Sudah hampir jam satu malam namun nata belum juga pulang. Vanya mondar mandir di dalam kamarnya dengan perasaan yang sangat campur aduk. Karena tidak biasanya suaminnya pulang hingga larut malam dengan ponsel yang tidak aktif. Pasalnya dari tadi vanya mondar mandir dengan mencoa menghuungi nata.
“Tenang vanya tenang mungkin dia sedang dalam perjalanan.” Kata hati vanya dari tadi menenangkan dirinya sendiri. Vanya pun ahirnya berjalan menuju keluar kamar untuk mengambil minum kedapur. Dengan mengendap endapkan langkahnya supaya yang lain tidak mendengarnya.
Namun suara dari pintu sebelah kamarnya membuatnya kaget dan nyaris berteriak jika tak ia bungkam sendiri mulutnya. Setelah sang empunya kelitan batang hidungnya nata langsung bernafas lega.
“Kak kevin ngagetin vanya aja.” Katanya dengan memegangi dadanya yang sedikit naik turun.
Kevin yang melihatnya pun mengangkat sebelah alisnya. “Kamu ngapain jam segini belum tidur mala
Sesampainya disekolah vanya berjalan menuju kelasnya sambil melamun. Sesampainya dikelas vanya duduk dikursinya sambil menaruh tasnya dan dibuat tumpuhan kepalanya. Tak lupa earphon yang bertengger dikedua telinganya. Karena merasa matanya sangat berat karena tadi malam ia begadang karena menunggu nata yang tak pulang pulang ahirnya vanya memejamkan matanya.Fida yang memang baru saja sampai dikelas pun tatapannya langsung tertuju kepada sahabatnya yang sedang menelusupkan kepalanya diatas kedua tangannya dengan earphon yang ada di kedua telinganya. Fida heran tak biasanya sahabatnya itu tidur didalam kelas.Fida pun duduk disebelahnya dan membuka bukunya melanjutkan mengerjakan pr yang tadi malam ada beberapa yang belum ia selesaikan. Karena menurutnya sangat susah. Dan mau minta ajarin sahabatnya namun apalah daya sekarang sahabatnya ini sedang tertidur. Fida mengerjakannya sendiri.Tettt tett tettt... suara bel masuk kelas berbuny. Itu tandanya
Saatnya pulang sekolah. Vanya berjalan keluar kelas bersama dengan fida. Setelah menceritakan semua yang terjadi tentang hubungannya dengan nata vanya sedikit lega karena fida banyak membantu memberikan sarannya. Dari yang dijodohkan hingga lita lita yang tadi pagi mengirim pesan kepada nata.Saat sampai didepan gerbang vanya mengernyitkan kepalanya karena disana sudah ada mobil nata. Vanya tak langsung menuju mobil tersebut. Melainkan vanya masih berdiri disebelah halte yang berada didekat pintu gerbang.Mobil nata pun mendekat kearah halte. Setelah sampai didepan vanya kaca jendela dibuka oleh nata. Dari luar vanya kaget karena disebelah kemudi ada perempuan yang memakai baju kurang bahan. Vanya pun menundukkan kepalanya karena merasa namanya dipanggil oleh nata.“Kamu masuk sekarang kita pulang.”“Enggak aku dijemput sama mang ujang aja.”“Mang ujang lagi jemput kak kevin. Ayo kamu masuk aja cepat jangan buang buang
Setelah sampai dikamarnya vanya berjalan menuju ketempat tidur yang ada diruangan tersebut. Vanya duduk disebelah nata yang masih bergulat dengan laptopnya. Vanya sedang memikirkan bagaimana caranya ia minta antar nata kesupermarket terdekat untuk membeli kebutuhan dapurnya. Dengan keberanian dirinya dan fikirannya sudah bulat ahirnya vanya pun berkata.“Kak, kakak sibuk ya?.” Katanya sambil memainkan jari jarinya dan melihat kearah nata yang sibuk bergulat dengan laptopnya.Nata yang merasa ditanya pun mendongakkan kepalanya melihat kearah vanya.“Iya emang kenapa?.”“Tadinya mau minta anterin kesupermarket untuk beli beberapa kebutuhan dapur. karena didapur gak ada bahan yang bisa dimasak kecuali mie instan.” Kata vanya smabil bibirya manyun.“Gak usah masak kita beli makan aja.”“Ih gak mau kakak mah boros sekali jadi orang.”“Uang kakak banyak. kamu makan sehari sep
Saat ini vanya sedang berada di sebuah studio musik bersama dengan fida sahabatnya. Setelah kemarin plang dari swalayan malamnya nata pergi dan membiarkan vanya dirumah sendirian. Padahal nata sudah diberitau oleh kevin kakaknya vanya jika vanya takut jika ditinggal dirumah sendirian. Namun nata tak mendengarnya.Flashback on Setelah vanya mandi sore vanya berjalan menuju kebalkon kamarnya dengan membawa secangkir capuchino panas untuk menemani dirinya santai dibalkon. Vanya sedang melamun sendirian disana. Tiba tiba nata keluar dari kamatr dan menuju kebalkon sudah rapi namun menggunakan baju santai dan juga celana jeans hitam. “Van aku keluar bentar ya!.” Vanya yang sedang melamun pun terlonjak kaget dan langsung melihat kearah nata sambil menganggukkan kepalanya. “Iya hati hati. Jangan malam malam pulangnya. Aku takut dirumah sendiri.”“Iya. Yaudah aku bera
Sudah enam bulan lamanya vanya tinggal berdua dengan nata dirumah mereka sendiri. Namun selama itu pula nata makin hari makin aneh tingkahnya. Dia seperti menjauhi vanya dan juga dengan tak sadar sifatnya mulai berubah semakin kasar.Pernah suatu hari vanya baru pulang dari sekolah nata sudah berada dirumah bersama dengan lita perempuan yang sudah mengubah nata. Vanya dimarahin dan juga beberapa kali ia dipukul didepan lita tanpa alasan yang jelas.Flashback on. Vanya baru saja sampai dirumah pukul 14.00. vanya diantar oleh fida sahabatnya karena memang rumahnya searah dengan fida dan tak seberapa jauh. Vanya langsung masuk kedalam rumah. Baru saja ia memasuki ruang tamu vanya melihat nata berciuman dengan lita. Ahirnya vanya menutup pintu dengan keras hingga membuat kedua manusia yang ada disana terlonjak kaget. Nata pun lansgung melihat vanya dengan tajam dan berjalan kearah vanya. sesampainya didekat vanya nata lansgung menampar
Sesampainya disebuah cafe yang dan ariel berjalan mencari meja kosong. Setelah menemukan meja kosong vanya dan ariel duduk saling berhadapan. Lamu mereka berdua memesan makanan. Sambil nunggu makanan datang vanya dan ariel berbincang sambil tertawa. Namun tatapan vanya tiba tiba melihat perempuan yang sangat familiar sedang makan bersama dengan laki laki sambil suap suapan.Dengan segera vanya membuka ponselnya dan memfotonya. Ariel pun segerah menoleh kearah tatapan vanya. Setelah mengetahui bahwa anya sedang memfoto pacar suaminya yang sedang berduaan dengan laki laki lain pun lansgung tersenyum samar.Jadi sejak dari vanya dibantu oleh ariel waktu ia kabur dari rumahnya hingga sekarang hubungannya dengan ariel pun baik. Bahkan ariel dan vanya sudah adik kakakan. Ariel berjanji kepada dirinya sendiri untuk melindungi dan membahagiakan vanya. karena ariel tau masalah vanya denngan suaminya. karena vanya sendiri yang menceritakannya.Setelah mengambil beberapa f
Dikamar vanya menangis sejadi jadinya setelah tadi adegan didapur setelah ia makan malam. Vanya saat ini sedang menangis dipojok sebelah tempat tidurnya.“Kenapa tuhan gak adil banget sih.”“Kenapan takdirku seperti ini.”“Kenapa apa salah aku.”“Aku ingin hidupku seperti teman teman yang lain. Tak banyak fikiran kejadian yang membuat diriku tertekan dengan sebuah setatus.”“AAAAAAAAAAAA” teriak vanya kencang sambil menjambak rambutnya dengan deraian air mata yang masih setia membasahi pipinya.Vanya terus menangis hingga ia tertidur sambil meringkuk dipojokan tempat tidurnya hingga sinar matahari yang masuk menembus kaca melalui cela cela horden yang ada disebelah tempat tidurnya.Vanya membuka matanya dan merasa tubuhnya saat ini seperti tertimpa batu yang amat besar. Tubuhnya seperti tak berdaya hingga berdiripun tak kuat rasanya. Dengan perlahan vanya memaksakan menggerak
Setelah memeriksa vanya andre langsung berjalan keluar dari kamar dan diikuti oleh nata dibelakangnya. Sesampainya diruang tengah andre berjalan dan menuliskan resep untuk menebus obat.“Siapa kamu?.”Nata yang sedang melihat andre sambil melamun pun langsung tersadar.“Yang tadi?.”“Iya lah yang tadi. Tumben aja lo bawa perempuan kerumah ini.”“Istri gue.”“Haaa.” Andre terkejut mendengar jawaban nata. “Yang bener lo kalau berbicara.”“Iya istri gue. gue dijodohkan setahun lalu sama dia.”“Tapi kok gue sering lihat lo maasih sering jalan sama lita.”Nata yang mulai tau arah pembicaraannya pun langsung mengubah topiknya.“Sudah cepat sini resepnya biar dia cepat sembuh.”Andre yang menyadari nata mengalihkan topik pun tersenyum singkat.“Cantik istri lo. Dari pada lo sia siain kasih gue a
8 tahun kemudian.“Ma kakak gangguin cia aja.” Teriak ana kedua vanya dan juga natta yang saat ini umur tiga tahun.“Kakak.” Teriak vanya dari dapur membuat arka tertawa.Ya saat umur setahun vanya kembali hamil lagi anak keduanya yang saat ini berumur lima tahun. Anak kedua pasangan suami istri vanya dan juga natta bernama kirania felicia caessar.Natta keluar dari kamar tidurnya setelah mendengar istrinya berteriak karena arka menganggu cia. Arka yang melihat papanya keluar darikamar pun lansgung menghentikan tawanya. Ciya yang melihat papanya pun langsung berlari menghampiri papanya dan mengadu kepada papanya.“Papa kakak gangguin cia aja dari tadi.” Ucap cia yang berada digendongan natta.“Kakak gangguin cia mulu?.” Tanya natta kepada arkana yang sudah diam duduk disofa. Arka hanya tersenyum menjawabnya.Natta yang melihat anak laki-lakinya tersenyum tapi expresinya menyembunyikan ke
Siang ini dirumah nata dan vanya kedatangan mama nesya dan juga fida sahabat vanya dari kecil. Nesya dirumah vanya dari pagi karena anak dan menantunya sudah hampir dua bulan tak mengunjunginya. Kalau fida ia baru saja datang, karena pagi tadi fida kuliah.Saat ini mereka bertiga nesya, vanya dan juga fida sedang mengobrol didepan tv. Mereka asik bercerita ngalor ngidul. Hingga vanya pamit ingin mengambil minum kedapur.“Vanya mau ambil minum dulu ya.” Ucap vanya sambil berdiri dari duduknya.Saat vanya berdiri fida melihat jika baju yang dikenakan vanya basah.“Lho van kok banyak air, kamu ngompol ya?.” Tebak fida sambil dahinya berkerut.“Sembarangan enggak aku enggak ngompol.” Jawab vanya sambil menempelkan tangannya pada bagian yang basah.“Eh iya kok basah ya.” Ucap vanya kembali.Nesya yang melihat kedua perempuan yang ada didepannya sedang kbingungan pun lebih memilih memanggil na
“Sayang ayo cepat jangan lama-lama nanti bubur ayamnya keburu habis.” Teriak vanya dari luar kamar yang menunggu suaminya tak juga selesai mandi.“Iya tunggu bentar masih sisiran ini.” Jawab nata tenang.“Lama banget sih lemot tau gak. Awas aja kalau nanti anakku ileran pokoknya kamu yang salah.” Ucap vanya sambil cemberut saat melihat nata yang berjalan keluar dari dalam kamarnya.“Yaudah ayo berangkat jangan ngambek ah, masa calon mama masih suka ngambekan.” Ucap nata smabil mengandeng tangan vanya.“Kamu sih lelet mulu kalau mau kemana-mana.”Nata memilih tak menjawab ucapan istrinya. Karena ia sudah tau kebiasaan vanya saat hamil dari bulan ketiga hingga sekarang sudah beranjak ke sembilan bulan vanya sukanya ngomel mulu dikit-dikit ngomel. Untung aja suami tampannya ini selalu pengertian kepada istri bocilnya.Sesampainya didekat tukang bubur kesukaan vanya. nata segera turun d
Pagi ini vanya dan nata sedang menikmati sarapan paginya sebelum mereka berangkat menuju kantor nata. Ya memang sudah dari tiga bulan lalu tepatnya setelah kejadian datangnya wanita seperti ondel-ondel sarah ke kantor nata. Nata tak mau pergi kekantornya sendiri. Alasannya ia tak mau jika suatu saat sarah datang menghampirinya lagi. Dan vanya pun mengikuti kemauan suami gilanya.Ditengah-tengah makan tiba tiba perut vanya merasakan mual. Ia segera berlari menuju kamar mandi yang dekat dengan dapur. vanya segera memuntahkan semua isi yang ada didalam perutnya diwastafel.Nata yang melihatnya pun langsung berlari menghampiri istrinya. Dan segera memijat tengkuk vanya hingga vanya merasakan lega.“Hoekk... hoek... hoekk...” vanya memuntahkan semua makanan yang ada dalam perutnya hingga membuat tubuhnya sedikit lemas. Setelah itu vanya mencuci mulutnya .“Kamu sakit?. Kita pergi kedokter ya.” Kata nata dengan rasa khawatir dan memapah
Hari ini adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh vanya dan juga semua teman-teman sekolahnya, yaitu wisudah. Vanya sudah memakai kebaya modern yang dibelikan oleh nata kapan hari.“Cantik banget istri aku.” Kata nata saat mereka selesai makan pagi.“Dari lahir udah cantik.” Jawab vanya sewot.“Mami sama papi belum pulang dari korea?.” Tanya vanya lagi. Namun nata hanya menaikkan kedua bahunya tak mengerti.“Yaudah ayo berangkat.”Nata segera berdiri dan berjalan mengenggam tangan istrinya menuju mobilnya yang ada didepan rumah. Dan segera nata mengemudikan mobilnya menuju sekolah vanya. sesampainya disekolah vanya berjalan menghampiri semua teman-teman kelasnya.“Van sini.” Teriak fida saat melihat vanya yang sedang berjalan memasuki ruangan. Vanya pun segera berjalan menuju teman-temannya. Mereka pun segera duduk bersebelahan mendengarkan beberapa sambutan dari petinggi yayasan dan j
Sesampainya didaerah banyuwangi jawa timur kira kira pukul 13.50 WIB. Mereka makan bersama sebelum melanjutkan perjalanan mereka menggunakan kapal penyebrangan menuju bali. Vanya dan fida berjalan menuju rumah makan tersebut untuk makan bersama teman temannya yang lain. Sedangkan nata langsung berjalan menuju mobil pribadi yang dikendarai oleh alvaro, dinatta, dan juga pras teman dekat nata.“Eh pak bos, ngapain lu kesini.” Sapa varo yang ada dikursi penumpang saat melihat nata yang baru saja memasuki mobil tersebut.“Masih ngantri males gue.”“Bini lu mana?.”“Sama temannya, masa iya gue ajakin kesini.”“Awas ada cowok yang bantu ngambilin dia makan.”“Mana berani mereka.”“Lalu rencana lu kenalin dia sebagai istri sah lu kapan kadal.” Tanya dinatta kepada nata.“Gak tau gue.” Jawab nata asal sambil membuka ponselnya.Sedangk
Delapan bulan kemudian. Tak terasa waktu seiring cepat sekali berlalu. Saat ini vanya sibuk menyiapkan ujian nasionalnya. Seiring berjalannya waktu pula hubungan nata dan juga vanyavsemakin membaik layaknya suami istri pada umumnya.Pagi ini vanya sudah siap dengan almamater sekolahnya. Dan nata masih didalam kamar mandi. Vanya sudah menyiapkan kemeja dan juga celana kain yang senada dengan dasi dan juga jasnya.Vanya menunggu sambil memainkan ponselnya. Tiba tiba ia dikagetkan dengan teriakan nat dari dalam kmar mandi.“Sayang ambilin handuk aku.”Vnya segera berjalan mengambil handuk yang ada digantungan lalu segera memberikan kepada nata. Lalu vanya berjalan kembali menuju meja riasnya untuk menunggu nata.Setelah nata siap dengan pakaiannya yang sudah rapi. Ahirnya mereka turun menuju rung makan untuk sarapan pagi sebelum berangkat beraktivitas. Setelah sarapan selesai seperti biasa nata mengntarkan vanya menuju sek
Jam menunjukkan pukul 02.30 pagi nata baru saja sampai di kediaman orang tuanya. Nata segera menuju kamarnya. Ia membuka pintu kamarnya dengan pelan. Ia melihat wanitanya sedang meringkuk membelakangi pintu dengan selimut tebal. Nata langsung merebahkan dirinya di belakaang vanya dan memeluknya dari belakang. “Aku rindu istri bocilku”. Kata nata dalam hati.Pagi hari vanya terbangun karena seluruh tubuhnya sangat kaku dan berat seperti tertimpa beras 1ton namun terdengar dengkuran halus di belakangnya,vanya merasa was-was. Vanya pun segera membuka matanya dan dengan pelan ia menoleh kebelakang hingga membuat tidur nyenyak nata terusik.“Jangan gerak-gerak masih ngantuk” kata nata dengan khas orang bangun tidur, vanya yang mengenali suaranya pun tersenyum sambil menghadap kearah nat Dengan cepat.“Kapan kakak pulang?.” Tanya vanya sambil mengelus rahang kokoh nata.“Tadi pagi. Udah aku masih ngantuk jangan ba
BANDARA INTERNATIONAL SOEKARNO-HATTA“Sayang kamu langsung kerumah mami ya. Kakak langsung ke puncak.” Kata nata kepada vanya“Tapi vanya mau ikut kakak.” Jawab vanya sambil merajuk kepada nata.“ sayang kakak janji akan segera pulang. Kamu langsung peulang kerumah mami ya. Kasian juga mami dirumah sendiri.”Vanya sebenarnya ragu buat pulang kerumah namun ia juga takut menganggu konsentrasi nata jikalau ia ikut pergi bersama nata.“Yaudah kalau gitu. Kakak harus janji akan cepat pulang.”“Iya sayang kakak janji akan cepat pulang. Sekarang kita turun ya. Sudah ada bodyguard kakak yang tunggu dibawah dan bakal jagain kamu.”“Iya.”“Jangan kebanyakan mikir. Jangan lupa makan, istirahat yang cukup ya.”“Iya kakak juga ya.”“Iya sayang.” Jawab nata sambil mengelus puncak kepala vanya.Saat sampai dig