Share

53. Bagian 4

last update Terakhir Diperbarui: 2022-04-19 01:04:58

“Blesshhhh” wajah Kitari semakin berubah saat melihat sosok lawannya diliputi energi kemerahan, bahkan rambut Lian Nishangpun yang tadi berwarna hitam kini sudah menjadi warna merah menyala yang mengeluarkan hawa panas. Inilah jurus “Matahari Keemasan”., salah satu jurus dahsyat matahari terik yang kini dipergunakan oleh Lian Nishang.

Tanpa sadar, Kitari melangkah mundur, ada pancaran aura maut dari tatapan tajam Lian Nishang saat ini, inilah yang membuat Kitari bergidik ngeri.

“Serrr...” tiba-tiba saja sosok Lian Nishang sudah melesat kedepan, begitu cepat sekali. Dengan bantuan Bintang, Lian Nishang sudah menyempurnakan gerak cepat tubuhnya ditambah hawa sakti matahari terik yang dimilikinya, kini Lian Nishang mampu bergerak secepat kilat. Oleh Bintang, nama gerakan tersebut Dinamakan Kilat Tanpa Bayangan, sehingga yang tampak hanyalah kilatan cahaya merah yang menyambar cepat. Kitari yang sangat

Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Ksatria Pengembara Season 1   53. Bagian 5

    “Wusshhh”“Hiyyatttt....hyyatttt....!!”. hampir bersamaan, Souji dan Mi hee sama-sama mendorong kedua jari telunjuk mereka kedepan, dan ;“Wusshhh...wussshhhh....wusshhhh...wusshhhh”Gumpalan asap hitam dan putih itu langsung melesat dengan cepat dan dahsyat kearah Hyuga, Soda dan Azumi.“Raungan naga dilangit, heaa....!!”“Wuuttt ...wuuut...wuuttt....!!” Hyuga melepaskan tiga sabetan pedang samurai ditangannya hingga tiga sinar putih keperakan langsung melesat kearah gulungan asap hitam dan putih tersebut.“Suiton, Suiryūdan no Jutsu !!” Azumi bergerak lebih dulu dengan mendorong dua telapak tangan kanannya saling tumpang tindih, dimana telapak tangan kirinya mendorong telapak tangan kanannya.“Byyuuurrrr.....!!” tiba-tiba saja segelombang air muncul dari dalam tanah dan langsung membentuk naga raksasa. Teknik yang digunakan Azumi membentuk s

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-19
  • Ksatria Pengembara Season 1   53. Bagian 6

    Putri Kim sendiri tampak bergerak menghindar dengan ringannya, jurus Menjejak Angin, Mengejar Cahaya mampu bergerak cepat menghindari serangan gumpalan asap hitam dan putih, sambil terus menghindar, Putri Kim meraih seruling es dari balik pakaiannya, begitu seruling ditangan, Putri Kim langsung bergerak mundur seraya terus bergerak menjauh dari kejaran gumpalan asap hitam dan putih.“Suiittt...suuuiiitttt” suara seruling terdengar keluar dari seruling yang kini ditiup oleh Kim si hyang. Dengan bergerak melayang mundur dikejar oleh gumpalan asap hitam dan putih, Kim si hyang terus memainkan serulingnya.“Wwuuuttt....wuuutttt..... wuuutttt” tiba-tiba saja dari lubang-lubang seruling yang dipegang oleh Kim si hyang keluar puluhan bahkan ratusan sinar yang membentuk pedang-pedang yang berterbangan.“Debb.... Debbbb... Deebbbb” pedang-pedang tersebut bertabrakan dengan gumpalan asap hitam dan putih, seperti yang terjadi-te

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-20
  • Ksatria Pengembara Season 1   53. Bagian 7

    “Plasshhhh.....wuuuttt!” Lian Nishang melepaskan anak panah dari busurnya. Anak panah keemasan itu melesat kearah gumpalan asap hitam putih, dan ; “Debbbbbb” gumpalan asap hitam putih langsung sirna tak berbekas, Lian Nishang tersenyum puas, tapi senyum itu pupus saat kembali gumpalan asap hitam putih datang seakan tiada henti. Mau tak mau Lian Nishangpun kembali melepaskan jurus Memanah Mataharinya.Kini pertarungan adu kekuatanpun terjadi, antara gumpalan asap hitam putih yang dipergunakan oleh Souji dan putri Mi hee menghadapi serangan Kim si hyang, Yuan ming zhu dan Lian Nishang.Souji dan Mi hee sendiri tampak tidak sedikitpun kewalahan, gumpalan asap hitam putih terus keluar dari kedua senjata mereka yang masih tertancap ditanah, sementara itu dari pihak keluarga Bintang tampak sudah mulai terkuras habis tenaga yang mereka gunakan. Sedangkan gumpalan asap hitam putih terus datang silih berganti.“Coba kalian hadang se

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-20
  • Ksatria Pengembara Season 1   53. Bagian 8

    “Siapakah tuan dan nona ini semuanya?”“Hamba putri Mi hee dan ini kakak angkat hamba, Souji-sama”“Yuki adalah adik hamba.... jika nona dan rombongan ingin membawanya, tentu hamba harus tau kepentingan apa yang nona bawa kemari?” ucap Bintang dengan tenang. Ditempatnya wajah Mi hee tampak berubah.“Mi hee mundurlah!”. terdengar suara berat Souji. Putri Mi hee hanya tampak berpaling dan menganggukkan kepalanya seraya beranjak mundur.“Hamba Souji, putra Jenderal Sasaki Mushahi dari Keshogunan Takayoshi diberikan tugas untuk membawa putri Yuki” ucap Souji dengan penuh wibawa.Bintang yang tetap berdiri dengan tenang tampak menatap kearah Yuki dan rombongan keluarganya. Lalu Bintang tampak mulai berjalan mendekati kearah Yuki, entah apa yang Bintang dan Yuki bicarakan, hanya mereka yang tak tahu, lalu kemudian Bintang kembali ketempatnya berhadapan kembali dengan Souji.“Adik ha

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-20
  • Ksatria Pengembara Season 1   53. Bagian 9

    “Tranggg!” dengan tenang Bintang menangkis serangan tersebut dengan Keris Kyai Guntur ditangannya hingga menimbulkan percikan bunga api berpijar.“Trangg...trangg....tranggg....tranggggg!” pertarungan tersebut berlanjut dengan sengit, Souji dengan samurai hitam besarnya sedangkan Bintang dengan Keris Kyai Guntur ditangan. Beberapa kali benturan kedua senjata menimbulkan getaran dan kibasan angin besar yang membuat tempat itu berkibar-kibar hebat oleh gelombang tiupan angin besar.Memasuki jurus ke 87, baik Souji maupun Bintang sama-sama melompat mundur kebelakang.“Wuuuttttt!” Souji bergerak lebih dulu mengibaskan samurai hitam besarnya kearah Bintang. Segelombang sinar hitam berkiblat cepat kearah Bintang.“Huuupp...” Bintang melompat tinggi keudara untuk menghindari serangan tersebut, diudara, Bintang bergerak cepat menyalurkan Cakra Petirnya lebih banyak ke Keris Kyai Guntur ditangannya, hingga ;

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-20
  • Ksatria Pengembara Season 1   53. Bagian 10

    “Trang....tranggg....trangggg” dengan gerakan yang sangat cepat wanita berpakaian kuning ini menepis seluruh jarum-jarum beracun milik Iblis Racun hingga jatuh ketanah.“Serrrr” disebelahnya muncul sekelebat bayangan yang ternyata adalah sosok wanita berpakaian merah dengan raut wajah cantik jelita yang tampak tengah menggenggam selendang merah yang tadi melilit tangan Iblis Tangan Besi.Kemunculan dua wanita muda cantik nan jelita ini tentu saja mengejutkan dan mengagetkan semua orang, terlebih-lebih Iblis Seribu Wajah, Iblis Tangan Besi dan Iblis Racun yang berada paling dekat dengan keduanya. Sementara itu dari pihak keluarga Bintang sendiri tampak senang dengan kehadiran kedua wanita muda tersebut yang memang tak lain dan tak bukan adalah Roro Ajeng dan Roro Putri Srikandi.Bagaimana Roro Ajeng dan Roro Putri Srikandi bisa muncul secara tiba-tiba dihadapan Bintang dan yang lain, sebenarnya Roro Ajeng dan Roro Putri Srikandi berjalan b

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-20
  • Ksatria Pengembara Season 1   53. Bagian 11

    Dengan menggunakan Segel Dewa Kehidupannya, Bintangpun mulai mengobati orang-orang yang tadi terkena pengaruh gumpalan asap berwarna hitam dan putih yang tadi dipergunakan oleh Souji dan Mi hee untuk menyerang mereka dan malam itu keadaan Bukit Bayanganpun kembali tenang seperti biasanya.Malam itu Yuki, Soda dan Azumi tidur dikamar yang sama, dan seperti kebanyakan wanita / gadis yang tengah berkumpul, selalu ada saja yang mereka bicarakan dan kali ini yang menjadi bahan pembicaraan adalah Bintang.“HEBAT... Itu belum seberapa” ucap Yuki dengan penuh bangga kepada Soda dan Azumi yang ada didekatnya.“Tak kusangka dinegeri ini ada juga yang bisa menggunakan jurus ninja” ucap Soda“Jurus ninja...apa itu?” tanya Yuki bingung“Jurus membuat bayangan seperti yang tuan Bintang lakukan, menggandakan diri untuk menipu lawan, didunia ninja itu dinamakan bunshin” jelas Azumi lagi baru Yuki mengangguk

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-21
  • Ksatria Pengembara Season 1   53. Bagian 12

    Keesokan paginya, Yuki, Soda dan Azumi dengan tidak sabar segera ikut berkumpul dirumah kaca yang ada dihalaman belakang rumah, sudah menjadi kebiasaan dikeluarga Bintang, sarapan pagi dilaksanakan dirumah kaca tersebut. Sesampai disana ternyata para wanita-wanita telah berkumpul, hanya para lelaki saja yang belum ada. Yuki terlihat mengajak Azumi dan Soda untuk mendekati salah satu kakak iparnya. Kim si hyang.“Kakak ipar” sapa Yuki dengan senyum manjanya.“Yuki.. Bagaimana kabarmu hari ini?” ucap Kim lembut dan tersenyum manis.“Yuki sudah sehat kakak ipar. Kalau kak Bintang yang mengobati, tak ada yang tak mungkin” ucap Yuki tertawa kecil seraya duduk berdampingan dengan Kim si hyang, Soda dan Azumi ikut duduk disebelahnya.“Wah... Tumben nih, pagi-pagi Yuki udah ada disini” terdengar teguran lembut tak jauh dari mereka, rupanya Yuan, Lian, roro, Ajeng, Ahisma dan ibu Bintang sudah tiba disitu. Suasanapun

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-21

Bab terbaru

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 20

    Bintang yang melihat kekuatan puncak yang telah dikerahkan oleh Datuk Malenggang Dilangit, segera ikut menghimpun tenaganya. Uap tipis putih terlhat keluar dari tubuh Bintang, uap putih yang mengeluarkan hawa dingin yang sangat menyengat.Dari uap tipis itu, terlihat membentuk sebuah bayangan diatas kepala Bintang, bayangan seekor naga berwarna putih tercipta.“Ledakan besar, khhaaaa!”Tiba-tiba saja sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah diselimuti magma lahar panas langsung berlari kearah Bintang.Buumm! Buumm! Buumm! Buumm!Di setiap langkah Datuk Malenggang Dilangit terdengar suara ledakan-ledakan akibat tapak magma panas Datuk Malenggang Dilangit yang menjejak tanah, bagaikan seekor banteng ganas, sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah berubah menjadi monster magma lahar terus berlari kearah Bintang. Beberapa tombak dihadapan Bintang, monster magma Datuk Malenggang Dilangit melompat dan ;Wuussshhh!M

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 19

    Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Ledakan-ledakan dahsyat dan beruntun terjadi diudara hingga terasa menggetarkan alam. Tinju-tinju magma bertemu dengan taburan Bintang-bintang putih kecil yang terang milik Bintang.Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Baik Bintang maupun Datuk Malenggang Dilangit terus melepaskan serangan dahsyatnya, hingga ledakan demi ledakan terus terjadi membahana ditempat itu, dalam sekejap saja, pohon-pohon yang ada dipulau itu langsung berterbangan dan bertumbangan entah kemana, tempat itu langsung luluh lantah dibuat oleh ledakan dahsyat oleh serangan Bintang dan Datuk Malenggang Dilangit.Saat Bintang berhasil turun kebawah, pulau itu sudah terbakar setengahnya akibat ledakan yang tadi terjadi, wajah Bintang kembali berubah saat melihat Datuk Malenggang Dilangit terlihat menghimpun tenaganya, magma lahar panas terlihat berkumpul ditelapak tangan Datuk Malenggang Dilangit.Bintang yang melihat hal itu segera ikut mengumpulkan haw

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 18

    SEBUAH pulau kosong tak berpenghuni dipilih oleh Bintang untuk menjadi tempat pertarungannya dengan Datuk Malenggang Dilangit. Kini kedua-duanya sudah saling berdiri berhadapan, Bintang kini sudah kembali ke sosoknya semula, demikian pula Datuk Malenggang Dilangit yang kini sudah berdiri diatas tanah tempatnya berpijak. Kedua-duanya saling berhadapan dengan tatapan tajam.Wweerrrr..!Tanpa banyak bicara, sosok Datuk Malenggang Dilangit tiba-tiba saja mengeluarkan magma lahar panas dari sekujur tubuhnya, terutama dibagian kedua tangan, kedua kaki dan kepala. Sedangkan sebagian besar tubuhnya belum berubah menjadi magma lahar panas.Bintang yang melihat hal itupun tak tinggal diam, dan ;Blesshhhh...!Tiba-tiba saja tubuh Bintang telah diliputi energi putih keperakan, rambut Bintangpun telah berubah menjadi berwarna putih keperakan dengan balur-balur keemasan yang mengeluarkan hawa dingin. Rupanya Bintang langsung menggunakan wujud Pangeran Bulan

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 17

    Wuusshhh!Tombak melesat dengan sangat cepat dan kuat kearah Datuk Malenggang Dilangit.Blepp!Kembali tombak yang dilemparkan oleh Sutan Rajo Alam hangus terbakar begitu menyentuh sosok Datuk Malenggang Dilangit.“Cepat ungsikan paduka rajo” teriak Datuk Rajo Dilangit memperingatkan para pejabat istana yang berdiri bersama Paduka Ananggawarman.“Tidak, aku takkan lari!” ucap Paduka Ananggawarman dengan keras hati hingga membuat Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam hanya menarik nafas panjang melihat kekerasan hati Paduka Ananggawarman.Sementara itu magma lahar panas terus semakin banyak menjalar menutupi halaman istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam terlihat tengah memikirkan rencana untuk mengatasi hal itu, waktu yang sempat dan mendesak membuat keduanya sedikit khawatir dengan keadaan yang terjadi, hingga ;“Datuak Malenggang Di

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 16

    Istana Nagari Batuah terlihat begitu sibuk dengan segala macam aktivitasnya, karena hari ini adalah janji yang ditetapkan oleh Datuak Malenggang Dilangit terhadap wilayah Nagari Batuah, dengan dipimpin oleh Datuk Rajo Dilangit, Paduka Ananggawarman berniat untuk melawan Datuk Malenggang Dilangit dengan segenap kekuatan istana Nagari Batuah, para hulubalang, panglima dan pejabat istana Nagari Batuahpun memberikan tanda kesiapan mereka berjuang hidup atau mati demi mempertahankan kedaulatan istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dipercaya oleh Paduka Ananggawarman untuk memimpin seluruh pasukan yang ada di istana Nagari Batuah dan Datuk Rajo Dilangit menerimanya untuk menjalankan taktik yang akan digunakan untuk melawan amukan Datuk Malenggang Dilangit. Seluruh masyarakat kotaraja Nagari Batuah sudah diungsikan demi keselamatan mereka. Paduka Ananggawarman menolak untuk ikut me

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 15

    Pagi itu di Istana Bunian, panglima Kitty yang tiba-tiba saja datang menghadap, disaat Bintang dan Ratu Bunian tengah bercengkrama mesra berdua. “Sembah hormat hamba paduka, ratu” ucap panglima Kitty berlutut dihadapan keduanya. Ratu Bunian terlihat mengangkat tangannya sebagai tanda menerima hormat panglima Kitty. “Ada apa Kitty?” “Ampun ratu, Datuak Malenggang Dilangit sudah muncul kembali” ucap Kitty lagi hingga membuat wajah Ratu Bunian berubah pucat. Bintang yang ada didekatnya mulai tertarik mendengarnya. “Untung saja kita cepat memindahkan Negeri Bunian jauh dari gunung marapi. Kalau tidak, Datuak Malenggang Dilangit pasti sudah datang kemari” ucap Ratu Bunian lagi. Panglima Kitty terlihat mengangguk-anggukkan kepalanya. “Dimana Datuak Malenggang Dilangit muncul Kitty?” tanya Bintang cepat hingga membuat Ratu Bunian dan panglima Kitty memandang kearah Bintang. “Ampun paduka, Datuak Malenggang Dilangit mengacau di istana Nagari Batuah” “Istana Nagari Batuah?!” ulang Bintan

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 14

    “Maafkan kelancangan ambo datuak” ucap Datuk Rajo Dilangit lagi. Entah apa maksud Datuk Rajo Dilangit yang tiba-tiba saja berjongkok. Perlahan sosok Datuk Rajo Dilangit mulai berubah menjadi seekor harimau loreng yang sangat besar, 2x ukuran harimau dewasa, sama besarnya dengan harimau putih jelmaan Datuk Malenggang Dilangit.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Dua harimau besar ini saling mengaum dengan dahsyat, begitu dahsyatnya banyak para prajurit yang ada ditempat itu jatuh terduduk karena lemas lututnya.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Kembali kedua harimau besar ini saling mengaum, tapi kali ini disertai dengan sama-sama saling menerkam kedepan.Kembali terjadi dua pertarungan raja rimba yang sama-sama berwujud besar. Saling terkam, saling cakar dan saling gigit, dilakukan oleh kedua harimau berbeda warna ini. Kali ini harimau belang jelmaan Datuk Rajo Dilangit mampu memberikan perlawanan sen

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 13

    Sekarang Datuk Malenggang Dilangit telah dikeroyok oleh dua pengguna harimau dan macan kumbang, tapi bukannya terdesak, Datuk Malenggang Dilangit justru tertawa-tawa senang melayani serangan keduanya.“Hahaha.. sudah lama aku tidak bertarung sesenang ini” ucap Datuk Malenggang Dilangit lagi.Sebenarnya jurus-jurus harimau putih milik Datuk Malenggang Dilangit tidaklah jauh berada diatas jurus harimau singgalang milik Wijaya dan jurus macan kumbang milik Panglima Kumbang, hanya saja perbedaan kekuatan dan pengalaman yang membuat Datuk Malenggang Dilangit lebih unggul.Memasuki jurus ke 88, Wijaya dan Panglima Kumbang terlihat sama-sama melompat mundur kebelakang.Graaauumm!Ggrraaamm!Tiba-tiba saja Wijaya dan Panglima Kumbang terdengar mengaum. Sosok Wijaya sendiri yang sudah berjongkok merangkak tiba-tiba saja berubah wujud menjadi seekor harimau belang kuning dewasa, sedangkan sosok Panglima Kumbang y

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 12

    Wusshhh!Seperti melempar karung saja, Datuk Malenggang Dilangit dengan ringannya melemparkan sosok Rajo mudo Basa kehadapan Paduka Ananggawarman.Tapp!Sesosok tubuh tampak langsung bergerak didepan Paduka Ananggawarman dan langsung menangkap tubuh Rajo mudo Basa yang dilemparkan oleh Datuk Malenggang Dilangit. Rupanya dia adalah Panglima Kumbang.“Rajo mudo, anakku” ucap Panglima Kumbang dengan wajah berubah yang melihat keadaan Rajo mudo Basa yang babak belur. Panglima Kumbang dengan cepat memeriksa keadaan putranya tersebut. Walaupun babak belur, Panglima Kumbang masih dapat merasakan tanda-tanda kehidupan ditubuh Rajo mudo Basa walaupun sangat lemah sekali. Panglima Kumbang segera memerintahkan beberapa prajurit untuk membawa sosok Rajo mudo Basa.“Apa yang datuak lakukan pada putra hamba?” tanya Panglima Kumbang lagi. Nada suara Panglima Kumbang sedikit meninggi.“Putramu, siapa kau?&rdqu

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status