"Mas," panggil Amirah manja memegang lengan kekar suaminya sebelum berangkat bekerja. "Nanti aku dan Bude pergi berbelanja, boleh ya, Mas?!" "Nanti aku yang antar kebetulan tidak banyak rapat di kantor, memang kamu beli apa saja 'sih kok mendadak begini?" tanya Kaivan pensaran. Istrinya menunjukkan baju hamil yang mulai ketat. Oh, dua bayi kembar menggelembung di perut Amirah tak muat dan sesak. Padahal itu baru dibeli sebulan lalu ternyata dugaan mereka salah setelah pemeriksaan USG menyatakan janinnya laki-laki dan perempuan. "Ini loh Mas buktinya, kalau kamu 'ga percaya!" "Iya sayang, iya nanti kita beli baru berapa stel karena masih dua bulan lagi melahirkan berarti dedek bayinya makin besar ya 'Ra?" Serta merta Amirah mengangguk sang suami tampan memang sangat perhatian. Bersyukur tak salah jika dia menikahinya. "Nanti sebelum Mas pulang dari kantor hubungi aku supaya bersiap-siap jadi 'ga lama nunggu kita bisa langsung berangkat." Okay. Dikecupnya kening istri tersayang da
"Mas, Celine 'ga ada di rumahmu, barusan 'Bi Inah bilang dia pergi naik taksi," lapor Aabid usai mendatangi kediaman kakaknya. Suasana sunyi sepi tak terdengar lengkingan putri Abimanyu yang sok berkuasa ketika sang pemilik pergi. "Apa 'Bi Inah tahu kemana perginya brengsek itu?" Alagar mulai cemas memikirkan hal buruk yang terjadi bila terus membiarkan gadis jalang tetap di kota ini. Seperti dikejar-kejar wanita iblis yang memaksa terus bermaksiat setiap waktu tanpa kenal lelah melalaikan tugas dan pekerjaannya. Tak mungkin menikahi Celine Dupuis demi melukai hati Amirah Lashira. Buang-buang energi saja huh! "Ga tahu katanya, tunanganmu tidak membawa barang-barangnya cuma berpakaian rapih terus keluar tanpa pamit ke orang rumah," balas Aabid lagi. Duh, bule sialan bikin pusing sejagat raya! Desis Alagar Hakim. Jakarta cukup luas mudah tersesat bagi gadis buta peta jalan di ibukota. Entah kemana pergi tak ada yang tahu. Agenda jahat Celine telah berakhir ketika mereka bertunang
Caci maki bersahut-sahutan membuat situasi kediaman Amirah dan Kaivan berada dalam zona perang. Nyonya rumah pantang menyerah melawan tamu tidak diundang bagai musuh bebuyutan. Celine kesurupan seenaknya saja menuduh putri Bisma sebagai penghancur kebahagiaan dia dan Alagar. Tak ada jalan lain pulang baginya ke Perancis selain menggandeng mantan suami Amirah untuk menikah di sana usai kedapatan mengandung menyesakkan melanda hidupnya. "Aku tahu dirimu sedang hamil berusia delapan minggu!" Amirah pun membongkar kedok jahat sepupunya sudah bosan menutupi demi nama baik keluarga Papa Bisma Nareswara. Putri Abimanyu membelalak. "Darimana kau tahu hal itu?!" Ganti Istri Kaivan mencibir kelakuan buruk Celine memanfaatkan mantan suami demi membalas dendam. "Kita memeriksakan ke rumah sakit dan dokter kandungan yang sama, lagipula wajahmu mirip denganku tentulah jadi pertanyaan Dokter Tatik karena kau memaksa untuk menggugurkannya!" Celaka! Semua informasi disimpan rapat telah terbuka
"Senang bertemu anda lagi, Tuan Kaivan." Bimantara menjabat tangan sang CEO meredakan kemarahan yang hampir tidak bisa dikendalikan lagi. "Sorry, aku datang terlambat karena kemacetan dari bandara ke sini." "Tak masalah, yang penting akhirnya kau datang sebelum ku habisi putri Abimanyu!" sungut Kaivan emosi. Tawa Bimantara berderai sambil menepuk bahu suami Amirah. "Jangan lumuri tanganmu untuk gadis kotor seperti dia," tuduhnya ke Celine Dupuis. "Sudah terlalu baik kau terhadap keluarganya mengangkat martabat dari kebangkrutan dan kini bangkit membangun bisnis kembali." Begitulah Kaivan yang didesak istrinya sendiri agar tak berbuat lebih kejam membalas keluarga Papa Bisma memilih menyelamatkan ekonomi mereka. Dan semua juga karena bayi dikandung Amirah mengalahkan sisi gelap suaminya. Putri bungsu Abimanyu makin tersudut menunduk malu. Duduk serba salah setelah kedatangan Bimantara yang begitu tiba-tiba. Opa Nareswara pasti mengutusnya untuk membawanya pulang ke Paris. Sial! "M
Pesta pernikahan Celine dan Benedicto berlangsung lancar dan meriah setelah dua minggu kepulangannya dari Asia. Hubungan mereka berangsur bahagia setelah pria itu kecewa dikhianati tunangan Luisa Esperanza mengakui tak mencintai memilih menjadi simpanan pria tua kaya raya untuk memuaskan gaya hidupnya. Senator Andres langsung memutuskan Luisa setelah melihat photo dan video seksi mereka di sebuah kolam renang di kota kecil Spanyol. Tuan Nareswara berhasil meruntuhkan kekuasaan dan wibawa besan sebelum rekaman itu dipublikasi menyebar ke seluruh penjuru dunia. Benar-benar keluarga memalukan! Belum lagi putrinya Sophia juga melakukan hal sama persis ayahnya. Kekasihnya senator Fernando mendapat teguran keras darinya agar selamanya menjauh dari keluarga Abimanyu Nareswara. Kekacauan dan kerusakan luar biasa menimpa kehidupan mereka. Dalam jamuan makan malam, Tuan Nareswara yang duduk berdekatan Tuan Andres berjabat tangan setelah menyelesaikan seluruh masalah. Cucu mereka tampak baha
Waktu persalinan yang lebih cepat dua minggu dari perkiraan dokter kandungan. Untunglah Amirah segera ditangani sebelum air ketuban pecah di jalan tadi. Kaivan benar-benar pria posesif siaga menjaga istri sampai menyiapkan keperluan sebelum ke rumah sakit tadi.Tangisan dua bayi tiba-tiba memecah keheningan di ruang operasi. Persalinan berjalan lancar, ibu dan anak kembar sehat selamat. "Terima kasih, sayang." Kecupnya di kening istri tersayang seraya berucap, "Kau telah menjadikanku suami dan ayah yang paling bahagia."Senyum Amirah mengembang, "Terimakasih juga sayang, kamu telah membuatku ibu yang sempurna bagi anak-anak kita." Persalinan kedua baginya untuk anak kembar pertama Arif Kaivan Mahardika.Sungguh kado yang istimewa bagi pernikahan mereka.Bayi kembarnya belajar menyusui, mulut Samy benar-benar melahap air susu ibunya sementara Salsha kalem tenang. Begitulah bedanya antara anak laki-laki dan perempuan.Pasien VVIP dipindahkan dari ruang operasi menuju kamar rawat inap. K
Kabar kelahiran anak kembar Amirah terdengar sampai ke negeri Paman Sam. Musim dingin sepi dan sunyi tanpa seorangpun mendampingi membuat sedikit hati Alagar Hakim sedih.Mantan istri telah bahagia dengan suami kedua dan langsung memberikan dua anak sehat sempurna. Utang yang dibayar tunai setelah perceraian mengenaskan. Mengalahkannya dalam semua sisi kehidupan.Alagar kini sendiri tanpa anak istri.Putra mereka lebih gembira bersama Kaivan yang menyayangi Bagaskara sebesar cinta di lautan luas. Kadang sempat berbincang saat Bagas menginap di rumah orang tuanya agar tetap diakui sebagai ayah, bukan orang asing baginya. Dan anak itu memahami memiliki dua papa ternyata mengasyikkan juga.Dunia anak memang istimewa. Sayang dia baru merasakan arti memiliki setelah kehilangan.Di luar cafe sedang rintik hujan udaranya makin dingin. Alagar merapatkan jas menunggu reda. Tak sengaja menoleh ke seorang wanita muda saat masuk mencari kursi kosong namun sayangnya semua penuh terisi kecuali ...
"Ra, Alagar kemana ya kok sudah berbulan-bulan tak melihatnya lagi?!" Kaivan tersadar kehilangan saudara ipar yang menjengkelkan kecuali Aabid Barak Hakim. Amirah mengangkat bahu. "Mana aku tahu, Mas! Nanti kalau sering bertanya tentangnya malah kamu uring-uringan cemburu jadi malas 'kan ribut hal itu lagi." "Tak usah cemburu wong dia sudah kalah telak dariku," sahutnya pongah. Lengannya langsung kena tepukan keras dari sang istri. "Loh, kok aku yang dipukul?" "Mas, kamu jangan begitu, kalian 'kan saudara ipar sekarang karena pernikahan Aabid dan Khirani," omel Amirah. "Mbokya dinasihati Mas Alagar supaya hidupnya berubah 'ga liar lagi, malu sama Bagas kalau sudah besar papanya sering gonta ganti perempuan." "Iya-aa cintaku, nanti aku tanya Aabid di mana manusia liar itu berada sekarang, kangen juga sudah lama 'ga berantem dengannya." Ishh. Guyonan dibalas mata melotot istrinya. Kaivan pun menghubungi suami Khirani daripada kena omelan. Ternyata brengsek itu sedang berada di Amer