"Rencana Tuan Jimi sempurna jika Kenji tidak sekuat itu. Dia adalah mesin pembunuh. Kami memiliki lebih dari lima ratus orang yang mencoba menebasnya, tetapi mereka semua akhirnya dibunuh oleh Kenji," kata Fadli.
Jimi mengerutkan kening dan bertanya, "Bukankah aku memintamu untuk menyergap dengan senjata? Mengapa kau menggunakan pedang?""Kami sudah menyergap di dalam gedung seperti yang kau rencanakan, dan mencoba menembaknya dengan pistol. Namun, dia berhasil memblokir semua peluru dengan parangnya. Kami tidak punya kesempatan," jawab Fadli.Beni tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar, "Kau yakin itu yang kau lihat? Luar biasa!" la meragukan pengakuan Fadli."Aku tidak berbohong. Anak buahku yang selamat bisa membuktikan ucapanku itu."Mereka yang melarikan diri dengan Fadli dan selamat mulai menawarkan kisah mereka tentang keunggulan Kenji."Apa yang dikatakan Tuan John benar. Hanya dengan satu parang saja, orang itu menodai tanah dengan darahMereka mendengar semakin banyak langkah kaki yang datang dari koridor. "Seorang perawat telah disandera oleh penjahat!""Dan dua anggota Kepolisian ditusuk. Mereka tergeletak di lantai. Darah ada di mana-mana. Mengerikan."Orang-orang berlarian di koridor dan berbicara.Kenji, Elena, dan Wini mendengar mereka. Mereka akhirnya tahu apa yang telah terjadi. Seorang penjahat menyandera seorang perawat.Beberapa orang berlari meninggalkan tempat itu, tetapi beberapa ada yang penasaran dan pergi untuk melihatnya."Elena, mari kita lihat," kata Wini kepada Elena. Dia penasaran."Lebih baik jangan. Itu terlalu berbahaya," jawab Elena. Dia takut itu mungkin berbahaya, meskipun dia juga ingin pergi."Kita ada Kenji. Dia akan melindungi kita. Tidak ada yang perlu ditakuti," kata Wini. Dia hanya melihat penjahat menyandera di film. Tapi kali ini, itu terjadi dalam kehidupan nyata. Dia tidak ingin melewatkannya."Bagaimana menurutmu, Kenji? Haruskah kita liha
Dewi tidak menyadarinya. Elena, wanita tercantik di Kota Tua Selatan, dan suaminya yang tidak berguna Kenji Ken, ada di sini sampai saat itu.Dewi mengenal mereka karena Elena yang begitu terkenal."Gadis cantik di belakang, bisakah kau membukakan borgol untukku?" Son bukan dari Kota Tua Selatan. Dia tidak tahu bahwa Elena adalah wanita tercantik di sini, tapi Son tahu dia cantik.Biasanya, wanita cantik tidak berbahaya, kecuali Dewi tentu saja.Son cukup pintar untuk tidak meminta Dewi yang membuka borgol untuknya. Son juga melihat Kenji yang tinggi dan tampak kuat. Akan berisiko jika meminta pria seperti ini untuk membuka borgol."Apa kau memintaku?" Tanya Wini. Yang dikatakan Son ambigu. Dia juga bersembunyi di balik punggung Kenji."Bukan kamu. Maksudku gadis di sebelahmu." kata Son. Wini juga seorang gadis cantik, tapi tidak secantik Elena."Jangan menyanjung dirimu sendiri" kata Wini dalam hati. Son tidak memintanya."Mengapa aku harus mendengar
"Mengapa?" Kenji tidak ingin pergi ke Kantor Polisi karena hal sepele seperti itu. Itu akan menyebabkan Leon mengira kalau dirinya telah ditangkap oleh Kepolisian, dan membuat Leon akan mengerahkan Divisi Serigala yang ada di luar kota. Kenji tidak punya masalah dengan Dewi. Polisi wanita ini rela mematahkan kakinya untuk menyelamatkan sandera. Itu membuatnya terkesan. Oleh karena itu, tidak ada alasan bagi Kenji untuk mengerahkan pasukannya."Kau baru saja membunuh seseorang. Kau perlu memberikan keterangan di kantor polisi," ucap Dewi."Aku membunuhnya dengan satu tembakan. Aku juga berhasil menyelamatkan sandera. Apakah aku masih perlu memberi keterangan?" Jawab Kenji. "Kau mengambil pistolku dan menembak tanpa izin, terlepas dari keselamatan para sandera. Kamu menyebabkan konsekuensi yang parah dan harus memberikan keterangan." Dewi bersikeras.Elena dan Wini berterima kasih atas kejelian mereka -jangan pernah main-main dengan seorang wanita! Jika Kenji tid
"Tentu. Aku akan hadir," jawab Nila. Baginya, merupakan suatu kehormatan bisa diundang oleh Kenji, apapun acaranya.Pernikahannya menyebabkan kehebohan di Kota Tua Selatan bulan lalu. Nila penasaran apakah Kenji akan membuat Kota Tua Selatan kembali digemparkan.Sayangnya, kali ini bukan upacara yang membahagiakan seperti pesta pernikahan, namun sebuah acara pemakaman yang akan menyedihkan. "Aku tidak akan menahanmu. Jangan ragu untuk melakukan pekerjaanmu," kata Kenji.Nila mengangguk dan berbalik pergi.Kemudian, Kenji tenggelam dalam pikiran yang dalam.Hanya ada tiga hari tersisa sebelum tenggat waktu, tetapi baik keluarga Landry maupun Geng Macan tidak mengambil tindakan apa pun untuk menanggapi.Kenji menganggap permainan itu kurang menyenangkan untuk dimainkan sekarang.Pasukan elitnya dari Divisi Serigala, yang bersiap di luar kota, hanya menunggu perintah untuk melenyapkan keluarga Landry dan Geng Macan kapan saja."Aku tidak akan melepa
Irfan setuju, "Bu, kita harus memijta bantuan Aicer. Kita tidak bisa terus diam seperti ini dan hanya melihat sambil yang duduk!""Aicer adalah pilihan terakhir. Aku punya ide lain," kata Desi."Ibu punya ide apa?" Tanya Irfan."Karena kita tidak mampu membunuh Kenji dengan tangan kita sendiri, mengapa kita tidak menyewa pembunuh bayaran untuk membunuhnya?" Ujar Desi. Semua orang mulai membual tentang kecemerlangan ide itu dan mulai memuji Desi."Ya. Kita bisa menyewa Pembunuh Bayaran!""Kita punya banyak uang dan kekuasaan. Kita tidak perlu mengotori tangan kita untuk menghadapi Kenji!""Nyonya besar Landry sangat jenius! Kenapa kita tidak memikirkan itu?""Itu jauh lebih mudah daripada membujuk Pak Herman untuk menangkap Kenji!""Kenji bukan siapa-siapa. Kita harus menyewa pembunuh bayaran tingkat atas. Saat dia keluar, dia akan mati dengan satu tembakan!"Semua orang setuju.Desi lalu memerintahkan, "Segera hubungi beberapa pembunuh ba
Ketika ketujuh pria itu menuju ke arah Kenji dengan sanganlt cepat, mereka berhenti dan mengelilinginya dalam lingkaran.Kenji melihat tujuh pria berbaju hitam dengan wajah tertutup.Ketujuh pria itu memancarkan niat membunuh, dengan belati yang berkilau dingin ditangan. Mereka jelas bukan pembunuh bayaran biasa."Apakah kamu Kenji?" Salah satu dari mereka bertanya dengan dingin."Ya. Siapa kalian?" Kenji menanggapi dengan dingin."Kami adalah pembunuh bayaran nomor sembilan di peringkat Kerajaan Spade, bernama Tujuh Pemburu Iblis." Pembunuh bayaran itu menjawab."Jadi, kalian di sini untuk membunuhku?" Kenji tentu pernah mendengar tentang mereka.Rumor mengatakan bahwa tidak ada yang selamat dari perburuan Tujuh Pemburu Iblis."Tentu saja. Apakah kau berpikir bahwa kami di sini untuk mengobrol denganmu?" Kata pemimpin kelompok itu."Siapa yang mempekerjakanmu?" Kenji bertanya lagi."Sekarang kau akan segera mati, sekalian saja kuberitahu siap
"Kau... Kau ini sudah ditahan. Kenapa kamu masih begitu sombong?" Dewi sangat marah saat mendengar kata-kata Kenji yang begitu sombong padanya."Apa maksudmu aku ditahan? Aku hanya mencoba bekerja sama dalam penyelidikan," kata Kenji."Kami punya buktinya, dan kau baru saja mengakui bahwa kau yang membunuh orang-orang itu. Apa lagi yang harus diselidiki?" Jawab Dewi."Meskipun aku membunuh orang-orang itu, itu untuk membela diri." kata Kenji."Apa maksudmu membela diri?" Tanya Dewi."Mereka memulai pertarungan dan mencoba membunuh aku lebih dulu. Hidupku terancam dan aku tidak punya pilihan selain membunuh mereka." Jelas Kenji."Tapi kenapa mereka ingin membunuhmu?" Dewi bertanya pada Kenji lagi."Karena mereka pembunuh bayaran," kata Kenji."Apa? Mereka pembunuh bayaran?" Dewi terkejut saat mendengar ucapan Kenji bahwa orang-orang yang mati ini adalah pembunuh bayaran. "Ya, mereka adalah Tujuh Pemburu Iblis yang berada di peringkat kesembilan di
"Kamu ingin mati, tapi aku tidak! Kemudikan saja yang benar. Aku tidak mau bicara denganmu!" Kenji sangat takut pada Dewi yang terus mengambil resiko.Semua pria akan mati, tetapi beberapa ada yang mati dengan kematian yang lebih berarti daripada yang lain. Kenji tidak ingin mati dalam kecelakaan mobil.Untuk memastikan keamanan, Kenji diam-diam mematahkan borgolnya. Borgol semacam ini tidak bisa menguncinya. Kenji melakukan itu bukan untuk kabur, melainkan dia harus bersiap agar bisa menggunakan tangannya untuk melindungi diri kalau-kalau terjadi sesuatu yang tak terduga."Jangan khawatir! Aku pengemudi yang hebat. Kau akan aman," ujar Dewi yakin."Sudah aku bilang jangan bicara! Atau kamu akan mati dalam kecelakaan mobil sebelum kamu pergi dan menyelamatkan rekanmu!" Kata Kenji."Apa katamu? Sialan! Beraninya kau mengutukku? Jika aku mati, aku tidak akan pernah melepaskanmu!" Dewi berkata dengan keras.Begitu dia selesai, sebuah truk besar datang denga
Di garis depan, Kota Tua Selatan,-Seluruh pasukan medan perang selatan, saat ini semuanya sedang berkumpul di garis pertahanan kota dan bertempur dengan pasukan Kerajaan Elang dan Kerajaan Bangau.Dion yang bertanggungjawab mengerahkan pasukan, sudah berusaha keras untuk merancang strategi dalam menghadapi pasukan musuh yang datang menyerang. Berkat strategi Dion, pasukan Kerajaan Spade pun berhasil menahan pasukan musuh selama berhari-hari.Meski strategi Dion berhasil menahan musuh, tapi itu sama sekali tidak berhasil membuat pasukan Kerajaan Spade keluar dari tekanan musuh yang terus menyerang tanpa henti.Setiap harinya, jumlah pasukan Kerajaan Spade terus berkurang. Situasi dan kondisi pasukan Kerajaan Spade menjadi semakin sulit setiap harinya!Di saat sulit itu, tiba-tiba sekelompok pasukan dalam jumlah yang cukup besar memasuki Kota Tua Selatan. Itu adalah pasukan bala bantuan yang dikirim Jendral Kane dari Kota Pusat.Melihat bala bantuan kembali dikirim Kota Pusat untuk mem
Pasukan utama Kerajaan Spade menyerang dari depan melalui benteng pertahanan yang telah hancur. Sedangkan Merry yang memimpin dua puluh ribu prajurit menyerbu dari arah bukit dan menciptakan serangan dua arah.Ketika pasukan Kerajaan Spade menyerbu ke dalam benteng garis pertahanan pertama dari depan dan samping, sebagian prajurit musuh yang berada paling depan seketika menjadi panik. Meski Dicky terus berteriak dan memerintah untuk bertempur, tapi karena serangan dari pasukan Kerajaan Spade cukup cepat dan sangat agresif, kebanyakan dari prajurit Kerajaan Seiya tidak sempat untuk bereaksi.Dalam beberapa menit, setengah pasukan Kerajaan Seiya telah berubah menjadi mayat.Sedangkan pasukan Kerajaan Seiya yang berada di barisan belakang, mereka mendengar teriakan Jendral mereka dan mulai pulih dari keterkejutan. Setelah itu, mereka berusaha untuk menembak ke arah pasukan Kerajaan Spade yang datang menyerbu dari depan.Serangan dari musuh membuat cuku
Ke esokan harinya, pasukan pertahanan kota sudah berkumpul dan berbaris rapi.Dion sudah berada di pusat komando markas besar medan perang selatan. Dia sudah bersiap untuk mengomando dan mengerahkan pasukan untuk berperang melawan musuh dari Kerajaan Elang dan Kerajaan Bangau.Sedangkan Norman, Leon dan lainnya, berada di garis depan untuk memimpin pasukan dalam pertempuran di medan perang.Ketika pasukan Kerajaan Spade sudah berkumpul dan bersiap untuk menghadapi perang, di saat yang sama pasukan Kerajaan Elang dan Kerajaan Bangau juga bersiap untuk menyerang.Pasukan musuh sudah berbaris dengan rapi sambil menunggu kedatangan seseorang.Beberapa saat kemudian, orang yang mereka tunggu akhirnya tiba.Orang itu adalah panglima militer Kerajaan Elang dan Kerajaan Bangau, Bayu dan Tio.Ketika Bayu dan Tio menginjakkan kaki mereka di tanah selatan, seorang jendral bintang tiga menyambutnya dan berkata, “Jendral Bayu, Jendral Tio, pasukan koalisi Elang-Bangau siap menerima perintah!”Bayu
Mengikuti perintah Dion, seluruh armada kapal perang mundur dari garis pertahanan pertama laut selatan dengan bantuan pasukan yang ada di darat.Tentu saja armada kapal perang musuh tidak membiarkan armada kapal perang laut selatan mundur begitu saja. Armada kapal perang musuh terus menyerang dengan ganas sambil terus bergerak maju dan masuk lebih dalam ke wilayah selatan Kerajaan Spade.Pangkalan senjata di darat berusaha mencegat setiap serangan yang dilancarkan musuh agar armada kapal perang laut selatan bisa mundur dengan selamat. Meski sudah berusaha sebaik mungkin dalam melindungi armada kapal perang yang mundur, tapi masih ada beberapa serangan yang lolos dan mengenai beberapa kapal perang.Kapal perang yang terkena serangan itu langsung meledak dan tenggelam ke dasar laut.Sebagai seorang Jendral Pertahanan, Dion tahu dengan jelas kalau pengorbanan tidak dapat dihindari saat dia memutuskan untuk menarik mundur pasukannya. oleh sebab itu Dion meminta pangkalan senjata yang bera
Beberapa jam kemudian, kabar tentang kemenangan pasukan wilayah timur atas pasukan Kerajaan August dan Kerajaan Bangau juga sampai ke wilayah utara.Kaisar yang berada di markas besar utara merasa senang dan bangga mendengar berita ini. Kenji dan Erlan yang berada di garis pertahanan kedua juga merasa senang mendengar kabar baik ini.Satu lagi kemenangan untuk Kerajaan Spade. Sekarang, mereka hanya perlu memikirkan cara untuk memenangkan perang di wilayah utara dan selatan.“Jendral Ken, dengan kemenangan Jendral Panji di timur, sekarang musuh yang menyerang Kerajaan Spade hanya tersisa di wilayah utara dan selatan. Kemenangan di timur juga berdampak baik bagi seluruh pasukan kerajaan Spade. Sekarang, kita juga harus segera menyusun rencana untuk merebut kembali garis pertahanan pertama kita! Bagaimana menurutmu Jendral Ken?” ujar Erlan.“Perkataanmu memang benar Jendral Erlan. Tapi sebelum kita menyerang untuk merebut garis pertahanan pertama, ada hal penting lain yang harus aku laku
Di perbatasan utara.Kenji sedang memperhatikan medang perang yang diselimuti asap tebal bersama Erlan dan para ajudan serta para petinggi militer perbatasan utara. Ketika asap tebal itu mulai menipis, Kenji dan yang lainnya melihat ada bayangan sekelompok orang dalam jumlah besar.“Jendral Ken, sepertinya ada orang di seberang. Apakah itu musuh yang selamat dari ledakan?” tanya Erlan yang penasaran dengan sekelompok bayangan itu.“Jendral Erlan, apakah menurutmu musuh bisa selamat setelah mendapat ledakan sebesar itu? Siapa pun tidak akan selamat setelah menerima ledakan sebesar itu secara langsung! Tidak mungkin ada musuh yang selamat! Aku rasa, mereka adalah bala bantuan musuh,” ujar Kenji.“Kalau begitu, kita harus menyerang mereka sekarang! Dengan adanya asap tebal ini, mereka tidak akan bisa menyerang balik karena tidak mengetahui posisi kita. Kita bisa melenyapkan mereka dalam sekejap!” kata Erlan.“Tidak, jangan menyerang mereka! Kita harus memastikannya terlebih dahulu,” kata
Sebelumnya, ketika bala bantuan musuh masih dalam perjalanan menuju garis pertahanan kedua untuk membantu pasukan Jendral Juuki, mereka mendengar dentuman suara yang sangat keras dan merasakan adanya getaran kuat dari arah garis pertahanan kedua. Lalu, mereka melihat adanya kepulan asap tebal yang membumbung tinggi dan terlihat seperti jamur raksasa.Melihat kepulan asap menyerupai jamur raksasa itu membuat pasukan bala bantuan musuh merasa sedikit cemas. Karena mereka semua yakin, dari semua tanda-tanda yang baru saja terjadi, itu pasti akibat dari ledakan bom!Tidak ingin berpikir negatif, pasukan bala bantuan musuh itu pun bergegar menuju garis pertahanan kedua untuk memastikan apa yang sudah terjadi.Dua puluh menit kemudian, pasukan bala bantuan yang dikirim Kerajaan Seiya tercengang melihat keadaan medan perang yang sangat kacau.Ketika pasukan itu tiba, asap tebal dari ledakan bom masih cukup pekat. Mereka sama sekali tidak bisa melihat keadaan med
Badan intelijen Kerajaan Spade mendapat informasi mengenai dua ratus ribu pasukan Kerajaan Seiya yang bergerak dari garis pertahanan pertama perbatasan utara menuju garis pertahanan kedua.Setelah mendapat informasi tersebut, badan intelijen segera menginformasikan hal itu pada tim intelijen yang berada di setiap pasukan. Ketika informasi itu sampai ke tim intelijen pasukan khusus satria, seorang prajurit segera pergi menghampiri Kenji untuk melaporkan hal tersebut.Kenji tidak turun langsung untuk membunuh musuh. Sebagai seorang jendral, Kenji tetap berada dibelakang dengan sekelompok prajurit elite dari pasukan khusus satria. Ada sekitar sepuluh ribu prajurit yang tidak ikut dalam pertempuran. Sepuluh ribu prajurit itu sengaja tidak maju guna melindungi sang jendral.Ketika dia melihat seorang prajurit dari tim intelijen berlari ke arahnya, Kenji bertanya pada prajurit itu sesaat setelah prajurit itu berada dihadapannya.“Ada apa? kenapa kau terlihat begitu terburu-buru?” tanya Kenj
Garis pertahanan kedua, di perbatasan utara.Waktu sudah sore, pasukan perbatasan utara masih bertahan di garis pertahanan kedua. Jendral Erlan yang memimpin pasukan perbatasan utara dalam pertempuran, mulai merasa khawatir melihat kondisi pasukannya.Bagaimana dia tidak khawatir, dia sudah bertahan lebih dari enam jam dan intensitas serangan musuh tidak berkurang sedikit pun, bahkan musuh masih bisa melancarkan serangan yang lebih kuat.Pasukan perbatasan utara juga sudah banyak yang menjadi korban. Erlan merasa kalau tidak lama lagi, garis pertahanan kedua akan dijebol oleh musuh.Melihat situasi ini, salah satu perwira pada Erlan, “Jendral, sepertinya kita harus merelakan garis pertahanan kedua. Aku merasa, Jendral Ken dan pasukannya tidak akan datang tepat waktu! Kita sudah bertahan lebih dari enam jam, dan bala bantuan masih belum tiba. Kita akan kehilangan seluruh prajurit jika terus seperti ini!”“Jendral Ken akan segera tiba! Kita tidak boleh menyerah sekarang setelah banyak p