Semua yang terjadi di Villa terasa hening dan tenang. Setelah pengacara itu pergi, banyak beban pikiran mereka terangkat sedikit demi sedikit. Mereka mulai melakukan aktivitas seperti biasanya. Mencoba membangun hubungan dengan obrolan-obrolan kecil yang tak penting.
Saat mereka selesai mengobrol, keheningan kembali melanda. Hyu yang sibuk dengan handphonenya, mencoba mencari informasi lebih banyak tentang kehamilan. Sedangkan Nayla asyik membaca buku tebal yang ada di tangannya dengan khusyuk.
Namun keheningan itu tak bertahan lama, Hyu mulai tak tahan dan menatap Nayla dengan sedikit cemburu. Nayla terlalu memperhatikan bukunya dengan intens. Itu membuatnya merasa diabaikan. Ia pun mendekat dan dengan enggan bertanya pada Nayla tentang buku apa yang sedang dia baca.
"Apa yang kamu baca?"
"Novel."
Mendengar jawaban singkat Nayla, Hyu kembali bertanya untuk mendapatkan jawaban yang banyak.
"Buku itu menceritakan tentang apa?""Mafia."
Hyu memandang gerbang sekolah dengan perasaan takut yang mendalam. Tempat itu terlihat seperti ruang eksekusi mati untuk dirinya. Berbagai macam siswa masuk dan menatapnya dengan ekspresi heran. Beberapa gadis bahkan melihatnya memerah sambil tersipu malu. Maklum saja, Hyu bisa dikatakan sebagai siswa yang dikagumi dan memiliki banyak pengagum.Hyu berusaha memberanikan diri untuk mengambil langkah. Ia tak mau menyia-nyiakan semua kesempatan yang telah diberikan. Tapi sayang, tekanan psikologis tak bisa berbohong. Sedikit demi sedikit keringat dingin mulai mengalir di jidatnya. Maklum saja, ini adalah pertama kalinya ia berada di keramaian setelah 22 tahun.Dengan langkah perlahan Hyu pun masuk dan mencari ruang kelasnya. Sebenarnya ia sudah lupa di mana ruangannya berada. Beruntung salah satu murid merangkulnya dan tersenyum padanya dengan sangat akrab."Ada apa dengan mu? Kamu tidak masuk sekolah beberapa hari ini."Saat melihat laki-laki itu, Hyu langs
Sean dan Hyu pergi bersenang-senang. Mereka mencoba semua hal yang tak pernah mereka lakukan bersama. Itu membuat Hyu merasa sangat bahagia. Ini adalah pertama kalinya ia merasa begitu bebas selama 22 tahun di penjara.Setelah mereka lelah berkeliling, mereka langsung ke taman bermain dan naik keatas ayunan sambil membawa es krim. Mereka terlihat sedikit kekanakan dan itu membuat mereka tersenyum karena lucu."Apa yang kamu khawatir kan?"Suara Sean membuat Hyu tersadar bahwa temannya itu sedang menghiburnya saat ini. Hyu lupa siapa itu Sean. Jika Nayla adalah orang yang mudah mengenali niat orang lain, maka Sean adalah orang lebih ekstrim dari Nayla. Laki-laki itu mampu mengenali setiap perubahan perasaan yang dimiliki Hyu, itu adalah alasannya utama kenapa ia tak pernah menyembunyikan apapun dari Sean.Hyu mulai berfikir bagaimana cerita awal dari semua musibah yang ia alami."Apa kamu percaya reinkarnasi, perjalanan waktu atau sebagainya?"
Hyu mengendarai mobilnya tanpa arah dan tujuan. Semakin lama ia berfikir, semakin ia merasa bersalah.Sean adalah sahabat yang paling mengenalnya dengan baik, begitu pula sebaliknya. Ia tak pernah menyadari perasaan Sean pada Nayla, tapi dia tau rasa kagum Sean pada Nayla sangat besar. Jika semua yang dilakukan Sean pada kehidupan sebelumya untuk mendapatkan Nayla, maka semuanya masuk akal.Hyu memperlakukan Nayla dengan buruk di kehidupan sebelumnya. Siapa yang tahan jika melihat orang yang kamu cintai diperlukan seperti itu. Bahkan jika Hyu adalah sahabatnya, itu tak bisa membenarkan semua kesalahan Hyu pada Nayla.Setelah merenung cukup lama, Hyu akhirnya menyadari semua alasan Sean pergi jauh darinya. Tapi entah kenapa, Hyu merasa ia pantas mendapatkannya. Hyu terlalu berdosa dan tau bagaimana lagi cara menebusnya.Saat ia berkendara tanpa tujuan, tanpa ia sadari ia sampai ke depan Villa mereka. Hyu akhirnya memberanikan diri untuk masuk dan memarkirk
Nayla mengambil kunci mobil dan berjalan ke kursi kemudi. Hyu yang melihat hal itu langsung berusaha menghentikannya."Biarkan aku yang mengemudi. Kamu sedang hamil, tidak baik untuk kesehatan bayi."Tapi sayangnya, yang Hyu bujuk saat ini adalah Nayla Ayunda Barat. Gadis itu sangat keras kepala dan tak bisa dibujuk dengan mudah.Semua peringatan Hyu seolah angin lalu bagi Nayla. Gadis itu tetap diam dan berekspresi dingin, lalu segera membuka pintu mobil dan duduk. Tanpa berbasa-basi, mereka langsung kembali ke Villa.Tak ada suara yang terdengar didalam mobil. Semua hening dan kaku. Tak ada dari mereka yang berinisiatif membuka sebuah percakapan, dan Nayla tetap mengemudi dengan wajah yang serius. Sedangkan Hyu yang terus terdiam dan menyusut tak berani membuat suara.Saat mereka sampai ke Villa, Nayla segera memarkirkan mobilnya dan langsung masuk ke ruang dapur. Hyu hanya mengikuti seperti anjing menurut yang mengikuti Tuannya kemanapun Tuannya p
Setelah kejadian itu, Nayla mulai berusaha memperbaiki hubungannya dengan Hyu. Ia merasa Hyu terlalu kasihan jika dimarahi lebih banyak. jadi dia mulai melakukan banyak hal untuk membuat psikologis Hyu mulai membaik.Hyu yang beristirahat dengan baik ditempat tidur, untuk pertama kalinya ia mengalami mimpi indah. Dia terlihat sedikit tersenyum dalam tidurnya. Itu membuat perasaan Nayla sedikit membaik.Saat makan malam datang, Nayla akan membangunkan Hyu dan menyuruhnya keruang makan. Mereka makan dengan teratur dan terlihat sangat harmonis. Sesekali Hyu akan tersenyum ringan dan melirik wajah Nayla dengan malu-malu.Seperti wanita hamil pada umumnya, Nayla mengalami mual dan nafsu makan yang tak teratur. Saat malam menjelang ia akan bangun dari tidurnya dan membangunkan Hyu yang sedang terlelap untuk ikut membantu.Saat Hyu bangun, ia melihat wajah Nayla yang pucat."Aku ingin muntah."Mendengar hal itu, Hyu langsung bangun dan memapah gadi
Nayla duduk di kursi kecil di taman belakang rumahnya. Suasana pagi masih sangat terasa, apalagi ditambah dengan sinar matahari cerah dan embun yang masih terlihat. Sudah lama dia tak bersantai seperti ini. Maklum saja, akhir-akhir ini masalahnya terlalu banyak dan menumpuk.Ada ada beberapa burung peliharaan yang terlihat cantik dengan suara yang merdu. Burung itu sengaja dipelihara untuk meningkatkan ketenangan di sekitar Villa. Semua itu telah disiapkan oleh ayahnya, untuk memperbarui kembali jejak trauma psikologis yang dialami olehnya.Nayla bukanlah seorang malaikat ataupun robot. Ia pun memiliki kegelisahan dan masalah dalam hidupnya. Hanya saja, pendidikan karakter yang telah tertanam dalam dirinya, tak mengizinkannya untuk terlihat lemah.Saat Hyu menangis, sebenarnya ia sedikit merasa iri. Selama sisa hidupnya, sebesar apapun masalah yang ia terima tak membuat air matanya jatuh karena kesedihan. Nayla selalu menyadari bahwa dia tak lebih normal dari Hy
Saat pagi mulai menjelang, Hyu bangun dengan kesegaran yang semakin meningkat dari hari ke hari. Hampir seminggu ini, kualitas tidur Hyu semakin meningkat. Semua itu berkat gadis di sampingnya.Nayla selalu membuat Hyu merasa sangat nyaman. Setiap kali menjelang tidur, mereka akan mengobrol sedikit dan bercanda sekenanya. Hal itu terlihat remeh dan biasa saja. Tapi sangat berpengaruh pada peningkatan hubungan mereka. Semakin hari, mereka semakin menumbuhkan rasa percaya dan ketergantungan.Semua beban yang ada dipundak mereka mulai menjadi ringan. Mereka tak lagi merasa canggung untuk menyampaikan masalah di setiap individu. Mereka akan berdiskusi dan mencari solusi bersama.Hyu menatap Nayla yang sedang bergelut dengan selimut. Itu membuat Hyu merasa sangat lucu. Setiap kali Nayla tidur, gadis itu akan mengerutkan bibirnya ditambah dengan pipi yang mengembung. Sangat imut dan terlihat seperti anak kecil. Terkadang Hyu tak tahan ingin mencubit pipi Nayla, tapi d
Hyu terus tertawa melihat tingkah Sean yang lucu karena cemburu. Saat bel berbunyi, semua orang bangun dan membawa tas masing-masing. Hal itu membuat Hyu terheran. "Mau kemana kalian?" "Ke ruang komputer." "Komputer? Untuk apa, apakah hari ini ada pelajaran komputer? Kenapa aku tak tau." "Hari ini kita ada tryout UN. Jadi kita akan ke ruang komputer." "Apa itu tryout?" "Semacam latihan untuk ujian nasional." Hyu langsung bangun dengan wajah kaget. Ia tak mempersiapkan apapun untuk hal semacam ini. Hyu pikir ia akan sekolah pada jam biasanya, jadi dia tak perlu belajar dan mendengarkan guru menjelaskan seolah-olah dia mengerti. Tapi sekarang, ada tryout yang bahkan tidak ia ketahui. "Kenapa tidak memberitahuku, kalau hari ini ada tryout?!" Hyu langsung memukul Sean dengan wajah kesal. Sean yang tak melawan hanya mampu menerima semua perlakuan Hyu padanya. "Kamu marah padaku sebelumnya, jadi aku tak berani
Angin berhembus dengan tenang dan hikmat. Semua undangan telah berkumpul dan duduk di kursi putih sambil menghadap ke arah laut lepas. Hanya keluarga besar yang datang, karena Hyu dan Nayla ingin pernikahan mereka menjadi pernikahan yang sakral dan sarat akan makna.Hyu terus menghembuskan nafas dengan gugup. Ia menatap terus ke pintu sambil berjalan bolak-balik. Ia benar-benar gugup sekarang. Bahkan ayahnya tidak henti-hentinya menggelengkan kepala dan tersenyum maklum."Berhentilah bolak-balik. Ayah mulai pusing melihatnya.""Yah, apakah menikah selalu seperti ini? Aku merasa jantungku berdetak dengan kencang dan aku tidak bisa berhenti berkeringat."Mendengar pernyataan putranya, Tuan Sinarta langsung tertawa. Anaknya ternyata masih bisa berfikiran polos dan terbuka. Hal itu membuatnya merasa nyaman dan bahagia."Menikah memang seperti ini. Apalagi jika kamu menikahi orang yang kamu suka. Rasa gugup dan antusiasnya akan meningkat berkali-kali li
Udara pagi begitu sejuk dan bau laut masih terasa begitu menusuk. Nayla melihat gelombang laut sambil berdiri di sebuah Villa besar di atas bukit yang menghadap langsung ke pemandangan laut yang begitu indah.Villa ini adalah Villa yang berdiri selama ratusan tahun dan sempat terbakar sebelumnya. Ini adalah Villa milik keluarga Barat yang dibeli beberapa tahun lalu. Ayahnya bersikeras untuk melakukan pernikahan disini. Kata Ayahnya tempat ini adalah tempat seorang bangsawan Belanda membawa istrinya untuk berbulan madu. Mereka adalah pasangan yang menyatukan dua kebudayaan berbeda dan menyatu sebagai sebuah kesatuan.Mereka berdua adalah lambang cinta sejati antara seorang penjajah dan pribumi. Heri Barat ingin Nayla dan Hyu belajar dari pasangan itu dan menikah sekali seumur hidup. Walaupun mereka memiliki perbedaan latar belakang dan kepribadian, mereka dapat menyatu dan hanya akan berpisah melalui kematian.Saat Nayla puas melihat pemandangan laut, ia pun meli
Sebelum matahari terbenam Nayla dan Hyu melakukan panggilan video. Nayla menatap Hyu yang masih bergelut dengan selimut hangatnya."Apa tidurmu nyenyak?""Tidak, aku tidur jam 1 semalam. Aku benar-benar tak bisa tidur karena tak menyangka lamaran ku akan diterima dengan mudah."Mendengar hal itu Nayla langsung tertawa. Mereka sudah tau jawabannya akan tetap iya, tapi entah kenapa mereka merasa begitu gugup dan takut."Bianca menelpon ku semalam, dia mengatakan bahwa Papa menangis. Dia senang karena anaknya akan menikah. Padahal dia sudah punya cucu. Hahaha."Hyu pun ikut tertawa. Orang tua mereka menjadi orang yang sangat bahagia. Mereka terharu dan menangis saat proses lamaran. Keduanya belah pihak begitu bahagia karena anak-anak mereka menjadi begitu dewasa."Ya, Kak Rama juga mengatakan bahwa Ayah menangis. Di sana Ayahku dan Papamu berpelukan
Nayla menatap handphonenya dengan perasaan puas. Hal itu membuat Hyu mendekat dan penasaran."Ada hal baik apa?""Keputusan pengadilan telah keluar. Nyonya Barat dijatuhi hukuman 20 tahun penjara dengan tuduhan perencanaan pembunuhan, penyuapan, penggelapan dana serta eksploitasi anak."Mendengar hal itu Hyu pun tak kalah bahagia. Ia akhirnya mendapatkan hukuman yang sama seperti saat dirinya di kehidupan sebelumnya. Walaupun mungkin tak akan ada trik-trik kotor yang terlibat. Tapi itu cukup untuk menghukum seseorang yang terbiasa hidup dengan kemewahan. Wanita sombong seperti itu pasti akan sangat menderita di dalam sana."Nay, kenapa kalian selalu memanggilnya dengan sebutan Nyonya Barat. Apa dia tidak memiliki nama?"Mendapatkan pertanyaan seperti itu, Nayla terdiam sejenak. Ia baru menyadari bahwa Ibu tirinya begitu aneh."Aku tidak tau siapa nama aslinya. Tapi kata Papa, ibu yang baru harus disebut Nyonya Barat. Papa bilang itu untuk me
Hari ini adalah hari ulang tahun Hyu, mereka yang awalnya merencanakan pernikahan terpaksa harus dibatalkan. Sekarang Nayla telah menjadi seorang pekerja kantoran dan ia menjadi sangat sibuk. Apalagi ditambah dengan berbagai masalah sebelumnya yang perlu mereka selesaikan.Nayla harus pergi ke pengadilan untuk melihat perkembangan kasus Nyonya Barat. Ia juga harus mengelola klinik dan harus bekerja di kantor Barat. Ditambah dengan sekolah private di rumah dan juga harus menjaga anak-anak. Intinya adalah Nayla tak punya waktu. Ia terlalu sibuk dan itu sangat melelahkan.Saat ia keluar dari kantor, hari sudah larut dan Nayla meregangkan otot di tubuhnya dengan keras. Ia menatap ke atas dan melihat iklan yang ada di sana. Iklan itu berisi pemandangan indah Raja Ampat yang terlihat mempesona. Untuk sesaat Nayla merasa tergoda. Walaupun Nayla kaya raya, sebenarnya Nayla tak pernah pergi untuk sekedar berlibur. Baginya bersantai adala
Heri terus menatap putrinya dengan perasaan bangga. Sekarang Nayla terlihat begitu berwibawa dan dewasa. Ia memakai setelan formal dengan nuansa hitam putih. Hari ini akan menjadi hari bersejarah dalam hidupannya.Nayla akan mengambil alih Perusahaan Barat, walaupun itu tidak sepenuhnya. Tapi itu sudah cukup untuk Nayla menjadi penguasa yang paling dihormati di Perusahaan.Nayla masuk ke dalam perusahaan dan disambut oleh para petinggi. Heri berjalan di belakangnya seperti seorang bodyguard. Mereka adalah pasangan ayah dan anak yang begitu kuat dan tajam.Beberapa orang diam-diam membuat komentar untuk pasangan Ayah dan anak itu."Ini pertama kalinya aku melihat Nayla, dia sangat cantik.""Ya, aku juga berfikir begitu.""Kenapa kalian heran, lihat saja Ayahnya. Tuan Heri sangat tampan, jadi wajar saja kalau dia memiliki anak yang cantik."Mereka segera mengangguk setuju. Nayla bukan hanya seorang gadis yang cantik, tapi juga seo
Pagi-pagi sekali rumah Barat begitu sibuk. Beberapa pelayan tengah menyiapkan berbagai hidangan yang akan dibawa ke Villa Nayla. Hidangan-hidangan tersebut merupakan makanan kesukaan Nayla sejak ia kecil.Bianca pun ikut membantu dan terlihat lebih antusias dari ayahnya. Sudah lama sejak ia bertemu dengan Nayla terakhir kali. Sebagai seorang saudara tentu saja ia memiliki kasih sayang yang tulus untuk kakaknya.Saat semuanya sudah siap, Bianca dan Ayahnya pun langsung berangkat menuju Villa. Beruntung kali ini Nayla dan Hyu sedang ada di rumah. Hanya saja saat ini pasangan muda itu belum bangun dari tidur panjangnya.Sudah beberapa hari Nayla dan Hyu tinggal di keluarga Sinarta. Setelah cukup beristirahat, mereka pun kembali pulang ke Villa lagi dan mengurus anak-anak mereka seperti sebelumnya. Sekarang Nayla dan Hyu menjadi lebih santai dan dapat menghadapi semua masalah dengan kepala dingin.Tak lama seseorang datang dan mengetuk kamar mereka deng
Berita penangkapan Nyonya Barat telah berhasil menghebohkan banyak orang. Keluarga dari kalangan atas diam-diam menjadi lebih waspada. Mereka tidak menyangka pewaris Keluarga Barat lebih tajam dari Ayahnya.Semua orang mulai menjaga jarak dan tidak ingin terlibat lebih dalam. Namun mereka merasa lega dan bahagia, setidaknya anak-anak mereka tidak pernah menyinggung Nayla selama di sekolah. Nayla terlalu berbahaya untuk mereka hadapi di masa depan.Bianca yang masih ada di Amerika sedang asik menonton konser dan berbelanja dengan teman-temannya. Mereka adalah anak-anak manja yang terbiasa menghabiskan uang, karena Bianca adalah anak terkaya jadi dapat dikatakan bahwa Bianca adalah ketua dari perkumpulan itu.Saat Bianca asyik menikmati makan malam di restoran berbintang. Salah satu temannya memberi Bianca sebuah artikel di handphone. Artikel itu berisi berita penahanan Nyonya Barat."Bianca... Aku mendapatkan berita tentang keluarga Barat."Bi
Heri Barat merasa panik, ia menelpon Nayla berkali-kali tapi anak itu mengabaikannya. Tak lama ada pemberitahuan melalui email dari perusahaan bahwa perusahaan akan mengadakan rapat pemegang saham. Hal itu membuat Heri Barat semakin frustasi.Masalah datang bertubi-tubi dan ia belum menyelesaikan nya satu persatu. Nayla sepertinya sangat marah dan tidak lagi memandangnya sebagai seorang ayah.Saat Heri Barat sampai di bandara, ia langsung masuk ke dalam mobil dan mengarahkan supir untuk menuju ke Villa Nayla."Langsung ke Villa Nayla."Supir segera menganggukkan kepala dan mereka pun berangkat ke Villa Nayla dengan perasaan cemas. Tapi sepertinya hari ini Heri Barat mengalami kesialan, Nayla dan Hyu sedang tidak ada di Villa. Mereka pergi entah kemana dan tidak mengizinkan siapapun untuk datang selama mereka tidak ada di Villa.Heri pun harus pulang dengan tangan kosong. Di rumah besarnya, suasana berubah menjadi lebih sepi. Tak ada sambutan