Nata dengan sigap mencekal kedua bahu vanya dan berjalan memojokkan vanya ke tembok yang ada disebelah tv. Nata mendekatkan kepalanya kearah vanya. Dengan seringai kecil miliknya.
Vanya merasakan hembusan nafas milik nata. Vanya sebenarnya takut namun sebisa mungkin vanya harus berusaha terlihat tidak apa apa. Vanya dengan tak sadarnya menutup kedua matanya.
Nata melihat vanya yang menutup kedua matanya nata mengamati wajah vanya. “Ternyata lo cantik juga. Sifat lo juga yang bikin hati gue sedikit goyah untuk tidak mencintai lo.” Nata langsung memundurkan kepalanya dan menunggu vanya membuka kedua matanya. Saat vanya membuka kedua matanya nata mengeluarkan seringai dari bibirnya. “Ngarep gue cium kan lo.”
“Idih amit amit gue dicium sama lo, mungkin setelahnya gue langsung jadi drakula gegara kena virus lo. Awas minggir lo gue mau lewat.” Kata vanya dengan mendorong tubuh nata.
“Lo harus ikut gue keapartemen
Setelah sampai dikamar apartementnya nata langsung berjalan menuju kamarnya setelah itu vanya duduk dikursi yang ada diruang tamunya. Nata mengambil beberapa baju dan celana juga dalaman untuk dibawah kerumah vanya.Bukanya nata tak mampu membeli yang baru namun nata bukan tipe orang yang suka beli beli baju baru. Ngapain harus beli baju baru jika yang lama masih bisa dan layak untuk dipergunakan.Nata melihat dari dalam kamarnya vanya sedang duduk disofa yang ada diruang tamu dengan memainkan ponselnya. Tanpa sadar nata menyunggingkan senyumnya samar. Setelah puas menatap vanya nata lansgung berjalan keluar kamarnya sambil mententeng koper yang berisi baju celana dalaman dan juga beberapa koleksi jam tangannya.Vanya yang melihat nata yang baru saja keluar dari dalam kamarnya pun langsung menatapanya dengan menautkan kedua alisnya.“Sudah?.” Tanya vanya kepada nata.“Sudah.” Jawab nata sambil berjalan menuju sofa sebelah va
Setelah acara makan malam bersama vanya dan nata ahirnnya kembali kekamar mereka. Saat sudah sampai didalam kamar vanya berjalan menuju sofa panjang yang ada dikamarnya sambil mengenakan selimut unyuk menutupi tubuhnya.Sedangkan nata yang dari tadi tengah menatap vanya yang saat ini sudah berada disofa panjang dan mengenakan selimut pun hanya diam. Nata lebih memilih membuka ponselnya.Dirasa vanya sudah tertidur dengan nyenyak saatnya nata akan memindahkan vanya kekasur king sizenya dan nata yang akan tidur disofa panjang tersebut.Nata ahirnya mendekati vanya yang saat ini sudah tertidur pulas. Nata mmandangi wajah vanya dengan seksama. “Sebenarnya lo punya paras yang cantik sayangnya gue gak mencintai lo saat ini.” Guman nata dengan pelan. Setelah itu barulah nata membopong tubuh vanya kekasur king sizenya.Pagi hari vanya terbangun dari tidurnya. Vanya melihat lihat sekitarnya. Perasaan tadi malam dirinya tidur disofa tersebut namun kenap
Hari ini adalah hari yang sangat bebas untuk siswa yang remidial atau diatas rata rata. Dikarenakan minggu kemarin adalah semua siswa siswi melaksanakan ujian tengah semester.Sedang asik dengan lamunannya vanya dikagetkan dengan suara yang barusan keluar dari pengeras suara.“Selamat pagi bagi siswa siswi yang mengikuti ujian susulan diharapkan menuju keruang guru sekarang juga. Terima kasih.” “Van lo mau gue temenin apa enggak.” Kata fida kepada vanya yang saat ini sudah menegakkan kepalnya.“Gak usa da gue sendiri aja. Kasian nanti lo nunggu gue lama.” Kata vanya sambil membuka tas ranselnya.“Gue berangkat dulu ya da.” Kata vanya sambil berjalan santai menuju keluar kelas dengan membawa alat tulis.Vanya berjalan menuju ruang guru saat sudah didepan ruang guru vanya terlebih dulu mengetuk pintunya dan baru masuk biar terlihat sopan.Saat sudah masuk ruang guru vanya melihat
Vanya langsung pulang menuju rumahnya menggunakan kendaraan online yang dipesannya lewat aplikasi yang berada diponselnya. Setelah sampai rumah vanya langsung berlari menuju kamarnya yang berada dilantai dua. vanya membersihkan tubuhnya dan mencuci almamaternya. Setelah dirasa sudah bersih vanya langsung keluar kamar mandi.Namun baru saja vanya keluar dari kamar mandi hanya menggunakan handukyang menutupi tubuhnya dan berada di kepalanya karena baru saja ia mencucu rambutnya. Tiba tiba nata sudah ada di kamar masih lengkap dengan kemejanya yang sudah digulung sampai sikunya.“Eh kapan datang.” Tanya vanya sambil berjalan menuju lemari pakaiannya.“Barusan. Kenapa kamu sudah pulang? Bolos kan kamu?.”Vanya langsung tak berkutik sedikit pun. Setelah itu vanya tersenyum seperti tak punya salah.Nata langsung menatanya tajam. “Cukup sekali ini saja jangan diulangi lagi.””Siap bos.” Jawab vanya sa
Malam tlah tiba vanya dan anggel masih berada disebuah salon dan nata sudah pergi sebelum maghrib tadi. Vanya dengan dres berwarnah hitam selutut namun ada belahan 5 cm dari lutut sebelah kanan. dan juga tas kecil warna hitam dengan rambut yang di keriting dan high hills berwarna senada. Dan juga angel dengan dres warna hitam juga namun berbeda modelnya saja.Vanya terlihat sangat cantik dan menawan pasti banya yang melliriknya nanti saat di pesta tersebut. Angel tersenyum melihat kearah vanya. “Sudah?.”“Sudah.” Vanya pun menjawabnya seraya tersenyum menatap angel.“Yuk berangkat sekarang.” Ajak anggel sambil menarik tangan vanya.“Kamu pasti akan menyesal karena tidak mengajak istri kecilmu yang menawan ini kak.” Batin anggel dengan seringai samar dibibirnya.“Tante aku bengkat dulu ya bye.” Teriak anggel kepada pemilik salon tersebut sambil melambaikan tangannya.Vanya dan anggel
Ariel dan vanya sedang berdansah dan sepasang bola mata yang dari tadi melihatnya dengan wajah yanng sangat merah padam melihatnya. Nata lansgung melepaskan paksa rangkulan dari senja dan berjalan menuju kedua pasangan dansah tersebut.Saat sampai didekat mmereka nata langsung mmenarik vanya dan membawanya keluar. Ariel yang sedang berdansah pun langsung kaget saat vanya ditarik oleh nata. “Eh lo apaan narik narik pacar gue. Lepasin gak tangan lo.”Nata yang mendengarnya pun wajahnya bertambah merah padam dan cekalan ditangan vanya juga makin erat. Sudah dipastikan sekarang tangan vanya sudah merah akibat cekala nata.“Masih pacarkan. Gue suaminya.” jawabnya dengan suara dingin.Vanya langsung kaget saat mendengarnya begitupun dengan ariel. Karena dari dulu ucapan nata gak pernah ada yang bercanda dan tidak benar. Apa yang dikatakan nata pasti beneran. Ariel pun melepaskan tangan vanya.“Lo yang minggir.
Tringgg tringg tringgg.Bunyi alaram di ponsel vanya berbunyi. Vanya yang merasa terganggu pun ahirnya meraba raba mencari ponselnya berada. Setelah ditemukannya vanya langsung mematikan alaramnya. Dengan setengah sadar dari tidurnya vanya merasakan ada yang menimpah perutnya dan uga kakinya serta terdengar suara hembusan nafas yang teratur. Vanya pun ahirnya tersenyum karena mengingat kejadian tadi malam sebelum ia tidur.Flashback on. Setelah mendengar gemercik air yang bertabrakan dengan lantai alias air yang terjatuh dilantai. Vanya dengan segera berjalan menuju tempat tidur yang ada disana. Vanya merebahkan tubuhnya sambil melihat kelangit langit tempat tidur dengan tangannya memegang bibirnya yang barusan telah ciman pertama kalinya dengan nata suaminya. Vanya sesekali tersenyum saat mengingatnya. “Ternyata cakep juga. Bisa cemburu juga anak onta satu itu, eh enggak ding anaknya mami nesya ding
Setelah sampai dikelasnya vanya berjalan kearah fida yang sudah ada dimejanya dengan novel yang ada ditangannya.“Woyyyy.” Teriak vanya saat sudah sampai didekat fida sambil melempar tasnya kemeja yang membuat fida terkejut.“He unta lo bisa santuy gak sih jadi cewek. Terkejut gue dodol.”Vanya hanya tertawa terbahak bahak melihat wajah fida yang konyol akibat kaget karena ulahnya.“Malah tertawa memang lo teman laknat sumpah.”“Maaf maaf sayang. Lonya sih yang baca novel sampai sampai gue disini gak lo perhatiin.”“Jatuh hati lo sama gue sampai lo minta gue erhatiin segala.” Katanya dengan bete.“Maafin dong kan kita teman. Gue beliin makan deh nanti pas istirahat.”Fida yang mendengar ada geratisan pun langsung tersenyum melihatnya. “gitu dong itu baru namanya sahabat.”“Kalau geratisan aja lo semangat dasar anak sapi.&rdquo
8 tahun kemudian.“Ma kakak gangguin cia aja.” Teriak ana kedua vanya dan juga natta yang saat ini umur tiga tahun.“Kakak.” Teriak vanya dari dapur membuat arka tertawa.Ya saat umur setahun vanya kembali hamil lagi anak keduanya yang saat ini berumur lima tahun. Anak kedua pasangan suami istri vanya dan juga natta bernama kirania felicia caessar.Natta keluar dari kamar tidurnya setelah mendengar istrinya berteriak karena arka menganggu cia. Arka yang melihat papanya keluar darikamar pun lansgung menghentikan tawanya. Ciya yang melihat papanya pun langsung berlari menghampiri papanya dan mengadu kepada papanya.“Papa kakak gangguin cia aja dari tadi.” Ucap cia yang berada digendongan natta.“Kakak gangguin cia mulu?.” Tanya natta kepada arkana yang sudah diam duduk disofa. Arka hanya tersenyum menjawabnya.Natta yang melihat anak laki-lakinya tersenyum tapi expresinya menyembunyikan ke
Siang ini dirumah nata dan vanya kedatangan mama nesya dan juga fida sahabat vanya dari kecil. Nesya dirumah vanya dari pagi karena anak dan menantunya sudah hampir dua bulan tak mengunjunginya. Kalau fida ia baru saja datang, karena pagi tadi fida kuliah.Saat ini mereka bertiga nesya, vanya dan juga fida sedang mengobrol didepan tv. Mereka asik bercerita ngalor ngidul. Hingga vanya pamit ingin mengambil minum kedapur.“Vanya mau ambil minum dulu ya.” Ucap vanya sambil berdiri dari duduknya.Saat vanya berdiri fida melihat jika baju yang dikenakan vanya basah.“Lho van kok banyak air, kamu ngompol ya?.” Tebak fida sambil dahinya berkerut.“Sembarangan enggak aku enggak ngompol.” Jawab vanya sambil menempelkan tangannya pada bagian yang basah.“Eh iya kok basah ya.” Ucap vanya kembali.Nesya yang melihat kedua perempuan yang ada didepannya sedang kbingungan pun lebih memilih memanggil na
“Sayang ayo cepat jangan lama-lama nanti bubur ayamnya keburu habis.” Teriak vanya dari luar kamar yang menunggu suaminya tak juga selesai mandi.“Iya tunggu bentar masih sisiran ini.” Jawab nata tenang.“Lama banget sih lemot tau gak. Awas aja kalau nanti anakku ileran pokoknya kamu yang salah.” Ucap vanya sambil cemberut saat melihat nata yang berjalan keluar dari dalam kamarnya.“Yaudah ayo berangkat jangan ngambek ah, masa calon mama masih suka ngambekan.” Ucap nata smabil mengandeng tangan vanya.“Kamu sih lelet mulu kalau mau kemana-mana.”Nata memilih tak menjawab ucapan istrinya. Karena ia sudah tau kebiasaan vanya saat hamil dari bulan ketiga hingga sekarang sudah beranjak ke sembilan bulan vanya sukanya ngomel mulu dikit-dikit ngomel. Untung aja suami tampannya ini selalu pengertian kepada istri bocilnya.Sesampainya didekat tukang bubur kesukaan vanya. nata segera turun d
Pagi ini vanya dan nata sedang menikmati sarapan paginya sebelum mereka berangkat menuju kantor nata. Ya memang sudah dari tiga bulan lalu tepatnya setelah kejadian datangnya wanita seperti ondel-ondel sarah ke kantor nata. Nata tak mau pergi kekantornya sendiri. Alasannya ia tak mau jika suatu saat sarah datang menghampirinya lagi. Dan vanya pun mengikuti kemauan suami gilanya.Ditengah-tengah makan tiba tiba perut vanya merasakan mual. Ia segera berlari menuju kamar mandi yang dekat dengan dapur. vanya segera memuntahkan semua isi yang ada didalam perutnya diwastafel.Nata yang melihatnya pun langsung berlari menghampiri istrinya. Dan segera memijat tengkuk vanya hingga vanya merasakan lega.“Hoekk... hoek... hoekk...” vanya memuntahkan semua makanan yang ada dalam perutnya hingga membuat tubuhnya sedikit lemas. Setelah itu vanya mencuci mulutnya .“Kamu sakit?. Kita pergi kedokter ya.” Kata nata dengan rasa khawatir dan memapah
Hari ini adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh vanya dan juga semua teman-teman sekolahnya, yaitu wisudah. Vanya sudah memakai kebaya modern yang dibelikan oleh nata kapan hari.“Cantik banget istri aku.” Kata nata saat mereka selesai makan pagi.“Dari lahir udah cantik.” Jawab vanya sewot.“Mami sama papi belum pulang dari korea?.” Tanya vanya lagi. Namun nata hanya menaikkan kedua bahunya tak mengerti.“Yaudah ayo berangkat.”Nata segera berdiri dan berjalan mengenggam tangan istrinya menuju mobilnya yang ada didepan rumah. Dan segera nata mengemudikan mobilnya menuju sekolah vanya. sesampainya disekolah vanya berjalan menghampiri semua teman-teman kelasnya.“Van sini.” Teriak fida saat melihat vanya yang sedang berjalan memasuki ruangan. Vanya pun segera berjalan menuju teman-temannya. Mereka pun segera duduk bersebelahan mendengarkan beberapa sambutan dari petinggi yayasan dan j
Sesampainya didaerah banyuwangi jawa timur kira kira pukul 13.50 WIB. Mereka makan bersama sebelum melanjutkan perjalanan mereka menggunakan kapal penyebrangan menuju bali. Vanya dan fida berjalan menuju rumah makan tersebut untuk makan bersama teman temannya yang lain. Sedangkan nata langsung berjalan menuju mobil pribadi yang dikendarai oleh alvaro, dinatta, dan juga pras teman dekat nata.“Eh pak bos, ngapain lu kesini.” Sapa varo yang ada dikursi penumpang saat melihat nata yang baru saja memasuki mobil tersebut.“Masih ngantri males gue.”“Bini lu mana?.”“Sama temannya, masa iya gue ajakin kesini.”“Awas ada cowok yang bantu ngambilin dia makan.”“Mana berani mereka.”“Lalu rencana lu kenalin dia sebagai istri sah lu kapan kadal.” Tanya dinatta kepada nata.“Gak tau gue.” Jawab nata asal sambil membuka ponselnya.Sedangk
Delapan bulan kemudian. Tak terasa waktu seiring cepat sekali berlalu. Saat ini vanya sibuk menyiapkan ujian nasionalnya. Seiring berjalannya waktu pula hubungan nata dan juga vanyavsemakin membaik layaknya suami istri pada umumnya.Pagi ini vanya sudah siap dengan almamater sekolahnya. Dan nata masih didalam kamar mandi. Vanya sudah menyiapkan kemeja dan juga celana kain yang senada dengan dasi dan juga jasnya.Vanya menunggu sambil memainkan ponselnya. Tiba tiba ia dikagetkan dengan teriakan nat dari dalam kmar mandi.“Sayang ambilin handuk aku.”Vnya segera berjalan mengambil handuk yang ada digantungan lalu segera memberikan kepada nata. Lalu vanya berjalan kembali menuju meja riasnya untuk menunggu nata.Setelah nata siap dengan pakaiannya yang sudah rapi. Ahirnya mereka turun menuju rung makan untuk sarapan pagi sebelum berangkat beraktivitas. Setelah sarapan selesai seperti biasa nata mengntarkan vanya menuju sek
Jam menunjukkan pukul 02.30 pagi nata baru saja sampai di kediaman orang tuanya. Nata segera menuju kamarnya. Ia membuka pintu kamarnya dengan pelan. Ia melihat wanitanya sedang meringkuk membelakangi pintu dengan selimut tebal. Nata langsung merebahkan dirinya di belakaang vanya dan memeluknya dari belakang. “Aku rindu istri bocilku”. Kata nata dalam hati.Pagi hari vanya terbangun karena seluruh tubuhnya sangat kaku dan berat seperti tertimpa beras 1ton namun terdengar dengkuran halus di belakangnya,vanya merasa was-was. Vanya pun segera membuka matanya dan dengan pelan ia menoleh kebelakang hingga membuat tidur nyenyak nata terusik.“Jangan gerak-gerak masih ngantuk” kata nata dengan khas orang bangun tidur, vanya yang mengenali suaranya pun tersenyum sambil menghadap kearah nat Dengan cepat.“Kapan kakak pulang?.” Tanya vanya sambil mengelus rahang kokoh nata.“Tadi pagi. Udah aku masih ngantuk jangan ba
BANDARA INTERNATIONAL SOEKARNO-HATTA“Sayang kamu langsung kerumah mami ya. Kakak langsung ke puncak.” Kata nata kepada vanya“Tapi vanya mau ikut kakak.” Jawab vanya sambil merajuk kepada nata.“ sayang kakak janji akan segera pulang. Kamu langsung peulang kerumah mami ya. Kasian juga mami dirumah sendiri.”Vanya sebenarnya ragu buat pulang kerumah namun ia juga takut menganggu konsentrasi nata jikalau ia ikut pergi bersama nata.“Yaudah kalau gitu. Kakak harus janji akan cepat pulang.”“Iya sayang kakak janji akan cepat pulang. Sekarang kita turun ya. Sudah ada bodyguard kakak yang tunggu dibawah dan bakal jagain kamu.”“Iya.”“Jangan kebanyakan mikir. Jangan lupa makan, istirahat yang cukup ya.”“Iya kakak juga ya.”“Iya sayang.” Jawab nata sambil mengelus puncak kepala vanya.Saat sampai dig