Bagaimana bisa keempat gadis cantik itu memperlakukan seorang satpam dengan begitu baik dan mengabaikan beberapa pria tampan seperti mereka?"Gadis cantik, dia adalah satpam di universitas kami. Gajinya juga hanya lima juta. Jangan peduli pada orang murahan itu, ikuti kami pergi dan kami akan membawa kalian pergi makan di Restoran, bagaimana menurut kalian?" Kata Yoga sambil menatap keempat gadis."Tutup mulutmu yang busuk itu!"Teriak keempat gadis secara bersamaan, apakah beberapa pria yang memarahi Tuan mereka tidak ingin hidup lagi? Jika di sini bukan Universitas Santara, mereka sudah terbaring di tanah saat ini."Oh iya, Rani, aku bertanya pada kalian, beberapa pria itu baru saja bilang bahwa gadis sekarang menyukai brondong kecil seperti mereka, apakah kalian menyukai pria yang seperti itu?" Kevin menunjuk Yoga dan beberapa pria lainnya. Dia sudah tidak tahan untuk tertawa. Dia sangat memahami karakter Rani Bunga Meri Dara dan pastinya tidak mungkin menyukai pria yang seperti
Jam 7 malam, Kevin melihat Rani dan Bunga menemani Elmira keluar dari perumahan keluarga. Keempat gadis itu telah diatur ke kelas Elmira. Kevin takut penampilan mereka berlima akan terlalu menarik perhatian, sehingga dia membagi ke empat gadis itu menjadi dua shift dan bergiliran untuk menjaga Elmira.Berdasarkan pengamatan Kevin terhadap orang-orang di Universitas Santara dalam beberapa hari ini, tidak peduli apa pun yang terjadi, keempat gadis itu masih sanggup untuk menghadapinya. Kevin sudah mengajukan cuti kepada David di sore hari ini. Dia kembali ke asramanya sendiri, lalu menggantikan pakaian yang biasa dan berjalan keluar dari gerbang Universitas Santara.Jarak 100 meter dari gerbang kampus, ada sebuah mobil yang sedang menunggunya. Mobil itu dikirim oleh keluarga Zano untuk menjemputnya. Setelah duduk di dalam mobil dan melewati perjalanan selama lebih dari 20 menit, mobil itu sudah tiba di rumah keluarga Zano. Sopir secara khusus berputar dan membiarkan Kevin turun dari mob
"Tuan, Tuan muda Damar ingin bertemu dengan Anda." Pelayan itu mengetuk pintu kamar Zano dua kali dan berbicara demikian."Bawalah dia masuk!"Terdengar suara Anjas di dalam kamar."Baik."Jawab pelayan itu. Dia mendorong pintu dan membuat isyarat silahkan kepada Damar."Silahkan."Damar mengatur nafasnya sendiri dan perlahan berjalan masuk ke dalam.Damar, itu adalah dia!Setelah Kevin yang berada di ruang kerja mendengar pelayan itu menyebutkan nama Damar, dia merasa sedikit terkejut, mungkinkahkeluarga Darius yang mencari masalah terhadap keluarga Zano kali ini?Damar telah berjalan masuk ke dalam. Zano duduk di samping meja makan tanpa melihatnya, bahkan dia memegang sumpit untuk makan. Zano telah menjadi penguasa dunia bawah tanah selama puluhan tahun, bahkan Darius, ayahnya Damar pun kalah generasi di depannya. Zano tidak perlu memberi muka kepada Damar yang sebagai juniornya. Ketika melihat sikap Zano yang arogan, hati Damar terasa sedikit marah."Halo, Tuan Zano, Tuan muda A
Sebagai pemimpin yang pernah mengalami badai dan gelombang besar, Zano pasti tidak akan memilih metode ini."Kedua, melalui pertarungan untuk menentukan siapa yang menang dan kalah! Masing-masing dari keluarga tuan Zano dan keluargaku mengirimkan satu orang. Pihak yang menang adalah penguasa dari dunia bawah tanah.” Kata Damar.Yang disebut dengan pertarungan adalah bahwa masing-masing dari kedua belah pihak mengirim prajurit untuk menentukan hidup atau matinya. Jika salah satu pihak terbunuh atau kalah, maka itu akan ditentukan sebagai kalah. Kemenangan dari prajurit mewakili kemenangan dari majikannya. Metode ini adalah metode yang paling umum dan digunakan untuk pembagian tanah skala besar di dunia bawah tanah.Karena Zano telah berpikir bahwa keluarga Darius pasti akan menggunakan metode ini, sehingga dia baru bisa meminta bantuan dari Kevin."Apakah kalian masih punya metode yang ketiga?" Tanya Zano. Dia merasa sedikit penasaran dengan metode ketiga dari keluarga Darois."Tentu
"Jika kamu sudah kalah di atas ring, itu sudah berarti mati, tentu saja kamu juga bisa mengaku kalah. Jika kamu juga tidak bisa mengalahkan lawan, aku bisa menjamin hidupmu."Kedengarannya seperti pertarungan yang sangat berbahaya."Tuan Zano, aku menyetujui untuk membantumu." Setelah berpikir secara singkat, Kevin telah mengatakan pilihannya."Mengapa? Jika kamu tidak ingin menyetujuinya, aku tidak akan memaksamu!" Kata Zano. Sebenarnya, dia berharap Kevin setuju, tetapi juga tidak berharap Kevin setuju di dalam hatinya."Ini karena Elmira dan aku tahu bahwa jika ada sesuatu hal yang terjadi pada keluarganya, Elmira pasti tidak bisa menerimanya. Aku telah berjanji padanya bahwa aku tidak akan pernah membuatnya sedih atau menangis lagi, sehingga aku harus melindungi keluarganya. Lagi pula, aku telah menganggap diriku sendiri sebagai orang dari keluarga Zano." Kevin telah mengatakan apa yang dia pikirkan di dalam hatinya. Setelah mendengar kata-kata Kevin dari lubuk hatinya, Zano me
"Yaman adalah murid pertama dari Lihas, penjaga pertama di dalam gengku. Meskipun aku sudah lama tidak berada disana, tetapi aku mendapatkan kabar dari orang lain tentang situasi dunia seni bela diri, bahwa jika Yaman pergi kesana, selain beberapa rekanku yang segenerasi, keberadaannya adalah yang takterkalahkan. Apakah kamu sudah bisa yakin jika aku berkata demikian?" Tanya Deri."Sudah, sudah, ini karena aku yang terlalu khawatir, maafkan aku, Ketua Deri!" Darius segera meminta maaf kepada Deri."Tuan Darius tidak perlu menyalahkan diri sendiri. Aku bisa memahami perasaanmu, tetapi aku masih harus mengingatkan Tuan Darius, bahwa kali ini setelah Geng Pemuda membantu Tuan Darius mendapatkan hak kendali dunia bawah tanah, kamu harus membantu Geng Pemuda untuk kembali kesana." Kata Deri.Deri tidak memiliki hubungan teman lama dengan Darius dan tentu saja ada alasan untuk membantunya, yaitu mereka membutuhkan Darius untuk membantu mereka dan memanfaatkan kotanya sebagai batu loncat
Lebih dari 20 tahun yang lalu, ketika Lihas menjalankan tugas, dia telah memungut seorang anak yatim piatu di samping jalan raya Provinsi."Provinsi..."Setelah mendengar kata Provinsi, Yaman sedikit terkejut. Perasaannya terhadap itu sangat rumit. Di satu sisi, di sana adalah tanah airnya, tetapi dia telah dibesarkan di Amerika sejak dia punya ingatan. Orang kulit hitam dan putih di sini memanggilnya "bocah asia" dan asia adalah label yang tidak pernah dia singkirkan dari tubuhnya selamanya.Di satu sisi lainnya, dia memiliki rasa benci terhadap tanah kelahirannya, karena dia telah ditinggalkan oleh kedua orang tuanya. Jika bukan karena Lihas yang menyelamatkannya, dia sudah menjadi tumpukan tulang sekarang. Sekarang dia akan pergi ke Kota itu untuk menjalani tugas, perasaannya campur aduk."Yaman, apakah kamu ada masalah?" Tanya Lihas."Tidak ada!" Yaman menggelengkan kepalanya dan berbicara."Guru, tenang saja, aku pasti akan menyelesaikan tugas yang diberikan oleh pemimpin!""Ba
Dia hanya akan menunjukkan kerendahan hatinya saat menghadapi Lihas dan KetuaDeri, sedangkan untuk orang lain, dia sama sekali cuek. Meskipun Darius merasa tidak senang terhadap sikap Yaman, tetapi wajahnya masih tetap tersenyum, karena Yaman datang untuk membantunya mengalahkan keluarga Zano dan pastinya dia tidak bisa menyinggung perasaannya.Kedua ayah dan anak dari keluarga itu membawa Yaman ke luar terminal dan menaiki mobil."Tuan Yaman yang telah melakukan perjalanan lebih dari 10 jam pastinya sudah sangat lelah. Aku telah memesankan kamar untuk Tuan Yaman di Hotel. Tuan Yaman bisa beristirahat dengan baik, kemudian aku akan meminta anakku untuk menyerahkan informasi lawannya padamu." Kata Darius kepada Yaman dengan sopan di kursi belakang mobil."Siapa lawannya?" Tanya Yaman."Sepertinya master yang paling kuat di keluarga Zano, Roki!" Darius berbicara."Aku akan menyerahkan informasinya nanti.""Tidak perlu lagi."Kata Yaman sambil terkekeh. Menurutnya, dia sama sekali ti
"Ooh, aku baru ingat. Elmira terluka, dia sekarang seharusnya minum sup untuk menguatkan diri!" Kata Natasha yang berusaha menutupinya. Sambil berbicara, dia membawakan supnya ke depan Elmira, dan berbicara.“Elmira, ini adalah sup tahu jamur yang aku masak, masih segar sekali. Kamu coba dulu!""Aku sudah minum, memang enak sekali!" Kevin mendekat, mangkoknya sudah kosong."Baik..." Elmira berbicara sambil menerima mangkoknya."Elmira jangan minum, tidak baik menerima sesuatu dari orang lain. Kita juga tidak tahu dia punya maksud apa!" Rani menarik tangan Elmira."Rani, jika kamu berbicara seperti itu lagi, aku akan benar-benar marah. Natasha adalah teman baikku, dia tidak akan mencelakakanku!"Elmira berbicara kepada Rani.Selesai berbicara, Elmira menerima mangkok dari tangan Natasha, dan langsung meminumnya."Natasha, sup yang kamu masak sangat enak! jika kamu buka restoran, restoran lain pasti akan bangkrut!" Canda Elmira."Iya." Natasha tersenyum kepada Elmira. Dia juga mel
"Tuan muda Damar, aku melakukan banyak hal jahat untukmu. Kamu harus memberikan kompensasi sebanyak mungkin kepadaku, jangan sampai membiarkan aku menderita sedikitpun."Kata Natasha dengan serius sambil menatap Damar."Baik, aku berjanji denganmu. Aku Damar selalu menepati janji, kamu pasti akan menjadi nyonya dari Keluarga besarku!" Damar lalu berdiri dan berjalan ke belakangnya. Dia mendekatkan wajah ke bahunya, sambil berbicara."Sayangku, sudah selesai makan? Kalau sudah, ayo kita ke atas dan nikmati kehidupan surgawi kita!"Natasha tersenyum, dia lalu berdiri dan bersandar di bahu Damar. Mereka berdua berjalan ke lantai dua.Keesokan harinya, Kevin libur hari ini, dia jalan-jalan di lingkungan kampusnya. Dia sampai di lapangan, lapangannya penuh dengan orang-orang. Ada yang bermain basket, ada yang main bulu tangkis. Di landasan lari lapangan, ada beberapa kelas yang sedang berolahraga. Kevin melihatnya, salah satu kelasnya itu adalah kelas Elmira.Saat ini, Elmira sedang berdi
Natasha menelepon Damar dan menanyakan tentang apa yang terjadi dengan Tora. Dia baru tahu ternyata Damar menyuruh orang menghajarnya sampai masuk rumah sakit. Alasannya karena Tora bersikap tidak sopan kepada Damar di depan Kediaman keluarga. Natasha memanggil mobil dan bergegas ke rumah sakit.Kevin membeli beberapa hadiah di depan rumah sakit terlebih dahulu. Setelah sampai di depan kamar Tora, dia mendorong pintunya dan berbicara."Kakak Tora, aku datang menjengukmu!"Kevin terkejut melihat pemandangan di kamar rawat inap. Natasha sedang berada di kamarnya dan duduk di samping ranjang Tora."Kenapa kamu bisa ke sini?" Kata Kevin yang penasaran.."Oh, aku mendengar satpam lain bilang bahwa kamu punya seorang teman sesama satpam yang masuk rumah sakit, jadi aku datang menjenguknya. Ternyata hari ini kamu juga datang." Kata Natasha sambil tersenyum." Kevin, hari ini terima kasih nona Natasha.Adikku pergi ke sekolah, jadi tidak ada yang menjagaku. Nona Natasha mengambilkan makanan
"Kalian itu, kelas ini bukan rumah kalian. Kalau kamu berbicara sekeras itu, sepertinya kalian sudah mengerti dengan pelajaran aku! Kalau begitu aku akan bertanya, jika tidak bisa, aku akan memberikan nilai nol kepada kalian!Dari depan, seorang dosen pria yang memakai kacamata berbicara. Elmira, Meri, Dara dan Natasha berdiri semua. Dosen di universitas biasanya tidak mengenali mahasiswanya sendiri, jadi dosen ini juga tidak tahu Natasha bukan anak di kelasnya.Elmira merasa tidak nyaman, sejak kecil sampai sekarang, dia tidak pernah dimarahi guru di depan umum. Sekarang malah langsung ditunjuk oleh dosen di depan semua orang. Di dalam hati Meri dan Dara masih merasa kesal dengan Natasha."Dengarkan baik-baik, apa definisi mode?" Tanya dosen kepada Elmira dan teman temannya. Ini adalah pelajaran yang sedang dia ajarkan tadi, beberapa wanita ini terus berbicara, mereka pasti tidak bisa menjawab.Mode?Elmira pernah belajar tentang ini, tapi dia tidak menghafalnya. Apalagi Meri dan Da
Elmira menemani Natasha kembali ke asramanya, setelah membantu Natasha ganti baju, mereka ngobrol sebentar, barulah Elmira pergi. Bisa menambah satu teman baik dan mengurangi satu musuh, Elmira tentu merasa sangat senang. Melihat pintu ruangannya pelan-pelan tertutup. Senyuman Natasha menjadi semakin jahat, dia mulai mengoceh."Demi mencari perhatian kalian berdua, hari ini aku harus berlutut di tengah hujan, hampir saja flu! Kalau bukan demi menikah dengan Tuan muda Damar, mana mungkin aku meminta maaf kepada kalian! Huh, tunggu hubungan kita semakin dekat, Tuan muda Damar akan mulai membalaskan dendamnya. Sampai saat itu, kita lihat bagaimana kalian akan menangis."Natasha menelepon Damar."Tuan muda Damar, sekarang aku sudah berhasil memperdekat hubungan dengan Kevin. Tunggu beberapa hari lagi, mungkin dia tidak akan waspada lagi padaku." Kata Natasha."Iya, bagus sekali." Kata Damar mengangguk. Efisiensi Natasha sangat cepat, dia tidak membuat kesalahan dalam langkah ini."Tuan
"Aku tahu kamu sangat membenciku, tapi aku akan berusaha untuk memperbaiki kesalahan yang pernah aku lakukan." Kata Natasha. Dia memberikan termos di tangannya kepada Kevin, lalu berkata dengan lembut."Hari ini hujan, lebih gampang flu. Ini adalah Sup yang aku masak, cepat diminum, bisa menahan flu.""Tidak perlu, silahkan pergi!" Kata Kevin sambil mendorong termosnya." Kevin!" Saat ini, Elmira dan yang lainnya berjalan keluar perpustakaan.Mendengar suara Elmira, Kevin dan Natasha langsung terkejut. Melihat Natasha yang berada di samping Kevin, Elmira langsung bingung dan berdiri di tempat.Sejak ingatannya kembali, Kevin sudah memberitahu semuanya. Dirinya bisa dibawa oleh Martin dari bandara, semua karena Natasha. Dan kali itu juga hampir merenggut nyawanya."Elmira! Kamu kenapa?" Tanya Kevin dengan perhatian, dia langsung berjalan ke depan Elmira dan merangkul bahunya.Elmira!Natasha tidak pernah menyangka Elmira berada di Universitas Santara, dia selalu mengira Elmira suda
"Orang macam apa itu! Benar benar menyebalkan!" Kata Meri yang marah melihat kepergian Natasha."Huh, mau bertengkar denganku, kalian masih muda!" Kata Natasha sambil berjalan keluar kantin. Kejadian tadi membuat hatinya lebih senang, dia sangat menyukai perasaan merundung orang seperti ini. Ketika hampir sampai Kediaman keluarga, Natasha kembali menunjukkan sikap mahasiswa yang polos lagi." Kevin, ini adalah makanan yang aku belikan untukmu. Kamu pasti capek terus berjaga disini, jadi aku ambilkan makanan untukmu. Cepat makan." Kata Natasha sambil berjalan ke depan Kevin dan memberikan makanannya."Tidak perlu..." Kevin mendorong makanannya dan berjalan ke arah asramanya Natasha terus mengikuti di belakang Kevin."Tuan muda Kevin!"Saat ini, dari belakang terdengar suara, Meri dan Dara membawa makanan untuk Kevin dan bergegas kemari."Mampus, ternyata mereka, apakah mereka juga mengenali Kevin?"Melihat orang yang berjalan kemari adalah dua orang wanita yang tadi bertengkar deng
Siang hari, Natasha keluar dari Kediaman keluarga. Dia langsung menyapa Kevin, tapi Kevin bahkan tidak ingin melihatnya, dia hanya merasa Natasha menyebalkan. Natasha tersenyum dan berekspresi seperti merasa bersalah. Setelah dia menjauh, dia diam-diam menoleh ke arah Kevin dan bergumam."Bocah sialan, apakah kamu mengira aku ingin bersikap baik padamu? Kalau bukan Tuan muda Damar yang menyuruhku untuk mendekatimu, dengan tampang kamu sekarang, jika semua pria di dunia sudah matipun, aku tidak akan menyukaimu. Sekarang kamu masih bisa sombong! Konyol sekali! Kedepannya pasti akan ada waktunya kamu menangis."Natasha masuk ke kantin, setelah selesai makan, dia pergi mengambil makanan lagi.Kebetulan, Meri dan Dara juga sedang mengambil makanan untuk Kevin. Sejak Rani, Bunga, Meri dan Dara datang ke Universitas Santara, mereka sering mengambilkan makanan untuk Kevin. Rani dan Bunga sedang menemani Elmira belajar di perpustakaan, jadi hari ini mereka berdua yang datang mengambil makanan.
"Kamu tidak perlu tahu, Natasha, aku mencintaimu setulus hati. Aku ingin sekali menikah denganmu, tapi aku harus membalas dendam ini! Apakah kamu mau membantuku?"Kata Damar sambil menarik tangan Natasha, dagunya mendekat ke kening Natasha."Aku adalah orangmu sekarang, mana mungkin aku tidak mau?"Natasha berpikir, jika dia bisa menikah dengan Damar, maka kehidupannya akan sempurna, dia akan terus bahagia selamanya."Baik! Natasha, aku tahu kamu pasti akan membantuku!"Mata Damar terlihat bersinar."Aku beritahu, kamu pergi ke samping Kevin dulu. Setelah itu, apapun cara yang kamu gunakan, kamu harus bisa mendapatkan kepercayaannya. Kamu adalah pacarnya dulu, jadi pasti lebih gampang, kemudian kita baru jalankan langkah selanjutnya!"Damar menceritakan strategi yang telahdipikirkan kepada Natasha. Natasha walaupun merasakan firasat buruk, tapi dia tetap mengangguk, sambil berbicara."Tuan muda Damar, aku melakukannya demi kamu. Setelah membalas Kevin, kamu jangan meninggalkan aku!"