Beranda / Urban / MENANTU JENDERAL NAGA EMAS / 4. Sambutan dari sang istri

Share

4. Sambutan dari sang istri

Penulis: mic.assekop
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-19 09:51:58

Berbeda dari Winnie dan Pablo, justru Gabriella menyambut kehadiran Alexander dengan penuh antusias dan kegembiraan. Dia membuka lebar pintu rumah lalu berjalan melewati ayah dan ibu tirinya. Tidak berpikir panjang dan mengingat-ingat apa pun sebab dia yakin itu adalah suaminya, Gabriella memeluk Alexander dengan sangat erat.

“Kau ke mana saja, Sayang?” Gabriella sampai menitikkan air mata karena saking terharu. Pelukannya sangat kencang, seakan-akan itu adalah pelukan terakhir untuk suaminya, seolah-olah hari ini adalah hari terakhir pertemuan mereka. Wanita penyayang itu benar-benar tidak mau lagi kehilangan Alexander untuk ke dua kalinya.

Alexander menjawabnya dengan nada yang lembut tapi menggetarkan, “Ke mana pun aku pergi, aku tidak mungkin pernah meninggalkan mu, istriku sayang.”

Melihat adegan menjijikkan itu, Winnie membekap mulutnya sendiri, matanya terbelalak dan nyaris keluar dari tempatnya. Dia sangat kaget begitu tahu bahwa ternyata Gabriella masih mau menerima kehadiran Alexander.

Pablo menggeleng keras tak percaya. Dia kira putrinya tidak mau lagi melihat wajah Alexander dan setuju untuk bercerai. Tapi, semua spekulasinya meleset jauh. Anak tunggalnya malah tidak mau berpisah lagi dari Alexander.

Gabriella bertutur dengan lembut dan penuh kasih sayang, “Jangan pernah tinggalkan aku lagi, suamiku ....”

Alexander menjawabnya dengan penuh perasaan, “Tentu saja. Selamanya aku tidak akan pernah meninggalkan mu, istriku.”

“Ayo cepat masuk! Ada banyak hal yang mesti kita ceritakan!” Gabriella menarik tangan suaminya lalu menyeretnya dengan mesra agar segera masuk ke dalam rumah.

Mereka berdua pun melenggang masuk tanpa bicara apa pun dengan dua orang yang sedang terpancang di dekat pintu.

Winnie merayu Pablo agar cepat melakukan sesuatu, meminta agar dalam waktu sesegera mungkin supaya Pablo mendepak Alexander dari lingkungan Keluarga Callister.

Kehadiran Alexander saat ini dianggap membahayakan sekaligus mencekam bagi Winnie. Bisa-bisa rencana pernikahan yang sudah diagendakan bisa saja batal.

Jika iya, Winnie pasti kecewa dan malu di hadapan keluarganya. Dia sudah menjanjikan pernikahan Letda Martin Scott pasti berlangsung.

Di ruang keluarga, Gabriella mempersilakan suaminya duduk lalu dia pun bergegas ke dapur untuk menyiapkan minuman. Satu tahun setengah adalah waktu yang sangat lama. Selama dalam waktu tersebut dia menahan pedihnya kerinduan, dan sekarang, rindunya sudah terobati.

“Es lemon tea. Kesukaan mu, Sayang.” Gabriella duduk menghadap Alexander. Wajahnya sangat ceria. Setelah sekian lamanya menunggu dan menanti, akhirnya Gabriella bisa berjumpa lagi.

Perpisahan tak terduga, dan pertemuan yang tak terduga pula.

“Terima kasih, Sayang,” ucap Alexander sebelum menyesap minumannya.

Selama dua tahun masa pernikahan, sebelum Alexander menghilang tanpa kabar, Gabriella menjadi satu-satunya orang yang perhatian sama Alexander pasca kematian Sarah. Di saat Pablo dan Winnie kerap memberikan perintah tak wajar dan serangan intimidatif terhadap Alexander, Gabriella selalu memberikan pembelaan. Ketika Alexander sakit karena terlalu sering mendapat perlakuan tak pantas, waktu Alexander badannya ceking dan seperti tidak ada daya, hanya Gabriella yang peduli.

Gabriella selalu menjaga kesetiaannya selama masa dua tahun tinggal bersama Alexander meskipun ayah dan ibu tirinya tak henti membujuk agar kiranya berpisah saja. Cinta dan ketulusan wanita pendiam sekaligus penyayang itu terlalu besar. Tidak ada yang bisa mengurangi rasa cintanya terhadap Alexander walau hanya secuil pun.

“Kau gemuk dan gagah,” kata Gabriella mengernyitkan kening. Dia sedari tadi memperhatikan semua apa yang ada pada suaminya, terlebih saat ini Alexander sedang mengenakan kaos oblong putih yang ketat sehingga otot lengan, otot dada, dan otot perutnya begitu tampak.

Jelas ini tidak seperti Alexander yang dia kenal sebelumnya. Terakhir dia melihat suaminya sudah seperti mayat hidup. Hanya ada kulit yang melapisi tulang.

Ketika Gabriella tahu kabar hilangnya suaminya, sempat dia berpikir bahwa suaminya telah meninggal meskipun sebisa mungkin dia melenyapkan pikiran negatif tersebut, dan sebisanya dia meyakinkan dirinya sendiri bahwa suaminya baik-baik saja dan suatu saat pasti akan kembali.

Doa dan harapannya terwujud.

Alexander sudah kembali.

“Kau sangat sehat, Alex. Aku senang sekali rasanya.” Gabriella sumringah dan tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya.

“Aku pun senang melihat kau senang. Tapi aku sedih karena beritanya kau sedang tersiksa. Maafkan aku. Setelah ini, aku tidak akan pernah lagi membiarkan mu menderita. Aku berjanji."

Ada banyak hal yang ingin Gabriella tanyakan pada suaminya. Apa pun itu. Tentang hilang misterius. Dan terutama tentang perubahan fisik yang luar biasa.

Tidak sampai di sana, Gabriella pun terkaget saat mendengar suaminya berbicara yang kedengarannya sama seperti ayahnya. Suara yang dalam dan sangat jantan.

Berbanding terbalik dengan cara bicara suaminya saat dia mengenalnya. Dulu Alexander sangat biasa dan tidak ada nilai lebih, terutama dalam hal yang terkait dengan kelebihan fisik dan skill bicara.

Datar, sedatar air.

Sangat biasa.

Begitu juga dengan cara duduk Alexander yang tegap sekarang. Tatapannya yang mantap. Pundaknya yang tegar. Wajahnya yang teguh. Dan body language-nya yang mengagumkan.

Gabriella membatin, ‘Apa yang sudah dilakukan suamiku selama lebih dari satu tahun belakangan?’

Alexander tidak berprofesi di pemerintahan maupun militer. Dia hanyalah penulis lepas di berbagai media dan kerap tampil di sejumlah tempat untuk menyampaikan orasinya tentang kemanusiaan, perdamaian, kebudayaan, demokrasi, keadilan, kebebasan, dan apa pun terkait dengan kenegaraan. Ya, dia merupakan aktivis dan penggerak. Akan tetapi, dia sengaja tidak tampil berlebihan dan membesarkan namanya. Alasannya adalah dia ingin main aman. Sudah banyak orang di luar sana yang diculik, ditangkap, dan dibunuh lantaran suara dan orasi mereka dianggap membahayakan negara. Alexander tidak mau dianggap sebagai teroris dan musuh negara. Meskipun, pada akhirnya dia pun tetap diculik yang hingga saat ini masih menjadi misteri, siapa yang telah menculiknya dan apa alasannya.

Itulah yang menjadi salah satu pertanyaan dari Gabriella. “Jika kau tidak pergi sendiri, berarti kau telah diculik? Siapa yang menculik mu, Alex?” Gabriella memajukan kursinya dan memasang telinganya baik-baik.

Akan terlalu panjang narasinya kalau dijelaskan sekarang. Maka dari itu Alexander akan menunda pembahasan tersebut, apalagi dia pun masih dalam proses pencarian terhadap para pelaku penculikan. “Intinya, aku diculik oleh para oknum, yang katanya mereka bagian dari pemerintah dan militer. Kita semua pastinya akan tahu nanti siapa mereka.” Alexander mengalihkan pembicaraan. Soal si Letnan Dua. “Ngomong-ngomong, mereka merencanakannya bulan depan?”

Gabriella menunduk dalam. “Soal rencana pernikahan dengan Martin? Kau jangan berpikir terlalu jauh. Yakinlah padaku. Yakinlah aku tidak mungkin menerima keinginan mereka.”

“Gaby, aku tahu diri mu, lebih tahu dari apa yang orang tua mu tahu. Kita kenal sudah sangat lama. Aku tidak pernah berpikir bahwa kau akan mengkhianati cintaku. Aku tidak melihat kau adalah wanita murahan dan gampangan. Kau tetaplah Gabriella seperti yang aku kenal, jadi tidak mungkin kau mau menikah dengan pria lain, apalagi sekarang aku sudah kembali.”

Kepulangan Alexander membawa cahaya yang sempat meredup.

Bab terkait

  • MENANTU JENDERAL NAGA EMAS   5. Ayah dan ibuku?

    Namun, Pablo membuyarkan romantisme itu. Pablo memandangi wajah Alexander dengan gusar sambil mengutuk, “Kau adalah menantu sialan pilihan Sarah! Jadi sebenarnya kau memang tidak pantas menjadi suami putriku! Ingat itu baik-baik!”Dengan tenang dan santai Alexander menjawab, “Ayah adalah orang yang menikahkan aku dengan Gabriella. Tidak mungkin Ayah menarik lagi sebuah keputusan yang sudah disaksikan banyak orang pada waktu itu.”Gabriella tak bergeming. Dia menggeser badannya sedikit dan memandangi wajah ayahnya seraya berkata, “Alex benar, Ayah. Ayah waktu itu merestui dan telah menikahkan aku di hadapan banyak saksi. Mana mungkin Ayah menarik omongan Ayah kembali.Alexander memang bukanlah berasal dari kalangan atas yang terlibat di dalam pemerintahan dan militer. Sementara Pablo dan keluarganya sudah sangat terbiasa dengan hal yang berbau pemerintahan dan militer.Mending kalau Alexander berasal dari keluarga kaya, orang tuanya taipan terkenal, dan bisnis keluarga di mana-mana, na

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-19
  • MENANTU JENDERAL NAGA EMAS   6. Di mana ayah dan ibuku?

    Untuk memastikan berita tentang hilangnya orang tuanya, Alexander pun bergegas menuju rumah tempat di mana orang tuanya tinggal. Setibanya di sana, betapa terkejutnya dia melihat kondisi rumah tersebut yang kotor dan tidak terurus.Lantai berdebu dan sampah di mana-mana. Di langit-langit rumah banyak sarang laba-laba. Sebagian barang dan perabot hilang entah ke mana. Bisa jadi hilang dicuri. Intinya kondisi rumah satu lantai itu sudah tidak keruan, lebih buruk dari kapal pecah.Alexander menutupi hidungnya karena bau busuk yang menyengat. Dia sudah tidak bisa berkomentar. Jika kedua orang tuanya hilang sejak satu setengah tahun lalu, wajar kondisi rumahnya sudah separah ini.Pablo dan Winnie tidak mengizinkan Gabriella untuk merawat rumah milik orang tua Alexander, bahkan mereka tidak membiarkan Gabriella berkunjung hanya sesaat saja.Tetangga sekitar?Mereka tidak peduli.Bahkan bisa jadi mereka melucuti barang-barang yang ada di dalam sini.Tidak ada satu pun lagi benda berharga lagi

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-28
  • MENANTU JENDERAL NAGA EMAS   7. Pertemuan keluarga besar

    Alexander menoleh ke samping, mengawasi jalanan padat Kota Redchester yang sangat sibuk. Karena ibu kota negara, Megapolitan yang setidaknya ada sepuluh juta orang ini merupakan kota besar dan punya sejarah. Ada banyak cerita di Redchester, dan ada pula misteri yang mesti dikuak.Saat ini Farrell menjadi satu-satunya orang kepercayaan Alexander. Jika ada sesuatu yang bocor, itu pasti karena kecerobohan Farrell. Maka dari itu Farrell sudah bersumpah dan setia pada Alexander dalam mengemban semua pekerjaan yang diberikan serta melaksanakannya dengan sepenuh hati.Selain amanah, Farrell juga cerdas dan berbagai idenya sangat dibutuhkan oleh Alexander.Pada waktu pertempuran berlangsung, Farrell selalu berada di samping Alexander bersama sejumlah pasukan yang berada di bawah komandonya untuk memberikan penjagaan dan pengamanan kepada sang panglima perang.Sekarang, peran Farrel bisa dikatakan ajudan dan bodyguard sekaligus untuk mengawasi dan menjaga bosnya.Dan bagi Farrell sendiri, meng

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-29
  • MENANTU JENDERAL NAGA EMAS   8. Kena sidang

    Ruangan keluarga telah di-set sedemikian rupa. Ada satu buah kursi khusus yang diperuntukkan bagi Alexander. Semacam kursi yang akan diduduki oleh terdakwa sebuah kasus di pengadilan. Di depan kursi panas tersebut terdapat enam kursi lainnya. Di sanalah Brendon dan lima orang saudaranya akan menghukum Alexander.Sementara itu, anak-anak mereka yang besar dan kecil sudah dilarikan semua sehingga forum besar kali ini dijamin tidak akan terganggu oleh kebisingan. Mereka memastikan bahwa rapat keluarga penentu nasib Alexander akan berjalan lancar dan mendapatkan hasil yang diinginkan, tentu saja tujuan mereka adalah menyingkirkan keberadaan Alexander dari Keluarga Callister.Alexander dengan setelan kemeja abu-abu dan celana jeans biasa terduduk. Di hadapannya sudah berdiri enam orang tua yang akan mencecar beragam kalimat untuk memojokkan dia. Lalu, apakah Alexander mampu melewati ujian besar ini?Brendon menyilangkan kedua kakinya sambil melipat kedua tangan di depan dada. Dia menatap w

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-29
  • MENANTU JENDERAL NAGA EMAS   9. Alex akan menyembuhkan istrinya

    Anak nomor empat di bawah Pablo itu bernama Shinta Callister. Sebenarnya siang ini sang dokter semestinya bekerja tapi karena ada acara penting dan mendesak, terpaksa dia izin sebentar walaupun tidak lama juga, hanya demi mensukseskan agar Alexander berpisah dari keponakannya yang malang.Shinta memperbagus jas dokter kebanggaanya sebelum berkata, “Tadi aku sudah mengecek kondisi fisik Gabriella. Badannya sangat lemas. Dia merasakan sakit di beberapa titik. Salah satunya di bagian perut dekat ulu hati. Dia juga merasakan nyeri di tengkuk. Aku memastikan dia sedang stres. Kejiwaannya terganggu dikarenakan beban pikiran dan mental. Tidak lain tidak bukan tentu saja karena makan hati sudah menjadi istri dari mu, Alex. Dia sebenarnya terbebani selama tiga setengah tahun ini semenjak menjadi istri mu. Dia makan hati. Tapi tidak mau bercerita. Puncaknya adalah sekarang. Sebagai dokter umum berpengalaman, aku menyarankan agar Gabriella dibawa ke psikiater untuk mendapatkan pengobatan dan jug

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-29
  • MENANTU JENDERAL NAGA EMAS   10. Black Horns

    Enam orang di hadapan Alexander sepakat kalau Alexander tidak mungkin bisa melakukannya. Jika Dokter Shinta saja tidak bisa, lantas bagaimana dengan pria menyedihkan dari Keluarga Luther itu? Mustahil, sangat mustahil.Pablo menggaruk kepalanya yang tak gatal sambil menyindir geram, “Kau pernah tersiksa selama hampir dua tahun. Badan mu kurus dan penyakitan. Bahkan kau tidak mampu mengurusi diri mu sendiri. Lantas kau mau mengobati orang lain? Alex, sudahlah! Aku tahu kau sedang membela diri agar tidak ditendang dari rumah ini dan pergi untuk selama-lamanya. Kami semua di sini tahu kau pasti mengeluarkan beragam alasan supaya kau tetap bisa bertahan. Tapi, semua yang kau sampaikan akan sia-sia. Mana mungkinlah kami bisa percaya pada omong kosong mu?!”Dengan tenang dan percaya diri Alexander pun menjawab, “Aku sudah belajar banyak dari Tuan James Frick. Aku bisa meracik ramuan dan menguasai teknik akupuntur. Aku juga paham tentang teknik pengobatan modern seperti yang dikuasai oleh Do

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-29
  • MENANTU JENDERAL NAGA EMAS   11. Penawaran Alexander

    Alexander berbicara dengan tegas. “Tuan Mike Ali juga difitnah. Beliau dituduh telah melanggar hukum berat. Katanya, beliau ingin menggulingkan Presiden Somers dengan power-nya yang luar biasa. Kita tidak tahu apakah beliau pro atau kontra dengan pemerintahan Presiden Somers. Kita tidak tahu apakah beliau benci atau suka dengan pemerintahan waktu itu. Tapi tuduhan yang mengatakan bahwa beliau ingin menggulingkan Presiden Somers, jelas hanyalah hoaks.”Pablo selaku menantu Somers langsung merespons cepat. “Kenapa kau malah membawa ayah mertuaku segala? Berita waktu itu santer memberitakan bahwa Mike Ali telah menyiapkan sepuluh ribu orang untuk menyerbu istana dan bahkan sampai ingin membunuh Presiden.”“Berita itu tidak benar,” balas Alexander penuh percaya diri.Dia satu tahun penuh belajar bersama Mike Ali dan tahu betul apa yang sebenarnya terjadi. Mike Ali sejatinya memang kurang suka dengan pemerintahan otoriter di bawah kekuasaan Presiden Somers, tapi bukan berarti dia radikal d

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-30
  • MENANTU JENDERAL NAGA EMAS   12. Laura akan jadi artis terkenal

    Selain itu, dia sudah mendapat jaminan dari lima gurunya, seandainya nanti dia bisa menyelesaikan semua misi dari lima gurunya, dia akan mendapat banyak keberuntungan yang tidak pernah terbayangkan.Contoh saja, Warren Rockefeller, salah satu guru Alexander, akan memberikan sebagian kekayaannya jika Alexander nanti bisa mengusut kasus penculikan terhadap dirinya. Warren Rockefeller menugaskan pada Alexander untuk mencari para pelaku dan menegakkan kebenaran. Setelah itu, beliau pasti akan memberikan imbalan besar bagi Alexander.Padahal, Alexander ingin menyelesaikan semua misi yang diberikan oleh gurunya adalah untuk membalas budi, bukan mengharapkan hadiah. Nah, Evans Holland juga akan memberikan hadiah seandainya pada Alexander seandainya misi tersebut juga berhasil. Tapi itu terlalu jauh. Evans Holland merupakan artis terkenal sekaligus CEO Sky Vision. Evans sudah memberikan akses kepada Alexander dan sedikit ruang untuk melakukan sesuatu. Karena itulah Alexander berani memberi

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-30

Bab terbaru

  • MENANTU JENDERAL NAGA EMAS   290. Merebut kembali semua pulau

    Tidak cuma Jenderal Eisenhower, tapi enam perwira lainnya beserta orang-orang di sana pun sepakat untuk menjadikan Alexander sebagai perwira tinggi militer. Mereka menginginkan supaya Alexander diangkat menjadi seorang yang memiliki pangkat tinggi. Tidak tanggung-tanggung, bahkan Alexander langsung diangkat menjadi Jenderal setara dengan Jenderal Eisenhower. Alexander sempat melakukan penolakan. “Pangkat tersebut terlalu tinggi.”Namun, Jenderal Eisenhower tetap memaksa agar Alexander mau menerimanya. “Kau pantas menjadi Jenderal, Alex. Kau sudah selayaknya menjadi pimpinan tinggi sama seperti kami. Kau tidak perlu menolak karena kami menyetujuinya.”Alexander mengawasi satu per satu orang-orang di sana. “Aku masih sangat baru di militer. Perlu waktu dan pengalaman yang banyak untuk menjadi seorang Jenderal.”Berkaca dari apa yang telah terjadi dan mengingat betapa pentingnya peran Alexander, para perwira naga tidak salah dalam mengambil keputusan. Menjadikan Alexander sebagai Jender

  • MENANTU JENDERAL NAGA EMAS   289. Diangkat jadi perwira

    Sore harinya, ketika matahari mulai tenggelam, semua pasukan telah bersiap berangkat dari Pulau Lambora menuju Pulau Homs. Pulau Homs jauh lebih kecil jika dibandingkan Pulau Lambora sehingga Winland tidak akan terlalu kesulitan dalam mencari keberadaan pasukan Northiz di sana, terlebih pasukan Northiz di sana tak lebih dari seribu orang saja, dikarenakan lima puluh ribu orang telah mati pada peperangan sebelumnya. Alhasil, kemungkinan besar Winland akan berhasil menaklukkan Pulau Homs dengan cukup mudah. Lebih dari seratus kilometer menempuh perjalanan laut, Alexander menyarankan pada Laksamana Limitz untuk menghentikan perjalanan, dan juga meminta izin pada Marsekal Bernard segera memberikan instruksi agar pasukan udara segera bersiap-siap. “Biarkan pesawat kita terbang dan dideteksi oleh Northiz. Penyamaran kita hanya sebatas itu saja. Mereka pasti akan membiarkan pesawat kita ke sana, pada saat itulah kita hancurkan apa saja yang terlihat.”Penyamaran kali ini berbeda dengan pe

  • MENANTU JENDERAL NAGA EMAS   288. Misi yang semakin sulit

    Setelah meminta izin kepada lima gurunya, tepat pada tengah malam, Alexander kembali melanjutkan perjalanan menuju Dragon Room. Tugasnya belum selesai. Pertempuran di Pulau Lambora cuma pembuka. Saat ini dia punya misi yang jauh lebih sulit, yakni merebut kembali lima pulau kecil yang saat ini diduduki oleh militer Northiz, yaitu Homs, Brown, Galls, Nice, dan March. Jalannya perang kali ini tak ubahnya seperti pasukan tentara AS yang ingin kembali merebut sejumlah pulau di pasifik yang telah dikuasai oleh Jepang pada Perang Dunia 2. Operasi pengembalian lima pulau ini terbilang sangat sulit sebab kini mereka cuma menyisakan sekitar dua ribu lima ratus orang saja. Alexander tiba di sana menjelang pagi hari, saat semua pasukan sedang sibuk dengan berbagai macam hal yang diperintahkan oleh Jenderal Eisenhower, seperti mengubur mayat-mayat korban perang baik itu dari pihak Winland maupun Northiz, mengumpulkan semua senjata dan peralatan perang yang masih bisa digunakan, dan mencari mak

  • MENANTU JENDERAL NAGA EMAS   287. Kemenangan itu akan tiba

    Pada saat matahari akan terbenam, Alexander minta izin kepada tujuh perwira naga untuk pergi sebentar. Mereka cukup bingung dan ingin tahu tapi Alexander merahasiakan kepergian.“Besok pagi kita berkumpul lagi di Dragon Room.”Kemudian Alexander pun bergegas pergi dengan menggunakan sepeda motor, kendaraan milik Northiz yang masih berfungsi dan punya bahan bakar. Sekitar jam sepuluh malam dia tiba di goa tempat persembunyian lima gurunya. Dia sangat khawatir tentang keselamatan lima orang itu karena bisa saja menjadi korban salah sasaran perang. Tapi untunglah jarak yang jauh dari pusat pertempuran membuat mereka bisa selamat. Bahkan tidak ada bekas ledakan sama sekali di sini. Mereka tidak keluar goa sama sekali pada saat perang berkecamuk selama beberapa waktu belakangan dan berharap tidak ada satu pun militer Winland maupun Northiz yang menemukan lokasi ini. Begitu melihat kehadiran Alexander yang sudah mengenakan seragam tentara, mereka kaget. Mike mengernyitkan alis dan berta

  • MENANTU JENDERAL NAGA EMAS   286. Berhasil lagi

    “Kita beristirahat sekarang,” kata Alexander. “Biarkan sebagian kecil pasukan yang tadi sore sempat istirahat untuk berjaga malam hari ini. Aku yakin kalau pasukan Northiz yang sedang bersembunyi di hutan juga sedang beristirahat.”Sesuai dari masukan Alexander tersebut, akhirnya tujuh perwira naga dan lebih dari dua ribu orang diberikan waktu untuk beristirahat.Tujuh perwira naga pun bubar dari perundingan itu lalu mengambil posisi masing-masing untuk segera tidur. Sementara Alexander, pada saat dia sudah membaringkan badan, dia belum bisa langsung tidur. Dia berpikir saat memejamkan mata atau dalam keadaan terjaga. Dia masih memikirkan tentang strategi dan siasat yang akan mereka ambil esok hari. Saat ini jumlah mereka hanya tinggal sekitar dua ribu enam ratus orang. Mereka beruntung dapat bertahan dari total seratus lima puluh ribu pasukan Northiz berikut dengan semua peralatan tempurnya. Semua rencana yang dijalankan nyaris sempurna. Hanya saja, perjuangan Winland tidak mungki

  • MENANTU JENDERAL NAGA EMAS   285. Misi Penyamaran sukses

    Satu tembakan pertama!Dikarenakan pakaian marinir berbeda dari pakaian seragam prajurit biasa, militer Winland yang sedang menyamar tidak kesusahan untuk membunuh mereka satu per satu. Para marinir yang tidak dalam posisi siap pun gelabakan saat menerima serangan mendadak dari teman mereka sendiri.Sebelum para marinir dan prajurit Northiz bersiap, militer Winland cepat membunuh mereka satu per satu. Mereka tidak butuh banyak waktu sebab jumlah mereka sangat sedikit. Dua ribu banding dua puluh ribu. Itu artinya masing-masing mereka mesti membunuh sepuluh orang musuh.Pasukan Northiz yang belum siap tempur hanya bisa pasrah saat dada dan kepala mereka ditembaik oleh orang yang berseragam militer seperti halnya mereka. Akhirnya mereka pun sadar bahwa dua ribu orang yang katanya selamat itu ternyata bukanlah rekan mereka, melainkan musuh yang sedang menyamar.“Ayo serbu mereka!” seru Letnan Joseph. Ada dua senapan laras panjang yang ada di tangannya. “Jangan biarkan mereka keburu mengam

  • MENANTU JENDERAL NAGA EMAS   284. Sesuai dengan siasat dan strategi

    Ajudan dari Letnan Jenderal itu mengawasi Kolonel Walter Rauf dengan wajah yang penasaran. Sebagai orang yang selalu berada di samping atasan, dia selalu fokus dan berhati-hati bahkan terhadap rekan sekali pun.Namun, salah satu perwira naga tersebut tidak mau kedoknya ketahuan. Maka dari itu Kolonel Walter berkata dengan percaya diri. “Target kita sesuai dari arahan Jenderal Rommy adalah membawa tiga perwira tinggi Winland hidup-hidup. Atau jika mereka mati, kita tetap harus membawa mayat-mayat mereka. Bukankah begitu? Sementara mereka bertiga hanya dilindungi oleh ratusan tentara saja. Aku yakin kita bisa mengalahkan mereka saat ini juga.”Sang Letnan Jenderal terpaku sambil mengawasi pinggiran pantai yang di mana di sana terdapat ribuan mayat berkaparan dan darah ada di mana-mana. Bukan lagi air laut, melainkan air darah yang menghiasi pantai. Sang Letnan Jenderal murka saat tahu kabar bahwa Jenderal Rommy telah mati bersama mayat-mayat di sana. Jadi dia tidak punya pilihan kecual

  • MENANTU JENDERAL NAGA EMAS   283. Brigade Penyamaran

    “Kapal-kapal mereka tidak mungkin tiba di sini nanti pagi,” kata Alexander. “Ketika cuaca normal dan ombak sedang baik, butuh waktu setidaknya sepuluh jam untuk sampai dari pulau Soms/Homs ke Pulau Lambora karena jarak dari sana ke sini sekitar 250 kilometer. Tapi masalahnya saat ini cuaca sedang buruk dan sepertinya akan turun hujan lebat. Paling tidak mereka butuh waktu lima belas sampai dua puluh jam.”Menurut Alexander, mereka bakalan melancarkan serangan dari udara terlebih dahulu sembari menunggu armada laut mereka sampai ke Pulau Lambora. “Kita mesti bersiap menghalau serangan udara mereka. Kemungkinan besar ketika pagi hari nanti pesawat-pesawat mereka bakal mengebom pulau ini.”Tiga perwira tinggi utama di sana pun bertanya pada Alexander tentang bagaimana cara bertahan dari serangan tersebut. Alexander mengatakan bahwa Winland tidak mungkin bisa menghalau semua serangan udara karena mereka kekurangan alutsista seperti senjata anti-pesawat. Artinya mereka cuma bisa berlindun

  • MENANTU JENDERAL NAGA EMAS   282. Menggantikan Jenderal Eisenhower

    Pertempuran berakhir tepat pada malam hari. Tidak ada satu pun marinir dan prajurit Northiz yang tersisa. Semuanya telah tewas. Usai memastikan semua musuh telah habis, pasukan Winland mengambil semua senjata dan peralatan tempur milik Northiz yang masih bisa dipakai dan dioperasikan. Mereka memperoleh ribuan senapan sniper, senapan serbu, amunisi, granat dan perbekalan. Hanya saja, mereka tidak punya banyak waktu untuk mengambil semuanya lantaran dalam hitungan jam pasukan tambahan dari Northiz akan tiba di sini. Maka dari itu, tidak ada waktu tidur dan istirahat bagi mereka malam hari ini hingga pagi nanti. Tepat pada jam 2 pagi, Jenderal Eisenhower telah mengumpulkan semua perwiranya untuk dilakukan perundingan guna mengantisipasi serangan lanjutan dari Northiz. Kini tujuh perwira Naga bersama Alexander telah berada di dalam sebuah barak kecil, mengadakan pembicaraan tentang langkah lanjutan yang bakal mereka ambil. Jenderal Eisenhower terkena luka berat. Ada bekas tiga tembak

DMCA.com Protection Status