Share

38. Bagian 19

last update Last Updated: 2022-02-25 01:04:54

Raja Matahari Terbang sudah turun kembali kebawah dan kini menatap Dewa Mars dengan tatapan tak percaya dengan apa yang baru saja terjadi.

“Golok Bulan Heaa”

“Wussh...wushhh...wushhh”

Sesosok tubuh melesat masuk ke arena pertarungan dan langsung melancarkan serangan beruntun dan mematikan kearah Dewa Mars. Begitu cepat sampai-sampai Dewa Mars tak sempat untuk menghindar dan memapaki serangan tersebut, dan ;

“Bett..bett..bettt..bettt”. beberapa sinar keperakan membentuk bulan sabit itu dengan telak menghantam tubuh Dewa Mars dari berbagai arah, tapi anehnya sosok Dewa Mars masih dengan tenangnya berdiri tegar ditempatnya, seakan-akan jurus mematikan itu tidak ada arti baginya.

Dewa Mars hanya tampak mengibas-ngibaskan tubuhnya yang tadi terkena serangan, seakan ingin membuang debu yang menempel ditubuhnya, sementara itu, sosok yang tadi melepaskan serangan kini sudah berdiri disebelah Raja Matahari Terban

Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Ksatria Pengembara Season 1   38. Bagian 20

    Sosok Raja Matahari Terbang dan Ratu Bulan terlihat sama-sama terlempar dengan hebat kebelakang, walau berhasil mengendalikan gerak jatuh tubuh mereka, tapi tak urung keduanya langsung jatuh terduduk dan langsung memuntahkan darah segar dari mulut mereka, warna keemasan yang membungkus tubuh mereka telah lenyap, sosok mereka telah kembali ke sosok asli mereka, dari kondisinya jelas kalau kedua tokoh dedengkot jagat persilatan ini tengah menderita luka dalam yang sangat hebat.Sementara itu sosok Dewa Mars masih tampak berdiri gagah ditempatnya, walau masih berdiri tegar, disela-sela bibirnya terlihat darah kental kehitaman merembes keluar, Dewa Mars hanya menyeka dengan tenangnya.“Hebat juga, manusia rendahan seperti kalian bisa melukaiku”. ucap Dewa Mars lagi menatap dengan garang kearah Raja Matahari Terbang dan Ratu Bulan yang sudah tak berdaya.“Serrr”. tiba-tiba saja sosok seorang biksu melesat dan berdiri dihadapan Raja Matahari Te

    Last Updated : 2022-02-25
  • Ksatria Pengembara Season 1   38. Bagian 21

    Suasana hening sesaat ditempat itu, tak ada satupun suara yang terdengar. “Tuittt...tuittttt..”. tiba-tiba saja sebuah suara alunan seruling terdengar membahana ditempat itu, semua perhatian langsung tertuju pada sosok wanita berpakaian serba merah yang kini tampak dengan tenang memasuki arena pertarungan, ditangannya terlihat sebuah seruling yang kini telah menempel dibibir merahnya yang telah mengalunkan suara seruling yang begitu mendayu-dayu. Dari perawakannya, kita tentu sudah mengenal wanita ini. Dia adalah Dewi Seruling Naga Emas. Nama Dewi Seruling Naga Emas yang sudah tak asing lagi sebagai pendekar wanita yang sangat disegani baik lawan maupun kawan. Perkumpulan Seruling Naga Emas yang didirikannyapun sangat terkenal di dunia persilatan, semua muridnyapun wanita.Aneh, semua pendekar yang ada ditempat itu merasa begitu terlena dengan alunan indah dari suara seruling yang tengah dimainkan oleh Dewi Seruling Naga Emas, tapi berbeda dengan Dewa Mars y

    Last Updated : 2022-02-25
  • Ksatria Pengembara Season 1   38. Bagian 22

    Semua pendekar yang ada ditempat itu menatap takjub kearah pertarungan tersebut, memasuki jurus ke-62, gadis bercadar putih melompat mundur, dan ;“Salju Terbang, Heaaa..!”“Wussh..wusshhh..wusshhhh”. gadis bercadar putih melepaskan serangan cepat berbentuk bongkahan-bongkahan es berujung runcing kearah Mahlagha. Mahlagha tahu serangan lawan tak bisa dianggap enteng, maka ;“Cangkang kura-kura..Heaaa”Mahlagha langsung membuat perisai pertahanan dirinya berbentuk cangkang kura-kura hitam, hingga ; “Blepp..bleppp. belep”. bongkahan-bongkahan es berujung runcingpun menghantam cangkang kura-kura pertahanan Mahlagha.Si gadis bercadar terus melepaskan serangan Salju Terbangnya mencoba mencari celah dari pertahanan Mahlagha, tapi Mahlagha benar-benar membuktikan kemampuannya sebagai Dewi Bumi dengan pertahanan yang sangat kuat, cangkang kura-kura hitamn

    Last Updated : 2022-02-25
  • Ksatria Pengembara Season 1   39. Pyroeis - Dewa Gunung Yang Perkasa

    Kabut tebal menutupi segenap puncak Bukit Batu Bulan, tak seorangpun dapat menebak apa yang telah terjadi, semuanya hanya dapat menanti, berharap dengan penuh kecemasan sang gadis bercadar putih dapat mengalahkan Dewa Mars yang perkasa.Angin yang berhembus kencang, perlahan telah meniup pudar kabut tebal yang meringkupi puncak Bukit Batu Bulan, perlahan-lahan dua sosok tubuh masih terlihat berdiri tegar ditempatnya, yang satu adalah sosok sang gadis bercadar putih yang masih berdiri anggun ditempatnya, sementara disisi lain Pyroeis si Dewa Mars, sang Dewa Gunung yang perkasa juga masih berdiri ditempatnya dengan gagah, seakan tanpa luka apapun ditubuhnya.“Huakkkk”. tiba-tiba saja gadis bercadar putih memuntahkan darah kental kehitaman dari balik tirai cadar yang dikenakannya, tampak jelas luka dalam yang dideritanya seiring dengan jatuh berlututnya sang gadis bercadar.“Kau sungguh hebat mampu mengatasi serangan Energi Gunun

    Last Updated : 2022-02-26
  • Ksatria Pengembara Season 1   39. Bagian 2

    Satu demi satu tokoh-tokoh dunia persilatan memasuki arena pertarungan dan membentuk lingkaran mengelilingi sosok Dewa Mars.“Hamba ketua Aliran pedang tunggal mohon petunjuk”“Hamba ketua Aliran pedang naga mohon petunjuk”“Hamba ketua Aliran pedang awan mohon petunjuk”“Hamba ketua Aliran pedang bunga mohon petunjuk”“Hamba ketua Aliran pedang jarum air mohon petunjuk”“Hamba ketua Aliran pedang angin petir mohon petunjuk”“Hamba ketua Aliran pedang sakti mohon petunjuk”Sembilan tokoh utama dari 9 aliran pedang telah masuk ke arena pertarungan, seakan tak ingin kalah dari yang lain, bisa mengalahkan Pyroeis Dewa Gunung yang perkasa tentu bukan saja akan membuat nama akan terkenal tapi juga akan disegani di jagat dunia persilatan, hal inilah yang membuat ke-9 aliran pedang berlomba-lomba masuk ke arena pertarungan.“Ha ha ha.! Bag

    Last Updated : 2022-02-26
  • Ksatria Pengembara Season 1   39. Bagian 3

    “Duarrrrr.”. satu ledakan dahsyat terjadi, seiring itu, dinding energi listrik yang terciptapun sirna, menyelamatkan ke-9 tetua aliran pedang yang ada. Sosok pemuda berpakaian merahpun terlihat terseret beberapa tombak kebelakang, sementara itu sosok Dewa Gunung masih berdiri ditempatnya dengan gagahnya, walaupun dinding energi yang tercipta sudah sirna, tapi tubuh Dewa Gunung masih diliputi dengan dinding energi yang memancarkan aliran listrik yang sangat kuat.Kini Dewa Gunung terlihat menatap tajam kearah sosok pemuda yang berpakaian serba merah yang ada dihadapannya. Bukan Dewa Gunung saja yang kini menatap kearah sosok pemuda tersebut, tapi semua orang ada ditempat itu kini beralih menatap kearahnya, murid-murid dari 9 aliran pedang terlihat sibuk membantu guru-guru mereka untuk menyingkir dari tempat itu.“Siapa kau anak muda, berani sekali mencampuri urusanku!”. ucap Dewa Gunung lagi dengan garang.“Namaku Huang Fu Yi, aku ya

    Last Updated : 2022-02-26
  • Ksatria Pengembara Season 1   39. Bagian 4

    Kekuatan Cermin Sakti Rembulan Matahari membentuk energi pertahanan yang luar biasa hebat, hingga : “Blllarrrrrr” satu ledakan dahsyat terjadi hingga menggetarkan tempat itu dengan hebat.Kedua kaki Huang Fu Yi terlihat langsung tenggelam kedalam tanah hingga mencapai lutut akibat menahan serangan dahsyat yang dilancarkan oleh Dewa Gunung. Belum lagi hilang rasa terkejutnya, Dewa Gunung telah melompat tinggi keudara, dan ;“Energi gunung utara, Gunung Runtuh, Heaaaa..!!!”“Wusshhh.wussshhhhh.”. serangan maha dahsyatpun terjadi, dimana dengan kekuatan penuh, Dewa Gunung melancarkan serangan ‘Gunung Runtuh’ miliknya, serangan yang menciptakan batu-batu besar yang berjatuhan kebawah.Tak ingin celaka, Huang Fu Yipun langsung menghimpun kekuatan untuk mengeluarkan tingkat ketiga dari jurus Cermin Sakti Matahari Rembulan miliknya.“Unsur 9 langit, Heaaa!&r

    Last Updated : 2022-02-26
  • Ksatria Pengembara Season 1   39. Bagian 5

    “Plasshhh.”. Purnama Hitam berhasil menghantam sasarannya, tubuh Dewa Gunung tertutupi sinar hitam itu dari ujung kaki hingga ujung kepala. Lian Nishang tampak melompat menjauh dan tersenyum melihat serangannya berhasil mengenai sosok Dewa Gunung.Di Sekte Bulan Purnama sendiri, Ratu Bulan terlihat bangkit dari tempatnya berada melihat serangan putrinya berhasil mengenai tubuh Dewa Gunung, luka dalam yang dideritanya membuatnya tak bisa berbuat apa-apa, dia berharap serangan Purnama Hitam mampu mengalahkan Dewa Gunung.Terlihat sinar hitam yang menutupi tubuh Dewa Gunung bergerak naik turun, jika orang biasa yang terkena serangan tersebut akan tewas dengan tubuh mengering, karena Purnama Hitam mampu menyedot kekuatan lawannya.“Hanya jurus rendahan seperti ini. takkan mampu melukai Tubuh gunungku. Heaaa.!!! plashhhhh..!!”. Purnama Hitam langsung sirna saat Dewa Gunung melepaskan energinya yang

    Last Updated : 2022-02-26

Latest chapter

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 20

    Bintang yang melihat kekuatan puncak yang telah dikerahkan oleh Datuk Malenggang Dilangit, segera ikut menghimpun tenaganya. Uap tipis putih terlhat keluar dari tubuh Bintang, uap putih yang mengeluarkan hawa dingin yang sangat menyengat.Dari uap tipis itu, terlihat membentuk sebuah bayangan diatas kepala Bintang, bayangan seekor naga berwarna putih tercipta.“Ledakan besar, khhaaaa!”Tiba-tiba saja sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah diselimuti magma lahar panas langsung berlari kearah Bintang.Buumm! Buumm! Buumm! Buumm!Di setiap langkah Datuk Malenggang Dilangit terdengar suara ledakan-ledakan akibat tapak magma panas Datuk Malenggang Dilangit yang menjejak tanah, bagaikan seekor banteng ganas, sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah berubah menjadi monster magma lahar terus berlari kearah Bintang. Beberapa tombak dihadapan Bintang, monster magma Datuk Malenggang Dilangit melompat dan ;Wuussshhh!M

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 19

    Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Ledakan-ledakan dahsyat dan beruntun terjadi diudara hingga terasa menggetarkan alam. Tinju-tinju magma bertemu dengan taburan Bintang-bintang putih kecil yang terang milik Bintang.Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Baik Bintang maupun Datuk Malenggang Dilangit terus melepaskan serangan dahsyatnya, hingga ledakan demi ledakan terus terjadi membahana ditempat itu, dalam sekejap saja, pohon-pohon yang ada dipulau itu langsung berterbangan dan bertumbangan entah kemana, tempat itu langsung luluh lantah dibuat oleh ledakan dahsyat oleh serangan Bintang dan Datuk Malenggang Dilangit.Saat Bintang berhasil turun kebawah, pulau itu sudah terbakar setengahnya akibat ledakan yang tadi terjadi, wajah Bintang kembali berubah saat melihat Datuk Malenggang Dilangit terlihat menghimpun tenaganya, magma lahar panas terlihat berkumpul ditelapak tangan Datuk Malenggang Dilangit.Bintang yang melihat hal itu segera ikut mengumpulkan haw

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 18

    SEBUAH pulau kosong tak berpenghuni dipilih oleh Bintang untuk menjadi tempat pertarungannya dengan Datuk Malenggang Dilangit. Kini kedua-duanya sudah saling berdiri berhadapan, Bintang kini sudah kembali ke sosoknya semula, demikian pula Datuk Malenggang Dilangit yang kini sudah berdiri diatas tanah tempatnya berpijak. Kedua-duanya saling berhadapan dengan tatapan tajam.Wweerrrr..!Tanpa banyak bicara, sosok Datuk Malenggang Dilangit tiba-tiba saja mengeluarkan magma lahar panas dari sekujur tubuhnya, terutama dibagian kedua tangan, kedua kaki dan kepala. Sedangkan sebagian besar tubuhnya belum berubah menjadi magma lahar panas.Bintang yang melihat hal itupun tak tinggal diam, dan ;Blesshhhh...!Tiba-tiba saja tubuh Bintang telah diliputi energi putih keperakan, rambut Bintangpun telah berubah menjadi berwarna putih keperakan dengan balur-balur keemasan yang mengeluarkan hawa dingin. Rupanya Bintang langsung menggunakan wujud Pangeran Bulan

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 17

    Wuusshhh!Tombak melesat dengan sangat cepat dan kuat kearah Datuk Malenggang Dilangit.Blepp!Kembali tombak yang dilemparkan oleh Sutan Rajo Alam hangus terbakar begitu menyentuh sosok Datuk Malenggang Dilangit.“Cepat ungsikan paduka rajo” teriak Datuk Rajo Dilangit memperingatkan para pejabat istana yang berdiri bersama Paduka Ananggawarman.“Tidak, aku takkan lari!” ucap Paduka Ananggawarman dengan keras hati hingga membuat Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam hanya menarik nafas panjang melihat kekerasan hati Paduka Ananggawarman.Sementara itu magma lahar panas terus semakin banyak menjalar menutupi halaman istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam terlihat tengah memikirkan rencana untuk mengatasi hal itu, waktu yang sempat dan mendesak membuat keduanya sedikit khawatir dengan keadaan yang terjadi, hingga ;“Datuak Malenggang Di

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 16

    Istana Nagari Batuah terlihat begitu sibuk dengan segala macam aktivitasnya, karena hari ini adalah janji yang ditetapkan oleh Datuak Malenggang Dilangit terhadap wilayah Nagari Batuah, dengan dipimpin oleh Datuk Rajo Dilangit, Paduka Ananggawarman berniat untuk melawan Datuk Malenggang Dilangit dengan segenap kekuatan istana Nagari Batuah, para hulubalang, panglima dan pejabat istana Nagari Batuahpun memberikan tanda kesiapan mereka berjuang hidup atau mati demi mempertahankan kedaulatan istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dipercaya oleh Paduka Ananggawarman untuk memimpin seluruh pasukan yang ada di istana Nagari Batuah dan Datuk Rajo Dilangit menerimanya untuk menjalankan taktik yang akan digunakan untuk melawan amukan Datuk Malenggang Dilangit. Seluruh masyarakat kotaraja Nagari Batuah sudah diungsikan demi keselamatan mereka. Paduka Ananggawarman menolak untuk ikut me

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 15

    Pagi itu di Istana Bunian, panglima Kitty yang tiba-tiba saja datang menghadap, disaat Bintang dan Ratu Bunian tengah bercengkrama mesra berdua. “Sembah hormat hamba paduka, ratu” ucap panglima Kitty berlutut dihadapan keduanya. Ratu Bunian terlihat mengangkat tangannya sebagai tanda menerima hormat panglima Kitty. “Ada apa Kitty?” “Ampun ratu, Datuak Malenggang Dilangit sudah muncul kembali” ucap Kitty lagi hingga membuat wajah Ratu Bunian berubah pucat. Bintang yang ada didekatnya mulai tertarik mendengarnya. “Untung saja kita cepat memindahkan Negeri Bunian jauh dari gunung marapi. Kalau tidak, Datuak Malenggang Dilangit pasti sudah datang kemari” ucap Ratu Bunian lagi. Panglima Kitty terlihat mengangguk-anggukkan kepalanya. “Dimana Datuak Malenggang Dilangit muncul Kitty?” tanya Bintang cepat hingga membuat Ratu Bunian dan panglima Kitty memandang kearah Bintang. “Ampun paduka, Datuak Malenggang Dilangit mengacau di istana Nagari Batuah” “Istana Nagari Batuah?!” ulang Bintan

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 14

    “Maafkan kelancangan ambo datuak” ucap Datuk Rajo Dilangit lagi. Entah apa maksud Datuk Rajo Dilangit yang tiba-tiba saja berjongkok. Perlahan sosok Datuk Rajo Dilangit mulai berubah menjadi seekor harimau loreng yang sangat besar, 2x ukuran harimau dewasa, sama besarnya dengan harimau putih jelmaan Datuk Malenggang Dilangit.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Dua harimau besar ini saling mengaum dengan dahsyat, begitu dahsyatnya banyak para prajurit yang ada ditempat itu jatuh terduduk karena lemas lututnya.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Kembali kedua harimau besar ini saling mengaum, tapi kali ini disertai dengan sama-sama saling menerkam kedepan.Kembali terjadi dua pertarungan raja rimba yang sama-sama berwujud besar. Saling terkam, saling cakar dan saling gigit, dilakukan oleh kedua harimau berbeda warna ini. Kali ini harimau belang jelmaan Datuk Rajo Dilangit mampu memberikan perlawanan sen

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 13

    Sekarang Datuk Malenggang Dilangit telah dikeroyok oleh dua pengguna harimau dan macan kumbang, tapi bukannya terdesak, Datuk Malenggang Dilangit justru tertawa-tawa senang melayani serangan keduanya.“Hahaha.. sudah lama aku tidak bertarung sesenang ini” ucap Datuk Malenggang Dilangit lagi.Sebenarnya jurus-jurus harimau putih milik Datuk Malenggang Dilangit tidaklah jauh berada diatas jurus harimau singgalang milik Wijaya dan jurus macan kumbang milik Panglima Kumbang, hanya saja perbedaan kekuatan dan pengalaman yang membuat Datuk Malenggang Dilangit lebih unggul.Memasuki jurus ke 88, Wijaya dan Panglima Kumbang terlihat sama-sama melompat mundur kebelakang.Graaauumm!Ggrraaamm!Tiba-tiba saja Wijaya dan Panglima Kumbang terdengar mengaum. Sosok Wijaya sendiri yang sudah berjongkok merangkak tiba-tiba saja berubah wujud menjadi seekor harimau belang kuning dewasa, sedangkan sosok Panglima Kumbang y

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 12

    Wusshhh!Seperti melempar karung saja, Datuk Malenggang Dilangit dengan ringannya melemparkan sosok Rajo mudo Basa kehadapan Paduka Ananggawarman.Tapp!Sesosok tubuh tampak langsung bergerak didepan Paduka Ananggawarman dan langsung menangkap tubuh Rajo mudo Basa yang dilemparkan oleh Datuk Malenggang Dilangit. Rupanya dia adalah Panglima Kumbang.“Rajo mudo, anakku” ucap Panglima Kumbang dengan wajah berubah yang melihat keadaan Rajo mudo Basa yang babak belur. Panglima Kumbang dengan cepat memeriksa keadaan putranya tersebut. Walaupun babak belur, Panglima Kumbang masih dapat merasakan tanda-tanda kehidupan ditubuh Rajo mudo Basa walaupun sangat lemah sekali. Panglima Kumbang segera memerintahkan beberapa prajurit untuk membawa sosok Rajo mudo Basa.“Apa yang datuak lakukan pada putra hamba?” tanya Panglima Kumbang lagi. Nada suara Panglima Kumbang sedikit meninggi.“Putramu, siapa kau?&rdqu

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status