Mendengar janji yang sama seperti Kenji keluar dari mulut Kaisar sendiri, hati prajurit pasukan pemberontak mulai goyah dan mereka kembali membicarakannya.
Ethan yang melihat pasukannya mulai tergoda dengan perkataan Kaisar dan Kenji, seketika menjadi murka dan berteriak,
“Semuanya diam! Jangan sampai kalian termakan dengan janji manis Kaisar dan Kenji! Apa kalian akan mempercayai janji-janji Kaisar dan Kenji begitu saja? Kalian sudah ikut memberontak bersamaku, yang artinya kalian juga sudah tidak memiliki tempat di Kerajaan Spade sama sepertiku!”
“Jika kalian menyerah sekarang dan kembali ke sisi Kaisar, pada akhirnya kalian akan mati dibunuh Kenji! Satu-satunya jalan untuk kita sekarang hanyalah bergabung dengan Kerajaan Seiya. Karena hanya dengan cara ini kita bisa hidup dengan kekayaan dan kekuasaan. Tapi semua itu tidak akan tercapai jika kalian menyerah!” Ethan berkata panjang lebar untuk meyakinkan pasukannya agar tidak meninggalk
“Jleb!”Dengan mata terbuka dan mulut menganga, Ethan menyemburkan darah dari mulutnya.Ketika melihat adegan ini, ekspresi semua orang berubah dan sekelompok kecil pasukan Ethan terlihat pucat. Tak satu pun orang yang berada di perbatasan Graha menyangka kalau Kenji bisa membunuh Ethan secepat itu.Disaat semua orang masih larut dalam keterkejutannya, salah satu orang kepercayaan Ethan telah mendapatkan kembali kesadarannya dan orang itu pun segera mengarahkan pistol pada Kenji.“Dor! Dor! Dor!””Argh! Argh! Argh!”Suara tembakan dan jeritan terdengar.Jeritan itu bukan berasal dari Kenji. Itu adalah jeritan orang yang bersiap menembak Kenji dan sekelompok kecil pasukan Ethan mulai berjatuhan satu per satu.Suara tembakan itu berasal dari Merry dan batalion yang dia pimpin.Ketika Merry melihat Kenji berhasil menusuk dada Ethan dan ada seseorang yang bereaksi untuk menembak Kenji, Merry segera memerintahkan pasukan batalion untuk menyerang sisa pasukan yang masih mendukung Ethan.Rea
Pertanyaan Kenji membuat para prajurit pasukan pemberontak semakin ketakutan. Dengan gemetar, mereka semua menunggu jawaban Kaisar.Kaisar diam sejenak dan melihat seluruh pasukan pemberontak yang sedang berlutut. Kemudian, Kaisar berkata, “Lepaskan mereka semua!”“Tapi Kaisar, mereka telah membantu Ethan dalam melakukan pemberontakan! Mereka bukan hanya telah membuat prajurit Kerajaan Spade mati, bahkan mereka juga berani menyanderamu! Kita tidak bisa melepaskan mereka begitu saja!” ucap Pandu.“Aku sudah bersumpah atas nama kerajaan dan menggunakan identitasku sebagai Kasiar untuk tidak membunuh mereka jika mereka menyerah sebelumnya. Perkataanku bukanlah lelucon dan aku tidak mungkin menarik kembali kata-kataku,” ujar Kaisar.“Kaisar, berbelas kasih pada musuh berarti kejam pada diri sendiri! Seluruh pasukan khusus rahasiamu mati ditangan para pemberontak ini. Jika kamu mengampuni mereka, bagaimana kamu bisa me
“Itu pasti pasukan bantuan yang diminta Ethan untuk menjemputnya disini!” kata Kaisar dengan cukup tenang.Kaisar mengetahuinya karena selama dia di tawan, dia selalu berada di dekat Ethan. Karena itu, Kaisar berpikir kalau pasukan Kerajaan Seiya yang sedang menuju ke perbatasan Graha adalah pasukan yang diminta Ethan.“Kaisar, pasukan Kerajaan Seiya ini datang pada waktu yang tepat. Ini akan menjadi awalan baru bagi pasukan pemberontak untuk kembali mengabdi pada kerajaan. Ini juga akan menjadi ujian bagi mereka untuk mendapatkan kepercayaan dari kita. Jadi, ayo kita kirim pasukan pemberontak untuk membunuh musuh yang datang!” kata Kenji.“Setuju! Ayo kita lihat kesungguhan mereka!” kata Kaisar.“Tunggu, Kaisar! Jangan lakukan itu!” kata Pandu mencoba untuk menghentikan Kaisar.“Ada apa, Pandu? Kenapa aku tidak boleh membiarkan pasukan pemberontak pergi ke garis depan untuk membunuh musuh dan memulai untuk menebus dosa-dosa mereka?” tanya Kaisar.“Jika kita mengirim pasukan pemberont
Setelah semuanya bersiap, pasukan pemberontak segera bergerak melewati perbatasan Graha. Seorang prajurit berpura-pura menjadi Kaisar dan diikat pada sebuah tiang bersama dengan Jimmy. Pandu juga diikat untuk menambah kesan kalau Pandu sudah dikalahkan. Melihat kepergian Pandu bersama pasukan pemberontak, hati Kenji merasa tersentuh. Meski Kenji membenci Pandu, kebencian itu hanya antara ayah dan anak. Tapi sebagai prajurit Kerajaan Spade, Pandu benar-benar sangat loyal dan setia pada kerajaan. Yang membuat hati Kenji sedikit tersentuh adalah karena Pandu bersedia untuk terjun langsung ke garis depan bersama pasukan pemberontak sambil berpura-pura menjadi tahanan pasukan pemberontak meski tubuhnya telah terluka parah. Kenji sudah sejak lama tidak menganggap Pandu sebagai ayahnya karena peristiwa ibunya. Kenji benar-benar sangat membenci Pandu hingga ke tulang-tulangnya! Meski begitu, Kenji harus mengakui kalau sebagai seorang prajurit Kerajaan Spade, Pandu patut mendapatkan apresi
Di garis pertahanan kedua perbatasan utara, pertempuran masih berlangsung dengan sengit.Pasukan perbatasan utara yang dipimpin langsung oleh Jendral Pertahanan Wilayah Utara, Jendral Erlan, berusaha mati-matian menghadapi pasukan Kerajaan Seiya.Namun setelah pertempuran yang panjang, pasukan Erlan mulai terdesak dalam menghadapi gempuran serangan yang diluncurkan Kerajaan Seiya. Banyak prajurit dalam pasukannya sudah menjadi korban.Perlahan tapi pasti, pasukan Kerajaan Seiya menjadi lebih dekat ke garis pertahanan kedua diperbatasan utara.Melihat situasi yang semakin tidak menguntungkan bagi pasukan perbatasan utara, salah satu ajudan Erlan menghampiri Erlan.“Jendral, pasukan kita sudah tidak bisa bertahan lebih lama lagi! Apa yang harus kita lakukan sekarang? Apakah lebih baik kita mundur dan melepaskan garis pertahanan kedua ini?” tanya ajudan itu dengan panik.“Ya, aku tahu situasinya. Tapi kita tidak akan pergi dari garis pertahanan kedua ini! Kita akan tetap di sini dan mela
Gabungan pasukan khusus satria dan mantan pasukan Ethan mulai bergerak menuju medan perang di garis pertahanan kedua perbatasan utara. Kenji memimpin pasukan yang berjumlah sekitar seratus lima puluh ribu prajurit ini untuk membantu Erlan di perbatasan utara.Kaisar dan yang lainnya menyaksikan kepergian Kenji dengan penuh rasa bangga.Pandu merasa sangat kagum saat melihat putranya memimpin ratusan ribu prajurit. Bahkan Kaisar sangat mempercayai kemampuan putranya. Pada saat yang sama, Pandu juga merasa bersalah karena dia tidak mencari Kenji dan ibunya setelah dia beserta keluarganya mengusir mereka dari kediaman Keluarga Culay.Tapi, semua kesalahan itu telah terjadi dan tidak ada yang dapat dia ubah. Menyesal sekarang pun sudah tidak berguna. Tidak ada yang namanya obat penyesalan di dunia ini!Pandu tahu betul seperti apa rasa sakit yang telah di alami putranya itu. Dia tahu kalau putranya mungkin tidak akan pernah memaafkan dirinya dan keluarga Cula
Kenji bersama pasukannya sedang ditengah perjalanan menuju perbatasan utara untuk membantu Erlan. Tiba-tiba, seorang prajurit dari tim komunikasi mendatanginya.“Lapor, Jendral! Ada panggilan dari markas besar medan perang selatan! Jendral Dion ingin bicara denganmu,” prajurit itu berkata sambil menyerahkan sebuah telepon khusus pada Kenji.Tak mau membuang waktu, Kenji segera mengambil telepon itu lalu berkata, “Ini aku, Kenji. Ada hal apa yang membuatmu meneleponku Jendral Dion?”“Jendral Ken, setelah kepergianmu ke wilayah utara, armada kapal perang Kerajaan Elang dan Kerajaan Bangau yang sempat mundur kembali berbalik dan menyerang dengan kekuatan yang lebih besar. Setelah melewati pertempuran yang cukup panjang, saat ini musuh menyerang dengan kekuatan penuh dan membuat kami terdesak. Kami benar-benar kewalahan menghadapi kekuatan besar musuh!” kata Dion.“Apa? Jadi armada kapal perang Kerajaan Elang dan Kerajaan Bangau tidak menggunakan seluruh kekuatan tempur mereka sebelumnya?
Garis pertahanan kedua, di perbatasan utara.Waktu sudah sore, pasukan perbatasan utara masih bertahan di garis pertahanan kedua. Jendral Erlan yang memimpin pasukan perbatasan utara dalam pertempuran, mulai merasa khawatir melihat kondisi pasukannya.Bagaimana dia tidak khawatir, dia sudah bertahan lebih dari enam jam dan intensitas serangan musuh tidak berkurang sedikit pun, bahkan musuh masih bisa melancarkan serangan yang lebih kuat.Pasukan perbatasan utara juga sudah banyak yang menjadi korban. Erlan merasa kalau tidak lama lagi, garis pertahanan kedua akan dijebol oleh musuh.Melihat situasi ini, salah satu perwira pada Erlan, “Jendral, sepertinya kita harus merelakan garis pertahanan kedua. Aku merasa, Jendral Ken dan pasukannya tidak akan datang tepat waktu! Kita sudah bertahan lebih dari enam jam, dan bala bantuan masih belum tiba. Kita akan kehilangan seluruh prajurit jika terus seperti ini!”“Jendral Ken akan segera tiba! Kita tidak boleh menyerah sekarang setelah banyak p