Megan menggebrak meja di hadapannya, lelaki itu terlihat marah ketika Cal datang dengan tangan hampa. Sesuatu yang ia harapkan sejak lama, sampai saat ini belum terjadi juga. "Memangnya apa yang kau dan Thanos lakukan, heh? Membebaskan tanah saja tidak bisa. Haruskah aku turun tangan sendiri, Cal?"Cal menunduk, lelaki itu bahkan tak berani menatap Megan. "Memangnya apa yang terjadi, Cal?" Megan merendahkan suaranya berusaha untuk tenang."Mereka tidak berniat menjual lahannya, meskipun kita sudah memberikan harga yang pantas." Jawab Cal."Mereka bersikeras?""Ya, Tuan. Tempat itu memang sangat indah dan selalu ramai dengan wisatawan, itulah mengapa orang - orang di sana memilih untuk bertahan. Saya sendiri tidak tahu lagi bagaimana cara untuk membuat mereka mau melepaskan tanahnya.""Baiklah, bagaimana kalau kita naikkan menjadi dua kali lipat?""Apa?" Cal terkejut saat mendengar itu dari Megan. "Tapi, bagaimana dengan Thanos? Uang sebanyak itu akan mengurangi anggaran perusahaan te
Thanos menatap Athena dengan alis terangkat, wanita itu sudah berada di hadapannya tanpa dipanggil sekalipun. Bibir lelaki itu tersenyum tipis, dan bola matanya terlihat mengikuti lekuk tubuh Athena yang ramping."Kau datang menemuiku, Athena? Tak seperti biasanya." Ucap Thanos. "Apakah Anda memiliki waktu, Tuan? Ada hal yang ingin saya sampaikan." "Duduklah, aku memiliki banyak waktu untukmu." Athena mendekat, meskipun ada rasa canggung tapi ia harus mengatakan ini kepada Thanos. "Saya bertemu dengan pemilik kedai kopi di Malvarossa." Athena menatap Thanos, ingin tahu reaksi lelaki itu.Thanos menautkan alisnya, "Lalu? Bukankah Cal juga bertemu dengan pemiliknya?""Apa? Cal bertemu dengannya?" Athena terkejut."Ada apa ini? Aku hanya berpikir begitu, tapi kau terkejut dengan hal sepele seperti ini. Cal pergi ke sana untuk bertemu dengan para pemilik lahan, bukan?" Thanos meluruskan kalimatnya itu."Oh, saya pikir Cal sudah bertemu dengan pemiliknya langsung. Tapi, apakah Anda sen
"Aku akan pergi ke sana, Cal. Apakah kau mau ikut denganku?" Athena menawarkan saat ia berpapasan dengan Cal di koridor gedung."Maksudmu ke Malvarossa?" Tegas Cal dengan alis menyatu."Ya, aku ingin mencobanya lagi.""Athena, kenapa kau tidak menyerah saja?"Athena menatap CaL heran, kalimat itu terdengar aneh di telinganya. "Menyerah? Kau benar - benar ingin agar aku tidak terlibat dengan proyek itu?"Kali ini Cal mengangguk tegas, "Ya, aku tidak ingin kau bergabung dengan timku. Proyek ini tidak cocok denganmu, Athena. Kau harus berhadapan dengan orang - orang keras kepala di luar sana. Sedangkan kau adalah wanita dengan kelembutan."Athena tertawa kecil, "Aku bukan wanita seperti itu, Cal. Dan aku terbiasa menghadapi orang - orang seperti itu.""Athena, aku tidak sedang memberimu pilihan." Cal menatap lurus ke arah Athena. Mata yang biasanya menatap lembut dirinya, kini berubah tajam dan Athena cukup terkejut dengan perubahan sikap lelaki itu."Kenapa? Apakah ada alasan sehingga a
"Aku senang kau kembali, Athena. Bagaimana apakah mereka masih bersikeras?" Ansel bertanya saat ia menemui Athena di kedai kopi miliknya itu. Lelaki itu tersenyum lembut, tatapan matanya begitu teduh dan hangat. Cukup lama Athena menatap Ansel, wanita itu terlihat mengamati dengan begitu jeli. Ansel melambaikan tangannya di depan wajah Athena, membuat wanita itu berkedip. "Oh, ya. Aku belum tahu soal itu," kata Athena terkejut."Oh, aku kira kau membawa kabar baik, Athena. Sejujurnya aku juga cemas memikirkan tentang itu." Ansel menatap ke luar kedainya, di mana dari sana terlihat beberapa kedai yang menjual aneka makanan khas. "Aku mencemaskan mereka, Athena. Tidak mudah untuk memulai semua itu.""Aku tahu, sebenarnya aku juga sudah berusaha, namun belum ada jawaban." Athena kembali menatap Ansel, sepertinya ia mulai yakin kalau mereka orang yang berbeda. Thanos tak akan bicara selembut itu, apalagi sampai memikirkan nasib orang lain."Ansel, apakah kau memiliki saudara kembar?"Pe
"Maafkan sikap Ciara, Athena. Aku tidak menduga dia akan seperti itu. Biasanya dia bersikap manis, kuharap kau tidak membencinya." Ansel mengatakan itu dengan menyesal.Athena menggeleng sembari tersenyum kecil, "Aku tidak masalah dengan itu, jangan khawatir. Mungkin dia tidak terbiasa dengan tamu wanita di rumah. Lagipula ini memang terkesan aneh. Kita baru saja saling mengenal dan kau mengundangku untuk makan siang di sana. Seharusnya aku lebih tahu diri. Aku minta maaf, Ansel.""Tidak, jangan begitu. Ciara...entahlah apa yang ada di dalam kepalanya sampai ia mengatakan hal seperti itu. Tapi sebenarnya dia gadis yang menyenangkan, Athena. Aku benar-benar tidak enak hati karena ini. Kuharap kau tidak keberatan untuk makan siang denganku lagi." Ansel menatap Athena dan wanita itu cukup terkejut dengan tawaran Ansel. makan siang dengannya lagi? "Kau mau, kan?" kata Ansel lagi. "Ehm, itu...""Katakan saja di mana kau tinggal, aku yang akan mengunjungimu. Itu kalau kau tidak keberatan.
"Dia belum kembali?" Thanos menatap ke dalam ruang kerja Athena, meja wanita itu terlihat kosong. "Ya, Tuan Thanos. Athena mengajukan cuti untuk beberapa hari. Apakah anda ingin saya memanggilnya?" Tanya Jane yang merasa hal ini tak biasa. Thanos bukanlah tipe atasan yang akan menemui bawahannya seperti ini. "Tidak, aku hanya ingin memastikan apakah dia sudah kembali. Dan kau..." "Ya?""Maksudku, apakah kau tahu sesuatu tentang Athena?" Thanos terlihat gugup saat mengatakan itu, membuat Jane menautkan alisnya. "Tentang apa, Tuan? Apakah Athena melakukan kesalahan?" Jane menatap Thanos, rasa penasaran wanita itu terlihat begitu jelas. "Bukan itu. Tapi..." Thanos berhenti, ditatapnya Jane sesaat. "Tidak, bukan apa-apa." Lelaki itu melangkah ke luar begitu saja, meninggalkan Jane yang masih menatapnya bingung. "Ada apa dengannya? Athena pasti melakukan sesuatu sampai Thanos turun tangan sendiri mencarinya. Oh, ternyata aku tidak tahu apa-apa di sini. Wanita itu diam-diam menyembun
Ansel mendekati ibunya, yang saat itu sedang duduk di teras rumah sambil membuat adonan kue. Hari ini mereka akan kedatangan tamu, teman jauh yang diharapkan bakal menjadi besan. Sudah lama mereka tidak bertemu, karenanya sang ibu ingin membuat sesuatu yang istimewa dengan tangannya sendiri. "Apakah mereka jadi datang?" Tanya Ansel memperhatikan tangan terampil ibunya saat mengadon."Tentu saja, nanti malam mereka tiba. Perjalanannya cukup jauh, memakan waktu hingga beberapa jam untuk sampai ke rumah ini. Memangnya kenapa?" Ibunya bertanya tanpa melihat Ansel. "Jangan katakan kau mau pergi, kau harus bertemu mereka dan membantu ibu. Ayahmu mungkin akan pulang terlambat, dia selalu sibuk," gerutu ibunya.Ansel tersenyum, "Dia sibuk untuk memenuhi kebutuhan di sini, kan? Jangan marah, Mom. Aku tidak akan ke mana - mana. Aku juga ingin melihat siapa calon suami Cia.""Calon suami? Mom berharap begitu, tapi apakah mereka akan berjodoh?""Kita lihat saja nanti saat mereka bertemu. Cia gad
Ciara menatap pemuda yang duduk berhadapan dengan dirinya itu, sementara Ansel memilih untuk duduk di sisi adiknya. Wanita paruh baya itu tersenyum, ia tak menyangka kalau bocah lelaki yang dulu dilihatnya tumbuh menjadi lelaki tampan nan mapan. Kabarnya lelaki itu seorang dokter muda di sebuah rumah sakit swasta yang cukup terkenal. "Apa kabarmu, Amira? Sudah lama kita tak bertemu." Kata wanita paruh baya itu kepada sahabat kecilnya dulu. Amira meraih tangan Kane, menyentuhnya lembut. "Aku sangat gembira mendengar kau mengundang kami ke rumah ini, Kane. Setelah sekian tahun lamanya, kau membesarkan Ciara dengan baik." Senyumnya mengembang dan menatap Ciara dengan mata teduhnya itu. Kane tertawa, membalas tangan Amira di yang berada di punggung tangannya itu. "Kau juga, Sean terlihat begitu gagah dengan kemeja itu."Amira tersenyum, "Ciara pasti menyukai Sean, kan?"Ciara seketika menatap Ansel, ia tak tahu menahu soal pertemuan ini. Ibunya hanya mengatakan akan ada tamu dari jauh
“Kenapa kau diam saja, Cal? Kau menyukai Athena?” Thanos kembali bertanya, seakan tak terima dengan sikap diam lelaki itu.“Aku hanya kasihan padanya, dia bukan perempuan seperti itu, Thanos. Dia berbeda dengan para wanitamu. Bukankah kau juga tahu soal itu?”“Karena aku tahu, maka aku semakin menyukainya. Perempuan mana yang menolak tawaranku hingga berkali-kali? Dia bahkan tidak ingin membahasnya lagi. Tapi, aku menemukan cara lain. Dan tak kusangka itu berhasil,” ucap Thanos dengan senyum lebar.“Apa maksudmu? Apa yang telah kau lakukan padanya?” Cal tersentak, rencana licik apa lagi yang sedang direncanakan Thanos untuk Athena?“Kenapa kau begitu terkejut, Cal? Kau membuatku curiga. Selama ini kau tidak peduli dengan wanita-wanitaku, bukan?” Thanos memperhatikan setiap gerakan lelaki di sisinya, dan ia dapat melihat dengan jelas kegelisahan Cal di sana.“Itu karena Athena. Dia wanita baik-baik, Thanos. Kau tak bisa memperlakukan Athena seperti kau memperlakukan wanita-wanita itu,”
“Kau sudah membereskannya?” Thanos bertanya sembari menyesap winenya, sementara Cal terlihat membalas pesan seseorang dari ponselnya itu. Cal mendongak saat Thanos bertanya padanya, ia tahu apa yang lelaki itu maksudkan.“Sudah, wanita itu tak memiliki bukti di tangannya. Tapi dia sempat melihat rekaman CCTV itu,” jelas Cal.“Bagaimana dia bisa melihatnya?” Thanos bertanya heran.“Brian sempat mencari rekaman itu, tapi tampaknya ia tak memiliki waktu untuk menyimpannya, sepertinya dia tahu aku datang untuk menghapus rekaman itu. Brian sempat melakukan panggilan video dengan Fine, di situlah ia melihatnya,” ungkap Cal.“Brian? Dia dibalik semua ini? Mereka bekerja sama?”Cal mengangguk, membenarkan pernyataan lelaki itu. “Brian belum menyerah, Thanos. Ia yakin kau adalah pelakunya.”“Brian ... lelaki ini ingin bermain – main denganku rupanya.”Cal tersenyum, “Orangku sudah memberinya peringatan.”“Lalu, bagaimana kau mengatasi Fine? Dia bukan perempuan yang mudah untuk ditaklukkan, buk
“Ada apa? Tidak biasanya kau ingin menemuiku seperti ini, Athena?” Cal berdiri tak jauh dari wanita itu, sesekali menatap ke jalanan di bawah gedung. Sebenarnya menemui Cal bukan perkara yang mudah, ia tahu posisi lelaki itu di sisi Thanos. Namun, tetap saja Athena harus mengetahuinya lebih dalam lagi.“Aku ingin tahu, kenapa kau seakan tak menyukaiku, Cal? Terlebih saat Tuan Thanos memintaku untuk bergabung dengan proyek itu? Kau juga berulang kali memberiku peringatan?” tanya Athena membuat Cal menoleh cepat.“Kenapa kau baru bertanya sekarang, Athena? Apakah terjadi sesuatu? Aku dengar pemilik kedai memutuskan untuk menjual tanahnya, kau hebat.”“Kau sudah mendengarnya?”Cal mengangguk, “Aku mendengar semua kabar dengan cepat, Athena. Kau telah menemui Thanos, bukan?”Athena tersenyum miring, ia tak percaya lelaki ini memiliki mata dan telinga di mana – mana. “Ya, aku sedang mengajukan sebuah proposal untuk Ansel. Kurasa Thanos akan setuju.”Cal mengerutkan keningnya, menatap Athen
“Ini adalah tempat yang sering kudatangi, Athena. Tidak banyak yang tahu, bahkan Cal.” Thanos diam sejenak saat pelayan restoran itu datang untuk menuang wine ke dalam gelas mereka.“Silakan, Tuan, selamat menikmati hidangan kami,” kata pelayan itu ramah dan segera meninggalkan mereka.“Anda pasti sangat kesulitan untuk datang ke tempat seperti ini, walau sekedar untuk mengusir penat,” ucap Athena menatap penampilan Thanos yang terlihat berbeda.Lelaki itu membenahi topi hitamnya, sedikit menutupi wajah. “Aku hanya tidak ingin tertangkap paparazi. Mereka seperti hantu, ada di mana – mana. Memuat berita yang belum tentu benar.”Athena tertawa kecil mendengar lelucon lelaki itu, namun segera membenahi sikapnya dengan cepat. “Ah, itu pasti tidak menyenangkan.”“Ya, aku juga butuh privasi, Athena. Sejujurnya, aku tidak pernah berbicara seperti ini dengan siapa pun. Tapi, denganmu aku merasa nyaman. Apakah kau bisa menjaga semua rahasiaku?”Athena tersenyum kecil, ia sendiri merasa aneh de
Thanos tersenyum senang, saat ia kembali melihat Athena. Akhir – akhir ini ia terlalu disibukkan dengan peristiwa itu, bahkan untuk bisa melihat Athena pun terkadang sulit.“Aku senang melihatmu, Athena. Apakah kau membutuhkan sesuatu dariku?”Athena tertegun mendengar kalimat itu, sesuatu yang tidak mungkin keluar dari mulut Thanos. Perkataan yang begitu lembut diikuti dengan senyum mengambang lelaki itu.“Duduklah, kau mau kopi?” Thanos berdiri dan berpindah ke sofa yang berada di tengah ruangan.“Eh, tidak. Terima kasih,” kata Athena yang entah kenapa tiba – tiba merasa gugup di hadapan Thanos.Athena melangkah, memilih untuk duduk di seberang lelaki itu. Wanita itu menyodorkan sebuah map, berharap Thanos akan menyetujuinya.“Apa ini?” tanya Thanos seraya mengambil map itu.“Apakah Anda ingat tentang pemilik kedai kopi di Malvarrosa, Tuan Thanos?”Thanos kembali menatap Athena, ia kemudian mengangguk pelan. “Ya, lelaki yang tidak mau melepaskan tanahnya, bukan? Apakah kau memiliki
"Kenapa kalian melepaskan tanah itu?" Ansel bertanya heran, ia tidak menyangka jika orang - orang ini rela melepaskan tanah mereka.“Mereka menawarkan uang yang besar, Ansel. Bagaimana kami tidak tergiur? Kami bisa membeli tanah di tempat yang lain dengan uang itu,” kata seorang dari mereka.“Tapi, kita sudah sepakat, kan? Kita akan bertahan di sini?” tanya Ansel yang merasa kecewa dengan keputusan sepihak mereka.“Kami sudah menerima uangnya, kami akan segera pindah, Ansel. Sebaiknya, kau juga melepaskan kedai itu. Mungkin di kota kau bisa hidup dengan lebih baik,” timpal yang lain.Ansel menarik napas panjang, ia juga tahu dirinya tak berhak untuk menahan mereka. Tapi, apa yang bisa ia lakukan sekarang? Ia tak mungkin bertahan seorang diri, bukan?Ansel meraih ponselnya, jemarinya menyusuri nama – nama yang ada di dalam benda itu, dan menemukan nama Athena di sana. Sudah lama ia tak melihat Athena di sini.“Aku harus bertemu dengannya,” gumam Ansel yang segera menghubungi wanita itu
Cal tersenyum lebar menatap cek itu, begitu mudah mendapatkan uang dari Megan. Ini bukan untuk pertama kalinya, kan?“Ckk ... berapa yang kau dapatkan itu, Cal? Sepertinya kau memegang sebuah rahasia besar.”Cal terkejut mendengar perkataan itu dari belakang tubuhnya, lelaki itu berbalik dan melihat Athena di sana.“Kau? Kenapa kau bisa ada di sini? Tidak semua orang bisa naik ke tempat ini,” ucap Cal yang terheran melihat keberadaan Athena.“Aku sengaja mengikutimu, Cal. Aku ingin tahu apa yang terjadi dengan proyek itu.”Cal menghela napas lega, sepertinya Athena tidak mendengar pembicaraannya dengan Megan tadi.“Proyek itu? Kau mengikutiku karena itu?”Athena berjalan mendekati Cal, menatap cek di tangan lelaki itu, “Kurasa itu adalah dana untuk pembangunan proyek, kan? Kau pasti telah ....” Athena menghentikan kalimatnya, namun matanya tajam menatap Cal.“Kau ingin menuduhku? Jangan sok tahu, Athena. Ini adalah hadiah yang Tuan Megan berikan untukku. Dia sangat menghargai kerja ke
BAB 51 THANOS“Kau sudah mencari tahu siapa wanita itu, Cal?” Thanos menatap Cal lekat, jemarinya tak henti memutar – mutar ponsel di tangannya.Cal menghela napas panjang, sepertinya ia sedikit menyesal karenanya. “Wanita itu bukan perempuan sembarangan, dia berasal dari keluarga kaya dan memiliki cukup pengaruh.”“Dia mengancamku!” Thanos mengatakan itu dengan kesal.Cal tersenyum tipis, sebelah alisnya terangkat ke atas, “Perempuan itu mengancammu? Memangnya, apa yang terjadi? Sampai dia bisa melakukan ini padamu?”Thanos meletakkan ponselnya, lelaki itu berdiri dan menuang segelas wine untuk dirinya sendiri, “Dia kekasih laki – laki yang bersama Erica hari itu. Bagaimana caramu membereskan ini? Kenapa dia memiliki videonya? Kau benar – benar menghapusnya?” Thanos menatap Cal dengan pandangan marah, bagaimana lelaki itu bisa begitu teledor.“Kau tidak percaya padaku, Thanos? Untuk apa aku berbohong padamu. Aku benar – benar sudah menghapusnya,” kata Cal yang juga tak terima dengan
“Aku sudah berusaha. Dia terlihat gugup saat aku membicarakan tentang Erica.” Fine kembali menemui Brian di sebuah restoran berkelas, tak semua orang bisa masuk ke tempat itu.“Memang dia pelakunya. Aku tak rela lelaki itu masih bisa menikmati kemewahan, sementara Erica tewas dengan cara seperti itu,” sahut Brian dengan matanya yang memerah.“Tapi, apa yang bisa kita lakukan sekarang?” tanya Fine.Brian menggeleng, “Setidaknya, hari-hari ini dia tidak akan tenang karena kau sudah mengatakan itu padanya. Kau harus berhati-hati mulai sekarang, Fine. Dia bisa melakukan apa saja.”“Dia tahu di mana aku tinggal, tapi apartemenku memiliki sistem keamanan yang kuat. Tak semua orang bisa masuk dengan mudah. Jadi, jangan cemaskan itu.” Fine tersenyum, menatap Brian yang terlihat sedikit kecewa di sana.“Ya, tapi tetap saja. Di luar kau tak memiliki seseorang yang menjagamu. Aku hanya takut kalau Thanos akan melakukan hal yang buruk padamu,Fine.”Fine tersenyum tipis, matanya lekat tertuju kepa