Hal pertama yang dilakukan niki adalah, memberi referensi majelis ilmu kepada levinia secara online, agar levinia banyak belajar dari situ, karna niki paham ilmunya masih minim juga sama seperti levinia, niki pun baru masuk islam dan sedang belajar, mangkanya mereka sudah merencanakan datang ke kajian kajian rutin, yang suka didatangi niki, melani, lia, dyon, dan arya untuk terus mencari ilmu
Gak kerasa waktu sudah pukul delapan, levinia memutuskan untuk pulang sebelum terlalu larut
Terima kasih ya nia buat hari ini, semoga rencana yang kita rencanakan sukses " ujar niki
Iya, aku pamit ya nik " levinia masuk mobil dan mulai meninggalkan daerah rumah niki, yang bisa dikatakan kurang baik, karna lingkungan disitu cukup kumuh dan orang orangnya terlihat banyak yang ditidak ber sekloah disebabkan kemiskinan
Lalu niki melihat hpnya, Ada beberapa pesan dan panggilan tak terjawab dari melani
Niki kamu lagi apa, kamu masih sakit "pe
Keadaan hening merebak diruangan kepala divisi, setelah masuk jam kantor, niki dan levinia fokus pada pekerjaannya, lalu levinia teringat bahwa hari ini akan ada karyawan baru, dan kemungkinan dia datang jam sembilan pagi, Karna memang hari ini adalah hari pertamanyaNiki, nanti itu jam sembilan akan ada karyawan baru, dia mulai bekerja hari ini, saya minta tolong ya nik nanti kamu temenin dia keruang lima, karna memang nantinya tugas dia gantiin posisi kamu, jadi bantu dia ya " ujar levinia diakhiri sambil tersenyumIya nia " niki membalas senyum ituLalu levinia mengarah ke niki dan berdiri disebelah nya lalu menantap niki " Sama satu lagi, nanti siang kita makan siang diluar ya nik " levinia tersenyum lagi dengan wajah lebih imutNiki sempat tertegun sebentar" iya " lalu membalas senyumnyaYawdh nanti jalan setelah istirahjat ya " ujar levinia bersandar di meja disebelah nikiTapi nanti aku solat dulu y
Setelah menjelaskan kepada bella niki mengambil air minum untuk membasahi tenggorokan nya yang panjang lebar menjelaskan pada bella, dia berniat memberikan juga pada levinia, entah mengapa di pikiran niki saat ini hanya levinia, apa ini karna ambisinya membuat levinia menjadi islam apa karan perasaanya kepada levinia karna kejadian kemarin, apa lagi sikap acuh melani cukup membuat tekanan di pikirannya niki mulai menghilang, karna rasa tidak enaknya mengundang melani masuk kedalam kedalam kehidupannya, sesampainya dia diruangan itu Niki bingung, levinia tidak seperti biasa, saat dia masuk tak ada respon darinya, biasanya levinia memanggil namanya dengan lembut, terlihat levinia duduk di mejanya hanya terdiam sambil tersenyum, meletakan wajahnya diantara kedua tangannya tadi perasaan dia baik baik saja " gumam niki dalam hati Niki mendekat, masih dalam kebingungan nya Kalo dia sedang bengong pasti dia akan sadar saat gue dateng, apa dia kemasukan " niki masih
Aura canggung langsung terasa ketika levinia menutup telepon itu, keduanya rasanya ingin berbicara, tetapi tertahan entah oleh apa, niki langsung mengambil sikap aku pergi dulu ya " ujar niki agak canggung Levinia hanya menganggukan kepala Niki beranjak dari ruangan itu dan melihat melani sedang duduk didepan di depan ruangan tunggu Hai mel " ujar niki menyadari ada melani disitu Setelah melani sadar niki keluar ruangan, dia tersenyum lalu mendekat Nik, ada sesuatu yang ingin aku bicarakan denganmu " ujar melani dengan wajah yang agak cemas Apa mel " jawab niki singkat Apakah kamu, memiliki waktu untuk makan diluar siang ini " ujar melani masih dengan kecemasannya Niki sempat terdiam sebentar Maaf melani, sepertinya untuk hari aku tidak bisa " ujar niki yang agak tidak enak berbicara seperti itu Oh begitu, ya sudah kalo seperti itu " terlihat wajah melani agak kecewa
Setelah mendengar percakapan niki dengan ibunya selesai, arya langung keluar dan menuju kantin, dikantin pun teman temannya sedang membicarakan tentang niki Kasihan ya niki, semenjak di naik jabatan terlihat dia sangat sibuk sekarang, pasti dia sangat tertekan saat ini " ujar dyon Iya, gue mulai khawatir dengan keadaan niki " ujar melani wajahnya masih terlihat bingung Mungkin niki udah lupa kali sama kita " jawab lia Usss .. jangan sembarangan ngomong kamu " ujar arya yang baru saja datang lalu duduk disebelah lia Jadi gini tadi gue kan mau cuci tangan ke kamar mandi, tadi disalah satu toilet ada suara laki laki menangis sambil menelpon sepertinya, gue deketin gak taunya itu Niki " ujar arya dengan suara pelan Lo serius, itu benr niki " tanya melani khawatir Wah jangan jangan dia di omelin abis abisan ama levinia " ujar melani memprovokasi Engga kok, gue denger nya dia memanggi
Sekarang kekhawatiran muncul dibenak niki, karna memang melihat keadaan yang saat ini terjadi didalam keluarganya, apa lagi misi yang saat ini dia kerja sama sekali belum medapatkan hasil, sempat terbersit dalam benak niki untuk kembali saja ke keluarga nya dan memperbaiki kekacauan yang dia perbuat, tapi nanti misinya ini akan sia sia, semua pengorbanan yang dia lakukan dan niki tidak akan mudah kembali ke posisi ini lagi, apalagi dengan isu yang beredar bahwa pasukan revolusi sudah mulai bergerak lagi, tetapi niki belom bisa mencium bau keberadaan pasukan revolusi itu, ini cukup membuat niki bimbang, disatu sisi ke khawatir juga timbul saat adiknya memegang kendali sementara perusahan, dia tau betul seperti apa adiknya itu, dulu saat niki masih hidup dilingkungan keluarganya, hidupnya hanya bersenang senang, pulang malam dalam keadaan mabuk, main wanita, jarang pulang kerumah dan sangat boros, sedangakan adiknya lebih parah dari itu, itu benar benar sangat mengkhawatirkan untuk ni
Niki duduk disebelah melani, melihat melani yang masih terdiam akhirnya niki mencoba membuka pembicaraan Yang lain sudah pada pulang mel " basa basi niki yang sedikit canggung dengan keadaan ini Emm .. iya mereka sudah pulang lebih dulu, maaf ya niki aku ganggu waktu kamu, sebenernya ada sesuatu yang ingin aku bicarakan kepadamu " wajah melani sedikit berubah Iya enggak apa apa kok, santai aja mel " ujar niki tersenyum kepada melani Sepertinya kamu sama levinia semakin akrab ya, pada hal sebelumnya kamu sama dia hampir seperti musuh dulu " melani tersenyum seperti dipaksakan Iya, aku juga ngerasa aneh banget, dulu dia sangat rutin ngomel ngomel kepada ku dulu, tapi saat ini memang aku harus mulai menjalin komunikasi yang baik mulai sekrang dengannya " ujar niki Melani tersenyum " kamu bahagia nik sama posisimu saat ini " tanya melani Niki terdiam sejenak " bisa dikatakan begitu, tapi ad
Kekecewaanpun sangat meliputi levinia saat ini, tekanan dipikirannya membuat tubuhnya tidak kuat menopang berat badannya sehingga dia terjatuh, dan air matapun mulai mengalir, kakanya belum pernah marah kepadanya seperti ini, tidak lama dari itu sebuah tangan mendekat disebelah wajahnya Kamu gak sedirian menghadapi ini sayang, ada aku " ujar niki dengan senyum memberikan samangat kepada levinia, tangannya siap memberi bantun kepada levinia untuk bangun Levinia menggapai tangan itu dan berusaha untuk bangun, dan levinia mulai berusaha untuk tersenyum, berharap niki tidak terlalu khawatir padanya Iya terima kasih ya sayang " ujar levinia membalas senyum dengan sedikit memaksakan Niki langsung merespon dengan menyeka air mata levinia " sebenarnya kamu tidak akan terlihat lemah kok saat kamu menangis, itu adalah ketulusan yang terungkap dari tubuhmu, yuk kita pergi dari sini " niki langsung menggapi tangan levinia menuju tempat dimana mo
Wajah levinia memerah, dia masih tidak bisa menguasai dirinya, niki langsung memegang tangannya Ayo sayang kamu mau tidur disini " ujar niki yang senyum kecil karna melihat expresi levinia yang begitu unik Iya " levinia mulai berjalan masuk kedalam mobil Waktu berjalan cepat, mereka sampai dirumah levinia Kamu mau mampir dulu gak " tanya levinia Udah terlalu larut, aku langsung pulang saja ya, salam sama kaka kamu, kalo ada apa apa hubungi aku ya "niki tersenyum dan langsung menuju motornya Iya, kamu hati hati dijalan ya, kalo udah sampi kabarin " ujar levinia dengan suara lembut Aku pamit " niki meninggalkan rumah levinia Dari itu pikirian levinia langsung teringat kakanya, apa yang akan kakanya bicarakan nanti, itu cukup membuat levinia khawatir, karna bisa dikatakan kakanya ini jarang sekali marah, dan baru tadi dia melihat kakanya semarah itu, levinia masuk kedalam rumahnya dan me
" Kamu " ujar levinia masih kaget dengan pria yang saat ini ada dihadapannya " Kenapa, aku semakin ganteng kan " ujar pria itu terdengar sangat akrab dengan levinia Levinia masih diam seribu kata " .. Ohh maaf ya, kamu kaget ya, aku muncul tiba tiba " ujar pria itu merasa khawatir karna levinia masih saja diam seribu bahasa Levinia menarik nafasnya guna mengurangi efek terkejut melihat pria yang sangat levinia kenal " kamu sedang apa disini " ujar levinia mencoba tenang, walau sejujurnya dia sedang merasakan pergolakan hati " aku sedang ada urusan bisnis disini, maaf ya aku tadi membuatmu terkejut " ujar pria itu masih dengan suara yang sangat akrab dengan levinia, levinia hanya sedikit melepas senyum walau sejujurnya dia sangat tidak ingin melakukannya Kamu sendiri sedang apa disini, bukannya kamu harusnya kamu ada leeds saat ini " tanya pria itu masih berusaha mencairkan keadaan, karna dia paham betul levinia itu orang yang seperti apa, dan dia tahu bentu kenapa levinia
Masa " ujar levinia, singkat dan membuat niki semakin kaget " Iya .. " niki terlihat sangat khawatir dengan kata katanya yang salah Terus kenapa dia peluk kamu sampai terlihat sangat mesra seperti itu, kamu mau ngalahin acara televisi drama romantis haa" ujar levinia semakin memojokan Niki memgambil minumnya dan meminumnya guna mengurangi kepanikan yang dia alami dan nikipun mulai bercerita " malam itu mulai gerimis dan memang sudah mau hujan ditambah lagi waktu sudah cukup larut untuk berteduh, aku mempercepat motorku agar kita tidak berteduh, karna itu akan membuat ku semakin lama berduaan bersama melani, dan pelukan itu sepertinya hanya reflek dari melani " ujar niki terlihat berusaha sangat serius guna mengurangi tekanan levinia, melihat wajah levinia sepertinya sudah mulai berubah ke arah lebih tenang " maaf kan aku ya, harus sedikit bohong " gumam niki dalam hati merasa bersalah Terlihat levinia masih ingin menanyakan banyak hal, tapi dia lebih memilih mengurungkan niatnya "
Beberapa kesempatan niki mencoba menghubungi kembali dan berfikir positif, tetapi masih saja nomer levinia belum bisa juga dihubungi, sampai waktu jam pulang kantorpun tiba, sangat banyak khawatir yang niki rasakan, walau pada awalnya di mencoba berfikir poaitif tetap saja tidak biasanya levinia menghilang selama ini dalam berkomunikasi dengan niki, dan tidak ada pilihan lain selain menunggu levinia sampai dia aktif kembali, sepulang kantor niki dan dyon sudah janjian untuk melakukan rutinitas santai mereka, sekedar ngobrol dan merokok, karna kecemasan hatinya cukup besar tarhadap levinia, tidak lama dari itu terlihat lilian hendak menuju tempat dimana mobilnya diparkir, karna mobil itu memang tidak terlalu jauh dari mereka berdua, maka ketiganya saling melihat, tatapan permusuhan terpancar dari lilian terkhusus terhadap niki, lalu lilian langsung masuk kemobilnya dan pergi meninggalkan mereka berdua tampa sepatah katapun " dia kenapa nik, kayanya kesel banget sama lo " tanya dyon sa
Dan benar saja apa yang dicurigai oleh Wilson, ternyata ada rencana busuk yang sedang mereka rencanakan " Tolong kirim semua rekaman cctv diruangan Denim kesaya, segera " ujar wilson sangat mendominasi Iya pak " ujar seorang pria yang memang bertanggung jawab dibidang itu Dan wilson langsung menelpon seseorang guna menghilangkan rumor buruk terhadap niki, karna kalo ini semua terus berlarut dan berita ini terus membesar terdengar oleh komite yang lain, ini akan sangat buruk untuk dirinya dan nikiWilson mengeluarkan handphonenya dan menghubungi seseorang yang memang ahli dibidang cyber, dan orang ini pun sangat terpercaya Deren tolong kekantor saya, ada beberapa hal yang harus kamu selesaikan, dan ingat ini misi khusus dari saya, jadi cukup kamu saja yang tahu " ujar wilson sangat mendominasi Siap pak " ujar deren langsung bergegas mempersiapkan peralatan kerjanya, bukan hal yang aneh bila kelompok atau keluarga kaya memiliki pasukan khusus sendiri yang memang mereka bayar dan dil
Kenapa, lo kaget lihat gue ada disini " ujar wanita itu terlihat sangat mendominasi, disisi niki terlihat memegang pipinya yang merah bekas tamparan yang telak mengenainya " lo udah bikin kesalahan sama orang yang salah nik, dan asal lo tahu gue adalah pemilik saham empat puluh persen dari perusahaan ini, karir lo udah abis hari ini nik " ujar lilian terus menguasai pembicaraan Tapi " niki mencoba menjelaskan, tetapi tangan lilian langsung menutup mulut niki " jangan buang buang tenaga lo nik, dan inget lo gak pantes buat levinia, jadi lebih baik lo sadar dari sekarang, lo bermain ditempat yang sangat berbahaya, " lilian lalu melepaskan bekapan nya dan pergi meninggalkan ruangan niki Disisi niki tidak bisa berkata kata, dia berjalan kekursinya, sambil mencari solusi agar masalah ini tidak meluas Handphone niki berbunyi " melani " niki mengangkatnya Halo mel " ujar niki membuka pembicaraan
Tapi " belum selesai niki langsung meletakan tangannya di bibir lembut melani Percaya sama aku ya, aku akan anter kamu pulang ya, anggap saja ini permintaan ku padamu " ujar niki masih dengan gaya Tenangnya Dan akhirnya niki mengantar melani untuk pulang, karna sangat berbahaya kalo memang dia harus menggunakan taksi, keduanya berjalan menyusuri indahnya malam " Aku nyerah, sepertinya memang ini yang terbaik buat kita berdua, rasa penyesalan ini perlahan harus aku mulai hilangkan, karna memang ini yang terbaik " gumam melani dalam hatinya, mengingat semua kenangan kenangan indah bersama niki, dan tampa sadar dia mulai memeluk erat niki Disisi niki yang merasakan pelukan melani semakin erat, dia paham apa yang melani sedang rasakan, dan nikipun memegang tangan melani yang sedang memeluknya **** Kembali kebianka yang sedang di taksi, sebuah telpon masuk kehandphonenya Waduh " wajah bianka terlihat panik Iya bu " ujar bianka mengangkat telpon itu dengan suara lembut Bagaim
Eh .. melani " ujar bianka yang juga agak bingung dengan kedatangan melani Masuk mel " ujar niki dari dalam terlihat sedang sibuk memasak, karna memang mereka sudah membuat janji, jadi niki tahu melani pasti akan datang Iya mel masuk " ujar bianka mempersilahkan melani masuk, walau pun didalam kepalanya banyak sekali pertanyaan yang mengganjal Dia ngapain ya kesini, ganggu aja sih " gumam bianka dalam hati senyum yang terlihat dipaksakan Sebentar ya mel, dikit lagi nih selesai " ujar niki masih sibuk dengan masakannya, karna memang niki sendiri sudah sangat berniat untuk masak, guna menyambut kedatangan melani Iya gak apa apa kok pak, santai aja " ujar melani duduk disofa penuh rasa canggung, disisi melani hampir sama dengan yang dirasakan bianka Kembali ke beberapa jam sebelumnya, saat niki hendak kembali setelah selesai dengan semua pekerjaannya " aduh akhirnya " ujar niki berjalan keluar kantor sambil m
Apaan sih dyon " terlihat wajah melani kaget dan berusaha mengelak Ya entah lo mau denger atau enggak, mending lo ngomong biar hati lo tenang, percaya deh lega banget rasanya, hasilnya lo akan tahu belakangan mel " ujar dyon terlihat paham betul keadaan melani, karna memang dyon pernah ada diposisi itu apaan sih loh, sok tau bener deh, gua gak apa apa kok dyon dan gak kenapa kenapa " ujar melani berusaha meyakinkan, meskipun yang dikatakan dyon itu benar Ya sudah, tapi kalo saran gue sih lebih baik lo ngomong aja, biar hati lo merasa lega mel " dyon mengedipkan salah satu matanya, expresi agak meledek Dalam benak melani berfikir " Apa gue ngomong aja ya " gumam melani dalam hati, berfikir keras dan mencoba menimbang dengan semua konsekuensinya Setelah berfikir beberapa saat akhirnya melani memutuskan " Sepertinya dyon ada benernya juga deh, biar hati gue ngerasa lega gue harus bicara, apapun hasilnya itu " timpany
Kaka jahat, kaka ninggalin aku sendiri, kaka kemana aja sih ka, aku khawatir tau ka " helena sudah tidak bisa menahan tangisnya, kecamuk dihatinya seperti mau meledak saat ini juga Iya, maafin kaka ya, kaka gak kemana mana kok, kaka gak ada maksud ninggalin kamu sendiri, kaka selalu memperhatikan kamu dari jauh de " ujar niki mengajak helena duduk agar obrolan lebih tenang Tapi kanapa kaka gak pulang pulang sih " ujar helena mencoba menghentikan tangis tetapi belum bisa Kaka paham apa yang kamu rasain saat ini " ujar niki mencoba menenangkan Ya sudah kalo gitu kaka ayo kita pulang ka, untuk apa kaka bersembunyi didaerah konflik seperti ini, ini sangat berbahaya ka " ujar helena menimpai saat niki sedang berbicara Niki tersenyum " kamu masih sama aja, gak pernah berubah " niki memegang kepala helena Aku khawatir, aku gak mau terjadi apa apa sama kaka " ujar helena dengan tatapan serius I