Tanjaya Group mengejutkan semua orang dengan mengumumkan partner kerja sama mereka yang untuk proyek baru.Ketika Hutomo Group sedang berada dalam krisis seperti ini, Tanjaya Group justru malah memilih untuk bekerja sama dengan mereka. Hal ini membuat semua orang tidak menyangka.“Harga saham Hutomo Group sudah turun sampai hampir ke nilai terendah, mengapa Tanjaya Group memilih perusahaan seperti mereka?”“Kedua perusahaan ini belum pernah bekerja sama sebelumnya. Kenapa mereka jadi bekerja sama di saat seperti ini? Ini namanya Tanjaya Group sedang membantu Hutomo Group, kalau nggak Hutomo Group pasti akan hancur.”“Hutomo Group terlalu beruntung!”“Orang-orang di keluarga Hutomo memang licik, bisa-bisanya mendapatkan bantuan dari keluarga Tanjaya.”“Kalau seperti ini, siapa yang berani mencari gara-gara dengan keluarga Hutomo sekarang?”“Lupakan saja. Ayo pergi!”Dalam waktu setengah hari, harga saham Hutomo Group kembali normal, seolah-olah apa yang terjadi semalam tidak pernah terj
Michael berbaring di pangkuan Rima dan berkata dengan suara lembut, “Michelle cuma suka makanan yang dimasak Mama. Dia kurusan selama beberapa hari di rumah keluarga Winata kemarin.”Rima tertawa, “Kalau Nenek nggak membiarkan mamamu masak, apa Nenek akan dianggap orang jahat?”“Nggak, aku Cuma mau Nenek juga mencicipi masakan Mama. Benar-benar enak.” Michael mengejapkan mata, “Coba saja, Nenek akan tahu sendiri nanti.”“Michael, kamu anak yang baik!” Rima mengelus kepala Michael dengan penuh kasih sayang.Anak yang baru berusia empat tahun ini tidak hanya bisa menjaga adik perempuannya, tetapi juga bisa membantu Rachel dalam banyak urusan pekerjaan.Anak yang hangat ini membuat orang sangat menyukainya.Rachel sedang menyiapkan makanan di dapur.Kedua anaknya ini lahir prematur dan kesehatan mereka lebih buruk dari anak-anak lainnya ketika mereka masih kecil. Mereka juga tidak makan dengan baik ketika harus makan yang sehat dan bergizi, makanya Rachel mulai belajar memasak.Sebelum be
Golden Sun adalah sekolah TK untuk orang berada, yang bangunannya besar seperti kastil.Shania menggandeng Darren untuk masuk ke dalam, tapi tangannya dihempaskan oleh anak itu.Sorot mata Shania sekilas terlihat dingin, tapi dia segera menyembunyikannya dan berkata, “Darren, ini keputusan papamu. Kenapa kamu marah padaku?”“Kamu lihat dari mana kalau aku marah?” Darren mendengus dingin, “Aku hanya nggak mau kamu menyentuhku.”“Kamu!” Shania sangat marah, sampai hampir kehilangan kesabarannya.Dia menarik napas dalam-dalam, “Kamu sebaiknya bersikap baik dan jangan menimbulkan masalah. Kalau nggak, aku nggak tahu bagaimana harus menjelaskannya pada papamu nanti.”“Cuma mau mengurus berkas untuk masuk sekolah, kan? Memang aku bisa buat masalah seperti apa?” kata Darren dengan tidak sabar, “Cepat tandatangani, aku akan menunggumu di luar.”“Kalau begitu, kamu sebaiknya menunggu baik-baik di sini. Kalau kamu berani kabur, papamu juga nggak akan membiarkanmu begitu saja.”Shania berbalik ba
Dunia sempit sekali. Bisa-bisanya dia bertemu dengan anak pria itu di tempat seperti ini.Namun, ini tidak ada hubungannya dengan anak itu.Michael terus mendorong ayunan yang diduduki Michelle.Lima menit kemudian, Darren berlari mendatangi Michael dengan banyak mainan di tangannya, “Mainan ini untukmu.”Michael mengerutkan kening, “Apa maksudmu?”“Aku akan memberimu mainan-mainan ini, sebagai gantinya kamu meminjamkan Michelle untuk bermain denganku,” ujar Darren tegas sambil mengangkat dagunya.Semua mainan itu adalah mainan yang sering dia mainkan di sekolah. Satu mainan pesawat saja sudah bernilai puluhan juta. Bu Guru bilang mainan-mainan itu sangat mahal, jadi beliau tidak pernah memperbolehkan anak-anak lain untuk memainkannya.Dia tidak percaya kakaknya Michelle tidak tertarik dengan semua mainan ini.Namun, Michael tidak hanya tidak tertarik sama sekali, sorot matanya juga berubah dingin, “Adikku ini manusia, bukan mainan.”Seperti ada hawa dingin yang keluar dari tubuhnya ke
Prosedur pendaftaran untuk Michael dan Michelle sudah selesai. Keesokan harinya jam tujuh pagi, Rachel mengantar kedua anaknya pergi ke sekolah.“Michael, jaga adikmu baik-baik. Kalau ada apa-apa, telepon Mama. Mengerti?”Michael mengangguk dengan patuh, “Ma, nggak apa-apa, pergilah. Aku akan menjaga Michelle dengan baik.”Rachel menyentuh kepala kedua anaknya, lalu melangkah pergi.Setelah punggung ibunya menghilang di balik gerbang sekolah, Michael menggandeng tangan Michelle dan masuk ke dalam.Sebagai murid pindahan di tengah semester, mereka berdua dimasukkan ke kelas sembilan. Wali kelas mereka adalah seorang guru perempuan muda yang masih berusia awal dua puluhan bernama Jessy.Begitu melihat dua anak yang begitu lucu, Bu Jessy langsung menyukai mereka, “Wah, kamu pasti Michael dan ini pasti adikmu Michelle, ‘kan?”Michael menjawab dengan sopan, “Halo, Bu Guru. Namaku Michael. Ini adik perempuanku, Michelle. Mulai sekarang, kami adalah murid di kelas sembilan. Mohon bantuannya y
Suara Michael terdengar sangat dingin dan sikapnya sangat tegas, sehingga anak-anak lain yang ada di sana tidak berani untuk melawannya.Semua anak yang mengejek Michelle punya julukan sekarang.Michael tidak pernah suka menyerang orang karena penampilan mereka, tetapi orang-orang ini seharusnya tidak mengejek Michelle.Kalau mereka berani mengejek Michelle, mereka juga harus merasakan bagaimana rasanya diejek oleh orang lain.Seperti yang Michael duga, setelah dia memberi julukan untuk anak-anak itu, anak laki-laki lainnya di kelas itu tertawa dan menyoraki mereka.“Si Hitam! Si Gigi Bolong! Si Gendut! Mulai sekarang, kami akan memanggil kalian dengan sebutan ini!”Anak-anak itu langsung menangis karena kesal.Suara tangisan mereka terdengar di dalam kelas.Bu Jessy datang karena mendengarnya, lalu keempat anak itu langsung mengadu.“Bu, Michael memberi kami julukan!”“Bu, Michael mengejekku karena gendut. Huhuhu ....”Bu Jessy agak terkejut.Michael kelihatannya anak yang sangat baik
“Anak perempuan cantik yang baru masuk itu autis. Tampaknya cukup parah.”“Sekolah kita sepertinya baru pertama kali ini menerima anak autis yang kondisinya separah ini. Kalau separah ini, dia seharusnya didaftarkan ke sekolah khusus. Kenapa didaftarkan ke sekolah kita?”“Anak autis juga bisa agresif. Gimana kalau suatu waktu dia tiba-tiba menyerang anak lain?”Para guru di kantor sedang membahas hal ini.Bu Jessy membuka pintu dan masuk, “Michelle memang menderita autisme, tetapi untuk sementara ini kita belum menyadari adanya kecenderungan untuk menyerang orang. Aku minta kalian untuk tidak membicarakan seorang murid dari belakang.”“Suatu saat nanti kalau kita menyadarinya, itu sudah terlambat,” ujar seorang guru yang umurnya sudah lebih tua dengan serius, “Lebih baik kita cari alasan untuk mengeluarkannya dari sekolah, selagi belum ada masalah yang ditimbulkan. Pasien autisme seperti ini sulit disembuhkan. Menerimanya di sekolah ini hanya akan menambah masalah bagi kita sebagai gur
Michael berkata dengan tenang, “Guru yang membicarakan siswa di belakang mereka juga tidak pantas untuk mendidik orang lain.”Guru yang lebih tua itu hampir menggila karena marah. Pertama kalinya ada orang yang berani menegurnya secara langsung seperti ini. Bankan orang yang menegurnya itu adalah seorang anak yang baru berusia empat atau lima tahun.Di antara guru lainnya, ada satu guru yang tampaknya mengenali Michael. Dia pun berkata, “Bu Liana, sepertinya dia murid pindahan dari kelas sembilan. Kalau nggak salah namanya ... Michael. Benar, namanya Michael.”Saat itulah, guru bernama Liana itu baru menyadari mengapa anak itu tiba-tiba masuk ke kantor guru. Ternyata anak itu mendengar mereka membicarakan tentang anak yang autis itu.“Michelle adalah adikku. Aku nggak izinkan kalian membicarakannya,” kata Michael sambil mengangkat dagunya, tatapan matanya sangat dingin. “Kalau sampai lain kali aku dengar kalian membicarakannya lagi, mau nggak mau aku harus ke Dinas Pendidikan.”Beberap
Layar penuh dengan komentar netizen yang tidak bisa menyembunyikan kekecewaan mereka, "Aku nggak bisa menerima kabar sedih ini." Namun, suasana cepat berubah ketika pembawa acara, dengan senyum lebar, mengingatkan penonton yang terhanyut dalam suasana, "Tunggu dulu, bukankah Dewi Anggun masih punya kabar baik yang ingin dibagikan ke kita?"Peringatan itu berhasil menarik kembali perhatian semua yang hadir. Semua orang tampak menahan napas, menunggu Anggun untuk melanjutkan. Dengan suara yang jernih, Anggun mengumumkan, "Aku dan Kevin akan segera menikah!"Kejutan dan kegembiraan bercampur menjadi satu. "Ini sungguh kabar yang luar biasa! Akhirnya, hari yang dinantikan telah tiba!" Tangis haru dan tawa kebahagiaan bercampur aduk, "Anggun dan Kevin akan bersatu! Masa muda kami, penuh dengan kenangan cinta yang kami saksikan bersama, akan segera membuahkan hasil!" Ucapan selamat dan harapan untuk kebahagiaan yang abadi menggema di ruangan, menciptakan suasana yang tak terlupakan.Anggu
Keluarga Hutomo kembali terhanyut dalam keheningan. Dari tiga menantu perempuan yang ada di sana, Laura sudah terisak tidak bisa berkata-kata karena terharu, sementara Nadira dan Selena yang sedikit lebih kuat, juga terlihat matanya memerah. Hal ini membuat ketiga bersaudara keluarga Hutomo yang awalnya terhanyut dalam perasaan terharu, seketika menjadi masam. Kenapa istri-istri mereka jadi terharu karena pria lain?!Tentu saja, ketiga bersaudara itu tidak memiliki kesempatan untuk meledak karena Ronald sudah berdiri. Dia berjalan mendekati dua pemuda yang berdiri berdampingan itu. Mereka berdua sama-sama luar biasa. Ronald menepuk bahu mereka. Pada saat itu, seolah-olah dia terlihat lebih tua beberapa tahun, tidak lagi seperti sosok yang pernah mendominasi dunia bisnis dulu."Kedua harta karunku ini, kuserahkan kepada kalian berdua," ucap Ronald. Anji dan Kevin mendengar hal ini terkejut sejenak, kemudian kegembiraan muncul di mata mereka. Sebelum mereka sempat bereaksi, Ronald s
"Halo, Om." Anji dan Kevin berseru bersamaan. Anji yang lebih tua, melangkah maju dan berkata, "Om, ini adalah semua yang sudah saya siapkan tiga tahun lalu. Semua aset saya, termasuk tapi tidak terbatas pada saham perusahaan keluarga, properti, perkebunan, saham, dan lain-lain ... Semua ini, tiga tahun lalu sudah saya transfer menjadi atas nama Michelle. Baik di masa lalu maupun di masa depan, semua yang saya miliki, termasuk hidup saya, akan menjadi miliknya." Ucapan ini membuat Michelle terkejut. Semua aset Anji dialihnamakan ke namanya? Anji sama sekali tidak pernah menyebutkan hal ini kepada Michelle. Ternyata diam-diam Anji memberikan segalanya untuknya. "Pah …." Michelle memandang Ronald, matanya yang jernih, untuk pertama kalinya terlihat sedikit bingung. Anji adalah orang pertama di luar keluarganya yang bersedia mengorbankan segalanya untuk Michelle. Perasaan yang sangat hangat namun tersembunyi itu memang tidak tampak di permukaan, namun begitu dalam dan abadi, membuat
Sementara itu, Ronald membalas pesan."Papa Mama sekarang ada di kota sebelah, hanya berjarak kurang dari dua jam perjalanan."Michelle ternganga. Ternyata! Gadis yang tampak dingin dan anggun itu, wajahnya menjadi seram. Bagus! Bagus sekali! Kali ini Michelle ingin melihat kemana lagi ayahnya bisa bersembunyi!Ketika Anggun selesai berdandan dan keluar, masih ada waktu cukup sebelum acara pemberian penghargaan dimulai. Kurang lebih dua jam lagi. Sementara itu, masih ada setengah jam lagi sebelum ayahnya, Ronald, kembali ke rumah.Saat itu, Kevin dan Anji, atas permintaan rahasia Michelle, sudah datang. Mereka siap menunggu kedatangan Ronald. Di sisi lain saudaranya yang lain sudah siap menonton drama.Berkat usaha kakak beradik keluarga Hutomo itu, ketiga istri kakaknya juga sudah berhasil dipengaruhi untuk mendukung mereka menikah sesegera mungkin. Bahkan ketiga kakak yang dikenal ketat dengan istri mereka, juga ikut mendukung.Kini, Michelle dan Anggun bisa dibilang memiliki keuntun
Suara itu terdengar langsung ke dalam siaran langsung, sehingga seketika menimbulkan kegemparan besar."Anggun sudah punya anak!""Apa Dewa Kevin sudah jadi ayah?!""Huhuhu. Kubilang juga apa. Mereka berdua pasti sudah menikah diam-diam!!!""Pernikahan mereka kenapa nggak disiarkan langsung?!!!"Komentar di layar terus bergulir, sementara Anggun sendiri tidak tahu apa-apa tentang itu semua.Anggun berkata, "Iya. Anak kesayangan kami semua, tolong dijaga, ya."Komentar di layar menjadi lebih gila."?????""!!!!!!"Serangkaian simbol memenuhi seluruh layar, dan terus bergulir bahkan setelah Anggun menutup panggilan. Netizen menjadi sangat heboh. Dan ketika staf di lokasi menyadari hal itu, topik panas sudah melonjak ke urutan teratas.#Dewa Kevin dan Dewi Anggun Menikah Diam-diam!##Anak Kesayangan Anggun!##Dewa Kevin Jadi Ayah!#Di bawahnya adalah teriakan histeris dari para penggemar. Dari awal pasangan ini bersama, banyak fans yang tidak senang. Akan tetapi semakin lama, netizen sema
Atau, selama seorang wanita memiliki pekerjaan yang stabil dan dukungan kuat dari keluarganya, bahkan jika pun dia tetap lajang seumur hidup, dia akan tetap merasa bahagia dan nyaman.Dan seterusnya, begitu banyak contoh lainnya.Yang lebih licik dari Ronald adalah, dia tidak pernah menggunakan akunnya sendiri untuk mengirimkan nasihat-nasihat ini, melainkan selalu menggunakan akun istrinya, Rachel, untuk mengirimkan pesan-pesan motivasi dan link tersebut di grup keluarga.Awalnya, hal ini membuat para kakak beradik keluarga Hutomo panik. Mereka pikir ibu merekalah yang menentang pernikahan mereka.Hingga suatu hari Michael secara tidak sengaja masuk ke akun ayahnya dan menemukan bahwa semua tulisan ini sebenarnya dicari oleh ayah mereka, kemudian diteruskan ke ibu mereka, dan dikirimkan menggunakan ponsel ibu mereka. Sejak saat itulah mereka semua merasa lega.Tidak masalah, mertua yang menyulitkan menantu laki-laki adalah hal yang wajar.Sama saja dengan ibu mertua yang berselisih de
Senyum Lilian terlihat begitu tulus dan ikhlas.Awalnya, dia membantu Anggun hanya karena Lilian merasa Anggun memang berbakat; dan kata-kata Anggun sebelum audisi tentang ingin berusaha dengan kemampuannya sendiri, juga memberikan kesan mendalam pada Lilian.Tidak disangka, tindakan spontannya itu malah membuka peluang bagi dirinya sendiri, membuat Lilian merasa beruntung sekaligus terkejut.Setelah mendengar hal itu, Anggun merasa terharu. Banyak yang mengatakan industri hiburan itu kotor, penuh dengan intrik dan persaingan. Namun, sebenarnya di sini juga ada banyak orang yang benar-benar mengejar mimpi, berusaha keras, dan saling membantu dan mendukung.Dan sebenarnya, di mana ada orang, di situ pasti ada persaingan; tapi di mana ada orang, di situ juga ada kehangatan dan keikhlasan.Pengambilan gambar Anggun berjalan lancar dan teratur.Hubungan antara kayak beradik di keluarga Hutomo juga berkembang dengan sangat baik.Eddy sudah mulai gembira mempersiapkan pernikahannya. Nadira b
Namun, ternyata Anggun memberikan kejutan yang tak terpikirkan oleh para Haters. Anggun yang pertama kali berakting tidak hanya tidak menunjukkan performa yang mengecewakan dalam tugas yang selevel dengan aktor papan atas, malah dia berhasil menampilkan pesona dan karisma karakter yang dia perankan dengan sangat baik.Dari kelembutan dan ketegasan di awal, hingga kebesaran hati saat mengorganisir demonstrasi, hingga kegairahan dan semangat ketika ditangkap oleh musuh dan dibawa ke tempat eksekusi ... Pengalamannya, mewakili pengalaman tak terhitung jumlahnya dari para pendahulu revolusi.Anggun memadukan semangat para pendahulu itu ke dalam dirinya. Melihat Anggun saja sudah cukup bagi para penonton untuk mengetahui keberanian dan kegigihan pemuda-pemudi negara yang tak terbendung saat itu.Sebelum eksekusi, Egris yang diperankan oleh Anggun, menatap matahari terbit dengan senyuman lembut dan tegar.Hingga akhirnya, suara tembakan bergema, orang itu pergi untuk selamanya. Dalam adegan
“Kenapa? Ada titik terang apa?” tanya Nelson.“Ada sekumpulan orang yang membuat klarifikasi untuk Mbak Anggun. Bukan orang kita.”“Hah?!” Pak Nelson segera berdiri, terkejut, “Mana? Kasih aku lihat!”Tak lama kemudian, bawahan Nelson menyodorkan handphone-nya yang sedang memuat ulang sebuah laman website.Lilian: “Pernah collab sama putri keluarga Hutomo ini. Wataknya baik sekali, lembut. Sama sekali nggak sombong. Yang paling bikin kaget, kemampuan aktingnya. Orang baru tapi sudah punya kemampuan peran yang begitu fleksibel. Dia bisa memerankan peran apa pun dengan sangat baik. Bakat kayak gini bikin aktor-aktor seperti kami sangat kagum dan iri.”Di bawah tulisan status ini, ada sebuah video yang berisi potongan klip Anggun saat memerankan peran di “The Golden Age”.“Sutradara, aktris ini salah satu pemeran di The Golden Age. Hubungannya dengan Anggun sepertinya cukup baik. Dia membuat satu grup yang membantu Anggun melakukan klarifikasi. Coba di-scroll terus ke bawah. Banyak banget