BAB 26Berita kembalinya Putri Sofia ikut membuat seluruh penghuni Istana Zubair gembira, selama ini memang cuma mereka yang tahu mengenai hilangnya Putri Sofia. Yang Mulya Serkan benar-benar sangat menjaga rahasia mengenai kaburnya Putri Sofia, tidak boleh sampai diketahui oleh publik, karena kehormatan seorang Putri raja harus dijaga.Putri Sofia berhasil kembali ke Istana Zubair dengan aman tanpa melibatkan siapapun dalam masalah. Putri Sofia juga mengaku kabur karena mendengar dirinya bakal di jodohkan dengan Pangeran Al-Waleed."Tolong jangan marah pada Sofia." Anelies memohon pada Yang Mulya Serkan. "Sofia sudah mengaku dengan jujur, dia tidak sengaja mendengar percakapan kita.""Aku tidak pernah ingin memaksa Sofia dalam perjodohan. Tapi, aku tetap ingin putriku bersama pria terbaik.""Yang terpenting Sofia sudah pulang, nanti aku akan bicara pelan-pelan pada putri kita." Anelies berjanji pada Yang Mulya Serkan dan kembali memohon. "Tolong jangan marah pada Sofia, dia masih ter
BAB 27 PANGERAN YUSUFPangeran Albani sedang berkuda di halaman istal Istana Ar-Rasyid bersama Pangeran Yusuf. Diam-diam Pangeran Yusuf terus memperhatikan ayahnya dan akan selalu teringat kilasan pertengkaran orang tuanya. Pertengkaran yang penuh kebencian seolah sama sekali tidak ada cinta di antara mereka. Merasa terlahir dari kebencian membuat Pangeran Yusuf merasa seperti anak yang tidak seharusnya ada."Yusuf, ayo kejar adikmu!" Pangeran Albany memberi perintah agar Pangeran Yusuf mengejar Pangeran Rasyid yang keluar dari jalur berkuda.Pangeran Yusuf segera menyentak kekang kudanya untuk mengejar. Pangeran Rasyid yang masih anak-anak masih sangat ceroboh ketika menunggangi kuda besar, anak laki-laki itu bisa jatuh terlempar dari punggung kuda."Rasyid, berhenti!" Yusuf mengejar sambil berteriak. "Kau akan terlempar!"Pangeran Yusuf terus mengejar sampai cukup dekat tapi tiba-tiba Pangeran Yusuf melambat dan Rasyid benar-benar terjatuh."Ao!"Pangeran Rasyid terlempar cukup kera
BAB 28 PANGERAN AL-WALEEDAbdul bergegas menghadap Pangeran Al-Waleed untuk segera menyampaikan berita dari Yang Mulya Serkan. Ketika Abdul tiba, Pangeran Al-Waleed terlihat sedang membahas strategi kerja sama ekonomi dengan salah satu negara barat. Rapat pembicaraan penting itu langsung dihentikan oleh Pangeran Al-Waleed begitu dia melihat Abdul datang dengan sebuah isyarat mengenai Putri Sofia."Pembicaraan ini kita lanjutkan Minggu depan."Pangeran Al-Waleed berdiri dari tempat duduknya untuk membubarkan semua orang yang duduk di sekeliling meja besar. Setelah semua orang berangsur pergi Pangeran Al-Waleed segera menatap Abdul."Apa yang ingin kau sampaikan?""Yang Mulya Serkan baru memberi kabar bila Putrinya telah pulih dari sakit. Yang Mulya Serkan ingin kembali mengatur pertemuan Putri Sofia dengan Anda, Pangeran."Pangeran Al-Waleed cukup terkejut. Artinya selama ini Putri Sofia memang benar-benar sakit, gadis itu tidak kabur dari perjodohannya."Segera atur pertemuan kami sec
BAB 29 PERJUANGAN LAKI-LAKIMisi pasukan bantuan bukan untuk terlibat dalam pertempuran, mereka netral atas dua belah pihak yang bertikai. Fokus pasukan bantuan adalah melindungi warga sipil yang ikut terjebak dalam konflik bersenjata, mengevakuasi mereka dari zona pendudukan musuh, serta pembebasan sandera dan memberi bantuan apapun yang berkaitan dengan kebutuhan hidup warga sipil.Tapi nampaknya pihak musuh tetap kurang suka dengan kehadiran pasukan bantuan dari beberapa negara sahabat. Mereka memblokir akses masuk seluruh tim bantuan untuk masuk wilayah yang telah mereka kuasai. Masyarakat sipil terisolasi, kelaparan dan mendapat serangan fisik yang sebenarnya sangat dikecam oleh peraturan perang internasional.Faaz dan pasukan yang telah tiba selama tiga hari di larang melakukan evakuasi terhadap warga sipil di zona pertempuran. Mereka dijaga ketat di area perbatasan. Beberapa tentara bantuan mulai geram dengan sikap pihak yang tidak mematuhi hukum humaniter internasional."Kita
BAB 30 PERSAINGANDengan cukup cerdik, Putri Sofia berhasil mengulur waktu perjodohannya dengan Pangeran Al-Waleed tanpa menciptakan konflik. Putri Sofia juga sedang menantang Pangeran Al-Waleed untuk membuatnya jatuh cinta. Putri Sofia sama sekali bukan gadis yang gampang terpukau hanya dengan harta, tahta dan ketampanan.Sayangnya Putri Sofia tidak tahu bila wanita yang menantang untuk ditaklukkan justru bakal menjadi sangat menarik bagi Pangeran Al-Waleed. Pangeran Al-Waleed tidak akan melepaskan Putri Sofia, bahkan dia bakal semakin posesif untuk menjaga calon ratunya.Putri Sofia masih duduk di depan cermin untuk menyisir rambut panjangnya yang mulai pudar dari warna perak. Tiba-tiba ponsel Putri Sofia bergetar, sebuah pesan masuk dari Pangeran Yusuf.[Kau sudah bertemu Pangeran Al-Waleed?] Pangeran Yusuf benar-benar ingin tahu mengenai pertemuan tersebut.[Ya] Putri Sofia cuma mengetik jawaban singkat.[Bagaimana dengan pertemuan kalian?] Pangeran Yusuf terus penasaran dengan de
BAB 31 PUTRI SOFIA KETAKUTAN"Aku akan menebus semua hutang ciumanku di bibirmu!" Kalimat itu terus terngiang di telinga Putri Sofia sampai kemudian dia melihat Faaz melompat ke dalam lautan api. Putri Sofia menjerit histeris dan langsung sontak terbangun. Putri Sofia sangat takut, entah mimpi mengerikan itu pertanda untuk apa. Sebuah mimpi yang membuat Putri Sofia terbangun dalam linangan airmata membingungkan."Cuma mimpi, Sofia ...!" Bibir Putri Sofia bergumam sendiri sembari membasuh dadanya yang masih terus berdebar.Sekarang Putri Sofia bukan cuma takut memikirkan Faaz yang sedang berada di medan pertempuran, gadis muda itu juga mulai takut memikirkan perasannya sendiri. Bila mimpi adalah sebagian luapan perasaan yang terpendam, lantas apa benar Sofia ingin Faaz menebus setiap ciumannya?Tepat ketika Putri Sofia menjerit histeris dan sontak terbangun saat itu juga Faaz perlahan membuka kelopak mata."Dia siuman!" Kemal segera mendekati ranjang Faaza yang sudah berbaring pingsan
BAB 32Putri Sofia sedang tidak dapat berkelit dari tatapan Zahra yang mustahil tertipu oleh kegugupannya. Putri Sofia benar-benar tidak memiliki pilihan."Kau harus berjanji tidak akan memberitahu siapapun!"Akhirnya Putri Sofia bercerita, mulai dari dia salah masuk ke mobil Zahra, hinga mengancam Faaz untuk membantunya bersembunyi. Putri Sofia juga mengaku dirinya yang memaksa Faaz berbohong untuk mengantarnya pulang ke istana. Putri Sofia cuma tidak bercerita jika Faaz sudah mencium bibirnya karena marah."Oh, Tuhan ...!" Tiba-tiba Zahra merasa seperti kakak perempuan dengan dua adik kecil yang kompak berbohong. "Yang Mulya Serkan bisa sangat murka jika sampai tahu hal ini!""Tidak ada yang tahu asal kau tidak bercerita!" Sofia melempar tatapan tegas pada Zahra sambil menjentikkan jari. "Ingat kau sudah berjanji untuk menjaga rahasia!"Zahra kembali terhenti syok karena baru sadar dirinya bakal terlibat dalam kejahatan. Putri Sofia bisa sangat enteng berbohong tapi sungguh Zahra se
BAB 33 GARA-GARA PANGERAN YUSUFPutri Sofia memang sudah bicara jujur pada Zahra mengenai kebohongannya selama dia kabur dari istana. Putri Sofia sudah mengaku telah bersembunyi di rumah Zahra dengan dibantu oleh adik laki-lakinya, tapi Sofia tetap tidak akan membiarkan Zahra sampai tahu jika Faaz sudah mencium bibirnya.Setiap kali Putri Sofia juga masih sering diam-diam meraba bibirnya yang seperti masih berjejak pekat tanpa sepengetahuan Zahra. Kali ini Putri Sofia sedang dalam perjalan menuju resort pantai untuk mengunjungi Yang Mulya Seika dengan di temani Zahra, tiba-tiba saja mobil mereka berhenti di tengah jalan."Kenapa berhenti?" Putri Sofia menoleh Zahra yang duduk di sebelahnya."Tunggu, biar saya periksa."Zahra lekas keluar untuk memeriksa. Kondisi jalan sudah gelap dan sepi, rasanya memang agak aneh. Putri Sofia yang ditinggal seorang diri di dalam mobil mulai was-was karena Zahra tidak kunjung kembali setelah hampir sepuluh menit. Tiba-tiba saja seorang pria berbadan
BAB 54 MENYERANG KAWAN SENDIRIKelopak mata Dokter Faiza perlahan terbuka sayup, kepalanya terasa berat, dan napasnya masih tersengal sesak oleh sisa endapan asap. Dokter Faiza pingsan akibat terjebak di tengah tenda yang sedang terbakar, dia menghisap terlalu banyak asap karbon. Tapi beruntung wanita cantik berhati malaikat itu masih selamat dari tragedi mengerikan.Kondisi Dokter Faiza masih sedikit linglung, ranjang empuk di bawah tubuhnya terasa asing, bau antiseptik di sekelilingnya menusuk sangat keras. Setelah mengerjap pelan, Dokter Faiza baru sadar bila dirinya telah berada di kamar rumah sakit. Tangan kiri Dokter Faiza dipasangi infus, dia juga mendengar suara langkah kaki dari luar dan tidak lama kemudian pintu terbuka."Anda sudah sadar?" Seorang perawat wanita menghampiri Dokter Faiza."Apa yang terjadi?" Dokter Faiza benar-benar bingung dengan kondisinya."Anda pingsan karena menghirup terlalu banyak asap kebakaran." Perawat wanita menjelaskan."Bagaimana dengan camp rel
BAB 53 SERANGAN TIBA-TIBA Kurang lebih lima belas mil dari perbatasan kota yang dijaga ketat oleh pasukan tentara musuh, tenda relawan medis berjejer di dekat hilir sungai. Tenda-tenda tersebut sengaja di pindahkan ke dekat tepian sungai agar diam-diam bisa mempermudah penyelundupan para tawanan untuk mendapat pertolongan.Setelah lebih dari enam bulan para tim relawan dikirim ke medan pertempuran, sepertinya mereka cuma semakin tersingkir jauh dari kota yang telah di duduki oleh pihak musuh. Pihak musuh menerbitkan larangan keras bagi siapapun untuk memasuki kota. Penduduk sipil yang masih terjebak di tengah kota sebagian menjadi sandera dan sebagian besar dalam kondisi memprihatinkan, terutama wanita dan anak-anak.Setiap hari gelap para relawan militer akan menyelinap melalui jalur sungai untuk membawa korban terluka dan membebaskan sandera. Kamp para tentara relawan juga terletak tidak jauh dari tenda tim medis agar memudahkan akses bagi mereka untuk saling membantu dan berbagi
BAB 52 HARUS PATUHPutri Sofia yang baru kembali dari asik berlibur langsung dibuat terkejut melihat Hamna sudah menunggunya di Istana Zubair."Apa yang kau lakukan di sini?""Pangeran Al-Waleed mengirim saya untuk menjaga Anda, Putri Sofia.""Mustahil!" Putri Sofia tidak percaya. "Pangeran Al-Waleed telah mengembalikan mu!""Silahkan Anda bicara sendiri dengan Pangeran Al-Waleed."Saat itu juga Putri Sofia menghubungi Pangeran Al-Waleed melalui telepon. Setelah tiga kali nada sambung, Pangeran Al-Waleed langsung menyambut dengan ucapan salam keselamatan dengan nada lembut."Kenapa Hamna ada di Istana Zubair?" Putri Sofia yang sedang terburu emosi langsung menerjang dengan pertanyaan lantang tanpa membalas ucapan salam."Aku yang mengutusnya untuk menjagamu." Pangeran Al-Waleed masih berusaha tenang dengan sikap dewasa."Aku sudah punya Zahra, aku tidak butuh pengawal lagi." Sofia menolak. "Aku tidak suka dengan pengawal yang Anda kirim!""Suka atau tidak suka, kau tetap harus dija
BAB 51 PERTEMPURAN AKAN KEMBALI DIMULAI "Ternyata Putri Sofia pergi berlibur dengan Pangeran Yusuf." Abdul langsung melapor pada Pangeran Al-Waleed. "Darimana kau mendapat informasi itu?" Pangeran Al-Waleed melempar tatapan tajam pada pengawalnya. "Pangeran kecil itu yang baru bercerita." Abdul dan Pangeran Al-Waleed memperhatikan Pangeran Habibi yang masih duduk sendirian. "Tidak mungkin anak-anak akan berbohong" Abdul melanjutkan. "Dia juga memberitahu jika Putri Sofia menyimpan banyak foto Pangeran Yusuf." Telinga Pangeran Al-Waleed semakin terbakar, rongga dadanya bergemuruh hebat dengan rasa panas. "Kembali kirim Hamna untuk mengawasi Putri Sofia!" ****** Terlepas dari hati Putri Sofia yang masih bimbang dan perasaan Pangeran Yusuf yang belum bisa terbalas, mereka tetap harus menjadi saudara yang saling menyayangi. "Apapun yang bakal terjadi aku tidak ingin hal tersebut merubah hubungan kita." Yusuf menggenggam tangan Putri Sofia. "Ya?" Putri Sofia mengangguk
BAB 50 SOFIA & YUSUFSetelah berpisah di savana dengan perasaan cemas, Pangeran Yusuf benar-benar tidak bisa berhenti memikirkan Putri Sofia, apa lagi setelah itu Putri Sofia juga tidak turun untuk makan malam. Pangeran Yusuf sangat takut telah bertindak ceroboh.Dalam pikiran Yusuf, Putri Sofia tetap gadis muda yang masih sangat polos, belum pernah tersentuh oleh laki-laki. Seharusnya Yusuf tidak tergesa-gesa. Sekarang Yusuf merasa sangat bodoh karena tidak dapat menahan diri."Dimana Sofia?" Emillie yang bertanya dimeja makan."Sepertinya dia kelelahan setelah berkuda." Mara yang menjawab. "Zahra sudah mengantar makan malam Sofia ke kamar."Meski tahu penyebabnya, Pangeran Yusuf tidak berani ikut bicara.Sampai larut tengah malam Yusuf melihat kamar Putri Sofia masih terang benderang, tapi Yusuf tidak berani mengusik. Sekedar mengirim pesan pun Pangeran Yusuf tidak berani.Sepanjang malam itu sebenarnya Putri Sofia dan Pangeran Yusuf sedang sama-sama tidak bisa tidur. Sampai lewat
BAB 49 PUTRI SOFIA BERLIBURPutri Sofia mengirim pesan kepada Pangeran Al-Waleed bahwa dirinya tidak bisa datang ke Istana Tamir.[Maaf Pangeran Al-Waleed, saya tidak bisa hadir ke pesta ulangtahun Anda karena mendadak harus menjenguk kakekku]Kakek berarti keluarga dari ibu Putri Sofia. Pangeran Al-Waleed tidak banyak bertanya karena selama ini Yang Mulya Serkan diketahui sangat privat merahasiakan keluarga istrinya.[Semoga kakek Anda diberi kesehatan dan selalu dilimpahi keberkahan, Putri Sofia]Pangeran Al-Waleed membalas pesan dari Putri Sofia dengan sebuah doa seperti adab pria terhormat. Pangeran Alwaleed berpikir kakek putri Sofia pasti sudah jompo dan sakit sakitan.*********"Jared apa kau bisa diam sebentar saja!" Mara berteriak pada suaminya yang sudah kembali berada di atas punggung kuda."Aku hanya ingin mengajak anak-anak berkeliling di perbukitan."Jared mengajak Pangeran Yusuf, Putri Sofia, Pangeran Rasyid, dan tentunya Lana yang tidak mau ketingalan sebagai pasukan h
BAB 48 PILIHAN PUTRI SOFIAEmillie dan Gerald datang berkunjung ke Istana Zubair karena kebetulan mereka sedang berada di timur. Gerald bertemu dengan Yang Mulya Serkan untuk membicarakan masalah pertempuran yang semakin memanas. Sementara itu Emillie pergi menemui Anelies karena tidak mau ikut campur urusan laki-laki.Emillie bukan cuma terkejut karena melihat tingkah Pangeran Al-Waleed yang mengirim begitu banyak kotak kado merah muda, Emilie juga terkejut mendengar putri Sofia demam tinggi karena tekanan stress."Aku bukan cuma takut Sofia jatuh sakit, aku paling takut bila dia kembali nekat kabur." Anelies mengungkapkan kerisauannya pada Emillie. "Aku hanya menginginkan kebahagian untuk Sofia, tapi Yang Mulya Serkan dan seluruh negeri ini pasti juga menginginkan putri kami bersama pria yang setara dengannya."Artinya Sofia tetap tidak bisa bersama sembarangan laki-laki, pernikahannya tetap harus di atur oleh keluarga kerajaan. "Sepertinya Putri Sofia cuma perlu berlibur." Emil
BAB 47 MENJADI GILAFaaz diseret ke sebuah ruangan berdinding biru terang, terdapat banyak sekat kaca tembus pandang dengan berbagai mesin canggih digital. Laboratorium kota telah dikuasai pihak musuh dan mereka alih fungsikan sebagai tempat penyiksaan manusia paling keji.Suara teriakan keras terdengar dari ujung lorong kaca. Suara seorang pria yang terus meraung tersiksa dengan pedih, sesekali juga terdengar suara lecutan disusul tangis memohon ampun. Faaz berusaha menutup rapat telinganya dan tahu dirinya bakal segera bernasib serupa."Ayo cepat seret dia ke mari!"Kaki Faaz kesulitan berjalan tegak karena lututnya juga telah bertubi-tubi mendapat pukulan keras."Beruntung kami tidak akan memotong kaki dan lenganmu!"Faaz masih berani menatap tajam untuk menunjukkan sikap tanpa gentar."Beraninya kau menantangku!"Faaz kembali mendapat pukulan keras hingga sisi rahangnya berderak."Sebentar lagi seluruh kesombongan di kepalamu akan lenyap!"Faaz didorong ke kursi metal, kaki, tang
BAB 46 TANTANGAN BERATKomandan tim relawan telah mengkonfirmasi pada media yang telah meliput kejadian tembakan rudal dua hari yang lalu."Tidak ditemukan tubuh korban di lokasi kejadian!" Kemal juga telah mencari berbagai berita mengenai kejadian tersebut."Pagi setelah ledakan, warga cuma melihat bekas kendaraan militer yang telah hancur. Kondisinya sangat parah. Seandainya Faaz masih selamat dari maut, pasti kali ini dia juga sudah tertangkap oleh pihak lawan.""Oh, Tuhan...!" Kemal terus mencengkeram rambut di kepalanya.Tertangkap sebagai penyusup hukumannya bisa sangat keras mengerikan.*******Putri Sofia sedang duduk di balkon bersama Yang Mulya Seika ketika Zahra datang melapor."Putri Sofia, baru saja Pangeran Al-Waleed datang untuk menjenguk Anda."Sofia cukup terkejut karena dia pikir Pangeran Al-Waleed tidak akan nekat datang."Aku belum mau bertemu siapapun!" Putri Sofia menolak Pangeran Al-Waleed di hadapan Yang Mulya Seika. "Katakan saja aku masih perlu istirahat."