Share

58 Tepukan

Author: Yu Liani
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Permaisuri, selir sampai Janda ibu suri datang. “Du er, kamu tidak menikmati kesenangan?” menanyai putranya.

“Ibunda, saya menikmati dari sini, ke mana saya harus pergi?” 

Kenapa putranya tidak memiliki gairah wanita, tidak bisa memaksa. Tidak boleh melepas mangsa. Andaikan bisa mendapatkan cucu Tuan Zhou, siapa yang diuntungkan? Atau Anak Tuan Chen? Tidak perlu lagi menerima sampah itu. Dipaksa, Sen du ying turun kelapangan.

“Hahaha, kau tidak perlu memaksa, bila ada yang disuka. Pasti mengucapkan sendiri. Jangan membebani diri sendiri,” papar Janda ibu suri.

Me

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Kelahiran Kembali   59 Dia Gila!

    Seorang pria turun mengenakan hanfu merah cerah. Membawa kipas putih, disulami tulisan, ada sebuah gambaran gunung.Dia?Kapan datang? Li xiao benar-benar tidak tahu dia berada di sana. Seandainya tidak menepuk tangan, tidak akan menemukan keberadaanya. “Itulah dirimu, pintar, cerdik, cantik dan menawan. Ahh, apa aku terperangkap pesonamu? Apa mau mengikatku dan bermain bersamamu? Yah~ kau tidak perlu menarikku, karena aku sudah tertarik. Mau main bersama?” Dia mendekat, mulut mau meneriak kata, aaaaaa yang keras dan panjang.Beralih tangan meraih kue menyumpal mulut, “Astaga kau gila, laki mesum, lek

    Last Updated : 2024-10-29
  • Kelahiran Kembali   60 Tergeletak

    Aliran darah bergetar cepat, menelan saliva, wajah yang lembut dan sering menggoda hilang. Menggeleng, aneh, sungguh aneh, tersenyum paksa melembut, “Biarkan aku mencicipimu,” rayuan Li xiao. Dia bengong, bak terhipnotis, masih memiliki kesadaran, jika tidak telah terjatuh ke bawah.“Ah, kau mau yang mana?” Meraba, tanpa ada rasa takut dan ketakutan.Menatap tegun Li xiao, “Ak-- aku ikuti maumu,” kembali normal. Mulai lagi menjadi centil, tepat saat Li xiao meriah tangannya, diletakkan di bahu sendiri.Li xiao tersenyum, tapi Jiang zu merasa kejanggalan. Tangannya m

    Last Updated : 2024-10-29
  • Kelahiran Kembali   61 Harus Kupastikan

    Tepat depan kursinya. Dada yang berisi, di balik kerah baju. “Kau bisa katakan sekarang, siapa yang mempercayaiku? Apa mau digeledah, baik-baik aku perlihatkan padamu.” Kembali membuka kaitan baju dalam, mulai terlepas.“Sini lihatkan padaku, jangan padanya,” pinta Jing zu.Diabaikan!“Cukup!”“Oke-oke, jangan marah. Kamu tahu, aku tidak menyentuh, dia yang menyentuhku. Di mataku, hidung, mulut hingga bagian dalam tubuhku. Terisi racun yang ganas. Apalagi bagian itu, aghh~ kau tidak akan bisa mencoba dua kali. Kamu tahu ‘kan, bila orang lain menyentuhku. Tengok, itu cuma

    Last Updated : 2024-10-29
  • Kelahiran Kembali   62 Memberi Hadiah

    Cucu Zhou Xun ling, memakai hanfu putih bersih, sebersih senyum tipisnya. “Pangeran, semoga kakimu lebih baik, dengan obat ini. Kami baru memulai, mungkin efeknya belum jelas. Namun, bisa mengurangi rasa sakit, keajaiban datang. Kaki … pasti sembuh.” Menyerahkan kotak kecil berwarna cokelat tua.Diraih, “Terima kasih Nona Zhou, atas perhatian anda.”“Ah ya~ ini Nona Zhou, sudah lama tidak berjumpa, makin cantik dan tinggi,” sela seorang selir.Berbalik ke arahnya, “Selir Chu terlalu memuji, dibandingkan Anda. Kalian cocok sebagai adik dan kakak. Mungkin, tidak bisa dibedakan.”

    Last Updated : 2024-10-29
  • Kelahiran Kembali   63 Sepria

    “Mau apa?”Mulut tipis Yushen tersenyum, sembari tangan membuka kotak, menyentuh mutiara yang diberi. Serasa wajahnya menuliskan ‘palsu’Mengetahui siluet mulut yang siap mengekspos dirinya. Buru-buru mengajak pergi, agar tidak terdengar keluarga istana yang lain. “Agh, Pangeran di seberang sana ada pemandangan indah.”“Terus, egh lepaskan, jangan bawa ak--” Meronta, didorong paksa oleh Li xiao, supaya mulutnya berhenti ngoceh. Menyuntikkan jarum dekat leher, memblokir pita suara. Tusukan kedua, membuat mata Yushen membesar. Menancap otot mulut yang membentuk senyum. Akhirnya diam dan senyum, menoleh ke janda ibu suri, permaisuri dan selir. &ldquo

    Last Updated : 2024-10-29
  • Kelahiran Kembali   64 Dipaksa Bertarung

    “Tuan Lu, apa tidak mau memberi anak saya--- ajaran sedikit?” Meminta Lu san tu bertarung bersama anaknya, bibir tua melengkungkan senyum. Menunduk, menimang ajakan yang mau ditolak. Tangan mengelus jenggot panjang, berwarna putih. Zhou Xun ling, memaksa dengan sengaja. Guna membalas perlakuan di aula Báyún. “Tolong beri saya petunjuk dan arahan, Tuan Lu,” pinta anak Zhou xun ling. Dua orang memojokan untuk bertarung. “Maaf, saya sudah tua--- tidak pantas memberi petunjuk.” Menolak secara halus, mananya memberi petunjuk? Keinginan mereka cukup jelas, mau menghajar telak! Zhou xun ling menarik tangan Lu san tu, mendekatkan ke anaknya. Menggiring ke tengah lapangan. Menyita perhatiaan orang-orang yang ada di sekitar danau. Termasuk keluarg

    Last Updated : 2024-10-29
  • Kelahiran Kembali   65 Zhou Jin Long vs Lu San Tu

    Cahaya hijau memburu punggung, pas di belokan kanan kedua, berbalik. “Hak!” Mendorong dua telapak tangan, sejajar dada lurus ke depan. Cahaya biru meluncur, memblokir serangan Jin long.Duar!Ledakan tidak bisa dihindari, memercik ke atas dan meleburkan tanah, mengenai sepatu kulit masing-masing. Kekuatan jiwa muda Jin long, memenangkan kegesitan langkah, mengambil serangan kedua. Meninju!Lu san tu, lambat bergerak, dadanya tertandal serangan hijau. "Agh," berdecak. Memegang dada, serangan ketiga mulai menghantam pundak. Li xiao melihat jelas, serangan Jin long meruntuhkan si kakek. Maju untuk menolong, sayangnya--- dinding kaca menghalangi. Senyum kepuasan Zhou xun ling, menambah kegeraman da

    Last Updated : 2024-10-29
  • Kelahiran Kembali   66 Jari Tengah

    Belum tumbang. Bisa menghindari sesekali pukulannya, sekaligus memurnikan mata. Jin long kehabisan napas, saking bersemangatnya dan merasakan. 'Si tua bangka ini, dia mau pulih! Sial, kenapa belum mati? Maka aku harus,' kutukan dalam hati, yang menggosok celah hanfu berwarna hijau botol di dada kiri. Mengambil sesuatu.Siapapun tahu kalau Zhou xun ling, sangat senang dan bangga pada anaknya. Sepintas, Li xiao menangkap Jin long makan sesuatu, mungkinkah? “Sial, dia pasti nge-cheat!” Ya, dia memakan pil penambah kekuatan. Begitu jelas perubahan kekuatannya dan menghantam kuat Lu san tu.

    Last Updated : 2024-10-29

Latest chapter

  • Kelahiran Kembali   95 Pemenang Di Luar Ekspektasi

    Jiang Zu, “Tepat! Nona Keempat jatuh, tapi tidak menyentuh tanah.” Berdiri, turun ke lapangan. Menegaskan, “Apa aku salah lihat, Pengawas Wang?” Seolah darah naik ke permukaan wajah Pengawas Wang, mengatur napas. “Tidak-tidak, saya tidak berani, tapi ini … ini… pertama kali ada hal seperti ini.” Meskipun mata duitan, tetap sadar dalam situasi ini. “Saya takut ada kesalahan, Pangeran Ketujuh ka–”“Pengawas Wang terlalu kaku, kau sendiri yang bicara, peraturan ‘kan emang perlu dilanggar.” “Tidak perlu di tanyakan, dia tidak menyentuh tanah! Sudah jelas, dia menang!” cetusan kata dari Pangeran Kedelapan.Semua orang diam, menerima apa yang terjadi, ‘Apa yang menarik darinya? Semua orang membela!’ batin Pengawas Wang. Tawa terpaksa keluar, “Hahaha, benar juga perkataan para Pangeran, dia,” melirik Li xiao, alis meninggi, sesaat menurun menahan amarah, “Menang.” Bola mata Ming yi mendelik, meraih lengan Pengawas Wang. “Apa?!” Menghentakkan tangan, meski suka uang, mendapat situasi pa

  • Kelahiran Kembali   94 Dia Tidak Kalah

    Anak jarum, melempar! Bagi Ming yi, ini bukan apa-apa. “Kau pikir aku buta!” Menangkis!Li xiao mundur, ‘Dia jeli juga, kalau ini?!’ Mengeluarkan jarum dari dua tangan. Melempar satu-satu, mengelilingi udara.Hak! Serbuan anak jarum menghujani Ming yi, bukan hanya dua jurus. Seluruh jurus Li xiao hampir keluar. Semua ini tidak berarti, tersenyum. “Cukup sudah main-mainnya.” Mengeluarkan pedang, di simpan di balik punggung. Mata memicik, sudut mulut kiri meninggi. “Hak!”Serangan begitu cepat, Li xiao tidak bisa menghindar. Gaun hanfu hitam merah tersobek, bagian lengan kiri menimbulkan darah. Merunduk, bertumpu dua kaki. “Aku pasti membalaskan semua yang kuterima! Walau ‘tak sepenuhnya, kupastikan kau mengingat ini!” Meremas jari, menyeka keringat. Tangan menyobek ujung hanfu, membalut luka. Penonton memperhatikan semua gerak-gerik mereka di arena. “Wah lihat itu, adiknya tidak segan-segan di sembelih!”“Untung bisa menghindar kalau tidak, lehernya melayang!”Mulai berbincang, samb

  • Kelahiran Kembali   93 Li Xiao VS Ming Yi

    Li xiao dengan Ming yi.Seluruh penonton bergejolak mendengar teriakan pengawas Wang.“Huuuh!”Hampir semua penghuni balai, menebak Li xiao kalah telak dari Mingyi. Bahkan, senyum cerah adik kelima mengumandang. “Haha, dia bisa buat apa lagi?”Mendadak mendapat bertemu di arena yang sama, Li xiao sedikit curiga. ‘Heh! Memangnya aku takut.’ Menurunkan sikapan, mendekati Ming yi.Seolah dia tahu, siapa pertandingan pertama babak kedua ini. “Cepat bersujud, aku tidak akan memberimu belas kasihan … kalau sudah di atas.” Ming yi menggeleng, dia tidak bisa menang.Tidak terpancing, “Owh! Kau bisa melakukannya sekarang.” Malahan membalikan maksudnya.Para penonton semakin bersemangat, meskipun tahu pasti yang kalah, tapi cukup menghibur juga.Masuk bersamaan, pengawas Wang melempar bendera. Dua mata saling menyahut, tidak terlepas dari tatapan tajam.Ming yi menurunkan tangan kanan, sang hewan kontrak langsung muncul. Mengangkat tangan kanan, kuku panjangnya menyentuh ujung dagu, melirik ke

  • Kelahiran Kembali   92 Lolos

    Seorang pria tinggi, bersama pria bertubuh gempal. Sang pengawas memberi abah-abah, mereka memasuki arena.Para penonton di balai Tàiyáng bersorak meriah, menyambut pertarungan babak pertama. Pengawas Wang melempar bendera kecil, ketika bendera mendarat pertarungan dimulai.Kletak.Dua pemuda melangkah ke depan, secara bersamaan mengeluarkan tinju. Namun, bagi pria tinggi yang memiliki bekas luka di pelipis. Sungguh ancaman besar bagi musuhnya, sangat terlihat jelas.Sang lawan terkapar hanya dengan satu pukulan, penonton bersorak. Pemenangnya sudah diputuskan, perkiraan dia baru menggunakan sepertiga kekuatan. Lawan telah tumbang, Bing bin sedikit bersemangat.Prok-prok!Tepukan tangan penonton. “Wah, benar-benar pemuda hebat! Ini seperti bukan bertarung.” Pengawas Wang memuji, melanjutkan ke pertarungan selanjutnya.Hingga puluhan pemain telah tumbang oleh si pria tinggi, babak pertama tentu dimenangkan olehnya. Detik ini, Bing bin memasuki arena, melawan pria seumurannya. “Lebih b

  • Kelahiran Kembali   91 Ingin Bekerja Sama

    Pangeran ketujuh, Shen Jiang Zu. Li xiao memicingkan mata. “Ka-kamu.”“Adik, cepat masuk– beri hormat pada Pangeran Ketujuh.” An ran memapah masuk.Jiang Zu menepuk kipas. “Tidak masalah, jangan terlalu formal padaku.” Kedipannya membuat bulu berdiri, mau bagaimanapun dia tetap keluarga kerajaan. Memberi hormat, badan lurus 90 derajat, bangun, segera ke kamar.“Aku telah menunggu begitu lama, maukah kamu membuatkanku secangkir teh?”Li xiao terhenti, melirik ke samping. “Hah?” Kurang mengerti, entah trik apalagi yang digunakan.Ming bai menahan marah, melihat gelagat anaknya, tidak mau menyanjung. Mengusulkan, “Pangeran tunggu.” Bergegas ke putri keempat. “Cepat, layani Pangeran dengan baik.”Apa menjual putrinya? Hanya bisa menggeleng, badan di paksa di dudukan. “Pangeran silakan, kalau kurang sesuatu panggil kami.” Ming Bai membawa sisa anaknya keluar.Hanya berdua.Seolah Li xiao ingin ada badai merobohkan rumah, tidak perlu basa-basi. “Untuk apa kau datang? Jangan harap memaksa

  • Kelahiran Kembali   90 Membeli Artefak

    Menarik sekuat tenaga!Menghindar ke kiri, mengangkat tangan, jijik disentuh. “Bedebah, hari ini biar aku yang menghukummu!” Sring!Dua jarum emas turun di ujung kanan jemari mungilnya, memutar sekali lempar!Jarum melesat maju, kecepatannya tidak bisa diimbangi mata si gendut. Menancap dua betisnya. “Aghh!”Merunduk, dua tangan menumpu tubuh, kalau tidak— sudah berguling di tanah. Si hitam mendekat. “Kamu kenapa? Cepat bangun!”“Kakiku, sakit! Gak bisa gerak!” Mengusapi dua kaki di balik hanfu coklat. Temannya mengikuti rabaan tangan gemuk. Mencoba mencari akar permasalahan di kaki.Merasakan ada yang ganjal, “Agh!” Tidak bisa dicabut, terlalu sakit. Jarum emas tertancap sepertiga, panjangnya setelunjuk. “Wanita gila, kau tidak tahu siapa ayahnya?” Tidak peduli! Jangankan ayah si pria gendut seorang wakil biro jasa hukum tingkat 3. Bahkan, anak kaisar pun tidak melepaskan begitu mudah.Menyilangkan tangan, bibir kiri meninggi dengan sedikit senyum. “Owh! Kata terakhirmu?” Li xiao

  • Kelahiran Kembali   89 Kereta Pangeran Kesembilan

    Seluruh keluarga Lu, siap mengadili kesalahan Li xiao. Meng yi paling antusias, sekaligus kesal mengapa masih selamat? “Kakek, lihat dia,” menunjuk. “Kenapa bisa pulang malam?”Lu San Tu memandang penuh, mencoba memberinya pembelaan. Sebelum bisa, dipotong Lu Nian. “Sudah jelas, melakukan perbuatan ‘tak senonoh!”Sang ibu segera meralat tuduhan, “Tunggu, tanyakan lebih dulu. Xiao er, sini.” Penuh lembut memapah masuk.Semakin Li xiao diam, mereka lebih penasaran. “Lihat, aku diantar siapa?”Bing bin mencemooh, “Kereta? Memang, siapa yang mau menampung wanita sepertimu?” Menggeleng, diikuti senyum meremehkan.Kereta belum menghilang sepenuhnya. “Itu saja tidak tahu, apa harus memberimu mata lagi? Atau, menghilangkan mata itu?” Mendengar ucapannya, serasa umpatan. Menambah kekesalan. “Heh! Palingan, pria hidung belang yang menod—agh!”Plak!Tamparan sopan, “Tutup mulutmu! Lihat baik-baik. Siapa yang punya tandu bersimbol singa emas?” Lu san tu, menekankan lambang kereta. Meskipun jarang

  • Kelahiran Kembali   88 Salah Mencari Mangsa

    “Awas!” Maju, menghadang. Yushen membalikan kursi— cukup satu untasan tangan, dua pria terjatuh. Li xiao terkesima, entah seberapa kuat pria ini?Terpaku dengan kekuatannya, tapi kekesalan dan kejijikan di hati jauh-jauh-jauhhh lebih besar. Mengenali pria berkulit gandum, hampir … hampir melihat aset paling berharga.“Dasar pria lumpuh! Mau ikut campur saja!” Meremehkan, sesaat bangkit, siap menyerang.Swesssh! Selendang mengelebat cepat.“Akhh!”Sebelum tegap berdiri, teman sampingnya kembali terjatuh. Memegangi leher, menguraikan darah segar. Dua tangan bergetar, tidak mungkin. Rupanya salah mencari mangsa. “Si-si-siapa kamu?” suara terbata-bata. Mundur dua langkah, pupil bergetar ketakutan. Aura Yushen semakin pekat, mengambil pedang di bawah. Tanpa omong, membunuh pria tadi, dia selanjutnya. Memegang pedang, memandang ke depan. Mengingat, begitu jijik! Ingin mencabik-cabik sebelum dibunuh. “Terlalu baik, mengirimmu dengan satu tebasan.” Menyeringai, ain mengutuk, pedang terang

  • Kelahiran Kembali   87 Pria Cacat, Mau Ikut Campur?

    Meremas dada.“Aghh! Berhenti sialan!” teriakan membana.Tidak mau selesai, malah tersenyum lebih genit. Tubuh Li xiao menggigil, mulut merapat, memberi tatapan menajam ke pria berkulit gandum.Ingin memotong tangan kotornya. ‘Sial, tunggu aku lepas. Kuputuskan tangan menjijikanmu!’ kutukan hatinya. Namun apa daya, keluar dari jaring tidak bisa, hingga telapak tangan menghitam gosong. Keringat dingin, mulai menitik ke dahi. Kumis palsunya, terlepas ulah keringat ketakutan, siap mendatangkan masalah besar. Pria gandum, semakin tertawa dan mengulangi lagi. Malahan, menjulurkan kedua tangan berbelulang melepas baju Li xiao. “Haha, kita lihat apa yang ada di sini.” Puih! Meludahi, mata melotot tajam. “Cuih! Kuperingatkan, jangan lakukan hal diluar kemampuanmu!”Menghindar, pria ini semakin marah, meluapkan tamparan sekali.Plak!“Sampah ini, rupanya tidak mau di lembutin? Heh! Lebih suka di kasarin? Baiklah!” Mengusapi air liur di pipi kiri. Memaju, auranya lebih mengintimidasi, dua t

DMCA.com Protection Status