Josan sangat marah hingga hampir membanting ponselnya. Wajahnya pucat dan suasana hatinya sangat buruk.Dia mengundang Nancy untuk menjadi pendampingnya, tapi Nancy malah menjadi pendamping Logan.Mana mungkin dia lebih buruk dari pengganti itu?Tidak, Nancy pasti sengaja membuatnya kesal dan mencoba membuatnya cemburu.Josan menggertakkan gigi dan menyuruh orang untuk menghapus semua foto yang beredar.Nancy sama sekali tidak memikirkan hal-hal sepele ini.Ketika Brandon membantunya menghapus foto-foto itu, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak mengeluh."Mereka sudah menari di depan umum, apa akan takut difoto orang? Cuma kamu yang marah saat melihatnya!"Josan mendengus, "Aku nggak marah, aku merasa Logan nggak pantas!"Nggak pantas berdampingan dengan Nancy!Beberapa hari kemudian.Suatu hal yang mengejutkan tiba-tiba terungkap di Internet."Pak Kartono Berselingkuh""Kartono bermalam bersama sekretaris wanita misterius"....Nancy tidak punya banyak kesan mengenai Kartono.Karto
Bagaimanapun, status Shara sudah mapan di industri ini. Dia adalah juri terakhir di festival film besar dalam dan luar negeri yang hampir tidak memiliki skandal sejak debutnya.Seiring bertambahnya usia, banyak orang mulai mendiskusikan kehidupan pribadinya.Tapi, dia tidak mengakuinya secara pribadi dan tidak memberikan bukti nyata apa pun. Tiada orang yang tahu kenyataannya.Penyebaran rumor dan spekulasi seperti itu merupakan pukulan telak bagi Shara.Menghapus penelusuran yang sedang tren akan membuat orang merasa dia dan orang-orang di balik layar merasa bersalah, tapi merespons secara positif pasti akan mengungkap kehidupan pribadinya.Tidak peduli apa solusinya, Shara sudah dijebak.Opini publik berkembang terlalu cepat.Pihak Elang Terbang memberikan tekanan pada platform sosial media, tapi lawan juga terus memberikan tekanan.Hal ini menyebabkan konfrontasi antara kedua belah pihak, membuat diskusi semua orang semakin terpolarisasi.Beberapa orang memercayai Shara dan mengetah
Pertarungan antara Grup Clinton dan Grup Lington sudah dimulai.Tapi, kelakuan Keluarga Clinton sangat tidak tahu malu sehingga semua orang memaki mereka hingga kolom komentar pun ditutup.Di Grup Clinton.Ada keheningan di kantor.Wajah Kartono muram dan jelek, Yaniti begitu marah, dia baru saja melampiaskan amarahnya."Apa begitu cara kerja kalian? Kami menghabiskan banyak uang untuk mengakuisisi perusahaan kalian, tapi sebelum Elang Terbang bergerak, kalian sudah mengalah. Apa gunanya kalian?""Sekarang segera cari cara untuk menghapus berita tersebut. Aku nggak mau melihat berita apa pun lagi tentang skandal ini!"Para bawahan menundukkan kepala dan tidak berkata apa-apa.Orang-orang di departemen hubungan masyarakat tidak mengucapkan sepatah kata pun, apalagi supervisor perusahaan hiburan "PT Bintang Fajar" yang baru diakuisisi.Wajah mereka pucat, mereka bahkan tidak berani mengucapkan sepatah kata pun.Manajer departemen hubungan masyarakat perusahaan mau tidak mau berkata."Sek
Hari berikutnya.Yaniti tetap merendahkan hati untuk pergi meminta maaf.Dia pergi dengan membawa banyak hadiah, tapi ditolak.Saking marahnya, dia akhirnya mengadu pada Kartono. Kartono pun menyerahkan masalah itu kepada Josan.Josan meminta departemen humas untuk menyebarkan pengumuman Grup Lington, disertai dengan banyak kata-kata manis dan juga mengatakan bahwa mereka sudah menyiapkan kado pernikahan dan akan diberikan kapan saja.Tidak ada kata-kata yang tidak dibutuhkan.Mungkin tanggapan Josan sangat terstruktur dan menarik gelombang niat baik. Itu juga setara dengan persaingan yang berimbang dan tidak agresif sehingga netizen sangat toleran.Perang kata-kata terhadap Grup Clinton berangsur-angsur mereda.Josan meminta orang-orangnya untuk membuat janji temu dengan Yohano, setelah mendapat jawaban yang jelas, dia mengatur waktu dan tempat untuk pergi meminta maaf.Biarpun Grup Lington marah pada Keluarga Clinton karena terlalu tercela, tindakan Josan juga tulus.Akhirnya Jefri d
Dia secara refleks mengulurkan tangan dan berjabat tangan, lalu hendak menarik tangannya.Tapi, Josan malah mempererat cengkeramannya sejenak dan menatapnya dengan mantap."Kamu kurusan."Slegon terbatuk-batuk keras di samping. Pantas saja Josan si penderita misofobia tumben berinisiatif untuk berjabat tangan dengannya. Ternyata ada udang di balik batu.Begitu dia terbatuk, Josan melepaskan tangan Nancy.Nancy tidak bisa menahan diri untuk tidak mendelik atas kelakuan yang baru saja dia lakukan.Senyum tipis terpampang di wajah Josan.Imut sekali!Mereka berbasa-basi sebentar kemudian mengambil tongkat dari pramugolf.Slegon sudah tidak sabaran ingin bermain, sehingga dia berkata sambil tersenyum."Ayo main dua ronde dulu, baru bahas tentang bisnis."Selain keuangan, investasi Josan sebagian besar di bidang teknologi tinggi dan industri, dia jarang berinvestasi di industri hiburan.Yang paling kesal dengan orang-orang yang mencari koneksi satu sama lain dan membuat kru menjadi berantak
Mereka jarang bermesraan, tapi interaksi mereka di malam hari sangat harmonis.Pupil mata Josan sangat hitam, wajahnya yang lembut terpantul di matanya, seolah-olah sebuah danau jernih beriak dengan rahasia terdalam.Telapak tangan Nancy mendadak kosong.Nancy bereaksi, lalu menatapnya dengan marah dan tersenyum dengan tidak mau kalah."Kalau bilang biasa-biasa saja, itu pasti palsu. Benar-benar payah."Dia berkata lalu berjalan melewati Josan.Wajah Josan menjadi muram, tak seorang pun yang senang mendengar komentar seperti itu.Mengenang kembali beberapa kali hubungan intim yang mereka lakukan, dari ekspresi Nancy, seharusnya cukup memuaskan.Melihat punggung Nancy, diam-diam dia menggertakkan gigi."Munafik."Nancy berjalan mendekat, Slegon melihat ekspresi keponakannya dan segera menyerahkan posisinya."Ayo, kamu main sebentar."Nancy tersenyum dan berkata, "Aku nggak jago."Yang lain tertawa dan menimpali, "Bu Nancy, jangan sungkan, ini hanya untuk bersenang-senang. Bagaimana kala
Dia berdiri di dekat lubang dengan postur tegak, cahaya samar-samar menyelimuti tubuhnya, seolah-olah dia dilapisi dengan lapisan cahaya keemasan.Saat dia membungkuk untuk mengambil bola.Nancy melamun saat mengayunkan tongkat dan tiba-tiba salah arah, bola itu langsung menuju pergelangan tangan Josan.Semua orang tersentak."Pak Josan ...."Nancy melihat ekspresi Josan tiba-tiba berubah dan meremas pergelangan tangannya dengan menahan emosi, keringat dingin pun mengucur di dahinya.Tapi, setelah jeda beberapa saat, Josan perlahan berdiri tegak lagi dan berjalan ke arah mereka.Semua orang perlahan menghela napas lega.Slegon juga menatap Nancy dengan gugup."Kamu terlalu akurat."Dia mengira Nancy sedang membalas dendam!Hati Nancy sedikit mencelos. Dia benar-benar difitnah. Dia melamun pada saat itu sehingga dia salah arah.Bagaimana mungkin dia "menindas" Josan di depan umum?Josan menghampiri, menatap Nancy dengan ekspresi samar, lalu meletakkan bola di tanah dengan tangannya yang
Nancy mendongak dan menatapnya dengan bingung.Josan tersedak sejenak, "Bukankah kamu mau lihat?"Nancy melirik dan melihat pergelangan tangannya bengkak dan memarnya terlihat jelas."Siapa yang mau lihat? Aku khawatir kamu akan salahkan aku!"Josan tersenyum, "Memang itu niatku."Nancy menatapnya tanpa daya.Josan perlahan meletakkan tangannya dan menatapnya sambil tersenyum."Nancy, akui saja, kamu peduli padaku, kamu sangat peduli padaku.""Padahal kamu jago, tapi pukulan terakhirmu melesat karena kamu cemas, 'kan?"Kata-katanya seperti kerikil yang dilemparkan ke danau yang tenang sehingga menimbulkan riak.Alis halus Nancy sedikit bergetar, tapi dia masih terlihat dingin dan acuh tak acuh saat dia mendongak."Josan, kamu terlalu banyak berpikir. Tembakanku meleset bukan karena cemas, tapi sengaja. Jumlah investasi 360 miliar untuk 15 gol sudah cukup."Josan menyipitkan matanya, suasana hatinya menjadi buruk, dia mengamati ekspresi Nancy sambil berbicara.Akhirnya, dia terkekeh den
Anne putus asa dan berkali-kali mendatangi Yaniti, tapi ditolak.Terakhir kali dia meminta bantuan Yaniti, dia merasa tidak senang karena Yaniti menolak.Dia sepertinya ditinggalkan.Dengan enggan Anne langsung pergi ke Grup Clinton.Namun, asisten Josan menghentikannya di luar, dia menunggu sepanjang pagi tapi tidak bertemu Josan.Linda tidak ada pekerjaan, jadi dia pergi ke perusahaan untuk belajar dan menghabiskan waktu.Dia terkejut ketika melihat Anne."Nona Anne?"Anne tersenyum bahagia saat melihat Linda."Linda, aku dengar kamu bekerja di perusahaan, aku tahu kamu memang cakap."Linda tersenyum, "Aku ingin membuktikan bahwa aku nggak lebih buruk dari orang lain."Logan menyukai Nancy, bukankah karena menyukai kemandiriannya?Linda juga bisa melakukannya!Anne menunduk dan menghela napas."Aku sangat iri padamu. Kamu bisa melakukan apa pun yang kamu mau. Keluarga kami hampir sengsara karena menyinggung Nancy ...."Mata Linda membelalak kaget.Setelah mendengar perkataan Anne, di
Dia bahkan tidak memikirkannya, dengan situasi Keluarga Tisman saat ini, Keluarga Tisman tidak bisa menahan badai apa pun.Begitu bangkrut, Anne tidak lagi memenuhi syarat untuk masuk Keluarga Clinton. Dia benar-benar berpikir dia bisa membuat Nancy mati keki?Hehe ....Nancy membungkuk dan masuk ke dalam mobil, dia mengabaikan Anne di luar.Yosua mendengus dari samping."Apakah ini wanita yang disukai mantan suamimu?"Nancy mengangkat alis dan menatapnya tapi tidak berkata apa-apa.Yosua terlihat sangat pengertian dan mau tidak mau berkata."Siapa yang nggak tahu tentang kalian? Tapi, aku selalu mendukungmu. Gadis barusan itu nggak ada apa-apanya dibandingkan denganmu. Betapa butanya seorang pria kalau memilih dia!"Nancy yang duduk di belakang berkata dengan nada ringan dan tidak ada emosi yang terdengar."Saat kita bertemu Bu Jesny, belum terlambat bagi kamu untuk bermulut manis."Yosua, "...."Baiklah, wanita ini benar-benar berpikiran jernih.Jesny, direktur Grup Jelita, juga meru
Anne terpaksa datang mencari Nancy, biarpun sangat enggan.Nancy melirik jam tanpa fluktuasi emosi."Aku sedang terburu-buru, lain kali saja."Dia berkata dan berjalan keluar.Yosua maju selangkah sambil mengedipkan mata dan memblokir Anne untuk dia.Ekspresi Anne berubah dan dia menjadi sedikit marah.Kenapa Nancy begitu mengabaikan dia?Dia mendorong Yosua menjauh dengan kasar.Yosua terhuyung ke depan dan hampir menabrak Nancy. Dia berbalik dan membelalak kaget.Nancy memapah Yosua.Dia melirik Anne dengan ekspresi suam-suam kuku, lalu berkata pada Yosua."Kamu masuk ke mobil dulu."Yosua tidak bisa menahan diri untuk tidak mengumpat, dia mengepalkan tangan dan menelan emosinya.Dia langsung masuk ke dalam mobil.Lupakan saja, demi Bu Nancy, bersabar saja!Nancy menoleh dan berbicara dengan nada acuh tak acuh."Nona Anne, aku sudah mendengar sedikit tentang urusan keluargamu, tapi aku minta maaf karena kerja sama kita nggak bisa dilanjutkan lagi. Menurutku ini juga keinginanmu dan i
Dia adalah idola unik di industri hiburan.Dia tidak berpakaian dan berbicara sesuai dengan kebutuhan penggemar, dia bahkan memiliki mentalitas memberontak.Nancy curiga latar belakang keluarganya baik, tapi Nancy tidak menyelidikinya.Karena Nancy tidak tertarik.Yosua mengikutinya ke dalam lift, dia melihat buket besar mawar di kantor Nancy dan menyipitkan mata."Pak Logan juga bagus, tapi menurutku semuanya nggak cocok untukmu!"Nancy mengangkat alisnya, "Oh?""Akulah yang paling cocok untukmu. Saat ini, lagi populer wanita berpacaran dengan cowok yang lebih muda."Yosua tersenyum dan menepuk dadanya sebelum merekomendasikan dirinya.Nancy meliriknya tanpa daya."Keluar dan tutup pintunya.""Oh."Yosua bersikap lugas, dia langsung pergi.Aroma bunga mawar yang harum benar-benar membuat suasana hati orang menjadi baik.Tidak butuh waktu lama.Yason mengetuk pintu dan masuk."Anne datang, dia ingin bertemu denganmu!"Nancy mengerucutkan bibirnya sambil memegang cangkir kopi dan terkek
Suasana hening selama beberapa detik.Dia terkekeh pelan, matanya tampak diwarnai lapisan kabut di malam yang gelap, sedikit lembut dan nakal."Bukannya aku berhati lembut. Dia melakukan ini padaku karena kamu, kamu nggak bisa terlepas dari tanggung jawab!"Logan menatapnya dalam-dalam dan tersenyum tanpa daya, seolah-olah dia menuruti Nancy yang bersikap tidak masuk akal."Apa ini salahku juga?"Keduanya saling memandang dan tersenyum, Nancy dengan santai merapikan rambut yang berjatuhan di sekitar telinganya.Logan berdiri, mengeluarkan empat lembar uang merah dari dompetnya, menaruhnya di atas meja dan berkata dengan suara lembut."Bos, jangan masak lagi, aku tinggalkan uangnya di sini, tutup saja kedainya!"Karakter dia tidak memungkinkan dia untuk bersikap perhitungan setelah membuang-buang waktu orang lain.Bosnya tertegun dan berkata, "Hei, makanannya belum siap. Kamu nggak jadi makan?""Nggak, ambil saja, aku sudah menunda waktu pulangmu."Dia tersenyum, mengambil tas untuk Nan
Sopir membuka pintu dan menunggu.Saat penyelenggara melambaikan tangan.Sebelum Linda sempat masuk ke dalam mobil, air dingin tiba-tiba disiramkan ke kepalanya, dia melompat sambil berteriak.Yaniti juga terciprat banyak.Kondisi ibu dan anak perempuannya itu cukup menyedihkan.Linda kaget dan wajahnya pucat. Dia melihat sekeliling dan melihat kedua orang yang sedang berbicara dan tertawa di sudut jalan.Seketika, tubuhnya sedikit gemetar dan matanya sedikit ketakutan.Yaniti dengan marah memaki."Apa yang terjadi, apa-apaan ini?"Penyelenggara meminta maaf sebesar-besarnya dan mengatakan dia tidak tahu apa yang terjadi.Segera, orang yang bertanggung jawab berlari keluar dan meminta maaf."Bu Yaniti, Nona Linda, aku benar-benar minta maaf. Pipa air di lantai atas pecah dan jendela terbuka, sehingga mengalir keluar. Kami akan memberikan kompensasi atas semua kerugian yang kamu alami. Aku minta maaf!"Yaniti sangat marah hingga tidak bisa berhenti memaki-makinya.Penyelenggara memintan
Suasana malam memang sangat menarik, apalagi kalau hanya berduaan.Namun, suasana tiba-tiba terganggu.Tidak tahu siapa yang ada di atas dan menuangkan sebaskom air dari atas.Logan segera berlari dan melindungi Nancy dalam pelukannya.Airnya benar-benar membasahi Logan, tapi Nancy hanya terciprat sedikit di lengannya.Segera, Logan melepaskannya dan menatapnya dengan serius."Apa kamu baik-baik saja?"Nancy menggelengkan kepalanya, lalu segera berdiri, mendongak dan melihat tidak ada orang di atas.Tidak tahu siapa yang melakukannya.Dia melihat ke arah Logan yang basah dan berkata, "Buka kamar untuk mandi saja. Biar kuhubungi asistenmu dan minta dia kirimkan satu set pakaian untukmu?"Logan mengangguk dan berkata sambil tersenyum."Aku termasuk berhasil menyelamatkan wanita cantik."Baskom air tadi diarahkan ke Nancy.Nancy tersenyum dan berkata, "Aku akan periksa kamera pengawasannya."Logan mengangguk lalu mereka berdua masuk.Ekspresi pihak penyelenggara berubah saat melihat penam
"Kudengar Pak Josan sudah punya tunangan? Kapan pernikahannya dilangsungkan?"Jejak rasa malu melintas di wajah Yaniti."Belum ada, masih dalam jajakan, anakku masih lajang!"Dibanding putri Shara dan Yohano, apa artinya Anne?Shara tersenyum penuh arti dan memanggil Nancy yang sedang makan makanan ringan tidak jauh dari mereka."Sayang, ayo sapa Bu Yaniti dan Nona Linda?"Nancy tertegun dan berjalan mendekat. Dia hanya mengangguk dengan sopan dan menjaga jarak."Bu Yaniti, Nona Linda."Wajah Yaniti menjadi muram saat melihatnya."Aku nggak menyangka Bu Shara begitu akrab dengan orang ini, jangan tertipu oleh penampilannya yang polos!"Shara memandangnya sambil tersenyum samar."Bu Yaniti terlalu khawatir, Nancy adalah kesayanganku!"Saat dia berbicara, seorang pria berjas rapi berjalan menghampiri mereka."Bibi, kalau aku tahu Bibi datang dengan Nancy, aku pasti akan pergi jemput kalian!"Logan tersenyum lembut dan menatap Nancy.Nancy juga tersenyum dan mengangguk pelan sebagai salam
Pembawa acara di tengah panggung berkata."'Spring' ini adalah harta karun yang diwariskan dari keluarga kerajaan Autili. Silakan manfaatkan kesempatan ini. Harga awalnya adalah 10 miliar."Harga ini tidak rendah.Namun, tak lama kemudian orang-orang menawar satu demi satu.Harga pun mencapai 20 miliar.Wanita di depan mereka sepertinya lebih menginginkannya dan terus mengacungkan tanda.Lambat laun tidak ada yang berani bersaing dengannya."24 miliar ...."Shara mengangkat tandanya dan memberi isyarat sambil tersenyum.Orang di depan, "28 miliar.""32 miliar," kata Shara tanpa tekanan apa pun."36 miliar."Pihak lain agak ragu-ragu.Shara mengangkat tanda lagi, "48 miliar."Harga ini membuat semua orang menoleh.Wanita yang menawar di depan akhirnya menoleh ke belakang dengan wajah dingin.Saat dia berbalik, Nancy pun menyadari bahwa itu adalah Yaniti.Orang yang duduk di sebelahnya adalah Linda.Yaniti juga sedikit kaget saat melihat Shara."48 miliar sekali ....""48 miliar dua kali