah. Tapi mata itu, terlihat sangat jelas dari mata itu bahwa dia juga menahan luka yang sama besarnya dengan kemarahannya. “Aku ... aku hanya ingin menenangkanmu saja,” ujarnya d

  • Married With the Devil   Bab 61. Kau Pikir Ini Ulah Siapa?!

    Dengan masih merasakan perasaan terkejut, Nara semakin mendekati Haruna yang memang sedang tertidur karena pengaruh obat penenang. Nara kembali memandang intens wajah dari wanita di hadapannya itu. Menurutnya wajahnya tidak banyak berubah, dia masih terlihat sangat cantik sama seperti yang ada di foto itu, yang berubah hanya dari kulitnya saja yang terliat menua. Memangnya siapa yang bisa merubah faktor usia, jika usia bertambah maka kedewasaan juga bertambah termasuk semakin menuanya kulit.Tapi, walaupun begitu Nara mengagumi kecantikan yang dimiliki oleh Haruna, kecantikan alami yang luar biasa. Sekarang Nara mengerti, dari mana Zico memperoleh ketampanannya yang luar biasa itu.Tanpa sadar tangan Nara terangkat, di dalam hatinya dia sangat ingin menyentuh puncak kepala dari Haruna, karena walau bagaimanapun Haruna tetaplah ibu mertuanya. Walaupun dirinya dan Zico menikah karena paksaan. Tapi, ibu mertuanya ini tidak salah. Bahkan tidak tahu apa pun yang terjadi antara dirinya da

  • Married With the Devil   Bab 60. Jawaban Kedua

    Melihat Zico memasuki bangunan itu, Nara juga ingin mengikutinya. Namun, saat dia melihat ke sekelilingnya dia pun menyadari bangunan apa ini. “Ini, ini kan rumah sakit jiwa,” gumamnya, “kenapa? Kenapa Zico ke sini? Siapa yang sedang di rawat di sini?”Merasa sangat penasaran, Nara juga mulai melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah sakit jiwa itu. Dia berusaha sebaik mungkin untuk menjaga jarak dari Zico dan Jo. Karena dia tidak mau sampai Zico maupun Jo menyadari kehadirannya.Nara menghentikan langkahnya, saat melihat Zico dan Jo juga berhenti. Terlihat mereka yang sedang berbicara dengan seorang pria yang memakai jas dokter. Sepertinya pria itu adalah dokter yang mengurus orang yang saat ini ingin Zico temui. Tapi siapa, siapa orang yang ingin Zico temui di sini. Rasa penasaran Nara semakin memuncak, dia sangat ingin tahu siapa orang yang dirawat di sini dan ingin Zico temui. Apakah itu ada hubungannya dengan jawaban dari pertanyaannya?Nara kembali melanjutkan langkahnya, saa

  • Married With the Devil   Bab 59. Mengikuti Zico

    Nara memberhentikan larinya tepat di hadapan Zico. Dia mendongak dan memandang Zico dengan lekat. “Tuan, bolehkah saya pergi keluar?” Izinnya.Zico mengernyit sesaat setelah mendengar permintaan dari Nara. “Tidak boleh!” jawabnya tegas.Nara langsung tersentak, setelah mendengar jawaban pasti dari Zico. “Kenapa?” tanyanya lagi.“Karena kau pasti sedang mencari kesempatan untuk melarikan diri,” jawab Zico.“Tidak, aku sungguh tidak akan melarikan diri. Bukankah aku sudah berjanji padamu. Kalau aku tidak akan pernah melarikan diri lagi.”“Ucapanmu tidak bisa kupercaya,” ujar Zico.Nara merasa sangat kesal dengan pria di hadapannya ini, kenapa dia sangat takut kalau dirinya akan melarikan diri. ‘Apakah dia sangat tidak rela kalau tidak menyiksaku. Atau jika aku melarikan diri dia tidak bisa membunuhku,’ batinnya. “Percayalah padaku, aku hanya ingin keluar sebentar. Aku ingin menikmati udara segar di luar. Aku bersumpah, aku tidak akan melarikan diri.” Dengan sekuat tenaganya Nar

  • Married With the Devil   Bab 58. Kelabakan

    Di pagi hari, Nara terbangun dari tidurnya. Dia langsung terduduk dan melihat ke arah jam dinding. Dia menghela nafas leganya saat melihat waktu masih menunjukkan pukul 07.30 pagi. Dia takut kesiangan karena sepanjang malam dia tidak bisa tidur.Nara bertekad, dia tidak mau tertinggal informasi tentang kepergian Zico dan Jo yang akan ke suatu tempat yang terbilang misterius karena bahkan mereka tidak berbicara tentang tempat itu di telepon dan hanya mengatakan waktu kepergian mereka saja.Nara berdiri dan merapikan kembali alas tidur yang dia gunakan. Dia melihat ke arah tempat tidur. Tapi ternyata Zico sudah tidak ada di sana. “Ke mana dia? Apa sudah berangkat. Tapi ini masih pukul 7.30. Apa mungkin mereka mengubah waktunya. Ini gawat, aku harus bagaimana? Lebih baik aku mandi dulu sekarang dan setelah itu kembali mencarinya, mungkin saja dia sedang olahraga dulu atau semacamnya,” gumamnya.Nara pun bergegas pergi ke kamar mandi. Namun saat membuka pintu kamar mandi, tiba-tiba Nar

  • Married With the Devil   Bab 57. Rasa Penasaran Nara

    Nara hanya duduk di kamarnya, dia memutuskan untuk tidak makan malam. Dia lebih memilih memikirkan bagaimana rencananya selanjutnya. Saat ini Zico sangat marah padanya dan sepertinya tidak akan mudah untuk membujuknya. Padahal dia baru saja ingin bersikap baik padanya untuk mencari petunjuk darinya, tapi karena insiden tadi pagi. Akhirnya semuanya menjadi gagal dan sekarang dia tidak tahu harus bagaimana.“Sepertinya dia benar-benar marah, bagaimana ini? Jika dia semarah ini, akan sulit untuk mendekatinya. Dan rencanaku pasti akan gagal,” gumamnya.Satu jam berlalu, dua jam berlalu, empat jam pun telah berlalu. Sekarang waktu sudah menunjukkan pukul 12 tengah malam. Tapi Zico belum juga kembali ke kamar. Nara masih setia menunggunya untuk kembali ke kamar. Karena dia masih berpikir bahwa Zico akan marah, kalau dirinya tidur lebih dulu. Ya, walaupun memang seperti itu sih kenyataannya.Ceklek, Nara langsung melihat ke arah pintu saat mendengar suara pintu terbuka. “Tuan,” ujarnya se

  • Married With the Devil   Bab 56. Apa yang Mereka Bicarakan?

    Nara masih sibuk dengan dunia halunya. Ya, dia saat ini masih membaca buku-buku novel yang dia temukan di perpustakaan Zico. Sebenarnya Nara masih tidak mengerti, kenapa di perpustakaan pribadi Zico terdapat buku-buku novel romantis yang memang bisa dibilang buku-buku ini sangat terkenal di kalangan para peminat buku novel romantis. Tapi, yang lebih anehnya lagi. Kenapa Zico tidak tahu keberadaan buku-buku ini di perpustakaannya. Buktinya dia kemarin mengejek salah satu buku novel yang hendak Nara baca.Tok tok. “Nona, ini sudah sore. Mungkin sebentar lagi Tuan akan pulang,” ujar Melly yang mengingatkan Nara, bahwa mungkin sebentar lagi Zico akan pulang.Nara yang mendengar ketukan pintu dan suara Melly pun langsung tersadar, dia melihat jam tangannya. Ternyata sudah pukul 6 sore, Melly benar. Sebentar lagi Zico mungkin akan pulang. Nara pun membereskan semua buku-buku yang tadi dia bawa. Dan menaruhnya kembali ke tempatnya semula.Setelah itu, Nara berjalan ke arah luar perpustaka

DMCA.com Protection Status