Beranda / Urban / Lost You in the Melody / BAB 10 ~ FREE DAY

Share

BAB 10 ~ FREE DAY

Penulis: FA Jasmine
last update Terakhir Diperbarui: 2021-07-01 23:43:37

“Iya.. sebenarnya ada yang ingin kusampaikan padamu, Kei. Ini tentang orangtuamu,” ucap paman Gio dengan nada serius.

Keira sedikit cemas, kenapa paman Gio terlihat sangat serius sekali. Sepertinya ini bukanlah hal yang main-main.

“Ada apa dengan orangtuaku paman?” tanya Keira dengan wajah yang terlihat sangat penasaran.

“Mereka tidak bisa pulang dulu untuk beberapa bulan, ada proyek di luar kota. Mereka memintaku untuk mengabarimu. Karena mereka tidak sempat pulang hari ini dan harus segera berangkat menuju bandara,” jelas paman Gio.

Paman Gio memang bekerja bersama orangtua Keira, di perusahaan yang sama sebagai bawahan papanya. Paman Gio pun juga sering mengirimi pesan pada Keira, untuk mengabari jika orangtuanya sedang akan bertugas selama berbulan-bulan di luar kota.

Entah betapa tidak pedulinya orangtua Keira, hingga untuk mengabari anaknya saja selalu diwakilkan oleh orang lain. Keira pun sama sekali tidak ingat kapan terakhir kali ia b

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Lost You in the Melody   BAB 11 ~ FREE DAY

    (Sean pov.) Hari ini, Sean akan pergi mencari orang yang ingin ia cari sejak pulang ke negara ini. Ia berencana untuk naik angkutan umum saja, karena daerah itu dekat dengan halte. Mungkin saja, ia akan bertemu dengan mereka saat di perjalanan. Sebelum pergi dari asrama yayasan, Sean meminta ijin dari paman Moza terlebih dahulu agar beliau tidak khawatir bila melihat Sean tidak berada di tempatnya. Tak lama menunggu di halte terdekat dari asrama itu, bus yang menuju ke tujuan Sean telah tiba. Ia segera naik, lalu menggesekkan kartu angkutan umum yang diberikan pamannya pada mesin pembayaran otomatis dan segera mencari duduk di bagian belakang bus ini. Sudah lama sekali rasanya, Sean tidak menumpangi kendaraan umum seperti saat ini. Terlihat banyak sekali yang telah berubah. Semua sudah serba canggih dan terlihat lebih modern dibanding dulu. -------------------- Setelah sampai di sana, Sean langsung turun dan mulai

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-04
  • Lost You in the Melody   BAB 12 ~ FREE DAY

    “Bukankah kau Keira? Aku Noel..” kata pria itu sambil memastikan gadis di depannya ini benar-benar orang dia maksud atau bukan. Keira melihat pria itu berbadan tinggi, memakai kaos warna putih polos yang berukuran lebih besar dari badannya, dan menyelipkan sedikit bagian bawah depan bajunya ke dalam celana yang ia pakai. Memakai sandal selop bewarna hitam dan celana selutut yang juga bewarna hitam. Rahangnya tampak tegas dan memiliki bulu mata serta alis yang lebih tebal dari pada Keira. “Noel? Ma’af, sepertinya aku tidak mengenalmu..” “Benarkah? Tapi kau ini Keira anak jurusan piano, kan? Aku teman sekelasmu,” kata pria itu lagi untuk memastikan. “Benar.. Aku Keira jurusan piano. Tapi aku sama sekali tak mengenalmu,” kata Keira sambil terus memandangi pria di depannya, berharap akan mengingat sesuatu tentang teman sekelasnya ini. “Sepertinya kau memang benar-benar tidak mengenalku. Aku memang jarang aktif sih di kelas, tapi sepertinya kau leb

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-10
  • Lost You in the Melody   BAB 13 ~ DAY 2

    keira membantu paman Noir untuk meunutup toko, ia membereskan barang-barang yang berserakan lalu menyapu lantai. Hari ini Keira akan mengunjungi kakaknya dengan membawa buah pemberian nenek Madu tadi siang. Ada beberapa apel dan juga buah naga ungu kesukaan kakaknya. “Selamat beristirahat paman,” kata Keira sambil memakai tas di punggungnya. “Kau juga, Kei.” Keira pergi keluar dari toko tersebut dan segera berjalan menuju rumah sakit. Seperti biasa ia akan membeli bunga krisan terlebih dahulu di toko dekat rumah sakit. Setelah sampai di kamar Rega, Keira langsung duduk di sebelahnya dan mengambil piring di atas nakas. “Kak, aku membawakan buah kesukaanmu. Buah Naga!” kata Keira sambil menujukkan kantung buah di tangannya. “Dari nenek Madu?” tanya Rega sambil menoel-noel kantung buah tersebut. “Tepat sekali. Tunggu sebentar aku akan mencuci tangan terlebih dahulu.” Keira berjalan menuju wastafel di dalam kamar tersebut l

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-11
  • Lost You in the Melody   BAB 14 ~ DAY 2

    “Mari kita berangkat tuan pengangguran,” kata Keira sambil menaiki motor Sean dengan senyum penuh kemenangan. Sean memejamkan mata sambil menghembuskan napas lelah. Gadis di depannya ini jauh lebih licik dari yang ia kira. Tak lama setelahnya, Sean langsung menjalankan motornya untuk segera berangkat. Sesekali Keira mengingatkan Sean agar tidak mengantuk saat di perjalanan. “Hei, jangan mengantuk!” kata Keira sambil menepuk bahu Sean. Beberapa kali ia mengucapkan kata-kata tersebut dan hanya dijawab dengan dehaman saja oleh Sean. Sampai akhirnya mereka tiba di parkiran asrama, dengan sigap Keira melepas helm nya dan memberikannya pada pria di depannya ini. “Terima kasih.” Setelah mengatakan itu Keira langsung pergi meninggalkan Sean yang masih sibuk menaruh helm yang dipakai Keira lalu mencopot helm yang dipakainya sendiri. Baru saja masuk ke dalam asrama, Keira langsung diserang oleh tiga anak kecil yang berlari menuju

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-12
  • Lost You in the Melody   BAB 15 ~ SUSU PISANG

    “Ayolah. Ada yang ingin sekalian kubicarakan padamu. Ini sangat penting bagiku,” ucap Sean dengan nada memohon. “Kau kan bisa langsung bicara saja tanpa harus membawaku ke sini.” Sean menatap Keira dengan tatapan yang sangat sulit diartikan. Keira membalas tatapan Sean dengan raut garang, namun sepertinya ia gagal karena malah terlihat menggemaskan. Tanpa banyak bicara lagi, akhirnya Sean memutuskan untuk langsung menarik tangan Keira menuju ke ruko tujuannya. Mungkin meski terlihat sedikit kasar, namun sebenarnya Sean tidak menariknya dengan keras. Keira tersentak kaget, namun tidak memberontak. Ia tak melepaskan genggaman tangan Sean. Ia terus menatap tangannya yang sedang ditarik lembut oleh seorang pria di depannya ini. Entah mengapa, terasa sangat... hangat. Tess... Tiba-tiba air mata Keira jatuh dari mata bagian kanannya. Tess.. tess.. Dalam waktu sepersekian detik, kedua matanya terus mengeluarkan a

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-13
  • Lost You in the Melody   BAB 16 ~ DAY 3

    Pagi ini, Keira duduk di depan cermin sambil beberapa kali memejamkan mata. Sejak bangun tidur tadi ia merasa pusing dan sedikit lemas. Ia memijat kepalanya pelan, lalu mengoleskan minyak angin super panas di titik-titik kepala yang terasa berdenyut. Namun sepertinya ia masih bisa berangkat ke kampus, karena tidak begitu terasa parah. Ia segera bersiap dan berangkat seperti biasa. Tak lupa ia memakai outer rajut yang lebih tebal dari biasa karena merasa sedikit kedinginan. --------------- Sampai di kelas, Keira langsung duduk di bangkunya dan membenamkan kepala di lipatan tangannya di atas meja. Karena dengan begitu ia merasa lebih baikan. “Pagi, Kei!” Suara Noel terdengar menyapa. Keira hanya menolehkan kepala saja karena terlalu malas untuk mengangkatnya. “Hmm..” “Kau kenapa? Suaramu terdengar lemas,” tanya Noel sambil mengambil kursi di sampingnya yang masih kosong. “Aku baik-baik saja, aku.. kurang tidur, mu

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-14
  • Lost You in the Melody   BAB 17 ~ BISKUIT PISANG

    “Ada apa? Anak-anak mengatakan ada yang pingsan tadi.” “Iya, gadis ini pingsan. Aku tadi sempat menyentuh keningnya. Sepertinya ia demam,” jawab Sean sambil memilih beberapa peralatan medis yang ia butuhkan dengan tenang. Paman Moza berjalan mendekat ke arah Keira, ia melihat keadaannya. Memang muka Keira terlihat sangat pucat sekali, dan warna gelap di bawah matanya sangat kontras. Sean datang dengan membawa barang-barang yang diambilnya tadi. Di kedua tangannya sudah terdapat minyak angin dan sebotol alkohol, serta stetoskop yang sudah bertengger manis di lehernya. Paman Moza terus memperhatikan semua yang dilakukan Sean pada Keira. Ia melihat Sean yang sedang memasang stetoskop pada telinganya, lalu memeriksa bagian dimana denyut jantung Keira dapat terdengar dan juga di beberapa bagian perutnya. Setelah melakukan hal tersebut, Sean mencoba untuk membangunkan Keira dengan minyak angin yang telah dibawanya tadi. Namun, tidak ada respon.

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-16
  • Lost You in the Melody   BAB 18 ~ TERTIDUR

    Sean memutuskan untuk segera menghampiri Keira dan melihat bagaimana kondisinya sekarang. Ia menyentuh keningnya dan merasa bahwa suhu tubuh gadis itu tidak banyak menurun, serta gestur tubuhnnya menandakan jika ia sedang merasa gelisah. Jadi, Sean memutuskan untuk mengompres kening Keira saja, agar dia bisa merasa lebih nyaman dan tidak gelisah seperti itu. Sebenarnya di tempat ini tersedia kompres instan, tapi itu hanya diperuntukkan untuk anak-anak kecil saja. Sehingga, jika Keira menggunakannya sekarang maka efeknya tidak akan begitu membuahkan hasil. Sean pun pergi ke dapur untuk menyiapkan air kompresan, lalu mengambil sebuah handuk kecil. Setelah semuanya siap, ia segera kembali untuk melaksanakan niatnya tadi. Ditaruhnya baskom berisi air tersebut di atas nakas, dan mulai memeras handuk yang sudah di celup-celupkannya barusan. Ia melipat handuk tersebut sedemikian rupa hingga pas untuk ditaruh ke atas kening Keira lalu menepuk-nepuknya pelan.

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-19

Bab terbaru

  • Lost You in the Melody   BAB 29 ~ KOSONG

    “Terkutuklah, kau, Setan sialan!” teriak Keira sambil memejamkan mata.“Enak saja setan, dokter tampan seperti ini tidak pantas di sama-samakan dengan setan manapun. Ternyata kau ini juga penakut rupanya,” ujar sang pelaku yang membuat jantung Keira hampir terpental dari asalnya ini.Keira langsung menyadarkan diri, lalu melihat siapa pria di hadapannya saat ini. Dan setelah mengenalinya Keira mulai menarik napas jengah, sambil menampakkan muka yang sangat datar.“Sepertinya aku tidak salah, tuh. Kau kan memang manusia berperilaku seperti setan, mengageti orang seperti itu. Itulah pekerjaan setan, dan kau melakukannya dengan sangat baik.”Astaga, Keira berusaha setengah mati menahan rasa malunya dan berusaha mengalihkan pembicaraan saat ini. Mengingat tingkahnya yang ketakutan tadi, ia benar-benar menyesal sempat bercerita horror dengan Rega sebelumnya. Karena hal itulah ia jadi merasa lebih was-was terhadap sekitarnya,

  • Lost You in the Melody   BAB 28 ~ MEMORI KOSONG

    “Kau mengaku saja!” seru Noel dengan nada santai, namun penuh selidik. “Itu tadi kekasihmu yang waktu itu kan?” lanjutnya sambil tersenyum menggoda menatap Keira yang telah duduk di mejanya kini. Keira pun hanya memutar bola matanya malas. Pria satu ini sepertinya memang sangat kurang kegiatan, hingga memiliki banyak waktu luang untuk mengganggunya saat ini. “Paman Noir, kenapa Paman membiarkan orang aneh ini masuk, sih?” tanya Keira kesal. “Aku kira dia temanmu, Kei. Katanya dulu dia juga sering bermain denganmu,” ucap Paman Noir sambil fokus menatap layar komputer di depannya. Seperti biasa, Paman Noir pasti sedang memainkan permainan katak Zuma kesukaannya. “Tidak, dia bukan temanku,” jawab Keira acuh, sambil memutar bola matanya malas. Paman Noir hanya terkekeh mendengarnya, ia berpikir bahwa mungkin Keira dan Sean sedang bertengkar saat ini. “Paman, apakah Paman ingat dulu aku suka bermain di depan toko ini juga? Bahkan ak

  • Lost You in the Melody   BAB 27 ~ TOKO GITAR

    “Matamu sangat indah. Jadi, aku ingin melihatnya dari dekat seperti ini... Sebentar saja,” ujar Noel sambil memajukan mukanya dan terus menatap mata Keira dalam-dalam.Sangking terkejutnya dengan perlakuan Noel tersebut, Keira hanya bisa terdiam tanpa melakukan apapun. Ia hanya bisa sedikit melebarkan matanya dengan degupan jantung yang tidak karuan karena semua yang terjadi terlalu tiba-tiba.Namun, dengan waktu yang sangat singkat mata Noel dengan mudah dapat mengunci pandangan milik Keira. Disaat yang bersamaan pun Keira ikut tenggelam di dalam mata Noel yang tampak sangat dalam itu. Rasanya terlalu dalam hingga hatinya ingin ikut terbawa, di sisi lain juga ada ketakutan jika ia akan terjatuh terlalu dalam dan sulit untuk keluar dari dasar sana.Hingga beberapa detik berlalu. Angin pun berhembus mengarah ke dataran muka milik Keira yang membuat anak-anak rambutnya ikut tersampir oleh gelombang angin yang lembut, serta membawa sebuah aroma khas mas

  • Lost You in the Melody   BAB 26 ~ ABI TAMPAN

    “Halo, Noel! Ada apa?”“..........”“Ah, iya..”“..........”“Baiklah..”“.........”“Iya, sampai jumpa besok!”Panggilan terputus.Setelah panggilan berakhir, Keira pun menaruh ponselnya kembali ke tempat asalnya lalu kembali berbaring dan memejamkan mata. Baru saja ia memejamkan matanya, lagi-lagi dering ponselnya berbunyi nyaring. Dan entah mengapa kini rasanya dering tersebut semakin terdengar menyebalkan saja, sebab Keira benar-benar sudah hampir terlelap tadi. Tapi, ada saja yang membuatnya memaksakan kedua matanya untuk terbuka secara mendadak.Keira duduk dengan perasaan fustasi, ia mengambil poselnya dengan tidak santai. Ia sekilas melihat layar ponsel, yang ternyata nama Sean lah yang terpampang di sana dan membuatnya sangat kesal. Dengan terpaksa, ia menekan tombol hijau dan mengerahkan benda pipih i

  • Lost You in the Melody   BAB 25 ~ PENEPATAN JANJI

    “Apa?!” tanya Keira sewot.“Sudah, ikut saja. Aku jamin kau akan merasa sangat senang nanti,” jawab Sean sambil memberikan salah satu helm nya.“Tidak, pergilah!” cetus Keira sambil melipat tanganya di depan dada.Sean menghembuskan napas sambil berpikir bagaimana cara untuk membujuk gadis pemarah di depannya ini.“Ayolah..”“Tidak!” gertak Keira lalu berbalik pergi meninggalkan Sean menuju halte di depan sana.Sean tak tinggal diam, ia sedang dalam mode pantang menyerah saat ini. Ia turun dari motor dan memarkirkannya sembarangan lalu mengekor pada Keira.“Kalau begitu aku akan terus mengikutimu seperti ini,” ancam Sean.Ia terus mengekori Keira dengan banyak tingkah. Ia mengikutinya dengan keadaan masih mengenakan helm. Kelakuannya tersebut sampai membuat Keira malu, karena beberapa orang di halte menatap mereka dengan tatapan yang sedikit aneh.Ke

  • Lost You in the Melody   BAB 24 ~ AKHIRNYA

    Ia terlihat berdiri dengan tatapan yang sangat sulit diartikan, sangat aneh, dan terlihat seperti tengah bersedih.“Apakah Sean menangis?” batin Keira sambil mengerutkan dahi.Ia berjalan mendekati Sean dengan langkah cepat dan raut yang khawatir. Ia takut, mungkin saja saat ini Sean sedang kerasukan hantu Noni Belanda yang tengah bersedih ria.Sedangkan di sisi yang berlawanan, Sean terus menatap Keira yang kini tengah berjalan ke arahnya. Keira, dengan gaun indah serta rambut panjangnya yang terurai itu menunjukkan raut khawatir.Sean menghembuskan napas yang semakin memberat sejak beberapa waktu terakhir, banyak sekali penyesalan yang harus ia tanggung sendirian selama bertahun-tahun ini. Namun disaat yang bersamaan, ada kelegaan di hatinya. Usaha pencariannya kini telah menemui akhir, dan sama sekali tidak terduga.Beberapa bulan terakhir memang terasa makin sulit bagi Sean, ia terus terpikirkan oleh rasa bersalahnya t

  • Lost You in the Melody   BAB 23 ~ FINAL DAY

    Keira...Untuk pertama kalinya kini dengan berani menunjukkan diri di depan banyaknya pasang mata. Menunjukkan hal yang paling ia sukai, serta hal yang paling berharga dalam hidupnyamusik.Kakinya perlahan melangkah menaiki tangga kecil untuk segera mencapai tengah panggung di depan sana. Suara langkah kakinya yang memakai flat shoes putih polos itu beradu dengan riuhnya tepuk tangan dari para penonton.Mendadak suasana terasa semakin semu, seperti berada di dunia yang lain. Sebuah dunia baru yang tampak penuh dengan ribuan debaran. Detak jantung yang begitu terasa asing bagi Keira, namun kini ia sangat menyukainya. Waktu pun terasa memberat untuk bergulir maju, hingga memberi kesempatan padanya untuk bisa bernapas sangat panjang.Hingga sampai tepat berada di samping piano atas panggung, dua manusia yang telah siap menampilkan kumpulan melodi indah ini pun sedikit membungkuk untuk memberi salam pada ratusan pasang mata di depan sana.

  • Lost You in the Melody   BAB 22 ~ D-DAY II

    Sementara itu, paman Moza dan Sean mengurus acara di aula depan sana. Mereka mengawasi tata panggung serta menyambut para tamu yang baru datang. Seringkali berbincang, menyapa, serta beberapa kali sedikit membungkuk untuk menyapa tamu lain yang baru saja hadir.Aula yayasan tersebut pun telah disulap menjadi sebuah tempat yang sangat indah. Hiasan-hiasan yang tidak terlalu kekanak-kanakan, akan tetapi tetap terlihat meriah. Panggungnya pun didirikan sedemikian rupa hingga tampak seperti panggung-panggung teater di gedung-gedung teater besar di pusat kota. Sangat mengesankan.Suasana di sana sudah sangat ramai oleh tamu. Juga, paman Noir yang telah datang dan menempati kursinya yang terletak tepat di depan panggung.Setelah jam menunukkan pukul sepuluh tepat, paman Moza dan Sean pun menghentikan kegiatannya lalu pergi ke tempat duduk masing-masing karena acara akan segera dimulai. Semua urusan tatanan acara, bahkan MC, telah disiapkan oleh para staff

  • Lost You in the Melody   BAB 21 ~ D-DAY

    Hari ini, Keira bangun pagi-pagi sekali untuk menyiapkan diri sebelum pentas. Kemarin setelah bertemu dengan kakaknya, ia langsung pulang ke rumah dan beristirahat sepanjang hari agar hari ini tubuhnya bisa kembali pulih dan sehat bugar.Benar saja, berkat kemauannya yang besar agar dapat segera pulih serta obat dan vitamin pemberian Sean kemarin membuatnya lebih cepat melalui masa pemulihan. Hari ini rasanya segar sekali, Keira sangat besyukur dengan hal itu.Keira tidak menyiapkan terlalu banyak hal, karena paman Moza tadi malam mengabari bahwa semuanya akan disiapkan oleh yayasan. Termasuk baju, riasan dan lain-lain. Ia lagi-lagi hanya perlu menyiapkan keadaan diri sendiri dan juga mental yang siap saja. Namun, khusus untuk kali ini Keira meminta paman Moza agar tidak perlu menyuruh siapapun menjemputnya. Karena ia berencana untuk mengunjungi kakaknya di rumah sakit terlebih dahulu dan ingin lebih menikmati perjalanannya saja. Ia ingin bert

DMCA.com Protection Status