Wanita itu tidak berani bergerak sedikit pun. Yvonne mungkin tampak tangguh dan perkasa, tetapi dari apa yang diketahui Harvey, dia tidak pernah menjalin hubungan apapun dengan pria.Dalam situasi ini, Harvey tidak kaget jika Yvonne menikamnya dengan pisau saat kembali ke akal sehatnya...Yvonne mulai tergagap. “Tuan… Tuan… kau sudah selesai memeluk?”“Oh!” Harvey segera melepas pelukannya. Dia sendiri tidak menyadari sedang memeluknya.Harvey menjadi canggung. Yvonne langsung bangkit malu-malu. Keduanya hanya bisa merasakan bahwa situasinya terlalu canggung. Bahkan untuk orang yang mengaku tidak tahu malu seperti Harvey, dia tidak mampu menanggung kecanggungan dari situasi ini.Yvonne menjadi semakin malu. Dia berkata, "Aku mendengar ... kau sudah menikah selama tiga tahun."Harvey terdiam sejenak. Setelah beberapa saat, dia berbicara. “Sudahlah, jangan bicarakan itu. Tolong pinjamkan kamar tamu untuk malam ini. Besok, bantu aku menyiapkan kamar tidur di kantor. Aku akan baik-ba
Yvonne melihat Harvey berjalan ke arahnya. Dia tersenyum dan berkata, “Tunggu sebentar ya, Tuan. Sarapan akan segera siap.”Harvey menatap Yvonne curiga. Untuk beberapa saat, dia merasa bahwa Yvonne tidak memperlakukannya dengan hangat seperti biasanya.Harvey menikmati tidur malam yang nyenyak, tetapi dia tidak tahu bahwa Yvonne menghabiskan seluruh waktunya dengan bolak-balik di tempat tidur. Dia bertanya-tanya apakah dia harus membuka pintu jika Harvey datang mengetuk pintu.Ternyata Harvey tidak melakukannya dan tidak ada niat untuk itu. Fakta itu benar-benar membuat Yvonne jengkel.Setelah selesai sarapan, mereka tidak berlama-lama, jadi langsung bergegas bersiap-siap untuk bekerja. Yvonne mengendarai Bentley-nya dan menurunkan Harvey di York Enterprise. Saat itu sudah pukul sembilan pagi dan kantor sudah mulai dipadati oleh orang di kantor tersebut.Kerumunan orang telah berkumpul di pintu masuk utama York Enterprise. Ada pekerja dari toko bunga, sibuk menempatkan dekorasi.
“Oh! Nona Xavier. "Seorang pria dengan setelan jas putih keluar dari perusahaan. Setelah mendengar keributan itu, dia keluar.Yvonne merasa jijik. Pria yang berdiri di depannya tidak lain adalah Zack Zimmer, yang telah ditolak oleh Wendy Sorell. Dia tahu apa yang diinginkannya dan menyapa seadanya, “Oh.. Zack Zimmer. Maaf kami tidak menerima keromantisan norak begini disini, jadi silahkan pergi..""Tunggu, tunggu, jangan buru-buru ..." jawab Zack sambil menyeringai malu. “Hah?! Harvey juga ada di sini?! Orang menyebalkan ini ada di mana-mana ya!""Kau ini kenapa sih, Harvey?" Zack Zimmer menunjuk ke arah Harvey dan mulai berteriak, bahkan tidak berhenti untuk menunggu jawaban Harvey. “kau menguntit ya? Gila!"Di saat yang sama, Zack khawatir ketika dia mengingat apa yang terjadi dengan Harvey tadi malam. Jika orang ini merusak rencana Zack lagi, permainannya akan berakhir.Harvey York sedikit mengernyit saat memperhatikan kehadiran Zack Zimmer.‘Dasar pengganggu. Kenapa dia ada d
Muak dengan Zack, Harvey mengabaikannya dan berbalik menuju pintu masuk utama York Enterprise.“Tadi kata Zack, dia menantu yang menumpang hidup itu? Mengapa dia masuk melalui pintu masuk yang megah? Terlebih lagi, dengan kartu akses masuk?”“Apa dia punya jabatan di perusahaan?”Kerumunan mengoceh tanpa henti mulai mempertanyakan identitas Harvey.Zack mencibir, “Apa lagi kalau bukan tukang bersih-bersih?”“Jadi dia petugas bersih-bersih di sini! ”Misteri itu akhirnya terpecahkan saat mereka bertanya-tanya bagaimana pria malang ini berhasil memasuki perusahaan. Pantas saja!Zack berseri-seri pada Yvonne, berkata, "Nona Xavier, jangan biarkan orang miskin itu merusak suasana hati kita yang baik sekarang. Atau maukah kita bertemu di tempat lain malam ini dan mengobrol?"Yvonne akhirnya memahami perasaan Wendy tadi malam. Hanya setelah hening beberapa saat dia menjawab dengan dingin, "Tuan Zimmer. Pertama, saya tidak tertarik dengan anda. Kedua, kita sama sekali tidak akrab satu s
Berita bahwa Zack telah pergi dan menyatakan cinta pada Yvonne menyebar ke seluruh kota Niumhi tepat setelah insiden itu terjadi. Pada saat yang sama, kemitraan bisnis antara York dan Zimmer juga menegang karenanya.…Vila Zimmer.Seluruh keluarga Zimmer berkumpul di ruang tamu vila. Tak satupun dari mereka tahu apa yang harus dilakukan. Bahkan Kakek Zimmer terlihat sangat muram.Zack berdiri di tengah aula, malu dan panik, ketika anggota keluarga di sekitarnya melontarkan hina dina dengan marah.“Kamu benar-benar idiot, Zack!”“Bukankah kau bilang Yvonne memiliki perasaan padamu? Apa buktinya sekarang? Kau bukan apa-apa!"“Aku tahu pasti bahwa kau tidak bisa diandalkan sama sekali! Tidak pernah!""Aku tidak peduli apa yang kau lakukan, tetapi kau perlu memberi kami penjelasan tentang ini! Kau tidak hanya merusak operasi bisnis kami, tetapi juga reputasi Zimmers!”Kakek Zimmer menjadi semakin marah saat mereka melanjutkan semua cacian, api amarah membakar lewat tatapan mereka.
"Coba pikirkan sesuatu? Apa yang bisa kau lakukan? Melamar? Siapa, CEO? Masalahnya adalah, CEO-nya itu seorang pria!”Seseorang dari kerumunan berseru.Setelah itu, beberapa dari mereka mulai melontarkan kritik ke Zack sekali lagi.“Menurut rencana awal, semuanya akan baik-baik saja jika Mandy yang mendapatkan kontrak, meski itu berarti semua orang akan menerima lebih sedikit uang. Tetapi pembuat onar ini malah merusak rencana dan menimbulkan kekacauan, yang mengakibatkan peluang Keluarga Zimmer untuk bangkrut. Kalau bukan karena Kakek Zimmer, Zack pasti sudah hancur berkeping-keping saat itu juga.""Ya! Kalau saja kita mengikuti rencana Mandy!"“Membanggakan terus dan terus tentang betapa hebatnya dirimu! Lihat apa yang terjadi sekarang? Kau hanya sampah!”.“Zack, jangan bilang kau sebenarnya salah satu mata-mata dari keluarga lain?”Zack mengungkapkan kekecewaannya, “Paman-pamanku yang terkasih, kalian semua telah mendukungku sejak awal. Terlebih lagi, aku juga salah satu korb
“Stone, kenapa kau tega menambah malu keluargaku ketika aku terpuruk begini?”"Ya! Dimana etika bisnismu?”“Tadi malam, kalian semua datang dengan membawa hadiah untuk mengajukan kemitraan. Dan sekarang hanya dalam satu hari, kau mencabutnya? Apakah kau menghina?!”. Keluarga Zimmer membalas dengan pembelaan yang masuk akal.Setelah mendengar itu, Yohann Stone dan yang lainnya tidak mundur dan terus membalas.Dipenuhi dengan amarah, Kakek Zimmer membanting meja dan berteriak, "Cukup!"Tiba-tiba suara-suara itu mereda, lalu beralih ke Yohann. Dengan ekspresi tulus di wajahnya, dia bertanya, “Teman-temanku Stone dan Brooke, aku tidak bisa melakukan apa-apa sekarang karena kau telah memutuskannya. Mengingat kita telah menjadi mitra selama bertahun-tahun, maukah kau memberi kami waktu tiga hari untuk memperbaiki masalah ini? Kami akan mengakhiri kontrak kami jika kami masih tidak dapat menyelesaikan masalah dalam tiga hari. Bagaimana?"Yohann Stone dan yang lainnya bertukar pandanga
Kakek Zimmer tersenyum, matanya terlihat berbinar. “Mandy, aku tahu kau merasa disalahkan dan kau marah pada kami. Aku minta maaf karena tidak mempercayaimu sepenuh hati sebelumnya. Sean, Zack, kemari dan minta maaf dengan benar kepada Mandy!”Sean dan Zack Zimmer saling berpandangan dengan canggung. Mereka sudah terbiasa membuat orang lain menunduk pada mereka. Terbukti sulit bagi mereka untuk meminta maaf dan membungkuk pada Mandy, anggota keluarga yang selalu dipandang sebelah mata.Masalahnya, mereka tidak punya banyak pilihan selain melakukannya. Sambil menarik nafas yang dalam, Zack Zimmer menatap Mandy Zimmer, membungkukkan badannya sedikit dan meminta maaf. “Mandy, kali ini salahku karena telah menyebabkan semua masalah. Tolong maafkan aku.”Senyum seringai jahat terlintas sekilas di wajah Zack ketika dia menundukkan kepalanya, tetapi dia menyembunyikannya dengan baik.Di sisi lain, Sean Zimmer bersualan pelan seperti kucing Cheshier dan berkata, “Mandy, karena tadi Zack su