Share

35. Nasib Bambang

Penulis: Yenika Koesrini
last update Terakhir Diperbarui: 2022-03-15 16:22:04

"Bapaaak!" Kirani terus saja menyebut nama bapaknya. 

Gadis itu menepuk-nepuk pipi Bambang. Berharap sang ayah akan segera bangun. Ketakutan melanda jiwanya. 

Saat Bambang masih berlaku kasar pada keluarganya, Kirani sempat memilih lebih baik tidak punya ayah saja. Nyatanya kini hatinya tidak rela jika pria itu menghembuskan napas terakhir.

Iqbal dan Nathan mengangkat tubuh Bambang yang pingsan. Tadinya mereka mau memanggil ambulance dan tenaga medis. Namun, Kirani melarang. 

Gadis itu khawatir ayahnya tidak akan tertolong jika menunggu ambulance datang. Terpaksa Iqbal dan Nathan membawa Bambang masuk ke mobil. 

Sementara Rain dipapah oleh Ayon dan Bang Tigor. Keduanya membawa Rain yang pincang ke mobil yang satunya lagi. Kedua mobil itu langsung meninggalkan tempat kejadian perkara.

Di lain pihak, Komandan Bumi berhasil meringkus Didan dan kawanannya. Semua anak buah Tama digiring ke mobil polisi bak terbuka. Keenamnya d

Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • MALAM PERTAMA DENGAN BOS MAFIA   36. Menunaikan Janji

    Di tempat terpisah Bambang dan Rain menjalani operasi pengangkatan timah panas. Operasi berlangsung sekitar dua jam lamanya. Tepat pukul setengah sebelas malam, dokter yang menangani berhasil mencabut peluru dari masing-masing tubuh Rain atau pun Bambang.Kondisi tubuh Rain yang fit membuatnya langsung dipindahkan ke ruang pemulihan. Namun, itu tidak berlaku pada Bambang. Kondisi tubuhnya menurun. Bahkan menyentuh level kritis.Di kamar lain, setelah mendapatkan pengobatan Kirani tertidur. Kekerasan yang ia dapat baik verbal mau pun fisik membuatnya terkapar. Bahkan punggungnya mengalami luka dalam, akibat hantaman keras dari Didan waktu itu.Kirani baru membuka mata keesokan harinya. Tidak ada ibu atau Gadis. Hanya ada Mita yang duduk menunggu dia bangun."Mit, bagaimana keadaan bapak aku?" tanya Kirani langsung bangkit duduk."Eum ... Bapakmu ... dia--""Bapak kenapa, Mit?" sela Kirani tidak sabar."Bapakmu belum sadar. Masih ada di

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-15
  • MALAM PERTAMA DENGAN BOS MAFIA   37. Kegetiran Hati Iqbal

    Ada rasa perih menyusup hati Iqbal, saat mendengar perintah itu. Dia sadar hal itu pasti akan terjadi. Namun, Iqbal tidak menyangka jika secepat ini dia harus kehilangan Kirani.Selama ini Iqbal terus menyemangati diri. Bahwa sebelum janur kuning melengkung, Iqbal masih punya kesempatan untuk mendekati Kirani. Jauh sebelum bertemu dengan Kirani di markas, Iqbal terlebih dulu mengenal gadis itu saat masih sekolah.Iqbal yang masih jadi pencopet sering kali bertemu dengan Kirani di dalam bus. Wajah Kirani yang manis, serta tingkah lakunya yang baik membuat Iqbal terkesan. Hampir setiap pagi dia sengaja menunggu di halte tempat Kirani menunggu bus untuk berangkat ke sekolah.Kirani yang baik akan selalu memberikan tempat duduknya pada orang tua yang tidak kebagian. Kirani tidak sungkan memberi uang lebih pada para pengamen. Terutama anak kecil.Kirani bahkan pernah membelikan Iqbal sebuah plester saat pemuda itu habis terjatuh dari bus. Sayangnya setel

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-16
  • MALAM PERTAMA DENGAN BOS MAFIA   38. Pernikahan

    Kirani menatap Iqbal dalam-dalam. Ketulusan yang terpancar dari iris hitam itu membuat Kirani luluh. Dirinya diam saja saat Iqbal merangkul pundaknya. Saat pelayan menyuruhnya tersenyum pada kamera, Kirani menurut.Pelayan itu mengambil sekitar tiga gambar. Setelah setelah dirasa cukup, Iqbal dan Kirani kembali berganti pakaian biasa. Keduanya menuju kasir. Iqbal melakukan pembayaran.Keduanya lantas meninggalkan butik. Kini Iqbal membawa Kirani ke toko perhiasan. Mereka akan membeli cincin kawin.Tiba di toko perhiasan, Kirani langsung memilih cincin yang tepat untuk jari manisnya. Gadis itu juga memilihkan cincin untuk Rain. Lagi-lagi ukurannya disesuaikan dengan besar jari manisnya Iqbal."Kamu mau mahar apa?" tanya Iqbal sembari mengamati cincin di jari manisnya."Apa ya?" Kirani mengelus-elus cincin kawin di jari manisnya. "Eum ... aku mau kalung dengan liontin

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-16
  • MALAM PERTAMA DENGAN BOS MAFIA   39. Ketika Ingga Ketemu Mita

    "Plis, Rain, dengerin dulu penjelasan aku." Shila menangkupkan kedua tangan. Memohon pengertian dari sang kekasih."Gak ada yang perlu dijelasin. Semuanya sudah jelas," balas Rain tampak kecewa."Apa yang terlihat itu gak seperti apa yang kamu duga." Shila masih berusaha menjelaskan."Semuanya sudah jelas, Shil. Aku lihat dengan mata kepala sendiri kamu bermesraan dengan Tama.""Itu gak bener!" Shila menyangkal dengan sedih. "Tama hanya berniat membantu." Gadis itu mencoba menjelaskan.Rain menghela napasnya. "Selama ini aku gak pernah percaya pada rumor yang mengatakan jika kalian ada main di belakang aku. Gak ... aku gak percaya, tapi sekarang aku sadar ... hatimu memang mendua.""Rain, aku nungguin kamu berjam-jam. Kamu yang berjanji, tapi sering kali yang mengin

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-17
  • MALAM PERTAMA DENGAN BOS MAFIA   40. Rahasia Ingga

    "Sttt!" Mita kembali mendesis. Gadis itu terus meniup lututnya yang masih berdarah."Ayo sini saya bawa ke dokter!" Ingga yang sudah sadar dari lamunannya mengulurkan tangan.Mita menjabat tangan gadis yang telah menyerempetnya itu. Sayangnya ketika dia bangkit ternyata lututnya benar-benar sakit dan sulit digerakkan. Ingga terpaksa memapah Mita agar bisa berjalan menuju mobilnya."Kalo boleh tahu namanya siapa, Mbak?" tanya Ingga berbasa-basi begitu mereka masuk mobil."Saya Mita," jawab Mita dengan melengkungkan bibir. Gadis itu mengulurkan tangan."Kenalkan nama saya Ingga." Ingga menjabat tangan Mita.Kedua gadis itu saling melempar senyum manis. Kemudian Ingga mulai melajukan mobil. Dirinya mengarahkan mobilnya menuju klinik terdekat."Tinggal di mana, Mbak?" tanya Ingga lagi. Tangannya fokus mengendalikan roda kemudi.

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-17
  • MALAM PERTAMA DENGAN BOS MAFIA   41. Rencana Ingga

    "Lu gak lihat dengan kalung yang Mita pake?""Kenapa dengan kalung itu?" tanya Tama cuek."Kalung itu ada nama Sasmita, Tama. Persis kepunyaan Shila dulu.""Bukannya kalung kayak gitu banyak di pasaran?" Tama masih belum percaya, "dan kebetulan juga nama dia Sasmita kek nyokapnya Shila.""Itu bukan suatu kebetulan," tukas Ingga yakin, "aku tuh hapal banget kalung itu. Ada batu berlian pada titik huruf I nya. Dan yang bikin gue yakin cewek itu adalah Shila saat melihat tanda lahir pada betisnya," paparnya menerangkan."Banyak kali tanda lahir seperti itu.""Iya, tapi apa elu gak merhatiin suaranya yang mirip banget Shila.""Iya sih ... mirip." Tama mengakuinya."Dan satu hal gue mau cerita satu rahasia sama elu tentang Shila entar di apartemen.""Okey ... gue siap ngedengerin." Tama pu

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-17
  • MALAM PERTAMA DENGAN BOS MAFIA   42. Pengantin Baru

    Kirani baru saja keluar dari kamar mandi. Semalam merupakan malam ke sepuluh baginya menjadi istri dari Rain. Sebagai pengantin baru tentu aktivitas malam mereka tidak pernah terlupa.Wanita itu tersenyum melihat suaminya masih meringkuk di bawah selimut. Bulu halus dadanya yang tertutup selimut sedikit menyembul. Perlahan dia merangkak menghampiri Rain."Sayang ... bangun." Kirani berbisik lembut. Tidak ada tanda-tanda Rain akan membuka mata. Wanita itu kembali menempelkan bibirnya pada telinga sang suami. "Bangun, Sayang, sudah siang! Kamu bilang ada rapat penting dengan Nathan."Bukannya membuka mata, Rain justru membelakangi Kirani. Membuat sang istri sedikit gemas."Sayang bangun! Kamu mau aku--""Aduuuh ... berisik banget sih!" keluh Rain menutup kupingnya."Tapi kamu harus bangun, Yang!" Kirani terus membujuk.Rain tidak menyahut. Dia kembali tidur terlentang. Lalu menarik lengan Kirani hingga jatuh ke dalam dekapan

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-19
  • MALAM PERTAMA DENGAN BOS MAFIA   43. Siasat Ingga

    Rain ternganga. Namun, tanpa ampun pria itu langsung menerkam Kirani. Membawa terbang sang istri hingga ke langit tujuh lewat sentuhan cintanya.Kedua insan yang sedang dimabuk asmara itu akhirnya tumbang setelah hampir satu jam bermain. Keduanya terlelap sambil berpelukan. Namun, tepat pukul setengah delapan pagi, Rain terbangun lebih dulu.Pria itu kembali mandi besar untuk kedua kalinya. Hari ini dia mau bertemu dengan pengelola pabrik teh kepunyaan Bang Jack. Aset Bang Jack memang tersebar di mana-mana. Tidak heran jika Tama dan Ingga berambisi menguasai hartanya. Rain terpaksa meninggalkan istrinya yang masih terlelap.Sementara itu Kirani terbangun setengah jam setelah kepergian sang suami. Wanita itu tersipu mengingat pergumulannya tadi pagi. Dia kembali mandi jinabat.Usai mandi Kirani langsung menuju dapur. Main dua ronde benar-benar menguras energi. Wanita itu perlu asupan maka

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-19

Bab terbaru

  • MALAM PERTAMA DENGAN BOS MAFIA   68. Kirei

    Rain dan Kirani sendiri langsung menuju kamar. Sementara Iqbal memilih bergabung dengan teman-temannya di gazebo belakang rumah. Anak-anak sedang main gitar dan bakar-bakar."Aduuuh!" Kirani mengaduh saat memasuki kamar."Nendang lagi?" tanya Rain melihat istrinya mengernyit menahan nyeri. Pria itu membimbing Kirani duduk di tepi ranjang."Kayaknya gak nendang lagi, tapi lagi koprol deh," balas Kirani menyandarkan tubuhnya pada headbed.Rain tersenyum mendengar jawaban lucu sang istri. Mata menangkap ada pergerakan pada perut buncit istrinya. Tangannya tergerak untuk mengelus.Tidak puas mengelus, Rain ingin mengecup permukaan perut Kirani. Dirinya ingin mengajak calon bayinya berbincang. Namun, saat ia membuka baju atas, tangan istrinya mencegah."Kenapa?" tanya Rain bingung.Kirani menggeleng lemah. "Malu."

  • MALAM PERTAMA DENGAN BOS MAFIA   67. Pertemuan Keluarga

    Lima bulan kemudian.Rain dan Nathan baru saja pulang dari kantor. Semenjak melamar Shila di rumah sakit dulu, Nathan memutuskan untuk tinggal di markas. Karena rasanya tidak etis jika harus seatap bersama Shila padahal keduanya belum sah. Walau pun ada si Bibik di antara mereka.Nathan dan Shila tidak segera melangsungkan pernikahan karena banyak banget agenda yang menunggu di depan mata. Di antaranya adalah menghadiri sidang kasusnya Ingga dan Tama. Baik Rain, Nathan, Shila, Kirani, dan Iqbal datang untuk memberikan kesaksian tentang kelakuan busuk sejoli itu.Setelah melewati beberapa kali sidang, akhirnya hakim memutuskan jika Tama dan Ingga dijatuhi vonis dua puluh tahun penjara. Keduanya divonis bersalah telah melakukan percobaan pembunuhan.Selain kasus, ada agenda lain yang membuat Nathan dan Shila menunda hari bahagia mereka yakni tentangpenyerahan aset. Shila sudah ditemukan. Rain dengan kesadaran diri menyerahkan hak milik gad

  • MALAM PERTAMA DENGAN BOS MAFIA   66. Kebahagiaan

    Shila tidak menjawab. Dia hanya menghambur pada dada yang terlapis baju khusus rumah sakit berwarna hijau tersebut. Gadis itu menyembunyikan wajahnya pada dada Nathan."Lho-lho ... kok udah main peluk-pelukan begini?"Tiba-tiba Rain datang sembarim merangkul pundak Kirani. Sementara tangan sang wanita memegang kue tart dengan beberapa lilin kecil. Lalu ada Ayon, Iqbal, Gadis, dan Ibu Sakina di belakang mereka. Melihat ada banyak orang yang masuk tentu saja Shila melerai pelukannya."Lho ... siapa yang ulang tahun, Ran?" tanya Shila bingung melihat kue yang dibawa istri sahabatnya itu."Kamu, Mit, eum maksud aku Shila." Kiran menjawab usai mendekati sahabatnya.Shila menyipit. Gadis itu tampak berpikir sejenak. Dia tengah mencoba mengingat sesuatu.Peristiwa terbenturnya kepala akibat pendorongan yang dilakukan Tama tempo hari membuat ingatan Shila sedikit demi sedikit kembali. Gadis itu memejam. Tiba-tiba kenangan akan sweet seve

  • MALAM PERTAMA DENGAN BOS MAFIA   65. Jawaban Untuk Nathan

    "Eum ... kata dokter bayi kita ....""Apa?" potong Kirani tidak sabaran. Rain terdiam. Pria itu mendongak, lantas menarik napas perlahan. "Kak, jawab! Jangan buat aku mati penasaran!" Kirani mengguncang lengan suaminya. Ketakutan membuatnya super panik."Tenang, Kiran," pinta Rain pelan. Tangannya mengusap lembut rambut sang istri."Gimana aku bisa tenang kalo kamu lama ngejawabnya?" sergah Kirani kasar. Hal yang belum pernah ia lakukan selama hidup dengan Rain. "Aku inget banget, tadi siang perutku sakitnya kayak ditusuk-tusuk pisau. Aku ... aku takut dia gak selamat." Tangis Kirani pecah.Rain memeluk istrinya. "Husst ... gak ngomong yang buruk-buruk! Gak baik itu." Dia menasihati sang istri."Tapi, aku takut, Kak." Kirani merengek.Rain mengusap air mata yang membasahi pipi istrinya. "Gak ada yang perlu ditakutkan, kamu hanya butuh bedrest total saja," terangnya kalem.Kirani menatap suaminya dengan serius. "Maksudnya bedrest aja b

  • MALAM PERTAMA DENGAN BOS MAFIA   64. Nasib Kirani

    Dia merasa ada banyak tangan yang meremas perutnya. Ketika rasa sakit itu kian menggigit, maka wanita itu akan mencengkeram kuat lengan Rain."Sabar, Sayang. Demi anak kita," ujar Rain lembut. "Tolong tambah kecepatan, Bal!" titah Rain panik."Iya, Bang. Ini juga ngebut kok," balas Iqbal di depan.Rain terus saja menyuruh Iqbal untuk menambah laju mobilnya. Apalagi saat dia merasa cengkeraman kuat dari sang istri. Hatinya benar-benar dilanda takut.Rain bahkan mengumpat kesal saat lampu merah menyala. Dia tidak tega mendengar suara kesakitan sang istri. Andai bisa diwakilkan, Rain memilih dia saja yang merasakan sakit itu.Akhirnya setelah melewati jalanan macet dan beberapa lampu merah, Iqbal telah berhasil mencapai parkiran rumah sakit. Pemuda itu membantu membukakan pintu mobil.Rain keluar dengan hati-hati. Dirinya membopong tubuh sang istri

  • MALAM PERTAMA DENGAN BOS MAFIA   63. Perjalanan Ke Rumah Sakit

    Shila terus saja tersedu menangisi kondisi Nathan yang tidak sadarkan diri. Wanita itu takut jika Nathan tidak bangun lagi untuk selamanya. Kepedulian dan perhatian Nathan selama beberapa hari terakhir begitu membekas di hatinya. Sementara hari ini dengan mata kepalanya sendiri, Shila melihat kesungguhan dalam diri Nathan.Nathan begitu tulus menjaganya agar tidak lecet sedikit pun. Bahkan pemuda itu rela berkorban nyawa demi dirinya. Melihat itu mata hati Shila terbuka lebar.Sekarang gadis itu tidak meragukan lagi keseriusan ucapan Nathan. Dalam hati Shila bertekad jika nanti Nathan sembuh dia akan lekas menjawab ungkapan hati pemuda itu tempo hari.Tidak jauh dari Shila dan Nathan berdiri Kirani. Dia dan sang suami tengah menunggu kedatangan ambulans untuk mengangkut Nathan ke rumah sakit. Tadinya Rain akan membawanya pulang saat komplotan Tama berhasil dibekuk oleh Komandan Bumi dan pasukannya. Namun, Kirani menolak dengan dalih ingin menemani Sh

  • MALAM PERTAMA DENGAN BOS MAFIA   62. Takluknya Gembong Mafia

    Tama memuntahkan isi pistolnya. Nathan sempat menghindar dengan melengoskan tubuh. Namun, timah panas tersebut tetap mengenai lengan atasnya."Nathaaan!" Shila dan Kirani menjerit bersamaan melihat bisep pemuda itu sudah berlumuran darah. Shila langsung memdekap Nathan.*Satu jam sebelum kejadian di apartemen Tama.Di rumah sakit, Ijong tengah menjenguk Iqbal. Keduanya tengah asyik berbincang. Sementara di brankar sebelahnya Gadis asyik bermain game di gadget untuk menghilangkan jenuh.Dalam hati, Gadis merutuk kedatangan Ijong. Karena moment mengobrolnya dengan Iqbal jadi tertunda. Apalagi kedua lelaki itu berbicara topik yang tidak dipahami oleh Gadis. Pokok tentang dunia bisnis dan mafia.Ketika tengah asyik berbincang, ponsel Ijong bergetar. Pemuda setengah gondrong itu melihat siapa yang menghubungi. Ternyata Ayon."Ada apa, Yon?" tany

  • MALAM PERTAMA DENGAN BOS MAFIA   61. Nathan Tameng Shila

    Tama bergegas menarik Shila kembali begitu mendengar peringatan dari polisi. Dia menjadikan Shila sebagai tawanan. Pistol di tangannya ia arahkan pada kepala Shila.Tentu saja gadis itu ketakutan. Tubuh Shila sampai bergetar saking ngerinya. Bibirnya merintih takut.Didan pun memperlakukan Kirani sama seperti bosnya. Wanita itu ia sekap. Moncong senjatanya ia arahkan pada pelipis istri dari Rain.Berbeda dengan Shila yang gemetar ketakutan, Kirani terlihat sedikit tenang. Bukan karena dia berani. Namun, keadaan ini sudah pernah ia alami sebelumnya. Dia memilih diam sembari memikirkan jalan keluar."Sekali kami peringatkan untuk membuka pintu apartemen ini atau kami buka paksa!" Suara Kapten Bumi terdengar lebih keras doorbell interkom.Tama mendekat pintu. Lewat layar LCD tujuh inchi dia bisa melihat keadaan di luar. Ada Komandan Bumi berserta anak buahnya dan

  • MALAM PERTAMA DENGAN BOS MAFIA   60. Bertarung Melawan Tama

    Tangannya bergerak cepat menarik pistol dari dalam persembunyian. Gegas ia todongkan senjata tersebut pada Rain.Kirani yang ngeri memekik keras. Dia masih trauma dengan insiden beberapa bulan lalu yang merenggut nyawa bapaknya."Tetap tenang dan terus berada di belakang aku," ujar Rain memenangkan hati sang istri. Dia menggenggam kuat tangan Kirani."Tama, buka pintunyaaa!" Sementara di atas Shila terus berteriak dan menggedor pintu. "Taaam!"Teriakan keras dari Shila sedikit mengalihkan perhatian Tama. Kesempatan ini tidak disia-siakan oleh Rain. Ketika Tama tengah mendongak, tangannya langsung menampik senjata yang tengah dipegang oleh Tama.Senjata api itu terjatuh ke lantai. Tama terkesiap. Lagi-lagi Rain tidak melewatkan kesempatan. Kakinya bergerak cepat menendang perut Tama hingga lelaki itu terjatuh.Rain dengan sigap meraih pistol Tama dengan kakinya. Setelah dapat dia mengarahkan senjata tersebut pada Tama."Kiran, kamu kel

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status