Share

rencana pion catur

Penulis: Djw
last update Terakhir Diperbarui: 2023-03-04 02:19:08

"Tidak … jangan bunuh aku. Maafkan aku, Tuan Cana," teriak pria yang berprofesi sebagai spesialis tenaga kesehatan khususnya pada jantung, sambil duduk dengan kedua kaki dilipat kebelakang.

Pria berambut putih itu tertawa dengan puas. Sudah lama rasanya ia tak merasakan bagaimana tertawa dengan lebar, Karena hal yang lucu.

Tuan Cana mendekati Dokter Jarl dan memintanya untuk berbicara empat mata. "Siapa yang ingin membunuhmu, dok? Aku hanya ingin memintamu duduk dan kita bicara empat mata. Aku rasa ada hal yang harus kita bicarakan penting."

Merasa malu dengan tingkah lakunya seperti anak kecil, Dokter Jarl pun menurut keinginan orang tua itu. Melihat raut wajah pria tua yang ada dihadapannya begitu berbeda dengan pria yang sudah menjebak dirinya itu. Dokter Jarl menundukkan wajahnya seraya berbisik, "Baiklah, Ka … kalau begitu. Ta … tapi … aku mohon jangan jebak aku lagi. Aku sudah tua, dan keluargaku sangat bergantung padaku."

"Tenang saja, kau tak perlu khawatir. Justru aku ingin m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Kembalinya sang Ahli Waris   penyamaran

    “Wow … wow … ada apa ini, kalian ingin membunuhku ? Aku hanya membawa pesanan untuk pasien di kamar, kenapa kalian menodongkan senjata begitu. Apa salahku?” tanya pemuda berkulit coklat.Kelima anak buah Connan terus saja memeriksa makanan, serta bagian seluruh kereta kecil pengantar makanan. Entah apa yang diperiksa oleh kelima pria berkacamata hitam itu saat memeriksa makanan, mengambil makanan dengan sendok lalu memakannya satu per satu.“Hey … kalian sangat tidak sopan sekali, makanan ini bukan untuk kalian!” seru pemuda berambut keriting dengan volume besar.Kelima pria itu langsung menghentikan suapan mereka. Dengan kompaknya mereka mengernyitkan kening serta tatapan mata yang begitu tajam, selayaknya sebilah golok yang akan menyambar lehernya.“Kami hanya memeriksa apakah makanan ini kau racuni atau tidak. Kalau sampai ada racun dimakanan ini, kami tak akan segan membawamu ke kantor polisi, serta melaporkan langsung pada pemilik rumah sakit ini,” tantang seorang pria bertubuh

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-05
  • Kembalinya sang Ahli Waris   done

    “Hey kau, cepat berdiri di sini. Lalu peganglah jarum suntik ini, dan arahkan padanya,” ucap salah seorang perawat. “Tunggu, kau harus memegang jarum suntik ini sama persis dengan cara Dokter Jarl memegang jarum suntik. Dokter Jarl, apakah anda bisa mengajari pemuda ini agar memegang jarum suntik sama persis dengan cara anda,” pinta si perawat.Pria itu tampak terlihat sangat kaku, dan tidak menjawab baik itu berbicara sepatah katapun ataupun sekedar anggukan saja. Dokter Jarl berusaha memajukan langkah kakinya tiga centimeter dari jarak ranjang pria pemilik saham di berbagai industri seluruh dunia.Namun, saat Dokter Jarl ingin memajukan satu langkah, salah satu anak buah Tuan Cana sudah mencegahnya. Hanya dengan menarik lengan kekarnya, kakinya sudah bergeser selangkah ke belakang.Pemuda dan perawat itu langsung melangkahkan kakinya menuju tempat Dokter Jarl berdiri. Dokter Jarl pun mengajari bagaimana cara dirinya memegang jarum suntik, yakni menggunakan tangan kiri. Selain itu ke

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-06
  • Kembalinya sang Ahli Waris   free

    “Kerja bagus, Dokter Jarl. Sekarang saatnya aku membayar lunas bayaranmu, atas kerja kerasmu. Hahahahaha,” ucap seorang pria dengan suara tawanya yang begitu kencang.Pria yang diketahui bernama Connan Dawson tengah menikmati perjalanan bisnisnya menuju Las Vegas dengan pesawat Jet pribadinya.Tak lupa, pria pemilik perusahaan tambang di wilayah Indonesia ini, mengirimkan pesan singkatnya pada seluruh anak buahnya yang bertugas memata-matai Dokter Jarl di rumah sakit, yakni segera membawa lari Dokter Jarl pergi dari daerah kota besar menuju desa terpencil yang jarang penduduknya.Pesan pun di terima dengan baik oleh seluruh anak buahnya. Dan kini mereka sedang mencari keberadaan Dokter Jarl untuk mereka habisi nyawanya.salah target"Terima kasih atas waktu dan tenaga yang telah kau berikan. Aku yakin, teman-temanmu akan mencarimu,"ujar perawat berambut coklat.Pria yang penampilannya sangat mirip dengan dokter Jarl ini di bawa oleh perawat berambut coklat ke ruang kerja Dokter Jarl.

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-08
  • Kembalinya sang Ahli Waris   all fake

    The execution"Sebutan permintaan terakhirmu?" tanya pria paruh baya dengan kumis berikut brewok berwarna putih pada tawanan barunya.Pria berkepala plontos yang menurut para anak buahnya adalah sosok Dokter Jarl. Kedua tangan dan kakinya di ikat jadi satu dengan sebuah tiang besi berwarna hitam.Pandangan pria itu masih saja kosong, seolah mengartikan bahwa dirinya sudah pasrah akan keadaan."Boss … sepertinya dia tidak menjawab pertanyaan boss," ucap salah satu anak buah Connan yang memiliki jambang lebat dekat kedua telinganya."Pecut dia … habisi hingga badannya penuh luka tak tersisa. Setelah itu kalian bisa bunuh Dia," perintah Connan."Maaf boss … kalau boleh tahu, mmm … membunuhnya dengan cara apa? Tembak dengan pistol kah? Tusuk dengan benda tajam kah? Atau bakar hidup-hidup?" tanya Simon si pemilik jambang."Aaahh … itu terserah kalian! Untuk apa kalian tanyakan ini padaku, huh? Bukankah kalian sudah kubayar mahal untuk mengurus parasit ini! Bahkan untuk membunuh saja kalian

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-08
  • Kembalinya sang Ahli Waris   old memories

    "Hi Billie … lama tidak berjumpa denganmu,” sapa pria tua dengan logat britishnya.Pria tua itu membentangkan kedua tangannya dan tersernyum dengan lebar. Pertemuan untuk kedua pria tua ini yang pertama kali, sejak kasus kematian putri tercintanya.Keduanya tak banyak bicara, apalagi sejak Connan memfitnah pria yang sudah menjaga putrinya sejak kecil sebagai pembunuh utama. Pria yang bekerja sebagai pengasuh Charrise akhirnya di jatuhi hukuman seumur hidup oleh pihak pengadilan. Namun, Tuhan selalu berada di pihak yang benar. Billie tidak terbukti bersalah, ia pun dibebaskan saat menjalani hukuman di tahun ke-delapan.Sejak dibebaskan oleh penjara Brooklyn, Billie pun pergi dari Brooklyn dan memilih untuk menghilang, tanpa diketahui oleh pihak manapun.Merasa kehilangan sahabat baiknya, Tuan Cana memerintahkan untuk mencari Billie dan juga kedua cucunya yang juga menghilang tanpa jejak. Pencarian dilakukan secara tersembunyi tanpa diketahui oleh Connan.“Cana … bukankah kau diberitak

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-09
  • Kembalinya sang Ahli Waris   keinginan

    “Ben … ini gajimu selama satu bulan, kamu bekerja di sini,” ujar wanita paruh baya berpakaian Hanbok sambil menyerahkan sebuah kertas berwarna putih bertuliskan nama Ben.Sebelum menerima amplop berwarna putih, pemberian dari bossnya, Ben membungkuk empat puluh lima derajat, sebagai tanda penghormatan darinya.“Terima kasih Nyonya Jang Geum atas pemberiannya. Aku akan berusaha lebh giat lagi dan tekun bekerja,” ucap Ben sambil menerima amplop putih tersebut.Nyonya Jang Geum merasa senang, karena selama satu bulan ini, pekerjaannya sangat terbantu dengan kehadriannya Ben. Selain itu, Ben juga anak muda yang cekatan dan mudah sekali dalam mempelajari hal asing baginya.“Ya … ya … sudah sana, cepat kau bersihkan lantai, meja dan kursi. Setelah itu buka kedainya ya. Aku akan mempersiapkan makanan-makanan serta minuman yang begitu nikmat. Bukan hanya sekedar penampilannya saja yang begitu menarik, akan tetapi rasanya begitu nikmat.Dengan cepat, Ben langsung menyimpan amplop putih pada s

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-10
  • Kembalinya sang Ahli Waris   social media

    “Aku mohon padamu, Elmo. Tolonglah aku. Pinjamkan ponselmu sebentar saja,” rengek Ben.Sejak Nyonya Jang Geum mengusulkan untuk mencari tahu gadis pujaannya melalui social media, Ben sudah bertekad akan mampir ke rumah sahabatnya, Elmo. Kali ini rencana dirinya untuk mampir ke rumah sahabatnya, adalah untuk meminjam ponsel pintarnya demi melihat social media Zora.“Kau ini kenapa, hyung? Kenapa merengek seperti anak kecil seperti itu? Tumben sekali, kau ingin meminjam ponsel pintarku,” ujar Elmo penasaran.Ben langsung menggaruk lehernya yang tidak gatal, kemudian mengacak-acak rambutnya. Kedua netranya menyiratkan kelelahan bekerja.“Aku ingin meminjam ponsel pintarmu, karena aku ingin … mmm … tolong buatkan aku sosial media. Aku juga ingin punya seperti anak-anak muda di desa ini,” kilah Ben.Elmo merasa aneh melihat tingkah laku Ben yang tak biasa. Elmo berpikir pasti ada sesuatu yang telah terjadi, sampai sahabatnya ini meminta hal yang tak pernah sama sekali ia inginkan.Yah, sej

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-11
  • Kembalinya sang Ahli Waris   akhirnya

    "Ouch. Elmo kenapa kau memukulku?" tanya Ben sedikit kesal."Maafkan aku hyung. Aku hanya terkejut dengan ide gilamu. Tapi jujur saja, Aku tak yakin dengan ide ini," balas Elmo sambil terus mengutak-atik layar ponsel.Pemuda bermata sipit itu terus saja mencari beberapa status mengenai Zora. Elmo masih ingat, dalam status yang terpampang nyata di sosial media milik gadis yang digadang-gadang sebagai gadis tercantum itu pernah menulis sebuah status mengenai Ben."Kenapa kau terkejut? Bukankah hal yang normal jika seorang pria mengajak gadis yang ia suka jalan berdua?" ucap Ben dengan percaya diri.Kedua manik Elmo melirik ke arah Ben berdiri tanpa aba-aba. Tangan kanan Elmo kini menepuk kening Ben, sambil sesekali memeriksa suhu tubuh pemuda berwajah eropa.Entah harus berkata apa lagi pada sahabatnya ini. Rasanya cinta sudah membutakan jalan pikiran serta akal sehatnya. "Kau ini kenapa sih, Elmo? Aku tidak merasa pusing atau demam," gerutu Ben sambil menurunkan tangan pria bertubuh k

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-13

Bab terbaru

  • Kembalinya sang Ahli Waris   Tanya hatimu

    “Tidaaakkk!” seru Ben dengan suara yang begitu menggelegar hingga membuat beberapa warga desa langsung berlari mendekat ke arahnya, mencari tahu apa yang telah terjadi.Suara teriakan Ben diikuti oleh suara letusan peluru yang keluar dari mulut Pistol FN Five-seveN. Dan hanya hitungan detik saja, terlihat aliran darah kental sekaligus bau anyir menyeruak.Emosi dan luapan amarah Ben semakin tak tertahankan, baginya sudah tak peduli lagi yang ada di hadapannya kali ini laki-laki atau wanita atau bahkan setan sekalipun. Tangan kirinya langsung saja mencengkeram leher gadis yang pernah ia cintai. Kekuatan tangan kekar Ben semakin kuat mencengkram leher Zora, hingga kali ini Zora benar-benar kesulitan bernafas.Melihat Ben yang sudah dikuasai amarah, Elmo segera berlari dan menarik tubuh hyungnya itu sekuat tenaganya. Kekuatan Ben pun semakin melemah sesaat setelah Elmo berhasil membawanya pergi sejauh dua meter dari Zora. Tangisan pun pecah dari suara maskulin Ben. Hancur berkeping lanta

  • Kembalinya sang Ahli Waris   neraka untuk Ben

    “Tapi sebelum kau pergi jangan lupa kau bawa mereka pergi dari sini,” imbuh Tuan Song sembari menarik tubuh Tuan Alexi yang sudah tak berdaya menuju Ben berdiri.Pria dengan banyak tattoo itu tak peduli bagaimana perasaan Ben saat melihat tubuh ayahnya di seret seperti layaknya sebuah benda usang yang hendak di buang ke tempat pembuangan sampah terakhir. Tubuh tua renta Tuan Alexi semakin melemah dan semakin banyak luka baru yang menganga di setiap bagian sudut tubuhnya.Seperti mendapat kekuatan, dengan cepat Ben melangkahkan kedua kakinya menuju Tuan Song dengan kedua tangan mengepal seperti sedang menahan kekuatannya. Wajah putih Ben kini berganti menjadi warna merah maroon, dan kini tangan kanan Ben sudah melayangkan tinjunya tepat di bagian perut hingga wajah sangar Tuan Song.Kedua netra Zora melihat jijik tatkala tak menyangka bahwa Ben memiliki kekuatan yang begitu besar dan begitu berani melawan Tuan Song, putri tunggal penguasa desa Cheong Sam itu segera memerintahkan anak b

  • Kembalinya sang Ahli Waris   Goodbye

    Goodbye XaelDua menit setelah Nyonya Jang Geum membujuk Ben untuk segera pulang, menemui ayahnya, tiba-tiba saja dering telfon berbunyi dari meja bundar. Terlihat dari layar datar tulisan my lovly father.“Xael, aku rasa ayahmu menelfonmu,” ucap Elmo.Bergegeas saja, tangan kanan gadis bermata biru itu menyambar benda berukuran delapan inch tepat di atas kasur empuk. Gadis itu sengaja pergi ke balkon, untuk menjawab panggilan jarak jauhnya.Sementara itu, Ben masih belum bisa memutuskan apakah akan pulang dengan membawa berita buruk untuk ayahnya ataukah harus bertahan di tempat ini dan terdiam dalam pikirannya tak dapat melakukan apapun. Elmo menyadari akan kebingungan hyungnya itu, pemuda yang jarak usianya dua tahun di bawah Ben mendekati secara perlahan, dan duduk di sampingnya.“Aku rasa jujur itu lebih baik hyung daripada kau terus sembunyikan permasalahan ini. Aku takut, kelak jika ayahmu tahu dari mulut orang lain yang mengatakan peristiwa ini dengan menambahkan banyak bumbu

  • Kembalinya sang Ahli Waris   Burn or Left

    “Halo Xael, apakah kamu saat ini sedang bersama dengan Ben?” tanya Tuan Billie dalam sambungan komunikasi jarak jauhnya.“Tentu saja. Saat ini aku malah sedang bersama dengan Nyonya Jang Geum juga,” jawab Xael.Tuan Billie terdiam sesaat saat Xael mengatakan ada boss dari tempat Ben bekerja. Sebenarnya, Tuan Billie ingin meminta Xael untuk mengatakan pada Ben agar segera pulang dan meminta Ben serta keluarganya segera berkemas dari sana. Tapi, jika tidak ada alasan yang tepat maka sudah pasti Ben akan menolak mentah-mentah. Tuan Billie pun merubah pikirannya untuk tidak mengatakan rencana agar Ben segera pulang pada gadis yang diam-diam menyukai cucu boss besarnya itu.“Kalau begitu, apa aku boleh berbincang dengan Nyonya Jang Geum,” pinta Tuan Billie.“Oh, oke. Sebentar,” ucap Xael.Benda berukuran delapan inch itu pun segera diberikan oleh Xael kepada Nyonya Jang Geum. Seraya menekan tombol membisukan suara, Xael mengatakan, “Nyonya Jang Geum … Tuan Billie ingin berbicara padamu.”“

  • Kembalinya sang Ahli Waris   siasat

    LACAK DAN HANCURKAN“Billie, apa kau sudah mencari informasi mengenai siapa gadis keparat itu?” tanya Tuan Cana dalam sambungan jarak jauhnya dari mobil ambulance.“Sudah, tuan. Gadis ini diketahui adalah anak tunggal dari kepala desa Cheong Sam. Ayahnya bernama Tuan Hyun Min, selain bekerja sebagai kepala desa, dia juga memiliki usaha,” jawab Tuan Billie.“Hmm … cepat lacak rumahnya. Hancurkan masa depan anak gadis keparat itu serta hancurkan juga karir ayahnya!” titah Tuan Cana.“Siap, laksanakan tuan,” balas Tuan Billie.Tuan Cana pun menutup sambungan telekomunikasinya pada Tuan Billie. Tatapannya kini beralih pada wajah polos seorang gadis yang seharusnya saat ia bertemu, dalam keadaan senang, dan bukanlah dalam keadaan yang begitu menyedihkan. Pria tua itu yakin kalau batin dari cucunya ini begitu terkoyak. Khawatir kalau jiwa cucunya menjadi penghuni tetap rumah sakit jiwa, Tuan Cana pun memerintahkan Tuan Billie untuk mencari dokter psikologi yang bagus di Negara ginseng ini.

  • Kembalinya sang Ahli Waris   dia cucuku

    CHAPTER 48Beberapa jam setelah Zora mengarak Ben ke tanah perbatasan“Tuan Cana, coba lihat ini … kedua cucu anda direndahkan oleh seorang gadis manja yang mungkin tak pernah diajarkan sopan santun serta menghargai terhadap orang lain oleh kedua orang tuanya,” lapor Tuan Billie seraya memperlihatkan panggilan video dari Xael.Kedua pria tua itu melihat bagaimana teganya seorang gadis memperlakukan kedua cucunya, direndahkan, bahkan tak tanggung-tanggung saat melihat keadaan Brie yang begitu kacau dengan cairan putih lengket berwarna susu, cukup membuat Tuan Cana murka. Bahkan, cucu laki-lakinya yang begitu ia banggakan pun juga turut dilecehkan dengan mengambil sebuah ponsel dari lumpur.Usai sambungan panggil video dari Xael, Tuan Cana mengambil ponsel, dompet serta jas panjang berwarna coklat muda. Pria tua ini benar-benar merasa bersalah, lantaran sudah menelantarkan kedua cucunya dengan keadaan seperti ini. Air mata membasahi kedua pipinya yang masih saja kencang diumurnya tak la

  • Kembalinya sang Ahli Waris   perasaan Yang sebenarnya

    "Tidak. Jangan lakukan kau turuti perintah Zora, Ben," teriak Xael.Bak memakan buah simalakama, Ben harus memilih. Melihat gadis yang sungguh teramat baik padanya mati di tangan gadis yang jahat, atau menyelamatkan nyawa gadis itu dengan mempermalukan dirinya sendiri dengan mengambil ponsel miliknya dengan mulutnya."Kau tak ingin teman spesialmu mati dengan sia-sia, bukan?" ancam Zora seraya menarik pelatuk pistol.Tanpa berpikir panjang, Ben segera menuruti keinginan picik Zora. "Baiklah, aku akan menuruti keinginanmu. Tapi, lepaskan Xael terlebih dahulu," pinta Ben.Gadis berwajah Korea itu tersenyum smirk dan puas, mendengar ucapan pria miskin itu. Di lepaskannya cengkraman kuat dan senjata apinya sudah tak lagi ada di kepala Xael. "Kalau begitu, ayo … cepat ambil ponsel itu dengan mulutmu. Lalu bawa kesini," titah Zora.Sebelum mengambil ponsel, kedua netra Ben sempat melirik ke arah Xael berdiri. Tatapan permohonan maaf, karena harus merendahkan harga dirinya demi menyelamatka

  • Kembalinya sang Ahli Waris   ARTI SEBUAH kepantasan (2)

    Xael terus melangkahkan kedua kakinya dengan tergesa seraya ibu jarinya berusaha menekan layar ponsel, mencari orang yang bisa menolongnya saat ini. Pandangan Xael terbagi, antara melihat kemana Zora akan membawa Ben pergi, serta daftar nama dalam layar ponselnya.Karena pandangannya terbagi, sehingga Xael tak sadar, jika dirinya menekan nomor ponsel klien Jewel in the Palace-Tuan Billie. Xael sengaja melakukan panggilan video, agar orang yang ia hubungi dapat melihat sendiri bagaimana perlakuan Zora serta orang-orangnya telah menyiksa Ben."Hallo," jawab Tuan Billie"Hentikan kegilaanmu, Zora!" teriak Xael dengan lantang dan gagah berani seraya berlari kecil menghampiri Zora dengan tangan kirinya memegang ponsel pintar."Hallo, ada apa ini Xael?" tanya Tuan Billie kembali.Tuan Billie melihat bagaimana Zora menarik dengan kasar lengan Ben, hingga Ben terjatuh. Pria paruh baya itu mencoba untuk diam sejenak, serta mencerna apa yang sedang terjadi disana. Merasa ada Yang tak beres deng

  • Kembalinya sang Ahli Waris   Arti sebuah kepantasan (1)

    Sebelum Brie menjawab, Ben sudah tiba dengan nafas tersengal. Pria muda itu tak peduli dengan penampilannya yang hanya menggunakan selimut tebal sebagai penutup tubuhnya yang vital. Tak hanya itu, Xael pun juga bergegas melangkahkan kakinya menuju asal teriakan seraya memakai pakaiannya kembali."Brie … kamu kenapa disini? Lalu siapa para laki-laki ini?" tanya Ben seraya memeluk tubuh adiknya yang menggigil ketakutan.Gadis yang hanya terpaut usianya lima tahun dari Ben, tidak bisa mengeluarkan sepatah katapun. Brie hanya bisa menatap dalam kedua netra kakak kesayangannya. Ben melihat pada tubuh adiknya yang begitu lengket dengan cairan kental berwarna putih susu. Tak hanya itu ada cairan berwarna merah pekat dengan bau anyir amis keluar dari bagian vital tepat diantara bawah pinggang."Apa yang kalian lakukan terhadap adikku!" murka Ben.Kedua netra Ben menatap tajam pada para pria yang ada disana, kedua tangannya mengepal siap untuk meninju wajah mereka. "Cepat katakan padaku, apa

DMCA.com Protection Status