BAB 113 HIDUP LAGI"Kau mau kemana?" Emillie menahan lengan Gerald yang hendak turun dari ranjang."Sepertinya ada yang ribut di halaman!"Gerald segera berpakaian."Aku akan memeriksa!"Gerald kembali mendekat untuk mencium Emillie yang masih bergelung dengan selimut kemudian buru-buru keluar. Emillie tidak lekas menyusul dia malah kembali berbaring untuk memandangi langit-langit kemudian diam-diam meraba dahinya.Sementara itu di luar semua orang sudah heboh. Charlie ditemukan sudah tidak bernyawa, mengapung di muara sungai."Apa yang terjadi?" Gerald bertanya pada Luthof."Sepertinya dia tengelam." Luthof sudah memeriksa. "Tidak ada bekas benturan atau kekerasan di tubuhnya."Gerald ikut memeriksa dengan membalik tubuh pemuda kurus berambut ikal itu untuk memastikan sendiri."Sepertinya dia tenggelam sejak kemarin!" Luthof menambahkan dengan sangat yakin.Daraya yang masih ikut berdiri gemetar di antara kerumunan sama sekali tidak berani melihat ke arah Gerald. Daraya bukan cuma se
BAB 114 RACUN"Apa aku makan terlalu banyak?"Emillie mendongak pada Gerald yang kemudian menyentuh dagunya."Jangan cemas, nanti tubuhmu akan beradaptasi!"Mendadak Emillie memiliki nafsu makan yang tinggi, dia menghabiskan dua puluh butir telur sekali makan. Emillie benar-benar mulai berubah seperti Gerald yang rakus."Kau juga makin hangat." Tangan Gerald merambat ke pipi Emillie. "Aku menyukainya."Jaringan sel serta imunitas tubuh Emillie akan terus tumbuh, bukan cuma karena pengaruh darah immortal, tapi juga karena genetika buatan yang pernah disuntikkan ke tubuh Gerald. Emillie harus melalui proses tersebut sekaligus. Berbeda dengan Gerald, karena itu sebenarnya semua perubahan Emillie juga masih sering mengejutkan bagi Gerald."Aku takut!" Emillie ingin mengakui ketakutannya tapi belum berni bercerita pada Gerald jika dirinya telah membunuh dan tidak merasa menyesal. "Aku takut menjadi buruk!""Aku akan selalu bersamamu!menjagamu!" Gerald meyakinkan Emillie. "Kau tidak perlu t
BAB 115 TERNYATA BELUM USAI Sebenarnya Daraya tidak terlalu mengenal Andreas, pemuda itu baru ikut tinggal di perkampungan paska tragedi kebakaran. Andreas datang bersama Charlie yang pernah menumpang di tempat tinggalnya selama mengungsi di kota Yakutsk. Sejak awal Daraya kurang suka dengan pemuda berdarah setengah Asia itu, Andreas sering diam-diam memperhatikan Daraya. Daraya sangat terkejut ketika melihat Andreas berani masuk ke kamarnya sementara semua orang masih berdoa di halaman. Andreas berjalan mendekat, Daraya terus beringsut mundur dengan waspada. "Aku yakin kau tahu sesuatu dan aku tidak percaya Charlie bunuh diri!" Sepertinya Andreas masih tidak terima dengan kematian Charlie. "Aku tidak tahu apa yang kau bicarakan!" Daraya berkelit menghindar. "Kau tidak akan bisa menipuku!" Andreas terus melangkah maju untuk mendesak Daraya. "Aku sama sekali tidak tahu apa yang kau tuduhkan padaku!" Daraya benar-benar tidak mau terlibat meski tahu Charlie memang tidak bunuh diri
BAB 116 DARAYA Daraya tidak sepenuhnya bodoh, dia memang sengaja mengumpankan Andreas pada Emillie. Padahal Daraya tahu Emillie adalah iblis wanita yang telah bangkit dari kematian. Ketika Daraya mendapat tekanan dari Andreas, dia langsung terpikir untuk melempar pemuda itu pada Emillie. Tapi, meski demikian Daraya tetap tidak menyenangkan Andreas akan berakhir secepat dan setragis itu. Leher Andreas dijerat tali, tergantung di dahan pohon yang cukup tinggi. Lidah Andreas tercekik keluar, matanya melotot mengerikan. Setelah menjerit histeris Daraya langsung jatuh pingsan saat itu juga. Pagi yang semula damai tiba-tiba berubah jadi bencana. Suasana kembali mencekam. Belum pernah terjadi kematian beruntun seperti ini di perkampungan. Semua orang ketakutan. Tubuh Andreas sudah benar-benar kaku ketika diturunkan dari dahan pohon. Semua orang ikut menyaksikan dan penasaran bagaimana pemuda itu bisa tergantung di dahan pohon yang cukup tinggi. "Sepertinya dia sudah mati sejak tadi malam
BAB 117 BENCANA UNTUK DARAYAJantung Daraya makin berdegup kencang, meringkuk menggigil di bawah kolong ranjang. Daraya mendengar suara langkah kaki kasar disertai dengusan napas hewan buas. Suara mahluk itu semakin dekat, Daraya beringsut semakin dalam ke kolong ranjang untuk bersembunyi. Meski sudah terus berdoa ternyata dia tetap ketahuan. Daraya reflek membekap mulutnya dengan rapat agar tidak menjerit ketika sepasang mata bulat mahluk bertaring itu menatapnya."Tom!" panggil suara Luthof dari belakang. "Keluar!"Serigala jantan yang biasa Luthof gunakan untuk berburu itu tetap mendengiskan taring. Daraya baru sadar jika dia lupa menutup kembali pintu dapur sehingga mungkin mahluk itu menerobos masuk."Ayo cepat!" Luthof terus memanggil serigala peliharaannya.Setelah berdesis kasar dua kali ke arah Daraya, akhirnya serigala hitam itu berpaling pergi mengikuti tuannya. Saat itu juga Daraya langsung meraba jantungnya yang nyaris terlepas. Daraya benar-benar jera dengan kebodohannya
BAB 118 MENGERIKAN Sejak pertama kali datang ke perkampungan, Andreas langsung tertarik dengan kecantikan Daraya. Daraya memiliki lekuk tubuh molek, berdada besar dan bibir sensual. Standar kecantikan yang sangat membangkitkan gairah laki-laki. Andreas sering diam-diam memperhatikan pinggul Daraya dengan berbagai pikiran kotor. Daraya benar-benar gadis paling cantik di perkampungan, tapi sayang dia terlalu angkuh dan sombong untuk didekati. Ketika melihat Daraya sedang mabuk dan ditinggal sendirian oleh Gerald, Andreas langsung mengambil kesempatan seperti bajingan. Malam sudah larut, tidak ada seorangpun di halaman. Andreas buru-buru membawa Daraya yang sudah mabuk berat ke dalam lumbung. Andreas benar-benar brengsek, dia membaringkan Daraya di lantai lumbung, melucuti pakaiannya sampai telanjang untuk langsung dia tunggangi. Andreas sudah cukup lama menginginkan tubuh Daraya, tanpa membuang waktu Andreas langsung mendesakkan kejantanannya yang sudah keras dan kaku ke dalam liang l
BAB 119 SEORANG IBUIstri Ludwik sangat terkejut ketika melihat bayi laki-laki yang baru dilahirkan Daraya. Beberapa tetangga yang membantu persalinan Daraya juga sudah sangat penasaran ingin melihat bayinya."Kenapa tidak mirip Gerald!" ucap salah seorang tetangga setelah melihat bayi laki-laki yang baru dibersihkan oleh istri Ludwik."Ya, dia juga tidak mirip Daraya!"Mereka semua langsung sibuk berbisik karena selama ini Daraya selalu berbangga jika dirinya sedang mengandung darah daging Gerald."Aku ingin melihat bayiku!"Daraya masih bersandar lemas di ranjang tapi dia juga sudah tidak sabar untuk melihat bayinya. Tapi Daraya melihat sang ibu nampak agak ragu untuk mendekatkan bayi laki-laki dalam gendongannya. Bayi laki-laki yang masih sangat kecil tapi terlihat lincah dan sehat meskipun lahir sebelum waktunya."Tolong Ibu, aku ingin melihat bayiku!"Akhirnya istri Ludwik mendekatkan bayi tersebut kepada putrinya dengan hati-hati dan waspada. Wajah Daraya sempat syok sejenak seb
BAB 120 KEGILAAN DARAYABayi Daraya bermata sipit dengan tulang hidung tidak tinggi dan wajah bulat persis seperti Andreas. Daraya akan selalu menggila tiap kali melihat wajah bayinya. Daraya bukan cuma sangat membenci Andreas, dia juga sangat jijik dengan tubuhnya. Daraya telah menjaga diri untuk Gerald, cuma untuk Gerald dan berpikir jika Gerald yang mengoyak kesuciannya."Bunuh saja bayi itu!" Daraya terus berteriak. "Aku tidak mau melihatnya!"Daraya berusaha mencekik dan melempar bayinya ketika diminta untuk menyusui."Kau tidak boleh menyakiti bayimu!" Ibu Daraya segera menjauhkan bayinya."Dia bayi monster!" Daraya melotot gila."Tutup lagi pintunya!"Karena terus meraung ingin membunuh bayinya, istri Ludwik terpaksa mengurung Daraya di dalam kamar. Daraya semakin sinting, beberapa kali juga berteriak minta pertolongan Gerald."Gerald tolong selamatkan aku!"Teriakan Daraya terdengar sampai ke rumah tetangga mereka yang jadi semakin rajin bergosip."Aku haya akan setia dan menc
BAB 7 ZAHRAAyah Zahra juga seorang tentara, menjabat sebagai panglima komando persenjataan rahasia. Pada saat negara mereka dalam pertempuran besar, rumah keluarga Zahra menjadi salah satu target utama serangan musuh. Pihak musuh berdalih rumah tersebut digunakan sebagai gudang persenjataan pemusnah masal meski akhirnya tuduhan itu tetap tidak terbukti.Hanya dalam hitungan detik, ditengah larut malam, ketika seluruh orang terlelap tidur, tiba-tiba rumah keluarga Zahra dihantam dua buah rudal. Kedua rudal tersebut meluluh lantakkan seluruh bangunan tiga lantai hingga rata dengan tanah. Benar-benar sebuah serangan keji yang telah menyalahi aturan peperangan dan kemanusiaan.Kedua orang tua Zahra beserta seluruh pekerja di rumah mereka meninggal dalam tragedi mengerikan tersebut. Pagi harinya Zahra ditemukan sedang tertimbun puing beton bersama adik laki-lakinya di sudut kolam. Ketika ledakan terjadi Zahra memeluk adik laki-lakinya untuk dia bawa melompat ke kolam dari jendela kamar me
BAB 6 KACAUSudah hampir setengah jam Putri Sofia masuk ke dalam toilet dan sampai sekarang belum keluar. Penata makeup dan gaun yang tadi bersabar menunggu akhirnya memberanikan diri untuk mengetuk pintu toilet."Putri Sofia!"Sama sekali tidak ada jawaban dari dalam."Putri Sofia, apa Anda baik-baik saja?"Tetap tidak ada jawaban, mereka semua mulai cemas. Dua orang yang lain ikut mengetuk pintu, memutar handel dan mendorong."Pintunya terkunci dari dalam!"Mereka panik."Panggil pengawal!"Salah satu dari mereka berlari keluar untuk memangil pengawal sementara yang lain terus berusaha menggedor pintu toilet sambil memanggil nama Putri Sofia berulang-ulang. Benar-benar tidak ada jawaban dari dalam, mustahil jika mereka semua tidak cemas ketakutan, apa lagi Putri Sofia sudah hampir setengah jam di dalam kamar toilet.Tiga orang pengawal wanita tiba, mereka langsung mencongkel daun pintu kamar mandi untuk didobrak paksa."Oh, Tuhan!"Mereka semua syok, Putri Sofia sudah tidak ada di d
BAB 5 PANGERAN AL-WALEEDPangeran Al-Waleed adalah putra mahkota dari kerajaan besar super kaya raya. Selain berparas tampan, Pangeran Al-Waleed juga sangat di segani sebagai politisi muda brilian. Raja Haleed berharap putra mahkotanya segera bisa menikahi putri Yang Mulya Serkan. Mereka sama-sama memiliki harapan besar untuk bisa menjalin kekeluargaan.Tahun ini usia Pangeran Al-Waleed dua puluh delapan tahun, sudah cukup matang untuk menikah dan memiliki keturunan. Selisih usia sepuluh tahun antara Pangeran Al-Waleed dengan Putri Sofia tidak akan jadi soal, Pangeran Al-Waleed masih sangat muda dan luar biasa tampan. Pria yang jauh lebih dewasa justru akan lebih tenang untuk menghadapi Putri Sofia yang masih sangat muda dan manja."Apa saya boleh masuk Pangeran?" Suara Abdul mengetuk daun pintu kamar Pangeran Al-Waleed dari luar."Masuklah."Abdul adalah pengawal kepercayaan raja Khaleed yang sekarang juga dipercaya untuk mendampingi putra mahkota. Setelah mendorong daun pintu untu
BAB 4 DELAPAN BELAS TAHUNSelain Pangeran Hamdan dan Pangeran Habibi, Yang Mulya Serkan juga memiliki seorang putra tampan yang mulai beranjak remaja. Tahun ini usia Pangeran Husain sudah menginjak empat belas tahun, pemuda tampan itu terlihat sedang fokus membaca buku filsafat di perpustakaan istana. Semakin tumbuh dewasa, Pangeran Husain semakin mirip dengan Brandon Lington yang diam-diam suka menekuni buku filsafat serta sejarah.Nampaknya Pangeran Husain semakin penasaran dan terus penasaran dengan asal mula kemampuan spesialnya. Husain merasa perlu mengetahui sumber energi terbesar dalam dirinya untuk dapat dia kendalikan dengan sempurna. Pangeran Husain telah berjanji akan membantu Zontus terlepas dari darah immortal, mereka harus berhasil, tidak boleh gagal lagi.Pangeran Husain masih fokus memahami kalimat filsafat yang sangat ambigu mengenai para leluhur kerajan dan tiba-tiba datang pengganggu tidak di undang."Husain lihat ini!" Pangeran Habibi datang untuk pamer. "Aku berf
BAB 3 KEMENANGANFaaz berhasil menjadi juara pertandingan berkuda untuk piala Putra Mahkota dengan total hadiah sepuluh juta dolar. Kemenangan yang masih terasa seperti mimpi. Faaz berhasil mengalahkan atlet-atlet ternama lainya termasuk Pangeran Yusuf. Begitu Faaz turun dari atas punggung kuda, beberapa wartawan langsung datang mengerumuninya untuk wawancara."Apa yang ingin kau sampaikan untuk kemenangan menakjubkan ini?""Ini adalah mimpi, saya masih kehabisan kata-kata untuk menggambarkan apa yang saya rasakan ini." Faaz gugup menghadapi pertanyaan media. "Aku ingin berterima kasih pada kedua sahabatku!"Faaz langsung merangkul Ahmed dan Ramzi untuk ikut berfoto di hadapan kamera para wartawan."Tanpa mereka aku tidak akan berdiri di arena ini!" Faaz terus berbangga pada kedua sahabatnya. "Aku sangat beruntung!""Kau akan mendapatkan sepuluh juta dolar, apa rencanamu setelah ini?"Antusiasme para wartawan tidak kalah menggebu dengan hadirnya juara baru dari seorang anak muda yang
BAB 2 PUTRI SOFIASebagai putri dari raja kaya raya, sejak kecil Putri Sofia telah hidup di tengah kemegahan serta kemewahan Istana Zubair, selalu jadi yang paling cantik dan disayang oleh Yang Mulya Serkan. Karena kecantikannya Putri Sofia tidak pernah diperbolehkan pergi ke sekolah umum, meski demikian Putri Sofia tetap mendapatkan pendidikan privat dari guru-guru terbaik. Sekarang Putri Sofia telah tumbuh menjadi gadis cantik jelita yang cerdas, sopan dan tetap sangat dimanja.Karena Putri Sofia tidak pernah bergaul di luar lingkungan istana, lingkungan pergaulan yang sempit membuat Putri Sofia diam-diam mengagumi sepupunya sendiri sejak mereka masih anak-anak. Hanya Pangeran Yusuf yang selalu paling tampan di mata Putri Sofia. Putri Sofia tidak pernah perduli dengan perjodohannya dengan Pangeran Al-Waleed.Belum ada yang tahu mengenai rencana perjodohan Putri Sofia dengan Pangeran Al-Waleed, seharusnya Putri Sofia sendiri juga belum tahu seandainya dia tidak diam-diam menguping pe
BAB 1 Al-FAAZA Tiga orang pemuda terlihat sedang berkuda mengelilingi perbukitan tandus, mereka berlomba untuk memacu kaki kuda masing-masing sekencang mungkin. Persaingan semakin keras dan sengit begitu memasuki putaran ke dua. Sejak putaran awal kuda Arab berbulu perunggu yang terus melesat di barisan paling depan, terus meluncur seperti peluru berkaki empat. Jantung ikut berdebar keras, darah ikut mengalir panas bercampur luapan api adrenalin. Setelah tiga kali putaran, kuda perunggu tetap jadi yang terdepan hingga kedua rekannya meledakkan teriakan. "Faaz kau hebat!" Ahmed berteriak sampai serak "Kau harus ikut pertandingan tahun ini!" Ramzi ikut memberi semangat pada kawannya yang tidak pernah terkalahkan dalam berkuda. "Aku bukan penunggang kuda profesional." Faaz melompat turun dari atas punggung kuda untuk menghampiri kedua rekannya Ramzi dan Ahmed. "Aku yakin kau bisa menjadi juara! Kau memiliki kemampuan alami, dari darah dan jantungmu! Kau bisa mengalahkan para pro
BAB 297 EXSTRA PARTTIGA TAHUN KEMUDIANMia melihat keluar halaman melalui jendela kamar, dia melihat induk rusa dan kedua anaknya. Mia baru sadar jika kedua anak rusa tetap anak-anak setelah tiga tahun berlalu. Rusa-rusa itu adalah mahluk sihir, mahluk sihir peliharaan Putri Eluise yang sama sekali tidak berubah setelah sekian abad berlalu dan pemiliknya telah melupakannya. Dunia benar-benar tidak berjalan sebagimana mestinya buat mereka.Mia beralih memperhatikan telapak tangannya di bawah pantulan sinar jingga matahari pagi yang sedang cerah. Mia melihat aliran darah kebiruan dibalik kulit punggung telapak tangannya. Manusia memiliki aliran darah hangat berdenyut hidup. Hidup artinya tumbuh, terus berubah dan pasti akan menua. Seharusnya Mia bersyukur dengan segala keistimewaan manusia yang terus bersikeras ingin Zontus pertahankan seperti itu.Mia masih memperhatikan urat nadi di punggung telapak tangannya ketika kemudian melihat Zontus berjalan di halaman. Zontus sedang memetik a
BAB 296Sepulang dari pesta pernikahan Theo dan Julie, Mia yang baru berganti pakaian menyusul duduk di samping Zontus. Zontus terlihat baru menghidupkan layar laptopnya ketika Mia mulai bicara."Sepertinya aku setuju dengan saranmu mengenai bayi tabung."Zontus terkejut mendengar Mia tiba-tiba kembali membahas mengenai bayi tabung."Papaku juga berasal dari hasil inseminasi buatan yang dibekukan dan ditanamkan pada rahim wanita lain beberapa tahun kemudian setelah James Loghan lahir. Papaku dan James Loghan sebenarnya adalah hasil iseminasi buatan dari satu sel telur, sama seperti Gerald dengan Nathan, mereka kembar identik tapi tumbuh di rahim wanita berbeda."Mia menceritakan semua hal yang tadi baru dia dengar dari Aron Loghan. Niat awal Mia, sebenarnya cuma ingin curhat pada Aron tentang keinginan Zontus mengenai bayi tabung. Awalnya Mia mengeluh sedih, tapi ternyata Aron justru sangat mendukung hingga memberikan banyak contoh nyata dari orang-orang di dekat mereka."Sepertinya