Sesampainya diluar rumah levinia, niki mengatur napas sejenak, setidaknya dia merasa tenang saat itu
Hampir saja " ujar niki sendirian yang masih mengatur napasnya
Ditempat lain levinia merasa sangat tidak nyaman, dia merasa sangat gelisah, karna walau bagaimanapun saat kejadian tadi gairah mereka sudah cukup banyak keluar membuat levinia merasa tidak nyaman dengan keadaan itu, dia mencoba keluar rumah dan berusaha mengejar niki, disisi lain niki sudah bersiap siap untuk pergi dari rumahnya levinia, bisa dikatakan dalam hal ini niki sangat tau kejadian yang akan terjadi setelah itu, mangkanya dia bergegas, benar saja sesampainya levinia depan pintu terdengan suara motor niki mulai bergerak dari rumahnya
Niki tunggu " teriak levinia berlari berusaha mengejar niki yang mulai menjauh dari rumahnya, tetapi dia semakin menjauh dari pandangan levinia, disini levinia terlihat tak berdaya dengan keadaannya, disisi lain niki sedikit bernapas lega dengan ke
Ditempat lain lilian bagun dengan kepala yang sangat pusing, disana sudah berdiri kepala pelayannya menunggu lilian sadarAhh .. kepalaku sakit banget " ujar lilian memegang kepalanyaNona kamu baik baik saja, ini minum dulu " dia mendekat dan memberi air minum kepada lilianLilian langung mengambilnya dan langsung meminumnya " jam berapa sekarang bi " tanya lilianSudah jam 10 nona, saya sudah mempersiapkan pakaian nona untuk hari ini, dan sarapanpun sudah disiapkan dibawah " ujar kepala pelayan ituSiapa yang membawa saya kemari bi " tanya lilianTuan niki nona, nona levinia menelpon tuan niki untuk membantu " jawab kepala pelayan ituYa sudah saya mau siap siap dulu untuk berangkat kerja " lilian bagun dan langsung bergegas kekamar mandi, sepanjang dikamar mandi lilian berfikir keras tentang logika dan perasaannya, disisi logika dia berfikir tentang kejadian kejadian semasa kecilnya yang cukup menderita, sem
Canda diantara keduanya bersambung sampai kedalam ruangan kerja mereka, dunia serasa milik mereka berdua, sampai sampai devi sedikitpun tak dihiraukan Oh jadi aku emang kaya ibu ibu nih " ujar levinia menanggapi candaan niki Niki tersenyum " iya lah, kamu itu ibu dari anak anak aku " sedikit tertawa dan senyum mulai terlihat Wajah levinia memerah " maauu, kapan mau buatnya " langsung terlihat muka manja levinia Niki membalas dengan senyum " nantilah dalam islam itu kita harus menikah dulu kalo mau punya anak, aku harus punya persiapan dulu untuk hal itu Aku tunggu loh janji kamu " ujar levinia sambil duduk diatas pangkuan niki dan bergelayutan didadanya Niki hanya membalas senyum Oh iya sayang nanti aku mau ketemu pak danim jam satu katanya nona helena smith mau datang kesini " masih dengan posisi yang sama Haa, dalam rangka apa" niki terlihat agak kaget Aku juga b
Nanti pulang kantor melani akan bertanya pada resepsionis itu siapa yang datang tadi, karna dia khawatir kalo sekarang dia mengikuti rasa penasarannya akan berdampak bahaya dan ini masih jam kerja Disisi lain pembicaraan diaula besar terlihat nampak serius, karna memang dari kedua belah pihak ini memiliki konsep dan tujuan berbeda, disini keluarga smith sangat diuntungkan, karna lilian lemah kekuatannya dalam hal ambil keputusan, tetapi dipihak smith sendiri tidak bisa ambil keputusan, secara sepihak Saya berharap adik saya bisa berpengaruh didalam perusahaan ini jauh lebih besar dari sekarang, karna saat ini para atasan yang bertanggung jawab saat ini lebih banyak dari pihak keluarga smith, itu terlihat tidak menguntungkan untuk kami, walaupun dari pihak saya hanya 40 persen tetapi kami berhak atas keputusan diperusaha ini " ujar lilian mencoba memperjuangkan haknya, karna disini lilianpun punya niat tersendiri dalam usahanya memisahkan levinia dan niki
Melani dan driver itu terus membuntuti niki dengan sangat hati hati, agar misi mereka memata matai niki berjalan lancar Nona tau rumahnya target kita " tanya driver itu masih terus manjaga jarak aman dengan niki Tidak, mangkanya saya sewa bapak saat ini, itu untuk tujuan mengetahui dimana rumahnya " jawab melani masih memperhatikan niki Ohh .. sebelumnya ada kelu gak atau pembicaraan rumah orang itu didaerah mana " ujar driver itu Oh iya dia bilang rumahnya satu arah sama rumah saya, tapi sepertinya ini bukan arah menuju rumah saya " ujar melani agak bingung Mungkin dia hendak main dulu atau membeli sesuatu mungkin non " jawab driver masih terus waspada Mungkin " waktu sudah hampir magrib nikipun terlihat masih terus mengendarai motornya entah mau kemana arahnya, melani dan driver itu sangat bingung karna memang niki tidak berhenti disuatu tempat atau kesuatu tempat Niki sendiri t
Waktu sudah masuk larut malam, niki berniat mengantar melani pulang, karna memang bisa dikatakan melani ini tergolong dalam keluarga islam yang baik baik, karna keluarganya adalah tergolong keluarga yang taat dengan perintah agama Mel, udah malam pulang yuk " ujar niki Iya " mereka bersiap siap dan bergegas untuk pulang, bisa dikatakan malam ini melani cukup bahagia, karna dia bisa dekat lagi dengan niki seperti ini, dia paham betul saat ini niki sudah cukup banyak berubah, karna memang faktor jabatan dan pekerjaan niki yang sangat sibuk, dan tidak bisa dipungkiri bahwa saat ini saat ruangan mereka terpisah melani sangat jarang ngobrol dengan niki, itu cukup jadi alasan kenapa melani merasa berberapa hari ini pikirannya selalu buruk tentang niki dan kekhawatiran selalu menyelimutinya, mereka akhirnya sampai dirumah melani Nik kamu mau mampir dulu gak " tanya melani turun dari motor Mungkin enggak mel, udah terlalu malam, salam
Sesampainya diluar ruangan, terlihat dua orang pria yang sedang duduk menikmati makanan yang dia bawa dari rumah, dan terlihat pembawan mereka cukup tenang, walaupun makan yang mereka makan sangat sederhana, tidak terlihat keluh kesah ataupun rasa tidak nyaman pada diri mereka, dan mereka sangat menikmati cara hidup mereka Hai .. bolehkah saya bergabung " tanya niki yang mendekat sedikit penasaran Silahkan kawan, duduk sini " ujar salah satu pria membersihkan tempat agar niki bisa duduk, pria itu memiliki pembawaan tenang, terlihat juga emosinya sangat setabil, senyum selalu terbias diwajahnya Iya, terima kasih ya " ujar niki duduk ditempat yang tadi dibersihkan Oh iya kamu udah sarapan belum, kebetulan sekali kami sedang sarapan, tapi ya cuma ini yang ada, kamu beloh ambil kalo kamu mau " ujar pria itu masih dengan senyum yang sangat ramah, teman didepannya juga ikut tersenyum Ohh iya terima kasih ya, saya juga bawa makanan
Amar, arfan terima kasih ya, kalian mau ajak saya ketempat itu, hari ini saya bener bener mendapatkan pengalaman baru, sebelumnya gue belum pernah makan kaya gitu tau, dan teman teman kalian juga sangat baik " ujar niki terlihat merasa senang, sambil mereka berjalan menuju tempat kerja merekaIya nik, santai saja, kalo kamu memang mau ngumpul kaya gitu lagi, hubungi aku saja kenomer yang tadi saya kasih " ujar amar senyumnya selalu terpancar diwajahnyaIya "Sesampainya ditempat kerja terlihat febby menunggu disebuah bangku dengan wajah yang tidak bersahabatSiang bu " ujar ramah amar tersenym dengan tulusKalian abis dari mana " masih mempertahankan expresi tidak bersahabatnyaKami abis makan siang tadi, ada apa bu ya, apakah kami membuat kesalahan " tanya amar agak bingung " dia kenapa ya, enggak bisanya " gumam amar dalam hati, karna memang febby ini wanita yang sangat menyenangkan, dia sangat baik sama semua orang, dan
Waktu berjalan cepat, masuk jam pulang kerja niki dan banyak pekerja mulai berkemas, niki memputuskan untuk mandi terlebih dahulu, karna memang pekerjaannya ini menggunakan banyak tenaga, tubuhnya mungkin bahu keringat saat ini Ayo nik kita pulang " ajak arfan dibelakangnya ada amar tersenyum kepada niki Kalian duluan aja, saya mau mandi dulu " ujar niki menuju kamar mandi, dia paham betul kalo dia harus pulang kerumah itu akan sangat memankan waktu, apalagi dia sudah janji pada febby akan mengantarnya pulang itupun butuh waktu Ya sudah kami duluan ya nik " timpa amar mulai keluar loker dan arfan mengikuti dibelakangnya Ditempat lain febby menunggu di pintu depan tetapi niki belum keluar juga dari ganti bajunya Ihh lelet bener sih nih cowo " gumam febby mulai bete, saat amar dan arfan hendak berjalan keluar, dia melihat febby didepan pintu, seperti sedang kesal menunggu seseorang Sore bu belum pulang " tanya amar dengan waj
" Kamu " ujar levinia masih kaget dengan pria yang saat ini ada dihadapannya " Kenapa, aku semakin ganteng kan " ujar pria itu terdengar sangat akrab dengan levinia Levinia masih diam seribu kata " .. Ohh maaf ya, kamu kaget ya, aku muncul tiba tiba " ujar pria itu merasa khawatir karna levinia masih saja diam seribu bahasa Levinia menarik nafasnya guna mengurangi efek terkejut melihat pria yang sangat levinia kenal " kamu sedang apa disini " ujar levinia mencoba tenang, walau sejujurnya dia sedang merasakan pergolakan hati " aku sedang ada urusan bisnis disini, maaf ya aku tadi membuatmu terkejut " ujar pria itu masih dengan suara yang sangat akrab dengan levinia, levinia hanya sedikit melepas senyum walau sejujurnya dia sangat tidak ingin melakukannya Kamu sendiri sedang apa disini, bukannya kamu harusnya kamu ada leeds saat ini " tanya pria itu masih berusaha mencairkan keadaan, karna dia paham betul levinia itu orang yang seperti apa, dan dia tahu bentu kenapa levinia
Masa " ujar levinia, singkat dan membuat niki semakin kaget " Iya .. " niki terlihat sangat khawatir dengan kata katanya yang salah Terus kenapa dia peluk kamu sampai terlihat sangat mesra seperti itu, kamu mau ngalahin acara televisi drama romantis haa" ujar levinia semakin memojokan Niki memgambil minumnya dan meminumnya guna mengurangi kepanikan yang dia alami dan nikipun mulai bercerita " malam itu mulai gerimis dan memang sudah mau hujan ditambah lagi waktu sudah cukup larut untuk berteduh, aku mempercepat motorku agar kita tidak berteduh, karna itu akan membuat ku semakin lama berduaan bersama melani, dan pelukan itu sepertinya hanya reflek dari melani " ujar niki terlihat berusaha sangat serius guna mengurangi tekanan levinia, melihat wajah levinia sepertinya sudah mulai berubah ke arah lebih tenang " maaf kan aku ya, harus sedikit bohong " gumam niki dalam hati merasa bersalah Terlihat levinia masih ingin menanyakan banyak hal, tapi dia lebih memilih mengurungkan niatnya "
Beberapa kesempatan niki mencoba menghubungi kembali dan berfikir positif, tetapi masih saja nomer levinia belum bisa juga dihubungi, sampai waktu jam pulang kantorpun tiba, sangat banyak khawatir yang niki rasakan, walau pada awalnya di mencoba berfikir poaitif tetap saja tidak biasanya levinia menghilang selama ini dalam berkomunikasi dengan niki, dan tidak ada pilihan lain selain menunggu levinia sampai dia aktif kembali, sepulang kantor niki dan dyon sudah janjian untuk melakukan rutinitas santai mereka, sekedar ngobrol dan merokok, karna kecemasan hatinya cukup besar tarhadap levinia, tidak lama dari itu terlihat lilian hendak menuju tempat dimana mobilnya diparkir, karna mobil itu memang tidak terlalu jauh dari mereka berdua, maka ketiganya saling melihat, tatapan permusuhan terpancar dari lilian terkhusus terhadap niki, lalu lilian langsung masuk kemobilnya dan pergi meninggalkan mereka berdua tampa sepatah katapun " dia kenapa nik, kayanya kesel banget sama lo " tanya dyon sa
Dan benar saja apa yang dicurigai oleh Wilson, ternyata ada rencana busuk yang sedang mereka rencanakan " Tolong kirim semua rekaman cctv diruangan Denim kesaya, segera " ujar wilson sangat mendominasi Iya pak " ujar seorang pria yang memang bertanggung jawab dibidang itu Dan wilson langsung menelpon seseorang guna menghilangkan rumor buruk terhadap niki, karna kalo ini semua terus berlarut dan berita ini terus membesar terdengar oleh komite yang lain, ini akan sangat buruk untuk dirinya dan nikiWilson mengeluarkan handphonenya dan menghubungi seseorang yang memang ahli dibidang cyber, dan orang ini pun sangat terpercaya Deren tolong kekantor saya, ada beberapa hal yang harus kamu selesaikan, dan ingat ini misi khusus dari saya, jadi cukup kamu saja yang tahu " ujar wilson sangat mendominasi Siap pak " ujar deren langsung bergegas mempersiapkan peralatan kerjanya, bukan hal yang aneh bila kelompok atau keluarga kaya memiliki pasukan khusus sendiri yang memang mereka bayar dan dil
Kenapa, lo kaget lihat gue ada disini " ujar wanita itu terlihat sangat mendominasi, disisi niki terlihat memegang pipinya yang merah bekas tamparan yang telak mengenainya " lo udah bikin kesalahan sama orang yang salah nik, dan asal lo tahu gue adalah pemilik saham empat puluh persen dari perusahaan ini, karir lo udah abis hari ini nik " ujar lilian terus menguasai pembicaraan Tapi " niki mencoba menjelaskan, tetapi tangan lilian langsung menutup mulut niki " jangan buang buang tenaga lo nik, dan inget lo gak pantes buat levinia, jadi lebih baik lo sadar dari sekarang, lo bermain ditempat yang sangat berbahaya, " lilian lalu melepaskan bekapan nya dan pergi meninggalkan ruangan niki Disisi niki tidak bisa berkata kata, dia berjalan kekursinya, sambil mencari solusi agar masalah ini tidak meluas Handphone niki berbunyi " melani " niki mengangkatnya Halo mel " ujar niki membuka pembicaraan
Tapi " belum selesai niki langsung meletakan tangannya di bibir lembut melani Percaya sama aku ya, aku akan anter kamu pulang ya, anggap saja ini permintaan ku padamu " ujar niki masih dengan gaya Tenangnya Dan akhirnya niki mengantar melani untuk pulang, karna sangat berbahaya kalo memang dia harus menggunakan taksi, keduanya berjalan menyusuri indahnya malam " Aku nyerah, sepertinya memang ini yang terbaik buat kita berdua, rasa penyesalan ini perlahan harus aku mulai hilangkan, karna memang ini yang terbaik " gumam melani dalam hatinya, mengingat semua kenangan kenangan indah bersama niki, dan tampa sadar dia mulai memeluk erat niki Disisi niki yang merasakan pelukan melani semakin erat, dia paham apa yang melani sedang rasakan, dan nikipun memegang tangan melani yang sedang memeluknya **** Kembali kebianka yang sedang di taksi, sebuah telpon masuk kehandphonenya Waduh " wajah bianka terlihat panik Iya bu " ujar bianka mengangkat telpon itu dengan suara lembut Bagaim
Eh .. melani " ujar bianka yang juga agak bingung dengan kedatangan melani Masuk mel " ujar niki dari dalam terlihat sedang sibuk memasak, karna memang mereka sudah membuat janji, jadi niki tahu melani pasti akan datang Iya mel masuk " ujar bianka mempersilahkan melani masuk, walau pun didalam kepalanya banyak sekali pertanyaan yang mengganjal Dia ngapain ya kesini, ganggu aja sih " gumam bianka dalam hati senyum yang terlihat dipaksakan Sebentar ya mel, dikit lagi nih selesai " ujar niki masih sibuk dengan masakannya, karna memang niki sendiri sudah sangat berniat untuk masak, guna menyambut kedatangan melani Iya gak apa apa kok pak, santai aja " ujar melani duduk disofa penuh rasa canggung, disisi melani hampir sama dengan yang dirasakan bianka Kembali ke beberapa jam sebelumnya, saat niki hendak kembali setelah selesai dengan semua pekerjaannya " aduh akhirnya " ujar niki berjalan keluar kantor sambil m
Apaan sih dyon " terlihat wajah melani kaget dan berusaha mengelak Ya entah lo mau denger atau enggak, mending lo ngomong biar hati lo tenang, percaya deh lega banget rasanya, hasilnya lo akan tahu belakangan mel " ujar dyon terlihat paham betul keadaan melani, karna memang dyon pernah ada diposisi itu apaan sih loh, sok tau bener deh, gua gak apa apa kok dyon dan gak kenapa kenapa " ujar melani berusaha meyakinkan, meskipun yang dikatakan dyon itu benar Ya sudah, tapi kalo saran gue sih lebih baik lo ngomong aja, biar hati lo merasa lega mel " dyon mengedipkan salah satu matanya, expresi agak meledek Dalam benak melani berfikir " Apa gue ngomong aja ya " gumam melani dalam hati, berfikir keras dan mencoba menimbang dengan semua konsekuensinya Setelah berfikir beberapa saat akhirnya melani memutuskan " Sepertinya dyon ada benernya juga deh, biar hati gue ngerasa lega gue harus bicara, apapun hasilnya itu " timpany
Kaka jahat, kaka ninggalin aku sendiri, kaka kemana aja sih ka, aku khawatir tau ka " helena sudah tidak bisa menahan tangisnya, kecamuk dihatinya seperti mau meledak saat ini juga Iya, maafin kaka ya, kaka gak kemana mana kok, kaka gak ada maksud ninggalin kamu sendiri, kaka selalu memperhatikan kamu dari jauh de " ujar niki mengajak helena duduk agar obrolan lebih tenang Tapi kanapa kaka gak pulang pulang sih " ujar helena mencoba menghentikan tangis tetapi belum bisa Kaka paham apa yang kamu rasain saat ini " ujar niki mencoba menenangkan Ya sudah kalo gitu kaka ayo kita pulang ka, untuk apa kaka bersembunyi didaerah konflik seperti ini, ini sangat berbahaya ka " ujar helena menimpai saat niki sedang berbicara Niki tersenyum " kamu masih sama aja, gak pernah berubah " niki memegang kepala helena Aku khawatir, aku gak mau terjadi apa apa sama kaka " ujar helena dengan tatapan serius I