Share

Part 46

Deburan ombak yang membelai telinganya sejak tiga puluh menit yang lalu ternyata tak mampu membuai dirinya memasuki alam mimpi. Berkali-kali dia mencoba mengatupkan kelopak matanya, namun rasa kantuk itu seakan enggan menghampiri.

Suhu udara dari penyejuk ruangan dia pasang di derajat yang cukup rendah. Dan pintu balkon  dia biarkan menganga. Hanya mengenakan kaos hitam dan celana pendek selutut, Pram lakukan itu semua agar tercipta suasana yang mendukungnya untuk memejamkan mata dan terlelap dengan segera.

Namun tetap saja sepasang matanya berkhianat pada penat yang terasa di sekujur tubuhnya. Padahal dirinya kini sudah terlentang pasrah di atas ranjang, dengan lampu kamar yang dia redupkan.

Tiba-tiba saja sekelebat bayangan wajah Cinta terlintas dibenaknya. Membuatnya kembali beranjak walaupun dengan setengah malas.

Seakan ada perintah yang menggema di kepala, Pram meraih ponselnya yang tergeletak di atas meja nakas, lalu menekan tombol dialling ke

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status