“Hanya itu pertanyaanmu?" kata Walter yang geli mendengar pertanyaan Gerald. "Aku harap Anda mau menjawabnya. Ini sangat penting bagiku," jawab Gerald dengan nada serius sambil membungkuk. "Baik kalau begitu. Nama lengkapku Walter Zeman. Aku adalah kepala keluarga ini dan penyelenggara lelang ini. Dan untuk pertanyaanmu yang kedua, hanya ada medan gaya qi esensial di sekitar pulau, seperti yang ada di sekitar Gunung Nimbus. Jadi Pulau Greendrake terlihat hanya ketika aku menghapus medan gaya selama pelelangan,” jelas Walter yang tidak keberatan menjawab pertanyaan Gerald.Sejujurnya, bahkan meskipun ia tidak membutuhkan bantuan Gerald, ia akan tetap menjawab pertanyaan itu. "Hanya begitu?" tanya Gerald dengan alis sedikit terangkat. "Memangnya menurutmu serumit apa?" jawab Walter sambil tertawa. “Baik, pertanyaanku sudah terjawab. Sekarang beri tahu saya apa yang harus saya bantu, Paman Zeman,” gumam Gerald sambil menegakkan punggungnya. "Yah, aku butuh bantuanmu untuk menyelamat
Nyaris tersedak teh yang sedang diminumnya setelah mendengar itu, Gerald dengan cepat menggelengkan kepalanya, lalu berkata, "K-kau sedang bercanda, kan, Paman Zeman?"“Apakah kau benar-benar berpikir aku akan bercanda tentang kehidupan putriku? Asal tahu saja, putriku memiliki waktu kurang dari satu tahun sebelum racun dingin menjadi makin ganas. Jadi makin cepat kamu membantunya, makin baik,” gumam Walter sebelum menghela napas berat.Mendengar itu, Tetua Ketiga menambahkan, “Ketahuilah, setelah mengamatimu selama beberapa waktu, Tuan Kepala dan aku telah menyimpulkan bahwa kau adalah pria yang baik. Maka dari itu, begitu kau menyembuhkan Nona Muda, kami bersedia menjadikanmu menantu Keluarga Zeman. Jika kamu setuju, tentu saja kami akan mengajarimu semua teknik terbaik yang ditawarkan dunia kultivasi. Dan lagi, kami juga akan memberimu lingkungan yang sangat baik untuk membantu kultivasimu tumbuh lebih cepat!Kali ini, Gerald yang terkejut tidak dapat mengendalikan dirinya tepat wak
Tetua Ketiga telah merawat Mia sejak dia masih kecil. Dengan demikian, meskipun dia bukan darah dan dagingnya, Tetua Ketiga menganggap Mia seperti putrinya sendiri. Bahkan tidak berlebihan untuk mengklaim bahwa Tetua Ketiga sama khawatirnya dengan gadis itu seperti halnya Walter.“Jika Gerald menolak, kita hanya perlu memaksanya untuk membantu Mia. Kita tidak bisa membiarkan racun tetap berada di tubuh Mia lebih lama lagi! Aku tidak akan membiarkan Mia mati!” kata Walter dengan tegas sambil membanting tinjunya ke meja."Aku paham," jawab Tetua Ketiga yang sejujurnya memiliki ide yang sama. Bahkan jika pada akhirnya mereka harus mengelabui Gerald dengan memberinya obat, bagaimanapun menyelamatkan Mia adalah prioritas Tetua Ketiga!Beralih ke Gerald, alisnya berkerut sejak ia meninggalkan ruang makan. Meskipun sekarang Gerald tahu bagaimana pulau itu bisa menghilang, kata-kata Walter terlalu mengejutkan bagi Gerald untuk berkonsentrasi pada hal itu. Satu-satunya cara untuk menyelama
"Tidak ada apa-apa," jawab Gerald sambil menepiskan tangannya, belum ingin Lucian atau Aiden mengetahui tentang Zeman."Jadi begitu. Oh, ya, aku mendengar desas-desus bahwa hari ini akan ada barang lelang yang sangat berharga yang bahkan menyaingi barang teratas yang akan dilelang besok! Oleh karena itu, aku merasa akan ada pertempuran darah di pulau ini tepat setelah pelelangan berakhir,” gumam Lucian sambil mengambil roti dari kotak makan siangnya dan mulai makan sambil duduk di sofa."Hmm? Mengapa kau berasumsi begitu, Paman Grubb?” tanya Gerald sambil berbalik menatap Lucian."Mengapa? Apakah kau belum pernah mendengar tentang kejadian itu?” jawab Lucian sambil menghabiskan sisa rotinya.“Tadi malam aku memang keluar bersama Yaacob, tapi aku tidak mendengar adanya insiden apa pun,” kata Gerald sambil menggelengkan kepalanya.“Jadi begini. Tak lama setelah kalian berdua pergi, terjadi perkelahian antara dua keluarga. Beberapa anggota keluarga itu menjadi korban dan bahkan aku juga m
Meskipun berkata demikian, faktanya Lindsay diculik karena Gerald. Oleh karena itu, kalau sampai Maddox hilang akal dan akhirnya membunuh Lindsay, secara tidak langsung Gerald menjadi penyebab terbunuhnya Lindsay. Jika skenario itu terjadi, Gerald tidak hanya akan merasa bersalah selama sisa hidupnya, tetapi Gerald juga akan menyesal sehingga tidak sanggup bertemu dengan Aiden lagi.Mendengar nama Lindsay disebut, Lucian terdorong untuk mengeluarkan teleponnya lalu berkata, "Bicara tentang Lindsay, aku akan menelepon kepala pelayanku untuk melihat apakah dia sudah mendapatkan senjata api."Mendengar itu, Aiden dengan cepat beringsut mendekat ke Lucian saat panggilan telepon itu dilakukan. Tak lama kemudian, senyum terbentuk di wajah Lucian saat dia berkata dengan riang, “Sepertinya kepala pelayanku bisa mendapatkan beberapa senjata api dari beberapa distributor! Meskipun begitu, kurasa jumlahnya tidak cukup untuk menjamin keselamatanmu karena kali ini lawanmu adalah departemen militer.
Hal itu menjelaskan alasan lantai bawah jauh lebih sepi dibandingkan kemarin. Terlebih lagi, semua kelompok menjaga jarak satu sama lain, jelas khawatir bahwa mereka akan menjadi sasaran selanjutnya.Sementara ketegangan makin meninggi di bawah, keadaan masih relatif tenang di lantai atas. Bagaimanapun, mereka yang mampu berada di kotak penonton berasal dari keluarga terkenal atau sekte kultivasi. Dengan mengingat hal itu, jelas bahwa mereka bahkan tidak perlu bersaing untuk hal-hal semacam itu.Setelah pelelangan berlangsung selama sekitar setengah jam, sejenak Aiden pun melihat ke pintu dan bertanya, "Apakah Yaacob tidak bergabung dengan kita?""Yaacob mungkin sedang ada urusan," jawab Gerald, tahu betul bahwa Yaacob tidak lagi harus membuntutinya setelah pertemuan Gerald dengan Walter.“Omong-omong tentang bocah itu. Keluarganya pasti cukup kuat sehingga bisa memberi kita akses ke lantai atas. Namun, ini hanya membuat segalanya menjadi aneh karena aku bahkan belum pernah mendengar t
Apa pun masalahnya, sesi lelang pagi segera berakhir dan Gerald mendapati dirinya berjalan keluar dari rumah lelang bersama Aiden dan Lucian.Namun, tanpa sepengetahuan ketiganya, seorang pria yang mengenakan jas berdiri tegak di tengah kerumunan yang meninggalkan tempat lelang, matanya terpaku pada Gerald. Meskipun beberapa orang mengernyit padanya karena menghalangi jalan, pria itu tidak mengindahkan mereka. Setelah beberapa saat, beberapa pria lain menghampirinya, mendorong pria itu untuk bertanya, “Apakah itu Gerald?”“Aku yakin itu Gerald. Tetap saja, aku bingung bagaimana Gerald bisa memenuhi syarat untuk ikut serta dalam pelelangan sejak awal. Bagaimanapun, aku tidak tahu siapa kedua pria di sisinya itu," jawab pria lain sambil menatap punggung Gerald.“Lupakan keduanya, target kita adalah Gerald. Memikirkan bahwa aku justru bertemu dengannya di sini, bukan di tempat lainnya. Hal itu menunjukkan bahwa Tuhan ada di pihakku!” kata pria itu dengan seringai jahat.Pria yang dimaksu
Sepanjang sore mereka mencari Gerald—di rumah lelang—tanpa hasil. Akibatnya, Will merasa cemas. Apakah Gerald melihat mereka dan lalu meninggalkan pulau dengan tergesa-gesa? Namun, setelah memikirkannya, Will ingat bahwa Gerald belum pernah bertemu baik dengannya maupun Finch sebelumnya. Dengan mengingat hal itu, Gerald tidak punya alasan untuk melarikan diri!Menyadari hal itu, Will—yang sekarang telah memusatkan pikirannya lagi—memindai area itu untuk terakhir kalinya untuk memastikan bahwa Gerald tidak ada di sana sebelum berbisik kepada Finch, “Mari kita cari lagi nanti. Jika kau berhasil menemukannya, pastikan untuk tidak membiarkannya hilang dari pandanganmu, mengerti?”“Tapi bagaimana jika kita ketahuan?” tanya Finch.“Dengar, kapan lagi kita bisa menyingkirkannya? Ingat, meskipun Tuan Kepala mengatakan bahwa dia ingin membunuh Gerald, ia tidak melakukan perbuatan itu bahkan ketika mendapatkan dua peluang emas untuk membunuh Gerald sebelumnya! Alih-alih dia hanya mengirimku untu