Share

Bab 328

Penulis: Lathifah Nur
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Ya, ya. Wanita cantik itu ... jadi, dia istri Anda?" celetuk Herra. "Cocok! Serasi sekali! Cantik dan tampan!" Herra terkekeh.

"Siapa ya namanya tadi?" Herra mengingat-ingat. "Gi ... Gi ... ah, lidah tua ini susah sekali mengeja namanya."

"Grizelle, Dokter," koreksi Gallen.

"Ah, iya. Itu dia. Nama yang bisa membuat lidah orang tua seperti saya keseleo." Kembali Herra terkekeh.

Namun, sejurus kemudian kekehannya sunyi. Wajah ramahnya berubah serius.

"Kenapa Anda mencarinya ke sini? Setelah saya memberikan rekaman yang dia butuhkan, dia langsung pulang.

"Aku menahannya untuk tinggal lebih lama, tapi dia menolak. Katanya, dia sudah tidak sabar untuk menyerahkan rekaman itu pada suaminya."

Gallen kian resah setelah mendengar penjelasan Herra.

"Ada apa?" tanya Herra.

Terbiasa menghadapi orang-orang yang menderita gangguan mental membuat Herra dapat mendeteksi kegelisahan Gallen dengan mudah.

"Tidak apa-apa, Dokter. Kalau begitu, saya permisi. Terima kasih telah memperkenankan saya menggan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Lelaki yang Terbuang   Bab 329

    Plok! Plok!Tepuk tangan seorang pria bersebo menyambut kedatangan Gallen pada pabrik tua, tempat di mana Grizelle disekap.Lampu sorot berdaya besar menyala, menyilaukan mata Gallen. Refleks ia melindungi matanya dengan tangan. Dan baru menurunkan tangannya setelah matanya bisa beradaptasi dengan cahaya yang menyilaukan itu.Gallen memasang wajah datar. "Kau tak meminta tebusan. Apa yang kau inginkan?""Hei, tak perlu terburu-buru, Nak! Mari kita bersenang-senang sebentar!"Lelaki bersebo itu menjentikkan jari ke udara. Empat orang pria berbadan kekar keluar dari tempat persembunyian mereka. Masing-masing membawa sepotong kayu sebagai senjata."Mana istriku!""Ck! Ck! Kau sangat tidak sabaran, Nak!" cemooh lelaki itu. "Kau bahkan tak bisa menunggu sampai besok pagi. Apa sebegitu besar rasa cinta yang kau punya untuk istrimu?""Berhenti mengoceh! Katakan apa maumu, dan lepaskan istriku!""Mauku?" Lelaki itu maju selangkah. "Aku mau melihatmu menderita," ucapnya dengan nada penuh penek

  • Lelaki yang Terbuang   Bab 330

    "Coba saja! Dan kalian akan merasakan akibatnya!""Sombong! Kau sendirian di sini. Kau yang akan sekarat sebelum sempat menyentuh kami!"Ketiga lelaki itu serentak menyerang Gallen."Hentikan!" pekik lelaki bersebo."Tapi, Bos—"Gelengan kepala lelaki bersebo memenggal kalimat protes salah satu anak buahnya.Momen yang sangat tepat bagi Gallen untuk menerima panggilan telepon mendadak.Gallen mendekatkan ponsel ke telinga."Bunga kembali segar, Bos!" lapor Kenzie dari seberang telepon.Gallen menyimpan kembali ponselnya ke dalam saku celana.Ia memicing menatap sosok wanita yang masih duduk bersandar di atas lantai dingin. Diam-diam berusaha membuka ikatan pada tangannya."Silakan lanjutkan kesenangan kalian!" ujar Gallen, mulai berbelok dan mengayun langkah menuju pintu.Keputusan tiba-tiba yang dilontarkan Gallen membuat bola mata lelaki bersebo seakan mau loncat dari rongganya.Apa yang terjadi? Kenapa Gallen berubah pikiran? Bukankah tadi dia sangat menggebu-gebu ingin membebaskan

  • Lelaki yang Terbuang   Bab 331

    "T–tolong ... aakhh!" Lelaki bersebo itu menggelepar."Berengsek! Lepaskan bos kami!" Lelaki berkepala botak berteriak dengan mata melotot. Rupanya ia sudah mampu mengumpulkan kekuatannya setelah dihajar Gallen.Tiga orang lainnya menyusul bangkit dan mulai menyusun formasi untuk kembali bersiap menyerang Gallen."Tidak terlalu mengecewakan!" ujar Gallen, menyapu susunan formasi empat anak buah lelaki bersebo dengan putaran bola matanya."Kalian menginginkan lelaki tak berguna ini? Baik! Ambillah!"Dengan kecepatan yang sulit terdeteksi oleh mata lawan, Gallen mengangkat tubuh lelaki bersebo, lalu melemparkan badan yang gemetar itu pada anak buahnya.Dua lelaki yang berdiri berdekatan langsung terjengkang, tak sanggup menahan hantaman kuat dari badan lelaki bersebo yang dibuang Gallen.Suara bergedebuk secara beruntun, yang diiringi rintih kesakitan, memicu emosi dua lelaki lainnya."Kurang ajar! Berani sekali kau menyakiti bos kami!""Aku tidak tertarik untuk bermain-main dengan kali

  • Lelaki yang Terbuang   Bab 332

    Kraaak!"Aaakh!"Wajah lelaki botak itu memucat. Seluruh darah pada mukanya seakan mengering.Alih-alih menjatuhkan Gallen, tendangannya justru mendarat pada bahu kiri Laura.Sebelum menghindar, Gallen memutar tubuh Laura. Sayang ikatan tangan Laura pada tiang cukup kentat, hingga wanita itu tidak berputar maksimal."Bodoh! Apa yang kau lakukan?" maki lelaki bersebo."Ma–maaf, Bos! Aku ... aku tak sengaja."Plak!Lelaki bersebo menampar anak buahnya yang salah sasaran.Setelah melampiaskan emosinya pada sang anak buah, lelaki itu bergegas membantu Laura membebaskan diri.Gallen mengawasi lawan sembari mengulum senyum. "Kau payah! Tidak bisa membedakan mana kawan, mana lawan!""Tutup mulutmu! Itu semua karena kau curang!"Lelaki botak mengode rekannya. Kali ini keduanya menyerang serentak dengan kayu yang mereka pungut dari lantai.Gallen cenderung menghindari setiap serangan."Pengecut! Jangan hanya mengelak! Balas serangan kami!" Si kepala botak berseru marah ketika serangannya terus

  • Lelaki yang Terbuang   Bab 333

    Takut-takut, Laura balik badan. Ia menjatuhkan diri, berlutut di atas lantai."Tolong, biarkan aku pergi! Aku janji, setelah ini, aku tidak akan mengganggu hidupmu lagi."Janji palsu. Laura pernah berkata begitu, tapi nyatanya wanita itu bukan hanya tidak pergi dari hidupnya, tetapi justru dengan sengaja mengacaukan hidupnya.Tega sekali dia bersekongkol dengan Bellona untuk mencelakai Grizelle.Gallen ingin mencincang tubuh Laura saat itu juga, lalu menghadiahkan setiap potong daging busuk itu pada penghuni kebun binatang milik Codet.Ah, teringat tentang Codet, refleks Gallen merogoh saku. Harusnya dia menghubungi lelaki itu lebih awal. Dengan begitu, ia tidak perlu berhadapan langsung dengan anak buah lelaki bersebo."Apa aku mengganggu tidurmu?" tanya Gallen, basa-basi setelah mendengar sahutan dengan nada mengantuk."Bos?!" Suara di seberang telepon berubah kaget. "Ada apa menghubungiku tengah malam begini? Apa Anda dalam bahaya?""Tidak, tapi aku butuh bantuanmu.""Siap, Bos! Be

  • Lelaki yang Terbuang   Bab 334

    "Ya. Kamu pantas untuk marah dan membenciku," lirih Laura. "Kesalahanku terlalu besar. Tapi biar bagaimanapun, kita pernah saling mencintai, Gallen. Tolong ... kali ini saja ... maafkan aku!"Aku tidak tahan lagi dengan rasa sakit ini. Tolong antar aku ke dokter! Aku janji akan benar-benar menghilang dari hidupmu."Gallen mendengkus. Batinnya berperang antara ingin membiarkan Laura menikmati penderitaannya atau menolongnya.Setelah menapak tilas hubungan mereka sebelumnya, ia tak menemukan kekejaman Laura pada dirinya, selain dari penghinaan karena malu memiliki kekasih miskin."Gallen, tolong ...."Nurani Gallen luluh mendengar rintih kesakitan Laura."Kau bisa jalan?"Laura merasa seperti baru saja memenangkan undian lotre. Ia bangkit dengan gerakan hati-hati. Menghindarkan cedera bahunya dari mengalami guncangan keras.Gallen mengiring Laura dalam jarak dua langkah. Ia tak sudi menyentuh wanita yang ikut mencelakai istrinya. Namun, ia juga tak sampai hati untuk melampiaskan kemarah

  • Lelaki yang Terbuang   Bab 335

    [Dapatkan wanita itu, lalu tukar dengan istriku!]Gallen menggeram. Siapa pun dalang di balik penculikan Grizelle, dia harus diberi pelajaran.Gallen ingin tahu seperti apa reaksi komplotan penculik itu nanti setelah menyadari bahwa yang mereka siksa adalah kaki tangan mereka sendiri.Tugas yang diberikan Gallen adalah perkara mudah bagi Kenzie, apalagi Pites menjadi penunjuk jalan dan ikut bertindak mengelabui kawanan penculik yang merupakan bagian dari kelompoknya.Malam itu, Pites mendatangi pabrik tua dengan membawa kantong keresek berisi nasi bungkus.Dia menepuk pundak lelaki berkepala botak yang sedang bermain domino di luar gedung bersama si mata jereng."Lo, Ketua? Bukannya Ketua menolak misi ini?" Si kepala botak terkesiap tegak."Aku cuma kebetulan lewat. Ada misi lain di sekitar wilayah ini. Kalian sudah makan?""Hehe ... belum, Ketua.""Ah, kebetulan sekali. Aku bawa nasi bungkus. " Pites menaruh kantong yang ditentengnya di atas meja, lalu duduk. "Bukankah kalian berempa

  • Lelaki yang Terbuang   Bab 336

    "Tidak! Aku bukan penjahat. Aku tidak membunuhnya. Aku diperintah!" jerit sang mekanik. "Dokter, bukan aku yang jahat!""Ya, ya. Aku percaya. Pak Ridwan tidak mungkin tega menyakiti orang lain." Suara Herra terdengar lembut."Dokter, aku tidak mau dipenjara!""Pak Ridwan, lihat aku!" bujuk Herra. "Aku akan melindungimu.""Tolong, tolong aku, Dokter!""Ya, ya. Tapi, bagaimana aku menolong Pak Ridwan kalau Pak Ridwan tidak mau bercerita?""Dokter tidak bisa menolongku?" Ridwan terdengar putus asa."Bisa, asal ... Pak Ridwan mau menceritakan padaku siapa penjahat yang sebenarnya. Pak Ridwan pasti tahu, kan?""Dia ... dia jahat sekali! Dia mengancamku!""Benar. Dia jahat. Pak Ridwan ingat siapa dia?" Herra terus membujuk.Tidak mudah mengorek informasi dari orang yang depresi. Butuh kesabaran yang berlipat ganda. Salah strategi, Ridwan bisa saja mengamuk, lalu berujung dengan suntikan obat penenang."Pak Ridwan, Bapak mau penjahat itu yang dapat hukuman, kan? Bukan, Bapak?"Ridwan mengang

Bab terbaru

  • Lelaki yang Terbuang   Bab 448

    "Nyonya Bellona Hopkins?!" seru Gallen, kaget. "Tidak. Anda datang pada waktu yang tepat. Mari bergabung bersama keluargaku!""Iya, Nyonya. Ayo duduk sini!" Kimi menjemput Bellona."Terima kasih!" Bellona merasa terharu dengan sambutan Gallen dan keluarganya. "Sebenarnya, aku ke sini ingin minta maaf pada Gallen atas namaku dan juga Atha. Aku terlalu serakah dan mementingkan anakku.""Seorang ibu selalu menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Itu bisa dimaklumi, Nyonya," sahut Gallen. "Kami juga minta maaf karena telah melaporkan Anda dengan beberapa tindak kejahatan yang tidak Anda lakukan."Wajah Gallen kecut, merasa bersalah."Itu bukan kesalahanmu sepenuhnya. Wanita berhati iblis itu yang sangat pandai menipu orang." Muka Bellona menggelap. "Kalau aku tahu Bibi Rose menggunakan wajahku untuk berbuat jahat, aku pasti telah lebih dulu menyeretnya ke penjara. Dia benar-benar licik!""Dia pasti mempelajari keterampilan make-up saat berada di Korea Selatan," timpal Kimi."Betul. Itu ar

  • Lelaki yang Terbuang   Bab 447

    Gallen melangkah gontai memasuki rumah. Ia melewati Grizelle yang duduk santai di ruang tengah begitu saja.Namun, ketika sudut matanya menangkap bayang Grizelle saat hendak menaiki tangga, ia berbalik.Tanpa malu-malu ia merebahkan diri dan meletakkan kepala di pangkuan Grizelle yang duduk berjuntai di atas sofa.Grizelle mengelus rambut Gallen yang jatuh ke kening."Kamu dari mana saja? Aku sangat khawatir. Teleponmu tidak aktif."Gallen merogoh saku, mengeluarkan ponsel. "Ck! Baterainya habis.""Sini! Kubantu mengisikan dayanya.""Nanti saja! Aku masih mau seperti ini." Gallen menaruh ponsel di atas meja, lalu melingkarkan lengan pada pinggang Grizelle.Saat hatinya sedang galau dan pikiran kacau, berbaring di pangkuan Grizelle bikin nyaman.Wangi vanila berpadu dengan aroma alami tubuh Grizelle menghadirkan perasaan tenang di hati Gallen.Setelah cukup lama menikmati kehangatan pangkuan Grizelle, Gallen bangkit. Mengecup kening Grizelle."Terima kasih. Bersamamu, aku selalu merasa

  • Lelaki yang Terbuang   Bab 446

    "Kenapa? Kaget? Hahaha ...."Wanita itu tak peduli dengan keberadaan polisi dan tangannya yang terbogol. Ia tertawa, seperti telah kehilangan kewarasannya.Gallen bukan hanya kaget, tapi syok. Tak menyangka orang yang selama ini dikenalnya begitu baik dan berada di pihaknya, ternyata merupakan dalang dari segala kemalangan yang menimpa keluarganya."Bibi Rose, katakan bahwa ini tidak benar!""Hahaha ... sayangnya, inilah kenyataannya."Gallen menggeleng-geleng. Masih sulit memercayai kebenaran yang terpampang di depan mata."Kenapa, Bi? Bukankah nenekku selalu memperlakukan Bibi dengan baik?"Gallen masih ingat, walaupun samar, neneknya tidak pernah memperlakukan Bibi Rose dengan kasar.Rianna bahkan memercayai Bibi Rose menjadi pelayan pribadinya. Neneknya bahkan tak pernah perhitungan dalam membelikan pakaian dan memenuhi kebutuhan Bibi Rose.Tapi lihat balasan yang diberikan wanita itu! Hanya pengkhianatan terhadap keluarganya."Baik? Cih! Nenekmu bahkan lebih licik dari seekor rub

  • Lelaki yang Terbuang   Bab 445

    "Bro, target memasuki perangkap. Kau ingin melihat langsung?""Aku sudah berada di lokasi. Di mana kau?"Gallen berdiri di belakang sebuah tiang besar, mengawasi seorang wanita yang baru saja turun dari mobil.Wanita itu memakai setelan tunik dan celana panjang yang terlihat modis. Sehelai masker dan kacamata hitam berbingkai lebar menutupi wajahnya yang lonjong.Sebuah topi bulat dengan hiasan sekuntum bunga teratai mekar meneduhi wajahnya yang tersembunyi dari terik matahari."Arah jam sembilan."Gallen mengerling ke titik yang disebutkan. Tampak bayangan Regan duduk di belakang roda kemudi, berlagak sedang membersihkan dashboard. Namun, matanya sering kali mengerling ke pintu gerbang."Aku pada titik jam satu."Pandangan keduanya segera bertemu begitu Gallen menutup panggilan telepon.Regan tersenyum seraya mengangguk ringan.Wanita itu telah memasuki lobi hotel. Regan mengikuti dari belakang layaknya juga seorang pengunjung.Gallen berjalan memutar. Memasuki hotel lewat pintu khusu

  • Lelaki yang Terbuang   Bab 444

    "Laura, memaafkan dan kembali bersama adalah dua hal yang berbeda! Jangan mengharapkan lebih dari apa yang dapat kuberikan dan pantas untuk kau dapatkan!"Binar di mata Laura sirna seketika. Tatapannya luruh ke tanah."Tapi aku masih sangat mencintaimu, Gallen! Tak bisakah kamu menceraikan istrimu dan kembali padaku?""Laura, rumah tangga bukan hanya tentang rasa cinta, tapi tentang komitmen dan saling percaya."Cinta adalah ungkapan rasa hati. Dan asal kau tahu, hati itu sangat rapuh. Mudah sekali terbolak-balik, seperti musim yang terus berganti."Sementara komitmen adalah keteguhan hati dalam memegang janji suci. Tak peduli sekuat apa semesta mengguncangnya, ia tak akan berubah. Tetap setia melewati berbagai cobaan dan rintangan."Namun, sekali komitmen itu hancur, maka yang tersisa hanyalah serpihan tak berwujud, dan tak akan pernah bisa kembali utuh seperti semula."Kau bukan hanya telah menghancurkan komitmen cintamu denganku, Laura, tapi juga telah membuangnya. Apa lagi yang bi

  • Lelaki yang Terbuang   Bab 443

    Hening!Orang itu tak menyahuti perkataan Gallen. Ia sama sekali tak membantah tuduhan Gallen."Siapa kau?"Gallen menekan beberapa titik di punggung orang itu dengan gerakan cepat. Mengunci tubuhnya agar tak bisa melarikan diri."Kamu apakan badanku, hah?! Lepaskan aku!"Gallen terkesiap. Ternyata sosok yang bersembunyi di balik coat panjang dengan kepala tertutup hoodie lebar itu adalah seorang perempuan."Kau tidak akan ke mana-mana sebelum aku mendapatkan apa yang kuinginkan darimu," bisik Gallen, dengan nada penuh penekanan.Beberapa pasang mata, dari orang-orang yang melintas hendak keluar masuk Rumah Sakit, mengerling curiga pada Gallen.Gallen pindah ke hadapan wanita itu. Tegak dengan sebelah tangan bersembunyi dalam saku celana.Posisi mereka seperti dua orang kenalan yang saling bercengkerama.Keinginan wanita itu untuk kabur dari Gallen melebihi kuatnya terjangan ombak yang mengempas batu karang. Sayang, sekujur tubuhnya tak bisa digerakkan."Tolong, lepaskan aku! Aku janj

  • Lelaki yang Terbuang   Bab 442

    "Ada apa ini? Kenapa semua terlihat canggung?" tanya Grizelle, merasa tak enak hati karena masuk tanpa mengetuk pintu."Ah, itu hanya perasaanmu saja!"Gallen menyongsong Grizelle, mengambil alih tas berukuran kecil, yang berisi pakaian Kimi."Instingku tak pernah salah," bisik Grizelle. "Aura ruangan ini agak aneh."Gallen tersenyum simpul. Ia akui Grizelle memiliki kepekaan yang luar biasa. Pantas saja ia tak pernah gagal dalam menyelidiki kasus kliennya."God! Ayah juga di sini?" seru Grizelle, bergegas menyalami Grath. "Huh! Sekarang aku tahu kenapa ruangan ini terasa aneh. Ternyata Adam dan Hawa bertemu kembali setelah terlempar dari surga ke belahan dunia yang berbeda.""Greeze, apa yang kamu katakan?" Pipi Kimi merona merah.Perumpamaan yang disematkan Grizelle pada dirinya dan Grath menurutnya terlalu berlebihan."Wah, Ayah juga sudah sembuh? Luar biasa! Memang ya ... lelaki akan melupakan segala rasa sakit dan kesedihannya begitu melihat senyum menawan sang istri," imbuh Griz

  • Lelaki yang Terbuang   Bab 441

    "Penjahat seperti David Kyler tidak akan mampu menyentuhku, Bu. Ibu tidak perlu mencemaskan aku. Pikirkan saja kesehatan Ibu! Ibu harus segera sembuh.""Kamu juga tidak perlu mengkhawatirkan aku secara berlebihan."Gallen meraih jemari Kimi. "Bu, aku takut. Jika terjadi sesuatu yang buruk pada Ibu, aku akan merasa bersalah seumur hidup. Aku akan dihantui perasaan menyesal.""Gallen, tidak ada yang perlu disesali dari sebuah takdir. Cepat atau lambat, kita semua akan meninggalkan dunia ini.""Aku tahu, Bu. Tapi aku akan menyesal karena aku belum sempat mempertemukan Ibu dengan ayah.""Kamu tidak perlu melakukan itu, Gallen." Kimi melengos. Matanya terasa panas."Kenapa? Apa Ibu tak lagi mencintai ayah?""Bukan. Bukan karena itu. Seumur hidupku, aku hanya mencintai satu orang pria. Dan Pria itu adalah ayahmu."Aku tidak pernah mencintai lelaki lain, dan tidak akan pernah bisa.""Tapi, kenapa Ibu tidak mau bertemu dengan ayah? Selama ini ayah juga menderita, Bu."Kimi berusaha untuk dudu

  • Lelaki yang Terbuang   Bab 440

    Bugh!Tendangan Gallen melempar David hingga menghantam dinding dan menyebabkan dinding itu jebol."Bawa dia!" titah Gallen pada dua orang anak buah Kenzie yang menonton aksinya."S–siap, Komandan!"Mereka gugup melihat kehebatan Gallen. Tak terbayang jika mereka yang berada di posisi David. Mengerikan.Cepat-cepat mereka mengangkat sosok David yang tergeletak di tanah.Suara dering ponsel memecah kesunyian di kamar isolasi Grath.Thomas meninggalkan komputer yang memuat laporan perkembangan kesehatan Grath. Berjalan sedikit menjauh setelah membaca nama Gallen pada layar monitor."Firasatku tidak enak menerima panggilan telepon darimu pagi-pagi begini," ujar Thomas dengan suara lirih."Apa istriku bersama Kakek? Aku tidak bisa menghubunginya.""Tidak. Ada apa?""Kek, kalau Grizelle datang menemui Kakek, tolong minta dia untuk ke rumah ibuku, mengambil baju. Ibuku dirawat di Rumah Sakit.""Ibumu dirawat?! Apa yang terjadi? Apa dia baik-baik saja?""Ceritanya panjang, Kek. Aku masih ada

DMCA.com Protection Status