Share

Bagian Tiga Puluh Enam

Penulis: Nisa Noor
last update Terakhir Diperbarui: 2022-09-22 05:23:33

"Cie cie cie … calon manten," ledek Dimas saat datang ke cafe milik Laras.

"Apaan sih, gak lucu tahu. Ayo duduk," ajak Laras.

Dimas pun mengikuti Laras kemudian mereka duduk di sebuah meja, sejak ada disini Dimas langganan datang ke cafe Laras karena memang tak ada lagi teman Dimas yang bisa diajak ngobrol apalagi ngobrolin Riri.

"Gimana acara semalam sukses?" tanya Dimas.

"Ya gitulah, tapi aku lagi deg-degan malam ini mau dikenalin ke keluarganya."

"Masa? Kok aku lihat biasa aja, masih buka kan ini cafe, gak keliatan grogi lho."

"Ya diaturlah, biar tetap profesional meski cafe punya sendiri. Udah ah gak usah bahas aku deh, mending bahas kamu. Kemarin kamu satu mobil dengan Riri?" tanya Laras.

Dimas hanya mengangguk raut wajahnya menampakan kesedihan dan sedikit rasa kecewa, Laras mengamati wajah itu hingga dia mencurigai sesuatu.

"Ada apa? Dia baik-baik saja akan?" tanya Laras lagi.

Dimas menghela nafas berat, ia pun sebetulnya tak tahu apa yang terjadi pada Riri selepas ia menga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Dyah Astri Andriyani
sayangnya pake diselingin cerita karakter laen...hmmm...
goodnovel comment avatar
Anie Jung
Lepas kan Adri ya RI.
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
udah Riri kmu lepas itu Ardy dgn Rianti biar hidup mu tenang g ada gangguan dn cari kebahagiaan tuk dirimu dn klga mu ..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kuberikan Suamiku Pada Sahabatnya   Bagian Tiga Puluh Tujuh

    Pertemuan dua keluarga akan segera digelar, Laras akan segera melepas masa lajangnya tadi malam dia menghadiri undangan Galih, dia mengajak Laras bertemu keluarganya, diperkenalkan pada kedua orang tuanya, tentu saja ada orang tua Riri juga disana. Laras tak terlalu canggung, tapi tetap saja dia merasa berdebar saat harus hanya duduk dengan calon ibu mertuanya."Dia sahabat anakku, dek," ucap Ibunya Riri. "Walah, nanti jadi saudara ya." Laras hanya tersenyum saja, lalu banyak hal yang diobrolkan sesekali Laras ikut mengobrol tapi lebih banyak diam mungkin karena masih canggung. Lalu saat semua berbaur, Laras duduk sendiri tak ada Riri padahal semua keluarga besarnya nyaris hadir. Tiba-tiba ibunya Riri datang menghampiri Laras , meminta izin untuk duduk bersama Laras. Tanpa sungkan Laras mengizinkannya, ibunya Riri sudah dia nggap seperti ibunya sendiri jadi sudah tak canggung."Gimana usaha cafe kamu?""Alhamdulillah, tante.""Syukurlah, ayah dan ibumu sehat?" "Sehat tante, Riri ti

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-23
  • Kuberikan Suamiku Pada Sahabatnya   Bagian Tiga Puluh Delapan

    "Mau kemana mas?" Rianti menghadang Bayu yang tengah mengemas pakaiannya, Bayu tak menggubris pertanyaan istrinya itu, ia terus membereskan pakaian lalu bergegas pergi, Rianti dengan segera menghalangi Bayu di depan pintu. "Mas, kamu mau kemana? Kamu masih sakit. Kondisimu belum pulih," cecar Rianti."Aku mau mencari istriku." "Mas, aku ini istrimu mas. Tak cukupkan membuktikan beberapa hari ini aku melayanimu sedemikian rupa, bahkan kamu sendiri anak kita itu mirip aku. Kamu lupa siapa istrimu tapi kamu gak lupa anak kamu, pekerjaan kamu, apa jangan-jangan kamu sengaja melupakan aku iya, mas?" Bayu berusaha tetap tenang, sebenarnya ia sudah tak mau bersandiwara lagi. Beberapa hari ini Rianti sudah cukup tersiksa karena Bayu bersikap dingin, acuh dan tak memperdulikan Rianti, setiap malam Bayu harus menahan sedih ketika melihat Rianti tertidur dengan Keysa, anaknya itu. Banyak perubahan yang dirasakan Bayu selama ia berpura-pura tak menganggap Rianti sebagai istrinya. Tapi entah k

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-23
  • Kuberikan Suamiku Pada Sahabatnya   Bagian Tiga Puluh Sembilan

    "Berhenti atau aku ambil paksa?" ancam Bayu pada Rianti."Nggak, kamu harus percaya sama aku." "Oke, aku percaya. Aku percaya sama kamu," teriak Bayu membuat Rianti mengerem kendaraannya hingga mobil yang dibawanya berhenti. "Biar aku yang menyetir." Tanpa kata mereka berganti posisi, lalu sesaat suasana pun kembali hening. Rianti hanya tertunduk, Bayu mengemudikan kendaraannya membawa kembali menuju arah rumah. Rianti yang melihat hal itu terkejut."Mas, mau kemana?" tanya Rianti."Kita pulang dan berangkat.""Tapi mas, kamu harus tahu sesuatu dulu." Bayu kembali menepikan mobilnya dan membuat Rianti kembali terkejut. Bayu mengalihkan pandangannya penuh ke arah Rianti. "Kalau kamu memang tak sungguh-sungguh dengan ucapanmu tadi, ikut denganku dan kita akan menjalani kehidupan rumah tangga yang harmonis di tempat aku bertugas."Rianti bergeming, terdiam mendengar kalimat perintah itu. Kepalanya masih tertunduk tak berani sedikit pun menatap lelaki yang sudah dengan sabar menemani

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-25
  • Kuberikan Suamiku Pada Sahabatnya   Bagian Empat Puluh

    "Jika memang kamu benar istriku, ikut aku pergi sekarang juga."Rianti tak berkutik, ia tak bisa melawan. Kini memang mungkin sudah saatnya Rianti ikut dengan suaminya itu, berada di dekatnya menemani Bayu dalam menjalankan tugasnya agar tenang tak banyak pikiran. "Izinkan aku ke makam nenek dulu," lirih Rianti. Bayu menghela nafas, dia kira Rianti akan izin apa ternyata ingin mengunjungi makam neneknya. Bayu pun mengangguk lalu mengulas senyum dan meraih tangan Rianti lalu memeluknya. "Kenapa mas tega melakukan ini?" "Agar mas tahu sejauh mana kamu sudah mendapat hasil dari pengobatan itu,” jawab Bayu sembari mengusap rambut Rianti yang tergerai panjang.Rianti menengadahkan kepalanya menatap lelaki itu, lelaki yang sejak menikah tak pernah ia tatap penuh cinta, sama sekali Rianti tak pernah menganggap lelaki itu sebagai orang yang sangat berarti. Ia ingat betul bagaimana sikapnya sesaat setelah pesta pernikahan digelar, bayangannya menerawang jauh ke masa yang telah dilaluinya.

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-25
  • Kuberikan Suamiku Pada Sahabatnya   Bagian Empat Puluh Satu

    “Maaf yah, saya perlu bicara dulu dengan Riri.”Ardi menoleh ke arah Riri dan seakan mengerti Riri pun mengangguk, lalu mereka pergi setelah mendapat izin dari orang tua Riri. selagi mereka pergi, orang tua Riri berjalan-jalan di dalam rumah anak mereka. “Dek, bukankah kamu sudah mencabut gugatan itu?” tanya Ardi.Riri menghela nafasnya yang terasa berat. Semalam memang ia menghubungi Galih untuk kembali mengajukan gugatan cerai yang pernah ia tarik lagi, karena hubungannya dengan Ardi sudah membaik tapi entah kenapa semalam Riri memutuskan untuk melanjutkan kembali gugatan itu karena ternyata sulit bagi Riri kembali percaya pada Ardi dan perempuan itu. Riri sudah mengikhlaskan Ardi untuk terus bersama dengan sahabatnya itu.“Mas, aku sudah mengikhlaskan jika mas pada akhirnya memilih MBak Rianti, maka aku lebih dulu kembali mengajukan gugatan itu.”“Astaghfirullah, sayang. Kamu yang meminta mas menyelesaikan semuanya, kamu beri mas ruang dan waktu untuk berbicara dengan Rianti hingg

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-26
  • Kuberikan Suamiku Pada Sahabatnya   Bagian Empat Puluh Dua

    Suasana rumah Riri dan Ardi tak seperti biasanya kali ini ramai dan hangat. Orang tua Riri, Mas Raka juga Mbak Wulan menginap di rumah Riri. Hingga rasanya suasana rumah orang tua Ruri tercipta di rumahnya. Riri bahagia dengan suasana rumah kali ini, gelak tawa semua terjadi begitu saja mengubur semua luka yang ia rasakan beberapa waktu ini. Ruri terperanjat ketkka tangan Ardi mencolek pinggangnya, ia menoleh dan Ardi mendekatkan wajahnya ke telinga. "Sayang, kayaknya kita perlu beli makanan nih. Stok di rumah sudah kosong juga kan?" bisik Ardi pada Riri yang duduk di sampingnya. "Ada apa?" Suara bariton ayah Riri membuat Ardi tak enak karena sudah berbisik-bisik dengan Riri. "Ini yah, Mas Ardi ngajak beli makanan sama beberapa sayuran untuk nanti pagi masak bikin sarapan atau makan siang gitu. Soalnya kalau akhir pekan gini suka siang datangnya. Boleh kan?" tanya Riri. "Aku ikut, biar kamu aman.""Mas, lebay deh ah. Udah biarin aja mereka jalan berdua biar semakin mempererat la

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-26
  • Kuberikan Suamiku Pada Sahabatnya   Bagian Empat Puluh Tiga

    Dimas masih termenung membayangkan pemandangan yang tadi dia lihat di supermarket, sungguh sangat indah dipandang katanya tapi tidak untuk hatinya, dia menyimpan bertahun-tahun cinta itu tapi tak pernah terwujud bahkan hanya sekedar mengucapkan nya pun tak pernah ada kesempatan. Maka malam ini dia harus benar-benar mengubur semua asa yang ada untuk Riri. Harusnya dia bahagia melihat Riri bahagia, bukankah kemarin Dimas merasa sangat tersiksa melihat Riri dan Ardi hampir berpisah lalu sekarang seolah semua jadi terbalik."Woy."Suara dan tepukan Firman, teman kerja Dimas mengejutkannya. "Balik dari supermarket tadi ngelamun mulu. Lihat hantu kamu tadi?" "Hantu yang bersemayam di dalam hati sejak pertama kali bertemu." "Wes, mantap. Sejak kapan jadi puitis bang bro? Ini kayaknya kamu salah makan.""Man, menurut kamu salah gak sih kalau cinta sama sahabat sendiri?" "Ya nggak lah, itu perasaan alami yang bisa muncul sama siapa dan untuk siapa saja. Ada apa sih bro?""Aku memendam pera

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-26
  • Kuberikan Suamiku Pada Sahabatnya   Bagian Empat Puluh Empat

    Suasana duka menyelimuti hati Rianti, dalam waktu bersamaan dia harus kehilangan dua orang yang dicintainya, Bayu dan Keysa entah bagaimana peristiwa itu terjadi begitu cepat menurut saksi mata Bayu yang menggendong Keysa hendak menyebrang melewati lintasan kereta tersandung lalu menyebabkan terjatuh Keysa jatuh terlebih dahulu hingga membuat Bayu kaget, lalu mendengar bunyi kereta Bayu segera mengangkat tubuh Keysa yang sudah tak bersuara dan saat akan mencoba bangun kereta itu sudah jauh lebih dulu menyeret tubuh Bayu hingga akhirnya hal itu pun terjadi. Bayu dan Keysa meninggal di tempat seketika, sungguh malang nasib Rianti.Tuhan memang terkadang seperti itu, menguji seseorang yang sudah kembali pada jalan kebaikan bukan karena Ia tak suka melainkan untuk menguji sejauh mana kita akan bertahan di jalan kebaikan itu. Begitupun dengan Rianti, ketika dia sudah menyadari semua kesalahannya, ketika ia akan berusaha menjalani kehidupan yang lebih baik, ketika ia akan menjelma menjadi k

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-27

Bab terbaru

  • Kuberikan Suamiku Pada Sahabatnya   Cerita Telah Usai

    "Mbak Rianti."Rianti menoleh ke sumber suara, Lita sudah berdiri tak jauh darinya membawa kantong belanjaan penuh dengan sayuran. Rianti tersenyum. "Ibu ada, Lita?" tanya Rianti. "Ada mbak, ayo masuk."Lita mengajak Rianti masuk, ada yang berbeda kini Lita jauh lebih ramah pada Rianti. Rianti pun menanyakan hal itu, Lita hanya tersenyum dan mengatakan jika semua sudah selesai, ia tak mau mengungkit lagi yang sudah berlalu. Rianti lega mendengar hal itu, hingga dia merasa semua keputusannya hari ini adalah hal yang paling tepat. Lita memanggil ibu, sementara Rianti menunggu di kursi tamu. Tak lama ibu datang dan menyapa Rianti dengan ramah, pelukan hangat yang selalu Rianti rindukan dari seorang ibu bisa didapat dari ibu Ardi. Cukup lama berpelukan, mereka terlepas ketika Lita datang membawa minum. "Bu, ini ada sedikit oleh-oleh untuk ibu dan Lita. Saya kemarin bersama Dani ke Bali," ucap Rianti. "Walah, repot-repot. Makasih ya, nak.""Wah, mbak dari Bali. Keren ya kalau orang ka

  • Kuberikan Suamiku Pada Sahabatnya   Keputusan Besar

    "Saya turut prihatin dengan kepergian bapak, saya tak sempat datang saat itu karena memang tengah di luar negeri. Lalu setelah pulang saya berziarah dan bermaksud mendatangi ibu tapi tak ada katanya sudah pindah. Akhirnya saya pun menunda keinginan bertemu saya dengan Dani." Rianti menatap nanar dengan senyum tipis pada lelaki yang duduk di depannya. Usianya tak jauh berbeda dengan dirinya, memang Pak Joko itu pantasnya jadi ayahnya bukan jadi suaminya. Farel terus bercerita tentang kehidupannya, dari pertemuannya dengan Pak Joko hingga bisa sesukses sekarang, Farel merasa perlu membalas semua kebaikan Pak Joko, kini beliau sudah tak ada maka Farel akan membalasnya pada Dani dan juga Rianti. Setelah sekian lama ngobrol, Rianti dan Dani memutuskan untuk pergi dari tempat itu dan mencari tempat wisata lainnya. Farel menawarkan diri untuk mengantar tapi Rianti menolak, ia tetap kuat dalam tujuannya. Kedatangannya kesini bersama Farel untuk menikmati waktu berdua saja dengan Dani tanpa

  • Kuberikan Suamiku Pada Sahabatnya   Sosok Lain

    Rianti hanya mengaktifkan ponselnya saat Dani tertidur di siang hari ataupun malam hari, ini adalah hari kedua dia ada di pulau Dewata ini bersama Dani. Setia waktu Rianti merasakan setiap detiknya bersama Dani, ada wajah yang tak pernah Rianti perhatikan hingga dalam hati terkecilnya sesuatu yang hangat menjalar mengisi setiap ruang yang hampa selama ini. Saat Dani tertidur pulas, Rianti menatap wajah itu mirip sekali dengan lelaki tua yang menikahinya. Lelaki yang seharusnya menjadi ayahnya, bukan suaminya. Tapi lelaki itu mencintainya dengan sepenuh hati, memanjakannya hingga Rianti merasa beruntung memilikinya meski seluruh dunia mencemoohnya. Bayangan hidup bersama Papa Dani, membuat Rianti tersenyum sendiri, betapa hidupnya saat itu sungguh bahagia, punya harta yang berlimpah, suami yang penyayang dan ibu yang selama ini hilang mendadak datang begitu ramah menyapa. Hari Rianti kembali terisi di dengan cinta hingga dia bisa menerima kabar kembalinya Ardi dan Riri. Tapi duka ke

  • Kuberikan Suamiku Pada Sahabatnya   Melekatkan Hati

    "Ambillah waktu untuk jauh dari segala rutinitas seharian anda, Bu Rianti. Nikmati kebersamaan bersama putra anda, jangan sampai ada waktu yang terabaikan, jauhkan gadget dan lingkungan sosial media. Tak perlu lama tiga hari saja, tatap lekat setiap anak anda tengah terlelap dan tersenyum rasakan dan tanyakan pada diri anda apakah anda rela melihat semua itu sirna."Rianti terdiam mendengar ucapan Dokter Inggit, orang yang sudah beberapa Minggu ini menjadi teman ceritanya. Bukan hanya menjadi seorang dokter, Rianti seolah menemukan teman bercerita untuk dia mengungkapkan apapun yang dialaminya. Ya, selama ini Rianti perlu itu. Tak ada orang yang bisa dipercaya Rianti untuk dia menumpahkan semua keluh kesahnya. Sejak dulu apapun yang dirasakannya selalu disembunyikan dari banyak orang, bahkan sedekat apapun dengan Ardi ada banyak hal yang tak diungkap oleh Rianti pada Ardi. "Apakah itu bisa menyembuhkan saya, dok?" tanya Rianti. "Bukan hanya sembuh tapi tangki cinta anda akan kembal

  • Kuberikan Suamiku Pada Sahabatnya   Tamparan Keras

    "Iya, ma. Aku keliru, aku pikir semua akan selesai jika Mas Ardi menikahi Rianti, kesakitan hati yang dialami Rianti akan hilang dan semua akan baik-baik saja. Aku akan hidup tenang, tidak merasa bersalah lagi."Mama tersenyum, lalu melepas genggaman tangan, menghela napas beranjak dari duduknya perlahan berjalan menuju jendela. "Riri, jangan terlalu membayangkan segala sesuatu semudah itu. Pikirkan lagi, berapa kali kamu selalu kecewa dan sakit hati saat Ardi dulu lebih mementingkan Rianti, saat dulu dia tak menganggap hati kamu sakit, sekarang dia sudah berubah jauh lebih baik dan kamu merasakan itu hingga kamu pun memutuskan untuk menerimanya kembali. Butuh waktu berapa lama untuk bisa menerima dia kembali. Pikirkan itu, jangan asal mengambil keputusan yang akhirnya kamu justru terperosok lebih dalam dan lebih parah dari sebelumnya."Riri tertunduk, ia seolah menyadari semua telah keliru. Mama terus berbicara hingga membuat Riri sadar akan keputusan yang mendadak hadir, lalu terin

  • Kuberikan Suamiku Pada Sahabatnya   Pendewasaan Diri

    "Mama."Riri terkejut dengan kedatangan sang Mama ke tokonya, sudah lama mereka tak bertemu. Dua perempuan itu berpelukan dan melepas rindu yang sudah menggunung, sejak Riri kembali menikah dengan Ardi lalu memutuskan tinggal di kampungnya Ardi menjalankan usaha berdua, Mama menjadi orang yang paling mendukung meski tak selalu hadir, sesekali selalu datang menjenguk tapi sudah hampir dua bulan ini Mama absen datang karena sibuk menemani Papa mengurus proyeknya dan satu bulan kemarin Mama tinggal di rumah Mas Raka membantu Mbak Wulan mengurus bayinya. Dan di situlah terakhir mereka bertemu, saat selamatan tujuh hari kelahiran anak kedua Mas Raka dan Mbak Wulan setelah itu mereka belum bertemu lagi.Riri langsung mengajak mama masuk ke ruangan kerjanya, menyerahkan toko ke pegawai dan meminta pegawai menyiapkan beberapa potong kue untuk tamu istimewanya itu. Sesampainya di ruang kerja, Riri dan mamanya duduk berbarengan, menjatuhkan bobot tubuhnya, Riri menyandarkan kepalanya di pundak

  • Kuberikan Suamiku Pada Sahabatnya   Mencari Jati Diri

    "Aku dengar kata Narti, pengasuh Dani bilang Mbak Rianti sudah mulai pergi konsultasi ke psikiater, saran Mama sepertinya dipertimbangkan dan dilakukan olehnya.""Baguslah, semoga dia segera sembuh dari luka lama dan traumanya itu. Agar hidupnya lebih baik," ucap Ardi ketika mendengar kabar soal Rianti dari Riri.Sejak Dani sakit dan mulai mengerti kondisi Rianti, Riri yang memang hatinya baik selalu memantau kondisi keduanya lewat Narti, pengasuh Dani. Dari dia Riri mendapat banyak informasi soal Rianti, permintaannya untuk Ardi menikahi Rianti dipatahkan oleh Ardi dan mamanya, bahkan Lita pun turut berkomentar. "Mbak, mbak jangan mudah terlena dan tergoda. Hati-hati mbak, dia bisa saja justru menyingkirkan mbak nantinya," ucap Lita kala itu. Tidak ada yang mendukungnya, hingga Riri memilih jalan lain untuk membantu Rianti agar sembuh. Dalam ingatannya mungkin Rianti akan cepat sadar jika ada Ardi di dekatnya, tapi tidak menurut Ardi itu bukan sebuah solusi. Sejak dulu Ardi memang

  • Kuberikan Suamiku Pada Sahabatnya   Gangguan Jiwa

    Dani sudah membaik dan sudah diperbolehkan pulang, Rianti duduk termenung di kursi besar dalam kamarnya, semua yang terjadi akhir-akhir ini membuatnya banyak berpikir yang selama ini tak pernah ia pikirkan. Ingatannya selalu melayang pada kenangan saat ia ngobrol dengan Ibunya Ardi, tak pernah menyangka Ibu itu menyuruhnya pergi ke psikiater dan memeriksakan kondisi kejiwaannya. Kilasan peristiwa masa lalu Rianti panggil kembali hingga ia seperti sedang menonton tayangan film, perlahan ia mengerang mengepalkan tangannya, lalu tiba-tiba menangis, tersenyum sendiri, bahkan tertawa sendiri. Bayangan kelam akan kehidupan remaja yang tak seindah remaja lainnya membuat Rianti tumbuh menjadi sosok yang berbeda pula dengan remaja lainnya. Rianti menikmati semua potongan kisah itu, ia menjalaninya sendiri ya sendiri sejak kedua orang tuanya sudah tak peduli lagi dengan kehidupannya, sejak mereka memilih mencari kebahagiaan masing-masing dari pada kebahagiaan anaknya sendiri, keegoisan kedua

  • Kuberikan Suamiku Pada Sahabatnya   Sebuah Permintaan Aneh

    "Aku tuh heran aja sama Mbak Riri, masih mau ngurusin Mbak Rianti padahal dia udah jahat banget dari dulu sama mbak?" tanya Lita. "Itulah kenapa ibu kagum dan selalu jatuh hati sama mbak mu ini, nak. Bukan untuk menyamakan karena bagaimana pun kalian berbeda lahir dari keluarga yang beda. Ardi sama Rudi aja yang lahir dari rahim ibu, beda wataknya," sela ibu. Lita tersenyum, sementara Riri masih terdiam. Pikirannya seolah belum berada di sini bersama raganya, sepulangnya menjenguk Dani dari rumah sakit membuat Riri terpikir sesuatu. "Mbak, ada apa sih?" tanya Lita menyenggol tubuh Riri hingga Riri terperanjat. "Ada apa nak?" tanya ibu. Riri menarik napas panjang, lalu menghembuskannya perlahan dan mengusap wajah. "Bu, kalau aku minta Mas Ardi untuk menikahi Mbak Rianti, gimana ya?""Apa?!" Lita dan ibunya Ardi kompak mengeluarkan kata itu menunjukan keterkejutan yang hebat setelah mendengar ucapan Riri. Siapapun yang mendengarnya tentu tak akan pernah menyangka jika Riri punya

DMCA.com Protection Status