Hari-hari berikutnya Samuel semakin memperhatikan istrinya. Dia bangun lebih pagi daripada biasanya. Tujuannya agar dapat melakukan semua pekerjaan rumah tangga sebelum berangkat ke kantor. Pun sarapan dia juga yang menyiapkannya. Aileen tinggal mencuci piring kotornya sendiri setelah makan.“Aku jadi merepotkanmu, Sam,” ujar istrinya itu merasa tidak enak.Belum pernah seumur hidupnya dia dilayani sedemikian rupa oleh seorang laki-laki. Apalagi orang itu adalah anak seorang pengusaha sukses di kota ini!Samuel tersenyum tulus. “Sudahlah. Nggak usah sungkan begitu, Leen. Semua ini kulakukan kan juga demi calon anakku. Bukankah kita ingin dia lahir sehat walafiat tanpa cela? Kalau ibunya kecapekan gara-gara melakukan semua tugas rumah tangga, kan bisa berpengaruh terhadap kesehatan janin?”Aileen mendesah. Dia sebenarnya tengah mempertimbangkan sesuatu. Namun merasa sungkan untuk mengatakannya pada Samuel.Tapi kalau begini terus, kasihan juga Sam bangun pagi-pagi setiap hari demi memb
Sepanjang siang itu Samuel merasa tidak tenang. Beberapa kali diteleponnya Aileen untuk menanyakan keadaannya. Apakah perutnya mulas lagi? Masihkah kandungannya mengalami flek?Istrinya itu menjawab iya. Terjadi flek dua kali lagi. Tapi hanya sedikit. Itupun tidak membuat perutnya terasa mulas.Samuel semakin merasa kuatir. Dia meminta Aileen untuk bedrest saja. Tidak usah menerjemahkan novel online dulu. Istrinya itu menurut. Dia berkata bahwa sudah mendaftarkan diri ke dokter spesialis kandungan yang tempo hari memeriksanya. Samuel agak lega. Dia berkata akan pulang lebih cepat dari kantor supaya tidak kena macet. Pria itu ingin segera membawa sang istri periksa ke dokter.Rupanya firasat Samuel benar. Petang harinya ketika mereka sudah berada di ruang praktik dokter spesialis kandungan, Aileen diperiksa dengan seksama. Ekspresi wajah pria setengah baya tersebut tampak prihatin. Dengan hati-hati diberitahukannya bahwa janin dalam kandungan pasiennya ternyata adalah blighted ovum.“
Selama beberapa detik kedua bibir pasangan suami-istri tersebut saling bertautan. Aileen bahkan sampai mengalungkan tangannya pada leher Samuel. Namun tiba-tiba dia tersentak. Samuel menghentikan ciumannya. Dilepaskannya wajah istrinya. Pria itu bahkan bergerak menjauh.“So…sori, Leen. Aku nggak sengaja. Sori…sori banget,” cetus Samuel terbata-bata.Dengan terburu-buru pria itu bangkit berdiri lalu berjalan cepat menuju tangga. Dinaikinya anak tangga dengan cepat. Aileen terpana melihatnya. Dia merasa seperti sedang bermimpi. Disentuhnya bibirnya. Seolah-olah ingin meyakinkan dirinya sendiri bahwa dia dan Samuel tadi memang berciuman!“Ya Tuhan,” ucap perempuan itu lirih. “Sam tadi mencium bibirku. Dan aku…aku membalasnya. Ternyata aku sangat menikmatinya….”Aileen memejamkan mata. Mencoba mengingat kembali kejadian yang tak terduga tadi. Tak lama kemudian matanya terbuka. Raut wajahnya memerah bagaikan kepiting rebus.Ya ampun! seru perempuan itu dalam hati. Aku menyukai Sam!***Sep
Samuel yang menyadari perubahan ekspresi istrinya itu langsung berkomentar, “Memangnya kenapa kalau aku menceritakannya terus terang sama Papa, Leen? Beliau kan orang tuaku. Wajib tahu apa yang terjadi pada calon cucunya. Papa dan Mama senang sekali lho, waktu tahu kamu sedang mengandung. Aku kan sudah kasih tahu Mama lewat telepon.”“Aku tahu, Sam. Tapi…,” kata Aileen masih cemas. “Aku takut mamamu nanti keburu heboh duluan. Padahal…padahal kan belum tentu janin dalam kandunganku beneran kosong. Apa bisa kamu cerita sama Papa saja tapi nggak usah beritahu Mama dulu? Tunggu sampai kita sudah selesai menemui dua dokter lainnya dan mendapatkan kepastian tentang kondisi janin ini.”Samuel menatap geli pada istrinya itu. Kelihatan sekali Aileen takut kalau ibu mertuanya tahu tentang kemungkinan bahwa janin yang dikandungnya mengalami masalah.Barangkali dia takut disalahkan oleh Mama, batin pria itu menduga-duga. Biasanya ibu mertua kan memang kurang cocok dengan menantu perempuan. Kalau
Akhirnya Aileen menjalani operasi penguretan kandungannya. Samuel dengan setia menemaninya di dalam ruang operasi selama masih menunggu kedatangan dokter. Begitu orang yang dinanti-nantikan itu tiba, suami siaga tersebut dengan berat hati meninggalkan istri tercintanya dan duduk menunggu di luar.Dalam hati Samuel berdoa agar tindakan kuretase itu berjalan dengan lancar. Dirinya berserah pada kehendak Tuhan Yang Maha Kuasa. Dia percaya Aileen akan segera pulih dan bisa menjalani hidup dengan baik kembali.Orang tuanya dimintanya untuk tidak datang ke rumah sakit. “Menurut dokter, tindakan kuretase ini risikonya kecil sekali. Aileen bisa langsung pulang ke rumah dua jam setelah tindakan selesai,” kilahnya pada Tina yang bersikeras menemani anak dan menantunya di rumah sakit.Aileen pun mengatakan hal yang sama pada Ernie. Ibunya itu bisa mengerti. Namun dia meminta agar sepulang dari rumah sakit, Aileen tinggal di rumahnya untuk sementara waktu.“Kamu harus banyak beristirahat dan meng
Sementara itu pandangan Harris menerawang ke langit-langit ruangan. Kepedihan tergambar jelas pada raut wajahnya.Pria itu lalu berkata, “Perjodohan kalian memang terjadi karena ayahmu membantu Papa melunasi hutang di bank. Disamping itu Papa juga bisa melihat bahwa kamu adalah laki-laki yang baik, Sam. Jadi Papa tidak kuatir mempercayakan anak Papa satu-satunya padamu. Tapi kemudian musibah yang dialami Aileen ini membuat pikiran Papa terbuka. Jangan-jangan…ini merupakan pertanda bahwa Tuhan tidak merestui pernikahan kalian. Dan dalam hal ini Papalah orang yang patuh disalahkan….”Samuel segera menyela kalimat ayah mertuanya itu, “Sudahlah, Pa. Tak perlu menyalahkan diri sendiri. Sam tidak menyesal menikah dengan Aileen, kok. Sungguh….”Harris menatap menantunya itu serius. “Benarkah apa yang kamu katakan barusan, Sam?” tanya laki-laki itu kemudian. “Kamu bahagia menikah dengan anak Papa?”Samuel mengangguk mantap. Sorot mata ayah mertuanya masih tampak tidak percaya. Akhirnya suami
Ernie menatap anaknya lekat-lekat. Hatinya masih diliputi keragu-raguan. Kuatir putrinya itu hanya bermaksud menyenangkan hatinya.“Kenapa Mama menatap Aileen seperti itu?” tanya sang putri penasaran. “Apakah Mama nggak percaya sama kata-kata Aileen?”Sang ibu mengangkat bahunya tanda tidak tahu. Aileen jadi gemas melihatnya. “Lalu gimana caranya agar Mama percaya bahwa aku sungguh-sungguh mencintai Sam?”Ernie mendesah. Lalu dia berkata, “Mama sama Papa sudah berunding. Kami berdua sepakat jika kamu sudah tidak tahan menjadi istri Sam, sebaiknya perkawinan kalian tidak usah diteruskan lagi. Biarlah rumah Papa dan Mama dijual saja untuk melunasi hutang pada ayah Sam. Saham bengkel juga akan dijual sebagian pada beliau. Uangnya akan dipakai sebagai uang muka untuk membeli rumah kecil buat tempat tinggal kita bertiga selanjutnya. Sisanya akan dilunasi secara KPR….”Dor! Kata-kata ibunya itu bagaikan peluru yang mengenai jantung Aileen. Ya Tuhan, keluh perempuan itu dalam hati. Kok bisa
Hmm, kelihatannya enak, batinnya melihat penampakan isi dalam panci tersebut. Tim burung dara dengan kuah yang berwarna kecoklatan. Di dalamnya terdapat jahe dan bahan-bahan herbal lainnya yang belum pernah dikonsumsi oleh Aileen. Ah, yang penting mamanya Sam ini sudah beritikad baik memasakkan makanan sehat buatku, batin perempuan itu positive thinking.Diambilnya mangkuk kosong dan sendok sup besar dari dalam lemari yang berisi perlengkapan makan. Dipindahkannya sebagian isi tim burung dara itu ke dalam mangkuk tersebut. Dipersilakannya Tina untuk duduk menemaninya di meja makan. Setelah itu dia mulai mencicipi masakan sehat buatan ibu mertuanya tersebut.“Enak sekali, Ma,” puji perempuan itu tulus.Hati Tina menjadi berbunga-bunga. Gembira sekali rasanya jerih payahnya dihargai sedemikian rupa. Dengan perasaan sukacita dia berkata, “Syukurlah kamu menyukainya, Aileen. Mama kuatir kalau kamu nggak suka, nanti siapa yang akan menghabiskannya?”“Aileen suka kok, Ma,” jawab sang menan
Samuel menganggukkan kepalanya. Dia lalu mengeluarkan sejumlah uang dari dalam dompetnya. Diberikannya pada James sebagai biaya untuk pengobatan luka-lukanya. James menerimanya sembari mengucapkan terima kasih. Kedua laki-laki itu sudah tak lagi menyimpan beban. Permasalahan di antara mereka kini sudah selesai.Samuel menutup pintu taksi. Dikatakannya pada sopir agar segera mengantar James dan Sheila ke rumah sakit terdekat. Tak lama kemudian mobil taksi itu meluncur meninggalkan rumah tersebut. Samuel merangkul istrinya mesra. Diajaknya wanita itu masuk ke dalam rumah.Begitu pintu ditutup, pasangan suami-istri itu saling berpelukan erat. “Sori ya, Sam,” ujar Aileen meminta maaf. “Aku memberimu kejutan yang tak menyenangkan seperti ini. Ini sebenarnya adalah ide dari psikiater yang kudatangi….”“Apa?!” seru suaminya kaget. “Kamu menemui psikiater?”Aileen mengangguk mengiyakan. Dia lalu menjelaskan, “Aku menemui jalan buntu, Sam. Nggak tahu lagi gimana caranya memulihkan kejantananmu
Suatu sore Samuel pulang dari kantor dalam keadaan lelah sekali. Hari ini perundingan dengan pihak supplier bahan baku pabrik peralatan dapur miliknya berjalan alot dan belum mencapai kata sepakat. Persaingan penjualan di pasar semakin ketat. Pembeli semakin jeli dalam memilih produk. Harga dan kualitas menjadi poin utama dalam membeli produk peralatan dapur. Oleh karena itulah selama beberapa tahun ini perusahaan milik Ruben tak menaikkan harga jual produk dengan tujuan agar tidak ditinggalkan konsumen. Meskipun margin yang dihasilkan tipis sekali, tapi mereka tetap berusaha menghasilkan produk dengan kualitas terbaik namun dengan harga terjangkau. Sayangnya tadi pihak supplier berkata bahwa ketersediaan bahan baku semakin menipis dan biaya transportasi untuk memperolehnya semakin mahal. Oleh karena itu mereka terpaksa harus menaikkan harga jual bahan baku kepada pabrik milik Ruben. Karena tak tercapai kesepakatan, maka perundingan dengan pihak supplier tersebut harus dilanjutk
Setelah mengatakan hal itu, mantan kekasih James tersebut menghela napas panjang. Terbayang kembali dalam benaknya ketika pertama kali memergoki pemuda itu berjalan dengan mesra sambil merangkul Yashinta. Selang beberapa waktu kemudian eh, dia bertemu kembali dengan pasangan itu tapi dalam keadaan digiring pihak yang berwajib akibat dugaan kepemilikan narkoba!Benar-benar ironis. Apakah ini hukuman yang harus dijalani James akibat menelantarkannya dalam keadaan hamil?Ah, tapi dia kan nggak tahu aku hamil, cetus Aileen dalam hati berusaha pikiran buruk dalam benaknya. Sudahlah. James adalah masa lalu bagiku. Tak berarti apa-apa lagi, batin wanita itu memutuskan. Fokusku sekarang adalah mencari kesembuhan buat suamiku.Akhirnya Aileen tak lagi membahas tentang pemuda itu dengan psikiater. Dia kembali mengeluarkan uneg-unegnya tentang Samuel.“Meskipun kondisi suami saya itu sudah berlangsung lama, tapi saya punya keyakinan masih ada harapan untuk membuatnya menjadi laki-laki seutuhnya
Ah, sudahlah, pikir Aileen tak peduli. Cuek aja kalau aku nanti melewati restoran James. Nggak usah noleh kanan-kiri. Jalan santai aja. Pandangan lurus ke depan. Kayak pake kacamata kuda!Demikianlah perempuan itu menguatkan batinnya untuk melewati tempat kerja pemuda yang pernah mengisi relung hatinya yang terdalam. "Let's go!" tegasnya pada dirinya sendiri.Sesampainya di ujung eskalator, dia lalu melangkah dengan mantap dan penuh rasa percaya diri. Dilewatinya koridor mal yang kanan-kirinya terdapat restoran-restoran yang menjual berbagai menu masakan kelas menengah keatas. Pengunjung tidak terlalu ramai karena waktu itu sudah lewat jam makan siang.Tiba-tiba pandangan Aileen terarah pada sebuah restoran di sebelah kiri depan yang dikerumuni beberapa orang laki-laki berbadan tegap. Pakaian yang dikenakan orang-orang itu biasa saja. Tapi sikap mereka yang sangat serius begitu menarik perhatian.Seketika itu juga perasaan Aileen menjadi tidak enak. Dia menyadari bahwa restoran terseb
Begitu keluar dari ruang ibadah, Aileen berjalan menuju ke kantin. Dia merasa haus dan ingin membeli minuman. Ketika melewati papan pengumuman gereja, perempuan itu berhenti sejenak untuk mengetahui informasi terkini yang berkaitan dengan tempat ibadahnya tersebut. Tiba-tiba pandangannya terarah pada sebuah poster berwarna biru terang yang berjudul Tips-tips Jitu Menjaga Keharmonisan Pasutri. Judul tersebut membuat Aileen semakin tertarik untuk membaca lebih lanjut. Ternyata poster itu merupakan promosi tentang seminar rumah tangga yang akan diadakan di aula gereja pada hari Minggu depan. Narasumbernya adalah seorang psikiater yang berpengalaman dalam menangani persoalan-persoalan yang kerap dihadapi pasangan suami-istri.Aileen menatap foto wajah psikiater tersebut dengan rasa ingin tahu. Seorang perempuan berusia sekitar lima puluh tahunan dengan rambut pendek sebahu, wajah tirus, dan sorot mata bijaksana. Senyuman yang tersungging dari bibirnya tampak pas. Tidak terlalu lebar nam
Percobaan ketiga itu lagi-lagi berujung pada hal yang sama seperti percobaan-percobaan sebelumnya. Kejantanan Samuel sama sekali tidak bangkit. Pria itu pun lagi-lagi menstimulasi bagian-bagian intim tubuh Aileen agar istrinya itu mencapai puncak kenikmatan.Hebatnya Aileen tak putus asa. Beberapa hari kemudian wanita itu membuatkan suaminya ramuan jamu yang menurut testimoni para pria di internet mampu membangkitkan kejantanan mereka hingga membuat pasangan klepek-klepek."Apa ini, Sayang?" tanya sang suami saat disodori satu gelas besar minuman berwarna tidak jelas. Bagaikan kombinasi antara coklat muda dengan hijau tua. Samuel menatap cairan tersebut dengan perasaan jijik."Jamu ajaib buatmu, Sayang," jawab Aileen sembari menatap lembut suami tercintanya itu.Tatapan khas istrinya itu selalu membuat hati Samuel tersentuh. Haizzz..., keluhnya dalam hati. Penampakan ramuan itu saja sudah membuatku merinding. Gimana harus meminumnya? Bisa-bisa aku mual dan muntah-muntah!"Aku sudah m
Dua hari kemudian Samuel memberitahu istrinya bahwa dia ditugaskan sang ayah untuk mengunjungi klien-klien besar dan loyal mereka di Bali selama tiga hari."Ini merupakan kunjungan rutin setiap tahun, Sayang," kata pria itu menjelaskan. "Biasanya Papa sendiri yang pergi. Tujuannya untuk memantau kinerja manajer marketing sekaligus menjalin hubungan baik dengan hotel-hotel, restoran-restoran, dan kafe-kafe yang biasa membeli produk-produk peralatan dapur pabrik kita. Persaingan di bisnis ini semakin ketat sekarang. Jadi menjalin tali silaturahmi yang intens dengan klien-klien berpotensi mempertahankan loyalitas mereka untuk tetap memakai produk-produk buatan kita."Aileen manggut-manggut tanda mengerti. Apalagi kalau yang datang berkunjung adalah anak si bos yang merupakan pewaris tunggal perusahaan? Klien-klien itu pasti lebih merasa dihargai daripada sekadar dikunjungi oleh manajer marketing biasa! pikir wanita itu jeli."Kamu pergi saja, Sayang. Aku nggak apa-apa kok, tinggal sendir
Hari-hari selanjutnya Aileen semakin bersikap mesra terhadap Samuel. Dalam hati wanita itu sama sekali tak ada perasaan merendahkan suaminya yang belum mampu menunjukkan keperkasaannya sebagai seorang laki-laki itu.Perempuan itu cukup bahagia menikmati stimulasi-stimulasi dari sang suami dalam bentuk lain. Dia senang pria itu berusaha membuatnya mencapai puncak kepuasan dengan berbagai cara meskipun tanpa melibatkan pedang pusakanya.Akan tetapi tak pelak perasaan rendah diri Samuel masih tergambar jelas di raut wajahnya setiap kali berhubungan intim dengan sang istri. Hal itu justru membuat Aileen semakin terpacu untuk mencoba cara lain demi memulihkan kemampuan 'adik kecil' pria yang dicintainya itu.Pada suatu malam Samuel dikejutkan lagi oleh Aileen. Istrinya itu mengajaknya menonton film porno!"What?! Kamu dapet dari mana?" seru pria itu terperanjat.Matanya terbelalak lebar. Tak disangkanya sang istri yang kelihatannya alim itu bisa mengakses tontonan semacam itu.Aileen menye
Setengah jam kemudian Samuel memasuki kamar tidur utama di lantai dua. Kamar yang dulu ditempatinya sendirian, namun akhirnya dihuninya berdua dengan Aileen semenjak pulang kembali dari rumah orang tua istrinya itu. Ketika Samuel membuka pintu kamar, penerangan di dalamnya tampak remang-remang. Hanya beberapa lampu downlight yang dinyalakan.Harum bunga lavender menggugah indra penciumannya. Suami Aileen itu sangat menyukainya. Wanginya lembut namun seksi. Selanjutnya tatapan pria itu mengarah pada ranjang yang sudah ditata dengan rapi. Kelopak-kelopak bunga mawar merah dirangkai dengan indah membentuk hati besar di tengah-tengah peraduan. Samuel tersenyum penuh sukacita. Senang sekali rasanya melihat sang istri berupaya maksimal di malam pertama mereka akan melakukan hubungan intim. Dia menoleh kesana-kemari. Memanggil-manggil nama Aileen dengan nada suara yang teramat mesra.Tiba-tiba muncullah sosok orang yang dicari-carinya. Aileen keluar dari dalam kamar mandi dengan berlenggak-