Married With MANTAN
…..
Hari ini adalah hari sidang yang akan di lakukan oleh Clark, dia tak menyangka jika Saga dengan begitu cepat mengetahuinnya bahwa dia juga ikut terlibat dalam penggelapan dana di perusahaan.
“Baiklah kita bisa memulai sidangnya, hadirin sekalian silahkan duduk.” Saga duduk dengan tenang, dia sudah menyewa pengecara terbaik untuk memenangkan kasus ini dan dia akan melihat wajah angkuh Clark di penjara. Sidang di mulai dengan baik-baik saja sampai ketika Clark di beri hukuman namun keluarganya langsung membuat kekacauan.
“Bagaimana bisa hukumannya begitu berat sedangkan mereka hanya di hukum selama 15 Tahun saja!”
Married With MANTAN…..Setelah berdebat dengan Saga kemarin, kini keduanya berangkat berlibur. Hadley sejak tadi hanya melihat tingkah tuan nya yang seperti anak-anak saat berdekatan dengan istrinya sedangkan Meysa? Jangan di Tanya lagi sejak tadi wajahnya memperlihatkan kejengkelan yang sangat kentar untuk Saga. Bagaimana tidak jengkel sejak keluar dari rumah pria itu menempel kepadanya sembari mengelus perut Meysa dan bergumam bahwa dia akan segera memiliki anak.“Saga aku benar-benar akan menendangmu dari mobil ini sekarang jika kamu tidak bisa duduk dengan tenang!” Ucap Meysa dengan jengkel wajah Saga memperlihatkan ketidak sukaannya ketika istrinya sendiri yang mengatakan bahwa dia akan menendangnya.Saga duduk dengan patuh sangat terlihat di wajah nya bahwa dia tidak suka dengan perkataan Meysa. Namun tetap dia tidak berani membantah sedangkan Hadley? Jangan di Tanya pria tampan itu menahan tawa sejak tadi namun tidakberani menge
Married With MANTAN …… “Ben tolong ambil barang-barang saya di bagasi.” Ucap Meysa setelah ia bertemu dengan Ben di dalam vila. “Baik nyonya.” Kemudian Ben keluar dari dalam vila, saat di depan pintu Ben berpas-pasan dengan Saga. Ben merasa tidak enak karena tatapan yang di layangkan oleh Saga kepadanya. “Aku sarankan jauhi istriku, atau saat kamu ada disini tolong jaga jarak. Apa Hadley sudah memberitahukan apa tugas mu disini?!” Tanya Saga dengan suara jengkel entah kenapa rasanya Saga begitu cemburu saat ada seorang pria yang berbicara kepada istrinya. Padahal Saga tidak sadar bahwa dia dulu juga pernah membuat Meysa cemburu dengan mendekati Irina kembali namun Meysa biasa saja. “Maaf tuan, saya akan mematuhi perintah anda. Hadley mengatakan jika saya harus menjaga anda dan nyonya karena ada orang yang mencurigakan mengikuti kalian sejak kalian dari Jakarta.” Saga menyerit dengan heran, siapa yang mengikuti mereka? Apa Hadley
Married With MANTAN......Mesya merasakan nafas suaminya di sekitar wajahnya yang membuat dia menutup mata, sialan apakah Saga ingin meminta jatah lagi. Meysa berusaha untuk menolak Saga namun tidak bisa karena Saga dengan sigap memegang kedua tangannya dan memberikan ciuman penuh cinta untuk istrinya. Pada akhirnya Meysa tidak bisa menolak dia berusahan menikmatinya dan pada akhirnya dia mencapai klimaks dengan Saga yang mencium keningnya."Tidurlah sebentar aku akan memesan makan malam untuk kita." Kemudian Saga bangun dari tempat tidur lalu berjalan kea rah koper miliknya dan mengambil setelan yang akan ia gunakan, tadinya dia ingin makan malam di luar namun melihat keadaan Meysa yang seperti itu dia lebih memilih makan malam di dalam vila saja.
"Aku yakin jika sekarang Sagara Alditama tengah merenungi nasibnya, istri cantiknya di culik dan dia tidak bisa berbulan madu." Ucap Dewa sembari melihat ke arah Meysa yang kini tengah berbaring di atas kasurnya. Irina yang ada di sebelahnya hanya bisa mendengus jijik, dia tidak menyangka jika Meysa hamil dia pikir Saga hanya membual tentang kehamilan istrinya namun beberapa waktu lalu Dewa berinisiatif memeriksa Meysa karna wanita itu terus muntah saat mereka bawa kesini. Sungguh penculik yang baik hati sampai-sampai memperhatikan kesehatan korbannya.Brak!Dobrakan pintu itu membuat Dewa dan juga Irina terkejut. Hampir saja Dewa menodongkan pistol nya ke arah pelaku yang mendobrak pintu tersebut."Sial kau membuat kami terkejut saja!" Maki Irina
Happy reading......Lutut Saga tiba-tiba melemas saat dokter mengatakan jika istri nya koma, kaki dan tangan Meysa patah, tidak hanya itu malaikat kecil yang selalu ia dambakan kini tidak bisa di selamatkan lagi.Saga menangis sejadinya, kenapa? Kenapa cobaan ini terlalu berat untuk di lalui dia tidak ingin ketika Meysa bangun dan tidak mendapati malaikat mereka wanitanya akan marah kepadanya sungguh Saga tidak berani berhadapan dengan Istrinya."Sekali lagi maafkan kami Tuan, kami tidak tahu kapan istri anda siuman. Berdoa kepada Tuhan semoga istri anda cepat pulih." Ujar dokter tersebut, Saga tidak menanggapi perkataan yang menyakitkan itu dia hanya diam mengepalkan tangannya seakan emosinya dia tahan.
Happy reading.......Satu Minggu setelah kejadian dimana Dewa dan Irina mendapatkan ganjaran mereka karena telah berani mengusik ketenangan keluarga Alditama.Semua orang masih menunggu kabar dari dokter tentang keadaan Meysa, namun Ayah Meysa dan juga Ayah Saga tidak bisa berlama-lama di sana karena pekerjaan mereka. Jadi mereka kembali ke Jakarta terlebih dahulu sedangkan Gita dan juga Tamara masih menemani Saga.Di sisi lain, Clark yang mendengar kematian adiknya merasa tidak berdaya dia pikir semuanya berjalan dengan lancar namun ternyata dia salah. Nyawa adiknya yang menjadi taruhannya........Selama satu minggu ini, Saga menjadi orang yang kehilangan arah hidup. Setelah kesepakatan dua keluarga akhirnya Meysa di bawa kembali ke jakarta. Namun waktu Saga untuk menjenguk Meysa cukup terbatas oleh Gita entah kenapa wanita paruh baya itu membuat jadwal untuk Saga."Hadley, Pimpin rapat hari ini saya akan pulang!" Setelah mengatakn hal itu dengan nada din
Happy Reading......"Pak Saga!" Panggilan itu membuat Saga berhenti sejenak, dia menatap perempuan yang memanggil namanya dengan suara nyaring. Sudah satu bulan wanita ini terus mengikutinya dengan alasan ingin melakukan wawancara namun Saga selalu menolak."Bisa minta waktu bapak sebentar?" Tanya nya"Hadley apa kau tidak becus bekerja hah? Kenapa wanita ini masih saja berkeliaran di perusahaan ku?!!""Ma--maaf Bos. Saya sudah berusaha tapi nona ini tidak ingin pergi sebelum berhasil mewawancarai anda." Mata Saga berkilat marah, dia ingin menendang perempuan ini namun untuk sekarang lebih baik dia di wawancarai dari pada harus kembali berurusan dengan wanita ini."Saya beri kamu waktu 15 menit untuk mewawancarai saya!" Setelah mengatakan nya Saga langsung pergi menuju ruangannya."YES! akhirnya bisa mewawancarai pria tampan itu. Jadi bagaimana? Usahaku tidak sia-siakan!" Ucap nya kepada Hadley sembari menurun naikkan alisnya seakan mengejek Hadley."Han
Happy Reading......"Kelihatannya disini mahal." Ucapan yang tiba-tiba itu membuat langkah Saga terhenti, dia menatap istrinya penuh tanda tanya. Apa Meysa lupa jika dia kaya? Bahkan bisa membeli restoran ini?"Kamu yakin kita makan di sini?" Tanya Meysa lagi, restoran mewah itu membuat nya hendak melangkah untuk bisa pergi dari sana.Semakin Meysa bertanya dan memperlihatkan wajah gelisah nya membuat Saga terdiam sejenak. Kata dokter Meysa hanya kehilangan ingatannya namun itu dalam frekuensi tidak mengambil banyak ingatan yang hilang. Apakah ingatan Meysa juga hilang tentang hal-hal seperti ini, lalu istrinya hanya mengingat jika dia sudah menikah itu saja?"Saga?!" Panggil Meysa sembari menggoncang lengan suaminya itu. Saga tersenyum kemudian membimbing istrinya masuk ke dalam restoran.Ting!Suara lonceng dari pintu masuk restoran membuat para pelanggan menatap ke arah pintu sejenak, mereka terkejut karena yang datang adalah orang yang beberapa bulan la
Happy Reading....... Waktu berlalu begitu cepat tidak terasa kini umur Keizaro Mads Alditama menginjak usia 18 tahun. Hari ini ulang tahun nya, keluarga besar merayakannya di hotel mewah milik keluarga Saga. Kei yang berusia 18 tahun begitu tampan, dari segi fisik dia seperti keturunan luar namun itu adalah gen dari Daddy nya yang juga saat muda cukup populer di kalangan remaja yang lain. "Loh Mom, kenapa sendiri Daddy mana?" Entahlah Kei begitu mencintai Daddy nya dia seolah-olah akan kehilangan nafas ketika tak melihat Daddy nya 1 hari saja. Ada pada saat dia berumur sepuluh tahun, saat itu Saga pergi untuk berbisnis di Spanyol dan meninggalkan Meysa dan Kei selama dua belas hari. Pas hari pertama baik-baik saja namun di hari ke lima Saga tidak ada tubuh Kei di serang rasa panas, dia selalu memanggil Daddy. Karena hal itu Saga tidak sampai dua belas hari di Spanyol. Dia langsung pulang saat hari ke enamnya. "Daddy lagi be
Happy reading.......7 Tahun Kemudian "Mom, kenapa Daddy belum pulang. Kei sudah lapar!" Ucap anak lelaki yang menyebut namanya Kei tersebut dengan suara yang lucu. Tidak terasa anak yang selalu Saga inginkan akhirnya hadir di keluarga kecilnya. Namanya adalah Keizaro Mads Alditama dia adalah hadiah yang tuhan kirim untuknya dan Meysa. Awalnya Saga ketakutan ketika melihat istrinya memilih melahirkan secara normal dia tidak tega namun kata Meysa setiap ibu pasti mengalaminya dan tugas suami adalah menyemangati istri dan menemaninya di masa sulit seperti ini."Sabar ya baby, Daddy pasti sedang dalam perjalanan. Bantu Mom ya ambil puding di lemari pendingin." Ucap Meysa kepada anak semata wayangnya tersebut. Sekarang kegiatan Meysa hanya di rumah saja, Saga tidak mengijinkkannya untuk bekerja."Baik Mommy." Langkah kecilnya membawa pria tampan itu menuju lemari pendingin, dia mencari apa yang Meysa katakan tadi.Lalu da
Happy Reading.......Sore hari saat menerima laporan yang di kirim oleh Hadley, tiba-tiba suasana hati Saga memburuk ketika tahu ibu mertuanya pergi menemui siapa, pantas saja Gita selalu menyebut nama pria itu ternyata dia dalang di balik kebencian Gita terhadapnya."Dasar keparat!" Maki Saga penuh benci, kemudian dia menghubungi Hadley kembali."Cabut semua kontrak yang di tanda tangani oleh istri saya, bayar berapapun dendanya kepada perusahaan arsitek sialan itu!""Arsitek? Siapa banyak arsitek yang bekerja sama bersama dengan nona Meysa saya tidak bisa begitu saja mencabutnya tuan!" Tekan Hadley, ingin rasanya Hadley melempar semua dokumen ini untuk Saga agar dia bisa meliahanya."DAVID!" Teriak Saga, membuat Hadley terkejut dan hampir menjatuhkan ponselnya."I—Ia tuan, saya tahu akan saya periksa dan melaksanakan perintah anda!" Ucap Hadley dengan suara bergetar. Kemudian sambungan telepon langsung Saga matikan, d
Happy Reading......Pagi di rumah sakit, aktivitas Saga cukup banyak karena dia harus membersihkan tubuh istrinya dan hari ini dia tidak pergi ke kantor memilih untuk menemani istrinya. "Makan dulu sayang, kamu bahkan terus menolak sejak tadi." Bujuk Saga sembari tangannya memegang mangkuk yang berisi bubur untuk makanan istrinya."Tidak mau...aku tidak suka rasanya tidak ada." Ucap Meysa dengan nada manja yang membuat Saga lagi-lagi terkejut karena tingkah istrinya."Bagaimana jika kamu yang masak? Aku mau makan sop ayam." Mendengar permintaan istrinya membuat Saga terdiam. Jelas-jelas dia tidak bias memasak, selama ini yang memasak hany pembantu atau tidak dia tinggal beli saja tanpa perlu repot-repot untum membuat makanan yang ia ingin kan."Sayang...aku tidak bisa memasak." Kata Saga dengan jujur dan menundukkan kepalanya. Meysa tertawa melihat tingkah pria itu, entah sejak kapan dia mulai terbiasa dengan kehadiran Saga di
Happy Reading.......Seorang dokter keluar dari dalam ruang UGD setelah beberapa saat, Saga dan juga keluarga langsung menghampiri dokter tersebut."Bagaimana dokter? Apa yang terjadi kepada istri saya?!!" Tanya Saga dengan tidak sabar, dokter tersebut menghela nafas panjang sebelum dia menjawab pertanyaan Saga."Sebelumnya sudah saya peringatkan agar jangan membebani pikiran nona Meysa, beberapa saat lalu nyawanya hampir tidak selamat karena benturan yang terjadi di kepalanya dahulu masih belum sembuh sehingga hal itu membuatnya pingsan.""Turuti apa yang nona Meysa inginkan dan selalu awasi pergerakannya, jangan mengingatkannya tentang masa lalu karena itu sama saja membahayakan nyawa nona." Penjelasan dokter membuat Saga terdiam, dia mengingat apa saja yang dia dan Meysa bicarakan setelah selesai berjalan-jalan tadi.Apakah Meysa benar-benar ingin memiliki anak? Bahkan dia sampai kepikiran sehingga membahayakan dirinya. Saga memuku
Happy Reading......"Kelihatannya disini mahal." Ucapan yang tiba-tiba itu membuat langkah Saga terhenti, dia menatap istrinya penuh tanda tanya. Apa Meysa lupa jika dia kaya? Bahkan bisa membeli restoran ini?"Kamu yakin kita makan di sini?" Tanya Meysa lagi, restoran mewah itu membuat nya hendak melangkah untuk bisa pergi dari sana.Semakin Meysa bertanya dan memperlihatkan wajah gelisah nya membuat Saga terdiam sejenak. Kata dokter Meysa hanya kehilangan ingatannya namun itu dalam frekuensi tidak mengambil banyak ingatan yang hilang. Apakah ingatan Meysa juga hilang tentang hal-hal seperti ini, lalu istrinya hanya mengingat jika dia sudah menikah itu saja?"Saga?!" Panggil Meysa sembari menggoncang lengan suaminya itu. Saga tersenyum kemudian membimbing istrinya masuk ke dalam restoran.Ting!Suara lonceng dari pintu masuk restoran membuat para pelanggan menatap ke arah pintu sejenak, mereka terkejut karena yang datang adalah orang yang beberapa bulan la
Happy Reading......"Pak Saga!" Panggilan itu membuat Saga berhenti sejenak, dia menatap perempuan yang memanggil namanya dengan suara nyaring. Sudah satu bulan wanita ini terus mengikutinya dengan alasan ingin melakukan wawancara namun Saga selalu menolak."Bisa minta waktu bapak sebentar?" Tanya nya"Hadley apa kau tidak becus bekerja hah? Kenapa wanita ini masih saja berkeliaran di perusahaan ku?!!""Ma--maaf Bos. Saya sudah berusaha tapi nona ini tidak ingin pergi sebelum berhasil mewawancarai anda." Mata Saga berkilat marah, dia ingin menendang perempuan ini namun untuk sekarang lebih baik dia di wawancarai dari pada harus kembali berurusan dengan wanita ini."Saya beri kamu waktu 15 menit untuk mewawancarai saya!" Setelah mengatakan nya Saga langsung pergi menuju ruangannya."YES! akhirnya bisa mewawancarai pria tampan itu. Jadi bagaimana? Usahaku tidak sia-siakan!" Ucap nya kepada Hadley sembari menurun naikkan alisnya seakan mengejek Hadley."Han
Happy reading.......Satu Minggu setelah kejadian dimana Dewa dan Irina mendapatkan ganjaran mereka karena telah berani mengusik ketenangan keluarga Alditama.Semua orang masih menunggu kabar dari dokter tentang keadaan Meysa, namun Ayah Meysa dan juga Ayah Saga tidak bisa berlama-lama di sana karena pekerjaan mereka. Jadi mereka kembali ke Jakarta terlebih dahulu sedangkan Gita dan juga Tamara masih menemani Saga.Di sisi lain, Clark yang mendengar kematian adiknya merasa tidak berdaya dia pikir semuanya berjalan dengan lancar namun ternyata dia salah. Nyawa adiknya yang menjadi taruhannya........Selama satu minggu ini, Saga menjadi orang yang kehilangan arah hidup. Setelah kesepakatan dua keluarga akhirnya Meysa di bawa kembali ke jakarta. Namun waktu Saga untuk menjenguk Meysa cukup terbatas oleh Gita entah kenapa wanita paruh baya itu membuat jadwal untuk Saga."Hadley, Pimpin rapat hari ini saya akan pulang!" Setelah mengatakn hal itu dengan nada din
Happy reading......Lutut Saga tiba-tiba melemas saat dokter mengatakan jika istri nya koma, kaki dan tangan Meysa patah, tidak hanya itu malaikat kecil yang selalu ia dambakan kini tidak bisa di selamatkan lagi.Saga menangis sejadinya, kenapa? Kenapa cobaan ini terlalu berat untuk di lalui dia tidak ingin ketika Meysa bangun dan tidak mendapati malaikat mereka wanitanya akan marah kepadanya sungguh Saga tidak berani berhadapan dengan Istrinya."Sekali lagi maafkan kami Tuan, kami tidak tahu kapan istri anda siuman. Berdoa kepada Tuhan semoga istri anda cepat pulih." Ujar dokter tersebut, Saga tidak menanggapi perkataan yang menyakitkan itu dia hanya diam mengepalkan tangannya seakan emosinya dia tahan.